tag:blogger.com,1999:blog-89793105785774844532024-02-22T01:24:42.022-08:00Tahrikhul IslamAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.comBlogger47125tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-20186179915581215202017-01-26T00:06:00.002-08:002017-02-02T08:17:35.708-08:00Download Aplikasi kalkulasi Faroidh<div class="" style="clear: both; text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "oswald"; font-size: large;">Software Pembagian Harta Warisan | Faroidh</span></div>
<span style="font-family: "oswald"; font-size: medium;"><br /></span></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3FZVIlQk2A0T85iBxs8DatVVlpPXAxKTypyUmiMFo9nAbKn8391EsbxbBgYlcXwA-wNpuXsAGVIZgLjEGf_gNrjBykj-vWzKBmjc-RTTqlzLHPY-bCiECFBw3RuJ5Vn1MxyUgVyXaD1Yc/s1600/Untitled.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: xx-small;"><img border="0" height="112" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3FZVIlQk2A0T85iBxs8DatVVlpPXAxKTypyUmiMFo9nAbKn8391EsbxbBgYlcXwA-wNpuXsAGVIZgLjEGf_gNrjBykj-vWzKBmjc-RTTqlzLHPY-bCiECFBw3RuJ5Vn1MxyUgVyXaD1Yc/s200/Untitled.png" width="200" /></span></a><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: xx-small;"></span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "oswald";">Assalamualaikum Wr.Wb,,</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "oswald";">Sebelum sobat saya ajak ke link Download Software Faroidh tidak adasalahnya saya sedikit menguak sejarah asal muasal adanya ilmu Faroid ini dan pengertiannya.</span><span style="font-family: "oswald";">Sejarah awalnya (red:sebelum turunnya Firman-Nya) pembagian harta waris yang berhak mendapatkannya adalah hanya orang laki-laki yang sudah dewasa sedangkan orang perempuan dan anak-anak tidak berhak mendapatkan pembagian harta waris tersebut ada pula waris mewaris yang didasarkan dengan adanya perjanjian. pada masa-masa ini dalam aturan Islam masih dibenarkan, dengan berjalannya waktu, Islam semakin jaya setelah penaklukan kota Mekkah (futuh Makkah) pada tahun ke-8 hijriyah,</span></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;"><br /></span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;"> seiring kondisi umat Islam yang sudah mulai kuat dan stabil, maka kewajiban hijrah dicabut sesuai dengan hadits Nabi SAW, “Tidak ada kewajiban berhijrah lagi setelah penaklukan kota Mekkah.” </span></span></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;"><br /></span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">Demikian pula, sebab mewarisi karena muakhkhah dihapuskan oleh Allah melalui Surat Al-Ahzab: 6.</span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">yang Artinya:</span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">”Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiridan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). adalah yang demikian itu Telah tertulis di dalam Kitab (Allah).” (Q.S. Al-Ahzab : 6)</span></span></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;"><br /></span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">Selanjutnya, Allah menghapus aturan yang menyatakan bahwa hanya laki-laki dewasa yang dapat menjadi ahli waris, tidak termasuk wanita dan anak-anak, melalui Surat An-Nisa': 7, 11, 12, 127, dan 176.</span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">yang artinya:</span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;"> ”Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua.</span></span></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;"><br /></span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika Isteri-isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), </span></span></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;"><br /></span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">Maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika Saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari’at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.”.(Q.S. An-Nisa) </span></span></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;"><br /></span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">Bahkan Allah SWT, menjanjikan Surga dan ancaman Neraka melalui Surat An-Nisa': 13 dan 14.</span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">1. Allah SWT. menjanjikan surga kepada orang-orang yang mengikuti aturan-Nya dalam masalah warisan, “(Hukum-hukum pembagian warisan yang disebutkan) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.”</span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">2. Sebaliknya, Allah SWT mengancam orang-orang yang tidak melaksanakannya seperti dapat dilihat pada Surat An-Nisa':14, “Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya (dalam pembagian warisan), niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.”</span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">Akhirnya, masih ada satu lagi hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Daud yang memerintahkan agar kita membagi harta warisan menurut kitab Al-Qur’an, “Bagilah harta warisan di antara para ahli waris menurut Kitabullah (Al-Qur’an).</span></span></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;"><br /></span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">”</span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">Pengertian Ilmu Faroid sendiri : Kata faraidh adalah bentuk jamak dari faridhah. Faridhah diambil dari kata fardh yang artinya taqdir (ketentuan). Fardh secara syar’i adalah bagian yang telah ditentukan bagi ahli waris. Ilmu mengenai hal itu dinamakan “ilmu waris” atau “ilmu miirats” atau “ilmu mawaris” atau “ilmu faraidh”. </span></span></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;"><br /></span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">Dalam tulisan ini, penulis menggunakan istilah “ilmu faraidh”.</span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">Prof. Dr. Amir Syarifuddin menggunakan istilah “hukum kewarisan Islam” berkaitan dengan ilmu faraidh, dan mendefinisikannya sebagai berikut: “seperangkat peraturan tertulis berdasarkan wahyu Allah SWT dan sunnah Nabi SAW tentang hal ihwal peralihan harta atau berwujud harta dari yang telah mati kepada yang masih hidup, yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikat untuk semua yang beragama Islam.”</span></span></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;"> </span></span><span style="font-family: "oswald";"><span style="font-size: 21.6px;">Download aplikasi Kalkulasi Faroidh : <a href="https://drive.google.com/file/d/0B_rIaIfHu_doamRRVWc1b1hZQUU/view">https://drive.google.com/file/d/0B_rIaIfHu_doNnQyVlhxYnJuTFU/view?usp=sharing</a></span></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-77054180008718108362017-01-22T15:27:00.003-08:002017-01-22T15:27:44.505-08:00Khalifah Umar Bin Abdul Aziz<br />
<br />
<header>
<h1 class="title single-title">
SEJARAH KHALIFAH UMAR BIN ABDUL AZIZ,</h1>
</header>
<br />
<div class="wp-caption alignleft" style="width: 221px;">
<img alt="khalifah Umar bin abdul Aziz" height="215" src="https://ldkalihsan.files.wordpress.com/2011/08/umar-bin-abdul-aziz.jpg?w=250&h=300" width="211" /><br />
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Khalifah Umar bin abdul Aziz </i>adalah
khalifah ke-8 setelah Sulaiman Bin Abdul Malik. Beliau dilahirkan di
Hilwan tidak jauh dari kairo, pada tahun 63 H/683 M, ketika itu ayahnya
adalah seorang gubernur di mesir. Tetapi menurut Ibnu Abdil hakam
meriwayatkan bahwa Umar dilahirkan di Madinah. Umar adalah putra dari
Abd Al-Aziz bin Marwan bin Hakam dan ibunya adalah Ummu ’Ashim binti
’Ashim bin Umar Ibnul-Khaththab.<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn2" title="">[2]</a><i> </i><span id="more-117"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i> </i>Umar hidup dalam
keluarga yang terhormat dan kaya, segala fasilitas kemewahan hidup
melimpah. Selain itu Umar juga sangat terdidik kagamaannya karena
bapaknya adalah seorang yang berjiwa toleran dan dermawan yang sangat
terkenal wara’ serta taqwanya dan senang duduk bersama para sahabat dan
para perawi hadith. Ibunya pun terkenal wanita yang berakhlak mulia,
wara’ dan taqwa. Masa kecil Umar banyak belajar bersama paman-pamannya
di Madinah dan Umar kecil telah hafal al-qur’an, disanalah ia banyak
belajar ilmu sehingga menjadi faqih dalam agama dan menjadi perawi
hadith. Selain itu beliau juga tekun belajar kesusasteraan dan syair.
Pendidikan yang diperoleh dalam masa tersebut mempunyai pengaruh besar
terhadap sifat-sifatnya yang istimewa dan terpuji. Selain itu Khalifah
Umar bin abdul Aziz juga berada dibawah pengaruh para teolog dan selama
berabad-abad dikenal dengan kesalehannya dan kezuhudannya, berbeda jauh
dengan corak pemerintahan umayah yang dikenal sekuler. Oleh karena itu,
ia dikenal sebagai sufinya dinasti umayah.<i> </i></div>
<div style="float: none; margin: 10px 0 10px 0; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah ayahnya wafat pada 85
H/704 M Umar dibawa ke Damsik oleh pamannya yaitu khalifah Abd al-Malik
bin Marwan Bin Hakam dan dikawinkan dengan putrinya fatimah, maka
lengkaplah kebahagiaan secara dhohir.<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn3" title="">[3]</a>
Atas sifat kearifan dan kelayakan yang dimiliki maka pada masa khalifah
Al Walid tahun 87 H/705 M beliau diangkat menjadi gubernur hijaz yang
berpusat di Madinah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kehidupan Umar adalah kehidupan
yang penuh bergelimang harta dan tenggelam dalam kemewahan yang biasa
dilakukan oleh bani umayyah. Ia dididik dan dibesarkan dalam istana yang
penuh kenikmatan dan kemakmuran hidup. Harta kekayaan berlimpah-limpah,
sehingga ia memiliki tanah-tanah perkebunan di Hijaz, Syam, Mesir,
Yaman dan Bahrain. Dari sana ia mendapat penghasilan yang besar sebanyak
40.000 dinar setiap tahun.<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn4" title="">[4]</a><i> </i></div>
<div style="text-align: justify;">
Khalifah Umar bin abdul
Aziz telah mengenal wangi-wangian, pakaian sutera sebagaimana ia
mengenal nyanyi-nyanyian, hal ini tentunya tidak mengherankan Umar
sebagai pejabat dan keluarga khalifah sangatlah wajar jika iapun
menikmati segala fasilitasnya. Parfum yang dipakai sangat mahal seharga
1000 dirham, bahkan mereka tahu bila Umar pernah melewati suatu jalan
hanya karena wangi parfumnya. Ibnu ’Abdil hakam meriwayatkan, bahwa Umar
masih menganggap kasar pakaian yang seharga 800 dirham. Umar juga
memanjangkan rambutnya, kain diturunkannya dan jika dia jalan diperindah
jalannya, sehingga cara Umar berjalan itu di sebut orang ”Umariyah”,
yaitu “Lenggang Umar” dan para dayang-dayang suka menirunya karena indah
dan gemulainya cara jalan Umar. Disamping itu Umar melengkapi istananya
dengan perabot-perabot yang paling mewah dan mahal harganya. Tak heran
jika pada masanya Umar adalah sebagai tolok ukur kehidupan kaum ”jetset”
kehidupan yang sangat sempurna dalam pandangan manusia.<i> </i></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b>B. </b><b>Masa Pemerintahan Kholifah Umar bin Abdul Aziz</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Khalifah Umar bin abdul Aziz berkuasa
sebagai gubernur Madinah selama 7 tahun. Pada akhirnya ia dipecat oleh
Al-Walid hal ini disebabkan Umar terlalu lembut menghadapi musuh-musuh
bani Umaiyah. Dalam sumber buku lain disebutkan karena Umar tidak setuju
atas sikap al-walid untuk memecat Sulaiman Ibn Abdil malik dari
kedudukannya sebagai putra mahkota dan digantikan untuk mengangkat
putranya. Pada masa akhir kekuasaan Sulaiman, Umar ditunjuk untuk
menggantikan kekhalifahan setelah Sulaiman.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat Sulaiman sakit maka
dipanggillah Raja’ Ibn Haiwah untuk berkonsultasi tentang penggantinya
kelak. Sulaiman menanyakan bagaimana sifat Umar kepada Raja’ dan ia
menyatakan pujiannya terhadap pribadi Umar. Dari musyawarah tersebut
maka diperoleh kesepakatan untuk mengangkat Umar Ibn Abd Al-‘Aziz
menjadi khalifah sesudahnya dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?search=Yazid+Ibn+Abd+Al-Malik&title=Istimewa%3APencarian&go=Tuju+ke" target="_blank"><b>Yazid Ibn Abd Al-Malik</b></a> sebagai khalifah setelah Umar.<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn5" title="">[5]</a></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu setelah Sulaiman wafat
maka diangkatlah Umar Ibn Abd Al-‘Aziz sebagai khalifah. Dalam
pengangkatan umar tidaklah semudah melimpahkan kekuasaan begitu saja
kepada umar. Hal ini karena umar bukanlah apa-apa dari kholifah sulaiman
bin Abdul Malik. Tapi melalui pengangkatan Ayyub bin Sulaiman. Belum
sempat menjalankan pemerintahan beliau meninggal saat berburu. Sehingga
membuat resah Kholifah Sulaiman yang memandang putra-putranya masih
sangat kecil, sehingga tidak mungkin untuk memberikan tongkat
kekholifahan kepada anak kecil, akhirnya beliau meminta pendapat kepada
Raja’ bin Haiwah, siapakah yang kiranya pantas menggantikan
kedudukannya. Akhirnya raja’ mengusulkan umar bin abdul aziz yang
terkenal bagus akhlaknya, disukai masyarakat, serta sudah banyak
memberikan jasa pada pemerintah.<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn6" title="">[6]</a>
Dari sinilah awal sejarah perubahan kehidupan seorang Umar Ibn Abd
Al-‘Aziz yang berubah 180% dari kehidupan bayang-bayang bani Umaiyah.
Belaiu dapat menegakkan keadilan, perdamaian dan kemakmuran keseluruh
negeri. Beliau memegang kekholifahan bani Umayyah tidak begitu lama,
hanya 2 tahun lima bulan mampu mengharumkan Nama Umayyah. Mulai dari
awal beliau memerintah sampai akhir beliau menjabat selalu diridukan
oleh umat.<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn7" title="">[7]</a>
Khalifah Umar Ibn Abd al-‘Aziz wafat di bulan Rajab (Februari) tahun
101 H/720 M. Di rumahnya yang sederhana di ibukota kerajaan Islam,
Damaskus, dalam usia 40 tahun dan berkuasa kurang lebih dua setengah
tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa ahli sejarang mengatakan bahwa
sistem pemerintahan yang dipakai oleh Khalifah Umar bin abdul Aziz
termasyhur seperti halnya pemeritahan <i>orthodox<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn8" title=""><b>[8]</b></a></i> yang dilakukan Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Beda dengan Kholifah-kholifah sebelumnya yang menggunakan <i>Monarchi Heridetis<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn9" title=""><b>[9]</b></a>.</i></div>
<h4 style="text-align: justify;">
<b>C. </b><b>Konsolidasi dan Pembaharuan Politik khalifah Umar bin abdul Aziz</b></h4>
<div style="text-align: justify;">
pembaharuan yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga<br />
Dalam buku <i>A Study of Islamic History</i> (186:2009), Ali menyebutkan
bahwa karakter pemerintahan Umar II (Umar Ibn Abd Al-Aziz) diarahkan
pada kebijakan internal dalam negeri di mana hasilnya adalah luarbiasa
mengagumkan. Ia memilih pemimpin-pemimpin baru di posisi paling penting
bukan karena ia memiliki partai atau mewakili golongan, tetapi karena
pendirian dan kejujurannya. Misalnya, di Spanyol ia menunjuk Samh Bin
Malik, orang Yaman, dan di Afrika ia menunjuk Ismail Bin Abdillah. Ia
baik pada keluarga Ali dan menyerukan doa setiap hari Jumat bagi Ali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Khalifah Umar bin abdul Aziz menyadari
dengan baik bahwa ia adalah bagian dari masa lalu. Ia tidak mungkin
sanggup melakukan perbaikan dalam kehidupan negara yang luas kecuali
kalau ia berani memulainya dari dirinya sendiri, kemudian melanjutkannya
pada keluarga intinya dan selanjutnya pada keluarga istana yang lebih
besar. Maka langkah pertama yang harus ia lakukan adalah membersihkan
dirinya sendiri, keluarga dan istana kerajaan. Dengan tekad itulah ia
memulai sebuah reformasi besar yang abadi dalam sejarah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah Khalifah Umar bin abdul Aziz
dibaiat menjadi khalifah maka dilakukan pemakaman Khalifah Sulaiman,
datanglah pada Khalifah Umar kendaraan raja yang berupa unta tunggangan
dan pengangkut barang yang dipersembahkan, tapi oleh Umar hanya satu
unta yang diambil dan yang lainnya dijual hasilnya diserahkan ke baitul
mal. Begitu juga dengan permadani, alas kaki khalifah juga dijual untuk
diberikan pada baitul mal.<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn10" title="">[10]</a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pembai’atan Umar, beliau bukanya mengucapkan <i>“Alhamdulillah”</i> seperti halya orang-orang yang baru saja menerima nikmat. Akantetapi yang diucapkan pertamakali adalah “<i>Innalillahi wainna ilaihi roji’un”,</i> karena ia memandah sebuah amanah kekholifahan adalah sebuah musibah yang melanda dirinya.<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn11" title="">[11]</a> Pasca pengangkakan Umar bin Abdul Aziz beliau lebih dikenal dengan panggilan Umar II, sementara umar I adalah umar bin Khattab.<i> </i></div>
<div style="text-align: justify;">
Umar II adalah sosok pemimpin yang
terlahirkan di istana dan tumbuh sebagai pangeran yang hidupnya serba
mewah. Ia selalu menjadi omongan orang karena kerapian, ketampanan,
kewangian dan kegemerlapan pakaiannya. Bahkan gayanya dalam berjalan
yang begitu indah diikuti banyak orang pula, konon beliau sering
terlambat sholat karena pembantunya belum selesai merapikan rambutnya.
Yang lebih hebohnya, ia tidak mau memakai pakaian lebih dari satu
kalikarena diangggapnya telah using. Tiba-tiba ia meloncat pada tanjakan
hidupnya, ia tinggalkan segala kemewahan dan kemanjaanya. Menjadikan
gaya hidupnya serta keluarganya yang sangat sederhana menyamai rata-rata
kehidupan masyarakatnya.<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn12" title="">[12]</a>
Umar juga menyerahkan semua tanah dan harta yang dimiliki ke baitul
mal karena diyakini harta yang diwarisi tersebut bukan haknya tetapi hak
rakyat. Begitu juga sikap ini diberlakukan pada istrinya agar memilih
untuk mengikuti jalan Umar atau meninggalkannya untuk kembali pada
keluarganya, karena Umar menyadari bahwa istrinya adalah orang yang
tidak pernah merasakan sengsara kekurangan harta, akan tetapi fatimah
binti malik memilih untuk tetap mendapingi suaminya sampai akhir hayat.
Sehingga harta yang ia miliki diserahkan ke baitul mal dan tinggal
menyisakan sekedarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Khalifah Umar bin abdul Aziz juga
menghindari makan-makanan yang lezat dan tidak mau dilayani, belaiu
melayani dirinya sendiri. Pakaian yang ia pakai adalah pakaian yang
sangat sederhana, Ibn ‘Abdil Hakam meriwayatkan pakaian seharga 8 dirham
itu masih sangat halus ini jauh sekali sebelum Umar menjadi khalifah
pakaiannya seharga 800 sampai 1000 dirham. Rambut yang tadinya
dipanjangkan dipotong dan Umar membasuh dirinya dari bekas-bekas minyak
wangi. Dijualnya semua pakaian dan wangi-wangian yang ada padanya dan
uangnya diserahkan ke baitul mal. Pola hidupnya berubah secara total,
dari seorang pencinta dunia menjadi seorang zahid yang hanya mencari
kehidupan akhirat yang abadi.<br />
Umar tidak mau hidup di istana dia hanya menempati sebuah rumah yang
sederhana dekat sebuah masjid. Dari sikap Umar yang berubah sangat jauh
dari kebiasaannya selama ini dapat menunjukkan pada kita bahwa
kebanyakan pimpinan adalah miskin sebelum menjadi pemimpin dan menjadi
kaya raya saat memimpin dan ini tidak berlaku bagi Umar, dia kaya
sebelum menjadi khalifah dan miskin setelah menjadi khalifah. 7i</div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah pembersihan diri, keluarga dan istana ini telah meyakinkan publik akan kuat <i>political will</i>
untuk melakukan reformasi dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam
pembersihan KKN. Umar seorang pemimpin telah menunjukkan tekadnya, dan
memberikan keteladanan yang begitu menakjubkan. Pembaharuan dalam masa
pemerintahannya penekanan bidang politik Umar adalah lebih kepada
pembenahan dalam negeri. Kegiatan peperangan dan penaklukan dihentikan.
Semua pasukan yang mengepung Konstantinopel ditarik begitu juga yang ada
di kawasan bekas jajahan Byzantine. Tujuannya adalah untuk mewujudkan
keamanan serta memberi peluang kepada para tentara untuk istirahat dan
pulang bersama-sama keluarga mereka. Umar lebih memilih damai dalam
penyelesaian masalah. Dialog adalah salah satu cara Umar untuk
menghadapi musuh dalam negeri, hal ini dilakukan pada saat dia berdialog
dengan kaun khawarij. Umar meyakinkan kaum khawarij dengan dalil-dalil
dan keterangan-keterangan yang dapat memuaskan hati mereka. Maksudnya
adalah mereka dapat menerima argumentasi yang disampaikan Umar, sehingga
pada masa ini tidak terjadi konflik yang menonjol dalam negeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebijakan Umar II dalam menata administrasi pemerintahan terfokus p ada dua hal, yaitu:<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn13" title="">[13]</a></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>memberikan jaminan keamanan bagi rakyat. Dengan mewujudkan
ketenangan dan keamanan, ia meninggalkan kebijakan-kebijakan para
pendahulunya yang berfokus pada perluasan wilayah dan penguasaan Negara.<i> </i></li>
<li>Demi mewujudkan keamanan dan ketertiban, baik pribadi maupun
pemerintah sama-sama berusaha bersikap netral dan berada di atas
sekat-sekat golongan, ras dan suku.<i> </i></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai Kholifah, Umar II mencurahkan
tenaga dan pikirannya untuk mencurahkan tenaga untuk memperbaiki dan
mengatur urusan dalam negeri, Antara lain: <a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn14" title="">[14]</a></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Mengatur para penguasa dan pejabat Negara,</li>
<li>Bersikap netral dan adil terhadap pemberian hak dan kewajiban, baik pada orang arab atau orang mawali,</li>
<li>Pejabat yang tidak cakap, lalim, melakukan tindak korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) atau tidak memihak pada kepentingan rakyat.<i> </i></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Mengatur para penguasa dan pejabat
daerah, bersikap netral dan Para gubernur yang zhalim dan semena-mena
dipecat dan ia benar-benar memilih para gubernur atau pejabat yang dapat
memegang amanah. Bahkan Khalifah Umar memecat Jarrah bin Abdillah
Al-Hukmi gubernur Khurasan, gubernur yang ia pilih tetapi tidak dapat
melaksankan tugas sesuai harapannya. Jarrah bin Abdillah ketahuan
memungut jizyah dari para muallaf. Pada masa ini tidak ada KKN karena
Umar memilih pejabat sesuai dengan kapabilitasnya. Untuk menghindari
mereka dari khianat maka para gubernur gajinya dinaikkan 3000 dinar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah selanjutnya yang dilakukan
adalah memantapkan sumber pendapatan negara melalui yang pertama
mengandalkan pajak tanah, pajak tanaman baik muslim maupun non muslim.
Untuk pajak masa Umar tidak membedakan muslim ataupun non muslim mereka
sama-sama mempunyai kwajiban pajak. Yang kedua membedakan antara pajak
jizyah dan pajak kharaj pajak jizyah dihapuskan bagi oang muslim non
Arab, ini menunjukkan pada kita bahwa Umar telah menyamaratakan hak
antara bangsa arab dan non arab yang hanya berpijak pada kesamaan aqidah
Islam, sehingga dengan sendirinya mawalli ini terhapus pada masanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai pendukung penghapusan mawalli
maka digalakkanlah asimilasi perkawinan antara arab dan non arab. Adapun
untuk pajak kharaj antara muslim dan muslim atau antara arab dan non
arab sama. Zakat juga dikenakan pada ummat muslim saja. Yang ketiga
adalah menghapus segala perayaan (mahrajan) kebiasaan pesta berfoya-foya
dan pemberian hadiah ditiadakan karena hal ini termasuk pemborosan dan
menyalahgunakan harta rakyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanian dan perhubungan pada masa Umar
juga diperhatikan. Hal ini dilakukan dengan memperbaiki dan
menghidupkan tanah-tanah yang tidak produktif, sebagai pendukung banyak
digali sumur-sumur baru. Untuk mewujudkan kepeduliannya terhadap
transformasi maka dibangunlah jalan-jalan dan penginapan untuk orang
yang melakukan perjalan jauh. Dan tidak ketinggalan pula banyak dibangun
masjid-masjid tetapi Umar tidak mementingkan segi keindahannya. Hal ini
dilakukan Umar karena lebih mementingkan fakir miskin yang sedang
kelaparan daripada pembiayaan untuk memperindah dinding-dinding dan
perabot-perabot.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keadaan perekonomian dimasa khalifah
Umar ini telah masuk kedalam taraf yang menakjubkan, semua literatur
yang ada pada kita menguatkan bahwa kemiskinan, kemelaratan dan kepapaan
diatasi pada masa ini. Boleh dikatakan mereka yang ingin mengeluarkan
zakat sangat sukar untuk memperoleh orang yang mau menerima.</div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah yang telah dilakukan adalah
redistribusi kekayaan negara secara adil. Dengan melakukan
restrukturisasi organisasi negara, pemangkasan birokrasi, penyederhanaan
sistem administrasi, pada dasarnya Umar telah menghemat belanja negara,
dan pada waktu yang sama, mensosialisasikan semangat bisnis dan
kewirausahaan di tengah masyarakat. Dengan cara begitu Umar memperbesar
sumber-sumber pendapatan negara melalui zakat, pajak dan jizyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam konsep distribusi zakat, penetapan
delapan objek penerima zakat atau mustahiq, sesungguhnya mempunyai arti
bahwa zakat adalah sebentuk subsidi langsung. Zakat harus mempunyai
dampak pemberdayaan kepada masyarakat yang berdaya beli rendah. Sehingga
dengan meningkatnya daya beli mereka, secara langsung zakat ikut
merangsang tumbuhnya demand atau permintaan dari masyarakat, yang
selanjutnya mendorong meningkatnya suplai. Dengan meningkatnya konsumsi
masyarakat, maka produksi juga akan ikut meningkat. Jadi, pola
distribusi zakat bukan hanya berdampak pada hilangnya kemiskinan
absolut, tapi juga dapat menjadi faktor stimulan bagi pertumbuhan
ekonomi di tingkat makro.</div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah yang kemudian terjadi di masa
Khalifah Umar bin abdul Aziz. Jumlah pembayar zakat terus meningkat,
sementara jumlah penerima zakat terus berkurang, bahkan habis sama
sekali. Para amil zakat berkeliling di pelosok-pelosok Afrika untuk
membagikan zakat, tapi tak seorang pun yang mau menerima zakat. Artinya,
para mustahiq zakat benar-benar habis secara absolut. Sehingga negara
mengalami surplus. Maka redistribusi kekayaan negara selanjutnya
diarahkan kepada subsidi pembayaran utang-utang pribadi (swasta), dan
subsidi sosial dalam bentuk pembiayaan kebutuhan dasar yang sebenarnya
tidak menjadi tanggungan negara, seperti biaya perkawinan. Suatu saat
akibat surplus yang berlebih, negara mengumumkan bahwa “negara akan
menanggung seluruh biaya pernikahan bagi setiap pemuda yang hendak
menikah di usia muda.”<i> </i></div>
<div style="text-align: justify;">
Yahya Ibn Sa’id membawakan suatu
riwayat: Katanya Umar Ibn Abdul ’Aziz telah mengutus aku ke Afrika Utara
untuk membagi-bagikan zakat penduduk di sana. Maka aku laksanakan
perintah itu, lalu aku cari orang-orang fakir miskin untuk kuberikan
zakat pada mereka. Tetapi aku tidak mendapatkan seorangpun juga dan kami
tak menemukan orang yang mau menerimanya. Umar benar-benar telah
menjadikan rakyatnya kaya. Akhirnya kubeli dengan zakat itu beberapa
orang hamba sahaya yang kemudian kumerdekakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ulama-ulama kita bahkan menyebut Umar
Bin Abdul Aziz sebagai pembaharu abad pertama hijriyah, bahkan juga
disebut sebagai khulafa rasyidin kelima. Mungkin indikator kemakmuran
yang ada ketika itu tidak akan pernah terulang kembali, yaitu ketika
para amil zakat berkeliling di perkampungan-perkampungan Afrika, tapi
mereka tidak menemukan seseorang pun yang mau menerima zakat. Negara
benar-benar mengalami surplus, bahkan sampai ke tingkat dimana
utang-utang pribadi dan biaya pernikahan warga pun ditanggung oleh
negara.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan-perbaikan yang dilakukan Umar
juga meliputi dinas pos. Dinas pos tidak hanya berfungsi untuk membawa
berita-berita resmi gubernur dan pegawai-pegawai kepada khalifah saja,
akan tetapi juga untuk melayani kepentingan rakyat. Umar memerintahkan
kepada pegawai pos untuk menerima semua surat-surat yang diserahkan
orang padanya untuk disampaikan kepada yang berhak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun da’wah Islam yang dilakukan Umar
kepada golongan-golongan yang tidak Islam itu dengan menggunakan
hikmah-kebijaksaan serta pelajaran yang baik. Mengirim para guru-guru
agama kesegala negara dengan memilih tempat mana yang ia sukai. Bagi
yang belum memeluk Islam diberikan hak dan kebebasan beribadat. Ini
menunjukkan toleransi beragama telah ditanamkan pada masa Khalifah Umar
bin abdul Aziz . Dan untuk menghadapi kaum khawarij Umar lebih
mengandalkan dialog dengan menyertakan dalil-dalil yang kuat sehingga
dapat diterima oleh akal mereka.<i> </i></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam masalah agama beliau juga sangat
berjasa, terutama dalam penulisan hadis. Beliau memerintahkan kepada Abu
Bakar Ibn Muhammad Ibn Amr Ibn Hajm (120 H), Gubernur madinah untuk
menuliskan hadis yang ada dalam hafalan-hafalan penghafal hadis. Umar
bin Abdul Aziz menulis surat sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Periksalah<a href="http://alhadistonline.wordpress.com/" target="_blank"><b> hadis Nabi Muhammad SAW</b></a>,
dan tuliskanlah karena aku khawatir bahwa ilmu(hadis) akan lenyap
dengan meninggalnya ulama’ dan tolaklah hadis, selain dari Nabi Muhammad
SAW, hendaklah hadis disebarkandan diajarkan dalam majelis-majelis
sehingga orang-orang yang tidak mengetahui menjadi mengetahuinya,
sesungguhnya hadis itu tidak akan rusak sehingga disembunyikan (oleh
ahlinya).<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn15" title="">[15]</a><i> </i></div>
<div style="text-align: justify;">
Khalifah Umar bin abdul Aziz juga
meniadakan kutukan kepada Ali bin Abu Thalib di atas mimbar-mimbar
sedangkan orang-orang bani umayah mencacinya. Hal ini tidaklah
mengherankan, karena Umar adalah seorang khalifah yang telah mengikuti
jejak ayahnya, Abdul ’Aziz di mesir. Diriwayatkan daripadanya, bahwa
mendiang ayahnya ketika sampai pada penyebutan Amirul Mukminin Ali suka
gagap. Pada waktu itu Umar bertanya: Mengapa ayahanda bersikap demikian?
Dia menjawab: Wahai anaku! Ketahuilah, sekiranya orang-orang awam
mengetahui tentang Ali Bin Abu Thalib seperti yang kita ketahui, niscara
mereka akan lari meninggalkan kita dan mereka pasti akan menggabungkan
diri pada anaknya. Oleh karena itu pada masa Umar bagian yang digunakan
untuk mencaci ini digantikan dengan ayat al-qur’an surat al-nahl: 90<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn16" title="">[16]</a></div>
<div style="text-align: justify;">
Umar juga mengeluarkan kebijakan
mengembalikan uang pensiunan anak-anak yatim yang ditinggalkan oleh
orangtuanya yang meninggal di medan perang. Pada awal pemerintahan <a href="http://www.rangkumanmakalah.com/dinasti-umaiyah/" target="_blank"><b>Dinasti Umayah</b></a>,
banyak uang-uang pensiun para pejuang muslim yang gugur di medan
pertempuran tidak diberikan kepada keluarga mereka. Sehingga hal ini
membuat para keluarga pejuang muslim yang gugur, terutama anak-anak
yatim, merasa tidak puas.<i> </i></div>
<div style="text-align: justify;">
Telah kita ketahui bahwa Umat II,
sebelum menjadi kholifah adalah orang yang paling kaya raya. Akan tetapi
saat beliau mau wafat, ia hanya menyisakan pakaiannya yang ia pakai dan
17 dinar uang. Yang mana 17 dinar itu digunakan untuk perawatan
jenazahnya; 5 dinar untuk kain kafan, 2 dinar untuk tanah pekuburan, dan
10 dirham untuk dibagikan kepada anak-anaknya.<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftn17" title="">[17]</a><i> </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" style="text-align: justify;">
<b>DAFTAR PUSTAKA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Hamed, Zaid Husen, <i>Kehidupan Para Kholifah Teladan</i>, Jakarta: Pustaka Amani, 1995</div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Madudi, Abdul A’la, <i>Sejarah Pembaharuan Dan Pembangunan Kembali Alam Pikiran Islam</i>, 1985</div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Hamid, Zaid Husain, <i>Khulafa’ur Rasul Khalid Muhammad Khalid,</i> Jakarta: Pustaka Amani, 1995</div>
<div style="text-align: justify;">
Fa’al, Fahsin M. <i>Sejarah Kekuasaan islam</i>, (Jakarta Barat: CV. Artha Rivera), 2008</div>
<div style="text-align: justify;">
Abdurrahman, Dudung, <i>Sejarah Peradaban Islam: Dari masa klasik sampai modern,</i>Yogyakarta: LESFI, 2004</div>
<div style="text-align: justify;">
Supriadi, Dedi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2008</div>
<div style="text-align: justify;">
Firdaus, <i>Kepemimpinan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz</i>,Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2003</div>
<div style="text-align: justify;">
Ahmad Syalabi, <i>Sejarah Dan Kebudayaan Islam 2</i>, Jakarta: Al-Huzna Zikra, 1997</div>
<div style="text-align: justify;">
Affandi, Adang,<i> Study Sejarah Islam</i>, Bandung: Putra A Bardim, 1999</div>
<div style="text-align: justify;">
http/:referensiagama.blogspot.com/januari/2011</div>
<div style="text-align: justify;">
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref1" title="">[1]</a> Zaid Husen Alhamed, <i>Kehidupan Para Kholifah Teladan</i>, Jakarta: Pustaka Amani. 1995: 467</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref2" title="">[2]</a> Abdul A’la Al-Madudi, <i>Sejarah Pembaharuan Dan Pembangunan Kembali Alam Pikiran Islam</i>, 1985, 60</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref3" title="">[3]</a> Zaid Husain Al-Hamid, <i>Khulafa’ur Rasul Khalid Muhammad Khalid,</i> 1995, hal. 466</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref4" title="">[4]</a> Ibid, hal 466</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref5" title="">[5]</a> Dudung Abdurrahman, <i>Sejarah Peradaban Islam:</i> Dari masa klasik sampai modern, (Yogyakarta:Lesfi), hal.70</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref6" title="">[6]</a> Zaid Husain Al-Hamid, <i>Khulafa’ur Rasul Khalid Muhammad Khalid,</i> 1995, hal.492</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref7" title="">[7]</a> Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban Islam: Dari masa klasik sampai modern, (Yogyakarta:Lesfi), hal.70</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref8" title="">[8]</a> System pemerintahan yang kolot, berpegang pada ajaran yang lama. Lihat Pius Abdillah P, <i>Kamus Ilmiyah Populer Lengkap, 2009 </i>hal.441.</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref9" title="">[9]</a> Sistem alih kuasa pemerintahan yang dilakukan dengan turun menurun.</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref10" title="">[10]</a> Zaid Husain Al-Hamid, <i>Khulafa’ur Rasul Khalid Muhammad Khalid,</i> 1995, hal.492</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref11" title="">[11]</a> Fahsin M. Fa’al, <i>Sejarah Kekuasaan islam</i>, (Jakarta Barat: CV. Artha Rivera), 2008, hal. 17</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref12" title="">[12]</a> Ibid, hal. 18</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref13" title="">[13]</a> Fahsin M. Fa’al, <i>Sejarah Kekuasaan islam</i>, (Jakarta Barat: CV. Artha Rivera), 2008, hal.20</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref14" title="">[14]</a> Ibid, hal. 21</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref15" title="">[15]</a> Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam. (Bandung:Pusaka Setia), 2008, hal.109</div>
<div>
<a href="http://www.rangkumanmakalah.com/khalifah-umar-bin-abdul-aziz/#_ftnref17" title="">[17]</a> Ibid 2008</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-47318809359086726592016-03-03T05:23:00.001-08:002016-03-03T05:23:23.043-08:00Muawiyyah Bin Abi Sufyan <h1 class="post-title entry-title">
<a href="https://www.blogger.com/null" title="Muawiyyah Bin Abi Sufyan (Sejarah Peradaban Islam)">Muawiyyah Bin Abi Sufyan (Sejarah Peradaban Islam)</a>
</h1>
<div class="post-header">
<div class="post-header-line-1">
<div class="post-info">
<div class="post-info-icon jam">
<span class="post-timestamp">
<a class="updated" href="http://paradigmakaumpedalaman.blogspot.co.id/2012/06/muawiyyah-bin-abi-sufyan-sejarah.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" itemprop="datePublished" title="2012-06-24T00:36:00+08:00">12:36 AM</abbr></a>
</span>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="iklan1">
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2Lk3ncAfSPNGOoYZWk1H8vl7UFnaqazWZsBXUEKYp5LfbiCfdb9ajR1tLvVfUGa8TpPvTYgbnkDaxEJnyQZTgFG2XbRq7Ga1A0xbWBP_xj0L00J2LKyyoMXznrxo2HX30kBAqRdoLyoBM/s1600/muawiyyah.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2Lk3ncAfSPNGOoYZWk1H8vl7UFnaqazWZsBXUEKYp5LfbiCfdb9ajR1tLvVfUGa8TpPvTYgbnkDaxEJnyQZTgFG2XbRq7Ga1A0xbWBP_xj0L00J2LKyyoMXznrxo2HX30kBAqRdoLyoBM/s1600/muawiyyah.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sekilas Tentang Muawiyyah Bin Abi
Sufyan</span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Muawiyah
dilahirkan dari keluarga hartawan dan pedagang besar yang menguasai
perekonomian hampir seluruh semenanjung Arabia. Ayahnya bernama Abi Sufyan. Abi
Sufyan inilah yang menjadi panglima besar kafir Quraisy pada perang Uhud,
Khandaq dan pemimpin pemerintahan sampai Mekah dibebaskan oleh Rasulullah. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ibunya
bernama Hindun bin Utbah, seorang wanita lincah, cekatan yang mempunyai andil
besar dalam membantu suami di perang Uhud. Pada waktu perang Badar, Hindun
kehilangan ayah, paman, saudara dan puteranya. Untuk menuntut bela terhadap
keluarganya itu, ia mengupah Wahsyi sebagai pembunuh bayaran untuk membunuh dan
mengambil jantung Hamzah paman Nabi dan syahid agung untuk dimakannya
mentah-mentah. Usaha menuntut bela ini dapat dicapainya. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mu'awiyah
ibn Abi-Sufyan dilahirkan kira-kira tahun 600 M, jadi seumuran dengan Ali. Dan
merupakan keluarga Bani Abd-Shams, dari suku Quraysh. Banu Abd-Shams termasuk
berpengaruh dalam masyarakat Mekah. Ayahnya adalah Abi Sufyan ibn Harb,
menentang Nabi Muhammad ketika Nabi Muhammad mendapat Wahyu.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dia
meriwayatkan hadits dari Rasulullah sebanyak seratus enam puluh tiga hadits.
Beberapa sahabat dan tabi’in yang meriwayatkan hadits darinya anta-ra lain:
Abdullah bin Abbas, Abdulah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Abu Dar-da’, Jarir
aI-Bajali, Nu’man bin Basyir dan yang lain. Sedangkan dari kalangan tabiin
antara lain: Sa’id bin al-¬Musayyib, Hamid bin Abdur Rahman dll. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ketika
pada tahun 630 M, Nabi Muhammad dan pengikutnya menaklukan Mekah, seluruh
penduduk Mekah termasuk Bani Abd-Syam, secara formal tun-duk pada Muhammad dan
masuk Islam. Sebagian besar serjarawan menyatakan bahwa Muawiyah bersama
ayahnya Abi Sufyan menjadi Muslim pada waktu Fathu Mekah. Ada juga yang
berpendapat bahwa Muawiyah menerima islam pada awal-awal kenabian dan mendapat
tantangan dari kerabatnya. Pasca Fathu Mekah, Muawiyah diangkat oleh Nabi
Muhammad sebagai salah satu juru tulisnya dan mendapat kepercayaan menulis
Wahyu Allah.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ketika
Nabi Muhammad wafat, dan Abu Bakar menjadi Khalifah, Mua-wiyah ikut kontingen
pasukan yang menyerbu Syria dibawah pimpinan saudaranya Yazid bin Abu Sufyan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pada
masa Kekhalifahan Umar bin Khatab, beliau diangkat sebagai guber-nur Syam pada
tahun 640, menggantikan saudaranya, Yazid bin Abu Sufyan yang wafat karena
wabah amwas. Secara bertahap beliau memperoleh pengua-saan atas seluruh Syria,
dan mendapatkan loyalitas dari seluruh tentara dan pen-duduk kawasan itu. Pada
tahun 647, Muawiyah membangun angkatan bersenjata Syria yang kuat sehingga
mampu memukul mundur serangan Bizantium dan tahun berikutnya menyerang
Bizantium dan berhasil menguasai pulau Syprus (649) dan Rhodesia (654) serta
mengalahkan angkatan laut Bizantium di pesisir Lycia (655). Dan pada saat yang
sama, Muawiyah secara periodik memberang-katkan ekspedisi kedaratan Anatolia. Semua
kampanye penyerangan ini terhenti sehubungan dengan naiknya Ali menjadi
Khalifah menggantikan Usman bin Afan. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ketika
Ali menjadi Khalifah, Beliau menuntut keadilan kepada Ali atas pembunuhan
Khalifah Usman. Sebenarnya Ali pun mau menghukum para pembunuh Usman, tetapi
berhubung keadaan negara sedang kacau, beliau me-nunda permasalahan tersebut
sampai suasana kembali stabil. Hal ini tidak disetu-jui oleh Muawiyah, maka
pecahlah Perang Siffin antara Khalifah Ali dan Guber-nur Muawiyah. Ketika
keadaan perang tersebut memburuk, pihak Muawiyah, menyerukan Tahkim yang
diterima oleh pihak Ali. Pihak Muawiyah diwakili oleh Amr bin Ash, sedangkan
pihak Ali diwakili oleh Abu Musa Al Asyari.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pasca
tahkim, muncullah kaum Khawarij yang membuat keonaran. Oleh karena itu Ali
berusaha memadamkan kaum ini. Disaat yang sama terjadi pergolakan di Mesir.
Gubernur mesir, Qaish, dipanggil dan Ali mengganti-kannya dengan Muhammad bin
Abu Bakar. Tetapi pemberontakan malah sema-kin luas di Mesir. Mu'awiyah
memerintahkan 'Amr ibn al-'As untuk menaklukan mesir dan berhasil. Muhammad bin
Abu Bakar terbunuh. Setelah itu Muawiyah melancarkan serangan ke Arabia, Yaman
dan Irak.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Setelah
Mekah dibebaskan, bersamaan dengan ayahnya ia pun masuk Islam. Setelah masuk
Islam, ia menjadi salah seorang sekretaris Rasulullah saw. Ia pun ikut perang
Hunain dan dengan gagah berani memperlihatkan keperwiraannya sebagai seorang
putera bekas panglima dan mendapat pembagian rampasan perang bersama ayahnya
melebihi yang lain karena keduanya masih muallaf (orang yang baru masuk Islam,
yang mendapat jaminan hidup lebih dari orang yang sudah betul-betul beriman,
supaya tidak murtad lagi). </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Di
zaman Khilafah Abubakar ra, ia ikut bertempur melawan Romawi di Syam
(Damsyiq)di bawah pimpinan kakaknya Yazid bin Abu Sufyan. Ketika Yazid wafat,
Muawiyah mengambil alih pimpinan pemerintahan dan kemudian oleh Khalifah
Abubakar ra ditetapkan, menjadi wali negeri Syam sebagai pengganti kakaknya
itu. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pada
masa Khalifah Umar Ibnul Khatthab ra, ia masih menjadi wali negeri Damsyiq.
Ketika Khalifah Umar ra meninjau Syam, beliau mendapatkan Muawiyah di Istananya
yang sangat mewah; Umar berkata, "Ini adalah Kisra (Kaisar) Arab!"
Tidak lama setelah itu, karena berbagai alasan, Umar memberhentikan dari
jabatannya dan Said bin Amir pelopor hidup sederhana menggantikan Muawiyah. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pada
masa Khalifah Utsman, Muawiyah diangkat kembali menjadi wali negeri seluruh
Syria, termasuk Palestina. Banyak pengaduan rakyat kepada Khalifah Utsman
tentang tindakan wali negeri ini, termasuk keberandalan puteranya. Akan tetapi
sebagian besar surat pengaduan itu tidak disampaikan kepada Khalifah oleh
sekretaris beliau yang bernama Marwam (saudara sepupu Muawiyah). Atas
pengkhianatan Marwam inilah timbulnya pemberontakan dan terbunuhnya Khalifah
Utsman. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Muawiyah
adalah seorang jenius, pintar dan cerdik, politisi dan panglima perang. la mampu
menggunakan kekuasaan dan harta negara dalam mencari kawan dan merangkul
bawahan. Sahabat Nabi yang mulia ini, walaupun banyak ahli sejarah yang
mencaci-makinya, wafat pada tahun 60 Hijrah dalam usia 78 tahun. Semoga Allah
mengampuni dan menerima amal baktinya. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Muawiyah
lahir lahir empat tahun menjelang Rasulullah menjalankan dakwah di kota Makkah.
Riwayat lain menyebutkan ia lahir dua tahun sebelum diutusnya Muhammad Saw
menjadi Nabi. Beberapa riwayat menyatakan bahwa Muawiyah memeluk Islam bersama
ayahnya, Abi Sufyan bin Harb dan ibunya Hindun binti Utbah tatkala terjadi
Fathu Makkah. Namun riwayat lain menyebutkan, Muawiyah masuk Islam pada
peristiwa Umrah Qadha’ tetapi menyembunyikan keislamannya sampai peritistiwa
Fathu Makkah.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Di
masa Rasulullah Saw, ia diangkat sebagai salah seorang pencatat wahyu setelah
bermusyawarah dengan Malaikat Jibril. Ambillah dia sebagai penulis wahyu karena
dia jujur,” kata Jibril. Pada masa Khulafaur Rasyidin, Muawiyah diangkat
menjadi salah seorang panglima perang di bawah komando utama Abu Ubaidah bin
Jarrah. Kaum Muslimin berhasil menaklukkan Palestina, Syria (Suriah),
dan Mesir dari tangan Imperium Romawi Timur. Berbagai kemenangan ini
terjadi pada masa pemerintahan Umar bin Al-Khathab.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ketika
Utsman bin Affan menjabat sebagai khalifah menggantikan Umar, Muawiyah diangkat
sebagai gubernur untuk wilayah Syria dan Palestina yang berkedudukan di
Damaskus menggantikan Gubernur Abu Ubaidah bin Jarrah. Pada masa pemerintahan
Ali, terjadi beberapa konflik antara kaum Muslimin. Di antaranya Perang
Shiffin. Perang yang terjadi antara Ali dan Muawiyah ini berakhir dengan
perdamaian.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ketika
Khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh, kaum Muslimin sempat mengangkat putranya,
Hasan bin Ali. Namun melihat keadaan yang tidak menentu, setelah tiga bulan,
akhirnya Hasan mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan khalifah kepada
Muawiyah bin Abi Sufyan. Serah terima jabatan itu berlangsung di kota Kufah.
Tahun inilah yang dalam sejarah dikenal dengan Amul Jama’ah (Tahun Kesatuan).
Dengan demikian, Muawiyah resmi menjadi khalifah.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Beberapa
kalangan ada yang menyebut Muawiyah dengan julukan yang jauh dari akhlak
islami. Padahal walau bagaimanapun ia tetap sahabat Rasulullah, yang telah
banyak memberikan sumbangan untuk Islam. Ia ikut di berbagai peperangan, baik
di masa Rasuullah atau Khulafaur Rasyidin. Mengenai tudingan yang
menjelekkannya, tidak semuanya bisa diterima begitu saja. Bahkan beberapa
kebijakan yang oleh sebagian sahabat dianggap ‘menyimpang’ masih bisa
dimaklumi. Kendati pun ada, hal itu wajar mengingat ia adalah manusia biasa
yang kadang khilaf atau dipengaruhi orang-orang sekitarnya. Semua itu tidak
mengurangi keutamaannya sebagai sahabat, bahkan masih terbilang keluarga dekat
Rasulullah Saw.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Muawiyah
dikenal sebagai negarawan dan politikus ulung. Ungkapannya tentang hal ini
dicatat sejarah, “Aku tidak akan menggunakan pedangku selagi cambukku sudah
cukup. Aku tidak akan menggunakan cambukku selagi lisanku masih bisa
mengatasinya. Jika ada rambut yang membentang antara diriku dan penentangku,
maka rambut itu tidak akan putus selamanya. Jika mereka mengulurkannya, maka
aku akan menariknya. Jika mereka menariknya, maka aku akan mengulurnya.”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ia
mempunyai kemampuan diplomasi yang sangat tinggi sehingga Nicholsan dalam
bukunya Literaty History of The Arabs menulis, “Muawiyah adalah seorang
diplomat yang cakap dibanding dengan Richelieu, politikus Prancis yang terkenal
itu.” Lebih tepat lagi ia mencontohkan Muawiyah dengan Oliver Cromwell,
politikus dan protektor Inggris yang termasyhur, yang pernah membubarkan
parlemen.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam
menjalankan pemerintahannya, Muawiyah mengubah kebijaksanaan pendahulunya.
Kalau pada masa empat khalifah sebelumnya, pengangkatan khalifah dilakukan
dengan cara pemilihan, maka Muawiyah mengubah kebijakan itu dengan cara
turun-temurun. Karenanya, khalifah penggantinya adalah Yazid bin Muawiyah,
putranya sendiri.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Muawiyah
adalah pendiri Daulah Umawiyah. Pada masa ini kaum Muslimin memperoleh kemajuan
yang sangat pesat. Tidak hanya penyebaran agama Islam, tetapi juga penemuan-penemuan
ilmu lainnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ketika
Byzantium mengerahkan tentaranya untuk memperluas jajahannya, ia tiba di
beberapa daerah kekuasaan Muawiyah. Untuk mengusir tentara Byzantium itu,
Muawiyah mengerahkan 1.700 kapal perang kecil yang mampu menghalau pasukan
musuh. Dengan tidak mengenal lelah, kaum Muslimin menaklukkan pulau Cyprus dan
Rhodus di Laut Tengah. Di samping itu, pada tahun 50 H, Muawiyah mengangkat
Uqbah bin Nafi’ menjadi gubernur di Maroko. Dengan 10.000 tentara ia berhasil
mengalahkan orang-orang Romawi. Ia juga dapat mengalahkan bangsa Barbar dan
penduduk asli Afrika. Lebih dari itu semua, ia telah meletakkan pondasi Daulah
Umawiyah yang telah mengharumkan nama Islam selama ratusan tahun.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Setelah
menjabat sebagai gubernur di Palestina selama 10 tahun dan di Syam 10 tahun,
serta sebagai Khalifah Daulah Umawiyah selama 20 tahun, Muawiyah meninggal
dunia pada Kamis pertengahan Rajab 60 H dalam usia 78 tahun. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Muawiyah
Bin Abi Sufyan Menjadi Khalifah</span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ketika
Ali terbunuh pada tahun 661, Muawiyah memiliki pasukan paling besar dalam
kedaulatan islam dan memiliki kekuatan yang besar untuk mengklaim kekhalifahan.
Putra Ali, Hasan ibn Ali, setelah mempertimbangkan keadaan umat, memberikan hak
kekhalifahannya kepada Muawiyah dan memilih tinggal di Madinah dan pensiun.
Tahun ini disebut sebagai ‘Aam Jama’ah (Tahun Kesatuan), sebab pada tahun
inilah umat Islam bersatu dalam menen-tukan satu khalifah. Pada tahun itu pula
Mu’awiyah mengangkat Marwan bin Hakam sebagai gubernur Madinah.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Setelah
terjadinya ketentraman dan persatuan dalam kedaulatan islam, Muawiyah mulai
meluncurkan kampanye militer. Ke timur, Pasukan islam berhasil menaklukan
Khurasan (663-671) dari arah Basrah, menyebrangi sungai Oxus, dan menyerbu Bukhara
di Turkistan (674). Ke Barat, Gubernur Muawiyah di Mesir mengirim ekspedisi
dibawah pimpinan Uqba bin Nafi menaklukan Afrika Utara yang masih dikuasai
Bizantium sampai Algeria. Ke Utara, menye-rang Asia Kecil untuk melawan
Bizantium. Muawiyah juga meluncurkan serangan sebanyak 2 kali meskipun tidak
berhasil untuk mengepung Konstan-tinople yang dipimpin putranya, Yazid. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk
mengamankan tahtanya, dan memperluas batas wilayah Islam, Muawiyah sangat
mengandalkan orang-orang Syam (Suriah), yang kebanyakan terdiri atas bangsa
Arab Yaman dan mengenyampingkan umat Islam pendatang dari Hijaz. Menurut
riwayat, Orang-orang Syam ini sangat loyal terhadap Muawiyah sejak beliau masih
menjadi Gubernur Syam.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sebagai
prajurit, memang kualitas Muawiyah lebih rendah dibandingkan dengan Ali bin Abi
Thalib. Tetapi sebagai organisator militer, Muawiyah berha-sil mencetak pasukan
Syam menjadi satu kekuatan militer Islam yang teror-ganisir dan berdisiplin
tinggi. Dengan mengadopsi kerangka pemerintahan Bizantium, ia membangun sebuah
negara yang stabil dan terorganisir. Para seja-rawan mencatatnya sebagai orang
islam pertama yang membangun kantor cata-tan negara dan lanyanan pos yang kelak
pada masa Abdul Malik bin Marwan menjadi sebuah lembaga yang menghubungkan
berbagai wilayah kedaulatan islam yang luas.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Selama
berkuasa, kesukesan Muawiyah ditunjang dengan kerjasamanya dengan pendukungnya,
terutama Amr bin Ash, wakilnya di Mesir, Al Mughirah bin Syu’bah, gubernur
Kufah, provinsi yang selalu bergolak, dan Abdullah bin Abihi, penguasa Basrah.
Ketiga orang ini bersama Muawiyah disebut sebagai empat politisi ulung Arab
Islam. Ziyad digelari bin Abihi kerena ketidakjelasan identitas ayahnya. Ibunya
adalah seorang budak di Taif yang dikenal Abu Sufyan. Pada awalnya Ziyad adalah
pendukung Ali, tetapi pada saat kritis, Mua-wiyah mengakui Ziyad sebagai
saudara sahnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam
diri Muawiyah, seni berpolitik berkembang. Ia memiliki kemam-puan luar biasa
untuk menggunakan kekuatan hanya ketika dipandang perlu dan sebagai gantinya
lebih banyak menggunakan jaklan damai. Kelembutannya yang sarat dengan
kebijakan, yang ia gunakan agar tentara meletakan senjata dan membuat kagum
musuhnya, sikapnya yang tidak mudah marah dan pengen-dalian diri yang sangat
tinggi, membuatnya mampu menguasai keadaan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Bagi
para Khalifah Bani Umayah sesudahnya, Muawiyah merupakan teladan dalam
kelembutan, semangat, kecerdasan, dan kenegarawanan yang berusaha mereka ikuti.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sebelum
wafatnya, Muawiyah, dengan menuruti nasehat Mughira, guber-nur Basrah
mengangkat putranya Yazid sebagai pengganti dirinya kelak. Hal ini menimbulkan
kebencian kaum Syiah. Diantara orang-orang syi’ah yang pertama kali melancarkan
permusuhan terbuka terhadap bani Umayyah adalah Hajar bin Adi. Ia mengkritik
pedas Mughirah bin Syu’bah, sang gubernur Kufah. Berhu-bung Mughirah bertipikal
lemah lembut dan pemaaf, maka ia mengingatkannuya akan akibat tindakannuya.
Ketika Mughirah bin Syu’bah wafat, Muawiyah mengangkat Ziyyad sebagai gubernur
Kufah. Maka Ziyyad mengirim surat kepada Muawiyah mengenai Hajar bin Adi. Oleh
Muawiyah, Hajar bin Adi diundang ke Syam dan membunuhnya bersama pengikut
setianya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mengenai
hal ini seorang sejarawan muslim terkemuka yang bernama Ibnu Khaldun dalam
kitabnya Mukaddimah menulis : “Seorang imam tidak sewajarnya dicurigai meskipun
dia telah melantik ayah atau puteranya sendiri sebagai penggantinya. Dia telah
dipertanggungjawabkan untuk mengurus kebajikan kaum muslimin selagi dia masih
hidup. Lebih daripada itu dia ber-tanggungjawab untuk membasmi, semasa hidupnya
(kemungkinan mewabahnya perkara-perkara yang tidak diingini) setelah.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hal
yang sedemikian sebagai satu contoh adalah sebagaimana yang berlaku ketikaa
Muawiyah melantik puteranya, Yazid. Tindakan itu diambil dengan persetujuan
rakyat dan, karena itu, dengan sendirinya menjadi satu bahan hujah kepada
persoalan yang dibincangkan. Akan tetapi, Muawiyah sendiri bersikap lebih
menyokong puteranya Yazid dibanding dengan calon penggantinya yang lain.
Sebabnya ialah, dia lebih menitikberatkan kepentingan umum yang menghendaki
adanya perpaduan dan harmoni di kalangan masyarakat itu, karena orang yang
menguasai pemerintahan, yaitu Bani Umayyah, pada waktu itu setuju melantik
Yazid. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tidak
ada motif lain dari Muawiyah. Hemahnya yang tinggi dan hakikat bahwa dia
merupakan salah seorang dari sahabat-sahabat Nabi mencegah keterangan yang
lain-lainnya. Fakta bahwa dia sering datang kepada para sahabat terkemuka,
untuk dimintai nasihat, dan kenyataan bahwa mereka tidak memberikan pendapat
(yang bertentangan) merupakan bukti tidak adanya kecurigaan atas dirinya.
Mereka (para sahabat) tidak termasuk orang gegabah yang mengambil keputusan
dalam masalah kebenaran, dan demikian pula Muawiyah tidak mudah seenaknya
menerima kebenaran. Mereka mempunyai peranan masing-masing dalam masalah ini,
dan keadilan mereka menahan diri mereka untuk bertindak sewenang-wenangnya.” </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mu'awiyah
sendiri wafat pada tanggal 6 Mei 680. Dan digantikan putranya Yazid bin
Muawiyah. Wafatnya Khalifah Muawiyah menyebabkan armada laut Arab mundur dari
perairan Bosporus dan Aegea, sehingga untuk sementara menghentikan penyerangan
ke Konstantinopel.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="FI">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span lang="FI">Usaha Muawiyah bin Abi Sufyan dalam
Mempertahankan Kekuasaan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI">Langkah strategis yang
dilakukan Muawiyah setelah mendapatkan jabatan dari Hasan bin Ali pada tahun 41
H/661 M adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<i><span lang="SV">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><span lang="SV">Meminta Pengakuan dari para pengikut Hasan
bin Ali</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span lang="SV">Muawiyah
bin Abi Sufyan meminta kepada Hasan bin Ali untuk menjelaskan hasil kesepakatan
yang telah dicapai antara Hasan Bin Ali dengan Muawiyah dalam sebuah pertemuan
di maskin kepada para pendukungnya. Muawiyah berharap, dengan cara seperti ini,
ia akan berhasil menjalankan roda pemerintahan tanpa harus mendapatkan banyak
perlawanan atau penolakan dari kelompok yang kurang setuju atas hasil kesepakan
tersebut. selain itu, pelimpahan kekuasaan yang terjadi dari tangan Hasan ke
tangan Muawiyah akan terjadi semakin kuat posisi dan kedudukan Muawiyah karena
mendapat dukungan yang relatif cukup kuat dari penduduk Kufah, Basrah dan para
penduduk kota-kota lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span lang="SV">Permohonan
Muawiyah telah disetujuinya, Hasan bin Ali kemudaia mengumpulkan para sahabat
setianya di kediaman Madain, sebelum memberikan penjelasan lebih jauh kepada
para sahabat setianya di Masjid Kufah. Di dalam pertempuran itu Hasan
menjelaskan bahwa dirinya telah menyerahkan kekuasan kepada Muawiyah dan telah
mengakui Muawiyah sebagai pemimpin. Oleh karena itu, sekali lagi lagi Hasan
meminta agar mereka melakukan seperti apa yang dilakukannya, yaitu menjadikan
Muawiyah sebagai pemimpin mereka, dan jangan sekali-kali membantahnya bila
telah melakukan bai’at kepadanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span lang="SV">Sebagai
penegasan atas pelimpahan khalifah tersebut, kembali Hasan bin Ali pergi ke
Masjid Kufah untuk memberikan penjelasan mengenai alasan mengapa ia mau
memberikan kekuasaan kepada Muawiyah dan mengakuinya sebagai khalifah. Setelah
umat Islam berkumpul di Masjid, Hasan bin Ali di minta oleh Amr bin Al-Ash
melalui Muawiyah untuk memberikan penjelasan kepada para sahabat setianya
mengenai pristiwa yang telah terjadi di Maskin itu. Ketika itu, hadir
tokoh-tokoh penting, baik dari pihak Hasan bin Ali maupun baik pihak Muawiyah
bin Abi Sufyan. Dari pihak Hasan bin Ali hadir antara lain, Abdullah bin Abbas,
Qays bin Sa’ad, Abu Ja’far, Abu Amir, dan lainnya. Sementara dari pihak
Muawiyah hadir antara lain, ’Amr bin Al-Ash, Abu Al-A’war Al-Sulma, ’Amr bin
Sufyan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span lang="SV">Di dalam
masjid Kufah inilah, Hasan bin Ali memberikan penjelasan mengapa ia mau
memberikan kekuasaan kepada Muawiyah dan mau mengakuinya sebagai khalifah.
Mereka bergiliran memeberikan sambutan masing-masing. Sebelum Muawiyah meminta
umat Islam mengakui kepemimpinannya, terlebih dahulu Hasan diminta untuk
memberikan penjelasan kepada pendukung setianya. Baru kemudian Muawiyah yang
berbicara dan memberikan penjelasan penting mengenai perjanjian perdamain yang
telah di sepakati bersama antara dirinya dan Muawiyah bin Abi Sufyan, dengan
berbagai konsekuensinya. Antara lain, mereka diminta melakukan apa yang telah
di sepakati dan mentaati perintah Muawiyah yang kini telah menjadi pemimpin
mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span lang="SV">Setelah
memberikan penjelasan kepada pengikutnya, maka secara de Jure atau secara
legal, Muawiyah telah menjadi nomor satu di dunia Islam kala itu. Dengan kata
lain, sejak saat itulah berdirinaya dinasti Bani Umayyah pada tahun 661 M.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<i><span lang="FI">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><span lang="FI">Memindahkan Pusat Kekuasaan ke Damaskus </span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span lang="FI">Setelah
Muawiyah memperoleh pengakuan dari para pengikut Hasan bin Ali, maka langkah
yang dilakukan selanjutnya adalah usahanya memindahkan pusat pemerintahan Islam
dari Madinah ke Damaskus. </span><span lang="SV">Pemindahan
ini dilakukan karena di kota itulah pusat kekuasaan Muawiyah bin Abi Sufyan
sebenarnya. Di kota itulah para pendukung setianya berada. Dari kota Damaskus
Muawiyah mengendalikan pemerintahan dan mengatur berbagai kebijakan politik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span lang="SV">Alasan
lainnya Muawiyah memindahkan pusat kekhalifahan adalah : karena Kota Damaskus
memiliki letak yang sangat strategis bagi Muawiyah untuk mengambangkan
kekuasaanya ke bakas-bekas wilayah kekuasaan kerajaan Romawi di bagian utara.
Letak strategis itu tidak hanya dari sisi politik militer, juga dari sisi
ekonomi. Sebab kota Damaskus. Syiria terletak di dekat laut Tengah (Laut
Mediterania) yang merupakan jalur perdagangan ke Eropa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span lang="SV">Upaya yang
dilakukan Muawiyah ini memang sangat strategis. Sebab, selain alasan politik,
ekonomi dan perdagangan , Damaskus juga pernah menjadi Wilayah jajahan Romawi
dan Persia. Dua kerajaan yang pernah mempunyai masa kejayaan yang di tinggalkan
di kota tersebut. Karena itu wajar bila kemudian pada masa pemerintahan
Muawiyah dan para penerusnya banyak terjadi perkembangan ilmu pengetahuan,
peradapan dan sebagainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span lang="SV">Muawiyah
bin Sufyan dalam usahanya memindahkan pusat pemerintahan ke Damaskus, merupakan
sebuah langkah yang tepat ketika itu. Sebab bila tidak di lakukan dengan
segera, kemungkinan ia akan banyak menghabiskan energi dan waktu hanya sekedar
untuk menghalau mereka yang tidak senang atas kepemimpinan Muawiyah. Selain
itu, kemungkinan besar ia tidak memiliki banyak peluang untuk mengembangkan
kemampuanya di dalam membangun sebuah cita-cita diri dan kablahnya untuk
menjadi penguasa tunggal di dunia Islam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<i><span lang="SV">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><span lang="SV">Mengangkat Para Pejabat Gubernur</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Setelah Muawiyah berhasil memindahkan pusat
pemerintahan ke Damaskus, maka langkah selanjutnya adalah mengangkat para
pejabat yang akan membantunya dalam menjalankan roda pemerintahan. Orang-orang
tersebut dipercaya untuk memangku jabatan yang amat strategis di wilayah
kekuasaan Muawiyah guna mempertahankan keutuhan wilayah dan kekuasaan yang ada.
Mereka menjabat sebagai gubernur yang tunduk di bawah kekuasaan pemerintahan
dinasti Bani Umaiyah di bawah pimpinan Muawiyah bin Abi Sufyan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Muawiyah
bin Abi Sufyan sejak usia remaja telah nampak jiwa kepemimpinannanya, beliau memiliki sifat dan kepribadian sampai
pada tingkat hilm yang terkenal dimiliki orang-orang Mekkah. Muawiyah di
gambarkan sebagai orang yang tidak mudah terpancing emosi, tidak mudah bingung,
selalu melalui pertimbangan yang masak dalam menentukan atau mengambil sebuah
keputusan. Hal ini dapat dilihat dari kebijakanya dalam mengangkat para pejabat
dan bawahanya yang akan menjadi pembantu setianyadi dalam menjalankan roda
pemerintahan. Misalnyasaja soalpengangkatan gubernur daerah yang akan menjadi
pejabat di wilayah yang berada di bawah kekuasaanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Muawiyah
bin Abi Sufyan telah memilih beberapa orang yang dapat memperkuat posisi
kepemimpinannya. Mereka adalah Amr bin Al-Ash, Mughirah bin Syu’bah, dan Ziyad
bin Abihi. Kedua orang yang di sebutkan itu, Amr dan Al Mughirah bin Syu’bah,
memiliki peran yang sangat penting, baik sebelum atau sesudah Muawiyah menjadi
khalifah. Sementara Ziyad baru memainkan peran pentingnya ketika ia di beri
kesempatan oleh Muawiyah untuk menduduki jabatan penting di dalam pemerintahan
Bani Umaiyah, yaitu gubernur Basrah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Salah satu
alasan Muawiyah merangkul Amr bin
Al-Ash, adalah karena ia telah memiliki kemampuan luar biasa dalam masalah
taktik dan strategi politik dan peperangan yang sebanding dengannya. Ia
kemudian di ajak kerjasama dalam mengahadapi kekuatan Ali bin Abi Thalib, yang
kemudian setelah itu diberi kepercayaan untuk menaklukan Mesir dan setelah
berhasil Amr di percaya menjadi gubernur kota itu. Setelah Muawiyah bin Abi
Sufyan berhasil mendapatkan legitimasi politik dari masyarakat luas, khususnya
para pendukung Ali dan Hasan di Kufah dan Basrah, jabatan tersebut tetap di
percayakan kepada Amr bin Al-Ash. Pemberian jabatan ini karena Muawiyah tau
persis kemampuan yang di miliki Amr dan kekuatan yang ada padanya. Amr berkuasa
sebagai gubernur selama kurang lebih dua tahun (41-43 H).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Selain
merangkul Amr bin Al-Ash, Muawiyah juga mengangkat Al-Mhugirah bin Syu’bah. Ia memiliki potensi
besar dengan dukungan masa ynag cukup banyak di kotanya. Karena itu, ketika
Muawiyah berkuasa sebagai khalifah, ia melihat Al-Mughirah sebagai seorang
tokoh potensial yang perlu di rangkul dengan jabatan strategis di wilayah
Kufah, jabatan yang pernah di dipegang selama satu tahun atau dua tahun ketika
Umar bin Khattab berkuasa yang mencakup pula wilayah Syiria. Ia mengaku jabatan
ini selama lebih kurang satu dasawarsa hingga ia wafat pada tahun 50 H. Setelah
ia wafat, wilayah kekuasaanya di gabungkan Muawiyah ke dalam wilayah
pemerintahan gubernur Ziyad bin Abihi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Tokoh
lainnya yang dianggap perlu diangkat adalah: Ziyad bin Abihi. Dalam pandangan
Muawiyah, orang seperti Ziyad juga perlu mendapatkan perhatian dan kedudukan
khusus di pemerintahan. Sebab, Ziyad bin Abihi, meskipun sedikit memiliki
pengaruh keluarga atau klan, karena Ziyad di beritakan tidak memiliki ayah yang
jelas yang kemudian orang mengenalnya dengan sebutan Ziyad bin Abihi tetap saja
menjadi orang yang di perhitungkan oleh Muawiyah, bukan hanya karena
reputasinya, juga karena dari penelusuran silsilah atau asal usulnya, ternyata
Ziyad di ketahui anak seorang ibu yang sebenarnya budak Abi Sufyan yang berasal
dari Thaif yang beralih tangan al-Harits bin Kaldah sebelum Ziyad lahir.
Karenanya, Ziyad juga sering di sebut dengan Ziyad bin Abi Sufyan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Pada masa
khalifah Ali bin Abi Thalib berkuasa, Ziyad di tunjuk sebagai gubernur Basrah
dengan tugas khusus di persia bagian selatan. Karenanya ketika Ali wafat, dan
Hasan memberikan kekuasaan kepada Muawiyah dalam peristiwa Am al-Jama’ah di
maskin tahun 661 M/41 H, ia pindah ke persia sembunyi di sana. Hal itu di lakukan karena ia merasa khawatir akan
keselamatan dirinya karena ia telah menolak ajakan Muawiyah agar Ziyad mau
bergabung bersamanya yang telah mengakuinya sebagai saudara seayah .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Berkat
kecerdikan Muawiyah dan kepiawaian, maka Muawiyah akhirnya mampu mempengaruhi
Ziyad untuk bergabung dengannya, bahkan Muawiyah mengikatnya dengan ikatan
perkawinan antara putri Muawiyah dengan putra Ziyad bernama Muhammad bin Ziyad.
Dengan cara-cara seperti itu, akhirnya Ziyad mau menyatakan bersedia bergabung
dan secara otomatis mengakui keberadaan khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan. Hal
tersebut dilakukan Muawiyah karena ia melihat potensi besar yang dimiliki Ziyad
dalam masalah kemiliteran dan keteguhan dalam mempertahankan prinsip yang
dimilikinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Ditempat
tugas barunya inilah Ziyad menyampaikan
pidato perdananya kepada masyarakat Basrah. Pidato yang disampaikan sangat
mengagumkan dan sekaligus menggetarkan sendi-sendi orang yang berusaha
menentang kekuasaannya atau kekuasaan Muawiyah. Pidatonya itu di kenal dengan
pidato <i>batra</i>, karena tidak dimulai dengan ucapan basmalah. </span><span lang="FI">Isi pidatonya sangat jelas dan
menelanjangi kejahatan-kejahatan penduduk Basrah. Ia mengulurkan
ancaman-ancaman keras terhadap mereka yang tidak patuh. Dalam pidatonya itu, ia juga bersumpah kalau
tidak hanya akan menghukum mereka yang berdosa, juga menghukum tuan lantaran
dosa hamba sahaya, dan seterusnya. </span><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="FI">Diantara
isi pidato Ziyad adalah sebagai berikut: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;">
<span lang="FI">”<i>Kebencian pada diriku tidak akan aku
hukum hanya kejahatan (yang kuhukum). </i></span><i><span lang="SV">Banyak yang berduka karena kedatanganku akan
bergembira, dan mereka yang berduka akan berduka. Aku datang kepada kalian atas
kehendak Allah untuk memerintahmu dan mengawasi kesejahteranmu. Maka menjadi
kewajibanmulah untuk mendengar dan mematuhikudalam hal yang kupandang baik, dan
hak kamulah untuk menuntutku agar berbuat adil dalam tanggung jawabku. Dalam
beberapa hal aku memiliki kekurangan, tetepi ada tiga hal yang aku bertekad
untuk tidak kekurangan. Aku akan mendengar permohonan-permohonanmu, bahkan jika
kamu datang mal;am hari, aku tidak akan menahan makanan dan
tunjangan-tunjanganmu melewati waktunya, dan aku tidak akan mengirim kamu ke
medan perang untuk waktu yang lama. Doakanlah kesejahteraan
pemimpin-pemimpinmu, karena mereka adalah penguasamu yang membenarkanmu dan
tempetmu memperoleh pertolongan. Janganlah hatimu dipenuhi kedengkian dan
kemarahan pada mereka, karena tidak baik bagimu. Jika kamu melihatku masalahmu
dengan baik, maka berterima kasihlah. Saya melihat di antara kamu ada banyak
bangkai, hati-hatilah jangan sampai ada di antara kamu yang akan menjadi
bangkai pula</span></i><span lang="SV">.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Mendengar
pidato Ziyad tersebut, banyak penduduk Basrah dan orang-orang yang mencoba
berusaha melawannya, berdiri, merinding dan ketakutan. Karena dengan tegas dan
sangat jelas, bahwa Ziyad akan menjatuhkan hukuman kepada mereka yang
membangkang dan tidak patuh terhadap pemimpin yang telah mereka akui
keneradaanya. Selain itu, juga membawa angin segar bagi para penduduk yang mau
bekerja sama dengannya dalam membangun dan mempertahankan keutuhan wilayah
Islam. Bahkan ia berjanji akan membuka pintu rumahnya bagi mereka yang ingin
menyampaikan keluhan dan saran yang baik guna kemajuan atau kemaslahatan umat
dan negara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Pidato
Ziyah yang begitu tegas dan transparan tersebut, membuat suasana jadi tegang
dan tidak memberi peluang bagi mereka yang ingin berbuat kecurangan atau
berbuat tidak adil. Bagi mereka yang mau melakukan pemberontakan, akan berfikir
ulang untuk merealisasikannya. Karena mereka tau benar siapa Zayid bin Abihi.
Ia di kenal tegas dan tidak pandang bulu ketika menjatuhkan sanksi hukum. Hal
itu dapat dilihat, misalnya ketika memperlakukan jam malam. Al-Thabary menceritakan
bahwa Ziyad pernah menjatuhkan hukum pancung pada seorang musafir yang
tertangkap pada malam hari oleh penjaganya. Padahal, musafir itu tidak
mengetahui adanya jam malam dengan adanya keluar bagi masyarakat, dan bagi
mereka yang melanggar peraturan itu, akan di hukum pancung. Oleh karena itu,
ketika musafir itu di bawah ke hadapan Ziyad, gubernur itu mengintrograsinya.
Ziyad bertanya : apakah engkau tidak mengetahui (mendengar) adanya peraturan
pelanggaran adanya jam malam? Musafir itu menjawab. Demi Allah, aku tidak
mendengarnya. Aku seorang musafir yang kemalaman, karena itu aku berhenti di
padang pasir menuggu datangnya fajar subuh, dan aku tidak tau adanya larangan
keluar malam. Ziyad menjawab: ”Aku kira egkau benar, tetapi demi kemaslahatan
rakyat, engkau harus dibunuh.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Ziyad
merupakan sosok pemimpin yang tegas dan tidak plin-plan. Ia teguh
mempertehankan prinsip dan semuanya itu dilakukan untuk menegakkan peraturan
yang telah dikeluarkan. Dengan kata lain dapat di katakan bahwa ketegasan yang
di perlihatkan oleh Ziyad sebagai seorang penguasa lokal dan wujud dari seorang
khalifah yang berkuasa, justru menjadi momen penting dan bahkan sangat kondusif
untuk membangun citra pemerintahan Muawiyah di daerah Basrah dan sekitarnya,
sehingga mereka yang ingin berlaku macam-macam untuk melanggar atau menentang
kekuasaanya, akan berhadapan denganya dan hidupnya akan berakhir di ujung
pedang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Muawiyah
selain memberikan jabatan kepada tiga tokoh di atas juga memberikan jabatan
kepada Marwan bin Al-Hakam untuk diangkat menjadi gubernur Madinah, Mekkah dan
Tha’if. Marwan memegang jabatan itu hingga Muawiyah wafat pada tahun 680 M. Di
antara alasan mengapa Muawiyah memberikan jabatan itu kepada Marwan adalah
karena Marwah masih saudara sepupu Muawiyah yang telah banyak memberikan
Investasinya untuk mendudkung gerakan Muawiyah memperoleh posisi penting dalam
dunia Islam menjadi nomor satu, terutama pasca kematian khalifah Usman dan
perjalanan karier politik Muawiyah bin Abi Sufyan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 31.65pt;">
<span lang="SV">Kecerdasan
Muawiyah bin Abi Sufyan sebagai seorang pemimpin politik nampak dari
strateginya dalam merekrut tokoh-tokoh penting yang memiliki pengaruh dan
daerah kekuasaan sebagaimana para tokoh-tokoh di atas. Dengan mengangkatnya
beberapa tokoh di atas, maka posisi Muawiyah sebagai seorang pemimpin semakin
kuat.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-64207748988358581442015-08-27T09:07:00.000-07:002015-08-27T09:07:02.069-07:00Daulah Umayyah: Marwan bin Muhammad (745-750 M) Khalifah Terakhir<h1 class="jdl-detail">
<i>Daulah Umayyah: Marwan bin Muhammad (745-750 M) Khalifah Terakhir</i></h1>
<i><b><br /></b></i><div class="img-detailberita">
<i><b><img alt="Ilustrasi" height="276" src="http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/ilustrasi-_110421184114-207.jpg" width="465" /></b></i>
</div>
<i><b>
</b></i><div class="rangka">
<i><b><br /></b></i></div>
<i><b> Penyerahan jabatan khalifah dari Ibrahim bin
Walid kepada Marwan bin Muhammad terjadi pada pengujung tahun 126 H (745
M). Khalifah Marwan bin Muhammad menjabat khalifah pada usia 56 tahun.
Ia adalah khalifah terakhir Bani Umayyah.<br /><br />Seperti ditulis Imam As-Suyuthi dalam <em>Tarikh Al-Khulafa'</em>,
hal pertama yang ia lakukan ketika menjabat khalifah adalah membongkar
kuburan Yazid dan menyalibnya. Hal ini ia lakukan karena Yazid telah
membunuh Walid.<br /><br />Sebelum menjabat khalifah, Marwan bin Muhammad
adalah seorang panglima perang yang terkenal gigih. Namun ketika
menjabat khalifah, keadaan pemerintahan Bani Umayyah tak menentu. Oleh
sebab itu, masa pemerintahannya yang hampir enam tahun, banyak diwarnai
peperangan. Kendati Marwan bin Muhammad mempunyai kemampuan tangguh,
tetapi karena keadaan tak mengizinkan, keruntuhan Bani Umayyah tak
terelakkan.<br /><br />Ancaman itu tak hanya datang dari internal
pemerintahan saja, namun juga dari luar. Adalah Kaisar Constantine V
yang dikenal gagah berani dalam sejarah imperium Romawi Timur. Setelah
Kaisar Constantine V berhasil mengamankan negerinya, pemerintahan Bani
Umayyah mulai terancam.<br /><br />Pada tahun 745 Masehi, Kaisar Constantine
V melancarkan serangan ke Asia Kecil. Pasukan Islam yang berada di
tempat itu terpaksa mundur, dan pada tahun berikutnya pasukan musuh
berhasil menguasai perbatasan Syria bagian utara.<br /><br />Dalam keadaan
demikian, Khalifah Marwan bin Muhammad justru sibuk memadamkan berbagai
gejolak dalam pemerintahan. Dengan demikian, ancaman dari luar tak kuasa
ia halau.<br /><br />Di antara gejolak yang harus dipadamkan Marwan bin
Muhammad adalah gejolak dari daerah Himsh. Khalifah Marwan segera
berangkat ke daerah itu dengan pasukannya. Ia berhasil mengamankan
daerah itu kembali. Para pemberontak dihukum dan tubuh mereka disalib di
tembok-tembok kota Himsh.<br /><br />Belum usai pemulihan Himsh, muncul
gejolak di daerah Bogota, pinggir Damaskus di bawah pimpinan Yazid bin
Khalid Ats-Tsauri. Khalifah Marwan segera mengirimkan pasukan dan
berhasil mengamankan daerah itu kembali. Di Palestina pun muncul
gejolak, Khalifah Marwan mengirimkan pasukan besar di bawah pimpinan
Abul Wardi bin Kautsar. Gejolak itu pun bisa dipadamkan.<br /><br />Sementara
itu, di Irak di bawah pimpinan Dhahak bin Qais Asy-Syaibani, kaum
Khawarij memberontak. Gubernur Irak, Abdurrahman bin Umar, berangkat
dari Kufah untuk memadamkan gejolak itu. Namun pasukannya kalah dan dia
sendiri gugur dalam pertempuran. Dhahak bin Qais berhasil menguasai
seluruh lembah Irak dari Kufah sampai ke Mosul belahan utara.<br /><br />Khalifah
Marwan bergerak bersama pasukannya menuju Irak. Lagi-lagi dia
menunjukkan kemampuannya. Pasukan Khawarij porak-poranda. Dhahak bin
Qais sendiri gugur. Sisa-sisa pasukannya sendiri kocar-kacir melarikan
diri.<br /><br />Pada saat mengamankan lembah Irak itu, mendadak muncul lagi
gejolak di Kufah. Kali ini digerakkan oleh Abdullah bin Muawiyah bin
Abdullah bin Ja'far bin Abu Thalib dari keluarga Hasyim. Khalifah Marwan
terpaksa kembali ke Kufah dan memadamkan kerusuhan tersebut. Pemuka
pasukan itu melarikan diri ke Khurasan. Namun di sana ia ditangkap oleh
Abu Muslim Al-Khurasani dan dijatuhi hukuman mati.<br /><br />Keadaan
pemerintahan Umayyah yang tidak menentu dimanfaatkan oleh gerakan
Abbasiyah. Gerakan yang sudah dibina bertahun-tahun di bawah tanah itu
segera menampakkan diri.<br /><br />Di bawah pimpinan Abu Muslim
Al-Khurasani, gerakan Abbasiyah meledak. Setelah berhasil menguasai
wilayah Khurasan, lalu Iran, pasukan Abbasiyah bergerak ke Irak dan
menghancurkan pasukan Khalifah Marwan. Khalifah terakhir Bani Umayyah
itu melarikan diri ke Mosul, Hauran, Syria, dan terakhir ke Mesir. Di
sana ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh Panglima Shalih bin Ali
bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib. Kepalanya dikirim kepada
keponakannya, Khalifah Abul Abbas Ash-Shaffah di Kufah.<br /><br />Khalifah
Marwan bin Muhammad wafat pada tahun 132 H dalam usia 62 tahun. Masa
pemerintahannya hanya lima tahun 10 bulan. Ada kisah unik yang
dipaparkan Imam As-Suyuthi. Ketika Marwan terbunuh, kepalanya dipotong
dan dibawa ke hadapan Abdullah bin Ali. Orang-orang tak sempat
memerhatikan penggalan kepala itu. Tiba-tiba datang seekor kucing dan
menggigit lidah Marwan bin Muhammad lalu menelannya!<br /><br />Abdullah bin
Ali berkata, "Seandainya dunia ini tidak memperlihatkan kepada kita
keajaibannya kecuali adanya lidah Marwan dalam mulut kucing. Itu sudah
kita anggap keajaiban paling besar."<br /><br />Dengan meninggalnya Marwan, berakhir pula kekuasaan Bani Umayyah.</b></i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-15555778679072380052015-08-27T09:02:00.003-07:002015-08-27T09:02:39.208-07:00UMAR BIN ABDUL AZIZ<i><b>BIOGRAFI TOKOH - UMAR BIN ABDUL AZIZ</b></i><br />
<i><b><a href="http://malaysianreview.com/wp-content/uploads/2013/03/Umar-bin-Abdul-Aziz-khalifah-islam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="297" id="irc_mi" src="http://malaysianreview.com/wp-content/uploads/2013/03/Umar-bin-Abdul-Aziz-khalifah-islam.jpg" style="margin-top: 48px;" width="254" /></a> Umar bin Abdul Aziz
adalah khalifah yang berhasil memimpin umatnya dengan adil. Ia adalah
pemimpin yang sangat wara’, zuhud, bersih, dan peduli pada umatnya. Umar
bin Abdul Aziz disebut para ulama sebagai khulafa’ur rasyidin ke-5,
karena kesamaan manhaj kepemimpinan beliau dengan empat khalifah pertama
penerus Rasulullah saw. Umar bin Abdul Aziz mempunyai keperibadian yang
tinggi, wara' yang diwarisi dari kakeknya Umar bin Al-Khatab. Ia juga
sangat berhati-hati dengan harta terutamanya yang melibatkan harta
rakyat.</b></i><br />
<i><b> Kisah Umar bin Khattab berkaitan dengan kelahiran Umar II</b></i><br />
<i><b>
Menurut tradisi Muslim Sunni, silsilah keturunan Umar dengan Umar bin
Khattab terkait dengan sebuah peristiwa terkenal yang terjadi pada masa
kekuasaan Umar bin Khattab.</b></i><br />
<i><b> "Khalifah Umar sangat terkenal dengan
kegiatannya beronda pada malam hari di sekitar daerah kekuasaannya.
Pada suatu malam beliau mendengar dialog seorang anak perempuan dan
ibunya, seorang penjual susu yang miskin.<br /> Kata ibu “Wahai anakku, segeralah kita tambah air dalam susu ini supaya terlihat banyak sebelum terbit matahari”<br /> Anaknya menjawab “Kita tidak boleh berbuat seperti itu ibu, Amirul Mukminin melarang kita berbuat begini”<br /> Si ibu masih mendesak “Tidak mengapa, Amirul Mukminin tidak akan tahu”.<br /> Balas si anak “Jika Amirul Mukminin tidak tahu, tapi Tuhan Amirul Mukminin tahu”.</b></i><br />
<i><b> Umar yang mendengar kemudian menangis. Betapa mulianya hati anak gadis itu.<br /> Ketika pulang ke rumah, Umar bin Khattab menyuruh anak lelakinya, Asim menikahi gadis itu.<br />
Kata Umar, "Semoga lahir dari keturunan gadis ini bakal pemimpin Islam
yang hebat kelak yang akan memimpin orang-orang Arab dan Ajam”.</b></i><br />
<i><b>
Asim yang taat tanpa banyak tanya segera menikahi gadis miskin tersebut.
Pernikahan ini melahirkan anak perempuan bernama Laila yang lebih
dikenal dengan sebutan Ummu Asim. Ketika dewasa Ummu Asim menikah dengan
Abdul-Aziz bin Marwan yang melahirkan Umar bin Abdul-Aziz.</b></i><br />
<i><b> Kelahiran</b></i><br />
<i><b>
Saat itu, Ummi Ashim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. Abdul Aziz
adalah Gubernur Mesir di era khalifah Abdul Malik bin Marwan (685 – 705
M) yang merupakan kakaknya. Abdul Mallik bin Marwan adalah seorang
shaleh, ahli fiqh dan tafsir, serta raja yang baik terlepas dari
permasalahan ummat yang diwarisi oleh ayahnya (Marwan bin Hakam) saat
itu.</b></i><br />
<i><b> Dari perkawinan itu, lahirlah Umar bin Abdul Aziz. Beliau
dilahirkan di Halawan, kampung yang terletak di Mesir, pada tahun 61
Hijrah. Umar kecil hidup dalam lingkungan istana dan mewah. Saat masih
kecil Umar mendapat kecelakaan. Tanpa sengaja seekor kuda jantan
menendangnya sehingga keningnya robek hingga tulang keningnya terlihat.
Semua orang panik dan menangis, kecuali Abdul Aziz seketika tersentak
dan tersenyum. Seraya mengobati luka Umar kecil, dia berujar,</b></i><br />
<i><b>
“Bergembiralah engkau wahai Ummi Ashim. Mimpi Umar bin Khattab
insyaallah terwujud, dialah anak dari keturunan Umayyah yang akan
memperbaiki bangsa ini.“</b></i><br />
<i><b> Umar bin Abdul Aziz menuntut ilmu sejak
beliau masih kecil. Beliau sentiasa berada di dalam majlis ilmu
bersama-sama dengan orang-orang yang pakar di dalam bidang fikih dan
juga ulama-ulama. Beliau telah menghafaz al-Quran sejak masih kecil.
Merantau ke Madinah untuk menimba ilmu pengetahuan. Beliau telah berguru
dengan beberapa tokoh terkemuka spt Imam Malik b. Anas, Urwah b.
Zubair, Abdullah b. Jaafar, Yusuf b. Abdullah dan sebagainya. Kemudian
beliau melanjutkan pelajaran dengan beberapa tokoh terkenal di Mesir.</b></i><br />
<i><b>
Semasa Khalifah Walid bin Abdul Malik memerintah, beliau memegang
jawatan gabernur Madinah/Hijaz dan berjaya mentadbir wilayah itu dengan
baik. Ketika itu usianya lebih kurang 28 tahun. Pada zaman Sulaiman bin
Abdul Malik memerintah, beliau dilantik menjadi menteri kanan dan
penasihat utama khalifah. Pada masa itu usianya 33 tahun.</b></i><br />
<i><b> Umar
bin Abdul Aziz mempersunting Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan
sebagai istrinya. Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan adalah putri dari
khalifah Abdul Malik bin Marwan. Demikian juga, keempat saudaranya pun
semua khalifah, yaitu Al Walid Sulaiman, Al Yazid, dan Hisyam. Ketika
Fatimah dipinang untuk Umar bin Abdul Aziz, pada waktu itu Umar masih
layaknya orang kebanyakan bukan sebagai calon pemangku jabatan khalifah.</b></i><br />
<i><b> Kehidupan awal</b></i><br />
<i><b> 682 – 715</b></i><br />
<i><b>
Umar dibesarkan di Madinah, di bawah bimbingan Ibnu Umar, salah seorang
periwayat hadis terbanyak. Ia tinggal di sana sampai kematiannya
ayahnya, dimana kemudian ia dipanggil ke Damaskus oleh Abdul-Malik dan
menikah dengan anak perempuannya Fatimah. Ayah mertuanya kemudian segera
meninggal dan ia diangkat pada tahun 706 sebagai gubernur Madinah oleh
khalifah Al-Walid I</b></i><br />
<i><b> 715 – 715: era Al-Walid I</b></i><br />
<i><b> Tidak
seperti sebagaian besar penguasa pada saat itu, Umar membentuk sebuah
dewan yang kemudian bersama-sama dengannya menjalankan pemerintahan
provinsi. Masa di Madinah itu menjadi masa yang jauh berbeda dengan
pemerintahan sebelumnya, dimana keluhan-keluhan resmi ke Damaskus
berkurang dan dapat diselesaikan di Madinah, sebagai tambahan banyak
orang yang berimigrasi ke Madinah dari Iraq, mencari perlindungan dari
gubernur mereka yang kejam, Al-Hajjaj bin Yusuf. Hal tersebut
menyebabkan kemarahan Al-Hajjaj, dan ia menekan al-Walid I untuk
memberhentikan Umar. al-Walid I tunduk kepada tekanan Al-Hajjaj dan
memberhentikan Umar dari jabatannya. Tetapi sejak itu, Umar sudah
memiliki reputasi yang tinggi di Kekhalifahan Islam pada masa itu.<br />
Pada era Al-Walid I ini juga tercatat tentang keputusan khalifah yang
kontroversial untuk memperluas area di sekitar masjid Nabawi sehingga
rumah Rasulullah ikut direnovasi. Umar membacakan keputusan ini di depan
penduduk Madinah termasuk ulama mereka, Said Al Musayyib sehingga
banyak dari mereka yang mencucurkan air mata. Berkata Said Al Musayyib:
"Sungguh aku berharap agar rumah Rasulullah tetap dibiarkan seperti apa
adanya sehingga generasi Islam yang akan datang dapat mengetahui
bagaimana sesungguhnya tata cara hidup beliau yang sederhana"</b></i><br />
<i><b> 715 – 717: era Sulaiman</b></i><br />
<i><b>
Umar tetap tinggal di Madinah selama masa sisa pemerintahan al-Walid I
dan kemudian dilanjutkan oleh saudara al-Walid, Sulaiman. Sulaiman, yang
juga merupakan sepupu Umar selalu mengagumi Umar, dan menolak untuk
menunjuk saudara kandung dan anaknya sendiri pada saat pemilihan
khalifah dan menunjuk Umar.</b></i><br />
<i><b> Kedekatan Umar dengan Sulaiman</b></i><br />
<i><b>
Sulaiman bin Abdul-Malik merupakan sepupu langsung dengan Umar. Mereka
berdua sangat erat dan selalu bersama. Pada masa pemerintahan Sulaiman
bin Abdul-Malik, dunia dinaungi pemerintahan Islam. Kekuasaan Bani
Umayyah sangat kukuh dan stabil.</b></i><br />
<i><b> Suatu hari, Sulaiman mengajak
Umar ke markas pasukan Bani Umayyah. Sulaiman bertanya kepada Umar
"Apakah yang kau lihat wahai Umar bin Abdul-Aziz?" dengan niat agar
dapat membakar semangat Umar ketika melihat kekuatan pasukan yang telah
dilatih. Namun jawab Umar, "Aku sedang lihat dunia itu sedang makan
antara satu dengan yang lain, dan engkau adalah orang yang paling
bertanggung jawab dan akan ditanyakan oleh Allah mengenainya".</b></i><br />
<i><b> Khalifah Sulaiman berkata lagi "Engkau tidak kagumkah dengan kehebatan pemerintahan kita ini?"<br />
Balas Umar lagi, "Bahkan yang paling hebat dan mengagumkan adalah orang
yang mengenali Allah kemudian mendurhakai-Nya, mengenali setan kemudian
mengikutinya, mengenali dunia kemudian condong kepada dunia".</b></i><br />
<i><b>
Jika Khalifah Sulaiman adalah pemimpin biasa, sudah barang tentu akan
marah dengan kata-kata Umar bin Abdul-Aziz, namun beliau menerima dengan
hati terbuka bahkan kagum dengan kata-kata itu.</b></i><br />
<i><b> Sifat-sifatnya</b></i><br />
<i><b> Rasa Takut dan Tangisannya</b></i><br />
<i><b>
Dari Al Mughirah bin Hukaim, dia berkata, “Fatimah binti Abdul Malik
bin Marwan, dia berkata kepadaku, “Wahai Mughirah, mungkin saja ada
orang yang lebih baik shalat dan puasanya daripada Umar bin Abdul ‘Aziz,
akan tetapi aku belum pernah melihat seorangpun yang lebih banyak takut
dan lebih banyak menangis dihadapan Tuhannya daripada Umar bin Abdul
‘Aziz. Jika dia masuk ke rumahnya, dia langsung bersujud, dia terus saja
menangis hingga kedua matanya tertidur, kemudian terbangun dan menangis
lagi dan lagi. Dia menghabiskan sebagian besar malamnya seperti itu.”</b></i><br />
<i><b> Kezuhudannya</b></i><br />
<i><b>
Dari Maslamah bin Abdul Malik, dia berkata, “Aku menemui Umar bin Abdul
‘Aziz untuk menjenguknya karena sakit. Saat itu dia mengenakan baju
yang sudah jelek dan kotor, kemudian aku berkata kepada Fatimah binti
Abdul Malik, isterinya, “Wahai Fatimah, cucilah baju Amirul Mukminin.”
Sang isteri berkata, “InsyaAllah akan aku lakukan.” Selang beberapa
waktu, aku pun kembali menjenguknya dan ternyata bajunya masih yang itu
juga, sehingga aku pun berkata kepada isterinya, “Wahai Fatimah,
tidakkah aku talah memintamu untuk membersihkan dan mengganti pakaian
Amirul Mukminin, karena banyak warga yang ingin menjenguknya?” Fatimah
berkata, “Demi Allah, dia tidak mempunyai baju yang selain itu.”</b></i><br />
<i><b>
Dari Malik bin Dinar, dia berkata, “Orang-orang berkata, “Malik bin
Dinar adlah orang yang zuhud,” akan tetapi sebenarnya orang yang bisa
dikatakan zuhud itu adalah Umar bin Abdul ‘Aziz yang dikaruniai
kemewahan dunia dengan segala isinya akan tetapi dia memilih untuk
meninggalkannya.”</b></i><br />
<i><b> Kewara’annya</b></i><br />
<i><b> Ja’wanah berkata, “Ketika
Abdul Malik bin Umar bin Abdul ‘Aziz meninggal dunia, Umar bin Abdul
‘Aziz terlihat bersyukur karenanya. Kemudian, sesorang berkata
kepadanya, “Wahai Amirul Mukminin, jika dia masih hidup, apakah Anda
akan mengangkatnya sebagai putera mahkota?” Dengan tegas Umar menjawab,
“Tidak.” Orang itu bertanya lagi, “Mengapa tidak, dan Anda malah
bersyukur atas kematiannya?” Dia menjawab, “Aku takut dia akan menjadi
perhiasan dimataku (yang dapat menghalanginya dari kebenaran), seperti
perhiasan seorang anak pada orang tuanya.”</b></i><br />
<i><b> Dari Yahya bin Said,
dia berkata, “Abdul Humaid bin Abdirrahman menulis sepucuk surat kepada
Umar bin Abdul ‘Aziz. Dalam suratnya itu dia berkata, “Sesungguhnya
telah ada pengaduan kepadaku tentang seseorang yang mencaci Anda,
kemudian aku berniat membunuhnya. Akan tetapi, aku membatalkannya hingga
akhirnya aku berinisiatif menulis surat kepada Anda untuk meminta
pendapat Anda.” Umar bin Abdul ‘Aziz memberikan seseorang tidak berhak
untuk dibunuh hanya karena mencaci orang lain, kecuali yang mencaci
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam. Jadi, caci makilah dia jika kamu
menginginkannya, kemudian lepaskan.”</b></i><br />
<i><b> Kerendahan Hatinya</b></i><br />
<i><b>
Dari Raja’ bin Haiwah, dia berkata, “Aku pernah begadang malam bersama
Umar bin Abdul ‘Aziz, tiba-tiba lampu padam. Lalu aku bergegas untuk
berdiri dan memperbaikinya, akan tetapi Umar bin Abdul ‘Aziz melarangku.
Setelah itu, dia memperbaikinya sendiri dan duduk kembali, lalu dia
berkata, “Jika kamu duduk, maka aku tetap Umar bin Abdul ‘Aziz (orang
biasa yang tak perlu diistimewakan). Dan jika kamu berdiri, maka aku
juga tetap Umar bin Abdul ‘Aziz dan celakalah seseorang yang
memperkerjakan tamunya.”</b></i><br />
<i><b> Terdapat banyak riwayat dan athar para sahabat yang menceritakan tentang keluruhan budinya. Di antaranya ialah :</b></i><br />
<i><b>
At-Tirmizi meriwayatkan bahwa Umar Al-Khatab telah berkata : “Dari
anakku (zuriatku) akan lahir seorang lelaki yang menyerupainya dari segi
keberaniannya dan akan memenuhkan dunia dengan keadilan”<br /> Dari
Zaid bin Aslam bahawa Anas bin Malik telah berkata : “Aku tidak pernah
menjadi makmum di belakang imam selepas wafatnya Rasulullah SAW yang
mana solat imam tersebut menyamai solat Rasulullah SAW melainkan
daripada Umar bin Abdul Aziz dan beliau pada masa itu adalah Gabenor
Madinah”<br /> Al-Walid bin Muslim menceritakan bahawa seorang lelaki
dari Khurasan telah berkata : “Aku telah beberapa kali mendengar suara
datang dalam mimpiku yang berbunyi : “Jika seorang yang berani dari Bani
Marwan dilantik menjadi Khalifah, maka berilah baiah kepadanya kerana
dia adalah pemimpin yang adil”.” Lalu aku menanti-nanti sehinggalah Umar
b. Abdul Aziz menjadi Khalifah, akupun mendapatkannya dan memberi baiah
kepadanya”.<br /> Qais bin Jabir berkata : “Perbandingan Umar b Abdul
Aziz di sisi Bani Ummaiyyah seperti orang yang beriman di kalangan
keluarga Firaun”<br /> Hassan al-Qishab telah berkata :”Aku melihat
serigala diternak bersama dengan sekumpulan kambing di zaman Khalifah
Umar Ibnu Aziz”<br /> Umar b Asid telah berkata :”Demi Allah, Umar
Ibnu Aziz tidak meninggal dunia sehingga datang seorang lelaki dengan
harta yang bertimbun dan lelaki tersebut berkata kepada orang ramai
:”Ambillah hartaku ini sebanyak mana yang kamu mahu”. Tetapi tiada yang
mahu menerimanya (kerana semua sudah kaya) dan sesungguhnya Umar telah
menjadikan rakyatnya kaya-raya”<br /> ‘Atha’ telah berkata : “Umar
Abdul Aziz mengumpulkan para fuqaha’ setiap malam. Mereka saling ingat
memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari qiamat,
kemudian mereka sama-sama menangis kerana takut kepada azab Allah
seolah-olah ada jenayah di antara mereka.”</b></i><br />
<i><b> Pengangkatan Umar bin Abdul Aziz sebagai Khalifah</b></i><br />
<i><b>
Atas wasiat yang dikeluarkan oleh khalifah Sulaiman bin Abdul Malik,
Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah pada usianya 37 tahun.
Beliau dilantik menjadi Khalifah selepas kematian Sulaiman bin Abdul
Malik tetapi beliau tidak suka kepada pelantikan tersebut. Lalu beliau
memerintahkan supaya memanggil orang ramai untuk mendirikan sembahyang.
Selepas itu orang ramai mula berpusu-pusu pergi ke masjid. Apabila
mereka semua telah berkumpul, beliau bangun menyampaikan ucapan. Lantas
beliau mengucapkan puji-pujian kepada Allah dan berselawat kepada Nabi
s.a.w kemudian beliau berkata:</b></i><br />
<i><b> “Wahai sekalian umat manusia! Aku
telah diuji untuk memegang tugas ini tanpa meminta pandangan daripada
aku terlebih dahulu dan bukan juga permintaan daripada aku serta tidak
dibincangkan bersama dengan umat Islam. Sekarang aku membatalkan baiah
yang kamu berikan kepada aku dan pilihlah seorang Khalifah yang kamu
reda”.</b></i><br />
<i><b> Tiba-tiba orang ramai serentak berkata:</b></i><br />
<i><b> “Kami telah
memilih kamu wahai Amirul Mukminin dan kami juga reda kepada kamu. Oleh
yang demikian perintahlah kami dengan kebaikan dan keberkatan”.</b></i><br />
<i><b>
Lalu beliau berpesan kepada orang ramai supaya bertakwa, zuhud kepada
kekayaan dunia dan mendorong mereka supaya cintakan akhirat kemudian
beliau berkata pula kepada mereka: “Wahai sekalian umat manusia! Sesiapa
yang taat kepada Allah, dia wajib ditaati dan sesiapa yang tidak taat
kepada Allah, dia tidak wajib ditaati oleh sesiapapun. Wahai sekalian
umat manusia! Taatlah kamu kepada aku selagi aku taat kepada Allah di
dalam memimpin kamu dan sekiranya aku tidak taat kepada Allah, janganlah
sesiapa mentaati aku”. Setelah itu beliau turun dari mimbar.</b></i><br />
<i><b>
Umar rahimahullah pernah menghimpunkan sekumpulan ahli fekah dan ulama
kemudian beliau berkata kepada mereka: “Aku menghimpunkan kamu semua
untuk bertanya pendapat tentang perkara yang berkaitan dengan barangan
yang diambil secara zalim yang masih berada bersama-sama dengan keluarga
aku?” Lalu mereka menjawab: “Wahai Amirul Mukminin! perkara tersebut
berlaku bukan pada masa pemerintahan kamu dan dosa kezaliman tersebut
ditanggung oleh orang yang mencerobohnya.” Walau bagaimanapun Umar tidak
puas hati dengan jawapan tersebut sebaliknya beliau menerima pendapat
daripada kumpulan yang lain termasuk anak beliau sendiri Abdul Malik
yang berkata kepada beliau: “Aku berpendapat bahawa ia hendaklah
dikembalikan kepada pemilik asalnya selagi kamu mengetahuinya. Sekiranya
kamu tidak mengembalikannya, kamu akan menanggung dosa bersama-sama
dengan orang yang mengambilnya secara zalim.” Umar berpuas hati
mendengar pendapat tersebut lalu beliau mengembalikan semula barangan
yang diambil secara zalim kepada pemilik asalnya.</b></i><br />
<i><b> Sesudah Umar
bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah dan Amirul Mukminin, Umar
langsung mengajukan pilihan kepada Fatimah, isteri tercinta.</b></i><br />
<i><b> Umar berkata kepadanya, “Isteriku sayang, aku harap engkau memilih satu di antar dua.”<br /> Fatimah bertanya kepada suaminya, “Memilih apa, kakanda?”<br />
Umar bin Abdul Azz menerangkan, “Memilih antara perhiasan emas berlian
yang kau pakai dengan Umar bin Abdul Aziz yang mendampingimu.”<br /> Kata
Fatimah, “Demi Allah, Aku tidak memilih pendamping lebih mulia
daripadamu, ya Amirul Mukminin. Inilah emas permata dan seluruh
perhiasanku.”</b></i><br />
<i><b> Kemudian Khalifah Umar bin Abdul Aziz menerima
semua perhiasan itu dan menyerahkannya ke Baitulmal, kas Negara kaum
muslimin. Sementara Umar bin Abdul Aziz dan keluarganya makan makanan
rakyat biasa, yaitu roti dan garam sedikit.</b></i><br />
<i><b> Setelah menjadi
khalifah, beliau mengubah beberapa perkara yang lebih mirip kepada
sistem feodal. Di antara perubahan awal yang dilakukannya ialah :</b></i><br />
<i><b>
menghapuskan cacian terhadap Saidina Ali b Abu Thalib dan
keluarganya yang disebut dalam khutbah-khutbah Jumaat dan digantikan
dengan beberapa potongan ayat suci al-Quran<br /> merampas kembali harta-harta yang disalahgunakan oleh keluarga Khalifah dan mengembalikannya ke Baitulmal<br />
memecat pegawai-pegawai yang tidak cekap, menyalahgunakan kuasa dan
pegawai yang tidak layak yang dilantik atas pengaruh keluarga Khalifah<br />
menghapuskan pegawai pribadi bagi Khalifah sebagaimana yang
diamalkan oleh Khalifah terdahulu. Ini membolehkan beliau bebas bergaul
dengan rakyat jelata tanpa sekatan tidak seperti khalifah dahulu yang
mempunyai pengawal peribadi dan askar-askar yang mengawal istana yang
menyebabkan rakyat sukar berjumpa.</b></i><br />
<i><b> Selain daripada itu, beliau
amat menitilberatkan tentang kebajikan rakyat miskin di mana beliau juga
telah menaikkan gaji buruh sehingga ada yang menyamai gaji pegawai
kerajaan.</b></i><br />
<i><b> Beliau juga amat menitikberatkan penghayatan agama di
kalangan rakyatnya yang telah lalai dengan kemewahan dunia. Khalifah
umar telah memerintahkan umatnya mendirikan solat secara berjammah dan
masjid-masjid dijadikan tempat untuk mempelajari hukum Allah sebegaimana
yang berlaku di zaman Rasulullah SAW dan para Khulafa’ Ar-Rasyidin.
Baginda turut mengarahkan Muhammad b Abu Bakar Al-Hazni di Mekah agar
mengumpul dan menyusun hadith-hadith Raulullah SAW. Beliau juga
meriwayatkan hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama hadis
yang meriwayatkan hadis daripada beliau.</b></i><br />
<i><b> Dalam bidang ilmu pula,
beliau telah mengarahkan cendikawan Islam supaya menterjemahkan
buku-buku kedoktoran dan pelbagai bidang ilmu dari bahasa Greek, Latin
dan Siryani ke dalam bahasa Arab supaya senang dipelajari oleh umat
Islam.</b></i><br />
<i><b> Dalam mengukuhkan lagi dakwah Islamiyah, beliau telah
menghantar 10 orang pakar hukum Islam ke Afrika Utara serta menghantar
beberapa orang pendakwah kepada raja-raja India, Turki dan Barbar di
Afrika Utara untuk mengajak mereka kepada Islam. Di samping itu juga
beliau telah menghapuskan bayaran Jizyah yang dikenakan ke atas orang
yang bukan Islam dengan harapan ramai yang akan memeluk Islam.</b></i><br />
<i><b>
Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang terkenal dengan keadilannya telah
menjadikan keadilan sebagai keutamaan pemerintahannya. Beliau ingin
semua rakyat dilayani dengan adil tidak memandang keturunan dan pangkat
supaya keadilan dapat berjalan dengan sempurna. Keadilan yang beliau
perjuangan adalah menyamai keadilan di zaman kakeknya, Khalifah Umar
Al-Khatab.</b></i><br />
<i><b> Pada masa pemerintahan beliau, kerajaan Umaiyyah
semakin kuat tiada pemberontakan dalaman, kurang berlaku penyelewengan,
rakyat mendapat layanan yang sewajarnya dan menjadi kaya-raya hinggakan
Baitulmal penuh dengan harta zakat kerana tiada lagi orang yang mahu
menerima zakat. Rakyat umumnya sudah kaya ataupun sekurang-kurangnya mau
berdikari sendiri. Pada zaman pemerintahan Umar bin Abdul Aziz ra,
pasukan kaum muslimin sudah mencapai pintu kota Paris di sebelah barat
dan negeri Cina di sebelah timur. Pada waktu itu kekausaan pemerintahan
di Portugal dan Spanyol berada di bawah kekuasaannya.</b></i><br />
<i><b> Wafat</b></i><br />
<i><b>
Umar bin Abdul ‘Aziz meninggal dunia di Dir Sam’an, pada tanggal 10
atau 5 bulan Rajab tahun 101 Hijriyah. Saat itu dia genap berusia 39
tahun lebih enam bulan. Ia meninggal setelah memerintah selama 2 tahun 5
bulan dan 2 tahun 5 bulan satu tempoh yang terlalu pendek bagi sebuah
pemerintahan. Meninggalnya karena meminum racun yang telah direkayasa
oleh bani Umayyah sendiri, karena Umar bin Abdul ‘Aziz dikenal tegas
terhadap kezhaliman mereka, mencabut semua kekebalan hukum dan hak
istimewa mereka serta memutus semua sumber dana kekayaan mereka. Dia
memang mengabaikan kehati-hatian dan pengamanan pada dirinya.</b></i><br />
<i><b>
Kita akan mengakhiri biografi Umar bin Abdul ‘Aziz dengan apa yang
disebutkan Ibnu Al Jauzi dalam kitab sirah-nya, dia berkata, “Ada yang
memberitahukan kepadaku bahwa Al-Manshur berkata kepada Abdurrahman bin
Al Qasim, “Berilah aku nasehat!” Dia berkata, “Dengan apa yang pernah
aku lihat atau dengan apa yang pernah aku dengar?” Dia berkata, “Dengan
apa yang pernah yang Anda lihat.” Dia berkata, “Umar bin Abdul ‘Aziz
meninggal dunia, dengan meninggalkan 11 putera, harta warisannya 17
dinar. Harta itu lalu digunakan mereka untuk membeli kain kafan 5 dinar
dan kuburannya 2 dinar. Dan yang tersisa dibagikan kepada semua anggota
keluarga dan setiap mereka mendapat 19 dirham.</b></i><br />
<i><b> Hisyam bin Abdul
Malik meninggal dunia, dia meninggalkan 11 putera, harta warisannya
dibagikan kepada anak-anaknya itu dan masing-masing mendapatkan ribuan
dinar. Dan aku pernah melihat seorang lelaki dari keturunan Umar bin
Abdul ‘Aziz membawa seratus kuda perang untuk dishadaqahkan guna dipakai
berperang dijalan Allah dalam satu hari, dan aku melihat seorang lelaki
dari keturunan Hisyam bin Abdul Malik diberikan shadaqah (karena sudah
jatuh miskin).”</b></i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-88562639660418529332015-08-14T01:31:00.004-07:002015-08-14T01:31:47.156-07:00Khalifah Yazid bin Mu'awiyah dan Syahidnya Imam Husein di Hari Asyuro<h3 class="post-title entry-title">
Khalifah Yazid bin Mu'awiyah dan Syahidnya Imam Husein di Hari Asyuro
</h3>
<b>
</b><div class="post-header">
</div>
<b></b><div style="float: left; margin: 10px 0 5px 0; padding: 0; width: 100%;">
<div class="fb-like fb_iframe_widget" data-action="like" data-href="https://www.facebook.com/muslimedianews" data-layout="standard" data-share="true" data-show-faces="false">
<b><span style="height: 20px; vertical-align: bottom; width: 450px;"></span></b></div>
</div>
<b>
</b><div class="post-body entry-content" id="post-body-6369500548703386351">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxseusBmAro0naOZN4LPdPPN4ujZIaCVaC6-du8O0PIXciiaN1tWYoNUS92UuMUzLbpTly4KTMUwGAbWZRPKjhEvm2Hr9KSEL33t3phf_hKlZ53IZ13TF75QVnMWFfvxi6htKNGlPO51RB/s1600/Imam+Husein.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxseusBmAro0naOZN4LPdPPN4ujZIaCVaC6-du8O0PIXciiaN1tWYoNUS92UuMUzLbpTly4KTMUwGAbWZRPKjhEvm2Hr9KSEL33t3phf_hKlZ53IZ13TF75QVnMWFfvxi6htKNGlPO51RB/s1600/Imam+Husein.jpg" /></a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
Yazid bin Mu'awiyah, lahir tahun 25 H ada yg mengatakan 26 H. Dia bertubuh gemuk dan berbulu. </b>
<b><br />
Hasan Bashri berkata: Dua orang perusak urusan manusia adalah: Pertama,
'Amr bin Al 'Ash. Itu terjadi saat dia mengangkat Al Qur'an saat minta
dileraikan persengketaan. Peristiwa Tahkim ini menjadi goresan sejarah
panjang hingga hari kiamat dengan memunculkan kaum khawarij. Kedua,
adalah Al Mughirah bin Syu'bah. Peristiwanya adalah sebagai berikut:Saat
dia menjadi gubernur Mu'awiyah di Kufah. Mu'awiyah menulis surat
kepadanya: “Jika kamu selesai membaca surat ini, menghadaplah kepada
saya, kamu akan saya pecat.”<br /> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Al Mughirah tidak segera menghadap Mu'awiyah. Maka tatkala menghadap,
Mu'awiyah berkata: “Apa yg menyebabkanmu datang terlambat?” Al Mughirah
berkata, “saya membereskan satu perkara yg telah saya persiapkan sejak
lalu.” “Perkara apa yg kamu maksud?” Kata Mu'awiyah. “Saya membereskan
bai'at orang-orang Kufah untuk Yazid” kata Al Mughirah. “Apakah telah
kamu lakukan itu?” tanya Mu'awiyah. “Ya!” Jawab Al Mughirah dengan
mantap. Muawiyah berkata, “Jika itu penyebabnya maka kembalilah, saya
kembalikan kamu kepada kedudukanmu!.” Tatkala keluar dari ruangan
Muawiyah, para sahabat berkata kepadanya, “Apa maksud dari semua itu?”
Al Mughirah berkata, “Saya mengikat kaki Mu'awiyah di batang kayu yg
ditancapkan di tanah, tak akan lepas hingga kiamat.”</b>
<b><br />
Tatkala Mu'awiyah meninggal, penduduk Syam membaiat Yazid menjadi
khalifah. Kemudian ia mengutus seseorang ke Madinah agar penduduk
Madinah membaiat dirinya. Namun Al Husein dan Abdullah bin Zubair enggan
membaiatnya. Keduanya keluar menuju Makkah.</b>
<b><br />
Abdullah bin Zubair tidak membaiat dan tidak pula mengajak orang lain
untuk membaiat dirinya. Sedangkan Al Husein, mendapatkan kiriman surat
dari penduduk Kufah meminta dirinya untuk datang ke Kufah.</b>
<b><br />
Sebenarnya sejak masa Mu'awiyah dia sudah mendapat surat dari penduduk
Kufah namun Al Husein tidak mau. Tatkala Yazid dibaiat, mereka kembali
mengirim surat dan memintanya untuk datang ke Kufah. Dia lalu berminat
untuk pergi ke Kufah. </b>
<b><br />
Abdullah bin Zubair mengusulkan agar dia pergi ke Kufah, sedangkan
Abdullah bin Abbas melarangnya. “Jangan kau lakukan itu!” Kata Abdullah
bin Abbas. Abdullah bin Umar juga berkata, “Jangan engkau keluar menuju
mereka.” Abdullah bin Umar merangkul Al Husein dan menangis.</b>
<b><br />
Jabir bin Abdullah, Abu Sa'id dan Waqid Al Laitsi juga berusaha mencegah
Al Husein untuk pergi. Namun Al Husein tidak menerima nasehat
seorangpun dari mereka. Al Husein tampaknya sudah bertekad untuk pergi
menuju Irak.</b>
<b><br />
Abdullah bin Abbas berkata kepadanya: “Saya kira kamu akan dibunuh di
tengah-tengah istri dan anak-anak perempuanmu sebagaimana 'Utsman
dibunuh.” Namun Al Husein tetap tidak menerima nasehat Abdullah bin
Abbas. Oleh karena itu Abdullah bin Abbas menangis tersedu.</b>
<b><br />
Imam Husein kemudian pergi menuju Irak pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dia
disertai oleh beberapa keluarganya baik yg laki-laki maupun yg perempuan
serta anak-anaknya. </b>
<b><br />
Yazid bin Muawiyah segera mengirim surat kepada Ubaidillah bin Ziyad
untuk membunuhnya. Ziyad mengirim pasukan sebanyak 4000 yg dipimpin Umar
bin Sa'ad bin Abi Waqqash. Tatkala mereka mengangkat senjata, Al Husein
memberikan tawaran kepada mereka.</b>
<b><br />
Pertama dia akan menyerah dan pulang kembali ke Makkah atau pergi
sendiri menemui Yazid. Namun pasukan itu menolak apapun selain mereka
harus membunuh Al Husein & keluarganya. Al Husein dibunuh, kepalanya
mereka letakkan di baskom kehadapan Ziyad. Al Husein dibunuh di
Karbala. Tentang pembunuhannya terdapat kisah yg sangat memilukan dimana
hati kita tidak mungkin sanggup menanggungnya. Inna Lillahi wa Inna
Ilaihi Raji'aun. 26 orang lainnya terbunuh dalam pembantaian Karbala
tersebut.</b>
<b><br />
Tatkala Al Husein dibunuh, dunia seakan terhenti selama 7 hari.
Sedangkan matahari merapat ke dinding laksana kain yg menguning.
Bintang-bintang saling bertabrakan. Dia terbunuh pada tanggal 10
Muharram (Asyura). Terjadi gerhana matahari di hari itu. Ufuk langit
memerah terus menerus selama 6 bulan. Tidak pernah terjadi fenomena alam
seperti itu sebelumnya.</b>
<b><br />
Disebutkan bahwa tidak ada satu pun batu yg ada dibalik Baitul Maqdis
saat itu kecuali dibawahnya akan ditemukan darah kental. Tumbuh-tumbuhan
berwarna hijau yg ada di markas tentara mereka menjadi laksana bara.
Daging-daging onta yg disembelih ketika dimasak laksana buah 'alqam
(buah yg sangat pahit).</b>
<b><br />
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Salma dia berkata: saya menemui ummu
Salamah yg saat itu sedang menangis. Saya tanyakan kepadanya, “apa yg
menyebabkanmu menangis?” Dia berkata, “Saya semalam melihat Rasulullah
dalam mimpi. Saya lihat di kepala dan jenggotnya berdebu. Saya bertanya
kepada Rasulullah, “Mengapa engkau wahai Rasulullah?” Rasulullah
menjawab, “Saya baru saja menyaksikan pembunuhan Husein.”</b>
<b><br />
Imam Al Baihaqi dalam kitabnya Dalail an-Nubuwah meriwayatkan dari
Abdullah bin Abbas: Saya melihat Rasulullah dalam mimpi. Saat itu tengah
hari. Rasulullah kelihatan rambutnya penuh debu. Sedangkan di tangannya
ada botol dengan darah di dalamnya. Lalu saya berkata, “Demi ayah &
ibuku, apakah itu wahai Rasulullah?” Rasulullah berkata, “Ini adalah
darah Al Husein dan teman-temannya, sejak hari ini saya mencarinya.”
Abdullah bin Abbas terbangun lalu menghitung hari itu ternyata hari itu
adalah Hari Asyura.</b>
<b><br />
Setelah Al Husein & saudara-saudaranya dibunuh, kepala mereka
dikirimkan kepada Yazid bin Muawiyah. Pertama kali dia merasa gembira
atas terbunuhnya Husein & rombongannya. Namun kemudian dia
menyesalkan kejadian itu karena kaum muslimin membenci atas tindakan
itu. Kaum muslimin tidak suka terhadap tindakan yg sungguh biadab dan
tidak bisa dimaafkan.</b>
<b><br />
Pada tahun 63 H, penduduk Madinah melakukan pemberontakan dan mereka
tidak mengakui Yazid sebagai khalifah. Yazid mengirim pasukan dalam
jumlah yg sangat besar ke Madinah untuk memerangi penduduk Madinah.
Kemudian Yazid memerintahkan pasukannya itu melanjutkan perjalanan
menuju Makkah. Dalam rangka memerangi pasukan Abdullah bin Zubair. Dalam
peperangan di Madinah itu, dikenal dengan “Peristiwa Harrah”. (satu
tempat di sebelah Timur Madinah). Dalam “Peristiwa Harrah” itu hampir
tidak ada yg selamat dalam peristiwa itu, sejumlah sahabat Rasulullah
dibunuh. Kota Madinah dibumi hanguskan, seribu perawan dirusak
kegadisannya. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un. </b>
<b><br />
Penyebab pemberontakan penduduk Madinah karena Yazid disamping dia
kejam, ia juga banyak melakukan kemaksiatan. Ia mengawini budak-budak,
anak-anaknya, dan saudaranya serta pemabuk dan tidak pernah Shalat.
Kemudian Pasukan “Harrah” itu bergerak ke Makkah untuk memerangi
Abdullah bin Zubair.Pasukan Yazid itu mengepung dan menyerang dengan<i> Manjaniq</i> (pelontar).</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhquzHDFzzkkOshlEp3kZuyctwe0FIYS6OO6_YXKNuoA9uJtDbUc8ITWmnVuF5kz6Xr3zv1Zy9Rq7G46aRAlmfaxnWkOiOyTurIpXZKO4X77-iIGNso92uAmXdKzS-gs9ff_HjOQW39P2Su/s1600/Pelontar.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhquzHDFzzkkOshlEp3kZuyctwe0FIYS6OO6_YXKNuoA9uJtDbUc8ITWmnVuF5kz6Xr3zv1Zy9Rq7G46aRAlmfaxnWkOiOyTurIpXZKO4X77-iIGNso92uAmXdKzS-gs9ff_HjOQW39P2Su/s1600/Pelontar.jpg" width="320" /></a></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<b>
Peristiwa itu terjadi pada bulan Shafar tahun 64 H. Karena lemparan-lemparan <i>Manjaniq</i>
yg mengandung api mengakibatkan penutup Ka'bah terbakar. Atap-atap
Ka'bah dan dua tanduk domba yg merupakan tanduk domba kurban Nabi
Ibrahim juga ikut terlalap api. Kedua tanduk domba peninggalan Nabi
Ibrahim 'Alaihis Salam tersebut saat itu berada di atap Ka'bah.</b>
<b><br />
Allah SWT membinasakan Yazid pada bulan Rabiul Awal tahun itu juga.
Kabar kematiannya terdengar saat perang sedang berkecamuk di Makkah.
Abdullah bin Zubair berkata di depan bala tentara Syam yg dikirim Yazid:
“Wahai orang-orang Syam sesungguhnya pemimpinmu yg zhalim telah
mampus!.” </b>
<b><br />
Seketika itu juga bala tentara Yazid itu mundur kembali ke Syam dengan
kehinaan. Setelah kematian Yazid, Abdullah bin Zubair mengangkat dirinya
sebagai khalifah. Sedangkan penduduk Syam mengangkat Mu'awiyah anak
Yazid menjadi khalifah.</b>
</div>
</div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<b><br /></b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-89206791834786562522015-08-10T08:21:00.001-07:002015-08-10T08:21:18.450-07:00 Biografi Muawiyah bin Abi Sufyan<h2 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<i>Biografi Muawiyah bin Abi Sufyan
</i></h2>
<div class="post-header">
</div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb6aAyOUlX9SyZveZY7onwe5NktTl6aVGVz6U5EZVuPPwLyKEU9l0uVkil1mam2IwvjPW7TeDvRUUjpAxJ8zHYtKevi5pbGhRvwZYbYhf4oDD5WxifQVVbwDhBxZTRwFLbg03_NdLoA7bu/s1600/muawiyah-bin-abi-sufyan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb6aAyOUlX9SyZveZY7onwe5NktTl6aVGVz6U5EZVuPPwLyKEU9l0uVkil1mam2IwvjPW7TeDvRUUjpAxJ8zHYtKevi5pbGhRvwZYbYhf4oDD5WxifQVVbwDhBxZTRwFLbg03_NdLoA7bu/s320/muawiyah-bin-abi-sufyan.jpg" width="286" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Nama lengkap Muawiyah bin Abi Sufyan adalah Muawiyah bin Abi
Sufyan bin Harb bin Umayah bin Harb bin Abdi Syams bin Abd Manaf al-Quraisy
al-Amawi. Ibunya bernama Hindun binti Utbah bin Rabi’ah bin Abd Syams bin Abd
Manaf. Dari silsilah ini secara geneologis terjadi pertemuan antara nenek
moyang bapaknya dengan nenek moyang ibunya, yaitu pada Abd Syams. Muawiyah yang
dijuluki Abu Abd Al-Rahman, dilahirkan kira-kira pada tahun ke-5 sebelum
kenabian (606 M). Muawiyah dan bapaknya masuk Islam pada perisrtiwa penaklukan
kota Mekkah, ketika ia berusia lebih kurang 23 tahun. Menurut pengakuan
Muawiyah sendiri bahwa ia telah menjadi muslim jauh sebelum <i style="mso-bidi-font-style: normal;">fath<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>al-Mekkah, </i>yaitu pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yaum
Al-Qadla </i>ketika Rasulullah saw. Dan para sahabat melaksanakan Umrah setelah
perjanjian Hudaibiyah. Ketika itu datang menghadap Rasul dan menyatakan diri
sebagai muslim, tetapi keislaman itu ia sembunyikan. Hal itu dilakukan karena
ia mendapat ancaman dari keluarganya, terutama ibunya bahwa kalau ia masuk
Islam, pasokan makanan, warisan dan sebagainya akan dihentikan oleh
keluarganya.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Setelah keislamannnya, ia mendapat kepercayaan dari
Rasulullah saw. Untuk menjadi penulis wahyu. Jabatan ini diberikan kepadanya,
selain sebagai bagian dari bentuk penghargaan atas keluarga Bani Umayah, juga
karena Rasulullah saw. Melihat potensi dan kemampuan menulis dan membaca yang
dimilikinya yang perlu dihargai dan dikembangkan untuk kepentingan pengembangan
Islam. Karena pada saat itu, sedikit sekali orang Arab yang memiliki kemampuan
membaca dan menulis. Dari sinilah kemudian posisi Muawiyah menjadi semakin
penting di dalam kehidupan sosial keagamaan dan politik ketika itu.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Sejak saat itulah tampaknya Muawiyah meniti kariernya,
sehingga memiliki karier politik yang cukup baik di dalam pemerintahan pada masa
khulafaur rasyidin, terutama sejak masa khalifah Umar bin Al-Khattab (13-24
H/634-644 M).</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar (11-13 H/632-634
M). Saudara Muawiyah bernama Yazid bin Abi Sufyan, mendapat kepercayaan untuk
menaklukkan daerah Syams. Dalam situasi yang kritis, Yazid meminta bantuan
kepada khalifah untuk menambah kekuatan perang. Permintaan tersebut dipenuhi.
Kemudian khalifah Abu Bakar as-Shiddiq meminta kepada Muawiyah untuk memimpin
pasukan tambahan tersebut. Di bawah bendera Yazid, Muawiyah bertempur
menaklukkan kota-kota di utara, seperti Sidon, Beirut, dan lain sebagainya.</h4>
<h4>
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Dari sinilah sinar kecemerlangan Muawiyah mulai tampak.
Karena itu, ketika khalifah Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah, ia
mengangkat Yazid sebagai gubernur Damaskus, sementara Muawiyah sebagai gubernur
Syiria (Yordania) pada bulan Syawal tahun 19 H, dua wilayah itu digabungkan
menjadi satu dan berada di bawah kekuasaan Muawiyah bin Abi Sufyan.
Penggabungan ini disetujui khalifah Umar bin Khattab, karena mengetahui benar
bahwa Muawiyah akan mampu menjalankan roda pemerintahan di wilayah tersebut.
Sebab Muawiyah dikenal sebagai seorang pemimpin yang memiliki kepribadian kuat
dan ahli dalam lapangan politik, sehingga khalifah Umar menyukainya dan
menyebutnya sebagai kaisar Arab yang berkuasa di Syiria.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Sebagai bukti pengabdiannya kepada khalifah Umar bin
Khattab, Muawiyah setiap bulan mengirimkan upeti kepada khalifah sebesar 1.000
dinar. Oleh karena itu, posisi penting ini sebagai gubernur di wilayah ini tetap
dipertahankan hingga ia mendapatkan kekuasaan dari Hasan bin Ali pada tahun 41
H/661 M. Dalam peristiwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Am al-Jama’ah.</i></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Keberhasilan Muawiyah dalam mencapai ambisinya untuk
mendirikan kekuasaan dinasti Bani Umayah, di sebabkan di dalam dirinya
terkumpul sifat-sifat penguasa, politikus dan administrator. Kepandaiannya
bergaul dengan berbagai temperamen dan watak manusia, membuat dirinya mampu
menghimpun berbagai percakapan para tokoh pendukungnya. Bahkan lawan politiknya
sekalipun. Misalnya, ia menawarkan kerjasama Amr bin Ash, seorang diplomat dan
politikus kenamaan, untuk menggalang kekuatan guna mencapai ambisi mereka.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Hal penting yang perlu di catat di sini adalah upaya
Muawiyah bin Abi Sufyan yang dilakukannya selama menjadi penguasa di Syiria. Di
antara upaya strategis itu adalah membangun kekuatan militer untuk memperkuat
posisinya dalam upaya perluasan dan pertahanan wilayah islam, baik pada masa
kekhalifahan Umar bin Khattab maupun pada masa khalifah Usman bin Affan.
Meskipun upaya ini tidak di rencanakan sejak awal untuk memperkuat posisinya di
masa mendatang, tetapi usaha ini cukup efektif untuk membangun kekuatan dn
pertahanan militer yang dapat dipergunakan manakala ia membutuhkannya.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Dengan posisi dan kekayaan yang dimilikinya, Muawiyah bin
Abi Sufyan merekrut militer sebagai tentara bayaran yang berasal dari penduduk
asli Syiria dan masyarakat Arab yang bermigrasi ke kota tersebut. Kebanyakan
yang datang ke kota Damaskus dan dijadikan tentara atau pejabat penting yang
berada di bawah kekuasaannya adalah anggota keluarganya sendiri. Dengan
kemampun yang dimilikinya, ia juga merekrut tentara yang berasal dari
lawan-lawan politiknya. Semua itu merupakan rencana strategis yang dilakukan
Muawiyah untuk menggapai ambisinya menjadi khalifah.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Muawiyah bin Abi
Sufyan merupakan salah seorang penguasa lokal (gubernur) yang paling lama
berkuasa. Muawiyah berkuasa di wilayah Arab Utara kurang lebih selama 20 tahun.
Oleh karena itu, tak heran kalau kemudian ia memiliki basis yang sangat kuat
untuk membantu melicinkan jalan menuju kursi kekuasaannya sebagai penguasa
pertama dan pediri dinasti Bani Umayah pada tahun 41 H/661 M. Sebuah jabatan
yang dipegangnya hingga ia wafat pada bulan Rajab 60 H.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Bahkan dengan dukungan basis massa, militer dan kekayaan
yang dimilikinya Muawiyah bin Abi Sufyan berani menentang ajakan khalifah Ali
bin Abi thalib untuk melepaskan jabatannya sebagai gubernur di Syiria. Muawiyah
bin Abi Sufyan menolak untuk mengakui Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Penolakan ini dilakukan karena Muawiyah menganggap khalifah
Ali bin Abi Thalib lah yang berada di balik peristiwa pembunuhan khalifah Usman
bin Affan. Muawiyah tidak mau melakukan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bai’at
</i>kepada Ali bin Abi Thalib sebelum khalifah Ali berhasil mengungkap kasus
terbunuhnya khalifah Usman dan mengadili pembunuhnya. Bahkan Muawiyah
mengumpulkan massa pendukungnya untuk secara bersama-sama menentang dan melawan
kekuatan khalifah Ali.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Penolakan dan tantangan yang dilakukan Muawiyah dan para
pendukungnya tersebut berakibat pada terjadinya perpecahan di dalam tubuh umat
Islam dan konflik horizontal yang tak berkesudahan. Perpecahan tersebut
menimbulkan perang fisik antara khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah
yang dibantu para pendukung setianya. Perang trsebut di kenal dalam sejarah
Islam dengan sebutan perang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Shiffin </i>tahun
657 M.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Peperangan ini menimbulkan dampak politis, karena
memperlemah kekuatan politik umat Islam yang seharusnya bersatu menegakkan
agama Islam. Sebagai akibat lain dari peperangan tersebut adalah munculnya
kelompok-kelompok Islam, seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Khawarij,
</i>yaitu kelompok pendukung Ali bin Abi Thalib yang telah menyatakan keluar
dari barisan khalifah, karena mereka menolak hasil penyelesaian konflik melalui
arbitrase atau tahkim. Kelompok kedua yaitu kelompok Syi’ah Ali, yaitu kelompok
pendukung setia Ali dan tetap bertahan di dalam barisan khalifah Ali bin Abi
Thalib untuk mendukung semua kebijakan khalifah Ali. Ketiga adalah kelompok
Muawiyah, yaitu kelompok pendukung setia Muawiyah yang selalu berada di
belakang Muawiyah untuk mempertahankan kekuasaan dan membelanya mati-matian.
Kelompok-kelompok inilah yang kemudian banyak memainkan peran di dalam proses
perjalanan sejarah umat islam kemudian.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Sikap keras kepala dan keangkuhan Muawiyah bin Abi Sufyan
ditunjukkan kembali ketika masyarakat Kufah, Basrah, Madinah dan sebagian
penduduk Persia mengangkat Hasan bin Ali sebagai khalifah. Muawiyah tetap pada
pendiriannya untuk tidak mau melakukan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bai’at
</i>kepada Hasan. Usaha tersebut ternyata dengan mudah diperoleh hasilnya,
karena Hasan bin Ali mau menyerahkannya kepad Muawiyah dengan berbagai
persyaratan dan tuntutan yang diajukan Hasan.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Di antara tuntutan yang diajukan Hasan bin Ali supaya ia
menyerahkan kekuasaan khalifah kepada Muawiyah adalah:</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Bahwa
kekuasaan atau khalifah harus diserahkan kepada umat Islam untuk menentukannya
kelak setelah Muawiyah meninggal,</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Bahwa
Muawiyah harus menyerahkan sebagian harta <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Baitul
Mal </i>kepadanya sebagai bentuk perjanjian dengan Muawiyah,</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Bahwa
Muawiyah tidak lagi mencaci maki bapaknya serta keluarganya. Muawiyah
menyerahkan pajak bumi dari Persia dan daerah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dar Ibjirad </i>kepada hasan setiap tahun,</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Bahwa
Muawiyah tidak menarik sesuatu dari penduduk Madinah, Hijaz dan Irak, karena
hal itu telah menjadi kebijakan ayahnya, Ali bin Abi Thalib, sejak ia masih
berkuasa.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Sebagai seorang politisi cerdik, semua tuntutan dan
persyaratan tersebut dipenuhi Muawiyah. Dengan dipenuhinya berbagai persyaratan
dan tuntutan itu, akhirnya Muawiyah memperoleh jabatan khalifah dari tangan Hasan
bin Ali pada tahun 41 h/661 M. Dengan demikian, Muawiyah b in Abi Sufyan
mencapai puncak karir di dalam dunia politik sebagai seorang khalifah yang
memimpin seluruh umat Islam di dunia ketika itu. Jabatan khalifah dipegangnya
hingga ia meninggal dunia pada tahun 680 M.</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<h4>
Dengan mempelajari sejarah hidup Muawiyah bin Abi Sufyan,
terdapat hikmah yang dapat kita ambil. Di antaranya adalah kerja keras yang
dilakukan Muawiyah dengan tanpa mengenal lelah untuk mencapai tujuan. Akan
tetapi, kita tidak perlu meniru perilaku kasar atau perbuatan-perbuatan jelek
yang pernah dilakukan di dalam usahanya mencapai cita. <span style="mso-bidi-font-weight: normal;">BE YOUR SELF</span></h4>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-63296790676195067502015-08-08T07:34:00.003-07:002015-08-08T07:36:44.495-07:00sejarah berdirinya kerajaan umayyah <h2>
<i><span style="font-weight: normal;">sejarah berdirinya kerajaan umayyah </span></i></h2>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; margin-right: -.05pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<i><b>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Latar
Belakang Berdirinya Dinasti Bani Umayah </span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengertian kata <u>Bani</u>
menurut bahasa berarti anak, anak cucu atau keturunan. Dengan demikian yang
dimaksud Bani Umayah adalah anak, anak cucu atau keturunan Bani Umayah bin Abdu
Syams dari satu keluarga. Kata <u>Dinasti</u> berarti keturunan
raja-raja yang memerintah dan semuanya berasal dari satu keturunan. Dengan
demikian, <u>Dinasti Umayah</u> adalah keturunan raja-raja yang
memerintah yang berasal dari Bani Umayah. </span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Adapun istilah lain yang sering
digunakan adalah kata <u>Daulah,</u> yang berarti kekuasaan,
pemerintahan, atau negara. Dengan kata lain, Daulah Bani Umayah adalah negara
yang diperintah oleh Dinasti Umayah yang raja-rajanya berasal dari Bani Umayah.</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dinasti Bani
Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 41H/661 M di Damaskus
dan berlangsung hingga pada tahun 132 H/750 M. Muawiyah bin Abu Shofyan adalah
seorang politisi handal di mana pengalaman politiknya sebagai Gubernur Syam
pada zaman Khalifah Ustman bin Affan cukup mengantarkan dirinya mampu mengambil
alih kekusaan dari genggaman keluarga Ali Bin Abi Thalib. Tepatnya setelah
Hasan bin Ali menyerahkan kursi kekhalifahan secara resmi kepada Muawiyah bin
Abu Sofyan dalam peristiwa <u>Ammul Jama’ah</u>. </span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu Muawiyah bin
Abu Sofyan dinyatakan sebagai pendiri Dinasti Bani Umayah. Dilihat dari
sejarahnya Bani Umayah memang begitu kental dengan kekuasaannya, terutama pada
masa zaman jahiliyah. Dalam setiap persaingan, ternyata Bani Umayah selalu
lebih unggul dibandingkan keluarga Bani Hasyim. Hal ini disebabkan Bani Umayah
memiliki unsur-unsur sebagai berikut:</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Umayah berasal dari keturunan keluarga bangsawan</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Umayah memiliki harta yang cukup</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Umayah memiliki 10 anak yang terhormat dan menjadi pemimpin di
masyarakat, di antaranya Harb, Sufyan, dan Abu Sufyan. </span></b></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagaimana
yang disebut-sebut dalam sejarah, bahwa Abu Sofyan merupakan pemimpin pasukan
Quraisy melawan Nabi Muhammad SAW pada Perang Badar Kubra.</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keluarga Bani Umayah masuk
Islam ketika terjadi Fathul Makkah pada tahun ke-8 H. Abu Sofyan
diberi kehormatan untuk mengumumkan pengamanan Nabi SAW, yang salah satunya
adalah barang siapa masuk ke dalam rumahnya maka amanlah dia, masuk kedalam
Masjidil Haram dan rumahnya Nabi SAW maka dia juga akan merasa aman. Dengan ini
banyak kaum dari kalangan Bani Umayah yang berduyun-duyun untuk masuk Islam dan
menyebarkan Islam keberbagai wilayah.</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; margin-right: -.05pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Silsilah
Keluarga Bani Umayah </span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Secara geneologis (garis
keturunan) Muawiyah bin Abi Sofyan bertemu dengan silsilah keluarga Nabi
Muhammad SAW pada Abdul Manaf. Keluarga Nabi Muhammad SAW dikenal dengan sebutan
Bani Hasyim, sedangkan keluarga Umayah disebut dengan Bani Umayyah. </span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berikut ini adalah silsilah
Bani Umayyah, yang menunjukkan hubungan kekerabatan antara Keluarga Bani Umayah
dengan Bani Hasyim (keluarga Nabi Muhammad SAW.)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<i><b><img alt="Silsilah Bani Umayah" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAhsAAAGJCAIAAACsA2Y/AAAgAElEQVR4nOydd1gU19fH903UaKKpmvIzahITEzWaGE1iFxUQ6SCKqChWLCjYFcVCbyKIiAoWRAFFQKrUpfdel7rUBbaxC8v2nbnvH1cn42KMSUQj3s/j47PMztx77szs+c45twwFIBAIBALxIqC8agMQCAQCMURAioJAIBCIFwNSFAQCgUC8GJ6iKDiO4ziOIRAIBAIxAKgRz6UoFAQCgUAgnoZYLJZIJDKZTKFQQGl5lqLgOP6qDUYgEAjEfxQ2m93T09PX1ycWi+VyOYZhSFEQCAQC8U+ora2l0+mdnZ08Hk8sFisUCqUwhUKWEwzDXrXBCAQCgfiPkpGRUVBQUFtb29XVJRAIZDLZ31CUp3a8IBAIBOLNgSwKERERiYmJRUVFzc3NPB5PKpUqJb6eUBSFQoEUBYFAIBAEZFEIDAx88OBBVlZWfX09l8uVSCRIURAIBALxvJBF4fr166GhoWlpabW1tWw2WywWI0VBIBAIxPNCFoVr167du3cvNTWVRqMhRUEgEAjE3wMpCgKBQCBeDEhREAgEAvFiQIqCQCAQiBcDUhQEAoFAvBiQoiAGl2esPPp3yyGX9mdl/su6/sxa+Ev4s8LhGqv/pl4lG8jL6j11iT3yznK5/G8V/ozS/n0riOVmlTb+5XUZuANxlJLNAxfzeB5eyE2I+EuQoiAGF+KXLBKJmExmR0cHm82WSCRyuVyhUIhEIgaD0dXVxWQyuVwu3IHBYDAYDCaTyWaz2Wx2V1dXZ2dnf38/IL09AZbJ5XK7uro6OjqEQqFEIhEKhTKZrLe3t7Ozs6uri81mcziczs7OtrY2BoMBq+ZwOF1dXQwGo6enZ+CSqLB8uF0mkxHOWqFQQEcmFAo7Ozs7Ojo4HA6Hw2EymQKBQKFQCIVCFovFZDJh+UwmUywWEyWLxWJYKZfLZbFYLBYLtprD4XC5XLFYTNQC7cEwTC6Xi0Qi8jlUKBRisbi7u7urq6urqwt+i+O4TCbj8/ldXV3d3d3d3d2dnZ2dnZ0tLS3d3d09PT1sNpvBYHR3d8tkMqKB/f39cCOXy+3p6YGH9PT0cLlcuB2e1fb2dgaDwWazuVwuh8OBS/7Bkw+vHSwfXrjOzk6RSERWFLFYTL5qRBvFYjGLxYLLCMLTIhAI5HI5j8eDV5/D4cCKcBJEacR2uVwOGwLPPIvF4nK5IpFIKpWy2Wwej0fcUWw2+wVKPuIZIEVBDDoYhtHp9Fu3bjk4ONy4cePevXvR0dFZWVk8Ho/BYFy7ds3Dw8PR0dHBwcHb29vf3//GjRv+/v5eXl4ODg729vZeXl6xsbHt7e1EoKBQKORyeVlZmbOzs4eHx+XLl5OTkyMiItLS0kQiUVlZ2a1bt9zc3BwdHV1dXb28vK5cuXLjxo0rV664u7ufPXvWycnp6tWrVCq1v78fOnHwZGQAXVVRUVFmZiZ097BSAEBbW1tISIivr6+Li4utra27u3tubq5CoaitrfX29nZycnJycnJ3dw8LC2tqaoKHAAA6OztjY2N9fHzc3d0dHBzc3d0vX77s5eVlZ2fn7OwcERHBZrOhiyQewPv7+yMjIysrKwklkMlkTCYzLCzM09PzzJkzISEhAoEAnt6ioqI7d+54e3t7e3tfv349ICDA39/fzc3N3t7e3d39woULYWFhvb29xBWpq6u7du2aj4+Pk5OTra2tp6dncHBwVlZWYWHhrVu3PDw8fHx8rl27duvWLX9/fxcXF3t7eycnp7CwsLa2NqiyQqEwJyfn0qVLtra2Tk5O58+fDwwMpNPp5GCuvb09LCyMTqfD8wBlQCqVNjY2+vn5nT171t7e3tvbOzIysrq6WigUZmVlwepu3brV1tZG3DywtObm5qCgoM7OTlgFhmEikaiqquratWuenp729vZ2dnZ37txpaWnp6+uLjo4mTrWnp2dMTAxxLRCDClIUxKDT19fn4+MzefLkCRMmHDt2zNPTc8uWLYcPH66pqWEwGF5eXuvWrfv0009HjBihra3t4eFx4cIFOzs7FRWV999//5NPPjExMYmIiGhtbZXL5cTTbmNjo7m5+Ycffvj777/b2Nj4+Pjo6+vb2NiIRKKCggJvb+9ff/112LBhEyZM2LZtm7e398WLF0+cODFlypRhw4bNnj37xIkTUVFR8JkXPJYTuVwOqwAA0Gg0CwuLjRs31tTUEA3BcbylpSUgIGDv3r3jxo0bNmzYvHnzIiMjMQxLT0/X09P78MMPR44caWBgEBgYWFVVRXix7u7u+Ph4CwuL8ePHjxw5cs6cOadOndqxY8ekSZPGjBmzcOHC2NhYoVAISMJWU1Ojo6NjYWFBp9OJ2nt6egICAoyNjT/77LNZs2YFBATABfiysrJ8fX319fVXrFjh7u4Opevnn38eNmzYlClTtm/fHhQURA4X6urq3Nzc1qxZ88EHHwwbNszAwODGjRtJSUnp6enu7u7z5883Nze/ePHi5cuXjx49+tVXX1EolGHDhm3atIk4GyKRyMvL65tvvnn77bc//vhjTU3Nq1evVlZWQr2B0piZmammpmZra8vhcMDjlBqGYWVlZbt27frf//43bNiwxYsXX79+vby8vK+vLyEh4dixY3p6etbW1k1NTeCxn4HxYkRExPz5869evdrX1wdtEIvFRUVFzs7Oixcv/uijjz755JO9e/e2traKRCI/P78vv/xy2LBhs2bN2rdvX2ho6N/KDSL+MUhREINOR0fH1q1bKRTK999/n5CQ0NTUZG9vb2FhkZ2dLZfLOzs7fX19P/74YwqFYmlpCfMwNBrNxMRk+PDhH3/88blz54iFS2H2CQAQExMzefLk4cOH6+vrl5SUNDc3r1+/fvfu3TA90tHRYWhoSKFQJk2adPnyZTabzWKxqFTqL7/8QqFQ1NTUMjMzuVyuUkaekCsMw7y9vT/77LMZM2aEh4cTYYpcLpdKpb29vWFhYR9++CGFQtm8eTP0+AwG4/DhwyNHjqRQKE5OTr29vRKJBDx2ozAtFhwc/OWXX1IolBUrVhQWFjY2Nm7atIlCoXz00Ue2trYsFgsAAB0fn8/38PAYP3781KlTY2JiyH0qHA7n4sWLX3/9NYVCmT179q1btyQSiVgsZjAYp0+fPnjwIJfL5fF4LS0t8+bNo1Aov/76a0REBJfLhYXANyBJpdK2trbz58+///77FArl+PHjfD6/v79fKBRWVlZqa2vfuHGDx+PxeLyEhITp06fD37ienl5BQQG0RCgUnjt37tNPP6VQKKNHjz548CCPxyMv3NTe3n7mzJlx48bNmTOnsLCQnPgSCAQ5OTkGBgYUCuWHH364du2aQCDAMIzP57u4uJw8eRJGZlBIYIHl5eVr1qwZPXr0unXrmpubwePYRSwW19XVGRsbDx8+/IMPPvD09IS3R319/Q8//EChUFRUVOLi4vr6+lDW6+WAFAUx6DQ1NRkZGVEolJkzZxYXF0ul0ocPH7q7u2dlZQEAMAy7ffv2F198QaFQbG1t4SF8Pn/37t2jRo0aN25cYGAgURThmO7fv//ll18OHz58zZo1nZ2dAABbW1srKytiNzMzM+iwbt++DTfSaLSlS5dSKBRNTc2GhoaBZRJIJJI9e/ZQKJSRI0fq6enRaDRiT/ghPT19woQJFArFysqKy+VCg+3t7ceNG0ehUC5evEjsTwQ9AIDMzMwpU6a8/fbbWlpaUIfOnz8PFcXa2hoqCvzJNTQ0bNiwYfTo0aNGjTIzMyspKSGbFxQUNGPGDAqF8t577+3atYvH48EDPTw8HBwciCZoaGhQKJTFixenpaURxxKDCEQi0bVr1+Bpd3R0JHbo6ekxMTGJiYmBfxYUFGhra+/evfu7774bO3bs2bNnxWKxVCrNzc11dHRcvnz5mDFjPvroI6IEorGFhYVaWlrDhw8fM2aMlZUVjDnIZjg7O3/yyScjR45UV1dPTEyUSCQKhQKGm0RRhAOKioqaNm0ahUL55ptvLl++3NPTQ1TE4/F27NgxevToL774grjWPB4PPj1oa2tXVFSA5xsdgPj3IEVBDDrd3d07d+6kUCijRo1av349DCkqKiq6u7sBABKJJDAw8H//+x+FQjl58iTsNmCz2du3bx8xYsTYsWNv3rwJHvt9wsskJyfPmjWLQqFMmDDBxcWlvLy8tLS0vLwc1tjf3w8f/6dMmQIPBwBUVVUtWLAAPmsTikJ2NMQHf3//ffv2LVmyhEKhfPXVV1D5AGkoVGJi4vjx4ykUyoYNG7Kysuh0el5enqWlJVQUDw8PokDye7apVOqUKVPeeecdVVXV+Pj4qKgoTU3NsWPHrl+/PicnB8Y0AICOjo4HDx4cO3Zs0qRJFApl7ty5iYmJZGtv3rx56NAhY2PjsWPH/vDDDz4+Pt3d3TiOnzt37tSpU7AugUAAFWXBggXJycnE4YSi9Pb2EqGhs7MzsZ3NZm/atCk6Ohoekpqaum7duujo6OXLl1MoFB0dHRqN1t3dHRwc7ObmZmZm9umnn77//vu2trbkgK+pqenu3bvbt28fN27c22+/raqqmpeXp3RX1NbW7ty5c+TIkR9++KGDg0NHR4evr6+3t3dtbS3+eIgXDDhKSkquXr0KHxHeeuutvXv3trS0ENeLxWKZm5uPHj36k08+cXJyampqamlpycnJgTGKhoYGjKsGPjcgBgOkKIhBRywWh4WFGRgYwJyPgYGBq6srfHIEAIhEIiJGOXHiBLznurq6tm7d+t57740fP/7GjRtwT3IqvKOjw93d/ccff/zoo48mTZqko6MTFBQEuyIAAHw+Hzqg77777s6dOwAAHMcrKioWLVoEFaWpqYmcQwMkxWpra9u5c+fly5c9PDxGjx49ceJEmJYBABA7U6lUaPCiRYtOnTrl7e1ta2uroaHx7rvvvvXWW/Apm9iZCFOSkpKmTJkyYsSIWbNmHT9+XFNTk0KhzJkzJyoqirBBoVBkZ2f7+PiEhoaamJi8//7733//fWBgIMy8Qb9/48aN69evU6lUU1NT2EYvL6+Ojg4vL68TJ07Auvr6+tTU1CgUysKFC6lUKpHNI5RDKBT6+fl98MEHFArF1dWV8LYMBsPU1JQwCSpKcXGxnZ3dp59++vXXXzs5OeXl5Xl4eCQkJBw9enTs2LEffvjh6dOn4aMAAEAmk8XFxV2+fDkgIEBbW3vUqFGzZ8+OiYkhh2vQhsrKSih7y5Yt8/X1NTU1pVKp4PH4YKjHfX19fn5+fn5+d+/e/fbbb9955x1jY2NyGo3D4ezevfv9998fNWrU6tWrvby8vL29T58+DYNITU3N3Nzcf38PI54TpCiIl4FQKKyoqLhw4QKMEkaPHm1hYVFeXi6Xy/v6+gICAmCMcurUKbh/Z2fnjh07xowZ8+WXXwYEBMCNcrlcLBYzmUw+nw8AEIlEt27dOnjwIOw6/u6777y9vWEGTCwWQ0X5/vvvyYqybNkyCoWycuXK+vp6WCCGYXCwL7zX+/v7b9y4cfny5ZaWlvT09IULF37wwQd6enqtra1EWzAMS0tLg+q4fPnyc+fOBQQEeHl56ejojBo16q233vL19QUAkMdowcJTUlKmTJny1ltv/fTTT/b29keOHPnqq6+mTp3q4+PDYDBgF3RPT09YWJifn19zc3NycvJPP/307rvvWlhYEAZgGObn53f+/PmWlpbY2FhoxrRp06Kioi5dukTEKHw+X1VVFSpKSkrKwF6E/v5+f3//Tz75hEKhODk5ETt0dHSsXr2aHKNs2LChqakpPT39559/hnocGRm5f//+5uZmNze3999//+OPPz5z5gwxBprFYt28eTMwMLCjoyM0NPTzzz//6KOP7OzsmEwm3IEcK0Ab/u///m/27NnOzs7t7e2AlO9SKBQlJSXe3t5UKrWzs9PGxubjjz+GmUxCwNhs9q5du8aMGfPee+9t3rw5ICDg+vXrrq6uUFF0dHTy8/P/za2L+FsgRUEMOnCqQX9/v1QqjY6OnjVrFhwgdPToUS6XKxQKg4KCJk6cSKFQrK2t4SEcDmfbtm3vvPPOuHHjiLQVjuOtra0BAQH5+fn9/f2wa72trc3W1haKysyZM2/cuAGfXuHz+w8//EAIUmVl5eLFi2Fuvba2lijz3r17YWFhMADq6emxsrJyc3MrKSl58OABDCM+/vjj6OhoIisll8sTExOhK9+zZ09HRwcAgMlk2tjYwKyXp6cn0XZyVi05Ofm777575513tLS0qqurBQLBkSNH3n777alTpxJDmNrb293d3Y8cOVJcXJybmwv7S3799dfw8HCpVAoAUCgUly5d8vT07OjooNPp1tbWUBUsLS1PnDhB9KMQMcqiRYtSU1OJxhKP9n19fVevXoXHurq6EgazWKw1a9YQ/SjJycmmpqZNTU1lZWVqamowheXv7+/q6tre3u7k5DR69OgxY8bY2toSzWxtbT116tTJkyerq6vj4uJgMLdkyZLExEQYt8EQBDqXqqqqtWvXUiiUESNGBAUFke0EAMhksqSkJBsbm+vXr1dVVXl5eY0YMYJCoWzbtq2uro4weOvWre++++5nn33m7+9P2AD7XTQ0NAYm3BCDB1IUxOCC43hnZ2dwcDB87JXL5ffu3fvmm28oFMqaNWsYDIZcLg8MDIRPlCdPnoRHcTic7du3jxw5kqwoAIDKysqTJ08mJSWlpKR4eHjAEbHd3d2HDh0aNWrUe++9Z21tDb0V7Ef57rvviN7aqqoq2DOvpaVF7pl3dnZ2cXGBgtHZ2Xn06NEVK1YYGBgYGBj89NNPw4cPf+edd3R1dUtLS4lDkpOTocGWlpY9PT3Q4LNnz44dO5ZCoVy4cIF8BohfUUpKyuTJk0eMGKGnpweDpCtXrlAolDFjxpw8eRL28Dc0NBw/fnzRokVGRkarV6+eOnXq8OHD33777fXr1xOdB1euXDl//jzs26fT6YcOHfrf//73ySefzJw5k9AGoVCorq4OFSU9PZ1sDzGhxN/f/6OPPqJQKC4uLsS33d3dJiYmRNYrLS3NxMSkra1NJpN5eHhMnDhxzJgx5ubmDQ0Ncrnc1tZ2zJgxY8aMOXv2LFFCVVXVvn37FixYsHr1ah0dnW+//RaeQ0tLSxhBkuHxeGfOnKFQKMOGDbt79y75toHhXUpKyqZNm1RUVIyNjVesWDFu3Li33npr7NixXl5eRAlbtmx59913P//8c+JWYTKZMKJauXJlcXHxwNsSMUggRUEMLgqForGx8fTp0y4uLmKxGM5MnD9/PoVC2bFjB5vNlsvlt2/f/uyzzygUio2NDXw4ZTAYZmZmo0aN+uyzz2A/Co7jIpEoMTFxz549SUlJYWFhmzdvJjpjnJ2dP/jgg/Hjx7u7uwMA5HI5VJRvvvmGiFGqqqoWLlxIoVB0dXVra2vhzd3T07N79+7Tp0/jOM5ms2HKPisrq7S0tKKi4u7duwsXLhw2bNjEiRNDQkKITEtycjLsmbe0tITjCzgczpkzZ6CDJsZ6QYiH98TERNgzr6+vX1lZiWGYo6MjhUL58ssvPT09YSrv6tWrNjY2xcXF5eXlRUVFYWFhc+fOpVAoP/30U2xsLJS969eve3h4EKOn2tvbt2zZAtWX0AaBQADlc/HixSkpKUQXFBEcSCSSkJCQqVOnUiiU3bt3w5SUXC6vrKy0srIiwprU1NS1a9dC9UpJSYEdUUZGRrBj6ezZs+++++6YMWPs7Ozwx/PkHR0d3dzcysvLi4uLi4qKbt26BTvJlyxZkp2dDYslunO4XK69vT1UFJifJM6YQqEoLS21t7e/ceNGSUlJaWlpZmamnZ0dlG0zMzMYHbLZ7C1btowYMeKLL74ghgW2t7fD8G7lypVEz/w/v4kRzw1SFMTgguM4nU63sLAwNDS8f/9+fHz8pUuXZs+eraGhkZaWxmKxEhISLC0tR40aRaFQjI2NY2JiqFTq3bt3VVVV33rrrdGjR1tZWVGp1IyMjODg4KVLl6qpqUFXq6Ki4uDgEBsbm5iYuHHjxu+//97a2rq2trahoSExMREmuD799NMDBw4kJyenp6f7+/vDTMjs2bNv3LiRnp6enJzs5OT01Vdf7d+/n8ViBQcHGxsbnzhxgniUzsjIgD6UQqEsX748JiaGxWLl5+e7urrCmRzq6uowAqitrYVunUKh7Ny5s7i4mMlkEl6sv7+fRqM5OTmNHz/+//7v/+bOnXvz5k0fH59p06Z98cUXNjY2NBqtsbExLS3N2NjY3Nyc6JNIS0ubM2cOTAqpq6tHRERkZGRYWVnt2LHjzp071dXVcLdbt259/fXXo0ePdnFxkUqlTU1NUVFRM2fOpFAo06dPd3Z2zsvLGzjFr6Wlxc3Nbfr06V999ZW1tXVWVlZ8fPyVK1eio6M5HI5QKKytrXV2dl60aFFQUFBZWVlnZ6ezs/OPP/547Nix5ubmgoICU1PT4cOHjxw50szMLCEhgUqlxsbGamlpEbEmACA0NBTGcyNGjDAyMsrOzibGv7W1tYWHh69btw6e4YMHD2ZkZECFFggEBQUF586d09TUvHXrFiyqt7cXjjmmUChjx449cOBARkZGSEjIypUr/+///u+dd96xtrbmcDhyuTw6OhpK/qxZs1xdXUtLS5GivByQoiAGFxzHu7u7AwMDT58+7e3tfe7cORsbm4MHDyYlJeE43tLS4uHhYWVlZWBgoKqqunPnTldXVw8PDycnp+3bt+vq6hoYGBw4cMDDw8PT09PGxkZTU/PAgQNtbW15eXknTpy4du2al5eXi4uLubm5k5MTXCMkPT39woULGzZs0NDQMDY23r9//+nTp3fu3GlkZDRnzpyvv/76l19+Wbdu3ebNm83MzJYuXTphwgRLS8s7d+6YmJioqKhoa2sHBATQaLT8/Hw7O7vff/990qRJEyZM+Prrrw8dOnT79u39+/fr6elNnz79m2++mTNnjru7e3l5+a1btzQ0NCZOnDhp0iQVFZWjR4+GhYVVVlbSaDQajZaYmGhvb6+rqzt9+vTJkyf/8ssvJiYmampqEydONDAwiI+Pr6io8PX13bp166JFi1atWhUcHEyj0crKyo4cOTJz5sxJkyaNHz9+8uTJJiYm27dv19DQUFNTMzExcXV1raysrK2tffjw4Zo1a2bMmOHo6FhQUHD+/PmNGzfOnj3766+/njlzpqam5tGjR4uLi2k0WnV1dV1dXU1NTXV1dW1tbUJCwpYtWyZPnrxgwYItW7Zs2bLlzJkzeXl5jY2NKSkpzs7OOjo6v/32m6mpqb29fWFh4dWrV01NTf39/UNCQqysrBYuXDhlypRvv/12yZIlZmZmW7duNTU1nT9//rp16x48eFBbW5ufn29lZbVixYoVK1YsXbrUyMgoJCQEdggBAAoKChwdHXfs2KGtra2rq7t//34fH5+qqioAAJfLvXPnjq2t7bZt265evQpn3dfX19vY2Ojq6qqqqqqpqW3duvXcuXOOjo7m5uY6Ojqamppnz55tbGwUCAQ3b940MTFZsWLF+vXrjxw5EhoaSog0YlBBioIYXGC2isPhtLa2lpeXp6enwzsMJnBYLFZGRkZOTk5+fn7GY6hUanp6elZWVk5OTk5OTlZWVkZGRkpKCpVKLSgooNFoAoGAy+W2trb29PTk5+enpKSkpaURo7zodDo8JD8/Py8vLzk52d/ff//+/adOnXJ3d3d3d3d1dXV0dITrSsEUTVBQ0O3btx0cHJydnR0dHe/du5ednR0fH+/n5+fq6uru7u7m5ubi4gKXuoIrhnl4eLi6ujo7OwcHB1Op1JCQEHd3dycnJ7hGmaur67179zIyMrKysjIzM6Ojo318fGD57u7uLi4udnZ2cNWpoKCgvLy8jIyMgIAAuMOFCxcCAwMzMzPT09MvXrxoZ2fn5uZ27tw5eJSdnZ2rq6uTk5ODg8P169dTU1PT0tJycnJCQkK8vb3DwsKSkpKuXLkCbYBHnTlz5ty5c8nJyZmZmYRJWVlZeXl5OTk5QUFBUJVPnz7t5OQUERGRn5+fk5MTExNz5coVZ2dnJycnOzs7X1/fhISE0NDQ4ODg7Ozs+/fvu7q6wiYQzXF0dLS1tbW1tb148eKDBw+ys7Ojo6NtbW3v37+fn5+fm5ubl5dXU1MjkUhgjNLc3AyvNbxSGRkZ2dnZcNibQCAoLCzMzs7OzMwsLy/n8Xg4jjOZTLglKysrNzc3OzsbXvr09PScnJzc3NzS0lI2m93f319aWlpQUJCTk5OdnZ2amlpcXIwU5eWAFAXxssEfL9ZEnrFI/nbglEMllOaREJ+JgVXkMoVCYXl5eVxcHFQguNwvXPi2p6cHLlgL19aFi++yWCz4FVyouKenh8fjwf/htzwej8/ns1gsuLwxj8djMpnd3d19fX18Pp/P5/f09MAtcPUXuMYw3A5r7+vrg1XD8uFG/mN4PB48Cq6nAhf37evrg3ZCq2C9vb29cNlduPIutBO2iM/nw8LhBzabDe0hFj+GzYFWEY2F7YL7s1gsPp/f19cH1wkmGiIUCgUCAZPJ7Onp6e3thScNAg1gs9nwQC6X29DQEBcXBzs8yJePWGL5qbcHXPWZfPXhqmtPvU/wJ9fzh38qlYwW9XppIEVBDC5KqkDcUmSHMlA5yHeeXC6HXeLkRYIxDBu4miz0O0p3rVAoLCsry8zMJC++Syw5DEiroxNL5MKFDsGAZdhhpUT/PNwIayRKk0qlZIXDHq+K/4w8PlyhUiqVKp0cjPSCEKLtgCSchJ1kiEMIG8jtIk4dhmHkZbjITYAfyIv5gydlQKFQkJtJPv9Ei2DhTCYzISGBmGUCnrwBlD4Qs+7JW8jnGTz5ADEQ7Ml3EAw8LYjBBikKYtAh3C4g/bChG4WfickHhO+TSqXQJRHuD7ozsmAQMkD2RMR0a/Ky8FBR4DBfsuskLCHqHfjUTEy1w0jrqU9Cv0cAACAASURBVIAnNY/YQkRdA70kWQIHhmXgSQ+LPbkI1VOVUgmiFrLgkRtLNp5s8ECNJ9tMrnRgQ4hy4BZswJI2PB4vJiamsbERkGJTpRaRDyGkVKlGWDL54iq924Z8gYg9iViWfD8gBhWkKIhBh+wiid824TiIz4TXgJPMoQ4RHoEIUwZ6W7KnIydDoJeB0/WpVCpcUZH8QhRyuEN+fie7eLKkkVtBDjuIooj19smuk9iH7OAI45Uew8lukSiZfAIJGSCfvYGtBqS3hJGtJTefcLtkvwxPPrlSJa9NPjNEpYTekx06AIDNZkdHR8OZNOS1VZRuCaI5xAsFBu5AVgulK0VcGvJpAaSplHDh6hdxLyP+AqQoiJcKPuABnOxAwYBnebJPIe//1JLJSkAcDvtRqFQqnPAx0FkrWUV2VQP3BwO8FXlnwnHjA8Idsr8j/CM5bQUVhdw08tM6Wa6UXOdA856q2UrnX+m0Kx2LPxZIpRhFySSl6zjwKxaLFRcXR17YETwtRCMsUWqXknlKV+qp3yqZRDQKIF4KSFEQQxzYj5KWlgYV5S9R8lkDvZWSyyM/yBMBDbmcgdrzZz5dyVGSd8MwTCqVKrnLPzuc/Lt9qt8ntihFbOQGgscyRu5BIUcD5GL/DA6H8/DhQ/rjl4YRNvz1ZUC8niBFQQxxnl9RyO4eDHDxSvko8OQDtVKKn7yRiDygqJD7bIhDnqEr5OQVeFJvyJEHIKkC2U6iooG5JvBkYEQ2iVAOpXwg0d6BYw3I9RK1IEV500CKghji/N0YRSllRGwcmHYj93wofUt+hFd6/CdCDcJHE0MSCMglECKkVDsYkKoiMmNKBgNS0oywlhgWMTC1iD0eMfXs9BQYkJcjdzjBjUhR3jSQoiCGOP8gRlEKJvAnJ9AodXjgpHQQsUXx5JQLpZQXuUayj1aKFchjBMhemLz9Gf0c5MLBk36cGIwLBvh3pRoJgSQOJPdykwfagaepHZvNRoryRoEUBTHEeU5FGRhnwC1wgjfcTggDRho+8Jz+8anuXikSUipQSTmeqg2wn+OpRcF4iKwcTx1BOzDGwkg9Q0qWEHODntpwJTsBilHePJCiIIY4fytGUXKI2JNTtXESAwekEfsoOW5y+kgplTSwOkJCYCqMLGZE+UqGDYxjiC2EkXApLXKGSiaTkWeuKGnSwEaRdyPKJO9PfCD6WgCKUd48kKIghjh/S1HIfeDExq6urrS0tMLCQriEO47jYrG4oaEhPT09MjIyPDw8KioqLS0NLjgGAODxeMXFxXFxcVFRUdHR0VFRURkZGa2trdCtC4VCGo2Wm5vb3NxMTAzk8/nl5eV5eXnt7e0MBiM/P7+qqkooFD41Dujt7S0pKUlISCgvL+/t7SVScAKBoLy8PCUlpaamhnhBMofDKSgoICZ4Qrq7u7OzswsKCuAKjAAAmUzW2NiYk5PT3NxM9PSwWCy4rhqcykMcm5qaGhcXFxER8eDBg6ioqAcPHlCp1JaWFuK1lQApypsKUhTEEOf5FQUbMMoLHn737l0jIyMrK6uysjK4ncvlBgYGrl27VlVVFS6QbGJicvjw4aSkJJFI1NDQcPbsWU1NTW1tbX19fSMjow0bTE+dOpWWliYWi9lszs2bN/fssQgNDYV+H8Ow+voGBweHAwcPpqampqSkHDhw4OLFi3DxEjDABTfR6a6urtraOocPHy4rKxOJxXCHioqKo0ePrlpl5OfnB9fNlMvlaWlpO3fuNDU1TUlJIYKSrOxsc3Pzffv2paRQ4RKKfX19oaGhVlZWd+/ehe/+kkplSUnJmzdv3rBhQ0ZGBnFsTk7Oxo0btbW19fT0DAwN9fT1dXV19+3bFx8fD1+ARj57KOv1poEUBTHE+bv9KORHbABAW1ubhYXF559/Nnv2L4GBt4TCfgBAV1eXk5PTzz//vGjRQnPzHTvNzQ0M9JcsWbzfyqqysqK4uGjTpk0/Tp9uaGhobr7D3NxcR0f7t19/3b59e35+PoPR4e7urqqq6uXlxefzYEWVlRUbTU3V1FQfPIiICA9XV1fbu9fi8auLoWE4/kjwcBqNZmGx5+OPPpozZ/a9e/fEIhEAAMOw0NB7c+bM+ebrr8+cOd3cTAcA9Pb2Xvb1/f77KV988fnZs2dYrEdveo+Kipw2beqUKVPOnDlNpzcBAHg83sWL3urq6ufPn2cyuwEALBbrvIfHt99+O2nSJGdnJxaLBY+Nj3/4669zZs36ed06k927d5vv2LFjxw5bW9vU1FS4njR52iZSlDcNpCiIIQdO+geAqF9YXlqWTk3r5f316GGcNBIX/pmRkaGlpfXzTzNn/TzzhPWxlmY6AKCrs8PZyWGFuqq93dmqyvKmxvqY6MgtW8w0VqjFxkQVFebv2L5VT1c7JPgOraaqtrbmYVzMtq2b58/73dXFqbGhzsvTQ3Pligte53t7eQAAgGM11ZU7tm/V0lwZEX4/8kG4ro7Wfqt9jQ11AOAAYNAuTCGDf9JqqvZbWY7/3+dTvptse/Z0D5cNABD08d1cncf/7/Pvp3xrZ3umva0FAFBfRzty+OCMH6fNnDHdeI1RUWE+PCkP42J+/mnG55+NU12+9H7oXbFI2C/o8710UVtrpZenB7O7EwBQXla632rfjB+nzfhx2vp1aysryuApin8Yu2zpErNNpqnU5GZ6Yy2tpqGhsa2tjclkDhxSjBTlTQMpCmLI8Y8UhawixGQOFot1/vz5xYsXW+zZvc7E2HTDuoT4WIArujo7bM+e1tJc4XvpIofNFAkFhQV5+/bu0dXRSkx4WFSYv33blnUmxpkZaTKpGABcLOqPCL+vpalhumFdYUHuOTeXlRrqPhcv9At6AcAVCllNdeXuXearjQyjIiPC7t/T1dE6dHB/Q33tY+MUj/4BAADeUF+732rft5O/mvHjtO3btpSWFOGYvLG+1mLPrk/HfTJt6ve2Z093dXYo5NKI8PumG9Zt2rhh9y7zpSqL/f2u9PXyAQAJ8XGLFs7/dvLXP06fust8e0VZiVjUf/WKr462pvcFz+6uDplUfO9uMGzy9m1bVJYsunHdv7+/DwAQGxOltnyp5T6L6qoKuUwiEYvEYgkcRzBwLBlSlDcNpCiIIcc/UhSFQkH0SBMur6SkZOvWrTo6OrEx0Zd8vHV1tNzdXPoFvVwOy9nJYcH8uUarDBzsbV1dnPZa7FZdvnS/1b6qyvKS4sLt27asNV6dnZWBKR51P5SWFG1Yb6KttTIpMf68h7uujtZFb6++Xh4AAMcVVZXl27dtWWWoHxMdGRF+30Bf99jRw4Si4Jgcx+QAYADHMIWsvo62b++e336dvUJd1UBf937oXWF/b/zDWKNVBj//NGP5MhUHe1tGRxuvh+Pi7Gi0ysDv6uXwsFB1teVWlnurKssBAA/jYrS1Vhoa6JmsXaOyZJG7mwu9qcHv6mUdbc0rly9x2Ew2q/vsmVNGqwxuXPcPvReisULNynJvfX0tACD+YazKkkUrNdTt7c5eveJ78aK3n59fVlZWf38/efo9tBwpypsGUhTEkOOfxiiKJ1dEF4vFkZGRurq6ZmZmWZkZwUG31dWW79i+tZZWzeho8zjn9vtvc2b8OG35MpVlS5f8/NOMaVO/P7DfklZTVVpStGXzptVGhrk5WXKZBJZfWVG2betmzZUrwsNC3Vyd9fV0rly+1N/HBzgGAF5TXbnTfLuWpkbY/XuRD8INDfSOHD5YX0eDzcAxOcAVMP2FYYrq6so9u8x1tDV3mm/X09X28vSgNzV4nHPT19MxXmOkr6fj5Gjf2kKvrqrYvm2Lro5WVGREZkaa0SoDLU2NyAfhOKaIiY7U1lp5+NCBWwE3DA30dHW0goNuX/Lx1tHW9L10kc3qrigvNdtkuspQPzHhYXoaFe4TFxuN44rEhIcLF8ybNvX7JYsXaq5csXz5stWrV1+7do3H46GsFwIpCmLI8S/6UciK0tnZ6ebmNnPmTBUVFct9Flu3mP3w/XcqSxZFPginNzW4u7ksWbzQZO0adzeXC17nbU5ar1m9SldH697d4JzsTPMd21YbGeZkZyrkj96pXlFeumnjBm2tlbExUa4uTnq62lcuXxL08qCi0Gqqdu3coa21MiL8fnTUAz1d7YMHrJoa6x+3B4NTUGCraqor9+wyN1m7xsHedusWs6NHDkWE39+1c8fWLWZnz5xaZahvb3e2qbE+KjJi2dIlP8380WLPrgP7LefN/W3Gj9M8z5/rF/TGxkStUFe1Pn60rLTY+4Ln4kULNpttPHrkEIycujo7IsLvL1wwb+aM6fv27tlvte/33+b8OH3qeQ93YX9fYsLDpSqL1VSXHTxg5ezkYG9n537uHJVKhd3y4MkFYJCivGkgRUEMOf6poijNRCkpKdmxY8fUqdNUVVVXGeobGujNmT1r5ozpjg52jQ11bq7OK9RVL3id53JYOCbv6uzwvXRx4YJ5x48diXwQvm/vnvUmxvl5OY+MAICakqSttXK1kWFBfu4lH++VGuqe58/19z96rWRFeelms42GBnpxsdER4fd1dbWOHT3M6Gh7wjxMDnAMAKy+jrZr1w7jNUbXr/nZ2Z4xWbt6184d+no6DvZnb1z3X21kaG93tq62xsXZcfYvP8+b+5uhgZ6Bvu6ypUt+nD519y5zWk1VTHSkxgq1Y0cP05sa6utrt2/bMuvnmYsWzl++TOWyr08zvdHB3vbH6VPn/v6r0SoDeOzUH6ZY7NnVTG9MSoxXXb50z+6dBfm5PT0cNpvd1d3N5/PJA69R1uuNBSkKYsjxr3vmAQBCoTAoKMjQ0HDr1q3BIcEpKUlJifGe588tX6ayZvWqVGqyq4uTlqaGl6dHJ6Nd2N/X3tZy0dtr0cL51sePhoeFwm725KQEDpsp6Ourr6OdOX1q8aIF1sePNtTXht4LUVu+zHKfRX19rUQi6eX1RD4I19LUMN2wPo2acjckWE9H+8B+y9KSYkEvv5fP6+X3iEX9OPaoZ76+tmbb1s2GBvpRkRG3A2+pqS7/cfpUHS3NuyFBQXcCdXW07GzPpKdRN5quV12+9ILX+eTkxJTkpKA7gSZr16xQVw0JvnPvbvBKDfWjRw61ttABAOFhoSpLFn3w/uhfZv109YpvehoV7unvdyUjPS0lOfFWwA3jNUa6OlqxMVEw9LHYs6u+jkacPfJUeTTD8U0GKQpiyPEvsl4EdDr92LFj6urqly5d6u7uUigUCoW8lla9a+eOub//6uRof/rUyRXqqps2brjs63Mr4IaTo72Bvu6C+XMDb93Mz8sx37Ft3tzfjh097Hfl6uVLvvss9i6YN9/IcFVSQqJQ0F9UUGC6fsOiBQttTpyMCAu/ef3G5k1m836f6+rs0tHWHhEWvkJNXUdLy97W9pqfn//Vqzev38jOyOjj98LW0aqqt27eYqhvkJyYlJ6aZmS46svx47dv3VaYn383JMR4jZH18aNurs5qqsv27d1TX1ujUMgUCgWb1e19wXPZ0iWnbE74XLywQl310MH9MLHGYbMcHewmThj/y6yfvC94enl6LFVZbLnPopneqFAoFAoZi9nl5uq8cMG806dO+vtdWaGuarnPglCUgYvQoKzXGwtSFMSQ419kvYipecXFxbt27YLTxeWPp4uLhYLr1/y0tVbu3mVuc9JaY4Xa77/NUV2+VHX50uXLVDRXrjhz2oZWU1VTXXno4P7Zv/y8aOH8FWorlqssU1m8xHT9hjuBt3s4PQCA7s6uwIBba4xWz587T11VbZnKsoXzF+zdY1FcWCQRiWOioo0MV/0259dlKks11FcsXaKiqbHynKtbW0srNKOpofGA1f6NGzZmZ2Q11jectjm1aMHCC55ezK7usPv3t23dbHPSet/ePYYGegE3r0slIngUppBlZqRtWG+ya+cO27OnjdcYwSFhMPQpyM/dtHGDlqaGm6vznt07DQ30QoLvwKHPAACFXJqUGG+8xshyn4XHOTejVQYnrI81Ph6Khj35oheU9XqTQYqCGHJALcFwgOEAAKGgv6KsPD01jd/De9ZBpKUSZTJZXV0dXLCrvb0dxzBYqEIupdVU3bsbHHQn8EFE2PVrfu5uLk6O9k6O9l6eHqH3QupqayRiYSejPS422vuCp6uLk5ODo7uL2zU///TUNFb3oynrUrGkm9EZH/fQzcX1xLHjJ45be3tdKMjLl4olcpm8pqo6+E6Qu7u7m6uri7OLnZ2du7t7XGwsi/nocA6HExcXdz80tKW5mc/nZ2VmBt25U1pSKhKKqior74fejYuNvhsSdDckqL6OBgD2aPAxrujuYjyICAsOuh0d9eBuSFBaakovvwdOc+nl91BTku7cvvUwLuZ2YMC9u8GtLXQAMLlMAgCOKWTdnR1RkRH37gY/jIsJDrqdEB/HYTOh3hAKMXAdZSVFQVoy5EGKghhyDFCUyvKKjLT0v1QUwt/J5fL+/v7e3t7+/n6JREKUiGFyqVTc18vjsJlcDqu3lwenbnA5TC6bKRL2wT2lUrGgj9fTw+awmaxuZg+HKxL0YzL5o056aBsAEpGYw2Iz2hkd7R38Hh6uwAAACplcLBTxeXwWi8XhcFhsdnd3N5vDEQgExDqMMpmsr6+vt7cXrv4rFAr7+/vFYrFCoZBKJL29vF5+Tw+X3cvnwiADxxUKhRQADFPI+PweLpsJ+2b4PK5cLgFAgWMKHJOLxUJeD4fH4/Zw2b38HniIQi7BH8+vFPTx2awuXg+3r4/fy++RyyRwQPMzziqXy42Pjx+oKEhahipIURBDjgFZL6goz9OPovTqwz+KxDEcJ7znU90ojmOKP2r9K6ueuiOO4bgCe4aLVsopgSdXuVdy0ziugEOTMUyhUDwaeSyXy3D88Tr8cCOO4Zgcx7En24XjAMNxDMcUOAbLAZgCDjZ7ZOvjYc3P0gYOhxMfH9/c3DywIc84CvH6ghQFMeTAcLLv7u8TlJeW/WXWCwCA4zjxAivw5LAlmBB7Hj+otIfSmNp/7EnJSTmiHPiaE7jDH6+jf7Jq8Ggg1iMzlF5vrFS+0lFKE+ABAErm438O3OGpY70AUpShC1IUxJDjyWhA0NtXVlKaRk39S0UBT/rTp77gXWkHuEXpfVMDCxkQPfzxIuE/Eyr4EyO/XVjp/btKFZFfvPjUYgdaRZ7cTq4UbideDkbWFaV6/xIWixUXF9fU1KRkA2KoghQFMeR4UlFgjJKRlg5H3z7jmVopFiE7aKXH+YEP70rfkl3/U499rnY87Vj4myS/nZfs/Z9R1FPfMQzbSwQuSqcCPKkxhAEDrXrq+QRPxih/q+2I1xSkKIghB9EzT+pHyUx/PJ/jGceRlvZS2k7+THavOCnaIKuIUjn4n+TN4J5QD8hfKVWhJFHgaX6cXJGSnhGHPFV4iH2gJU/9duApevaZJOBwOAkJCS0tLQPPJGJIghQFMeR4UlHEQlFleUUaNZXL5vy9Yv6++3v+x3AlNw2e9P5Ke/6ZB8dJE2iex6Rn2/aMip5xyLN3YLFY8fHxSoqCdGUIgxQFMeRQGuslFJWVlCYnJrG6mTiGyf8cmUwmk8lg57xMJpNIJPBPGYmBO8PP8INUKoWfYSoJvjWEXAX8UzYApTLJFcE+D/JG8rcDzYP7DyxWJpNhpOYr7QCPkkqlUqkUbiHaQi7hGU0Y2CIMw5hMZnR0dGNj46MrgxRlqIMUBTHkwAFODPcCQCQSlZeWPYyNq6qsam1pafpzGhoa6uvrGxsb6XQ63AI/NDQ0EB8aGxvhV/X19XDnxsbGhoYGYmc6nU6n05ubm+l0OnEg3I34FgILhMCv4FHE/vDwxsbGuro6uA9RDvzQ3Nzc0tICjYFmE8BiyWU2NTU1NzfDY4n/yXbCD/X19UptIUqGzSefE6IhA4FVV1ZWRkZGKvXM/4NgCPG6gBQFMdTAScuBAABkMhmdTqdSqampqVmvFenp6Tk5OXFxcaGhoYmJiTk5OZmZmdnZ2dnZ2a/atL8mOzs7MzMzJSUlPT0dvqMef7K3H0UqQxKkKIghiFJ2RSAQNDc3t7a2tre3t70+tLS0tLa25ufnJyQklJSUwI3/tSa0/gltbW3tjxGLxQCAp/b8I4YYSFEQQxZiVBKGYbB7QPFaIZfLJRJJXV1dTk5Oc3Mz0Svzqu16gmf0S8GuFOJdywOnvyCGHkhREEMQ6MIUCgXsjn7V5vxzcBxvbGzMy8tra2v7671fH55/UBzi9QIpCmIIolAowJOTJ4iJGq8LsCEYhikpyn+tFc+4CvjjjhNydII/OXsUMcRAioIYgiietvDJ6wXREDqdXlhY2N7e/t9syDOuArEDzI8RG1/89Ub8Z0CKghiCKKXsX18vhmFYU1NTQUFBW1vb65u+U1rY5vW9HIi/BCkKYmhC9mLkVRRfF/DHvdmNjY25ubnNzc3kdRv/Ozw7glGymWjUq7QYMZggRUEMTV47CVGC+O3R6fTc3FxiIZPXF+KKvNbXBfFskKIgnshFKM1Bg8ARq9jridIj82sENLi5uTkvL6+pqUkulxPx1qs27Q/+sqMF+88YDB6v5I/9nQX5EX8LpCiIR4qiUCj4fH5TU1N1dXVlZWVlZWXNY6qrq6urq2teK2g0Go1Ge9VW/HOqqqpgE6hU6t27dxMTE2tqamg0WlVV1Wt3LSDEFXlV14VGoxF3MrzJa2pqiAmYiBcCUhTEoyyEVCptbGykUqlUKjU7Ozs/Pz8/Pz83NzcnJ6egoCAf8XLJy8uDpz0iIuLq1av379/Pzc0tKCjIy8vLy8t71da9luTm5ubm5ubn5xcVFRUUFKSlpSUmJubl5XE4f29RasQzQIqCeKQoIpGosrIyLS2trq6OzWb39PRwOBw2m81kMjkcDvyMeDlwOBwul8vlcplMZllZGZVKLS4u7urqghvRtfjHMJlMFovF5XJ5PF5bW1teXl5WVlZnZ+er/gkOHZCiIB4pilAorKyszMvL4/F4gLQKE/7kuE/EywQAIBAIWCxWb28vji7EvwM8OelVJBJVVVVlZWUxGAwcdau8IJCiIB5phlgsptFo+fn5vb294HEfJnkHxEsGf3LQLUAX4oUilUqrq6uzsrKYTOartmXogBQF8UfWCz6ysdls8OToWzQ25pVAjEoiGLgWAOI5wZ98XzIAQCKR1NTUpKWldXR0oLP6okCKgvgjRqmtrc3NzYUdlfAXqCC9aATxklFSFPB4vTLEP4M4k/CsSiSS2trajIwMBoPxqk0bOiBFQShnvXp6esBjRYFzIJCovHzI55z8AV2IfwMxN4WsKF1dXa/arqEDUhTEE1mv/Px8LpdLbMdJvcGv0sQ3DyUVQV0pLwTymSSyXmis1wsEKQriD0WpqakpLCwkFAWBGJLAG14ikdBotIyMDKQoLxCkKAikKIg3C6QogwdSFARSFMSbBVKUwQMpCgIpCuLNAinK4IEUBYEUBfFmgRRl8ECKgkCKgnizQIoyeCBFQSBFQbxZIEUZPJCiIJCiIN5EpFIpmuH4wkGKgkCKgvjPgQ8C5MLB02KUwavxzQEpyqCjdG8RKzX9d5ZfxEmrsJBfQPTKzcMHTBR/6qnDH7/PGC179ZoilUr7+vp4PF5PTw98B0zPIACLheXz+XwGg1FQUJCamlpXVwffmPLCq4PF8ni8/v5+eHNiGCaTyV75L2vwQIoy6JAVBcdxuVyudFpfOYSiVFdX5+Tk/JdjFLKWKD0MKhQKpCivEcR1lEgkdDo9Ly8vMzMzKysrOzs7d3DIycnJy8vLycmBb8PMyMiIjIwMDQ1NTk4epBphpenp6fn5+QwGA66S91/7+b9YkKIMOq/L84hMJqutrS0uLobvR/mPA29N8sJ/b2ye4TWFuF59fX3FxcUJCQmZmZklJSUVFRUVFRWlg0BJSUl5eXlZWVlpaSn8kJ+fn5OTU1paOhg1lpeXV1ZWFhUVpaSkxMfH19bWymQy8Nh5DtV7FSnKy0Amk7FYrNbW1ra2tubm5paWFjqd3tTUBD+/cpqbm1tbW2tra5OTk2NiYsrLy1tbW+F2SGtrK9zyMmltbYVnqbW1tb29HRrQ1tbW0tLS2dkpFArB4wWSicBlqP5KhySEovT29hYVFeXm5nZ3d0ulUqlUKpFIxIOAUCiUSCQSiUQoFIpEIrFYLCHxwquTSCQymay/v7+pqSkzM7O+vh4qCrGk96u+AoMCUpSXAZfLzcrKioqKSkhIePjwYUJCQmJiYlJSUnJyctLLJflpwO3x8fGhoaF37tyJjY1NSUlJSkpKTEyEdqakpLx8UwkDkpOToT3QhoiIiLS0tK6uLiLHhRTlNQVeLz6fX1BQUFBQIBAIwEvJXip1xQ3SbUPEzV1dXVlZWTQaTSqVDvlbFCnKy4DJZGZlZWVkZLS0tHR3dzOZzM7Ozo6Ojs7/El1dXV1dXW1tbV1dXdDCzs5OBoPBYDBeiT0MBgOaBD/D09XW1lZUVJSent7Q0CCXy+HpRYryOgL7FAEAAoGguLi4sLDwJadbibtlUMfI4Dje3d2dmZlJo9HIz0CDVN0rBynKy6C7uzs3N7ekpEQikcAt8EHs+YchviiUeh3IG+HFfs5DXgLkNxgSb5OUyWR0Oj0nJ6ehoYFsMHGqcSQqrw/wCvb395eWlhYWFvY8ftUbGLTRw08dJTgYdeGPwyAMwzo7O9PT02k0GvkZ6OWf7ZcDUpSXAZvNLigoqKiowF/KY9E/hvDR/4U7/s9saG1tzc/Pb25uBk8z9T94VhF/Bv4461VUVERWlMG7iC/zxiYrSnZ2dm1trVQqhV8N4bsUKcrLgM1mFxYWlpeXw7AXf94H/0eHD7z9/uyO/Fv36cCd8cfPcXK5HMMGN4+E4wB/qg0Af/TvsTHELxP+2dbWlpeXRyjKEP5xDm2IC0coCo/HU/rqJdQ+2HVhGNbR0ZGTk1NXV4cUBSnKi4HFpJTSoAAAIABJREFUYhUUFJSXlxNhL3gubwhdK/aH4yV/BjjAMYBjAMcVCrlCIX9cLAYexfKYQiHHMcUTBf7hxv/4oFDIcRwDAMcUisfOHHpyBYYpyG5fLpdJJRJYF8xF4Tj22DSiIlwul2GP/iR+txj2KImM449aQZr1Cb962glRElhCUeh0+hD+Wb4JEJeP6Efh8/lKXz37wGf/gv5MM3BSt/zAx7c/CdDxPyr840eE4wAjF/vU6qCioBgFKcqLBCpKRUUFoSjP93CN4Zgcx+QA4GJRf30dLS01pbGhTiGXAgBEwr7KirKE+LjIB+GRD8KjIiNKS4rEon6pWEhvqk+lJj8Iv/8gIiw2JiozI629rUUmFcuk4lpaVWFBXncXA1PIAK7oF/ArykvLy0o62ltraVVFhflsVjesEccVCrkUw2QAYABXCPp4ZaXF4WGhtwJuhIeFlpeVcDmsxoa6VGpyVVU5ppBhChmGyVnMrpzszPy8HC6HyWEz83Kz8/OyeTwOhilkUjGzi5GRnpqZkdbV2YHjcoDjcqmshd6cnJhUWV4h4PfiGA4A1MqnR0g4jsOsF51O/y+k5hD/HoFAUFRUVFRU9Jc98wN/NQPvgWc8lDxjz6dkBp4GBhRyTIbhykPRyDqklNDGMKyrqys7O5tGo8HRw0MbpCgvg3+oKDiGK2QAVwAAWpqbHB3sdLQ1L3p7cTksAEAno93F2VFdbbm62vK1xquNVhnstdidnJTQ1dlxOzDA0EBPTXXZmtWrVhsZrl9n7ObiVF1ZzmZ1X/Lx3m+1LykxXiIWAoA31NeePW3j5uqcmPDQzdX58KEDhQV5CrkUABzgCgAw+E8iFiYnJRzYb2mgr6ulqaGjrQkLCb0Xstls4wnrY22tzQCA/v7ee3eDt23dfM7dtbGhLjkxftPG9evXrc3KTAcAyOXSpMT4tcar1xqvjnwQLhIKAABsJsvH20dHU8vurC29senRbxrDFXLFn4UsSFGGGH9XUXAcF4lEIpGIyBtLpdL+/n6JRCKXy2FiWaFQiEQipdGAGIYJBAIOh9PX1yeTyeRyuVwu7+vrg+NloE+DO/f19QkEArFYLJPJFAqFRCrm9/GkMgkGFDKFVK6QKTC5RCoWivqlMumje3aAohBRNVIUpCgvmH+uKJgMAAzHFNlZGQb6upMmfmm2ybS0pAgA0NbafOjg/l/n/HLwgJW/3xXbs6f1dLUt91nk5mR5eXqoqS7bab7d7+plJ0f79evWamlqnHN3ramudHVxMlm75kFEmLC/DwBAq6nausXMcp9F2P17VpZ7Vxnqp6dRFXIpwBSYQgYABqWFzeo+YX1MW2ulvd3ZkOA7jg52mitXnLA+Fnb/3n6rfZorVwTdCZRJxbW06j27d64y1I8Iv9/e1uJz8cKMH6d9P+Xb69f8ZFKxXCaJioxYuGDelO8m2549zehoAwA01NVvMt00YfyXu3fuolXXKOQKmURKpMSQorwJPL+iAABwHO/r68vLy8vIyGAwGNDjs9lsKpVKLCAkk8mqq6ujoqIqKirEYjE8UCqV0mi0kJAQd3d3X1/f9PT07u7u1tbW2NjYzMxMWDWGYSKRqKioKDIyEq4KU1BQwGAwMjLS7t4LLi0tFouF8IGHwWhPSHgYGxvd1tY20ELyB6QoSFFePP846wWAAgAg6OUF3rqpprps+TKVlRrqtwMD5DJpU2P9saOHdXW0UpIT+/sFhQV5WzZvWmWo/zAuxvP8OX09nSuXL7G6O7s6O2KiI802ma4zMY6NiXJxdjTdsC4mOlIkFAAco9VUbd+2Za/F7vuhd48eOWSydk16GhVTyACO449iFBzgirbW5g3rTfR0takpSVKJqL6Odua0jZ3tmdKSopjoSH09HbNNpkmJ8d4XPLU0NeztznZ1dpSVFu+32qemuuyXWT8dPXKoqbFeLpNEPghfuGDehC//Z7bJtLysBABATU75/dffJk2YeOjAwfraOhzHMQWGFOWN4m8pCgCgo6PDzs7O0tIqJycH3iG1tbX79u07ffo0nU4HAHC5XA8Pj5UrVzo5ObW0tAAAcBwvLy8/cuSInp6etra2mpra+vXrAwICkpOTLS0tzc13ZmdnAwAwDMvJyTE3Nz9y5Mi1a9dOnjzp4+NTUFBgbX1MU1PD2cmB3tQAAJBKxQkJD01N12/cuAEeCBmYRgNIUZCiDAb/VFFwHFfI5bKqyvKzZ05t2bzJ99LFNatXHTl8sLuro7WFfvTIoaUqi12cHaOiHrg4O+rpah8/dqSstPiit5fRKoPw+/dgKczuTidHezXVZf5+V5wc7aGiyGUSAPDqqordu8wPHdwfHhZqc9LadMO6lOREuUwCAMABRogKr4djffzogvlzt24x8/e7kpKcmJGeWlZaLBIKevl8z/PnFi6Yt2b1KhgklRQXSiWi0HshG03X2549bbFn1zoT44jw+3KZJC42WmXJopkzpuvqaEU+CGezWVd8L383+dtZP/184rg1rbrmUbMxqCso6/VG8HcVpa2t1WLP7lWGBikpyXALjVZtaGhgvmN7fV0tAFhpSbHxmtUTJoxftcogKzMDAMDlsn0uemtraR48eCA8/P71a/5r1qw2Nl4deu+uu7vbsmUqJ0+eYDK7uru7HOztli1V8bt6JSrygZnZphPWx1NSkjaarp848ctV+nqpKckA4Dwe98IFz6lTv58397f4+Hhow5906SNFQYoyCPxTRQE4rpCKhTHRkRtN1x/YbxkbE7XZbKOBvm5WZnpba/PhwwenTf1eZckio1UGv/82Z/YvPzs7O1ZVll/wOm9ooBcRFgoL6eX3XL3iu1RlsZenh73d2Y2m66OjHsikYhxTVFdV7Nm98/ChA2H37x07enidiTE1JUkulwKA45gcKgqOYwq5tLAg7/ixw8uXqSxetMBolYGd7ZmM9FRBHx8AUFNduX3blinfTV6hrhoRfl8mk3R3MZydHAz0dX0vXbzgdV5dbbn18aOMjrbYmCg11WWrDPUNDfQu+XinJCcdP3pMZfESbU2tk9YnKsrKAY7jGI4U5Y3i7ypKSwv9wH7LdSbGsbFRAkEvr4eTlZlmoK+7Z/dOelODWNQfcPO6utpyXR0tba2Vl3y8hcL+rs6OM6dtlqos9vG5wGJ29fXy7oYEnbA+lpOdWV9H27N7p7q66tUrvgE3rxvo6x7Yb9lQX1taUrRt25YT1scy0qjbt27+ZtLE32f/cvvmDYVM0lhfu2f3zkmTvly0cH78w4dEPI0UBSBFeTn8M0XBFHIAcAG/5/KliwvnzzXU1z16+KDWSo15v//q63OxrKT4pPWxhfPnWe3be/6cm+2Z0ybGq7eYbQy+E+js5LDayDDscYzC53F9L11UV1t+weu8ne0Zs02mMdGRUokIZr12mm8/eMAqPCz0yKGD69YaZ2akg0cDgh+NmJRLJWxmd0N9XWlJcVTkAwd7O9MN61WWLLbYszs/LxfHcIlYGHjr5ry5v+232ldLqwYAFBbkbTbb+Ptvc3aab7fcZ/HLrJ+M1xilp1Hvh97V0tQ4euSQ+Y5tNiePn7I5uWPb9oP7D5ht3HTiuDVZUVDW683h7yoKvanx0AErDXXVo4cPXvH18fbyPH70yIJ5v1vs2dVCb2yhNx4/etjEePXN6/57dpnvt9xXR6vu7+OHBN3W19UyXb/W9syp27duJDyMzcvJ6uEwcUwWHxe9ykBv6ZJF+rra602MqcmJIqEgLydr+9bNtmdOZWWkWZib/zLjx9k/zfRwdWF1MdKpydqaGtOn/aCxQjUxPp4YBk/ckOSh8UhRkKK8eP6BouAAl0klAOBNNNrRA/sX/ParyWqjndu2rjdes2ju3MNWljEPImyOH1u3ZnVuRjqQyyT9Am8Pj+VLFtuesrGzPWOydg2hKHW1NYcO7tfV0QoJvnPO3dV4jVFw0G2Y2iotKdpouv7Qwf1xsdEnjh9bb7IuKyMTYE8YJv1/9t77ra0kXRf9H+5z7zl7n/Pcu8PMmdkzu2e6Z6bDdHA7g21sTM5gwJhkcM42NsY555xzBBswmIxyIgslgiIoCwnlsELdHwotLwtw227byLTeh0eUSrWqvqpVVW/F73N7OnhtB/cfqHhS7rQ5PC53T2f3yoLCJRGLH9y77/P4AI7X1lRHLok4cfyoTqvGcfTRw/vz582ZN3f28uzM3BXL58+bE7V0yY3rV2/fuhG1dMmhg/v3lJVmLkubNfPnnOzlVy9fWZ6VvXnjJgG/l8h8iFF+O3jnVS+lYvOGdd/+/W8L5s5JSYhPiotdGrHor3/+05qilf0iIbW5KSUhPjMt9fH9exvWrE5JiK+pfI563PKB/qsXzy1LTVowb/biBfNXFeY9fXhPO6QAqNduGTl2aP9f/vSHGd9/e+ncafuoCQCU2tywIitjb2lJa2P96oKCsFmzFsyZU7JlM4PS+uDO7YXz5y2cPy8mKrLezyjEUTEAAIZjGEk7RohRQozygfG+Z71wHMerK8oTY2NWryxseFnT2cZtfFm7Mi83Kz3txJHDRfl5SxYuePb0iUouE/R0b9+yOWzO7CMHD+zfWxYdFXnq5PGBfgm/p+v8uTOLFoavLMzv7up4cP/u0sjFWzZv7O7qkMsGb1y/umTxorLdu1pbm7Zu2Ry9NOru7TuCXoFcKlPKFUa9AWA4juFcNicuJjYtJbWlqdmg03d3dhUVroxeGvXowUOfxwsAqHv5InJJxOFDBwx6rV6nKdmxLWLRgosXznHYzPY27rmzp+PjYtasLj50cH/EogUnTxy7c/tmYkLc7/7j39etWfeypnbF8pyN6zfwu3vGMo7hIHQf5TeDd2WUIbl88/p1i8Lm79tdWltVWVX+9PjhQ/NmzVxbXNTGZt24cvnnH76fN2tmdkZ62JzZX3/15ZED+3XDQ0rpIL+zjUVrffrwXsnWTZGLwlMSYqsqnrhsFgBAc31tYszS5PgYWksjwHwAR5jUlvycrLKd21sb6tYVFaXExedmZq5cseLI/v0H9pQlxcUWrMhJTUyoq62FUhGMguM4iqEo/uowcYhRQozygaHX67lcbk9PD3Fp9i3hctoP7t8bsTD8/r07o2YThvgcduuN61cT4mKXpaemp6V89dcvFoTPT0lKWBq5eNbMGcUrCxrqX544fnT2rJ9n/vxTSnJidFTkzzN+TIiPra2pdrsc3V0dxUWFc2b9nJKcmJGeGjZ/bmJC3IvqSn5P16aNG7766qtZs2bFx8fHxcUVFxW9rH2J+BAAgMFgKCsr+/HHHxctXLg8OzsxMTE8PHzXrl0ioRBSY31dbeSSRYcO7tfrNCwmPS01OXfFcn5PF4r6MAwTCvjwaPKKnOw5s2deunieTqPk5eZ8983X586cY9IZeSty169d193ZBQA8XIa9eY7C4XCkUmnAMc3x7hA+C4yOjnZ2dnZ2dhJ35t8MpXRwTdHK1MSEpvo6r8fjtFm5TEZaUuLa4qKqivJd27fN+XlGdkZ6Ye6K9OSk77/5uig/r7L86YE9ZedOHZdKhF6PU62UHT98YOH8OSePHjRqhwEAnTx2cUFuUf6K3q52gPkA6mVSmnOzl5Xt3N7SULemsLBg+fLDe/cWLF8eERaWnZG+ffOm3SU70pOTXr6ogVLhgHQlBSquwHGoWEKn08E78yFNkSFG+TCAc5Te3t53MvyAocioxXTv7u2jRw4JBXx41RHHkV5+96VL548cPnj8+JG1a1cVrSxYWZhfXFR49MghLpc1YjI0NdbtLNmeu2J5Xm7OmlVFhw7ur3tZY7NacBx1u+w8LntvWemyjLT0tJStWzZVPq8w6LU6rfr+vTtFRUUrVqwoLi4uLCwsLS2l0+nEsEsul1+/cb24uDgtLS0rO+vYsWMCgQCOuVAU7enuPHXyWN3LGuuoubOj7eSJY48fPbBZx9Q0OWyjz5+VHzl88OSJY2W7dzU3NQyp5OVPHp04fozL5koHBm/duPnw/gOFTA5vy6M+BMcmJoYQo0wbENP00dFRaGCRzCj4RIA/adXDq4tWJsXGMqgU6CPo6U5JiC/MXXHyyOHsjPQ1RSvprS1ioYDLZGxevy4hOmrntq2rVxYsjVhw/tRxkaCb39m2Z9eOqMULr148N2rUAYC3c5j5OVkFOVni3m6AowBHWNSWzLTk7Zs3tDbWrykszM/OLn/wYNumjb//93+Li1r6+P69wwf2pSYl1L6oARhUXISjZEbxi4vjuF6vD5ijhBhlLDDhCjHK2wNWKS6Xy+fzCUYJaCQTAkNRt8ulUauHVCqX0wk9EZ/X6XTodTqFXKaQyQb6+0RCgaCX3ycWGw16gOEYioyYTFLZoEgo7O3l9/dJTCYjiiAAAKikC8NQtXq4o6O9rY0nk0qdDjsAwOtxa7UaiUQiEokkEolQKOzv7x8ZGSGbP7LZbBKJhMfjdXd3GwwG4K8GOI7ZbNahIZXFPIKiyMiISS6XjZhMUAsZVP9lNo8o5DKpdFAul5lHTD6vx2we0Wo0DrvD7XTpNFqj3uB2ueEOCo5iAHutfIjiwjBMoVCw2WwZSa9XiFE+RxB3y61Wa2dnZ0dHh9lsnpBIAhrLkEqxaeP67GUZlJZmWMd6ujozM9JWZGetXV2ckZZ6/85tj9MBA1dXPouPjS4qyL925VJqcuLSxYtWZGfmZGfGx0ZtWr+Wx2EiXjcAeEcbZ1VRwaqVBWIBH0W8iM/DYtAK81eUle6ktTZvWrumOD+fSWm9duniD99+U1xY0NnGO33yeOay9KaGBqjii7yPQtL8haMoqtFo6HS6UCh81yWKzxEhRvnoIBiFrCnybRgF4DhAyeoUMYCPfU76BIqjyMTTIEJ3b0Cib+6AoWESQBpRkvMFVVmMk/o1pXuE5ZW3AQ53UHCAT8IoKIrK5fIQo0wDEG9qQkZ5w4N6nebxowe3bl6XSESQUdRq1fVrV86fO3Ph/NmrVy+JRQKf1w0wBAAw0C85f/7MzRvXJGJhVeWzHTu25ubmrCzMP3RwP7W12Wq1AABwHFPIpffu3r5755Z6WIUiXp/P0ycR3bp5vbrqeb9E9ODunbu3bypl0p6O9nOnT1Y9r9DrNM1NDVcuXxTw+cRchLwCQa6xcB9FJBJBRvnlhv85I8QonwImk6mtre1dd+ZxDMMQv9UpFEMRFMMwYhSPoRgAAO5gj6ktQjHE6yPihyaqADFN8Bv4AqTaT3jCAOQpFFkSsuUr6EMoUCJnhEiR+ArDEMRD8NlYuhiOI+jYPjxBJK/uo0xQJsQcJbTq9bmDeFPEPgrcmf/FN4iiiMlo0Gk1LpcT1knE59VpNUMq5fCwymjQe9wuDENwHEVRn8Nu0+u0RoPO63F53C6VSiES9opFQo162Ot14/jYrN3ldGi1aq1W7fN54CjL5XSoh4eMRr3H7TQYdAaDDvF6nHarXqexWi0+r9tmNeu0apvNipHUGBNZI2v3MhgMHA6nr6+PsDMfWvUaC0y4QozyToD2Ufh8Pnkh9RftowD/FMGvB97fZft3rYka7PF4iMpKTpegCsKUFmEYkQhAzCSIx8ntAZDmImR+AqRRGD5u7hLQxZPphxwPjmFwgQtDUIBikFTGFA+P25knqCjEKNMMZrMZnvWC9lHexhgdUZMxHEcQxOfzkWv+WIXHcRRBiKEMecUJH6fNPqDCkz9RFAX+cZzP60ZRHwCYz+fBxlR0TyAtuWnAOQqLxZJIJLCRTu8qGmKUjw58on2U9wOZHlAURRAEdr0B7YF4bT6fb/zSLXmIBNWvEs8SVDE+CwQIesAwDD4bMDoL8IG6/CbMC4b56QTDAQ4wBB2boEyycAcB7aMMDg6+ulAWYpTPGe961gtMxDoTjqVI1XKsyxq/SEuu/8Sz5AqMYYRRImxM0x3AoQPHX9kHeoOoGo2GwWAQVoGndxUNMcqnwPj7KG8DFBvbRcEBQAi3vz7iAGA4jvrvUmEAR/xLReTGAHtzxD9YA5PsiExWy4kYwLjZ+oSPjCc2wocsAykBHPH6YIPFEBQnLeUFxEa438woIXwuIKqTzWbr7u7u6up6e0aBwElLuxNOMt5wEGbCZdvJKxIOAI7hCCQVFENwgAKAo9jYkO7NQkKrwH19fcRS89vMwz5ThBjlUwAeH+TxeDabzel0OhwOu93udDpdLpdjclhtVofL6XA5R21Wq91mdzpsDofFarW7nA6Xy+5wOFxOq93mcDntLofVbrM57Hanw+lywWjtdrvL5SInZ7fbHQ6HkwSbzQZ9CHmgP/SE8YyOjkJP4nH4lNvthgGI2BwOB5Ej6LDZbDDL8CmYCpTH4XA4HU6nzeG0v/pz2Owup8vjdNmtNqIc7H7AeEQiEZ1Ol0qlIUb5rEF05Varlc1mUygUmUxmNBoNvwSdTmcymYxGo06n0+v1BoMBfppMJr1er9PpjH7AwMRPRqNRr9drtVq9HzAeImYYDwwGY4AR6g06nVGrN+p0Bq3OoNUZtXqTzmDSa/UavWEsKiJFCMKt0+mEQmF9fb1AICDmKNO4xoYY5VNAr9dTKJSqqio6nc5mszkcDvzkcDisycFkMdkcDovNojMZTDaLxWYxWEwanc5is1hsNoPFZHHYRBgmi8nmsNkcNovN5nA4LCaTyWTChFgsFofD4XK5MFpy6kwmE7rhT1QqtaGhgcVi8Xg86MNms4l4IFgsFoPBIEcOgxGRs1gs4lcGg8FgMGAAIuMwwNiDLBaHzWExWSwmi8Nms5gsNovNZXMYdAYRngCMvKamprm5WalUEptSoVWvzxHE9MJqtba1tdXV1TU3N1OpVBqNRn8jqFQqrFc0Go3JZEIHrJM0Go3wZDKZ0IdOp8Mqx2QyqVRqa2srrH6NjY3V1dUUCoXJZJLjZzAY8BPGTKVS6XQajUFjMBl0Bo3OoDGYDAaTwWDSaXQanU6HicLw5Ejg19bW1oaGhpcvX4rFYmjaC0zrWhpilE8Bm80mFothhSa63beCv+cdzzakT+YrTyaLxXzVX5Mdrzpxf+9PdPQQVCr12bNnt2/fbm5ubmtrI5olOfzrok0g2/ikf/kRlv+RV5l4JSpBfpDbYCsViURms5k4i0k+YzaN2+o0A/HWvF6vTqcTiURtbW1tbW2dnZ3wwuMb0NHR0dHRMaGDcAf4wGihZ09PT1tbW3V19Z07d6hUakBy4yPs7Ozs7Ojs6Ojs7BhzwL8JRSK+wmh5PF5HR8fAwMDIyAj5YM50raghRvkUIHbUySdAfvGs18cDcU2E8AEAOJ1OsVjc3t5uMpnA65V+CkUlFyMhOXE8gShbfJq2z+kN8osmv1OcVEU/IOBxdlhVHA6HRCLhcDg6nQ7z2wz+4MkhCIKNO1o5vetqiFE+Oj6XOuTxeAQCAY/HM5vNUy3LWwF/3SLFb6G5TifAPoTcy39KuFwuiUTCYrF0Ot0nSxRyzPQeAIUY5dMhoAfESLcOPxkIScZ3vk6nEzIKNNZNFntKZlTjB30BvwYsdmHTdyVhuoJ4m8TX8T99WBDxu93uvr4+FoulVqvJh74+eHI46b7XeDGmH0KM8tFBrkP4620moHynFi6XSywWQ2UYAT9NSTN4Q3cAxpXqtG+o0w8Bbw1/fT/sI6VIuD0ej1QqZbPZw8PD73Sm//3SfXNlnk4IMcpHR0AFwl7fBnj3cc9HAQDA6XQKhcK2tjY4Rxkf4NOLNGFJ4pNTCwjtzH9WwMcNsN7w9j9scpBRmEymSqX6SIxCzgjun6lM+/oZYpRPAVi3iA1A8hWnj9wtvy3AuFUv8q+ffskLn+gS/i8Gxkj3MUP4XIBPtNj1sRPyeDwDAwM0Gk2hUHxsRsHHLcl+vDxOOUKM8tGBT6KCN9hqFWSUtrY2qF6JjKCSE/ivW48/RTO+kEMIWhDkQYxXyP4fO3Wv1yuTyRgMhlwu/3imFQMYZTKCmU6YVowyXV/SRwVR0Z1OZ29vL3nVC3wmRTq9m+i0x4RDgbecm74TyDH7fD6lUgnNIpCVzH9YBJxF/C3U0s+YUfDXt/JCKx6/Ei6XSygUdnR0jJ+jBDnI/QVGMuhC3qyaMuFCCCYQfTqGYSqV6mPPUX6D+FwZhUz4OGmLwufzeUL4JXj9gF/dbrfP5xsdHYV3iQ0GA1GMbj+mTtgJ4PV6XS4XVFzmdrsJxWVer5esTZk8LP3E9TOE4MR4RpHJZCFG+YD4XBkF+LsJDMPgxVQAgNVq7ejogGp8CJVQnBDeCFhKXC6XQqHcv3//5s2bTU1NXC6X+HVqxZsQbW1tXC6XyWRyudz29nYOh0PodxEKhR6PB399FzS0uRICBFETMAwbGhpiMBhSqTTEKB8QnyujEAsd5JtuarX62bNn1dXVsK8hGIUbwjjArpnL5RJFRKPRKioqHj582NrayuPxiHLj8Xg8Hm8qZZ0EbDabkI3D4bBYrBcvXjQ3N9vt9oCqEmKUEMZDrVaHGOWD43NllAlP9SgUiqqqKrFY7HA4PB6PiwQ3Ca4QSAVC+Njtdp1ONzQ0NDo66na7oTZ7GNLj8QRVudntdkJJPlSM73K54AyVQqEEmNkIMUoIE0Kr1TIYjMHBwfFW6UJ4b3yujDIhZDJZVVXV8PDwVAvyuQJFUY/HE6AxIgg3ISYUCUVRPp/f3NwccLIgxCghkEFUHp1Ox2AwBgYGQozyAfEZMwpxPo+oIsPDwzU1NSqVKtSDvDcCrl5OtTi/ALKECIIIBAIqlWqxWAIkxz+fk9AhfGwQ1cBgMEDTih6/2ZIQfj0+V0YJOBsKD4wqlcrq6mq5XB6g+u0TyxbMmLBMyJ4YSbN30BYdMZggq9pEEEQsFjMYjMmMywZtdkL4lCCqgdFoZDKZEonE7XZPrUjTCZ8ro4DXb6JCQdVqdW1trUKhCM1R3hvkCUrQTlbIhzIITxRFRSIReR8lQPJg5sgQPhmIWmEymUKM8sEx9YwyvpGT1ygCOgXyV3zcVVuLSTEhAAAgAElEQVS1Wv3y5UtijhI8IGuDJzyDsKeeEL9ezoCJUYB7wpATPjJejIC5lFAoHL+PEhD4zXL+dvQvvQcmewtkz6BdNcVfv8EGADAajSwWSyQSuVyuqZYuEDjp7zX/13MxYZuaWgQLowQ0Y+IzoBcIUOUU8ODQ0FBNTY1MJgtORgHjZgBBUgk+KnDSGhr5c3z3DSZnFEBqMwEPkmMTiUStra0B2vhx/xQWn3yLfsKYJ/T5LePNvE4O88lFeysECGYymbhcrkAgcDqdUyXSe4DcAZIvbE6pUK8w9YwCMRlVvGGgGtA7Az+jyOXyXxyKfnC8OTkwrkMMnhrwsUEun/G6Hd8jwgn3eHAcRxBEJBLRaLT3OD08PrbxGhneQ9RphjfU9gDrZ59FcY2MjLS1tQkEAofDMdWyBGKyOQqBAAoPnioaFIyCkzR0vU37nwxqtbqurk6pVAZJ4UIQ+SLPnN6GiqYNCBKdbKJGkAT5K/AXGjSkSqwcjqcl+BVBkN7e3tbWVovFEhCG2MAHpBZIThF/3coA/rrZ8xAgxtdYSOR2u91kMhkMhpGREbPZPDIyYjKZTCbTSPABigcdMpmMSqVyOByVSkX4BznMZrPZbDYajXq93mazEd3mVBlXHo+pZ5TxdRQCKmiCDZvcrZBBnPaBHcHQ0NDLly8HBwd9Ph9OsmI9/qkPjsnSmsy41nsX1+cFDMM8Ho/FYtHr9Xq9HjYJorsxGo0mkwl+kptNQH8EeyuDwQBDkhu/wWDQarV6vX50dHRkZITNZr948UImkxmNRnK0E34lPAl/k8lksVicTifBZwQJTXVBBi9kMhmDweBwOAwGg8FgQEUVLBYLqvZhBxmgegU2m83j8SgUytOnT6uqqmg0GsevjuizAJPJpNPpXC5XpVIR49QgqaXBxShEG/Z6vXq9vq+vTyKRDA4O9vf3SySSgYGBgYGB/v7+vr4++DkwMAA/+/v7oY3PO3fu0Gi0vr4++NSEGPgImCwtCI1GQ9yigmQ5zca/k614+Hy+7u5uGo1Gp9PpdDqbzWaxWDQajfCh0+kMBgNq5WL6ATV0EW74FIPBJB6Bj7NYLAaDQafTqVQqbGnPnj27fft2U1MTjBYGg5GQ0yIAO0EiReju6ekxm80hLnlLtLe3V1ZWdnZ2CgSC3t5ePp/f3d3d3d3d29srFAr5QQaBQCAUCqFsvb29PB6vvb29t7cXSh78gJJDy3j19fVdXV1YkO1gTT2jEBGSh4Rms7mjo6OhoaG1tRUSMpVKhT0C7FBosFthMKhUKuyhWCxWfX3D3bt36+sb6HQGnc6gTzWgtC9fvqRSqRqNhnjf2OuHnqcBJmMUt9vd3Nzc0tLS29srEAhgpyPwQygUikQikUgkFAp7ewXkZgN/heHhVxhSIBDw+XyBQNDbK4CtSywWQ4dIJO7s7ORyuXx+r0AoFAqFPT093d3dAoFQJBILSBAKhTBp6CAEa29vb25uplAo5JcVJA01aMHlcuvq6vR6vcvlcjqdDofDarVarVa73Q4V5AQPbDabw+EgtPi4XC7ip2ATdTJAOZ1Op0ajaW5u5nK5IMgWP4KFUYilcxi5RqNpamqiUql9fX0KhUIul0ulUrlcrlAopFKpVCZTyOUKuUypkMtkUql0UC6TqpQKmUwqEYsUCrlCIZfLZHL5h/17Z0DJGQxGQ0PD4OBgwNL8NGYU4qvT6WxoaOjq6nK73V6vF6oI8/l8KIr6fD6fz4ciPgTx+bxer9fjdrvG/jxuj8eN+Lw+n9ftdrtcTo/HjSA+FEVQFIEOxOd1u5wejxtFfB6P2+v1+Hxer9cz5vC4fT4v1Ebm9Xp9Xq/b7fJ6PWQd/l6v1wef8SvtN5vN3d3ddDpdo9GQsxYMDTVo0dbWRqPRgvAA7pvxub9Tp9PJZDJ5PB4IsioaFIwS0A1hGKbVaikUikgkGq9yZ1zhveFMRMCJiTccnfiIgKQilUqJ3bOgqgEfBJMxisPhqK2t5fP548OjKIoiPhTx4hgCALme4QBg/j+ilDCAowBHcQwBOBoQGEN9/sD42OM4+trbx1F/QgCQDnMH1G+PxyMWi8mMMm0o/+OBx+PR6XS3242TzoW/VfXG3/fvgyJIW+IvZdzhcECzDkSBB0ldDRZGIRwwZqPRyOFwJrzO+np9JRczBvsmouPwByC/DZzUeZF7rsBEJn/qnSGTylpbW/v7+wmf6XeOiPwGyVmz2+319fUikYgczO12K5XKzs4uJoPOoFM5bGZ3V4d6WOVxOwHAcBzzed16nUYk7B0eUvq8bgBwn9c9PKTs7upgMelMBo3HZcukAx63EwDcZrX094k16iGP2wlwDPF51MOqPonIaNChiBcA3ON2qpTyPonIOmqG4o2OjsJJJDwtQ0jrcrmEQiGDwdDpdOPzEkIA4Ntks9kUCgW2U+gTsN4wGQD22h+OYgDDAQ4m8AwI+ToCzuyNRT5hilBCovfAA0+ZwuhefU4mOT727AQYd4ZwwjBvihv+myjvZFitVjhHISowFhwHiIOCUQKAYZher2exWBKJxOPxIAhitVotFgscBwEAvF6vdXR01GJyuxx226jJqHc6bBjqQ1EfjqNej8tiNo2YDG6XAxKD1+My6LVOpx1FfQ671WTUW8wmn9cNAIbjKI4hLqddp1WrlPIRk8HjdvpHuJjX4zKZDCaj3utxuV1Oy4jZabNjCApwgPoQl8NpGTHbrTYcxQAOcAy3jJhHzRbE6xurEAAAHMikMiqVOjAwQBQdCLKJ6gcB/vqwALrtdntdXZ1QKASkzsVkMj169KioqDgtLTVneVbO8qz8vBUnTxzr6e70uJ0AAJvV8vxZ+bq1q69fu6LTqgEAo6PmivInKwvzM5elZ2cty8rM2LVzB5vFcLsc/J6uw4cOPH70wGjQAQBMRv2d2zc3rF/7rOKpzWoBAOh1mju3b5bt3iUWCaBUg4OD586dO3HihFqtJkvudruFQiGLxdJqtZ+y6D5rcDgcCoVCXBIk12qcdLc0wOcVXk0sxzUHDMeQcVeVYUjSeA9DUNgAJwA5MJmu/PGjPgSH/v7wY80W9uBEK34zSI9jCPpKZnK6pPjHB8BR7FVCRHhygYybqdjtdjab3dbW9svifVoEL6MwmUy46mWxWBoaGq5fvy4UCiEhDw0NP3365OGDexKx8O6dW6W7Sqoqn1ksIziOY6hPIZdevXLp7OmTXZ3tsFaKRYJzZ0/funldox5SKeWXL104d/b04EAfnHm4nPbGhrqSHdu2bN545NABLofl87oBAG6Xg81inDxxrL6u1jxiZDEYp0+ernpWadQbMAR12OxNDY3Xr17jsNhejxcAoNfqnj5+cvvmLQG/F/Eh8N3jKCaVSn+zjOJwOBoaGnp7ezH/2A0AYDAYysrKZs+em5qaUrqrZPu2Lcsy0ubOmXXs6GGdVg0A3t8n3rZ185/+6w8J8bH8ni4AgE6rPn7syPf//DY9LWXTxvXZWcvCw+Zt2bxRLBK0NDemp6WU7d6lHlYBAHq6O/Nyc/74h9/n5mT390sAAEqFbHfpzpjopQw6FUrV3d1dUFCQmZlJTJ5gvQoxynvgDYxCAPNfJCJUuKIoimMYwACOYpifDxAf4vN4cQwHAGAoNtbdg7H+HUMxxOs3jQW9EQz1IQDDx5Y8MZxgF5/HO0YzE64d+Tv6sa7cnwocLI6xDoqjPgT1Ia8mTzjAMRxDUOjvzxuOeH2Yj/QgDlAExXwohqAYgr0aXGI4hmAA81MgIAmMjblRH4J6kVdcQjAQUQ4hRnkPEIwikUgwDNNoNMeOHUtPT29sbITbKl1d3RvWr1+3djWdRiksyPvzn/5YtLJAKOADAJwOW+Xzivnz5syfN+dFdSUA+IjJcO3q5VkzZywIn9/S3GjQaw8fOhCxaMHpUyfMZhMAoKW5MWd5VmpKUsmObdFRkaW7Svr7xAAAoYC/edOGpMT42ppqvU6zd8/uL/7857zcFd1dnRiKuBz2C+fOZmUuu3f3jtNhBwCXSwdLtm8rzM9rbmrEMAxWQIChst8wo9jt9oaGBoFA8GpWD4BGo9myZUt0dPSVK5cHB/r6+8SVzyvi42KyMjN4XDaOIU2N9fFxMV/+9Yu//+3Lu3duARzTa9V7ykpn/vzTwwf3+iQiKqUlZ3lW5JKIupc19XW1SYnxZbt3GQ06t8tZUf5k0cLwP//pj7N+/unFiyoAgFw2uGXzxiWLF3E5LChVZ2dnTk5OWlpaX18f9IEVPcQo74FfZBTcf1yeqANKpbKqqqr86RPZ4AAAAEF8Mulg5fNnp0+eOHzwwOFDB69dvdLO4zod9lGLuamh/tSJ40cOHzp+7OjZM6drXlRrhodwDFUPD9W8qKqteWHU6wAAAGB9YtHzinJKS7Ogl//0yWM6jWq3WQHAUcQHyQRDEcTnFQkFN29cf3Dv7pBSAXDM5/UgPi+Lybh29Qq1tUUiFlU+f9bc1Gg2GXEMwzFcNjjw8MH9F9VVjx89PHfm9IljR0+eOH782NETx48dP3a0uqqyuur5s/KnfRIxivgAACajoaG+7mXNiyGlAkMRFPHxu7vu37vb3NRoHbUAAKyjFi6bVf70SX+fBMcwHEUAwBGvp6uj/eGD+x3tbcJe/v07d04fP374wIFjhw/fuXVTJBSgKAJwHEMRmBe73cZms9raeB93l+ndEeyMgqKoSqXau3dvTExMTU0NPFLS2dlZWFCQl5vT1Fifszzrf/+vf5k3d3bl8woMQ3Va9d49u3/3n//+j79/9fxZOQBALBKsXbPqr3/57z/+4fenT52wjpqplJbEhLjFEQtbW5qGVIrSXSXhYfPOnT3N5bA2rF+7OGLhjetXNWrV9WtXwubP3bVzh0Iu5fd0pSQn/j//9/8VNn/Ovbu3HXar02E7dvRQTPTSWzevw50bpUK6ds2q1JSkxsY6WEgAxwDAZLLfOqOIRCLyEvDw8HBpaWlSUtK1a1flskHpYH9V5bOU5MSszAwOm2kxm65euZSSnLhp4/qIRQu2btmkHlYZ9NoD+/fOmzv7xvWr3V0dtTXV2VnL0lKTmQxac1NDUmL8vr1lep1GpZSfOH40JTlx7ZpV4eHzD+zf67Db1MOq7du2hM2fe/HCuebmJhqNevXq1ZiYmIyMDDhkCa16/Rr84qoX8Qk93W53Q0NDfHz83DmzHjy4i6EIivoorc2pKUk/z/hhccSCyCURC8Lnr1ldzGTQxCLBls0bf/j+u/nz5kRHLYlYtCA+LubUyeMy6UBnB2/dutWrilfye7pwHAUAr62tzl2xfP++PU+fPEpLTdq/f49GMwQA7j+4geE4hiLe8qeP586ZOW/u7IryJ4jPg6KIddS8s2T7N9/8fe+e0srnFdlZy7Zv2yKTDUKBKZTm6KjIzZs27Nq5PXNZ+oLw+f/87pt//P3L8LB5MdFLjx45tHHDuqysjBfVlYjPAwCuVEi3bN5YXFTY0c4DADfotSdPHPvxh38WFuTBdVe9Tn3yxNHkpITammoAAI5jAOBOh/XmjauJCXHXrl158uhB7NLImT/+ELNkcfTiiMgli0p2bOvsbMcxFMdQmBe73cpmM9vauP4zKQEnWaYMQc0oYrHY5/MpFIoDBw6kpKTU1NTAitvb27t2zZqVhfl1L2tWFub/8Q+//9tXfz196oTdNioWCVbkZP/uP/99xk8/VFU+Q1GkpbkRLr4vXBC2qnhlL7/b4bDdvHFtzuyZq4pXHj50ICM9dfOmDQP9EofdWl9XGx0Vmbti+elTJ1bkZC/LSONyWC6n/d7d24kJcdFRkUmJ8Vu3bFIqZKOWkVMnj8dEL923t6yjnScU8Ote1izLSEtLTW5taYKFBNvUb5lRHA5HY2OjSCSCKg/gr2q1et++fXPnzk2Ij9+yeePaNauSEuPj42IuX7pg0OsEvT2bNq7Py8159PB+0cqC1JSkxoa64SHl0SOHfvrx+6ilSwryc2Njov7+ty+Liwr7JKLWlqaU5MQ9ZaUa9RCPy15ZmL9mdfHTJ48y0lMz0lM7O3jqYVXprpLv//ntksWLMjIycnNz4+Livv7664yMjL6+vhCj/Eq8mVEQBCFXDACA0Wg8d/783/72t3/9l/+5Y/tWo0EHcLS+rjY8bF5iQtzlSxcqyp+sX7dm3tzZB/bvZTHpxUWFCxeE7dtb9vDB3dOnTqSmJC2OWPjwwT1Ka/OKnOy01OSe7k6AYwCAZxVPExPidmzfeuvm9UULw7dt3axUyGDKAENQ1IfjGIb67t+9/Y+/f/Xv//b/luzYptdpAMD5PV3RUZH/+i//Y9PG9Y8e3o+OilyzuhgumQIcq3tZM2vmjO3bttTWVNe8qD6wf++C8PmzZs7Yt7fswf27lNbmzZs2REdFwvErAMBo0BUXFaYkJ/K4bBzH+D1dGemp/+tf/+fPM36EYfQ6zZ6y0kULw8ufPsYxuGULLGbTubOnw8PmnTxx7NqVS5GLFuZmZz19+ODRvbsFuTnz586+eOEchvrGshNilHcCmVHgkHbfvn0JCQm1tbXQ2lp3d/ea1auLVxY0NtQVFuR9/Y+//ePvX+0s2d7fJ25qrI+Ljf7rX/570cLwF9WVRoPu0sXzqSlJ165eLt1VkpyUcOf2TRxDhlSKLZs3/vO7b/753Tc5y7Pq62pRxIehiFo9dPDAvuioyJ9+/H5p5OIH9+867FatZhiu3V84fxYu+rOYdKNBd/HCufCweYsWhhcW5K1ZXZyft+KnH79PSU6kUlrguAMAHMMQqXSQSqX9ZhmloaEBboARlUmtVu/Zs+enn35aEB6ekpzw/T+//a8//h9I6gCA2prqhQvCIhYtKN1VEh8X8923X585fVIo4B88sO+nH79PTIgrLipcnp05Z/bMjPTUxoY6SOR79+weUinKnz6e8dMPcbHR+/ftiVq65OcZP96+daNPIirdVfLTj99npKdu3rR5+/btmZmZ33//fWZmpkwmIwsfYpT3wJsZhXxcHv7U19e3YePGJUuW/Dzjp+ysZSwmHeBo3cua2JiorVs28Xu6TEb9zRvXYmOidpfuZLMYGzesK8jPhSuWToft8aMHSyMX79q548njhysL83OWZ4mEvTiG4Tj2/Fl5Rnrqrp07bt28nhAfu3fPbqVc+koQxIthCIb6Hj64N2vmjP/8j3/LXJbe1dnu9bju37vz3bdf//53/1GyY9vTJ4+SkxK2btkEayOOoXUvaxYtDN+/bw88JNLb27OqeOXy7MyuznYU8bqc9kMH9y+OWHj1yiX1sMpg0HW08/Jyc5ZnZ7a3cV1Oe93LmuioyDmzZ86aOePQwf1ul12nVR85fDA2Jur5s3IM9cHT8KOWkatXLi2NXHzu7OnrV68kxccd3LtHJZOqlYpTR48uXbTw/NnTAEeJ46kBjIK/2k2aYnwGjKLRaPbt2xcfH9/c3AwF6urqWr1q1crCfBq1tWhlQcSiBYsjFq5ds6qi/Mmli+djY6IiFi1IT0t5UV3J7+lavapoccTCM6dPlu4qmTN75uZNG7SaYRzHqJSWBeHzv/3mH8eOHh4eUsKkvV43j8PKzlr2xz/8ft3a1Rr1EMBRLocVtXRJbEzU+XNn1q1dPW/u7MuXLijk0gvnz86aOWPe3NlwDpSakvTtN/9ITIhraqzH0LGlW4D/1vdR6uvrBQIBOYxGoykrK4uOjj518gSV0rKnrHT2rJ83blgnFPBtVsvZM6e+/OsXP/7wz6ilSxaEz//Tf/2huKiwqbF+d+nOeXNnP3n8UC4bHBzoO3rk0MIFYQf2731W8TQ1JQnOFPftLfvTf/3h5xk/RkdFzp8356sv/7KzZDuLSS/ZsW1B+PwX1ZV6nU6r1VZXV6elpWVmZsJ9FNx/ACnEKO+Bt9mZJ2aoKIo2Njamp6fv3Llz584d8XHRF86fdTrtDfUv4+NiYmOi9u/bc/LEsbTU5KWRi+/eudXL7960cX1Bfm4bjwOj5/d05eXmFK0suHzpwprVxbBnR3weFPFWPq9IT0sp2bHt7p1b8XExe/fshu0ax1H4BwCOY8iD+3fDw+Z98d9/SkqMr3tZo1EP7Skr/ebrv3/37dc7tm+tKH+SlBi/aeN6mXSswTY11oeHzdtTVmrQawEAIpFg9aqirMyMXn43XFI7cvjg1//4W1pq8r69Zfv37Vm3dvWc2TNzVyzn93Rp1EPHjh5OT0s5fOhAdtayvNwcoYCv1QwfOXwwcklEzYsqYvPD4bBdvXJpyeJFFy+cu3v7VuSihUlxsccPHzp++FBSXGxyfNyLyuekW1YhRnkXEIwiFArdbrdarT5y5EhCQkJ9fT3cmW9raysqWllYkEeltBQXFWZlZqxds6poZcHaNavWr1tTtLIgd8Xy5dmZFeVPXta+iFi04Ksv/7IgfH542Lw//J/fxcZE0aitAIARkyE/b0V0VGTNiyoU8QIcgzNQi9lUsmPb/Hlz7ty+CQDudNiuXrn084wf4bxnxk8//PEPv89ZntXZ0Xbl8sW42OgD+/d2d7UP9Ikb6l/mrlielZnR2FD36t3/thkFzlECGEWv1+/atSslJaW8/Inb5eiTiLZu2bRwQdi1q5foNMq6taujli65cP5sVeWz2prqgrwV0VGRx48d2V26M2LRgtqa6lHLiMmoP3/uTHjY3O3btjx98ig1JenE8aNVlc8yl6XHxkTdv3entqb68aMHKcmJCfGxFy+cgzvz/l4JdHd35+fnZ2ZmwktCxBmkEKO8B96GUYgqoVarjx49GhERceTIkcuXL0YuiSjIzxUK+K0tTYkJcX/76q/z5s4OD5v3ly/+PGf2zNu3bnR2tK1btyYvN4fLYeE46vO6Bwf61q5ZlZebc+b0yeKiwpzlWYLeHhzHAY5XPq9ISU4s270LzmN2lmyHx/8QnwdDfTiGAID7vO67d24lJsQtXBCWlpoMT3Lm5eYQC9rPKp4mJyWsW7t6cACe2sCbGuvD5s89euSQecQIAOjq6lhVvDIjLaW9jQsAhmHI0SOH/vLFn+GqxpLFixaEz//qy78sz87s5Xd3dbYnxMcuy0h7/OjBls0bw8Pm3bp5XaWUHzt6OC42urrqOdxqBQCMWkYuXjgXuSTiwvmzD+/fXRwe9vcvvlg4b+782bO++uK/E2NjXr6o9npcIUZ5HxCM0tfXB287njlzJioq6tq1a1qt1ufz1dTUpKWlbtywjkGnripemZ+34vSpE2tWF//zu2+ili45eeLYrp07VuRkX71y6eTxo3PnzFxVvPLY0cOnTh7PXJYesSj87JlT1lGL3WZZt3Z1UmL82LYHjsLVWIvZtHfP7tiYqPKnjwDA5bLBVcUrIxaFb92y6eKFc3v3lCYlxs+bO+vpk4dnz5zKSE+9dfO62+UAAKiU8i2bNy7LSGtsqINvHUW8OI7KZaH7KEIiGIqiGo2mpKQkJSWloqIcQ31ej6upsT42JiolObEgPzdq6ZKdJduHVAqPx+P1uB49vJ8QH5uelpKfl/PD99/lrli+b2/Zju1bly6JiIleev/enZoXVelpKbt27ti6ZdPiiIVnTp8wjxh8Pq/TYTt14ljkkojCgrwVOVmRSxaxWXQoQ09PT05OTmpqqlgsBqE5yq/DLzIKeaeKz+dnZGR8+eWXS5YsSUpK+OrLLyIWLSh/+vhFdWVycuKyjLRrVy/X1dUeP3YkaumSnJzs+rradWtX5+et6GjnAQBwDOnt7SnIz129qujypQuFBXnLl2eKRQIMRQCOPX/2ND0tZXfpztu3b8TGRBEHygFACTUKKOK9dfN6UmJ8YUHe1i2b8vNWbN2yadmytHVrVxcXFW7ftqWi/ElKcuK6tasH+sUwQzU1VWHz5x45fBBeeOrld69dsypzWTqPy4Jt/Mjhg/Pmzi7bvaupsZ5Kab5/705CfEx+3goOm/n0yaPvvv3H9//8Jj0teUH4/P/+839tWL+2vY1z4viR5KSEyuflhAIIm9V88cJZOJa6c/N6fNTS4vy8qoryZ+VP95TuilgYXrJ9q16n8V+1DjHKJCD3PlBJCfBrYYGMguO42+2uqKhISEhIS0s7efLkzZs38/LyFi9efOXy5a6uzvz8vIz09IqK8kMHD/zbv/1/4eFh1dVVR48czshIX7dubUZ6emJiAp1GNZmMIyZjRUV5XFxsVlZmL7/HaDCsXbMmJjrq5ctaKAuUZ2TEtGtnSUTEosePHrpczhfVVWFh89etW9vby7fbrMPDQzeuX//55xnr163dvGljSnLylSuXXS4nwPGBgf41a1YnJMTX1tbACDEMBQBXKOQUCoVYYCH2KqcZqWAkE1XkOQpc9YKe8FaKXq+/evVqaWkphULBUATHMa1Wc+XK5fz8vKSkxNWrV9XW1mD+m8ACQe+hQwdXr161deuW5KSk+Pi4lJTk5OSknOXLr1y5LJMOdnZ27N+39+jRI9u3bduyeTOXy8GxsWdZTOaunSUbN27YsX375k0b+fwe6C8Wiw8ePFhaWgr3UchzFJFIxGQyyXfmp9M7+hjgcrlUKjWAUcgbJ+ROpLq6eubMmUuWRK5bt277tq0pifGLwsPKSnfevXUzNSnx0P69Qwo5AEAiEuTlLJ87a+aDu3c2rF2zamVBV3sbAMBltz0vfxoVGVm6c+fLmpq1q1cnJsTzOBwcRQGG3bx+PS425uD+/Y8ePIiLidm7p0w9PEwkDWsUiiC3b95MTIjftXPnpQsXIhYunPHTj0UrV54/e3bj+vU7tm2rrqzMWrYsOzOzo72NCD9z5s+nT5+yWMwAgJ7u7uLioqzMzPb2NgBwxOc9ePBA1NKllZXPYUJyuWzjhg1r16x+/uxZWWnpTz/8kLsiZ/vWrevXrl0QFhYXG3vvzp3Dhw4lJyZWlJcTHGAdtVw8fz4hLu7SxQtXLl1KTUo6f+YM4vEAABg02uKIRampKYODA/7wuEOp7j8AACAASURBVN1uY7GI08MgSI4Og2BglACjMQAADMOGh4fpdDpc9QIASKXSkydPJiQkLF68OCoqKjo6eseOHT09PWq1evfuso0bN0JN5vHx8SUlJUKh8ObNm2vXrluzZk1eXt7hw0dGRkZgcgqFoqysLC8vj8lkqtXqAwcOrF69mkqlksfXVqvt9OnT+fn5dXV1JpPpwYMHmZmZT548gYcCAACdnZ0rV64sLCzcsGHDmjVrHj165PF4cBwfHBw8ePDgxo0bqTQa8DcqDMMVCgWFQpFIJAH5nWa91dswCmRTl8slFos7Ojo0Gg2G4QAAr9enUqlaWynPnz9nsVh6g4GI02639/T0UCgUHo/X0NBQWVlZUfGsurqaw+Hq9QYEQYxGU2dnZ2dnJ5PF4vF4ZEX0JpOpo6OTTqdzOFwmkzkyMgJ/slgsPT09PB7PZrMBktYQyCh0Oj3EKG8PyCgBmiIJRiFrZNHpdCUlJT/99NP169dFIpFCLqt7UZ2ZmrI0YtHObVsXLwjPSk+7ceVy/YsXRw7sjwgLS01MqH5WsaqgYMnCBSePHqmtfH7x7JnsjIzIxYvv3bkrHZAeOnBw5oyZJdt3VFdWVT57npmxLGrJ0kcPHlY9rwqbNz85MenWjZs11S+ePn7CpDOsllEAAIZi169eWxKx+MC+/VXPK8Pnh//+P393YN/+8idP81bkbVy/gU6l7dxRMnvmrB3btlNaWp8+fpKdmTVv3rzy8nLYF8EJbnxCQkdHBzT/U1a2Z/78sEePHsGqMjAwsGrVquzs7JKSnVGRS3OylzPpTKVC0S/pO3zwcNi8sJUFhauKiufNmbtl05aq55XPK541NTTyONzjR48tCAs/c+rM5YuXFixYkJub++Txk+fPn5fu2vXTjz8WFxcPDQ0RxWu1WlksVuiGYyAmbLQYhqnVajqdLpFI4NgHw7DBwcGKioqjR48ePnz4wYMHfD4fqrOl0WgtLS3Dw8MDAwPQYADsL16+fFlVVfXixYvOzk6fzwfTcrvdPB6vqqpKJpOZzWYqldrQ0KBSqciM4na7uVxubW3twMDA6OhoV1dXbW2tQqEgxDOZTBQK5dmzZ5WVlXV1dSKRyOfzYRhmNptZLFZzc7NKpSKyhmGYXC6HZUrOJnkQNz0wYV6IVS+CRIlBA8w+2V4Q5refFhAbgiBw/4wIQz6TCnd9cb+1x4ApL0wIRVGv10v0ccA/WQyoe1BTJIPB0Ov1ZBlC2r3egLfUwoLjeFtbW35+/vLlywcHx656WM0jRw8dWBQ+vzBvRdTiiBk/fB8duTgpPnbe7Flx0UuvX7ks5Pds27zpu6//sSh8fmJczKLwsJilkceOHOkTSzxud2tzy/Ks7LB582OjY6Iil4bNm79vz94+saSlqTk+Nu6nH36MXhqVGJ8QsXDR9q3bhpQqgOMAB3du3U5OTLp88VJXR+fq4lULwsIrnpbTKNQ1q1bvKtkpEYlbm1uyM7Nmz5wVGx2zeFHEgvDwffv29ff3IwgCABCKROvWrcvOzu7p6UFR1Ol0Hj12LDExsaKiAvYzCoVi48aNGRkZuStWLF0Sef3qNbvVBvNLp9KWZ2XHx8Ytz8qeM2t22Lz5ifEJS5dE5ufm3bpx8/TJUzFR0VcvX3n86FFkZOSsWbOio6NjY2PDw8OTk5MfP35M0DbUTcdisdrb2z/Ve35bBMs+SkBF1Ov1bDZ7cHCQ0D2MYZjX63W5XC6Xy+PxEJK5XC4YBkVRt9sNuwnYg0CLAvA1A/9Q1OfzERlzuVwBmYRieDwep9MJOzun00m4CWAYBu0rBFhpdLvd4wMTc5QJR/HTBpMxCtQUSYxVyWMIoscZD0I3MPEUOpElc8JBnCYiHidr0CPqAPxKWDwjHOQ5CovFMhqNhOcbhAwBAMBms1tbWx0OB5hkgEgMJgQCwa1btyorK+HUEACAob72Nu6Vyxdv3bx+7uzpPXt2l+3etXfP7tOnTjQ21KmHVSMmQ82Lqr17dpfs2LanrPT4sSOVzyvkMrnP4wUAuBxONoN57MjRzRs3bVy/4dqVq4P9A163Z7B/4M6t2/v37tu5o6R0566dO0puXL2m0+pwDAcYzuNwb924yWVzRoymlzW1t67fGOwfGFINVT2vrH1RY9QbPC43i8E8fPDQ6uJV69euv37tmlKpJCqDUqmsqKh49OjR8PAwAMDj8TQ3N9++fbunpwdSjsViqa6uvnbt2q2bN29evyESCKG0AACdWvO84tmFc+dvXr9x/OixvWV7ykp379xRcvrkqaaGRkpL693bdzgsdndX19WrV8vKykpKSvbu3Xvx4kUajUbMsKEYNpuNzWZ3dHSQCzkYEBSMQlREYhCq1+vpdHpvb6/D4cBJIMITRoKJ+krczg2IEPb4xEiWiAFaDgYAIAgCJxnwkzyaJno0GIbsQ+7UoAFj8ugYBoapDwwM0Gg0uVxO5Je8FDBtMBmjNDY2whW/gB7/beIkd0/jJ7JvaEXo6za3A5ILIAniVbrd7t7eXjhHIXNSCG9AwKrXeDohmobb7bbZbNAyDYZhCOLDMQRFEZfLYbNarFaLw2EbHTVbR80upx3xeTAMcbudDocN/mq3Wx12q8/rhvsFKIJiCIp4fZYRs8lgHDGa3E4XVL3l83g9LrfdZreMmEcto3ab3eVwolA7Foa7nS77qNXjcuMY7nV74E+oD3E7XW6nCyoKcztdlhHziNFktYx63B4cx71eL3EAGtrUgR0IjuMej8dut8PxJWzabrfb7rDbrDaHzY751YthKIr6EK/bYxu1Wi2jdqvNNmq1jJitllGHze5yOD0ut8ftcTtdbpfb4XBYLBaoIReaqQ6YgkO9XqE5ygQYvxaEoqharW5ubmYymXK5fHh4eHh4WK/X63Q6pVKpUqk0Go1Wq9XpdBqNZnh4WKVSDQ0NabXa4eFhpVJpMBj0ej18SqPRqNVq6A+/wsBqtVqhUEDHsB9DQ0MajQaGganAX9VqtVqtHhoaGh4e1ul0Wq12yA+FQqFUKrVarVqthuGJCNVqtU6nU6vVLBaroaFBJpON7xyDZ2Tx6zFhXhwOR11dXU9PD2xpRJMgKhbuXxuc8HGir4ctirguB8btSJF94HR2/CgETLLZQ8xvPB4Pn88n76OAaUr/HxBwjhLAKOTX5PP5yF0heLXmieH4Gzgbh690nOfYJvQrfYvjn5sIiA9BvT7Ur8IVYLjPr3fylbLIyWMgRqVkHzh2JDJOdF8TZWUi5crvCLj8C1OB2uxD+ygTIIBRgH9PlcPhNDQ00Gg0NptNo9GYTCabzabT6dBCOOEgTAJzOBwGg9Ha2gqthdNoNAqFwmAwoP1w6ID2xhkMBpfLJeyQE8bPm5ubKysr6+vrKRQKi8WCYcip0F83VM7j8VgsFoVCISyiU6lUKpUK3QwGg81mMxiM+vr6lpYWOHEmMvjexRW0IPfdhNvpdFZXV1dXVwuFwoGBAZFI1NvbKxaLoSlf6Bb5QZgBhrZ+xWIxtNpLhBSLxRKJBJr7hcGgcV9oJLy3t5eIRyKREEn09vbC8GKxuK+vTyKRENaF4SNQBqFQ2NXV1dDQ0NTUNDw8PH6NLoQJARmF2EcZD8wPWJgej8ff5+Jj5iT8xiOIq4g41LiL+vy/YjiOIogXwxAcRwkV9DAUTlI5PKZLGN4E86uvxxGoBhjFSHqOcRRDEBQqBiZ+hULhpDAYgsLJAXidJslLIAEk+trQxy/DmA5jqA4GajgGYxKO6cwnWAcHOKm4AuoeQVc2m428jxI8VTRYGCVgROn1etVqNewg+vr6oG3wPj/EYjE0PA47DolEArsJiUTS19dH9CkEhEJhf38//AmG7+/vh/5isRi6e3t7mUzmw4cPW1paxGLx4OCgSCTi8/l9fX0DAwOw54J9HExIIBBAYWAk0BP2cbDbIvzFYrFKpYLLdzB3RHUMnnrw6zEho3i93p6entbWVjie4nK5cCjA4/E4HA6bzYaf0MHlcrlcLvGVxWIxmUzow+Fw2tvbeTwehUIpLy9/9uwZjUaDkcCn6HQ6i8WCHM9isTo6OiCp83g8ODJgs9mQ6VksFpvNJvu3t7dDN5VKpdFofD5/dHSU2F+BvUkIkwHacPxFq8BEnSf2rgjgOIbjmD8YivrV68LD9ziO+X3GAmPElII88CebFfH74ShG8MoEMpGP3eIAI/fs5J/eur8mggUsugIAML9KfEiBY3IGSOKXmTg6T657xFFYiIBVr+DpTKaeUSCIUQxRNNAOOdzAgCbBiWkm9IdFDB0+n48Y+xBzQ+DflYVmu6A/fJxwwBjgT0NDQ83NzQMDA7BCuFwup9MJJ+wwCRgSPkicESAEIKSCKRLCExs25DHOb4RRMAxzuVwmkwmuCsKFSrgeaDQaDQZDgA/01Ov1Wq1Wq9VqNBqDwWA0GvV6PVz2FIvFNTU1LS0tcrncaDTqdDq9Xg8dWq0WPgg94dKoyWQyGo1ardZgMMCFTbVardVqjUajyWTSkQAXPI1GIzxbQdSf8b1DCGQQO/OQfYmGSbQX6APbArGdiSAI4nvtJ8IR0MBhayUaKYIg0HQK6kXgnAP1ISiCol4f4vVBwySoD8EQFPEh8Cc4BUERFEOwMRsk/j0YyDfwWcSHIB4v4vVhCOrzeOGsBZpCIU5zQNmIXQ2iQ4DSwr2W13oDBIV/GIphPhTxeFEfgqEYtASDQMl9COJDcBTzebzIWC7GYoNpkftAotOzWCxwrYV4EUFSS4OIUcgzysmCBcwEJ1y1RCeyuRtQ3OOX2gAAarW6tbVVJpOhfi25RITgLdbTiV8n29R9w4bBu4LcawcJM03GKGR/coAJZQ4oH3I8sEitViuPx+vu7ibOC4GJDmWRIxn/OgKqzYRrC6G9k7cEh8OpqakZGBhQKBRyuVwulysUCuiGu4xSqVQmkymVSrlcLpVK5XL50NCQTCaTymRyhRz+wUekUqlSqVQNDUEflUolk8vkCrlKpYLxDAwMqIaGhpQqpVyukMuVcoVSrpBJZdAtl8nlMpnC/5NsUDo8NDSkGvL/KlPKFSqFUiFXKORypUIhG5QO9PfLBqVyqUwmlSrkcpVCKZfJFXK5bFCqUihVCqVMKoMZkcvlMAtjgslkcrlcJpPJZDKYTZlMBnNHhJTJZHKZDIo0pFQp5HK5TD6kVEHZxrIuk8ukMtmgdEipkg1KpQODSrkClk9/fz/cNoYFCHdnieQkEklTUxO0Mw+Chk5A8DDKp0fAvAHDsOHhYWLDI6ArDJ4XBkGmN6L7m37zHgJEvqxWK5fL7erqstvt5F+nTrTfBPCJAH8aGBhobGxsaWlpaWmBe410Oh2uH9LpdNrkoNIn/qMx6JP9NBbgrUF/XQK4x0mn01tbW+l0ektLy8OHD8vLy+Hm6zvE+5ExYRZhwdJoNFi2zc3NFAplcHAQrowFz0w6xCivVqKGhoYaGxvJx3xBUNIJgYDhPLGFOP1AvIXR0VEOh9PZ2RkwRwnadzTtYbPZ4FlKeHgSLi0qlUo4viY+yT4QiiGlQvXan3JIFeAT8CsMEIjxPv7ExvtB2eRyuUqlkkgkDQ0NVCpVIpEQMgc+O1nkEyf41qHJIVX+ryrVhGU1Ploo7fDwsM1mw/3HAYKkCYQY5dUcRa1WUygUuVwOz8uP55IJR2pTAkBa5MFfv80zFWX50UHkOsQowQacpMgATp3JGwlBCGLbY2RkhMfj9fT0mM1m8r5IkIPYyCFOlMENniBpAiFGedVBq1Sqhw8f1tTUECeCOBwOj8cjThBxuVxOcAAeVYKnltlstkAgGB0dhblAXj/7Pz0QYpTgx2f3CkZHR7lcbk9PD3kF9bMD/rrytClHiFFwoiUolcp79+5VVlbCyyvwvCk8zArXMVlBA3jDBgr28uVLeIOSOEXz2bXtX0SIUYIZuF8zBdGmQLASDLm9m81mLpfL5/M/O0aZ8IxPkBR4iFFezVHgznxfXx88NEyoWyAmm97gAHF2Gcdxj8czMDDAYDDgoeepLtSPhRCjBDnIPfXnAovF0tbWJhAIyHXps0DA6jf+uj6IqUWIUV69j+HhYXh6mHwIlazLKwjh8/kUCgWXy1UoFMFQnz4SQowS/CBeQdCyS4BUZrO5vb1dIBBYrdapEun9QJ4OEhsqQdIKQozy2hylqalJJpN9RgtHCIKoVCqopxlu2U21RB8FIUYJ4YNjdHQUMsrnteoV5FU9xCivGAXemVcqlQGDrKAdcwEAfD6fUqnkcDgKhQLz2wKZaqE+IqxWK2SU0H2U4MQ7vAv8ff9+hWw46TykxWLh8XhQwfn7Rzp1GH9nLhgawm+XUSAC5iiQUQLCBPMQGEEQhULBZrOJazRTJWrAYi7UCfhr4HK54EFPr9cLrat5PB6tVstms3t6ekwmk9PphBtLbrfb7Xb/yuRgDCjJAljAmGN6gLxgQjgcDsfIyIjJZBoZGTGbzWazeWSaAuYRaonv7++HGueUSuWnzzKUhHCMjo6OjIzodLqRkRGLxfKWMZAjIdzvJ8zo6KjZbDaZTFCbcoCq77dHiFECGUUulwcUYjD3KSiKKhQKFoslk8mmkEsCtgc9Ho9SqeTz+VC/7/uhp6cH6gOF8UAtnBwOp6amprm5ub29vaenh1BX3NvbSzjeHgKBgHiKz+eLRCKNRkNY/JxM/+tnDXJPAVux0Wjs7OxkMBhtbW1tbW3t7e3t7e1t0xFQ2WhbW1tXV1dHR0dra2tlZWV1dTWLxero6JgSedra2rhcbkdHR0dHB41Gq6+vZzKZnZ2dn1gSDofT3t4OFQcolUqv1/veKqNCjBJilF+L8TNuk8nEZrPr6+uhMrv3A7x5Q5zh5nK5bW1tLBaLQqFAdRocDocIRugtZrFYbxktdBP+NBqtsbGxvb2d2KEJWCSZHgjoKRAEkUqlNTU1DQ0NhIZ/yK/TDzBf3d3d0LpBT09PR0dHe3s7HFt8emGgDHBg1NXVVV9f//TpUwqF8umFgQVCoVCqq6v5fL7b7YbV4z3qf4hRQozyYUAUIwDAYDDAezNqtRpq/30PjIyMQFXEUP0wdEN/cpx6vR76m0wmqLf4zdEa/AhISy6XQ2M5FouF/MaD9tW/B8ZPuWD9aW5uFgqF8Lg8AWI9kOz+rEHky+l0ut1uqMoX3gqYKmHgWiuCIDabjc/nU6lUqLPjEwuDIAiGYQqFgk6ni8VisiX1d92XDTHKa4zS1NQ0IaNMkXS/jCBhlPFzFHgb2ev1AtIk5p0QkARGsg9P9gy4W0e2ifA2SRAOh8MhEona29utVmuALYpgrgDvhPHrGF6vVyaTMZlMhUIxVVJ9MpBHCejrNsKnXCSv1ysUCikUCjRfPyViaLVaBoPR29vr8XjeO6oQo4QY5QMgoHEajUYul9vd3U0Mdn5NnJ8GDodDIBDweDxoG22aLXYFgKj2CIIMDAxQKBSpVDrVQn1ckFlkwiHLp5eH/BVBELFY3NraOoWMApcWent7yate7xpViFFCjPKB5cEwzGAwwHOZH4RRAtr/+EnMG2Y2b5+QzWbr6upis9nQwG3wdD0fEOMzheP44OAglUodzyjTLO/g9exP+QQloHh9Pp9EIpnaOYper2cymeQ5yntszocYJcQovxbkJgqroNFohHaxftFY7NvHH5DWL3r+orTEe4e13Gaz9fT08Hg8eNNlynucj4EAGoZrhgMDA1QqVSaTgXFnpicr4c8U5IwTX4mjCp9eGLIYHo8HMsrQ0NCnL3Aog06nYzAYAoEALlaDEKO8B4gCxUOM8r6AZUiuK3Af5dczSkCln6wlBLjfNU4oudVq7e7uJu5OkuOcTgjIOIqi/f39FAoFMsonluTN4n1wkI0+4BMxyoTpvqUw7yQzTBoqD4TuyRjl1xcFuWDfHEar1bJYLKFQSF71wj9HRnlXoT8giCKDer2gxS3iRYKP0LPgb6SrgOQCXvl4EFpY3oZR8HHd7vjIJ/R5c7TjHzQajW1tbb9y1QuMs8Q8YeG8QfK3BHzKYrG0t7d3dnYSN6h/sfAnjOdD4ZM1CqlUSqPRPj2jvA0+YOvDSURCvNkPeNnoPeIhp+71esVi8cdY9XpDGQb4azQaFoslEAgIRnkPTD2j4P4dsw/ed78TMAzTaDRNTU0f+9DLh70xhyCIRqPh8XhyuRz6vA2vjLcoTDz4/5P3ns1xJMmC4C84u7O9Xdu7s71be2vvvZl5M9M9080WbGoQWmuttQZIgpoECIAkQIJaawVqEABJCEKVFkBBli5UQZUulNY6M+M+BJCNBsX0NGfm7fZzg8GiIiM8IiMj3MM9PNzfv9n08zuMo4Ichcvlvm808jd893WbrHUGWn8tmM1meNEMylU46fn5R/TvX0f/xYATO4/HY7PZoLWrzWaz2+0Oh8Nut8PEzwen0+l0Ol0uF6wLfzocDqvVyuPxBgcH+Xy+x+OBmf8YcLlcTqcTvhRMWK1WmOlwOGAIqfdn4+fPn7WbSP9PY55+0EU8uhrX7hM4cSvbD9KxT+zS8Ed+v18oFBKJRCijfKzu+xPs/cS6ih8zXHx/bi8vLzMYDC6X+zkbwX9/joID9LcBm4Te45G/NUAxc20CB4/HA2WU+fl5ZNXfMIIgsBvoatC0X9wudOOITwh8GGFDa1vBXxx2El0FPIgbugY8Hs/S0hKTyYTdRhDE6/WueztYC8eP+8H8xERfl/kXqeq699JqtTDyBK6Q/dsC3nPsp5E5PgfMZvPMzAybzYYbNJyO/HyOsrZXf23dD4LL5eJyuRMTEwKBgMvlzszM4NcPOb8IoFoPviYOQ0NDL168GBkZ4fP5vwztLwN4tw7eN4RvB18QXmhfWlpaqzL9/MHEv8tawRd+MpvNZjabbTYb5Gq4ExSTyWS1WmGO2Wxem8ZzzGYz9FtjtVohhzabzQaDwWQywTIWi8ViseDFYC273W61WqHrFIvFYrPZDAbD1NRUf3+/UCi0Wq3QFwtkt9BBi8FggDnwEUQC8UAXMhaLxWq1wv/wFeBFK7PZbLfbPR7PujiP7zPLXwNHWSt44kTcbDZLpdLFxcX5+fm5j8P8L4W5uTmJRIKnISqxWDw+Pv78+XMymSwWi2G+RCKZnZ3F07+sucXFRYlEIhKJJBKJXC7HiazT6VQoFLAtsVgsFothf8RisUQigf/Xvq9kFWB6bm5ucXFRKBSSyeTOzk4ymYw/gnXn5+cXFhbw98WxKRQKaM6EA77G1tLEtWT6r6XXWq12fHx87RHf3w/WMbOfw/w+uO+Dvs05HM66s5+f+e4fJHmfw+cwDDMYDH19fYODgzweD3rmgCwBh5kPwcce4ZmQkcAEj8cbHR2lUCgsFuuD2P4BAJkK7B6HwxkfHx8eHqbT6Uajcd1n+nzJbx0ev98PndCQyWQajUan02lrgEql0ul0xipAJyUUCoW6Cnh5WADG5YNVYHX4iMlkwhy8LixDpVLhRWAqlUomk9++ffvw4cPe3t7R0VG8D7A63hBM4J2BT2F1mIk/hQWoVOrY2BiFQhkbG7NarR/cQf6qOAp4b9XZ7fbJycne3t6hoSEKhUL+OFB+KZDJZBKJtC5NJpPfvXv37Nmznp4eIpG4tgD8YHjOXwtUKpVEIo2MjAwMDBAIBL1eD99UpVJRqdShoSE4TUkkEv5esArePfhobf9hD2HHBgYGurq63r17B5HA/3gtHCdM9Pf3Dw4Ozs7OOp3OtQeV8EujKOpyueDOCG7Z4D4IT+D5657C7RvcbVkslrm5ORqNNjExsby8bPs7ANQCQZUFlLpcLpfD4VjXvZ8JcHcpk8lIJBKTydRoNPgjuLuE72X/CMB2rVYr7BgOn3+GpNfr+/v7p6am4D5Ur9dDd37GVX+O5g/BJ/LX1sL34Linwg/W+vsB7ABMw204TCwvL4+NjY2MjOh0OvCehudzmMr7siyCIEtLS9BTHPQRB0EkEolEIujzDTqUEwqF8KdQKBSLxUKhEHcNJxQKRSIRdKnC5XLfL4B7kFvrR47P5wsEArFYLBKJuFwu9LwC7wWLRCLYIkTC5XLhT4FAwOPxRCLR7OwsbA52D9aF/YRpDoeD91kkEhGJxL6+Po1Gg2v5PjiMvxKOAn6quzebzVQqta+vj8PhLC0tLf59YGFhYWlpCeKH6cXFRbiFhzlQtpBKpVKpVCaTwcxf1hZsaGFhYXR0tL+/H9eTisXioaGhmZmZpaUl2MTaKng/P9Z/2EPYSfz/3NycTCaDaVgGYpCuwuTk5NDQEJvNttvtOBeBg28ymaampuDuBjq8gnsruJ9aG5MY7sjWRSnG/zOZzKGhoY6Oju7ubgqFgpf/i0jWAeMjwGQyKRTK6OioUql0uVxisZhOp8M9JvTW9emAyutQwRwmkzkyMtLR0QEdK60rDN2FfQxg3Gg8kjTcirJYLIVC8Tnkz+/363Q6AoEwPz+PL7rPWWX/q4DH4+Hz+VQq1WAwAPC35CjYTwEAgKKoVCodGBgQCoU+nw+P0wp9k0AXKbivFLfb7XK5vF4v3MTgZWABl8uF//Ss8fgCM3FUOKz1lg0Ds+I+tiFAVTk8WII6K6/XC1tZixl2Ca/r8/ncbrfD4YBpWEssFg8PD0ulUlxn8OvnKFDjj2GY2WyG/kE/x97gf06QyWREIlGlUsFhlUgkdDpdr9f/nMOMvxWYTKbp6Wkej4ff48MllcXFxc7Ozr6+PiaTiXtFZbFY8HOshfHx8XWZ4+Pj0LHr+Pg4dOMKyTF0ZDu+Cn+VP9Txj8DExMS7d+86Ozt5PJ7BYCCRSK9evRoZGcG9Sf58tOtyIDeaWHVSCwvA4/qPdQaWgU4n4aAxmczBwcH+/n4ej4d8hqWA3+/XaDREIlEikaz7Un+TmfC+CugfDB/U6QMAnE4nn89nMBhwaazVxH5+V9cNIzyGJBKJ79vjfLA5/Pxy3aO1emPwUxuNT/QEvHeo88Eyi9V1wwAAIABJREFUH+s83vQnOgxBKpXCexE4q/ggk/6VcBT8feARq9FohKThHxNYbd1n+OAc+lstuaWlJQKBoFarIe+cn58fHR3VarXrDE6QNfZXvwA+thIgWnj3cGpqyuFwgDU2KgAAuVxOIpEWFhZgf/6qBYyvn3U9/ztRK7lcTqFQ+Hw+fvEFzpa1r/M5gGsC0dUgZp8mDXDTiucsLy/DY6TP8Y+EYdhajrI2/+djeH96r/tSH6SP/77gdrsFAgGNRtPpdGsJ3+f3E3vPEYvb7Z6fnycQCJCjfDAK6icW4wcp/tqK65b2x+D9V/uLdGmNrPWpw064HJaWlqAV67qlvW5Ufw0cZd03BgBYLBa49TNbLOBD3+xjs+ovbgfW/vzgLFm7X1iX/34fPtjcurx1xZaWlkgkklarhR0QCoU0Gg0eq6DYirnXuk5+cKqtJP7iMsMAhq5/pNPpxsbGOByOx+PBd0nwkUwm+2DAsf8JQaPRQHcRBoMBnldbLJa/X3M/h5BhGIagK1sB3GXA58jZKIqqVKqhoaG5ubn321oH67r6+ZT3E6vs/aef7A9YV/wTTA6Cy+WCWi+4UsDfiJ0AAFAUXccz4DkKLqMgqxbAUI+EriHWLpfL7XbjFph4dahbwtkzhmFen2/tcQWKYlB/hRth4iZIMGctS8Bz1g4LVF6hq9F61u04MQzzeLxOpxMSUr/f7/V6fGv6AACQSqUEAlEmk63jKBDbr4qjgDX0HX4nq9UK1Q5WqxXgL4+tFsUwgK5MUkhxMQTFMAxgGEAxFEUxKBQiKEyvllxBsnaCrmsd/JRzrJ3368LOr1s266b7+6sLR7uwsDAyMqLRaGCOWCym0WjLy8vwPFypVKpUKmhohCCIxWKRy+U6nQ5+Xa/Xq9VqFQqFyWSC08Ln86lUKngkCI8HFQqFy+UCGLDbbGqlalYk4rDZQqFQqVTipybQ4xaXy8WnIP7uUCknlUrhsoF6WKi0hW+xbhzA6i4MrhPcMTC2xqJ3rckyvqjWjfO6yfBpgMVUKhWDwRAIBDqdDh5m4rPlc8S7dV36mSRs3acHq44yORzOz9yifgzt8vLy0NAQPEfBF/9HpuJP+rxCelbNzddtzCHdgbakaynsujJ4W3/xo3zsM62r+wlUa8u73W6RSMRgMHAZZa1O6dPy4l8EfAxxmrO4uDgyMrK46oQGAAAFFy6Xq1Kp4OpzOByzs7N0Op1AIBCJxMnJSY1GA2e1TCbj8XhqtRoi9Hq98DjdZDLBnut0Og6HQyaTCQQCPO2jUCh0Ol0sFrPZbIFAYLPZwKohBpfLnZ+fhxsRu92+uLjI5/MVCgU8/zCbzbOzsyKRyGQy4YNgt9slEgncXSlk8lEGg0QkUMiUsbExmVTm9XgAAPAdcY6yduu8dr38SjgKwACGoADD4IbaYraMj7EmJyYcNqj1Qg06LZNGIxFHllVKDEUAhinlsqGBd0/bHz169ODJo4f9fT1LC/MARUxGPYVIePH86aN799ofPXzT3TUzNWExmwCC2GwW0sgwk06zQdKDYmqVenBgcGZ6elYoIhNJM9Mzfp8fPkIRFENQgAGAYgAADEXNRhOZRBwZGdJpl/1+L4YiAACTUU+nU+/fv3v50sUXL56JZ0U+r8dmNdOoZMLIsMVsgv1XyuVUCnVqckokEJIIRJVCiSEoAGBOIqFTaTqtDvUjErHkbNuZq1euLC0sAgB8Xu/o6GhDff3TJ4/NZhMAQCZdunD+bElJ0bv+Pq/XDQBQqxTnzp7JyEhLSUlKTIyPi43Jz8u9ffvmwpyEOzPdcrw5KT4uNjoqMT4+Nyvr/PmziwvzAEN0Wu04i8XlcFwu17qVLJfLSSSiUiE3GvSEkeHTp1oPHtjf0nLi3bs+nVYzzhp7cP8eYWTYYjaiqB8AVKNRdXW+evniuUIu06iVL148e/niuUy6hGGI3+eVy6RDgwNDgwMKuXRkeOjc2TOnWltaW05eu3plZGRoWaOCY4ii/vl5ycsXz/t63yrkMgAwBPEJBfyuzlfjrDGrxQQA8Lhdo0zG0yftIqEAQXwAAJVCMcpg8ri8ZY1mnDXO5/GsJjPAAOJH3E6n1+NGEB/AUBTxIX6f3+dxu51ej9vhsDnsNqfDbrdZrFazzWp2Ou1Ox8qf3Wax260ejwtF/BiKAAyF09zv83o9bgRBUATFUBRDUZ/X53a5VgRSDKAI6nF73E4n6kcgYTcZTeOscfbMDOL/DBUcBvRa/fDQ8PzcHPxAGIqtBlrHUNSPIj4AUACA3+edFQne9fdNT0263S4AgMft5LBnnj97euf2rQf37z1uf0QiEWw2i9/nXZif6+/rvXfvzu1bN548aR941zc/J/b5PH6fVyQUDA8PimdFfp8XAGCzWiYnWBQySSZdmp6aIBCGF+YlcPwBQE1GA4NOI5OIGrUSAAwAFHI9FPEjiI/P5/b19XBmpl1OBwCY02GfnBwnEIZl0iUAUATxmYx6CplCJpNx00ewStAhUWYwGEajEWck2F/J5j81rmvYGIIgcJ+3tCQFAKAIAgCwmM3Hm5vTUlLv3r5jMhgBADLpUtvpUzExUUGBO8PDQmNjo/ftq6PRKFaL+f79u7W11e/6ezEMAQCYTcaWkycOHtg/zhqFn4nDntlVWxMWGhIaEhQSHBQWGhIVGZGRnnb+3Nma6qoTx5sXF+COAWGxRmuqqy5dPK9d1gAAVErFoYMHsjIznj97YrdbAQA8LufE8ebmpkaBgIehCIahAIClxYXW1pOHDx0YG2U+fdyeEBsdFrwzOjIiKiKioqysr+etzWZZWlwgjAzLZVIE8cFZvXY88QH99XAUgGIrFBwAs8HEYo5Ojk/YrSuh9MYYtKz0tLTkpJGBd4jX7XO7RgbeVZQW79y2JToiPCE2Jiku9vixBolQMDcrrKut2bF1S+jOgISY6NjIiILc7OdP2nVqFZ8zU15c1NxQr5TJAAA+j5dEIObn5l25dPnZk6c1lVXnzpyFLWIohiFQElrlKAg6ymBmZqTHx0W/6+/1ed0AIBaz6cXzJ/l5OdFR4ZERYbExkYcO7pucYPF57AP76qqrKiRiEYYhAGCjDEZVeUVjw7FRBpNGoWo1y6jPDzBsTiyhU2l6rQ7x+acnp7IzsypKywU8PgDA7/F2veoMDgpsbmowmQwAYETCUHDQzv/n//6vjcfqdVo1AEAo4OXn5Xz5xe/zcrP37tlVVVkeEx0RFRl2++b1dz1vU+Livt/wdV52ZnlxUXR4WERo8MMH92w2s8VkGh9lcdmcdQoZFAC5Uk4ijcwK+W/fdJeVFoeFBsfGREVGhCUmxN27e/t1d2dxUUF+Xg6NSvb73G6X/emT9rTU5GMNR8WzAsLIYER4aER4aHfXK4/biaHIOGt0b93uvXW7R5m05qZj32z4KmDHtujI8IiwkLTU5IcP7mmXVQAAp8P24vmTgB3bkpMSRoYHAYZ4ve433Z35eTlXr1xSqxQAAIvZePnShdSUxLdvut0uBwBApVAw6QwhT6Bb1o6Psfhcns1iBRhwO1xTExOdr17yeRyP24miiEGvJZNGujo7hocGrl+70tpy4lTrydOnWs6dbTt75vTNG9c6X7188vjh+bNtJ080n2o9cfvW9XHWqNVigsTa5bSTiMM3b1wbZ7G8bg+GYmajiUwkPX/6TDIr9nl9AANqlbr3TU/f2x6tZhlqGnXL2gnWOHeG4/d+hgExBvRa/cjQyLxkbmWZrP5hKIKiPgz1A4ACgJlN+suXLuzYvnX/vjq5bAkA4LBZbt64FhIcuH3r5tiYqIjw0KzMtPZHDxRyac/b16kpSVu3bIqNiUxMiI2NidpVWz3KpFstpqePHxUXFXR3vXLYrQAAjVp59szp2prKoYH+ixfOVZSX9rx97fPBaYNJlxaaGht21VbRqGTYDbiMMdSv1ahOtZ4MDtp58niTWqUAANVpNWfPnC4rLR4c6AMAwzD/nES0f9++ffv383i8de/tdrs5HA6dTjeZTJ8vcX5gXNfwJ8hRCASCVCYDq7tJ9vTMzh0B//k//Z/lpWV8Lh/x+2dFgvKy4s2bNmZnZRw8sC8nOzMyPLSpsZ7LmTne3BgWGvzowT2AIQAAg16bn5cTFxtNJo4AADDUv7Q4f+PalUMH9yfEx/7b736zY/vWfXv3nD518u6dWxHhofl5OUIBHAGUQacGBQbsqq3WqJUAgInxsY3ff/N//df/sntX9cK8GOYUFxUU5OeOs0YRvxdD/QAAAZ9TUlyQmBA38K7v1MnjGzf8OSs1qf7Q/oqSorCgwJqK8qlJ1tLiPIk4IpctwV0IpEurswz86jgKikExBe7czUbT+BhramLSbrMDANwu191bN//p//1vv/uXfz7T2mLSaf0eT3fHy4SY6PDgoKb6o+fbThfn5UWFhT68e4fFoGempvzw7Te7q6sutJ0+tLcuJiI8MzWl781r8shwfHRUeVHBvFgMAPC63H09vUE7A+uPHL16+UpcTOz+vfssJjMA+KL9kcl53Z6rl6/87re/+R//9N9PHG8yGfUo6ufzOGWlxZERYadPtTy4f3dXbfXOgO1nz5wmEoaLiwri42IEfC58PwqZHBcTW1pcQqNQiSMEvVaHIihAMbFoFpdReBxuUUFhbXUNn8sDAPi9vjfdr8NCQ06farHbLBaz8dbN69u2bv7Tl39MTUmikIkAAKGAV1lRlhAfy2TQbFaLyah/+OBeUGBAWUnRs/ZHGcnJu6oqOZOTKpn03q2bIQEBe+t2y6SLNqv1IxwFU6pVVAqJRiXX1lSFhQa3nW6lUMh3bt+MjAgrKswnjAydP3dmx/atx5sb1SoFlzNTkJ+bEB/b2/NGIZdevnThd7/919/86z83NTZANsAaYxYV5hcXFdCo5Lo9uzb98P3x5saet2+uXrm0M2B7Xm722CgDAKBUyBrqj/z3/++/ffHH39+8cc1qNvo8rhfPn8ZER7adbjUadAAAh916pu1UeFjIq44XTocNAKCQy+lUulg0a9QbWKNjnBm2w+4AABh0+ju3bmVlpr953eVy2gEAC/OSxmP1RYX5165erqosT4iP3bpl04av/xwWGpyVmV5bU3Ws4WhiQtz2bVtSU5KSkxIiI8J276oZZdL9Pg8AYH5OvGd37Vd//rLpWKNGpQYAKOWK1pMtGWnpJAIRMoyZ6ZmaqurK8gq4G8AQTKNST4xP8Lk83+dc8Pw4R0ERP4r4IF1A/F4+j1NcVPBf/vN/Cty5Y+BdHwCY02lvbm78ZsNX+Xk5N65fbag/EhcbnZQYPzw08OD+3Z0B22OiI8+fO9N2ujU/L2fzpo2HDx1gz0zdunk9PCzk7p1bZpMBAKCQS/fvq0tKjO94+fzokUMx0ZGP2x96PS4AAMBQ8aywuqoiOSlhcKB/jcwEAEAnxsfSUpP/j//9f4uJjpwYH0P8Xu2y+sD+vdFREa+7O+HLiYT8rKzM7KysycnJH98YwwAALpfrH89RFlfdmrkczof3H2zbsvXLP36RmZ7R3dntdbsX5iU11ZV5udm9PW/0uuWBd31FhfklxYVEwnDLyeOJCXFPn7SjiA8AzGTUV5SXpqelUMhEFEVQxOd2Oew2q9lkfHDvTlRk+JHDB9UqhdVinp6ayEhPzc/LmZ6aQBGvy2mnUkgx0ZF763Yva1QOh+32rRvffbvhmw1fZaSnvuvvRRH/zPRkTXVldVXF5AQLQXxQRhHwubU1VRnpqYMD/WdOtWSkJHa9eKpTK2YmRitLi9OSEgf7e+fnxCPDg7L/EBwFw3D9EuQoVrNlcnxiamLSaXcAAObnxAf37/vmT18GB+woLSzgTE1iKNL/9k1ORnr9oYN89oxiabH9/r20pMRzp09RCCPlxUXF+XksBt1lt+mXNfdu3YyNjGiqP9r35nVWWmptZfncrAgAgPgRMpEUGR5xrL7h9s1bGWnpx+obVvRsGAAohiIoiqAAAAxFlXJFZXnF1i2bQ4IDS0uKpqcmfF73KJOemBCXnpZCp1EsZiOHPd1y8vjtWzfIJEJtTVVcbDRrjOlw2K1WU29PT2pyyv69+1ijY8QRglazjGEYwADOUTAU47E5xYVFKUnJN6/fGB4c6uvpPdF8fPu2LefPnbFZzVzOzJHDB4sK8w8e2BcdFXHp4nmfzzMnma2tqYqPi+nrfatUKJQKGaQIu2urnz9uz05PKy0s6HvzmkmlnG87HR0e1na6Va1SmI3G8bEPcxSVWkWjkknEkfy8nKDAgEcP7xsMBunSwtMn7VevXJKIRTzOTGlJUWJC3IP7d1tbTsTGRJ0722azWiRi0a7a6qDAgMCdO4qLCkaZdAxDx1mjFeWltTVVo0z6vr17YD+tFguPy87JzszOyqBRyQAA1hgzNycrcOeOoMCAA/v38nkcFPF1d72Kj4tpbjrG5cxoNBoBn9tQfyQmOvJ1dyeUURQyGZ1KnxWKTAbj+BiLPT0D9x8alfpsW1tUZHh3V4fbaQcAiGeFu2qrkxLje3veDLzra3/0oLioYOuWTVWV5Z2vXg4PDdy4fjVw54683OzhoYE3r7v27K4N2LHt6pVLVosJYMjAu77IiLDf/Os/JyUkUMkUAIBKoaw/cjQ8NIxJZ8Ch47E5hfkFGWnpXDYHLlC9Vjc5PsFlf76MohsZGv6AjIKhiN8LKbjDbn3d3ZmWmhwctDMqMvxU60mb1WyzWVpaTkRHRbQ/emCzmqenJg4d3B8RHtrx8nn7owdpqcln2k5ZLSaL2cTjsmuqK2OiIx8+uPfo4f2U5MR7d29DjiKTLtYfPZyfl9Pd9aq56VhaavKL5099XjcAGIb4hALe3rrdebnZJOIIABhkcgAABPE9bn8YHxez4es/hwQH3r93x2G3Gg26Yw1Hk5MSnj97YrOazUb9KJOemZlRVFQ0MzPz4yRcdWUmFAr/kRyFSCQuLiwAADAUW1pYPHTgYG52zr66vXk5ua0nWox6A+Qo0VERp0+1DLzru3jhXFpq8qGD+zns6VOtJ2Njop48foT4fQBget1ydVVFTnYmiTiCIj4M9SP+lTnwprszKTH+xPEmOFACPjcnOzMoMKDtdGtXZ8fj9of1Rw9v37bl0MH92mW1SMjfVVudnpbSUH8kJzvz0sXzZpN+ZnqyuqqisqJsYnwMytBglaNkZqQNDr4713YqNjLsZFND7+vOh3dvpScnVpaWsKcmpEsLgwP9MtkS1Ff/x+Aoq29mNVvGx1jjYyzIUQYH+gvzciuKi+oPHUxLSnz59InVaBjo7clKS83Lyrxz4/r927eqy8tSEuKftT9iMehlRYWlhQW8mWmIfoxOKy0sqCorvXfrZnJ83L7duxYlEgAA4kdGhoZDg0Pqjxy9d+dudmZW/ZGjtlU9G4ZiuJWUy+EcGhhMjE/YVVtz4nhTVmb6k8ePbFazeFZYWVG2M2B7TXXl7Vs3iIThifExmXRxcoJVWlK0dcum482Nd+/cunP7xt49ewK279i7p26UwaRTactqDVSvQ62XblmLIuj05FReds5Xf/pzSFBwYnxCTFT05h82/eH3/3b2zGmdVtPb8yY3J+t4c2Nvz5uc7MzKirLFhbmFeUlFeenXX/0pOSlhz+7astLikODA9LSU7s6OkcGB3MyMTd99Gx0eFhsZsWPr5oiQ4OdPnzgc1o9pvTAAlEoFmUSYnpq4cvlidFREbEzU4UMHbly/+q6/d1Yk8LidLqf92dPHCfGxIcGBOwO279u7hz0zBQB4+6Y7IT72yOGDTY0NaanJ9+7edtitDDq1vKykuqqCRiUf2L93y+YfKspLT55o3rd3T1ho8IH9e8WzQhT1P3p4PzIi7MTxpkMH92dmpHV3vfJ53T1vX0dHRSTEx+7fV9fcdGz/vrrIiLCQ4MCuzg6PxwUAUCkUDCqdz+WZDMbJ8YmZqWn47XTL2iuXLicmxOGqG5GQX7dnV0Z66sz0pNfj0uuWz51ti4+LuXnjmtvlcLscXZ0dUZHhR48c0qiVC/OSO7dvhoUGnzvbZrWYrBbT1SuXwkKDc7Izw0NDr12+6nI4l9Wao4ePBGzf0dnxalmtMej1I0PD2ZlZRQWFQr5gRc42mcdHx2amptHPPUf5MEcBAMMQP1SzqJTyM22nsrMy2k631lRXFhbk8bhsg17bdroVqlCePH50qvVkakoS1Fg+fdKelBh/8cI5qPcHGHL3zq3wsJDGY/U3rl9NT0tpf/QAHl/JpIvHGo4WFeZ3dXbAL9vx8rnf5wEARRE/ZNV5udmEkSGwopfHoIKrbs+uzIy0psaG3JysyooypUJm0Gubm46FBAdWVZbfvHHt1s3rxxqObt++rbCwkM1mryUG8GSez+f/o7VeS1IAgNftGRoYTE5M2le39/Gj9pKi4vycvKmJyVmRYPeumm82fLVt6+aY6MjNmzZu3bKp7XSrTLp44fxZyLkhQu2yurSkKDcni06jALByGgc/2OvuzoT42GMNR+GuSCIW5efl/PY3/xK4c0dcbHR4WMjWLZu++OPvTxxv0qiVfb1vk5MSDh7Y9/zZk7zc7OqqCj6PMz01UVNdWV5WwhpjQpUXAIDP49TWVOXmZA0PD14427bxm6+2b/khNjIsOGDbd19/dXDf3oU5sUIu/Y+k9YKArhh0mQzGUTqTNTrmsNm9HveZtlPREWHnTp+6c+N6XFRkw+FDC+JZ0vBQYmzMF//2ux1bNgds2fzH3/02NjJisK93nMnIz84qLy7iTk9BrPyZ6QN1e4rycq9fvpSenLS3tmZudhYA4PN4R4aGoyOjmo41Prh3Pycr+8ihwxbzigUqhqCoH4GHKLpl7fmz58JDwy6cP/e4/WFKcuL+fXXzc2Kf102nUer27NoZsH3TD9+HhQYfOXyQPTPF5cxUVZb//t9+u3XLpoAdW0NDgrZs3vzNVxuOHDrMoNFHhoZVCiWUfsSiWQaNbtQbIEcpKSoODQ6prqxqOtZ49PCRvNzcjd9/d6atVSIWXb92JXDnjvKykjNtp6Iiw0OCA9/19woFvPKykg1f/zkpMT4xIe43//rPP2z87uGDe8saFZNKSU1MCNqxvbay4uC+velpKVB7K11asFksH5RRMAxTKpVUCmlhXrIwL3lw/252Vsb2bVu++3ZDdFTEo4f3TUY9AGBxYa7xWP2f//RFRHhob88bxO81m4wnjjft2L71wvmzN29ci4wIq9uza2lhbnpqorqqoqa6ksmgHTyw77e/+ZdNP3wfGhK0ZfOmbzZ8dfDAvjnJrEy6uH9fXWhIUPujB5cvXQgJDmw8Vi+XLfX1vo2KDP/6qz8FB+2MjYkKDwv56s9f7ti+FecoGpWKTqVx2Ryj3jA1McmenrFZrAAAo95w/eq1lOTE7q4Ot9sJABDPCvft3ZOdlcFhTwOAedzOy5cuxMZE3bt3B067/r6e+LiYmOjIE8ebjjUcTUtNjo2J6u565fW4ZqYn6/bsKikufPL4UWpySm11zZxYotUsH29q3vDV1/m5eQf3H6g/crS0uGTHtu2F+QU8Dhfx+QEABr1hlMFkT8+8b739V8AnZBQERX0IAABBfGOjjJLiwvKykr7et43H6kOCA191vNAuq8+eOf31V3/605d/DAoM+GbDV1/88fc11ZVTk+OP2x8mJyVcunje7/cCADAM6Xz1MjYmav++uosXzqWmJLU/emAxw+PoxWMNRwvyc7s6O5qbjmWkp7588WxF6wWARCyqrqrIzsqAOlh4Yo9hyCiTnhAfW1pS1PHyeXlZSXDQTgqZqFLKThxv2vj9t99/901g4I6gwIAfNn73P/7HP+Xk5KzlKBCcTue/wznKkhQAYDaarl+99t033ybGJxzYtz80OGT7lq1P2tuhxLAzYHtVZfmZtlO7d9XExkSVFBcOvOs73tyYEB/77OljSJmNBl1ZaXFGeiqFTMRQP4rAsy4UAAzuXRrqj3g9LgCwWREfyijHGo5euXzx0sXzBw/s3bxp47GGo9NTE6daT3737YaszPT9++oCA3fA7RRrjFlZUVZZUTY5wcJlFKGAV1NdmZ+XMzw0cOZUa0jAjqqykraWE4f21aUkJuRkZ7590y0U8Chkgly2tPqZPjwtfz0cBUVR1I/A5WfSG1ijY9OTUy6Hc35Okp+f88UffpeXlVmYm/P9hq/jo6OIQ4MjA+8yUpITY2LOt52+fe3agT17YiMjWo8393R3FefnVZQUsycnAIYCANiTE3W1NYW5ObevX8tISd5TXbUgkQAAXA4nYXgkNjqm/sjRG9euZ6ZnNBytX7EFWNlsrXA4IV+Qm53zzdcbcrKzigrzv/3m65joSDKJsKxRzc+JJydYvT1v2k63wslxvLnxdXdnRXnpzoDtp0+1vHj+pOPl8+amppDA4Lrde8bHWAwaXaVQ+r0+DEUls2ImnWHQ6f1e39TEZElRcWV5BYVEXl5eli9Jn7Q/jgwPO3/uDI1K3lVb/dWfv4wID42Ljd6xfevWLZsunD9LIRNrqisjI8Jed3eyxpjVVRWQrMukizQyKSUhfldV5fQ4a1mjoVJIpSVF0VERVArJZrFMsMbf5ygAAKVCMTI8ODnBYs9MScQiDnu6u+vVyRPN0VERMdGRI8ODAACfz/PyxbOw0ODdu2oW5iUAAPbMZGZG2pdf/CEpMT45KeG3v/mX0JCg4aGB6amJivJSeOq7f19dwI5tZ9pOEUaGXjx/Wl5WkpqS9OL5067OjtiYqG82fJWSnBgZEfa73/5rbk4WhUzsfPUyPi6muqqi4+VzJoPW1/sW6hxePH9qt1kAAGqlkk6l8Tjc92WUSxcuJMTHvnndBWmfRCw6sH9vRnrq5AQLQ/1Oh+3K5YvxcTG3bl5HEB/AkHf9vTHRkRu+/nNCfGxUZPifvvxj4M4dL188Mxp0L188S0yI21Vb/fLFs4y0tLiY2N63PXNiSdOxxi/+8MfgwKBflEykAAAgAElEQVTE+ISMtPSoiMjvv/2uML+Ay+bAOazVLI8xR3kcLrQe/IXwcY6C+hHMjwIAbFbzk8ePtm/bsn3blory0rjY6D//6Qu4szl5ohnKKE+ftF+/dqW8rCQsNPjO7ZtXr1xKS02+dPG8z+sGAPh9nsftD8PDQg4d3H/t6uWU5MSHD+7ZrGYAgEIhO3rkUG5OVldnR+Ox+nUcRSjgVVdV5OZkkUkEuIgBAG6X487tmxu//3bb1s0lxYU7dmz98os/XDh/lsuZbm46FhYafPjQgY6Xz7u7Xl04fzYoKKioqAiezOMuM8C/xzkKkUiUiCUAAJFAWFleseGrr+NiYgvzC0KDQ7784xc11dV0GmXP7tqiwvz+vh6zySgRi9pOt8JZVH/0cEJ87MMH9xC/FwBMp9UUFxVkpKcy6FRonwdt7CFHiY2JOt7cCEdeJORnZqTl5+WMjTJMJpPJqB8afAcPWnrevi4vK/nu2w0pyYlZmelBgQF/+P3vGuoPUymkPbtra2uqJsbHcNFCKOBVVZbl5mTBk/nM1JQ3na9MOq1sYf7WjWsxMVEXL5xjz0yNDA/IV7Re/wE4CoIgKIJbXhqnJic5M2yzwfTmdXdUZHjgzh11u2urKsqiIsI2fvfNjatXujteFhfkNx2rV8llHpeTPT2VnZmRnZn+8P69yvLSkqICzsyKjNLX8zY9NXnvnl2vu15lZaQVF+TzOBwAgM/j7XrVGRke0Xqy5f7de9mZWc2NTV73+hvONqutu7MrIiw8OjKqtqa6orw0JDgwcOeOa1cvv3zx7NzZNsLIEOL3QovhwoK8nOzMy5culJYUpaUms2emoOkqYXg4LSV1V03tGHOUQiJrVGoUQQGGiUWzNDJFt6xF4Ml8fsGumlrJrHi1573RkeFtp0/dvXMrKTG+ID/3wf27z54+vnL5YlxsdHFRwf17d6qrKjIz0qAJwNQEKzcnKy42urvr1eC7/pSkxLrdtVz2tNVqmRgfKykuDNy5g0gYslkt4ywWh/MBGUWjVo8MDz57+nhXbfWjh/fhGbhMuthy8vi333x9/94dOImHhwag8K7Tavx+7/17d0JDgpKTEg7s39tQfyQrM33zpo2nWk+SSYSa6sramioGnXpg/97MjDQGnQoAsNssly9dCAoMaKg/crypMTQkJC83Z19d3eFDh+JjY4N27rx65cqrjo701NTLFy/qdToAgM1qvXDuXEJ8fHdXl8vpBKscRcDjG/WGCdY4fo6i1SxfPH8+Pi6mq7MD6hbEs8ID+/dmZaZPTrAwDLVZzVcuX0xJTrx96wbi8wCAvnndFR0VUZCf2/Hy+auOF2fPnI6Pi9m/r45CJp49c/rbb76OigzPz8sJ2L79+2+/P9t2Zow52nSsMWD7jpYTJ/t7+6hkyqULF+Nj4yrLK/hcHpzDy2rNBGtcwON7PZ95Mv8RGQXFoAC9tLDQdOwYNCvYs7umuKggOGhnXm52z9vXJ443paUmv3zxzO/zeD2ugXd9mzdtrKmuPN7cmJ6Wcu3qZdiIyag/3twYGhJ07epleP5x7eplKI8uzEtqa6qyMtMHB/pbW06kpSZ3vnq5qmzBFhfm9u3dk5ebTaWQ8S4r5LKaqqqAHTsy09P37tlTVFCwfdu2nKys3rdvW06cyM3Jft3d7XY6fR4Pl80uLCwsKSmZmprCfnqZF/rw/4fKKESidGkJQ7G3r9/ERsdUlld0veqkUahP2h+nJKVER0Y+fHCvuqqisCDvVccLmXRpYnysof5IeFjIg/t3b964FhMduau2emZ6cnFh7nV3Z2REWFlpsYDP+bFFFEX9/o6XL+NiYhobGpx2OwBAJBBkpqcXFxaKZ0WwGINGi4+N3VdXd+7s2dTk5Nqa6p43b0aGhtofPoyNjs7KyLh7505leXlBft7zZ8+EAsGcWCKXyceYzKqKipysrMGBgdaTJ5IT45+0P1qcl/A4M+fOtkFzIR6XPTI8JJNJEXTlCucHR+bXxVFWX9JoNE5NTk6wxufFkob6oxHhoefPnWGzpyYnWI/bHwYF7SwuyG87eTI7I720tHhwoH+cNfq4/WFkRFhBQe6Tx4+KCvNjY6IePLjHYo29ffu6uLggODjwwf27QgGvbs+uwMCA82fP8rg8MpFUUVYeEhT87MnTzo5XSQmJhfkFhOER1hiLTqXNCoTQScnC3Pyx+oboyKgrly5PT05MTo7fvnUjIT42KzO9teVESnJiTnYmPGaAJxzFRQV3bt8sKy1OTUnCbb3IRGJqckptVfUonUEmklQKJepHAQCSWTGNQtUtazEEnZmazsrILC4s4kzPAAC8Hm93Z1doaPCe3bVwd/nk8SOnwwYwVKmQHT50IDYmqqqyPC01OTUlCR5m+Lyeu3dubd2yqbAg7/KlC1GR4Vu3bCotKYLLfmfA9sqKMvGswGa1sj7GUTQaMomAH/OeP3eGQia+eP60qDA/NCSor/ct5CgD7/qCg3YeOXxweVmtkEvLy0oiwkOfP3sCtVhDg++ioyKSEuNv3rhWUlxYUV7KZNBqqit/2PjdieNNb990P3p4Pz8vB0o56WmpyYlJQwNDC/MLSrnySfvjoJ2B2ZlZZ06fSYiLP3fm7LJaAwAw6g0tJ05GhIV3vepyu9wAALVSzaDRBTy+QaefYI3jMorFZL5540ZkRNjdO7fgOcr01ERJcWFOdiafxwEAtVpMly9dSElOvHP7ps/rBhgCz2xOn2qBtFIk5OdkZyYnJVy7enlv3e7AnTv27K5tamzYV1cXtDOosrziTffrpmONsdExxBG4NweT4xOlxSXlpWU8Dheeoxh0+vExFmeGjfx9ZJTVC7+ASqZkpKUX5Od0vnrJ43GZDNrRI4diY6JOnmjeW7c7LDT4eHPjOGuUTqOcPtWy8ftvG+qPtLaciI6KqK2pYjJoFDLxyuWLQYEB+Xk5rDHm0OC75KSEnOzMrs4OaPoVHRVRU105yqRDrtPU2EAmEeg0yjhrlEgYrq2pio6KuHjhwtjo6BhzlElnPLz/MDBgZ1VFJYlIEvAFNAr10IFDWzdvOdF8vG73nqyMrJ43PfAysoDHz83Jzc3NHR8fx2cgJDdut5vH4/2DOYpKqdRrdc2NTaHBIZ0dr+AhrtPhvHzx8s4dAeVlJTnZmZs3bYyOiqiqLM/KTA8NCaquqhgbZbCnJ2uqK7ds/iEvN7uqsjw2Jio6KuL+vTtmkx4AgGEAqrhRBH35/EVEWPjRw0fcThcAQMgXpian5GbnQBNBxI+QCMSoiMiMtIyCvPykhKTOjldQxrWYLK0nW8JDw4oKCtNSUjd+931CXHxZSWlFWfmZ020P7t0vLS5JT00bGhhsO3Xqmw1fRUdFlBQX5uZkRUWGZ2dlDLzrk4hFROKITCZDkE9FD/v1cJS13xiGqaDT6FQKJTcnu6gwn8NeOWbXaTX79u4JDw3Oy85KjI/dtGljYkJcTnZmTHRkXGz0/Xt3qBRSYUHeNxu+iomOzMpMj4oMh4L2rEjgcjrevO5KTIgLDQ4qyMtPjE/YuSPg4P4DXDanr6c3Pjbuh+83pqWkZmdmZaSmXTh3Xrq4BDDAGh0rKigsKSqeYK3Me6l0sW7Prh3bt166eL656Vhw0M6Y6MjCgrzEhDh43ksmEaqrKtLTUricFSMWEoGQnpq2t65ufIxFIZHVKhXiRzAMk4glY8xRvU7v8/oEfEHLyZMXzl+Yn5sHAPi8XiaDefjQwZaTx48eOVR/9DCHPY3fkBgc6G88Vn/o4P4D+/c2HqtfWlzxTSsRi04cb6ooL7108fzeut0pyYlJifHJyYkZ6akH9u8dHhpwOe0mo5HFYvF4PNzlFLriew4oFAoKmcjncZ4/e5KWmhwUGJCSnBgdFREZEXaq9aRcuggAABg6MjyYlpp8+lSLWqWYnGDl5+XUVFeqFCu+Wwx6bUP9kfi4mAP791ZVlh85fHBygnX0yKEvv/hDcNDOpMT42JiouNjoo0cOtbacSE9LPXr4yIrRNgCL8wu7amrjYmJ31dRmZ2Zdv3oNGuwadPqL5y9kpme8ff0GLnWNSs2kM/hcnkGnnxyf4MywocbS43L39vQkxMdmZ2W0P3pAIo40NTaEhgQdPLBPpZQBDLXbLOfPnYmKDL9+7YrX4wIY2vP2dVBgQHpaSnfXq+6uV60tJ4ICA8pKiw8fOpCSnHhg/14uZ0ajVvLY3P11+xLi4psbm3bX7goODCIRiLDbUxOThfkFWRmZ05NTkKOYDEbW6NjUxOTnncxj2uXlkeHhhfl5AK9KoOiqjIKCVTvXqMjIK5cvaTQqWKev921WZnp2VkZebvYPG78L2LEtLzc7PS0lLDQ4Py9naPBd+6MHkRFhmzdtTE9LSUlOjAgPjY+LefL4kd1mmZ8Tt7acCAsNhgMYGRGWmpL08vnTOcns8eZGiC0rMz0vN6u2pqq15URlRdm2rZuDAwOzM7Pyc/MK8wviY+O2bdn6+FE7imJwGg8PDoWFhOZkZWdlZGZnZvW8eQtXuoDHz8/LKy4uZrPZ+MV4/Mo6n8+n0WgfvOH4OYD99N4+bBRqvRQyuUquuH71WuvJllmhCDfSY42ONTYca6g/cvJEM1RnFRcVlBQXHjl8kDAyZLWYPG7XyPDgnt21qSlJKcmJBfm5t2/dWFqcBxgCAIah2MquAsMYNPrxpuYXz55D5HKp7GzbmSuXLitkcqjJFPD4zY1NDUfrTzQfv3j+wqxQBLcOiM9PIZGbjjXCRwV5+fm5efD/yeMnXj5/ceXS5TOn26Ynp950d5eWFGVlpuflZkPT0J633UajfmlxYXh4SCqVruMo60b1V8JR1n5msOrXi8lkUqnUM2dOd7x87rBZIDH1ed3DQwPHmxuPNze2tpyAcmhlRdmhg/ufPmnXqBUatfLmjWtVleWlJYXlZcV7dtfeu3dbIhYhfg8AmNlk6Hz1sramOjU5JS0l9XTrKQGP73K6ODPsC+fOV5ZXlBQVl5WUFhcW3bh2XSGTAxSbnpw6f/bcy+cvtJpl2Fe73drb8+ZYw9F3/b3TUxM3b1yD86yyouzB/bsy6aJapbh759ali+eVcimGoQBgs7Oiy5cvP37yhMPhDA8PQ98SKIqKxWImk6nVan0+n8VimZ2dnZ+fhx4PEQTR6/V8HofLmeawpyVikX1lEBAU8ZmNeqGANzXJYs9M8Xkch90KT368HpdctjQxPsZhT7NnpsZGGRQykUGjcNnTKqXc5XIAgOl0WshR8DvzuMcUmUxKJhOlSwt63TKRMHz6VEvd7tojhw+0P3qwtDi/ooFF/eJZ4fNnTwgjQyajflYkePjw/uDAO5/HBU8g/T43a4x5986thw/vd7562d/XI11aGBkeaDvderz5WFNj/Zm2U50dL3hcNoNOffq4nU6lIT4/dJDjdrpGhoZvXLve/vDR40ftTDrDarZgKOa0Oygk8uNH7UK+wOfxAgDUShWDRoccZYI1zufyIKdB/cjSwuKZttNBgQEhwYGJCXFBO3fk5WYPDb6Dl7dtVvPtWzfy83IePbzv83kAhg0O9KckJ278/tuI8NDwsOCgwIDkpIT79+7UHz2clZn+ursTar1dTterFx2F+QVVFZW11TVpKakMGh3yD/b0zK6a2urKqhWtF7Yqo0zPfI6MgmGIRqMaGRlaWJgD0EBn9aQBLkuz2dzV1dXW1jY1NYVLnDKZ9OmT9taW4xfOnz1y+GBFeWl5aXFtTdWZtlN0GsVo0I2zRk+1nqyuKq8oL62sKGttOTEyPKhdVgOA+rxuPo9z/dqVstLitNTk2prKVx0vdDqN3Wbp7Xmzb+/ustLi2poquOIe3L/76OH9o0cOlRYXV1VU7qqpramqrqmqbjlxUiyaBWDldrBGpb504eKpltYzp9tu3bjJnp6BXFYpV9y+devBgwcymQz9qT9dl8slEAhwt9zrdGK/mLVgPw3uhwfXWVhcIBAIMqnU7XTLpbJltcblcMLOAww4bHaVQrm4MDc3NyueFQoFPKGAtzAv0es0HrcT0iWvx6VQyKanJlijjFmRwGw2rFw+xVB4ZRIaU5gMRoVMbtQZfB4vQDGXw6lSKJfVGo/LDVAMoJjDZl+cX5iXzEkXl5bVGp/Hi2s4XQ6nUq6YE0sW5xfEQpFYNCvkCwQ8PiypUiiVcoXFZDbotHOSWT6fK+Bz5+fEep3G43YAAKQy2eDg4NLSEu64DB+QtUP0K+Eo4Kcf22Aw0Ol06DnHbrd6vW6AIav2EqjTabeYjVaLyWTUa5c1ep1Wr1s2mwwetxNgiN/nhU8Neq3JqLeYTS6XAwAUQ/2I3wsA6nLZlXL5wty8Uq6wWazQbQbi8zvtDqPeoNUs65a1y2qN1WxBfH4MQZ12h9Fg9Lg9GIKifr/f50EQn8/nMRkNVovJ63U77FaNWimXSfW6ZY/bCRuyWs0WswkWBhiCIIjD4bBYLPPz8yQSaXl5Gc5miURCIpE0Gg226nwCetDCB8Tv86KoD/F7/X7vipcLxAevJft9XsTvRfxer8eNon4M9WOoH/IVxO9DkZU/v8+D+DyrjwAAGPQUOTU1ZbPZkDWRsVEUlUqXyCSiSinHUL/X44LXGqwWk8NhW7E0hTzD7/W4nX6fF8MQl8vhdNoRZKVpFPEBDMFQv8/rgX8etxPxe70el9Npt1nNVovJ5bR7PS4M9SOIz+txQ3YCMOD3+uCGzml3OGx2j8uN+Px+rw/x+QGK+Txet9MFFQgAALVSxaQzBDy+XqtjjY5x2Rz8LpHf65VJF1++eAYtki+cP8ugU51OO8BQDPXbrBbWGPN1dxeHPY0iPgxF5ufEL188g9f9zp45/eD+XRqVvLgw19/X0/nqpUIuRfwrZyHzc/NvX795+fzFy+cvnj15uji/ABnGslrT+7bnTfdrvVYHAMAQVLesnZqYFHB5nyOjYBii1WqGhwfn5mZhBvyIOP31+/0Oh8Nms8GIHau0EnG7HGaTwWazmE0Gi9loMur1eq3DbkVRP8AQl9Nu0GvNJoPNajEadDarGR4pg9UzZIfdqtNqlArZskbldDoAwDDU73Y5dFqN0aCzmI3LGrVOu+xxO11Oh8VsNOr1Rr3BqDcYDUaTwWg0GLweL4ag0ETe7/WZjEabxWo2mmwWK4IgkEQiPr/FbLbb7XjsapxVQN/Da73Zr6USn6MHw7HhvqJ9Pt/i4iKRSJRJZQAAr9uDO8v40ecNhuH2WtDSDkP9AIUGuBiKIqtmVyiGQpPuFdueFRkF2hxhAPfthKEYNETy+/yQBK06JwQ+OOHXeDJEVk2WUD+C+Pz4zWvUj/i9PnT16gXqRzAEAxgGMAT+wekN+yaVyaBfr7Uy36+Zo6x1qGk2m2GA0tXgrJgfzviVj/oeYD8msI95Mv/Eo1Wbrg+gXfsIqhr+4v4Iw5Af3Y6iAPzE86pUKqVQKEqlEs7mhYUFKpWKh0v5sUfvL5s1G6sP7tFW3S9+rHureneA6vW68fHxtb6H8ZGXyWQjI8NyufyDTeBT8MNPwY/L/iN9+CjABfMJzcbafJjWqNXQmEqrWZ4cn+BzefDO/CpCv9vtNOi1KqXcZNQjCLRvQQCGoCjqcbutVqtrNS4ygvhdLpfZbIJxvC0Ws8/nwzDU4XA4HA4EQVZ8QqMY6kfcTpfNYrWaLU6H0+/zw2u5iM/vdDjtVtsKw0MwyFF4HK7H9ct9D/v9Xr1eSyAMz89LAAAo6ofXCNDVYEJ4SfwLQne2H5sGn/406Kem90cQfoS4rzq1/HDVD7p6xGcXgiAwPgr0Zg/fdJ0vy18McAWtFYm8Xu/S0hKJRILWw9jqlgXSa/znp3H+dNwwDEPhbXa8wPvdXrfA1/kd/7EY8nM5KIZhKLr2kA2sHfrFxcWhoSGpVPpTjgIgbrx3vx6OAtaIKTDixeTkJM5R4NCsbsNXSMOHUHwoD0FxNoQhKPhL9wNWLhCsYzPvVfr0zMawDy8blUpFJpPlcjnkKLOzs1QqdV0QiPfxr9umAQDgisB/rk6mH8VYFEUwbMUQHlsj4QGA6nTasTHW9PQ0Hk0dX8xLS0tDQ0MikchqtUKByeVy4yHqVnNcMGycw+mEwePcbjcMggt9fcPovHjEOuj71u3xuFxu6HvYbre73W7o1RiWhGhRFPV6vVar1ely+nw+m81md9ihU248QB6MZ+dHkIX5eeIIAdp6cWbYPA7XbvtkNJ0fd45/HSCfoCkfx2cyGGempoV8wefYemEYAjkK1HphGIKiP4ZLwj/9WoKLoiiC4NqhlZIo+oFJBQuv7oN/Wfd+xLwO/zqlCs7/PrElWovE4/FArRf0sLvOsfcv6esa5LiOF2L2+XwKhYJMIUMZ5e8Nn9n/nw3ouv23TCYjk8lL70Xcgt3BadWvhKNgAIOTG35mo9FIpVL7+/slEolGo1apFCqVQqNRadRKKIkva1QqpVytUmpUarVSpVaqFHKFQipTK1UatUapUCrlCvhfrVTBMhq1ZlmtUSqUaqVKpVDKpTKVQgmfalTqZbVGrVIr5Qq5VKaUK6DiSyGTy6QylUKpW9aqlWqFTK5SqqDDeZ1Op1QqFQqFQqFQq9VqtVqhUGg0GoVCIZfLVSoVfARzNBqNSqWCxSYmJnp6epRKJRxWyFGMRuMvHrpfAHq9bnJyEp6jrF3hKIrK5fKenp6+vj7c5zaFQoFRgWk0GoPBoNFoMPIuzGEymTQajUqlwp9kMhkmqFQqLExYdd+NY4ABfWGY4bUBd0kkEkxQqVQY/BFigwmYCWPuQuR9Pb2vu7qFfIFRp2fSGcODQyKBUKvRLqs1KpVSLpcqFTK1SrGsUWmX1ctqpVql0KiVGrVSpVKq1RqNRqNUKtVqNUwoFAr4ZVUqlXINKBQKlUql0WhkMplcJlcplCqlCk4YlUKpkMnVSpVapVYqlGqFEs4ijUqtUiq5bA6JQORxuL7P8MKCYahWqxkaGhCLRas5CIL4fT4vvsvEC78vtcAEvoCh73rwIbr//u54rZSMF1vb3Fr38njip53HcCUV7tIfr7WuRXQ1JgL86fF42Gw2iUSCDuHfR/vJYfsLsLbnkHtJJJKOjo7+vj729DSXzeHMsGempjkzbM4Mmz3DZk9Ns6dn2Gz2zMzM9PQ0DOg5PT09swrTqzAzM8PhcDgcDpvNxnNgJiw2M7OCh81mw8yZmRmIjcvlstlsGMUDLzY9PQ0TU1NTMB9HPjU1tbb1tQjZbJg5NT09hePv6+vr7OxUKBRrArf8OCa/Po4CfH4/NJQGADidzqmpqe7u1wQCgcGgUalkCoU0yqRPsEapFBKVQmKNMqgUUn9fb39vH3GEQCNTGFQag0anU2k0CpVOpcEEmUiiUahMOoNKplCIJAaNPspgMukMOpVGIZFhSSadwaDRaRQqlUyhkimw7iiDOcYcpVGoFBIZ/lwpQKFCcgZjiUOiSVkDkOBSqVRIbZlMJplMhkQQUtXe3t6BgQGDwQBn88LCwtDQ0NjYmEQimZ+fn5+fF4vFIpFodnZWvAqzs7Nzc3Pz8/MwLgLMEYvFEolELBbPzc3Nzc3Nzs4KhUK8okQiEYtFYrFIIpkVi0Wzs0KYnpsTz82Jx8ZGBwYG4KTBlQBw5G02G4/HGx0dxePjwki3MOY8jKYOgwRDIXJ6enp8fByWHx8fh8Vgmslkvn37tr29fXBwEMYYhghhDN3JyUmICi6ViYkJWBce8ExOTuIlISrYNJPJhPGGR0dHGTQ6e3pGr9PZrLbxMVbPm7fEEcIYc5ROpVEpFBqVTKOSGXQq/Btl0hl0KpVCYtCpdDqNRqNDNgl5G5PJpNPpMAH5IvyI8FszGAwKhUKlUmlUGpVMoVGoDBodzhk4l/AcBo0+CicbiTwyNEwcIcyJJZ/jzR7DkOVlVW/v2+HhQaGQD//4fC6bPS0SCQQCAY/HE4lEAoGAz+dzuVyRSCQUCmGkHJgDywgEApFIxGazYRwdPp8PcwSCFSRcLhcSSh6PJxQKhUIhl8uFeHAMsBb8L1wFkUjE5XJhYdicSCSCTUBUYrEY4pmdnYX5MMHlcmF1HJtAIOBwOLDW9PT04OAggUDAxfe1XPDzxZS1Qo/P51Or1WQyub+vj0wk0ak0KplCJpIoJDKFRCYRiBQCiUImk0gkEolEJpPJZDK+3kkkEpFIJBKJ8BGcMzAOCoFAgFWIRCLMIRKJcEZRqVQcG4VCIRKJBAKBQqGQyWRYGE5CmA/RkslkEolEpVJhMRwD3g08TSaTySQyTotIJNLw8DCJRBoYGCCRSGazGX/xtYT916b1QjHMj6IIiqCritT/n733fmsjyfbG/4nve+/e++7e3fvuzu69uzs7Mx6PJ3mcTTI5ZzA4Z+MEzgnnRA4GY2zAGUwyWRISSAIhoUhQFgihnLO6u74/FPTIYM94PLP3zs5yHh6e7lJVdXV19fl0nTp1Plqtlsfjs9kcHo8LXyH2KJPP57JHmSzmCJ/HZTIZL5saHz96RB0cZLNGxwVjY4Ix9iibPcoe4wv4PD6fy+OwORw2m8Nms5hM5sgIl8MV8AVcDpfH4Qp4fB6Hyxllc0fZXDaHzRplj7L5XN4YX8Blc0aZLC6bI+Dx4R/MIODy+Tweh8PhcrnwWwC+IfCDgsfjQfJ2+H7CA/hNAVPg1wSPx5PL5XBygKIofH4dHR09PT09PT29vb0EAqG7uxu+TkQisbe3t7u7u9dP4GCFow2mdHZ2vnjxor6+vrGxcb6a3t7e7p7e7p7eru7uzq6ujq6ujp6ert7e7r6+nvb29q6ursnJSfw7cd6oOjesFpNE4ZMYPMMCo9xiU6/L5RobGyOTyf7sFz9GFnxK49fHEFSn0YqFoomxcT6Xx2Vzxvj8yYkxPo8D3XK4nFEelw2fN5/HEQj4ULFCFYbrX3+tB1Ue/uBGR0fHx8bGBWM8DhcOm1EmC44iziiby+aM8QV8LvtdVHIAACAASURBVI/NGuVzeawRJmeUPT42rpDJoaPaj7hp1GIxDg/Te3u7icQ+AqGXTCYNDJDJZBJUHVCIRGJfX9+8tqIQCEQ4vcM1GlRGUE/hArUPBEsSifTgwYPq6uqOjg5cbUFYJc0rUyKRCFPgKIUKq3++HbjqhNpzgRKkUCgEAqGnpwdejkAgQDiH6hjH9f7+fqhDYVVjY2OQigrHgB9vMlqATP57Kk1Go9loMhtNRr3BoNObDEaTwWjUG0x6g8lg1Ov1er3eaDQajUaTyWQ2m81ms9FoNBgMJpPJZDLBY/284OnwGE+E2XQ6HTyF9cAMsIjZbDaZTAaDwT/RYrGYzWaLxQIT8SL+lzYajWaz2WA06vR6w3wj4bUsFovNZrPb7f4TlDeumv0SEAXDMB+KwDVlBEW984yb82v1CIYhXq/b4bB5PC64OIlhqMNh43E5VCrVZDJBRxfIOQiNpAtINP0n4NBqgHoRGAsS8foQrw9FUOh94XG5UQRFvD7Uh8AVV+jxhfgg3mE4Jyi8itvtxik84TKA2+3GuTnhugLMDFcCFrwVXq/XYrFotVqVSgXNLBqNBlrJNBqNWq3WaDRarVatVs/Ozmq1Wq1Wq9FoNBoNNNdotVpokBkeHu7o6GCxWHOldJpZtWpWq9Lo1BqdWq2ZVatVajW8yJRarTabzS6/6AALWvW293axkQTeLDzGuU5hNp/PJxKJiESiWCw2mUxWq9VutzudTqfTabVarVarzWazWCzwwGazmc1mmA5HP1yYwfPA5RZY1mKxmEwmm83mtDusZotRb7CaLXarzWIyw2OHzWY2GaA7k81qtlpM0P1v7s9ihkoBVmW1Wo1Go25ejEaj0+mEy6TwEcM5nNfrhY46cDBAtzQ4fuDAQBEUOt4g8947KIIiHi/iQ95zmQKuFwLU7XbY7Vb453Ta7HaLzWaBmgh2FFxestlsZrPFbnfa7U6z2Qw7EK5pwQ6EAtPhvcOuhh1LoVC6urpmZmbsdrvNZrNarXj/w/8WiwUulcGHBbvOYrHAlS38Eg6Hw263u91uh8MBlR187rCpLpcLlnK73fiTxR86PIYthJX4j0x/a9X79ieGEzhCgUSW3+ZAMRjQ71u2PRTDEBRbtFy0QPDmLVCXiy2BCxa98GPcaAlb5Z+OKxz/K+LvGva6TRIFGAKdQVEEwVAU/bbx/rM9DJv7A6+bv34JiAIglsz7USEousiBBPfygreOAoC6nDY+j0uj0eBXDHjLdPiNn89zVS5YeH/jMMXmfT++38PrDWPujRn8zdP+owH3dsPpdXGXSv/Rg3uq4L/6fD6pVEomk6VSKf7OIHOBnxAE8/kQL4J4IRijqA/3QvE3auOj2f+Vw1PeeMt4q9B5tlp87oJhmNvtHh8fb2pq6ujogKazoaEhaBODVi8GgwFP6XT64OAgTIeGL/8DaHOj0WjwGBrBhoaG6DTaEJ0+MsygU2lMxsgokzUyzBgZZjBHRkaGGcNDNObIMGOYPjxEYzEZLCaDMUxnDNNZTMboKAvWg9vuhoeHoc0HXhQCs//rt/j5vnlIYAtPFyujdxcMQ5E5ikb/8Y+icyxbbyv17YL8gp/e+CLgiQwGg0gkQmZlv9pee32+V5V/R3e9sewb39kFzcNJi/1193c343vFf8C/Vhs6z7M357HwdkdQP/mOW8Bf7beV8u8x/3q+Q4F8T2MAhs2rt4XjEcPmIW2Bg8a3x78QRAHzHfHmnzD42YtBVYhhGMAwu93G5XIGBwdNJhPengUPCU9cnL4QQrC3XH+el/67R9UbH/+CZrzx+CcRDMMUCgWVSpXJZD+04IIPnDc2720NXvwy+OeE7jotLS1kMhk36ENTEm5Z4s0LNMTjKfDAP9G/IEzncbk87lxOvDo+j8/nwUq4c7VxuXw+zMbl8eaO/S8Nj+GKAp/Pp9Fo7e3tQqHQ3yXmLR8l369rfpzAXv1e4PpphMFgkEgkf0T5XnX/HfJTDXLsTd7qP77yt97aG74bvv9a34sob0PT9672u8t9b7ULKv4FzlG+W/Cn4t8Uu93O5XIhoixWi/9UgiCIXC6nUqlwjvK/0obFoOL1eicnJwkEglAoxI0wuEHD3wLjn4gfL05cfIrnxKuzOxx2B14Wz7PgeGEleA1Wq3ViYqK7u1skEuFvFJyB/a/06t9b/EcLRBSz2YynLFblS/KLlyVEWUKUnwui+JsmMAzzeDxisZhKpapUqn+U54Jh2PT0NIVCUSgUnnk237fOUf7xZQlRlmSBLCHKEqL8LBAF+NmFobhcLqFQSKVSZ2dnFyyH/mwFQRCFQgERBQ+jCd7f/vBzF2wJUZbkdVlClCVE+XkhCi5ut3tycpJCoUxPT/+jWI08Hs/k5GR/fz8e1OCXLUuIsiQLZAlRlhDlZ4ooXq9XJBINDAwolUr/eJQLivyvyOKWw0SXyzU+Pk6hUNRq9eKm/l167X9VsCVEWZLXZQlRlhDl54IoeGNgGyCiDA4OLo6D+bMVp9M5NjY2ODio1+thyi9bqy4hypIskCVEWUKUnymiwHBJAwMDMzMzP3+rF2wzDHmLIwr29kDLvwxZQpQlWSBLiLKEKD8vRMGf0RyiDA6oVKp/IEQRCARUKhWP3Yn35y9ydC0hypIskCVE+VGI8iPVxHeXxb7T6/Tbst93/QUvNoqiC4qgKKqQK+g0mkLxWjhu/O781eIPuoUfI4gPEQlFdBrdMG9B+knkO5ZDvrvUghoWpMMnBRGFTqfjG/3etgDzxp70j66xOLP/43jHxi/ItqAl2PsKXqF/GA+IKP6RBH/8hX6M+F/Xv4cXJP5QeVvZH1Pnz0oW3Ih/Z76L8XkJUd4HURYM2TdmWJBzQfo7yhsoUubPUB+Ck68tigczd/AthRwKXgsLMc9XCsXr8U7JFUM0ukImxyvBXldwb2we/orCEEwmkwlGxzMb5w6Mr5+ajCa9VmfQG0xGk06jtZjMFrNZr9Mb9AaL2QxD7Bn1Br1WZzaatWoNY2i4p7NLODFpNBgtJrNJbzAZTWaT2ag3zFVoMJpNZhgUD4+7hwfUw8PkwbhbJpMJxknDn90PehZv6wH/UzioGAwGzhzz7hfy73BsERIAv5g3/jF1vrvyxfX4R0774Vr6DQoar21kZIREIhmNxsWxs7DXVfn/jIB5DYOf4sF+/O/ih4p/5VBQv+h/71fnz0r87wWbj9UE5vkCvrf4EqK8J6K4XC4YlROPxgijgcI4jDARHqjVahifUaVSwWM80WAwwOiNMMigXq+HARzxaKM6nU6lUqk1Go1ao9fq9FqdZlat02gh/fDsjEqr1ug0WrVqVqfRmo0m/Fin0eLELSaDEacr1qo1JoMRZtOqNQadXq/VTckVXDanu7NrmD6kVs3qtTqNWqOaUWk0GtgM2FrYHthsuNkCdqnD4RCJRENDQ4PUQQqZTBsYpA4M0qk02iB1kDIAo2bB40HKAPxpiEYfotGH6UMw7D/8g4kw7D91YJA6MNje2vaovuFVWzulnzxEo+M54R9tkEobpNJpNBiqnk6nw1i2MMo9ZEaBpACQO2BgYGBiYgKPtgnJCiENF4xLCGMmwkT8GArM43K5YNRCnCIMHns8HkgFplKpIFWB0WiETGJQ3POCRzDEq8WrwhsA83u9XhhUEbYQDyeKva7Q30+L/Ujd98ZL41YvXH1jP+Jb6qeSv0dj/PEJD6P3y4ATKPhIWxBf8l3KLiHKe1q9tFptf38/jBvf3d0NQ8f39fW9evWqs7MTBpCHlAN9fX3d3d09PT2Qw4BIJMLTnp4eGHkeDx9PIpE6OzthIPqenp7u7m4Yc76np6ezo6Ovu7efQCT09vV0dRN6+4h9hL6e3t7unr6eXnjc09X9qq29u7OLTOon9hG6O7tIBCKxt6+nq5vYRyARiDAzPIVFiH0ESOHQ1tL6qL4BcoT0dveQiCRCHwEPjI83uKurq62tjUAg4HTTKIqqVKq+vr729nYYJJHNGmWNMJmMES6bw+Nw2azRUSaLyRhhs0ZhFHcmY4TJGGGNMFmMkbngjIwR+DfHCzBfZGSYMUSjw5/YrFEum8MaYY4MM1gjzJH5SpgjIyNMJs4aBGP+j4yMMJlMNpsNaYU4HA6NRnv16hWRSNTpdDB6oNFolEqlMB4XZI6BEemFQiFki4HsMpCEA3LJTExMwANIJCMWi4VCIawBMs0MDw9DAhs2mw1rgPlhoHvIQwNrE4vFkIwE57CBmWE8fNgkSPsBf5VKpQ6HA8zPF/Gv7+8epfi0ZsHwfpey3yF4jFH/xKGhIQKB4I8oC+ZD73259xb8lV/83f1j5ihvjIW6YOLyjyv+N4uvX0I2M+wdOm0JUd5zjiKRSNrb24eGhkQikUQiEQqFQqFQMi9QX4yPj0MWLKhBJBKJXC6HakUqlYrFYpFIBDURpMMSCoUymUwqlcI6JRLJ+Pg4PJaKJVKRRCISi4UiiUgsk0glIjH8k4olcqlMNCmUiMQKmVwmkYomhTCbaFIIfxoXjImFIrlUJhVLRJNCiVAkmhQKJyZhKVgEHsNLCCcmJyYmZDKZXC6Ht4PfyPDwcHd3N4/Hw6fAs7OzJBKJTqfr9XqHw+F0OB12h8lgtFmsLofTajKbDEa7ze60Oxw2u8Nmt9vsNqvNZrHarTa7zf7tf6vNbrM77A6n3YFndjmcsEK7ze602R02u81itdvs8M9hdzgcdv+w9jAuOozTDqcaUPR6PYPB6O/vNxgM8EGPjY11dnYSCARI58VisfBgxjBKMWTuotPpdDodhhmGBzjH18jICAw8PDQ0xGAwGAzG4OAg5PmAsZBhThilGM+Mh0CG8yr4EywOSfrwbLDakZER+F2iVquB35rKuxi1/Ye0//GP9Mb2Byr8eMEcBfi9dz/mWj9GsEW63n/h571lge0RmZd/FB/37xbMz47ndrt/qE1vCVHec44ilUq7uroUCgWEbkiTgI8wdJ5hBfObdMP/0NwBK8HDzqPzkefReXJTeAAJHuYuiWKQPMPn8ULmFci3MUfBgmIYXCBBsbn1FQB8Hi9cR/FByg0Ug6svkM0FQ1Cfx+t1e3BSB1gnwADqm+NUwHliwPzzmp2dHRgY4HK5eDv1ej2dThcIBPh9/QzF4/HAnSIWiwVFUY/Hw2Awenp6JBIJbrHEzXq4ERKmQIGmS/8M0LC5+Hh2dlaj0UATKH7sbzyE5lBYj2ZeoP0TrgnhGaAhlM1mt7a2ymQy8HYfgbeJ/+en/7f5O3+zLpQFMw//dZT+/n6TyeS/jrIY0v7HBCyajvgD4Y8UvB/812Z+kpp/VuJ/a9jSyrz/haD8hHMUqVRKIBC0Wq1/nYvHFjZP/rHA/xXDMByB/NMhxoB5+imY02q1Ou0OgPpBC84UCyk0EBRyNHndHsSHABTzerw+rw/x+jwut8ftp+jn6/B5fU67A/XnbsHmavN5vg3Djk918fZrNJrBwcGxsTH8XdLr9TQajcfjud1uj9s9O6OaHJ8w6g0AxQCGuRzOGeWMWCS2mi06jVY4MalSzui1OuHE5My00u10QfcBo94gnJicnVFp1BoBj0+j0ug0OmuEKZyYdNgdEPM0s2qJSGzQ6X1eH4ZiHrdnSj4lmhTCdSmhUAjJkgEADodjampKLBZD/EBR1OVy8Xg8CoUCU+x2O5wEQFPS30kWPNz3UzoQxTs7OyUSCXj9w/97vxz9M793A95RhoeHSSQSzjb0c5MFjCY/siuwn2i68/OUBTflPx/93rJLiPKeiCISiUgkkk6nwz+CZmZmOjs7Ozo6VCoVzDY1NdXa2lpVVVVZWVlTU/PixQsej+dyuTQaDVxcMRgMsPjU1FR3d/fw8LDD4cAnOlarVSAQNDQ0XL9+vbiwqLW5RSGTu11u4cRke2ubcGISTk1cDidnlN3a3DI5PiHg8V82Nt2tqKwsr6i+W1VVefdh7YPHDY9aXjaP8QWI1wcAQLy+yfGJl41NZCLJZDAq5IoXz55T+sl2mx0A4LDZR5mstuYW9ugo1A5Op3NkZKSrq0ulUqEoqtVqBwcHx8fH8S6FKTweD0EQq8XS1tJ6/uw5Yh/B5/UBAKbkitqa+9euXOVzeV0dnZfzL7U2t/QTSXnHcq9fvSYRiQEAAAPEPsLZ02daXjZ3tL86kXc8KSExLSV1S1b2kUOH71ZUioUip93R+arj2pWrXR2dNosVAKBVa2qq7928cbO3r6+xsfHgwYMNDQ1arRYAoFQqHz16dOPGDT6fDx+62+3mcDhEIhFumHC73SwWa3BwEBrB/J8s8jrVMVhkhcczL17v9T/1f6Mgk+Pisu8y3hAE0Wg0XV1dUql0QSO/twb/T3X8cwdOLpH3FfzDHJ+Xw2MajQatXjDbj7nETyX4NAL4IcriB/ce4j82fD6f1WqF81H1P77MzgvkgcXv6x2/vdRLiPJ+Vi+JRNLX14dvvvP5fO3t7eHh4Rs2bmxqaoL2HwKBEB0d/eGHH65ZsyYwMGj9+vW5ublMJpNKpe7es2fnzl1CoRDW1tHRmZqaeu7cOZxTHUVRJpOZk5MTEBAQEBCwYf36sE2hxYVFfC6vtuZ+eGjY/Xs1DrsDAKDT6u7cuh0bHfO44VFN9b1NwSHLPv5kU3BISFBw4MaAjLSM7Vu3RYZHnDl1WqWcARhQq2YvXcxPiIt/cL9WLpVVlJUvX/ZpZnoGj8MFANgs1ntV99asWp2Tk8PhcjEMm5mZuXLlSnZ2NplMdrvdRqORSqVC/EAQxOfzaTQaGo0Gdbdepy8vLYsMj6h/WAfnRpPjE7lHc5MTk/uJpILbd6IiIktLSh83PF6xfMWnnyy7f6/GbrUBAKrvVm1Yt77wTkFFWXlQQOC6NWu3ZW/NTM8IDgz65quVd27dFgtFpcUlEWER5aVlZqMJAKCQyXMO5KSlpj1+8uT6jRsffPBBREREb28vgiASieTUqVPJycn9/f3wATmdTg6HA9dRAABer3eUzR4YGIAdDu1guNJH5wmbcbslPoQgdbTL5YYvDIZhMBuKohgGMAzzIQjO5Qx1N27/xDAMstv6mwfhbBXy3SII4vV64WoQ9CKDV5+enu7q6sKtXti8yeUdx6rdbp+enpZIJEqlcmZmRi6Xy+VyhUIx9V6iUCiUSuXU1JRMJpuamlIqlbC27u7u1tbW8fFxmEcmk8FL+P//nxbFlFwuV6vVeBzon2RWseDLwGw2wyU0Gp1O/ccXuLZHo9EGBgYGBgaoVCqNRiMSiRMTE+/SdUuI8v6IQiQQZmfnqDsMBkNJScmHH3745z//+ezZs9PT0wCArs7OkJCQ2NjYe/fu1dXVHThwYMOGDTdv3CCT+3ds356SkiIQCGBtr9rbQ0M3HTlyeHZ2FqZYrdbq6up169YdPHjg2bNnjxoaMlLTMtMzGp+/qCyvWL1qVVXlXbfLBQBQq2Yv518K3BjwqL6h4PadoIDAXTt2Pn385FFDw4tnz/t6eltevtyckREVEdnR/kqr0bxqa48IC9+2ZSuXzRHweDu2bf/g979ft2bNsydPPW63x+0pLy373X/89pOPP7lbVWUwGGZmZi5evBgfH08ikZwOp16vp1KpfD4f71udTken0+EY0ml15aVlURGRdQ8e2q02FEUEPP6J3Ly0lBRiX19JUXFcTGxpcUnTixfr1qz97W9+k5yYNEgZQLze2pr7IUHB5aVlVZV3wzaFXjx/HnoZNL1oTE9Ni42OaW9tqyyviI+Nu3+vxmaxAhSbkivyjuVmZmQ+fvy4oKDggw8++N3vfnv69OnZ2VmpVJqXm5uenk4mkyGi2O02SLBoNBowDHO5XEwmk0ajWSwWn9crEomIBCKXy4X7SEwmE5fLZbFYSqUSRw54v06nk8fjUanUqakpFEVtNhuTySSRiCKRCPoQi8UiMpk8NTXl8/lkMhmRSBwdHbXZbNg8zzGdTpfL5bhfAwwNQKfRJicnp6enqVTqixcvnj172tjY2NnZOTY2ZrValUolgUCQy+XAz/yIvJvDEoIgCoWCSCR2dHSQyWQqlUqhUKAvNZTFpwuO/VMGBgbIZDLumT04OEilUqHHdktLy5MnT/r6+qhU6uDgYH9/P54NHiyuavHl8NMFrVpQ5PWfKAMDlMXFYVP7+voGBwc1Gg3eG/hXwnvLgimO0WiE3p5sNhuyheLC484zjMLT+UOen7yWf55s1D/d/5T3JllQg3/6goILmvHtKZ7ZLw9kO+XxeCwWq7m5mUwmvwtILCHK+1m9UJlMTCGTVDNKDEMAAGw2K+fggbVrVsfGRm/btqWfSAAA9PZ0RUVGHDmcI5OKTUZ9Q31d6KaQkyeP9/Z07d61Y3NmukDAgxV2vGqLjorIyz2qmpmGKQa97sb1a199+fm1a1eEk+Mmo/5lU2NR4Z3OjvbystJ1a1dX3a1wOh0AAM2s6sa1q8FBAQ31dbdv3oiNiaooK7WYTRaT0Wm3uV0Oh912v6Y6JDjw8KGDzS8bd+/aGRMV2fjimctpf9nUGBa6KTY6KigwIP/iBeX0lNfrvld197/+9MHv/uO3qSmpdCpNNTNz9fKV5KTkfiLJ43Ib9Qbq4CCOhT6fT6fTDQ8Pc3lcl8et1WorK8rCQoLPnDjR1d5G6ut9cK96e3ZWenISmUCoLC1JiosrKyp6+fxZWHDw15+vWLNy5fUrl6dl0sf19ZHhYRXlZdVVlbEx0WUlRbBj9VpNcVHhxg3rC+7cKiosyEhPrb1/z2o2AQxRyKQnTxzfsX3rk8cNhQW3v/ry848/+ltIcODLphdC4cS5c2cyM9Io5H7E5wEAuJx2AZ9HHaTo9ToAULfbwWQwhmh0p82uU2vKSkrjYmOvXr4yM60EAMilsuLCouN5eUP0oQVDwmQy1dbWHD1y6GVTo81mkUrFV69ejo+LqSgvNZuMBr2u9n7NkcOHiMQ+p8P25HFDTHTkqZPHpRIxhiE2q7n2fk1e7rG21maHfW69wemwPWqoyzm4v6GhboBC3r9v76aQ4LCwTVGR4dFRkblHj/T19ohEot7ePv85yrvPVLxeL4/H6+zsZDAYcrkc+hzC/zKZDLopisVihUKB+/XhP4lEIuidCDNA/0PoiyiVSuFPsAg8npychGVlMhlMVCgUIpFIJBLBCsVisVQqhY6O0K1RKBTCqmC1MKdMJhOJRPhPcrkcFofV4p6TMplMJpOKxUKJRCSVikUioVgsVChkUqlYJJoUiSclUjGXx3nZ0iSRiQEAGEBRFEExH4L5fkJCZp1O19PTMzY25rDZ3S630+G022wup8vlcLqcLrfL7Xa6XA4n3FcEp5749iY8ZcFuJJgOZ674Tib/jU3+AhlF4fTX5Sfwiv47oiDTqMvlsjnssFEO2Kr5FKfL5XQ5F2yislgs8DPivXc4/lAI/6dDFAAwqUTY19utmpkCAHU57Y8f1WdnZZ48kVdUeCc+LrrqboXLae/r7QoLDQndFHzh/Nnbt25szkyPi41+/KieRh3YtXPbluzNYwIurK6zoz0uNvrk8Vz17AxMcbscL54/DQkO2Lhh3f59eyoryro6X02MC6YUsrqHtYEBG+5V37VZzQAAjWb2yuX8TSFBTx43lJYURUSE7tyx7X5NdXVVZX3dAwGf6/O65TLJxQtn165ZFRiwYdU3X5eUFFrMRpNRf/3aleioiPs11QcP7Nu9a8cApd9iNtbcq1q9euXG9etXfrXyyqXLrBHmnZu30lPT+okkl92pmVVTBwcnJibwvjAajMPDw4KxMY/Pq1ary0qLV3/91RfLlwWuW7spYOOalV8v+9uHaUmJNAq5sqQ4PSmxoqS44UFtfHTUof37NqelZqQkv3z27N7dytBNwRXlpRXlpZERYRVlJSjihf3Q/LIxOCjg/LkzN29cy0hPrawsMxp0AGDKaXnusSPZWZmPH9WXFBWEh23KzsoMCQ48sH9va8vLG9evbsneTO4nej0uAIDLaefzOIMDZFjW43GyGAwGfchmMvNG2dmZm3/97/83OjKKNkgFAEhE4tMnTiXGJxD7CAuGkMPhqKurjY2JunnjmtViYjEZsTFRv/n1v+cc3C+TiscEvGNHD23OTCcSeqen5EcO5/zrv/x/gQEb2ttavB6XxWy8euVSQnxM7f17dpsFYCjAULfLUVJcGBMdWVJc2NbaHBUZnhAfe+3qpdKSoj27dwYHBezft6enp7urqwvOUfD2vOOI9fl8AoGATCbDiZHL5YKbMXHxzgvcdwl3VsI9lTAzNPTBDZsw3ev1Op1Op9MJq4LZoKEPrxweQJUED2AiMr+xFF7U6XR6PB5odYSJUJnipfCW4Cmw4LzKc7rdTq/X7fN5oD3S63V7vW6Px+32Ol0e58yssrn1pVgqBACgGIKgPgygKPgpw8Rptdq+vj6pTDb/bPx++9ks279tRgvdceAPC6MzzYvP5xsaGqJSqUuI8u2FfvI5ilQi6icRNGoVhvpUM1Pnz52JiY4suHOrsqIsKHDjsWNH5DIJoa8ndFPwxx99GBS4MTIi7LPlyzasX/uooY5GHdi1c/vWLVki4Zxe7unuTEqMP3Xy+KxKCVN8Po9UIqqve7Bj+9agwI1rVn+TlBhfXVXJHmU+qK0JCtx4r/qu3W4FAKhnZ65dvQwRpaK8dMP6tZ8tXxYVGR4dFZGRntr8stFqMWGoj0ImJSbE/eH3/5mZkTY+xgcADA/RsrMyY6IjHz+qP553LDIirOpuhUIurbl3NyY68sK5c5npmTFR0bdu3Dx/9tzmjMwBMsVpd+i1uq7Ozta2NiaTOTAwwGQyyWRyY2Mji8XCMEyv11WUl65bsyo+Nvrk8dzLFy8c3Ld3w7o1KYkJg+T+8tLilMSEu+VlDXUPYqMiC27drHtwPyUpYcfWLYdzDoaHbaquqqysKIuMCKusKEMRLwCY1+Nqany+bu3qc2dP37p5PT0tpfb+PYfdCgCmnFac0baBVwAAIABJREFUOJ6bnZX5qKGupLgwNSWp6m7Flcv50VER2VmZB/bv3ZK9mUIm+bxuAIDTYeNx2dRBismoBwB1u51sJpM5NKxWzrS9bA4NCl7x6fJ1a9fV1txHfIhULDl98lRCXHxfTy98HLj/N4qi1EFKamry8bxjM8qpV+2ta9esgr1KHaSQ+4lbt2SdPXNqcmKsn0RITkr4+KMPN4UE5V88r1Gr7DbLrZvXE+Jj79dUOx02iChej6u4qCA6KqK0pKj5ZWNyUsLlSxeFk+NWq4XJZBw9cig4KOD27VvNzc1KpdJ/SL/LiIWLNNBtemZm5m3ZFq9U+5/ir8+CDLh+eZe35nvnUnglb7wWsshVEsPV4HwWeOrz4WtUKACYVqfu7HolV0gBACiGoBgCXey/t8HvLhBRxGIxBlfS5v0n52IgwfahCx3MYAcii9xAoEC/fOxNHmXY/P6ExS3BHbtRFJ2DCbip4PVrQYGVYABDMLihAPUhCApLvX5Ft9tNo9F+DKL8UPknRBREJhUPUPrVszOIz8MeZWZmpH22fNnWLVnZWZmfr1geGRHW19v9qr01NiYqMSHubmX582dPbt28Hh0VcfjQwceP6nds25K1OUMinluZ7+7qiI+LOXkiD5+jmEwGAZ/L5YxyOaMtzU0XL5wLDgqIjAgrKS4sLLgdsHF97f17bpcDAKDXa2/euBYUuPHxo/ryspLwsE2ZGWkV5aW19+/V1z3gsFketxMAoJBLr1zOX7tm1b3qu06n3ev13K+pXrtm1bq1q3ft3B4fF/PxRx8ePXJolDVyr7oyMSGuoa7+ZWNTcmJSwIaNcTGxmekZtEGqx+U26Q2v2tsfP33S0tJSWVnZ1NTU0tLy6NEjJpOJoqhWq6muqoyKCr9fU63Xa31eN4fNOnb0cFpqMonYV1lRlpgQV15W8uRxQ2REWHFRweTE2O1bNwI2rv/i88+CgwKq7lZUV1XGxUZXVpTBDzyb1VxcVLDqm69LigurqyqTkxIqykvhHU0pZEePHNqSvfn5syfFRQWpKUltrc3sUeb+fXv+9uFfvv7qi4z0VOogBc51nA4blzMKEQVDvE6njTPK4rJGeaPsyxcuJsUn5J+/kJKUnHv02JRcIRVLzp4+k5yY5I8o+AiRScWHcg4c2L+XROwrKrwTHRUREx2ZlBhfX/eg8cWzlOTE6qpK5bSiuKggKTH+eN6xQzkHtmRvZjEZBr22sOB2SnLiPCgCAIDH7SwsuB0RHlpSXNja8jItNfnmjWvwwwJBvC+ePw0P27Rnz+6Ghkf4Ghv4IYji8Xj4fD5lYGABIMGCkCizv79fKBQ6XXPxaaw2m0AgGBoamp2dnZqaYrFYEokUKgiXyz05Ocnn87VarUKhYLJYKpXK50MAAG6PRygScTgco9GIAYCiqEaj4XA44+MTNpsNw4DX652amqJQBjgcjs1mh13q8XiEQtHgIFUkEmk0WhaLRR8a0un12LzbvVI5MzhIHR+fgL5GPp9PIpHQ6XSc2dPrcYtFk3293QRCb2fnq56eLh6PYzYbIaJoNLNdXR1TU3Iw9zGOogBBAfITTh++RRQUAxA85jd1eT1er9szdzp/vx6PF8MA9lqcsW91uNfrc7s9Xq8PJnq9Xo/HO2/Fcnk8njmkQNF5JxEXnNsteLgYiiFeH+pD5rYWzAuKoXa73Wq1zoWewzDEhyAYhqAogmEIhr7WGgDAEqIslp8cUQDAZFIRoa9nVqX0uJ2NL56Fh20KDNhwYP/ePbt3xsfFrFn9TUlxYd3D2pTkxHmcQCVi4fZtW2JjooqLCnbs2BYbE0WnDQIAUAR5+OB+UODGixfOmYxzcXblMklxUUH+xfOTE2MAYBazsbDgdmRE2InjucVFBQEb1xfcuaXVzAIAZDLJ0SOH4PpBeVlJakpSzb0qqEYBhmCoD2AIAECnVRcV3okID21rbfZ53TPKqdOnTqxbuzprcwY0ea1Z/U1yUkLji2dVdytiY6KeP32qUamLCgqXL/v0j3/4IDE+gdJPdrtcOq1uYGCAyWIKBIK2tjYYbqS/v39sbAxBEJVqpqy0OCoy/NnTx1DvCyfHT508np6WQiT0lpeXJibGFxcVPKitCd0UXFxUoNWqBXzu9u1bf/Wv/+eLzz8rKy2+W1keHrbp/LkzCrl0ekre/LIxMyMtLja6p7uzrbU5Pi5m755dLCZDp1X3dHcmJsTt2L61u6ujqPBOTHRk44tndpulqfH56lUr/+M3/zcxIY46SIHrKP6IgiJel9M+yhzhc7iE7p74mNjszM0P79du37otIiy8vbVNIhJfPH8hPTWtr7cPHxXYvBuYTqe5cf3q7l07igrvHMo5sH/fnuvXrmRmpJ09c+rO7ZvJSQkvnj/l8zg7tm+NjYkqLys5cTw3OCigvu6BRCwsuHMrLTX5QW2NzWoGGAYA5nLaodWrtKSo41VbclJC/sXzM8opAIDX4+rqfBUXF5OSknL//n3oGO3fmHcRr9crEAgguTKeiNtAtBpt1d2q9PT0gjsFUokERVEMxfg83rlz53bv3tXV1dnS3HzxwoXnz5/Z7TYAgFarvVddfSk/n0QivXz5Mi83l0gguFxz7gzV1VVnTp9mj45Cj+KWluadO3bk518UCYUAYHa7rampacuWLceOHRthMCAOKRTywsKC7OzsmpoaEomYk3Nw29atPT3dLpcLAGA2m+rq6rKzs2/fvj01pQAAmIzGqqq72dlZDx8+gG57ZqP+fk11UmJ8elpKVlZmdvbmI4dzmhqf67RqFPVqNLOdna/kcumcEzhAEMz3d0UUFEF9Xh+KoBaTmTE0PECmqJQz8Oo6rXZwcIDH5TocDoBBa9NrmsfpdPD5vJ6ebplMhqIIAMBmt/F43NbW1sePH794/vzlyyYWiwntinw+r7Ozo6mp8emTJy9ePB8eGjKbzRCIMQwz6HVDVBqdSrOYzD6vD6o+k8lEHaQ+efKk9v79V69eSSSSOasjhmEA+FDU96Y4qkuIslD+DogCZBIRidin086qZqaO5x2LjYmqulsh4PN4XE5T4/OY6MhdO7dfyr8QGxMZHx/z/NmTfhLhbmV5cFDA5sz01taXl/IvrF+35lL+BRp1oONV29YtWUEBG548bnC5HHC6KpdLT53MW/XN1xfOnyX3EwcHyKdOHo+OCr9z+2Z7W0tSYnxqSlJ93YMhOrW4qCAsNGT7ti006kBJcSE0Xs1bAwCG+lDUBwDQ67U3rl8NCQ58+fKF1WIi9xOzNmdkZ2X09naNCXijo8zr164EBwUcO3r4zu0bYaEhz548cdgcHDY7Iy39V//yr2GbQgm9fS6Xy2A00ul0oVA4OztLJBInJyenpqbodDqfz8cwTK/XFRUVhIaG1NU98HhcAIDJyfHc3KPJyYkkEqGoqCA+Pra0tPjevarg4MDCwjt6vdbrdT98WLt8+bLPVyyvrCiruluxccO6sNCQC+fP5h47EhsTFbBx/c0b1+QyMXuUefjQwZDgwJyD+y/lX9i2NTs4KODO7Zs8LvvO7RtRkeGNL575vO4phfzEidy//Pm/YmOiqIMUfB0FWr3MJgPAEJ/XPcpk0qm0utoHK5Z/tn7tut07dgYHBn38t49uXLsu4PHzL1xMSUomEAj+owgeOBz2B7U127ZmZ2dlpiQnXrmc/6q99VDOgaTE+C3Zm3fu2EbuJ7a1NocEB36z8qvdu3ZERYZ/+Nc/H9i/l8sZLS0pSktNrq97YLdZoBHb7XKUl5XExUZDRElLTb565RKco/i87va2lujoyIyMzIcPH74fovg8XgGPP0CmKKfmEQUD2HxUBeXU9MnjJ/7zt7+LiogkEYgwbkLTixfffPP1Z8uX1dU9qKwoS05KuHP7ptViAgDMKKfOnT2dnp4K54WBARuePG6Ac2WdVp2XezQmOrKfREB8HpfTceJ47r/96l9CQoJ6ujvdbqfVYiovK/nk4799uuzjugf3AQAAoIMD5MSEuD9+8PuzZ049f/Zk7ZpVf/zg91cu5+t0GgCARCLav2/Pn/74webMDJFoEgDA5YxmpKf99j9+nZ2Vyedx4MA+c/rkxx99mJqSdOJ47oH9e8NCQ5KTEp4/e2K3WQx6bVdXh0wmgZ/1AKAYhoC/k9ULnTM0AQz43B4um3M459DW7C3dnV2I14v4PEN0al7u0YryUvXsDIYiKAK/9lA8NrhCLr1z+2Z8XOyD2hqzyQAAmJ2duXXrRmDAho0b1sfHxURGhB88sI86SJlVKe9V301IiIuJjoyPiwkLDdm5Y9vLphd6nQbWRhsc2LFt++aMTOrAINzI7HK62lvbtm3ZGhcTGxURGR0Zdeb0GR6P57+BEcW+nYvjN7iEKAvlJ0cUFEGkEhGNOqCcVtCoA5sz0/fu2cXjsmENUonoyOGc2JiorVuyggI3/vm//xQYsCE2JmrN6m9CggNr79/Tamb7SYT0tJTVq1aGBAeuW7v6i88/yzmwTyIRYRiG+LwYhvh8nu6ujtiYqM+WL9sUEhQSHLh2zaqDB/YND9Gmp+SFd26vXbNq1TdfR4SHfrPyq00hQY8b6mdVyory0rjY6Ps11RiGwA7GMARgKADAaNDdunk9KHDjq/ZWs8lQe/9eTHTklcv5ep0G9gy5nxgfFxMXG5177EhkRPjjhkdOhxNBkNqa+19/9VV8bBydSvN4PGqNhkKhCIVCrVZLIBAmJydVKtXw8DCXy3W5XCaTsbHx+ZEjh9rbW91uJwBAIhHdvn3zxIk8JpNRV/fg8OGcp08ft7e3Hj6c8/BhrdlsBABIpOIrVy5B+1Vry8tdO7cHBwXApaDsrMyiwjsCPhfxeZ0OW29318ED+8JCQ9avWxMRHnrxwrkxAU+v0zTUPzx86GBfb7fP68ZQtJ9E2Ltn19Ejh3hcNpyjuN1OuDJvMuox1OfzuifHxxufv9i/b/+yT5ZFhIVnZW5OSkhcvuzTbVu2vmprP3fmbFJCoj+iAD9tTiT0bsnevOKzT4ODAhrqH4pFkzeuX/3yixVfffn5mdMn+TzOjetX165ZFRS4MSsrMz4uZuXXX4ZuCu7t6SoqvJOSnFhf98DltMM64TpKVGR4cVFBS3NTelrKrZvXldMKAIDFbLxbWR4SEpSXl/f8+fPFVq93GPrA43LzOFwyqX9KroApc4wGCAoAUE3PnDx+4t9/9W8f/+2jmup7TrvDbDBev3r1d7/9zccffQhX5uLjYm7dvG7xR5S0lGdPHxcW3N6wfm3dw1qb1YxhmFqtyj12JCY6YoDS73E7x8f4qcmJH/zh/0HUV8/OmIz6irKSZZ989G+/+pezZ0553E6H3fqooe6blV/95tf/fu7s6ZeNz9evW/ObX/9bRnoqRAsioTcyIuw/f/ebjPRUqUQEAGiofxgYsOGLFcvhpNzjdmrUKnwWKJwcHxPwykqKI8JDDx86KBELNWpVT0+XXCEDAEAs+Xsiyjy7BAAuh7PuwcPPln/2we//cOPadYvJ7PO6iYTexIS4c2dPzygVYI5kAvVDFJRGHUiIi/ndb3+zJXuzgMcBACjk0iOHc7784rPDhw4WFd45ejgnJCjgyOEcGpVy5/bNgA3rtm3NvnXz+rGjh+Nio7duyRoeogGAOhy2+/fuffbp8j//13/fvH7DarYAALhs7v69+8I2hd68fqP6btWuHTtXfbPq9u3bVqsVX+NB/EJ14De4hCgL5adfR0FRuURCHRhQTk1NjI3VP3zY1dFhNhrhYHLYbEM0et2Dh9V375aXll3Ozz996tT5s+eKCwv7envVqlnE67XbbMN0+u1btw7n5OQePVZZXs5ls31eL4agKIJgCAIAcNgddBrtzq1bR48cOXbkSFFhIWNoyO1yoQgil8keNzw6ffLUoYMHz5871/Ky2ajXu10uCpn84H7tyPAw4vVicHUOxeBAt1utZBLp/r17wolJm8VCIhDrHz7kjI6iPh/8YtVptK3NzdV37z6qr6+tuT/KZHk9XgCAcmr66ZMnDx8+lEgkeMhFkUikVqsJBIJAIFAqlQwGg8/nQ2uvUqkUCoVarcbn88J+hl6eRqNRpVLBgnq9fnJyUi6Xud0uAIAPRWZmlHwub1Y5Y9DpxwVjdCqVOjBAp1L5PJ5Oo/XOB5Jx2OzCiUkyidT56hWdSpuZVnpcbo/brdVoJicmdFot6vMBAOxWm0goFAmFZqMJprhdbj6XRyGTjXoDhiBet2dcMJZ/4eL6teu2b91GHRicGB9njTAPHcwJ3Bhw+uSpQ4cOxcbG1tbWwuDBIpEIRqyCQ0gknDiwf+/v/9/vwkJDqIMUj9v5qKHus+XLln3yUVlp8QClPzMjbXNmelPj84nx8RHGUP7F819+seLypYunTh6PjYm6dvUye5QpnJwQi4TKacXNG9fgynxLc1N8XEzusSPkfuL4mODJ44b0tJSoyPAHD2o7Ojpws5W/Ie57R6zP4xvjCxbMUeZABQDVjOrCufN//MMHf/nvP5/IOy4VS8YFY/v27Pl///Gbr79Y0fj0SUVpSUpifHHBHZvFDADQqJRXLpzPzsx4/uRRaVHBmpVfn8g91vzieW9X5+P6+vTkxMS4KPoA2WrS19fei40K35aVuX3L5t07to7x2EaduqqidO2qr3/9q3/Jzkwb53HkEuGV/PNfrvj0T7//z/zzZ9qbG6PCN/35T39Yu+rr3q5Xdouptvru6q+//Ot//3HH1iyJcNygVZ85mZcYF33pwtmk+JhLF84qpGLtrOr8mVPJ8XHEnm63wwYAmJwY37d3d3JSQj+JoJxW9PZ0wXUUqLthDLt3n+R9r8whikSMx9MDAMyqZo8ePvLVF19++smyPbt2c0bZDrsVIsrZM6emp+T4Y0B8Hgz1AYCZTYa6h7XwEzM4KODJ4wYU8UrFwiM5+yNCgzvbW2aVCiqFtCUzLSk+5lXry+uXL8bHRFZXls0qFWzmcO6RnLDgwJ7Odp/bIRFOnMzLW/nlV2tXrc7OyBRwuACAvq7uqPCIjLT0USZLpZwZpAwc3H/gcv6lGeUM3huYn+A3uABRsLfI3I3Pzi4hyntFihSJCT19mlm10+YwGYwOmx3xIpgPhc4ViNdnNpg0s2qDTq/X6JTTSuW00mQwoT4UAICPPKPeCEMC2202AKA5ApsnxZq7kFFvkEmkcqncbDDB4F1QF9itNqViWiISz86ooOpHfajVYjXqDQ6rHcaFhF8/GIJhCIZ4fQ6b3WIyuxxOj8ttMZktJrPP4wUo5vN4UR+CIZjTZtdrdXqNzmgwuhxOGOUFYMBpdxgMBpfL5fP5tFotnU4fHx9XqVQUCmV8fFwul1NpVIFAsGDvGIa+1plv7NuFfY6+tf8RH4ohb/oVff1C6Os7DTAAEAxgwO1087k8Sj/ZZDQBDEO8CKWfnJqcsnb1mroHD/HrNr5oDNsUmhAXn52dvWbNmsjIyO3bt2dlZR06dKirqwu/QaNBd/3aleWffrJ71w6FXAoAoJBJEeGhIcGBz589edRQFxEeevPGNavZCKsdHCBHR0UkJyVs37YlJDgwYOP6rM0Z27ZmHTmc8/hRff7F80mJ8RXlpd1dHTHRkevWrk5NSdqSvTk8bFNUZHhBwW0Wi9XX9+1+FP+QMN8zYjGAeH3jgrFBygDcagMwbM4NCcUAAMqp6fwLF1cs/2z1N6u2Zm8hk/rbWlqTExJWfr4iJGBj8/Pn5cVFKQnxZUWFTqsFAKBRTl++cD4zNeXFk8dV5WXL/vbhmpVfx0dHJcXFRoZu+vzTT5Ljo6hkokIiPHJwX0pCbG115cWzpyI2Bb140jA7Lau5Wx4bGbZi2Ufx0RFP6h8MDfQf3LsreOO6r1Ysu3jmZEvjs7Sk+JCA9V99tqy6opTLHL5++WLwxnVrv/ly367tonH+CH0wLSl+785t3a9a9+/ekZ2RSurpnp2eyj93Nj46qqfjldflBADoddpzZ0/HxkS1trycUU4RerunFLJvp+xz05SfTF6zekG7F4IODw0nxMXv2bU758DB1OSUxw2PrBYTkdCbnJRw/twZf0RB51c6xwS8E8dzN2emQ3ePE8dzNWrVlFySe/hg4LrVt65dbmt6Xlp4Oy4y7PCBveyRoVvXLocFB5w9mdfR+rKqrHhzWvKWzLRRBt1tt/S8atu3a8fhAwfPnz4TGRr2uK7e7XBOCsb27tq9Yd36C+fOP6pvGCBTert7mIwRGHoD+PnjvRFRaDTau6hHrVZLpVKXEOUHI4pYJOrr7TXo9cC/CIah38mIjpMqzoVoXNTQ10/fkAVFkNfCO75W2r8lr/9HX/sJW3z65muhi1EBAsnExIRWqx0YGBgfH59SKAYHBnlcntfzLaIs6EpsPgXDsAWeqiiGofMJ0I1x8Y0B6OG62GMS87vH128Zvwa8C5fTyePyBsgUi9kCAEAQpK+3N/fIsSuXLvO5PBiCDGCYcFJYXlaWfzH/zp07eXl5O3fu3LZt25YtW44fP97R0WG3z5mqnA5bX2/39WtXmhqfwwWG6Sl5ZUVZcVHBKGukp7vz9q0blH6i1zsXOlqnVT+orblyOb+o8M6Fc2d2bN+6bWv29m1bjh09/Kih7vGj+oryUkJfD4fNun3rxt49u7Zv27Jj+9ajRw7V1z2QiEUKhYJIJEHOZv9h/P07HLG5dZRvEQXF/J+4XCK9dDF/U3BIZnpGcmJSTfW9m9dvxkVHZ6Qkx0VFtjY1VpQUJ8RElxTccdmsAEXUyun8c2czUpJfPn92r7JixbJPkuJiT+YeO3fq5LFDOZsCNybHRxN7OinE3sjQ4HWrvj526EBqYtxHf/mv3MMHxROC+1UV2RmpaUnxGSmJx48eelhTtXfntu3ZmZsCN5w5kdv07PH27My9O7eFBQfkHckpKbh1Ku/orm3ZcVHhB/bs5LIY9bX3Vn/9RcSmoFN5RyNDg9es/PJeZYVkcuLS+XMxEeE9Ha9QrwcAoNNqzpw+GRMd2dbarJqZ7uvtlsskAGAY6sNeX7f4SeR172EAAHDY7DXV9wI2bLx25Wp5aVl4aPiJvDyNWuVn9ZqCDxDMgRyGosir9tbkpIQD+/e2NDelJCcmxMdSBwdkElHekZxPP/praNDGlITYgHWrVyz76OzJvHEeu/DW9W++XBG4fk1matLGtauWf/zh/t07Jvgcq1FXUnArOT62pKCw7n5t0IaNJ47lKiRSgIH+PsKObduDAgI3BYdkpKXfuHZ9jC+A6gj6N+POyrhKBPOIQiAQdDodTpOKR+P2DwU2OzvL4XC6urr8EeUH6VUo/5SIIhaTSCT9T0qB/g8hBoOBRqNNTk7qdDoiicjhcJRT00M0uoDHx4MW/wzF7XYLBIKBgQGD0QD309FptLbm1omxcYfNDhEXQ1C3y61WqyFRjVgsHhsb4/F4Y2NjMplMp9M5nS4AAACY1+syGnSzKqXJqPd53QAgXo9rVqWcnpJbLSa9TjM9JTcb9dAhEwAEw3watUoimpRJxWKxUMDn8nmc8TGecHJ8ekqumpmaVSkNeq3JqJ9SyCbGBWNj/PExvkIudTpsKOJTKpUEAnExoryb1WtuZX5+jgLwINMAAIVccelifnxsHPRt25q9JXtz1u6dO08fz0uIiW569rTmbmViTPTt69e8DjsAQDerOnPieEZKcsuLF5WlJYHr1laWligkYqNOOyng5x7OSU2IbW16XllatGbll0Eb1uzIzkyIiVj+8YdRocFkQk9VecnOrVnnTh0/mrN/U+CGXduyjx7cd/Hsqbio8NPHjzU+adixZXP+2VOH9+9Jio2KiQg9dujA1fzzWekpOft293a2XzhzctWXK2LCN2Wlp0SGBq/45G+nj+cNUwfzz52Ni4qkUcjwlkWTE3t270xKjKeQSaqZ6Z7uTrlMAgAA2JzVCyrxn2poLVyZB0Amke7fu+9vf/0wNTllx7btH/7lw/DQ0OEhGrmfmJKceP7cmfltZyjEOQBQs9lYUly48usvI8JD9+/bs2b1N9+s/Op+zT3WyPDxIzmrv/7iwJ4dVy6ePXMiNzE2auvm9Kf1D25cvhi8cd327MybVy+dOHY4KS46LTGu+cXTCT7n8P69y/724bas7H27dn/0l7/GRkYNkPqNeoN0UkjpJ9+tqDyem5eanLJh3fr8CxenFVOoD8E1pP8OGBxR+vv7nz59ihMFQa4gKDQ/GR4eJhAInZ2dQqHQf7vSEqJ8v0gkks7OTuiYD5nMIQcGxPBfhkCOEHhrkKddr9dLJBISicTn82dnZylkCofDkctktEEqZ5TtdDjnItF+9x/65vS/h+ARcG02G4fDoVAoGo0G7sEeYYzQBqkwjDH2xinj24YTunhpFz+dM2WAb+0qKMBQADAU8c25dL+Wf74Y4oUueSg650nh/6NGo+nu7haLxcAvaPE7jtW3IQriQwAAymnlhXPnY6KiH9yvzT167OO/fbR+7bqigoKiO7ejI8KeNNS3NL5IT0neu2sne4ShnVVRSISsjPStmzP7urvKS4oDN6yvq61xQcfiWdXJvGMJsVHlxQV7d22PiQyrKC0aolK62luOHNy3dtXXt65fuX4lf8fWrOrKspKC23/97z+u/HLF5QtnqypKE+OiTx0/9qThYXpy4u0bVx/UVIUEbvjT7393Ku/Yw5rqLZvT9+zYVlJ4e1t2ZlZG6rPH9WRiH8ycFBf7sKbmzMkTwRs3ND17OiWTKqSSstLiiPDQo0cOScRCvU7T090JLZNQ5UCPr3fpuncUHFHg9BrxIZ2vOjYFBX/95VdxMbEpSclffv7FV198UVJc2NX5Kj0t5fy5M/i2s3lgQ8fH+EcO53zx+WcR4aFJifGhm4K/+vLzkyfy2lpeHjt8MC46gtDTabcY9RrVjauXNgVtPHsy7+yp4ymJcc+fNFgMWqVCWlNVERYSeOHsqcd1talJCSs+/TQlISk5IXHNym8WJiFdAAAgAElEQVTWrVpdVV7xpOFR4a3bZFK/zWLVqjVUykBCXHxEeEQ/qR82BfF96zrsryrdbjeBQGhoaKDT6ZAaDjLUsdlsGPhLIBCMjY0JBALRvBiNxsUq993lnxFRlEplW1tbS0tLV1dXb29vd3d3R0cHTgn8CxDIAdzd3d3b29vV1dXZ2QmJgZubmzs6OqQymV6nYzJG+FyeTCIdIFP6iSSxUDSjnJn+OQkMQTs9PT0+Pk4ikfDw9R6vh8kYGaQMGPUGj8ttt1gdDofH44GBj+DeMee8OBwOKySMdDltDrvVaoVhlJxOB9xfhpPSz4dTcng8kJTeZrPZrFarzWaFHPU4sTwMKAKDNUHeSRhWxGw2W63W+YgjLpfLZTKZRCJRe3u7dD6aPZS3bZxeIG9DFKjKFDL5pYv5aSmp7a1tFWXlK5Z/Fh0Z1dHeXnOvKjYm6vmzJzwuOy/36OpVK3du33rm9MnsrMzgoIAb16/KpOLqqsrAgA11D2uh97B6dubM6ZMR4aE5B/dHR0VcOH92cmIMRRGP29nxqi0uNjozPfXA/j3btmY1vnjW8apt3ZpV69aubqh/+LLxeUpywulTJ549ebQ5I620uJAxTN+ckfZff/qguPBOP4mwdUtWRnrqrp3bk5MSCgtuG/RaFPEZdJqquxXBgRuPHT2cd+zIZ8uXpaUmH889tm/v7oCN65MS4l42vXDYbSajvqurQ+6HKAji/XsgikQiQXw+AIBWrbl6+cra1WuKC4u4bI5YKGqoq4+JikpOii8pLkhKjM85uJ9OG1ROKxRy6fS0wuNxYRja0tyUmBC3a+f2nu5OLme0r7d765astNTk27eu7929M3RTcHtbi1atmhgXHM87tikk8HL+hdOnTsDoElMK2fgYr+DOrdBNwSdP5OUc3BcXG3396tVRJovL5jx/+iw2Omb71m25R4/FRsccOXSYz+XNTCtpA4OpKSkJiYlUKhXeyOJd/fgchU6nQzo1OL79o5PhAt8CGKQHm/cce1v0l++Wf0ZEcTqdMpkM8o1DpvHx8XGcKvwXIDibuj9TOqRVl8lkLpfLbDQN04dYI0zl1DSXzSH09vUTSf1EUv/PSSgUCplMplAoEBdZLBYkffH5fOzR0fbWtgEyhTXCHGWycBpgnJ2XyWRCmnrWKJPBGmGOskY5bOYoa4TJHB0dhYT2LBaLyWRBonvmPN09/IKDtbHZ7NHRUQaDMTrKHh0dZbPZTCaTwWCMjo4yWSx4LdboKJPJZLPZo6Ns2Ax4dRZrlM1mDw8P9/f3t7W1TU9Pg9fpj96F5+PtiIIBADSq2Qf3ay/nX4L4evL4iaKCwjGBoLXl5elTJ/p6u+02ywhj6OSJvJjoyLDQkJSUxOvXr/J5HKfT1tLcdOzoYUJfj8tpRxGf2WSor3tw8MC+M6dPHjt6uLeny+mYW3aaVSlLS4oO7N97+tSJS/kXiIRePo9z/dqVC+fPMhhDA5T+M6dPVldV9pMIN29ca2p8Pj0lv19TfSjnQF9fj1g0eevm9fPnzpw8kXcp/wLcFAwAQBEvhzN69syp8+fOXL1yKTUlKT4uJjEhLiU58cjhnPbWZpNRDwCm02k6Otpl0OoF0L8fooglYqhihulDu3fuykhN47I5MINCJj935sz6dWsO5eyPjooIDNiwOTN9x/ate3bvLCy4LRZN2myW27duREaE3au+a7dZAABmk6G8rCQ5KWHP7p3bt21Z9slHCfGxe3bvzEhPDQoK2Lt3d2vLy+vXrqxbuzoiPPTAgX3ZWZmbQoLS01IKC+8kJsRt35bNGB6CV5eKJYcO5iTExV/Ov5Rz4OCaVasz0tIP5xzKysgM2Bhw5coVtR/bNPDTlvgNOhyOoaGhkZGRH9Qt7zg+3yj/dIiC1wYJMCBEw5h63l+K4NH94E3Bj2v4E4x+YTIYaQODI8MMs8lst9k0as2UXCGXyv6XZyWvC2TmmJmZmzkZjUbYeARBZmdnRxgMcn//EH2IxWRBAzFEFEjwPjQ0NMwYHmGOMJgjQ4zh4RHG8AiDNkwfmueKxzNDwQnk8Z8YDAbEFVgzJJyHmfF0SCkPf8KLMBgMGo0Gs8EgfRwOx2KZ8ynwf/m/d6x6vV4+n0+hUPyjsODidrvlMtn42LjBYDAajGKxeGpqymKxzMwoJycmdDotgvg8HrdEIu7q6nrx4jmJRJyenoJ2yumpKQGfr9frUQTBMNTtdsvlstFRFo/H43DYGrUaRRAUxQAAXq9HJBLR6TQOmz0+NqbRqB0Ox/TU1OTEhNVq0et1HM7/z957f7Wxs/uj/8Fd967vvedbztnvOe973rp7b8neOxVSCL33hGSn905Ceq+Q3iC9J/SOqbZxxcaYXgwY3HsvMyPdHwSTwZSwgSQk8FleXmNZ0mg0kj6SnkfPU9ve1qZRq1tbWnp6pFarRS6Ttba26HRai8Xc3NxUVyfi8bgtLc02mxUi/RQCt1osra3NtcIaoYDPYVfTqyqKCvPp9EqJpB0tmyAECoWsn1EAADgB+4xFjqabjxLkrheEEBJAJKy9kJySevOWRqXuq2SHs7SkJDFx96lTJ/ftS1q9etXvv69YtWrlhvXrL168gOr53r27Z8+eaWxsIAgcAOh2u0S1tRcupBw7dvT8+XNr165ZsWL5ypW/r1275siRw+Xl5XKZLC8vd9eunQnLlq1auXL16lVJSXuzs7O5HM6pU6fS0lLV/Xc36g05WdlnzpzJzcktLys/duzY8oSEqKioFctXpKSkNDU1EQSBEbiHRgtV6cNutyMPBa91+40WJZBiYAZOy1FGnycc6BiOGj4VYDIYeWwOj8NFLrP68D48PXrROI4j13s6nc5gNFClRxqNRqfTqTUatVaj0WnV2r4LrU6n0WlRHOQEHomaUAhK7iFLIyNQXdajOKTsDUUgk+t0OtKnPSnEslqtVNticBS2FxGGYxQP04EDFPMobZggXhkPpN6RvEY2DeGglu90unC8X+QzTGmRSGjIm5LX1BGKDBm4l0IAgjx559H+CLmsp6iooLu7E0KAzES+IbteHciGDU4YdPqOtnZZT6/L6SJflkFnQDsZdWKxQCBEcwg+n9/c3Gw0Gm02G7LSj1y4oqm91WqVSCT19fWNjY21IhFa+9bWiqRSqdPpQmbT6hsakJBcKBR2d0vNZrNOp2tpaelBfn0AgATEXJhGpe7o6FAqlRaLRSqVslgsGo3GYDJ6e3tRVSPmxwHxSuuSQgkOhwP53XIPUggmx1WUD3kB/pBG4iBMOUYhM0QGuqn5fzCMQtG/HRoWk7mGx2cxq00GI0rwSoV3koF8s6N5R4P/nSSP5dGAR7lDPTKjePR2auWQdYX6qce9yIHP5XJ55EOdbHlsoZAZkgMQPtD4LvWm1JhU95oDCwMoultoLMPdbifepwRByBWyouKCbmkXhJCAfYaH3xCj4DgOMPyVWUYAAUmpw98NDBrEiX54RHgtCIIgvVVCCEGf4WE4ZFd+dSMACGQBkMCJQfUPIbTb7Uwmk8PheITDgYzioYJIjP7U1CBMOUYZsvqo/PwBAO+zKTGgWvouAIQQWoxmtPmOfPRCACFOAJyA6PTcH/+8IUDK6ObRyslrnGJ8gvqwVDE2AQEBAUZ4jpKgf6SjNonBGlmDB+shm5BHu0UlR2nJVQV5R/BHGMXDmj357CPMHz2KRH0cpEdH/kVdN5A1SQ1Bad1u95CWPAiKFRByW5K6hCIZZRAAjrtx3N3PKATepzVHQAgAJBRqeUFxfme/NXscYG/Wmj0ByGPIBIYjS/IEhuOU0+Z95R6qYaCfqJbAwFGbbCQe4WQqj/EHDny5ZCuCfUxHUNs2MmiPqAUb1BfsdjvyiYlKRb0vFdTpAonRNNHBmHKMQs2KXPV/YEAOFsBQ9IlOb9gs1lqBkElnGHR6CAcqEY3t8yaeYqgTW9QRf/AgPqBnUriEWkwqRUFKCBw4klKHRTQD9azJgXxG/cuDY6hcODiTEeB2u8Vi8eA1yihVxUYGlUI8QO0Xg4fRIfOhgvq8I8YfSPp9RxcBeaFQKfIKciVdHRBCnMDcuOtNMEpZWRl5wrFvUgUgwIm+D9H3IB47hB4EA/pFs9RAclz2mPQMbjYkSEnnkJXWlxAQ1Ib9qrP3L2cAZQaDdL2qq6sH73pRCz+4fY78EkfAlGMUj8wnsqzvA8iZi0gkqqyoNBgM77pE7wCT/72j9oxhWF1dHY1Ga2pqQu5jTSaTzWazItXmPw5SedpsNiMZABlotVpNJpPZbO7XmbaYzWZ08fZhtVqsVotEIsnKyurs7IR9g12fVGY8tYouyCmCWq2uqqqSSCSvzXY0bWb0pDvmu4wcYfBax+FwsFgsNps9GkuRHiwytonLlGaUKQubzSYSiSoqKvR6/bsuyzSGhcPhaG5uzsrKysnJQWpjTCaTwWBUjxUoLZvNZjAYDAaDy+WyWKzS0tKioqLy8nImk4mkuAgoCfX6rQE9ZllZeUZGBmIUSJmnj7k+B2+cymQyGo3W2tr6Qe5VQAidTieqz5EZxWMJTvR7kxxuzTQCphllKsJms9XV1ZWXl+t0unddlmkMAXIXRavVNjY2CoVCsVhcV1dXX18vFovrxw2USXNzs0gkKisrS09PR7aoqUAxqddvE+iUGNKngkNtMI6tVmG/GAmNGAqFoqKioqura2Je22QCqiscxzkcDovFGj0xAABcLhdJKn+0zqcZZSrCbrfX19dPM8qkBeh3rEvVp0JHi8gjR2OAx7klHMetVmtLS0t5eXlzc/MIR7LGdrsxg7yvx8R5nFte5CBLZZTi4mI6nY5OAb/vaGpqamxsbGxsbGpqqq+vRz/T09NfvHjR0NDQ0tIyQkJ0ylupVJL1Q6200WOaUaYiHA5HU1NTWVnZNKNMWqAuBiFUq9VNTU0qlQr2n/CYQOA43tHRUVlZ2XfKb9IAUFQwPMLHmSE1H71eX11dXVhYSKPRyj4IlJaWlpaWVlDw8uXLFy9elJeXl5eXj5CwoKAgKyuLy+Xa7Xay2gmKjvgoMc0oUxFOp7O5ubm0tHQKGmB+j0AQREdHx8OHD0+ePPnw4cP29vbhNHZGn6GHYigAQCKR0Ol0yUDLY4CC8dxxnKBOluEgVhgDPKbeAACTyaRUKuVyueL9h1wul8lkMplMqVSqVCq5XI5Cent7ZTLZCAlVKlVzczONRmMymUajccxGveA0o0xNuFyu1tZWGo2m0WjIwOkKnDxA78LpdKalpZ06derx48fJyckXL15EXl4m8E0hRmEwGKQAfPIAbfShoW1CFKbhQDMBVE1Z8qTnew20YYWekdwmReHoYjgAAPR6PZfLZbPZZrN5PA1smlGmIlwuV3t7e0lJiVqtJgOnK3CyAcMwgUDQ2NhoNBofP34cHx/f0+9dePwge1ZbW1tFRUVHR8eQESbqdn+0bMQguzXUxcrYQAw8tD/+Fc/kh8fZ1RFgtVqFQiGbzUY26BCI6V2vaYwGLpero6NjmlEmOdA0E13n5OSEhYWNk1GoYyj5PTKjvENSAf2qWdQ+Pk5GIYdX8kzrB0YqHtuVg60XDgebzSYUCplMJrLwPeZtz2lGeeOglo36IO+kzGQ7Q27HkLwX/HGNjoktkscYN2lf5dsEtRJcLtfjx483btw4Tk0KMBAQQoIg2tvbR5DMv5N3AShi+fHYwR0yZzjUScAPBuTLJfe+iKEUHAbDYrEIBILq6moqo4yhANOM8sYBBuFdlwhCCHt6ekpKSianZJ7s8FMZZDtxOp1cLvfWrVvFxcVID2f8eVIZpbOzs6qqalLpelEnGR7XbyjncRd5UmBIJoajqzqz2SwQCDx2vcaAaUZ5SyBFiwRBGI1GnU6HHBK/ZaCbajSaxsbGzMzMtrY25DCY/OttAlWC0WhEhuINBoPJZCJliZP8hb4dEARRW1v74MEDdKQAVc6Ya2ZwQpJRJpUchSwAHMrk5fizBQNF/R/MxhcxyADd6B9tmlHeG0bxWJoYjUYWi1VWVkan0ysqKqreLhgMBp1Or6yszMvLu3XrVn5+PpPJpNPpyEDpWy5MZWUlg8Fgs9lVVVXICkhlZWVDQ8M4dWQ/GOA4Xltbe+DAgQsXLty8eXP37t3IDtuYmzox6ECG2+1Gu16DGeXdgpxlezDKOBev1MenilUm7ejxR0EdatCR1VHW2DSjvDeMQgVBED09PdnZ2SUlJSKRqPatQ9SPmpoaBoPB4/GQmQ2RSFRXV/eWC4N88YrFYpFIhNzu5uTklJSUjLNNfzAwGo07d+788ccffX19582bFxMTg0ySUJ2X/CEMvgWO4xKJpKp/jUKNTOqVvhPAgb5pQb93gHFWqQenfnibq0iB2OO5RqOyNc0o7xmjoBK63e6urq7CwsKGhgb7uwCyMosM0CLTsyicDHzLhaHe1GazVVdX02g0NG5OZaAG73K5+Hx+eXl5VVVVaWmpSCRyOBzjaepkV6KO2hKJZBKuURCoYvkJYRSPGgD9C7XBJmreR5BewJG1HuQOnOqYZwRMM8p7wyhk2VClSaXS0tLSD9I43fghFAorKystFsvro37QeGvtGQDQ2dlJp9Mn2wlHD9kJlQDGDDI5dc5us9kkEkndhwVyQ6K2tra7u5vqHXI4TDPK+8coEEKCIKRSaXl5eXd3NxzH9sWYAQeJOj00Kd8miIFnlSGEAoGgoqLCbDZ/eNsRYwCyQUIQhMPhMBqNKpVKoVAg3/XqMUHTDzJEJpNxOJzc3Fw+n49y9oiAUo3tduMB0tQg59eA0oPGVplgoCIyqSbT29tbUlJSUlLC5/M57znYbDabzeZyuVwuF4WUlJSw2WytVgum1yjkjcjRhwx8vxgFDjyuJZFIysvLJ/Dw89jKQwzULHwntQcGHbgTCoXl5eXIstDbL8+kAkEQbrebIAibzdbc3Eyn05FixTj9jlAdkCBkZWU9fvy4oKAAOUIZ7BDlLftHQX7RmUwm6b8H9KtmgYFKsX8IZGOjilLcbndHR0dubq5QKDSZTLrxQj/uHMYLUm8T6XByuVwGg6FQKF7LxNOM8r4ySnt7O41Ge7O7XuDVhUe19FcmwHEceTyFfcsUQI3z+jsMH4f613DRACUC1UevUCisqKiYlsyDfsPDEEKFQkGj0XJycng8nlgs5vP5PB6vpqYG6TXU9ANd8/l89JPP55PXAoEA/YsSkjEFAkFdXR2azJJpBQJBTV+uglc5U25EjUnegoz5KpNxQCAQFBcX379/v6uri+w4ZDsZT0/30K91Op2dnZ0VFRVoz2CEFwIHuL+m/qS2ZTL8nc3S4MDDRmKxmMlkKpXK16aaZpT3hlGoZcNxvKurq7y8/A8xyuBHA8OoqfTVBk6gdk4QBObGPF3Bk+RBAEAA6r+oqCNMAz3CB3fvAVtqACK32K+S939wimyUmq1AICgvL59mFEipE5lMxmKx6urq7HY7hmEul8tutzscDiR9RT+RYNnpdNpsNqfT6XK5rFar3W4nhbToXxTicrkcDofD4UDOSFAIhmEOl9PucDhcTrvTYXc5XG630+VyOJ0ut9vldjucTrvT4XK77U6H1W5Dgbb+kqDc3G43KgAqmHNMQPn09vbm5ORIJJJRCpbHULGQsmfwuv5IUBovgJBA3OQRSBBYf0wIAA7AO965xXG8rq6OzWarKcaWhsM0o7yvjNLd3T1KRqEO7tSRmpyvITujQzw4gAAn3C4X7sYIDMcxHBIAc7khgIAAuBsDOEFgOASQwAn0ExIA9tMJmse5+v242e126lkwcu6MRihSBgMhdFOU3wmCwDFUUAJCiAMCJwgAIUbgBAQEhDggMAKfZpThQNaJXC7ncrnNzc0j0PzIjX/083qif3IBBgZSZ+PkDAQtcqlT9NHcYpTQ6XSFhYWdnZ3UBkbeaMyAg/pjR0dHaWmpZKAx/0EgIETFwBFt4Ljb6bQj/iAIDAUSBEYQ7v4qIQbW4jsAhmHTjOKJqcwosF8OabfbxWJxbm5ueXm5RqNBGTocjtra2szMTB6P19LSUlFRwefzXU4XhJDAifbWtqKCwkZxPdr4spotleUVJUXF8l4ZIEBHW3thfkGDuN7lcBIY3tbSWlRQyGZV22w2l8slk8mQEx6kulpZWZmens7hcEhT6kjNNzs7u7293WQycTicwoJCWU8vjuEAAK1Wi84qKpQK9OQ9PT1l5eU8Pt9qs6GxDQcEDggCeBqUnWYUElRG4XA4jY2NyFU4WWNUERS55KPOPMgcUKCHbUTQbyuejAwAwAm0aIUAQpKFcJL4IWVbp1+vhFxrepxCH6ckTK1WD2aUCe/maI1SWlo6sqobIhKbzWI2G10uB2IRu91qMOgsFhOGuUimAQDX67U6ncbhsBHEO5YFTjPKEJjKjEI+j8FgePjwYXBwcEREBIPBQIFSac/Jkyd9fX2TU1IyM7O2bNly6tQpk9kMIXTYHRkv039fvuJu2h3U+2sFtat+XxkeGlaYXwAAqCyvWL1y1aULF3VancvuvJt2J9A/YPu2bZ2dnS6Xu6ioeP369YePHLl06fKWrVtv3rq1atWqtWvXMZlMdGuBULhixe87d+5EHsE3b9oc4Of/4tlzh80OIWxoqN+3b9+uXbvq6+sJADAMKykp2bJly7lz52RyOcrBTWA4eHUqYppRBmNkRhkOf2hMB33r0ldpSQ0osgwEQYCB0jiqyA0ONdaTUvTRPOZweDuMgo7jlJWVvZZRemU9jx49uHz5orBWACFwu51Sadfdu7dfvHimVMohBGgTzGjU3717+8GDe93dne9cX3GaUYbAlGYUQKCtWJPJeOPG9U8++fhPH32Ueuum0+mAgKBXVS7x8fnrX/97//599+7dDQkO2rp1i9FkghA67LbbqaneXl7nz56FAFrN5rt37nz/3Xd//ctfDh88qFGpuGx2bHT0mlWrmpuaeqXSndu3/+dHH3nNn1dRUW4yGi9cSAkI8D98+NDRI4cjIyOePXt68uSJuXPm7N27R6GQy+WykydPzJ496/LlS7Le3sePHv3044//+Nvft2/d1t3ZBSEUCWuXJyTEREc31NejB8nNyQ0LDdu+fTu5t4CDaTnKazACo6DuQBWcWK1Wq9XaTyGAwHEkyMBxDMPcdpvNZrO6XE4MczscdpvN6na7MLfb6XRACFEghrlhX8Y4jmNulwvH3ASO4ZgbhWFut9vtwtwuNPUmCNzlcjqdDhzHXiXDMHJLFgwj6hsl1Gp1QUHBJGEUDHMxGFWBgf4ff/zPlJTzTqfd7XbyeZyYmKhNG9c3NTVACCEgIAQKhSw+PjYhYalQWDOB5RwbphllCExlRoGAwDEXhNBsMtxOu/XN119+9B//Z/fuHdLuTqfDdud26heff/rZpx8fPXooLfVmZETYvr27TSYDhNDltN+7e3uJz6KrVy4BQLQ0N+5J3LVkyaIZP/8YFxfDYFRJuzsPHzoQFhpcVlpSzaSvW7v6yy8/9/aal5Z6s14s2r5ty8rflz95/PDEiWOxMVEV5aVNjfXr1q5e4rMoLfXm7bRbfr4+u3ftkHS0yWU9e/fsnvXrLwF+/uFh4bTiEhzHG+sbVq74PTw0jFFFNxmMBoPh2ZOnIcEhiYmJUqmUWi0eqsNwmlEoGI5RIIRut7u5uTkvL+9lPx4/flxcXKxSqQkC72hvKS+j1YtFFrNRpZRXM+np6S+ePX2cnZWRkf7i+bMnOdmZPC67VljDZFQpFbKW5sb8vBwmo8pk1EMIAIG5XQ4+j1NcVNDa0uR02CDALWYjm8UsKy2RdndCgBMEplErq5n0WmGN0WhA9Nbd3c1kMltbW+12Oxz3xpdKpRqSUcZfpR79EclRPBjF40Z6neb+vTtz5sz6n//2//6+IqG9rQUCnMViRISHbtq4vqmxHkIICBxCqFErY6IjoyLDeVz2eIo6IZhmlCEwpRkFAhxzQQgMeu2tG9d++3Xmt19/GRkeymIyeqVdhw/u//rLz7//9uvjx47cuH41MiJsf9Iek0EHIXTYram3bixa6H31yiWH3ZKfl7M0LubI4YMH9yfFxkTevHFNLuu5f++Oz6IF9+/defjg3ro1q2KiI+PjYvYl7Xnx/GnCsrgjhw9WM+nHjhwKCw0uL6M57NaszJchwYE+ixcEBvgGB/ozGZW428lkVK1YvmzDunVXLl0OCQpOOZ+sViib6htW/b7y15m/7NublHYr9dqVq2tWrZ43Z+6B/fvlcjn1NU2vUUbACIxiMplSU1P9/PwWLVoUHBwcFBQUFBR04MCBxsYmg0F//dqVJYsX7ktK7O6SNNbXHTqwLywkyG/JYm+vefPnzg7wW7Jh/dpLF5JTzp/dvWs7rbgw7daNAL8lK1ckcNjVSFYil/Xs2rl98aIFN65fNRq0ABDiutq1a1aGhgRmZabjmNPpsNXwuXsSd547e1rS0Q4htNlsWVlZGzZsSEtLk8lk43/8IdcoE47h1iget2ttadqbuCsqIsxn0YLQ4MAXz55ibiermhEVGb51y6Z6sYiMKe3ujIuNjouNnmaUaUZ5UxgHoxAQ4BBCo16XdvPGYm+vyLAQ/yU+d27dLMrL3b5lU0ig/6yZM86cOP7gzu3o8LCk3busRgOEEHfa79++5e+zMPX6FZ1ace1Sir/PwssXzj9+cDc2Mmzz+rXNDXWVpcXB/ksOJiXu2blty8Z1l1POHTmwb8XS2MMHkuKiIm7fvN7W3HDy6OHwkMCqchrhcsi6JccOHfj6i09/+v6bS8nnjDq1zaRPvX4l0Nfn2KFDuZlZUeERG9euqxMIm8T1q1f8/vHf/+E93ysoIDA0OGT2b7Nm/PTz4UOHe7ulSOUMDnTROs0ogzECoxiNxuPHj8+aNWvDhg03btxITU29du1aRkZGb6+sualpw/q1f/nTf8z+dQa9nKaUSQtys9JuXtu1fcvXX3waHhx47tTxF08eZfHbBQIAACAASURBVLx4unf3jvDgwIznT04fP/LZx/+Y8dN3T548cLvsOOYsKc6f9duMv/z5o1Mnj5pNOrvN9PDBna+/+vxPf/o/x44e1GqUmNvOqq6KjYnctnVzvVgMIXQ4HI8ePfL19U1OTkbj1/jlKAUFBeR5lDcEAEBnZ+fIjEIQBJvFXLFs6cGkPRfPn4uJjNi3Z7dK1stns+JjorZt2thY94pRujvaE+JiE+LjaricN1fsUWKaUYbAlGYUpFlD4DqV8vbNG0F+vof2JUWGhuzYvPnowQPbNm1M2r1rsbfXqWNH799OiwoL3btrp91sghC6HdaHd1L9fRZeu5TS1iTevX3Ll5/8M8BnYURI4FeffRzgs7CqrKS5XrQiPiYiJDDId/GR/Xurq8pvXr3ks2B+eHBAZEhgTsaLns72k0cPxUSEVtCKcLeDwF2FuZlBfj7hQX41nGoIMEVv9+5tm7/67OMlC7xjIiK//vyLBfPmF+TkCnn8dStXec+bf/7suZfPX2SmZ+zeuWuh94L9Sfu6JJ2k7Hd612tkjLxGOXTo0OLFi+/fv69UKk0mE3IzYzab83KyI0KD5/w64+vPP7l17bJBo7RZDCa9pigve+5vMxN3bG2orTGbjC2N4r07t4UHB+RkvDh17PBn//r73/7ynwcO7NWo5Zjbfuni+X/8/S9//9ufk8+ftloMapUscff2H3/45ovPP169ajmXw8QwO5tFj4kO37F9S2NjA4TQ4XA8e/Zs8eLFycnJOp0OjtttmlKpzM/PH7KbgGHw2gjD7XqVlJR4aA9TczObjGk3b3jNmZ24Y/utq1eC/f3Cg4PYDDqHyVgaHbV5/bomcR2EEBI4BECjkC+Pj1seFyvgccf87BOFaUYZAlOaUXAcAgICwqBRp16/Fh4cdPvmje2bN/ks8PZZ4L0vcfe9tNSAJT7HDh188uB+VFjolg3rDVoNhNBmMV5KObfQa+7Vyym04vyIsKCF3nOXxcesXb3C12fhvDm/XrpwrqVJvDdx57dff/7t159fSD6jkHXn5WTMnfXLF5/8c1lsFJdZ1dvZfvLoobio8NKifLfDCiHksRhrVy7fuHZVT2c7JNzMyrLYiND5s39ZmRC/MmF5kJ//Lz/9nHzmbFlxyZb1G5bGxAprBJjLjbuxrIzMyPCIvYl7eqU9gCCQQjMacaYZ5bWQy+VsNtuDUU6cODFv3rwdO3Y8evQoMzOzoKCgt7dXpVKknD+3NDoq+czJ6PCQzevX1PL7ZspsZtUir7lHDiRp5D0Qwp6ujn2JO+OjI/KzM04fPzL7l58//dffVyTECXisnq72LRvXfv7JP36b+dOVi+f1GoWQz44KD9m0YU3izq1x0eGpN646rCYehxkfGxngt/jAgX23bqVevHhx5cqVv/zyS0pKikajgePukiqVKj09PS8vj8VicblcHo/H4/E4HA5psQpdc7lcNpvN4XB4PB6bzS4tLS0rK0Nx0F+knSsUjQxBEVgsVm5u7osXLwa7sCQbZ1try+oVy7/45ON5s34LDw764ZuvZ82ckXr9WgWtZFlszPbNm9pamslUWqViWWxMQlysgP8OGMWDxTEME4vFXC5XrVa/9l1MM8oUYBQC79v10mkvJZ/391n88umTW1ev/vz9d5//65+XU5ILc7IXec0/sHcPrbBg45rV/j6Lnz54UMvjFubnxMVFhgT7P7h/OyX5zKKF85OTT3M5jIb6uidP7gcH+S2Njy4rLbp+7dJnn/7zs0//ee9uqstlrxVwg/2X/Ol//9v2Tet7uzrkPV2HkhJDA/3Kigswpw1CyKZXJMRGrV25vKez3ahRppw95e+z8MiBJD6rurZGmPUyPS4qOi4q+nJyyvrVa2Ijo2oFQvQcudk5QQGB27Zs7ZX2kOf5p9coo8RgRjEajcnJyT/++OOMGTMCAwPDwsISEhLKy8u5XO7qVSvjo6Oe3L+zbdO6RV5z79y85nI6IAT0itLFXnMP79ujlEkhhN2StgN7d8dGhmWnPz9x5GCw/xIf73krE+Kf3L+Tl5UeExG62HteWKDflQvnO1ub7qXemD/71+OHD9y4ctF3kffGNStl3ZJaHjs+Kvybrz+fM2d2YGCgn5/fDz/88OWXX164cAG5mh5nl9RoNNnZ2RkZGRUVFaS9LzqdTjVNhmyOMRgMJpPJYrEqKioePXr04MGDiooKOp2O4qC/UDTkbg6FoEwqKytfvnz5/Plzco1CEARpoBM9Qn5+/rw5s8JDghO3bz9x5NCmdWt9Fy1c8/uKe2mp8dFRWzduENcKXQ6HSa+zWSy9XZ3L42KXxcbw34UchWQUVPM4jovFYrRGmWaUVzeasowCQB+j6DXqq5cuhocEF+RmV5WXRYQGL/KeX5CbU02vDAkMOHb4UHND/bPHj0IC/YP9/TauWxsXG7VwwfyzZ07k5WZt27opYVkch81E51t6pJL9+xJDQwIfP7qfn5cdGODr7+dTUlwAIeyStO3Ztf3XGT9eSj5ns5iUit6jh/bHRkUwKspwzAkhYDPpq39fvm3zhm5JW1tz485tmxPiY0sK8yEgIIRqhfJSyoVg/4CtGzetW71m5fIVNTw+hBDgRE5Wdkx0zL69ST3SHrJOqDUzzSgjYDCj6PX606dPz549Oz4+/tixY2fOnElJSampqXny5Omc2bPnzvlt47rVoUEBX3z6r13bNst6uiCEzKryxd7zD+9PkvV2Qwil3ZKDSXuiwkJePnt89ND+2Kjwdat+37pp/e4dWw8kJS6Njdq4bnVCfMzF5LM8NnPLxnVfff5JbFT4+jUrv/r8kwXz55TTinhsZmxUeID/kiNHDt+9e/fKlSsrV66cOXMmySjjPJKiVCppNFpTU5PVaiVdfSDzM8i+C2lIBl3Y7XadTsfj8RgMhlKptFgsjn5Q45M2YxwOh9vttlgsYrG4pKSEtOtFEASyFoF+qtXqkydP/PbrzLSbNzRKhdvhaBSLdm7bMn/OrJ1bt/j5LPJbvOj4kUMP7t6+cfVKVvrLGi4nPiY6OiKMXc0Yz0sfD0C/UTgAALLrpVKpXptqmlE+fEbBcTcAGITAbDaWl9EuXUwRCvjdXZK7d9KuXrnU3tbc1dmeknwuM/2F0aDTalQPH9xbv25NwrL4Nat/P3/ujFgsEgj4Vy5ffPTwvkophxBAgNttluKi/NOnThQX5jc11l+7evnmjWttrc0Q4DqdJi83+9zZ09XVDMzt1GqUWZnp169daaivw9xOCPDWlqa7d9KePH6oVMja21puXL967+7tHmknKq3DZq9mMM+dOXsx5cK1K1dvp6Z1STrR2es6YW3qrdSsrCxkSnZwzUwzyggYzCharfbIkSMBAQF3796Vy+VGo1Gn08nl8mPHjn///XdBgX5r16xanrD0559+iIoMZ9ArASAqyksXeM8/cvhgb083hLCrs2Nf0p6Y6MiXL54dOXxwaXzskcMH9+/bu3CB1xKfhbt3bT9/7szvKxJOnDj68sUzf78l8+bOXrY0bv26NV7z5/z6y8+nT50oKsxPWBa/e+d2cZ0IAKDT6e7fv+/r65uSkkLu2o+nS8pksqKiou7u7uGEMR5dHgBgNpv5fH51dbXJZBp8a2oI6bwL6XpVVFQgyTw1DrpvY2NTUtLeVStXcDksAHAIod1mefTgXlRk+LatmyMjwubNnb1wgVeAv29wUMCunduLi/I3b1y/ZfPGWgF/zM8+TlAZpb6+nsViTTPKK0xlRkFGHdDHYjZ2dXYYDTqX067VqFRKudNpdzpsXZ0dapUCjfhGg661tVlUK2ior1Mp5TjuttutcnmvRq10uxwA4Mg8kdGgk3S0KRVyu80i65WqlHK3y4FMFRn0Wlmv1G63Qki4nHadVi2X9VjMRqRrb7dZFPJejUaFYy6r1Szt7kQ5EzgGCeB2uU0GY0+3tLuzq6dbqlIoMZcbWQyzmMw90h61Wk011AGnGWV0GHKNcuLEiYCAgEePHrlcLhQoEAji4uKCggJzsjPFdbVcDuvA/qQlPosuXEg2GvTlZTSv+XMPHdyvkPdCCCUd7Ul7EyMjwjIyXh49ejgiPPT6tSupt25+/903X335+a2b1+/fu5uwbOnWLZv2JO7y9pp36+aNGj63ob7u+bMnUZHhYaHBt25eX56wNGlvYkNDPYTQ7Xa/fPlyyZIl586dQ4yCto/G/NRI16u7u9vDhxB1p9Sjy1sslpqaGi6Xiw7EwEHrpCENm6LzKKg/Um2kokFZJpPn5eWW0ootZiM6rAMBLuloy87KyMvNTn/5/MH9u3dup968ce36tSuZGS8bG8SltOLyMppaKR/zs48ZHjZ4CIJoaGiYlswPwNRmlD5/pf3JQb+5075sKWYi+58dAAzDIKT2Irw/B0AdwQkcp0QDBPGqLyHBOfkv2Q8J4hUf4Pgr06oAAGSbElmiBASAAJAqwh41ACBatxDEwPKgf6cZZTCGlKMcP348ICDg+fPnqOrcbvfNmzcXL158/Pgxg14PISQIvLS0NDAw8Pfff29tbWGxqn0WL0ZHgiCEHR3thw8fjo6OyszMOHnyZFRU5JPHj0pLSvx9fb29vIqLitJfvFi+LCE6KiosJCQiLKy+ToxupFaqjh05Mvu33zau3xAWEpq4e3djQyOE0Gq1Pnv2LCgo6Pz58wqFApVzPLpeGo0mLy9PKpUOyShgKCGcxWJBXrMQo4CBVrQH/wQAIP8oVEbxaLEYhplMRqvVjGZjaFpGEJjVajYa9Var2WIxGY16g0FnMOisVrPTaXc67Q6HDcNcY372McNjGCQIQiwWV1dXKxSK1w6P04wyJRiFtGkxOBzDMGRhiSAAhmGDey+BE8juHzLN1G9L+FWpPEpILSTZrwZOCSEl+cBn7DMwiHgFDHdeGt0D9JuzJaYZZRQYzChmszkvL+/SpUssFgvNKqxWa2ZmZnJycnV1NehXfOjp6b19+/bVa9daWlqamppOnz6dnp5uNBohhGq1OiMj8+rVq3x+TU5OztWr13hcrqS9496du7dT07okXQJ+zfWr104cO3786LF7d+4a9Ya+0gDIqKIfPnj48sVLyefOZ75MVylVEEKHw8Fms5OTk4uLiyfk9SmVyuzsbHKNQoYPtoNJZRS0RnE4HB5/UX9Sm7rb7UbeJTzOo3gkgRCCPlvCiFRGg0kxHInFYhaLNb1GeYUPnlHA8BjBuCw56KNr0jYf+kZ24wkAMBxD7kkIgnBjbvJn33wNgj4NXtjnswTHcPJflJXb7fYY9D22DnAcxzEMcQWBE0S/WySCINCC6ZWzSHSL/vRopTLNKK/FYEZxu90ajaanp4f0m4ssRvf09CDrXugNulwurVbb29trMBjMZnN3d7dGo0ELVqfTKZPJent7zWazUqns7e01m0wOm12r1ug0WpfDaTGZe6U97W3tkvYOrVpD+j6AAFjNli5Jp7Sru7uzS6/RYm43hBAAYDKZJBKJXq8nm+J4nhrtekmlUuKVBbgBTQX29x1y9mMymZDLLw+36tTu86px9tdke3t7bm4uj8dDDhCRa2SlUol8IatUKp1Oq9WqFQqZVqvWatUqlUKplKvVSp1Oo1TKVSqFVqvWaFRKpVwu71UoZHq9FkXTaF65YX470Ol0arVaoVCo1WqtVqtSqZCCnFKpfK1FnGlGeY8ZZRQ+4wYkpOYw5LTL4xr0+64gIOi/IAMB7HO1BWCf24dX6wYCDNiE9SjP4H0GSFnQDFk2DMNQ0Ku79NMJgBAMmschr8DTjELFYEYZElTK9/iLZG5IOVs60i2JoboSgAROAHwoP2/Qs/cBAIjx+ZvSaDRIBWuIjVNKp6D2EaPRiPxLOhwO6jOS1hkGMwqGYV1dXXl5eQUFBejMCovFQt/IOTHaRmOzq6urGRwOi8tlo2sWi0lecLlsDqe6uprBYFTR6ZVcLpvH47DZ1SxWNfttARWbw+EgVWkUgk7bMBgMrVY7zSivbjQCo+j1+veRUWg0WkdHB+yvxuGAeoLb7UabWuTSBCk4ulwuMibKB0VDKR0up9vtJgDAAI4TBA4IN47hBAEAwAjcjbndOEYAgPetXXDkEYsAr25BuvMilyzIFSD6iywbeXei3w04SoiKjZJjBO5yu90YhpgM+drCAUEWnkzL5XJLS0unGYUKxChNTU2jmfUPmGEQ/Q60AHC73aO6GaBcgEGBQ8YklYv6tttGdZ/XQqlUFhYWdnR0ePDo4J5O/jSZTDwej8/nI0dwHkt8Mr6H+NpisTQ3NyMfyciVslAoFAqFyFOySCTi8/k1NbyaGh6fz62p4QkEfKGwRigU8PnoWsDjcblcjlAoqK0VCgR8DofF53OFwhqBgD+S6+MJAtUNM7X8XC4X0aFEIhnN259ajAIHdhWr1SoSiaqrq5G9Bzhukw9vDQAA5O6Uw+GoVCq08zAcZDIZGUE2ED09PT09PXK5vKenp7e3V6lUomupVDo48qQFegqFQiGTyVD5i4qKSkpKLBbLu35R7x5ky1coFNXV1bW1tUaj0W63I8P1tuFhtw7xsVmsdqvNYbNbTGa71eawOywmM7pG/1rNlgn4WP5A5BHgcDgkEklubq5EIvFYo3gMCICin2IwGLhcbk1NjcPhwAd6Ehs83aROVdEOIfXACnlmhXqQZXAEp9NBjTkwoWOopBMJdDubzeZwONxut6P/vA41App3juZs0FRnFHQWFK1RyDky+nc01feWQUqqAQDo6FZJSQmdTi8tLa0cKyoqKtAFjUYrKyurqqqqqKgoLy8nL94LoKcoKysrLy+n0+lFRUVojvmu39g7Brl4hRAqlUo6nV5SUsLlcoVCoUgkqh0RIuGwn3qRWFgjENYIRMJaAb+mViCsrxOLRXV1taK3/xkBYrEYnWYnGYVaM+QF6FNB7Iug1+tRFZFT8pG3LoYjm/cCI2gojA1TnVHQrhe5RpnkjIL2gtA1EqvK5XKZTCaVSnvGhN7eXqlUKpVKlUqlVCrt7u5Gc/zOzs6xZfiugFZgPT09qCrQaef3ZcX5RkG2fJPJ1NjYyGaz0T4G2tzgDQ8+d9iPsEbA5/K4bA6fy+NxuHwuT8Cv4bI5HBabx+G+5c8I4PP5TCYTCQCG29Ye3Ei0Wi2LxRIIBCSjjCDkG1zbE/ju3jSoo+JE9ZSpzij19fU8Hs9sNr+h+76neB8H4iEnWe9XD39DQOMFhmFWq1XfD41Gox0Res2wH4MOOUHX6rU6vVan12j1Wr1GpUYqXm/5MwKQ2pVer6duXg2uHGogQRBarZbL5QoEAke/9jB1cvkhtSjqQ5GbHx5KcdTIo1mKTWlGsdvtNTU1WVlZNTU1LS0tSN2+ubkZXbe1tbW2trZMMrS2tra2tqJytrW1NTc3NzY2kmX+o0CZtLW1tbe322y2wdX1voA6yQIUCf+7LdU7B6Coib/rsrwfAACYTKaWlpb29vbxnNV/f0H2nWlGGQlDMorD4eBwOHfu3MnNzS0uLqbRaKWlpWhfnnoxSUCj0crLy6uqqsrKymg0GvpZVlZWWlqKvkdIOBxKSkoqKipoNFp6erpUKqUugd/HZQoCAAA5Kn/veHHCMXjKOSF10pcVfJWtw+EwGA26SYa+xZZer1KplEolukYnRdBCDUXT6/UGg4FMIpPJWltbOzo60F8oGkqIzmcMtx6i3nTygywteii9Xm8ymUi9yjG3kynNKEiOUlFR0dbWJpfL0T4AOpGkVCrVajU6mjRJoFarUeNWqVRKpRKVcJxHmVBjam5uRoa4qe/pPRqLyXETDpxJEf0Wxd91AScFyDohtZ4mKmd0GkMgEJC+RiYJ0LkK5PIEHQqpqalBPlGQDInL5SJFYfQTXXC5XORMpaam5pVUic9HjlWogYPxjh941ECVgPSG0U9knF+j0YyzMUx1RhGJRAwGQ61Wk92M3CUAkwxofBxcMPLQyXAYOVsIoUajyczMREdbEAiKq933AuTjoFMso5SjTh2AgXqMZODYAAeudaxWK4/Ho9FodDodnb0YWYvsbUIkEtXV1YlEIqTeJhKJBAKBQCBAhy2o1yRQKvQU6IiGQCBAP4VCoVgsHvIBPdJOctTW1qKHQo+DbEwgczVgqM0uOOrV7VRnlLq6uurqatI6+iTf7SE1QScWBoMhNze3ra0NPfuEz2HfAsjlCOgXqEzyV/nWMLjlA8qSbsxAkxt0bTab0SJAoVCMcMDl7cNut9tsNnTsxmw2W61WMsRisVj7gUIQLBYLNSFKheJYLBaTyUT+O/guI5/vmWwgnwJVi0QiodFoPT09pMGkseGDYhQqi4IRD7iiC3Qepbq6Gpm980j1TkS7HtNAj80cklFA/4mqcQ6aKHO9Xp+bm9vS0kJm/toHH27mMsqJzIQDDFJ/fFclmWygVgIpoh9/s6E2P4vFwuVyRSLR1DwAZLfbkTMum82GjgeSfrqQjy/qwO1wOBDxoCRms9lsNqPIHpxkt9vRoO9xgWiPzMpsNjudTupNESmOhk5Qhg6Hw+VydXR0ZGdnNzY2GgwGdD4UlQ3FMZvNyN/Ba/vUB8IoYJhF/cip7HZ7Q0MDlVEmG6gUQiUb2M+R4xw0SUbJycmhrlFeO+KQJSHL8CY26KcxfpDrNkBRuJiQd0SyONr1EolEk1MLn7pEG9yPxpAbufPscDiamppKS0uZTCYygYVcCJP+6pG/YaqNLBSCjGghYQYKQWIM0r4WcmWPXA5T7Wux+53bo3AUDYmLGAwGCiHvSL37kEAFQHnSaLQ7d+4UFhaiDLlcLsqTzWYzmcyysrKGhobRzBg+HEZBqn4AAMTY1G/Ew+inw+EgpxJarRZtIMpkMhToEWHCDR6MBuSsAbXa10oFxj8Z1+l0mZmZ7e3tI9xluPtSGe79Er1MHXhscw1ez40hQ+pPs9mMGGWyGVIbYcthPIxCqntoNBoajfbs2TMGg4HE/mw2m8fjISkFj8errq7m8XhIAC4UCvl8Pjo7KRAIkPAfyTBImT8S+5MXJMgQNpuNBD+IBpBwiMvlojjc/rOrZHz+8CBteZHJ2Ww2eeiVWgYGg5Genl5aWqpSqV7bcj4QRiFhMplaW1vr6+tbWlqamprQqYumfqDrhoYG9LO2traoqCgjI4PH4zU0NKCDHY2NjfX19U3jQ/OIGCFhY2NjQ0ODWCxua2tDr4QqXac+qcdiZTyVplarMzIyWltbqYPOyAIbsq9SeWVClk3TmFhQ3ym5Xhnna/LYjDWZTFwut05cN9nWKOQsZ0hVwPFDpVIxmUw+n096wEQgWcej8mG/S0c4cPuBTEgGUjs1tXe7XC6UM6mMAwcd6R/8xocE2QyIfputZMnRTzIfDMNEIhGLxZpy1uwJgujs7CwpKSksLKTT6ZWVlXQ6nU6nMxgMOp3OZDKRqWgUwmQyKysr8/LysrKyKisryTgMBqOqqgpFYLwBjJAteXdk6JCqfEU+oNFoVCgUSIEYqRQjjXLFmIBUkBsaGp49e8Zms2UyGVKYRsZd5HL5CGl1Op3T6SSIV6Z/x/PupvEmQJ0ZvCG1Dtjv9LChocFGOSQ7qUC2T6JfYXKcGaLc1Go1m80WCoUeGVLXRtSZn0fywdd/FBOufjJcwRobG7lcrkajeW1pPyhGwXG8ra2tvLy8pqYGDbvkgIuu0QkM8lqlUslkMoVCgeJ4nEFBkceGkY+VDAd0IEahUAiFwpKSkubmZnJihWrQaDRyOJysrKz8/PyCfhQWFhaNFShtZmZmWlra06dPCwoKUGBxcXFJSUlxcfFwCXNzc4uKipqbm8ndOTgtDJ+UIGfo1Ok5AID0IDAcIDH8B0ACw4l+Hydmo6mGxxfXiU0GIyQAwInhPiPlOdYPIEYCSSTUkX2cDZXsj3q9nsfjIZuSHnkCyqodDuQYOKineOxJkvzkdDrd/Y7Ihlx8wIE+7T2eEY64TPFoHtTkYJA2oFgsZjKZSqVyau164Tje2trKZDI7OzupFUptQx79ivoOyHcDBm3p/FGMUMjXpsJxvKurq6KioqGhwcOYtlKpREurjo4OZMidNPU4gjX7kQ3dkwYWu7q6UD7I8CJapgyZRC6X19bWlpSUiEQih8NBVtr4dc+m8SZAvhS73d7b29ve3t46CrS1DPvpaGtvbW5pbW7paGtvb2sTCWvzcnKLCgprBcL21rYRPiPkOfZPa9twQMZUtFotqXJC7e/jqU/UMTUaTXV1tUAgIIW4JDx6LpmW2s2RlyDqXx7jEnUg8kjucY1KRSr+jmYd5nE7MMzMA5FiXV3dKM8/fmiM0tzczGAwpFIp9RbjyfOdQC6XMxiMxsZGD0UvlUqFRD7vfOA2GAx8Pl8kEtlsNmovnZAthWlMIABldtzT01NWVlZUVFRWVkan06uqqkZwc1BVMeyHSWfQKyrpFZVMOoNJZ5SXlmVlZOZm51SUlTPpDHpl1XCfEfIc+6eyakgwGIySkpL8/HyRSITkHNRVy3iGBXLAVavVDAaDy+WS/oNJsY3NZjObzQRFxc7pdFqtVpfLhTR3yTUihBBpD5FCEZvNptVqTSYT6F/oOJ1OdIDGZDKRJ2aQLxakiEzSGMrfw5jKkPDYqSZDiEFnogmCqK+v53K5arV6yslRWlpbmUwm6X0dwgEuY4fcdqTOId6ZYHngPeVyOZ3OaGxqokwiIIRQo9FwuVyxWExK515lACaAOz3mUyMArfdJ+6zUfeppRplUIN8pQRDNzc3FxcU8Hq+tra2zs1MyIjo7Rvp0STrJa0l7R0dbh6S9o5MS+NY+ko6hy9/V1VVbW5ufn89kMkm11wns4AAAjUaDDLo4BlopttvtAoEgOzsb2coDABgMhurq6vz8go6ODg6HU1paivx5AwB0Oh2NRquoqNDr9Xa7ncPhpKWlnTt37vLly5WVlQaDweFw1tXV3bt3//r169evX79x48bly1cePXqEzBPk5OQIBEJEaXa7h6MSxgAAIABJREFUvba2Njcvr7e3l3z1w8FjY9CDS6hDJY7jyI/UVJTMd7S3s1nsrs4uQJGMuZxOm9XmcrkA0TcKOxwOs8nscrrAqx3DPt52u1w2m9ViMRMEDpD7W8xttVpsNiuOYwAQEEK322WzWd1uF9HnhhZDswwc64sAAbBaLHq9zm63AQBwDLPbbG63C/S9M8LldFqMJpvNSiBNRAJAArjdbqvVYrVapN3dlZUV9fXifjoEsG9OpGKzWfViMY6jVTbhsNttNhuGuQEgCEBgmNtqsRgNBoNBr9fr9HqdXqezWMwOh91sNul0Wr1OZzDotVqNwWBwOOwQAhzDrBaLw2GH/YzrdrusVgtB4GStookPksOjQI1Gw2Kxamtr0eyPquI8jckJgiBaWlrYbLZWq52YHAGEoE+sMiBwhPhvF0ajEZ2uIBmF5NcJmX6pVSoul1srFL46/QcghFCr1V67ei0uNq6qshJF7pR0Hj92bP36dUVFhZcuXdy1c2dZWSkAgCBwsbhu584dBw8eqK0VcjicnTt2BAYGhIQE+/v7JSxblp2VJZV23717Z+GCBfPnzwsNDQkPD/Pz81u3bu2zZ08f3L8fFRWVmJjY1tYGIdRo1NeuXV2+PIHJZKAyjvwIHqRCrRbq5NLtdtfW1k7FXS/M5e5oa+ew2NKubtAvNnQ7XTwO99GDh+xqFu7GIIQOu6OyvCIrI7OjDSlTERASEOAQEhACvU5TWVGWnZWhkPcSuBtC2NsrLcjPpZUUaTUq5EadzWI+eni/hs91uRwQApNRX1FeWlxUIJf1QEjYbRZBDe/J44d5udkKeS8gsE5Je/rL52WlJRq1EkKAuZwNdaJH9+6+ePZEJu1GL95lt/F5nPv37lSUl7a2NDEZVQ31df2lIgCBQwBUSjmHXd1QX4djLgihzWouKy15/uxJU2M95nZCSGi16lJa8a2b1y9funDpYsqFlPPXrl4uKy3h8zjPnz1JPn/20sWUK5cvJp8/e+/u7eamBgjw7i7J0yeP8vNyjAYdhASEsLm58fHD+0xGFVLdcblctbW1OTk5dXV1ZM9RqVQcDod6THr065tpvCu0tLQwGAzqqQIPF3PognyPaOk5WJEPDDwmBYcaoMkQav7kFBi+leWswWBAZyxQS56wJgr6xmqtWsOuZgn4NW6nC4UDAkAI1Sr10cNHZv82i1ZcglK0t7Rt27w1JDgw/eXzfUl7YqIj8/Ny0PjH53HiYqM3rF9bVJiffP7sEp9F+/ftRb3Vz9dn545tFeWl586enjnjp3VrV9+8ce3e3du3bl7PzHjJZlVfuXzxh++//fyzT9JSb7pcTrVKcezo4YULvMrLaBBCCCZmkodhWF1dHZvNVqvVr438QTEKgeHtrW0sZnWvtAfCvreulCv2J+376osvN23YKO3qhhCqlKqkPXuXxsWXFBX3lwLr4xUI29ta9iTuiooM57CrURasasbaNau2b9vS0twIIVCpFJs3bfji808OHtinUSshhD3Srl07t69auYJBr3Q6bNVM+vKEpYEBfvfv3TGbDHab+emTR/Pmzg7w960oL4UQ2symx/fvec2ZNfuXmfnZWQTmhhD2dHXu2bXzh++/TdqbyOOya/jc5qZ6HHMBoq9sBI4pFTIeh1UvFiGmaWqsX7N65Q/ff3vyxFGdVg0IrLWlaU/irl9m/jxzxk/z582ZM/u3AH/fCynnr1y+6O+35KsvP58/b868ubO95s+Nj4sppRXbbZYnjx/8/NMPfr4+9KoKCHAIwYvnT2f/9kt4WGhlRQWOExDC69evh4eHP336FC2ucRxXKBQehjemGWXyAzEKde9iMFVQt0HQ0QRqHNRhnU7nkGQwuA2gBS4Z2d3PQziOY5Rd+wnX6QD9xiDeMqOgcJVCefrkqQVe3i+fv9BrdSajkcWs3rBufVhocGbGy107t8fFRhcV5gMCwzGXUMCPjYnauGFdbk7mvqQ9PosXPn3ySNbb3dRYf+liyvlzZwryc8+cPrnAe/79e3ek3Z1KhUzW263XaWS90tRb12fO+Omjf//f0VER9KoKaXfnqZPHF3jPLystmYDH7MdUZBS0cQQI0NHWzqiid3d1o3DcjVVVVEaGR/yvf/ufixcuKi2hAQIYDcad23cEBQTmZudACCEkCNwNAE4QGISwva1l86YNS3wW8XkclElleWlkRNjqVb9LOtogwJmMqoULvP6f//v/iggPZdArcczVI+3avGlDfFxMcVEBk1G1Yf3aBd7zz5w+2d3dCQiitaVpX9Kef/7jb3//23/funndabPZzaYHd25/88Xn//G//ueZE8cNahWEsJpZ5euz+L/+86MtmzdyOSyhgN/UWI/jbgj61igAEFqNisNi1gprICTcLkdG+otZv/3yb//f/1i1ckVrSxMgsLbW5jWrVy5a6H3i+NHMjJeZGS9zc7KEAv61q5fnzpkVHRXx5PHD58+epL98XpCf290laW1p2r1rx3//5b+++/brmzeuaTUqCGFG+ovPPvnXP/7+16SkJKTjcPbs2QULFjx8+JDsmWq1enqN8t6BZBTUIRFbuN1ug8GAxMgIyJwEkgyjHmqxWAwGA5IWgP4zcQ6HQ6FQtLW1qVQqpLZEqlRZLBadTme1WtFSBsMwk8mk1WpJzUCn04lcdKA5yoQ3nnfLKEq54syp07/O/GXTho3Xrly9ef3G/qR9vkuWREWG5+Vm792ze9nSuPy8HAAwQGB8HidhWfzGDeuKiwquXrm0xGdRwrL448eOpL98Tq+qaGtt7mhvPX/uzIyff9y1c/vjRw+ePnn0+NEDBr2yrbX5zu3UwAA/b6958+bO3r9vr6CGd/bMKd8liysryiCcXqNMBKNIOiSMKnqnpBOFW0zmG9euBwUELvDyDg0OOX/2nEGnN+oNibt2BwUE5mXnQggJ3A0IDAAcABxCKOlo27xpw8IFXmibS6fVZGWmR0WGr1u7ulPSbrdZLl+6sGih96zffgkLDb5545rRoOvt6d6+bcuypXGXLqZs27rZZ/HC5PNne6R92gGVFWXxcTGLFnrPnPHTtq2bJW0twO168uD+Lz/9+OeP/mNZbExrQz2Bu9PSbn77zVefffrxzh3bqpl0Hpfd2CDGcXf/phwBIdRqVFwOq76+DkJoNOgO7E/ymj/3l5k/h4UGp7987rBbO9pb169bszxhaSmt2KDXGg06u83idjmePH4YFOh/8MA+aXen0aAz6LUOuxXHXMVFBb+vSPBZvHDRQu8tmzeKagUQwqzM9O+/+/qv//1nb2/vly9fGo3G69evh4SEPH/+nNRpmWaU9xEeaxS0Pujs7Hz8+HF2drZOp0Mvsa6u7vHjxwwGw2azQwhVKlV2dvb9+/fr6+uRmixBEL29spcvX+7fv3/btu3Hjx8vLCwkN9ktFgubzUlLS6usrNTrDRBCk8lcXFycmppGCt60Wm1hYdGzZ8/lcvmbaDbvilHQrpdGpT57+sx333zrNW9+RFh4VETkksU+3333XUhwYHZWxsED+1YsX1ZYkIfGv2omPWFZ/OZNG2r43NaWpuTzZyMjwry95gX4+27ZvLG4qKBT0n4h5fxnn348c8ZPIcGB4WEhoSFBx44eZlUz0lJvhoeFHDl8cN3a1SHBgZcupuzetcNn8cI+RpkgydVUZRQAAE5I2jtYzGppZxcEEHNjkvaOxF27N2/clHYrdce27cvil9YKhEq5ImnP3vDQsML8AgghQWAQEv2bS6CtrWXrlk1ffvFZXGz0zh3b9ibuio+L+e3XmRs3rOuUtHdK2tesXrlxw7rr165sWL92x/atrS1NCnnvrp3bf/1lxswZP3315eeIe1C5XE7740cPIsJDT508vnvXjojw0PzcbMxhf/Lg/mJvr5+//8577hxaYYG8V3r0yKEff/jul5k/792zm1XNENTw2ttaACD62A4SEEKNRsXlsBobxJjb1dzUEB8Xs3nThnNnT0dHRezds9ug10o62jasX+s1f+6WzRvPnD556uTx58+edEranz555Ofr47tk8ZHDB8+eOZV8/iy9qkIh771x/WrCsvgrly8eP3YkJjry5YtnbpczM+Olt9d8b+/58+bN27hxo1AovH37dlBQ0MOHD0k5ilKpnGaU9w4ejILeF5fLXbVqVWJiokQiQdGeP3+ekJBw6+YNrUYNIeBxOTHRUXPnzL5//57NagGAUCkVDx8+WLZsaXBQYHR0VHBwUFxsTEb6S5PJCCHs7e05ferkjJ9/2rZta0dHO4RQqVScP3/O29tr/76kTkkHhLC7q/PwoYMrf18hqhUSBI6azwQ+6TtnlFMnTs7+bdbO7Ttup6Y9uHf/5PETgQEBoSFBOdmZ+/ftXRofW1zUN/hwOayl8bFr16yiV1X09nRzOayc7Ew0N128aMG6tasz0l+cOnl8xs8/rvx9efL5s9euXr586UJWZnq9WHTr5vXgoIDHjx7kZGfGxkT5LF4YFOi/cIEXvapiAh6zH1ORUfpyw4mO1jYWs7qnWwoBtFtttOKSsJDQ9WvXPX74aMO69fPmzH3x7Hl3Z9e+vUnRkVHFhUUoXR+jABxCIOlo27Vz+7/++fd5c2cHBviFh4V4e8379puvNm/a0NrSVFJc4O01b+2aVQ/u312xfJm/35KiwvzuLknS3sR//uNvf/6vP33+2ScJy+LrxSIk1e/ukuzYvnXxogUpyecO7E/67deZJ44ekXV3PXv0MDQwYGlM1GJvrysXUrIz03ft2h4SHLh40YL9+/ayqhl8HqettRnVEAAYADiEQK1WslnMxgaxzWrOSH/uNX/u5k0bbt28HhjgF+Dv21Bf19HeumXzxm++/nLunFkB/r6BAX6Ju3fW8LlPnzzymj/3yy8+W+KzaPGiBaEhQXfvpLFZzB3btwb4+966ef3c2dNe8+ceOrhfpZTnZGcGBwXs3r1z165dvr6+ycnJx48fDw4OfvDggdVqhdOS+fcWHrteiFcYDEZERMTGjRt7enpQtIcPH/r7+509c0qtUmBu553bqV9//eWfPvr33bt2SLs7ccxVJxKuWrkiMiLszp00WknRpYsp/n5LkvYmtrY0AUBw2NXRURF/+ujfZ874qZRWDCFUqxQnTxz963//+btvv75397bDYZN2d27atN7fbwmHXY3aNpigLRqEd7vrpVGqThw77jVvfm52jsvhBARRL67fvHFjRHhoUWH+oYP7goMC0l8+R3nR6RUhwYEb1q99/OjB9WtX7t29rVTIHA5rW2vz7l07goL8z5w+eezo4cWLFrx88cxsMuCYy2G3ul0OtUqRlnozKND/xfOnapXiQsr577/75tNP/vXrLzOqKssn4DH7MXUZBRKgvbWNlKPotbqLKRdm/jxj3py5y+KXzp8774fvvj9+9FhdrWjXjp3hoWFFBUVkSrI5dHV27NyxbfasX2/euE6vqqhm0i9fuhjg77txw3oWk3H+7Jkfvvt27uxZyxOWzp7167fffHX61AlBDW9P4q7Zs37dumXT9m1bfvt15uFDB9AypZRWvMB7/jdffxkTHRkWGvzxv/4RExlRWVr67NHDiNCQo4cOJsTFrV+9auP6tVs2b9yTuDswwG9f0l4mk85iMevFItTZ+rUGCLVKweWwW5ublApZ0t7Er7783Ntr/rL4uJ9/+uGH77+7nXpLKKjZsX1rYID/8aNHnjx+lJH+ooxWopD3vnzxbInPoqjI8Du3Ux8+uJ/+8kWtsCYrMz0sNPjHH76LiY4MDQlCyzJBDe/Z08d+vj5XLl+ildJWrlzp5+fn6+sbERHx4sWLaUZ5r+HBKOibwWCEhoYuX76czWYjEwyXLl3y9/c7f+6MTqNSK+VbNm3wnj930QKv2OhIWnGhy2ET1dbEx0ZHR4bn52VLuySCGu6VSxfu373d3dlhNurv37sTEhQYER7604/fnz19ymY1G/Ta06dOfP7pJ599+nFcbDSHXd3dJdm5Y1tIUACPywYEBiGcWOXid7tGUSmUx48e++2XX4sKClGKtpbWtavXBPj7lpXSUm/d9PNdsidxt6hWwOdxTp88scBrfsr5c4UFeWvXrAoK8H/08EFjg5heVbl1y+bYmKhrV6+cOnn8t19nnj51gs1i1vC5HHa1uK5WVCu4euWSv9+SRw/vE7hbUMNbsXzZnz769y+/+GxaMj9uRgEAvc721jZ6ZRXS6WpubFq/dt0CL+/lyxK2bdkaFxPrPd8rYemy7MysLZs2h4eG5WXnYBjmdrntVhvmxlAraWlq3r51W5B/QDWDCQgAACijlcbHxm1Yt/7502fLlyX4LFq8bs3avYmJS+Njf/t1ZnhYSFFh/u5dO2JjospKS2qFNUg2fu/ubbSt9OsvM4KDArZu2ZSYuNPP18d73rxL55NTr9+Ijoy6ce3awf0HFi1Y+MN33+/bu/fh/QdhISH79ibxeDyhUNDU1DTgSCaAOo22ViAUCWurKiqDAgIXLVi4euWqXTt2Ll+WMO//Z++tv6Pasv3R/+CN7x2v3/ve7+u+7bdPyz19XHENCXH3BJIQh4RgwYNb0OBOhAAB4iEu5S6xklRVtNy9ast6P6xkUySQwwFOH7qbOfaosWr5Wnvv9dlzzbnmXL48Iy29sa6+qHBzdmYWqbfP5XQhXgTxehGv59HD6rDQ4L17dum0aqjAo9Wozp09vTZgTVRkeMGm/MKCjVGR4aEhQRXld69dvRy41v/a1StKpfLhw4erV6/+5S9/6efnV1NTA3e9UBRVq9UfdL3+6WiurhcAgMFgRERELF68uKioqKSkpKSkJDo6esWK5Zcvlpl0ahaVFBMRuqUg/9Sxw7GRYaUnjlqNOtXE6JmTx4ID/GIjww7u233r2uWutpapMTnmdUmHBw/u25uVnnbr2tXk+LjMtPUCDtuo1Zw6dnTl0iXrk5OCA/yPHz7U19W5e8f22KhIDoOOeT3v/KzKz8ajAAAAmByfKD15Kjw0rKujE8ZIxZLtW7clJSQy6Qweh7tlc5G/35qUpOSUpOS1/v6pySl9Pb0Gnf72zVtr/QMCA9ZmpKUnJyaFh4YdPniou7Pz/Lkz337zlf+a1etSk9elJiclxm/bWnTzxrUzp08lJsQ9eliNIh6b1VLz6IHf6pWrVi6nkPvewTBn6N8SUSBhQCISU0hk5eSU1+NtbmyKDI/YWrSF1NunUan7BcLDBw+FBAUfPngobd36gDX+hw4cbG5qbqxv6O7slo/IvB4vAEAiEufn5oUEBbOZLFgrlUxZl5KanJh06MDBoLVBhw8e4nN5GpWKw2ZC8UnpqRP5eTkbMtLoNIrb5Xjy+FHgWv/kpAQopQgOWtvW2jI2Kh9VyKoqy8OCg1MTEnftKI6Lib1142Z11X1/vzV/+uN/nz19pu1Za3Rk9LYtW8lkMovFGh4WAV+9fhQz6PT9AmFPV/f5s+eWL1127sxZqViiVqpoFOqm/I0rli0/fao0OzM7M2MDg0YH4PkjXn2/Migw4Mjhg06HDVY2PDSQm5MVFxtd+/SxQj4yIhXfu3s7NCRo29aiQwdLQkOCLl28YDGb1Wr1zp07f/3rX3///fcPHjwg5CgfJPP/jDSLR4FEo9EiIyM/++yzsLCw1NTUxMTEpUuXrFi+9MrFstER8fXLZauWLd67c/uNKxeD/FcnxkSOiAYx1DMo4JadLU1PTQryXx24ZmV2xvq6xw8tBm1PR1tSXOz65KTrly9tzM5au3pV+a1bCqnkxJHDoYFrb127WrRpY1Jc7JmTJ7YWFsRGhLPpNBxFAADgX0h72Gqxtj1rvXDu/NDAICyhUamf1Dy+fvWaQiZ32h10Ku340WN5Obkb8/JL9u1/1tyiVWsAAFMTk/crq3buKM7NzinYuKns/AUeh6fXanu6O3fvKt6+bcu2rUVbt2zeXLjpQMm+mkcPmpsarl65xOWwoFbR1OT47Vs3TpeelMukAADsHR33+XdEFEKxXSqR9PX2qpRKo8F47uy5sNDQWzdvWaCLRhw0NjYmxCekpaXFREd/+823CxcsDA0JDQwMTE5Kqqurc9gdAACZTLZ1y5aoqCgmkwlPqtOotKysrJDg4JSUlIiIiPr6esjbYqj36ZMa/zWr09PWJcTH5uflUMh9AOAT46MnTxzzX7N6+bIlUNJuMU/7sR9VyPJyc1avWJmSmBQTFV1xr5xBo29Iz1i1YmV9bR2dSkuIj9+zZw+JRKLT6SKRiBgaDOi0Oh6XV1NTszF/Y3h4OIUMT8YCj8dTWVm5dMnSrMysxMTE7KxsKoUCwDQPjuPYk8ePYqIjjxw+aDIZAI4jXldTY31cbPSO7VvHxxSwkoF+QX5eTnJSQkb6+qjI8CuXL9psNgBAT09PWFjY0qVLHz58SFib0Gq1TCaTz+fDfTDfW/Bmd/AD/QPopTwKmUyOiYmJj4+HLvxaW1v37NkVEry27OwZHouen73hr3/6w6pli6PCgv/y37//6rO/tzTUTo7JeSw6m05hUkkPKu+V7NkZGuifsyGNTu69d+vGF5/8/ZsvPo8MDVm6cMHf//qXvTuL6WTS8cOHIoKDu9pa6588ToyNCQ1cGxq4Ni4qkstk4IgXQKsQb/fszDo3AwAwGAw/BaIQ9eh1eiqFwmax0RkVOJjk9XoNBsPU5KTdZoMxHrfHoNerppQuuwPgwONyj4+OCXh8AY8vk47YLFYMQQEAAMPNRpNULOGyOQIef3J8wuP24BhmMupHpOLhoQF4DQ4IxaKhqclxrUalnJqw2yxw3x5DvXqdZnJizOmw4Tj2xqIp/EWDlR6PRygUMhiMf6Mz88TgJRIJiURSKpUWq7Wjo+PBgwcSiYR4f8bHx2tqaqru36+oqLhw4cLx48ePHTt24ODBc+fOcblcp9OJ47jZbG5ra6uoqJhSTsFqR8dGa+vq7ty9e//+/UePHo2Nw8MuOADYqEJWfu/O/aqKivK7DfVPx0blAADE6x4eGrh39/axo4fKLpxjMWk4hsCvF6/X3dnRfuPa9fuVVdVV93kcrl6r6+7selLzeEyumByfePToUUdn5/DwMJVKHRgYICSoMADX8fb29pqamsePH8NPBpg0Ojp64+bN8vLyysrKxsbG8YlxYmYAjg0PDTyorurt6XS5HQDHUMQj4HOqKsv7erudTggJmNVi6mhvfVBdVVVZXlF+l8fjQI7EarW2tLTcvn17cHCQMG4KeRSIKHCWPsDJe0vEfRGLxRQKRaPRzEKU2NjYwsJC+KbgOF5eXh4VFVl68vjDynuhgWtiIkJK9hSfOnYoY13you++3lu8rfLuzX27dlSX33HbLbjX1c9lbS8qiI0Mu1J2btf2rUu+/25TTs6RAyX7dhavWbkiJSH+/r17h0v2R4QE00h9qvGxk0ePfPfVl//9u9/GRUUOCwUAQwFc/t708cFnaNaQIaJwOJx3jCgzmmkGg4FKozGZzOc25wFOfAL69s238MuHiYPZ9mxmJ88fj84Ig2E0CgD6xnuJBKIQ68/g4CCDwVCpVP9edr1wHIdr8cTEBIqiTqeTsBeNzRirdzgc0Iqn3W6H57aMRqPD4fA9HuxyuXzthnq9XucMQdtWGAbxH0cQj8Nuc7ucTofd6bCjCGwOxzHU7XbarBaHw45j07cWw1AcxxCv12l3OO0Ot8vtcbmh3wgUQTAURbwI9AoMbQ/39/cTWp6wUbiOc7lcm81GGBwlOBin02m1WqFZU1+LPRiGej1up8Pu9bih9BBDERiDeOEuFoahCAC41+P2uF1Op8Nht8FnH74qKIrCu0ggB7RZCe2y+MLJh72v95DmIorvC9nT0xMZGZmTk0N4eLt7925ERMSWLZs35mb7rVxeVX5Xp1HZzCYmjZyVsX71iqW7irclxEXHRIZdv3Kpu7Ot8t6dtNTkrIy0XTu2RUeGb8zNEfK5Oo1Go5o6duRQYMCaooJNG3Nz1vr7kft6MMTLYTFSkxP/v//9/4QFBwl5XIBjAMdw7M23aP7BiDKrfiaTCY/pzO3SD9YCiDy+YTADPLjv/1el4a++3op8zeQMDQ3R6fR/O0SB1lXJZPLY2BhxO+GpXeiNYBb2Al8pxRzHOPiM9SHfqny/x4mHxrfIPDMODw9D43oYgsI7jqMYjs6+95OTkyQSaWhoiOgVbFSn00Eb8sQTTPRkrhELFEVhhxEE8TWuPGuYsIJX2cCYZZ2eGDUhR5nl2fQFVYIP9H7Q/IhCJpNzcnJ2794NreECAGpra3OyszdtzEtJTszLyx4c7IfxFrPx7p1bwUFrT544duH82YT42AB/v/i4mOioiOioiMuXyg4fOpCSknjv7m23a9qZY19vd0525rp1yTnZmclJCSwmHQDgdjur71cGB63NSF/P47IhB/9utYchzYMobwMtRFlYP51On4so/0qE4/i/qX8UAIBMJiOTyQqFAv6d5aWOWE99i8A1F4Z9YZkoMgswZn0QQSbmVTiEzfhwJopAT3Y4hqNeBMemVdRw7IU6x8bGenp6hoaGiEqgkE2v17NYLGI3DDZNnH+G/ATRYfzFnShfIAQ+jhwIZ0G+FfqWhRXOsrwEfQ2x2eyfyIrGB/op6KVyFIVCUVNT09LSYjKZYMzg4ODDhw8qK+7dvXOrva3VYjEBAFDE6/W4RqSSe3fv9HR3ioYHn7U0HT92dNu2LQdK9j998lg2In32rPl+VYVUIoIKwTiGGvTa5qbG27duVJTfq6y4p1ROQut5kxNjj2sePnxQPTU5jk0z8e/++fmJEIV4EYxGI4VCaW9vn5qaMpvNer1ep9MZDAaDwWA0Go1Go+FlBM3PzIqB+fUzNLcGvV4PN1RgKhGeVZAoNbeVH0vQNo/RaNRoNFQqlUQi/RtJ5iFhGCaXy6lUqnzm9K/vmgjewtwpUXAuZ/2q/ESYsKw3bcPVlyuFnk0BQBDU9zNncnKyr68P8igo+pwzCytkAAAgAElEQVSF0Wg0FAqFz+fD9X0Wd0JwYK/qyatiXsq0vZRxId5J6HGLx+MRtp5e2voHeq/opWfmPR6PyWSyWCyEjWGXywWdZOv1OqvVOv3K4DiO426322AwwEir1ToxMT42NjY1NWW1WBAEsdlsZrPJ43HPPAY4giAmo1GjUWs0Gp1Wi8x4z0VR1GKxGAwGr9f79q4QfL8aiRjw0yAK7rMPYTKZKBTKo0ePenp6KBQKdGJGIpHIZDKFQqFQKGQymUQiwRhfIlJ9Y6hUKswPPYYR9RB5YIb29vbGxsa2tjbyaxDpjQi2RaPRqFRqd3d3T09PQ0NDX1/f6/hB+JdCFBzHoVdggn8HM+yC75c7mOFLfB9lX4kL/E6fxa8QYQRBCEEc8YGPvehU2Ldp8CKrBADAEBTxeKfzICjAAYZiBKuBIMjU1BSdTpdKpTiGIQgyjT4YBs8VCoVC3wlFEMTtdvuOay4jBd/bWdNFsB0v2wp73h9f7oSYBLVaTafThUIhof1F1PABVN43Iu4IfDt8d71879erDAD7fC68ZCuYoLnM/VzOdW4Mhr3EWv67IqPRSKPRXqrr9TYtEmURBFGpVP39/WKxWCwWQ1fEEolEKpWOjIyMjIzM8lLsm0Skzs0pkUjEYjGRGf6FecRiMZVKbWho6OrqEolEMpkM5vetc54OvCZBt9AymUwmk4nFYplMJhKJJiYmoKrO/PSvhigDAwMtLS0MBkMulxOTolAoJBIJvAEymUwul8PpVigUcrlcJpONj48TNwbej/HxcblcDm+MQqGANYjFYoVCIZPJJBIJLCgSiWZlgxmIOwqbUygURHhsdHRMrpCPyOAFb9jY2BhsemxsTCKRUKnUlpYWYb/Qi3hxDJ9maXBcq9X29fW1t7fDTsKyRAfg6GBgYmJidHQUdm98fBw+W3C8CoUCFoR/4cCJcY2MjMChwXrgHI6OjsKcUql0bGxsdHSUyWS2trZCHQHft/QDnLzPNBdRiC8P+Ckz6/YRXyG4z44x8YlGJM2qiviKIiokNleJ/LO+8N7Smv08PAqNRmOxWL467m/cii8hCOLxTDvc83g8Xq8X/nq9Xrfb7XkFvTQJlprnLywIP2Q9Ho9Coejp6YHbA7AbRCkis2/MGxCsE7YIm359b9//OogCq4L7RW1tbaS+vt7eXuhuGrKQFAoFOtCGjCRMgrwqlUqFAZiBTCbTaDSCA4VlYSp0zf3kyZPa2lrIV0IWleBw4S/M6cvtPmdjyWQahUolU8l9JFJvX2/vdDd6+/pg33p7e1tbWzs7O2UyGYKiOADE2wb3mtra2np6enp6emArBL9MMMuQp37OblOm2eo+Eqmnp4dMJvf29faRSLBgZ2dnbW1tbW1tV1cXmUzum2G6qVQqDMPaent74UTBAba3t3d1dUmkEoI9eucuLj7QuyUcx4eHh+Fu+CxmehZ7+qr4WYG53/u+TCpc333dRfvy6+DF74+3VOh4FaIYjUYGg8FkMt8tosBxESLMfxjBzqtUKhKJNDAw8I9selYf5qF/HURBUQzFMC+CqNUasVgilY5AXkQqlcJP9bGxMfg9TnBzkJeEzAHBuxCcJowcGRmB/CzBqQwMDNTU1Dx9+hTyFrASuVwuFotFIhHBycKyBO/5/FciHZFIZFKpfGRkRCKRy2Qy2YhEIpZKJXK5DLYll8uVSiU8jo4DHMUwDJ/+GtLr9XAgUqkUNgHzE/wv5DOGh4dFItHo6KhMJhOLxFKpVC6TScRisUgkGxlRyOUjIyMSsVgmk/UL+xsbGh4/fszn8RUKhVwmk0gkErGE4ORGpCMSsVgilijk8lHFqFQiEYvEErFkfGzcZrU9n38EfVdndD/QT0EYholEoo6ODj6fr1AoJiYm5HL56OjoxMTE2NgYFIeMjY3BN2V8fHx8fHxychLmGfMh+Hd0dBRWAotPTU3J5XK5XDE6OqpQyBUKxeioYmJiHLK7ExPjExPjCoV8dFQhk8kUCjkUwCgU8rGx0de53oAmJiaEQmFrayuLxYJndcE7EvjNQk3cR2GHyPPO+XV8ZuNdo9H09vZyudzXLPVmRBQHYDYbOn+L/yKIguMAxeAJcV+BNwAAYC+qe73ZtPp+l7lcLqjmNGu6fRn5eevE5rnwVzyUsz7i8B8lscBffQFgt9p4HC6dSrNZrD+QGfexqPmSpBmX4x/2vd4zIh7UiYmJvr6+jo4OyIi/Mc0SPhMMOoVCZTDoDAaNSiVTqWQmk85k0mk0Cp1OJQKvuhgM2jzXPAXpdBr9ZcRkMru6ulpbWyUSyesIAP5ZyGw2k8lkOp3+uq//P5bmQZQf1eGfn0d52Wr5tvTSKXC73RQKhcVizUp9HQB/RU9f3utZFb52/T+OHDY7n8uj02h2H4bjdemHB/GBfn4iNpocDodSqRwfH5+ampp8C4I1KJVKGIY8jVKpnJiYUCjko6Py0VGZXD4yNqYYG1PI5SOjo/Lx8VGFQjY6Kv8JLsWr2BS4GwHXILfbTRxShuR0Ol0uFzxT7HA4HA4HjIGprlfTD2Z45+R0Ou12O2xXo9GQyeSXHqt8H4hAFLPZjPtwcj+2nvcCUeBXMrxQDCAo/lxn943opXyAx+OhUCgMBmPWqH4MoszDpryY9UVW6aX1v+UetNVq5XA4VArFDK2f+TQ93xhehnY/EeZ9oLckX9EFFJijKApFr9gbESwIRbiE2BbDMJVKRafTOjvbyeQ+CoVEoZDI5L6+vh7onYFM7vtprtm6uQRBSSGdTifkf1AvFkoZiQxQTdY3cpZq79xq58/wUxCNRqPT6fD4S0NDA4fDeT8Zr3+RXS8AplGE2HeZ3oN5O/J9FQl08Xq9FAqFRqMRBkiIsfhi8qsI4BjA0ZddCI69cLTQd5bmGfhbruM2m43L5VKp1FlPwI+t8wOcvLdE6Ii/2xtEqJgTJBAIGxsbenq6WCwGh8NisRhw44vNZnI4LCaTzmIxfoKLyXoFsdlsGGDOEIPBYDAYcFuMRqNBuT2Rn0iC8a8i3wr/AQS7ymaz2Ww2jUYjkUhcLneWAen3h+bhUV6yGL6a3gtEIS6oOI+94iManz6k7nNUfR4AmClOvJAIglCpVCqVSljWmtuZH4Eoz7kTFMenEWXWy/+qLr2TRRzyKJQXeRT81XZZfFv37cbcbn+g94SI5xaq82Iv2hB6AyIgapZsj0ajt7Y+m5wcN5kMFovJbDbCC4ZNJgMR804vk/mHyGKxWK1Wq9VqNptNpun8MAAPn8OwxWIh8s9f29wY2MQP9uQNyGQywSOoFosFhh0OB5x89C2ExD8FAQCsViuPx/tXQBSCNSG6SQxjTl7fXaYf/VJ5vQiVSqXSaPCc4xvRq7a8Xo4WMDxryf7BW/KaZLFYXoooP1A5PmPYDp/NCb59lz7QT0HEDjDmY/Hzzaqau1LAeCaT1dPTbbOZZ57kWfV/eDbeJRE39P0hAIDNZuPxeAwGw2Kx4P/ccpQ36PUbEYJ46XQ6g0F/R/uYvnDyfBD4HKtcb3ZjfpCsNhuXx6PT6YSG5Qf6V6Kf7rWYWzOLxerp6bZYTK9GlNfSSXlpa2+jB/KjNoh8TRzNv3r+wwj3+aD8x7f+o8hut0NEsVqtr1nkpcP5mREFn9mlwTDM6XRCPtRut0Pb9Var1Waz2WxWu83ympfD/kJmm9UMI50Om9ViIpN6e3u69DoNzGazmm1Ws9VislnNDrsVZn7NC5aFl8Nu83g8xN70SzkSKBdFEATFUChlRQjZKOoTg6LIjAwWQVEvingxBMFQBIPh6RgMx41mE4PFJFHIJosZx3EvinhRaMgF88L8GPo8AFMx9KUXin/Y9nq/iHgv8JnThdAez9scqIY1QL0j4mw2fNKoVGpHR4der4cxMJVo7u3bfTMiTpUT74rX6/XtP9Ex7GWWYz7QjyK4i06j0V5fe/h9RBRIKIqaTCapVMrhcJhMJpfLFQgE/OfEE/C5r31xBHyuUMAVCngCPpfP4wj4HD6PA2Me1zysvl/JoFMFfK5QwOPzOHweh8dl83kc+Pf1G4Jl+TwOl8Mc6BfqdDpfI12+Yn8URR0Oh06nUyqVU1NTKpVKrVarVKrnAaVSNYeU8FKrlGrVlEoJA8Sl0WllCnlbR3tDU6NMIdfqdVMqJcym0qhnZZ51qTRqmAcG4KXWaswW84d38n0jHMc9Ho9Go4EneeHvG5NCoYCneqGGLjwIOzo62tzc/OjRI4FAoFAo5HI5zAMDhNWfV5FsXnqb3s5tgggT3YOnjycmJiwWyw8yNLNQB5/xogTVfKEKsvPdEdRXhl6dnA4H1HuGysTvtqG3J5fLBQ0Vd3d3q9Vqh8PhmlHOJjJ4fSy1ExM4d5LfF0SRy+VtbW3t7e1sNpvJZLLZbIFAyONxORwWh8PiclhcDovDZsLVn8NmslkMGMnjsnlcNkzicdlMBg3GQ6gQ8LkD/QIel81i0jlsJpVColJIbBaDxaTD/GwWg81iwAphfpgZhmESjIQdgEn9Qj7sBo/LJpN6W581s1hMaNXuJQ8uho9IpN1d3aQ+ErmPRO4jMWh0KoVCIZHpVBqVTCH1kShkMp1Ko9PoVDKFSqbQaXSoEEln0KlUam9vL4lMojPoFAqFRqdDjcnevr7a2tr71fd7enrodDo04kKjT+tTkl88yEaj0egMOolMgn6LaTRab28vlUqlUKctwXR2dhKmXuc+NB+Q5mckrVZLoVA6OjoYDAaNRoOaTm9MhE4UJKiA297e3tbWRqFQiGOGRGaoPfU2Lb5zotPpUMULKuaSSKTGxka5XP6DT+lcxQSv1ws/ZFksFpfLFQqFfD4fujLi8/k8Hg8m8fl8gUDAZDJ5PJ5AIODMEJ/P53A4AoFAKBTCv3w+n8ViwbBQIBDw+CwGk8fhCnh8LpvD5/IEfD6Xw+VxuQK+gMflsVksLpsjFAj6BUIum8Nlc/g8Pp/L47I5PA6Xx+Fy2Zx+gXCwf4DH4bJZbKFAADPAS8DnC/h8PpfHYbP5vOkO8/l8YiBcLpfP53O5XC6XCzsP9ejgiHg8HhwCnMy6urrq6moymczlcmE9PB6Px+PBv3K5/HVcYLwXiOL1eoeHh9vb2/v7+81mM+EnwGjUm416k1FnMhlMJoNBrzWbDDar2WwyGI16s9loMuqtVrPZZDAZ9fDXoNdaLSar1Wwy6qGyismoNxp0JqMeXhaz0WwyGPRai8VkNhmMBt20KovJAP8a9FqTyQBrI8pazEaTTwxR3Gw2jY+P9nR39vR0+1qMeGF4OGAxmLVPngp4fKlIIhGJxcMi8bBoeGBoqH9QNDQsHhYN9g8M9g+Ih8WioeFB4YBoaFgqlohEIpFINDw8PDQ0NDQ0BA20iEQisUg8NDQ0MDAwMDDA4/FEIpFYLB4cHBwaGhKLxaJhkWhYNDg4KBQKBwcHxSKxaFg0MDAwODg0NDg0PDwM65GIJSKRaGhoaGhwSCQSdXV1t7S0vIrh/YAo/2Dy3XZXqVTQShu0ngKPKE69Ec0qqFQq4fFGePKROD45N8+bNfcTETEJ0JbM4OBgbW2tWCx+HR4F+Biyw3HcYDBAi39wweXxeHAthmGBQNDf39/f3w8DfD4f/oULMYyHS7ZQKITh/v5+GObz+QI+X8jjDwj7hweHBoT9PA6Xz+X1C4QDwn7oqX6wfwCGYaSQL+BzeUKeAK4G/QIhvHgcbj9fOCDsfw4kPL6AxxfyBTCDkC8Q8gRCHn9ocKi/vx+CHNHJ/v4BiHkCgYDPJwL8mQwDcLB8Ph+qOPN4PDg0CJBCoZDJZHZ0dNDpdOiJZ365/XuBKAiCSCQSOp0+MTFBRMJN/rlPBcDnGqHCXkwljiLi+LSaL3heCvd14/xcQohjCHQ39Dxpxsm8b4sznuefz4vdbuVy2GQy2foKRMFxjE6ltLU+M5uMGIrgGIp4PIjX43G7nQ67x+3CMRRFvF63G0dRAHDE60E8HgBd/qJeBPFC10YoiiCI1+NxQ0OlXq8HxzEE8brdLuKakcJ4XS6nw2F3u11Q2RqysB6PG6YiiBdFEXik1+NxAwAGBwdaWpo/IMp7Qr6IolarmUzm0NDQ+3ky7uclHMeNRmN3d/fIyMj89h/xOerXGIZNTEy0trYKhUKo42s0GqHsltBUtlqtdrsdpkJ/5ES8w+Hw1UKGSUT+adVks8VutdmtNovJbDFbLGaL1WJ12Oxmo8lkMDpsdofNDjW0LSazzWK1WqzWmSJWs8ViMtutNqPeYDIY7Ta7zWozGYwWk9lqsVotVpvFarNYrWaL1WyBZW02m9VqMRoNULnaarXYbFabzWqBXbGYTSaj3W5zOBxms8loNFgsZqvVYrGY4dYcVNQmBNhwEmw2m1KphBZ4oS9IXyHx3Hl+LxAFx/GRkREajTY2NoaiKIahep2mu6vjcc1D0fAghqHQZuj4mKKpsaG97ZlWowIARxHP2Ki8ob6WRiXb7VYAgNvlEA0PPq55eOf2zarK8op7dyor7tGo5MmJMQad2t72bGJ8FMdRm9XM5bDqap+IhgcRr9vjdvK47NZnzeNjCq/HpZCPNNTXMuhUj8uBoYjX6+4X8hsb6oYG+z1up9vj8ridA/2CjvbWqclxAHCrxTQ/oqCYl8mgkfp6nA6b3WaZmhw36LVeL3RPgjvs1qnJcb1OPTU5LhEPj0jFowqZbEQiGh4cGhpQq5UI4rXbrXK5lM/nCgQ8nU6DYQiOo2azcXx8VKtVO512HEcBAAjiMRr1ExOjBoMOQTwAABT16HQalWrSNe3tFbPbrWq1UqtVu91OWI/L5dDrtVQqubX1A6K8jzQ1NUWn04eGhnwdmbxNhe+/3tHrEKH/YjKZurq6pFLpD57EmmU+GcdxlUrV1tYmn3H0B16cW0JTC7y4jM4zdXOTcBSD7l99ogAgTBm+VPcNn/EYi86MCMOfWz8EPplfrBZFERxHZ76kYRKhjIo+/7x+ngEGfoBcLpdQKKRQKITnrnkm4efX9YI9g17qxsfHAQAYitJplPXrUr768vPSUyfMZiMAwGox3b553W/VinWpyRwWAwBgNOiuX7uycMF3G/NzxaIhAIDZZKgov7tyxbJFC78PCw0OCQ70X7M6c0P6lcsXDx0siY+LqXn0AMcxqUS0MT/366++uHL5os1qVqumDh86kJ62jsmgaTWqy5fKvvn6y/y8nLFROQDAYbdeuXxx6ZJFW4oKFfIRAIBepzl+7EhyUkJ3VwcAwGY1s1lMEon0ql0vFPWymHQqheSwW8WioWtXLzc11kFQBAAdHBBevnShqrL89q0bB0r27di+dfeu4t27iouLt+/auePJk5qhoYHm5sZ9+/bk5+cWFRVeu3ZleGjAaNR3dLQdOlRy69YNhUIGOSetVv3o0YOjRw+3trbASZsYH71z++bp06d4PI7X68YwRDQ8ePPm9WvXrkgkIhxHAY739wvu3Ll17tyZxsb6uYqDHxDl5yJizicnJxkMhkgkeldH6P8FEIWwKAMA0Ol00PPQD9qoJ6aOwAnI30BHf3BOZrmzIwrOOhOK47ivW5q5Zgimm/M9Z/ca9Bx7fDEDnw1L0N0fAAC8GImhyItGoZ4HcBzFsBlvgRiCol4fmMGhrdtZoyBG53Q6BwYGqFSqwWDwHe/7yKMQT8bIyAiJRFIo5AAADPXSqOToqIhf/N//sS41WSIeBgBMTozt3L71T7//dcjaNXRSDwBALBpKSU78/e9+47d6ZV3tExzHTEb9+XNnFi9aULApv6qy/OmTmuPHjsRERybEx24pKvRfs/r8uTNGg767qyMkOPA3v/5VYcHGUYVMLBrakJGWmBAnFg2JhgcLCzb++r9+uWzp4tqnjwHAnA7bubOn/+dvf/nqy8/L793BUK9KObmzeHt4WEhbawsAwGY1c9jzIQqGIlQKidTX4/W4GHRqQnzs/n17IDhhqPdZS1NYaPDWLZuPHjlUWLAxNCToyy8+++rLz8PDQtLWp966ef3OnVuZG9JjoiMzN6SnJCf6+a08fPgAh828fKns888+Wb1qxbOWJo/bCQAQCnmJifGff/bJ6dKTep0GANDZ2R4ctPabr7+8dOkCjGEx6clJCQsWfHf5UpnNasYwpLGhLjkpISU5sa7u6dyjLR8Q5Wch3EddUKVSMZlMQk6A/2OJ6M/7Q7PmymAwdHV1SSSS17HAiL8MUUZGRnznFsysSw6Hw263e71eItJoNGq1Wmh0w9cvma+oX6/XQ3d2GIp53R6n3aHTaNVKlXJySqNS2212HMUADpx2h9loMuoNaqVKNaW0mMyIx4shKIagAAAcw90ut9lgtFttiMdLWKnyuj06jXZUrpgcn3DY7DiOO2x25ZTSYbMDDMdQFMMQAHCn067RqPR6rclkcDhsCOKBGxIOh81o1MNdDRxHPR6XyWTQ67Vw6xv2H7qp94UWh8PR399P8Cjzf9P8/LtesHMymYxCoY6NjQIAMAyh0yixMVH/+//9xfJlS561NAGAsZj0hNio3/3q/0SHh7DpFBzxNDbUBfj7BQetXRuw5sTxozqt2mI2Xr1yKSgw4NbN6xq10uN2czmszYWbQkOCDh86EBkRtmf3TqGAV32/MsDf77tvv46JjqRRyX293UmJ8Tu2b52aHG991hwfF7N82ZIVy5ceKNnnctqMBt2pk8e//ear3/z6V+tSk/k8jnJqYv++PTHRkZ0dbQAAu83C5bLJZNKrdr0AwGArHreTQu4LXOu/aWOebEQCAMBx9OmTmkULF+zft4fU18PncW5cvxoRHhoRHnr3zq2uznYuh7V/3x6/1SvPnimlUkhdne0Fm/LXr0spv3fnwvmzf/nznz760x/LLpyzmI0AgMc1Dz/95OO//PlPx44e1mnVAEcvXyr7618++vNH/52bkwXZOB6XnRAf+x//6//yW72Sy2HhGPKspSkyIiw2Jqq5uZFwcDTr7szzAH2gn5pUKhWdTh8cHPR6veAnMPP1T0ezznvpdLru7m6ZTPY6xyF9/cthGKbVajs7O30RhUi1WCzNzc2XLl2iUqmwOZ1O9+jRo+rq6omJCYg9mI/DFVj5wMDAxYsXa2pqdHodAMDjcnNY7NKTp4q379i3Z++hAwdvXr8xIOz3uNziYdG1K1d37ijevXNXyb79Fy+UsZkst8sNcIChmMlg7Ghrv1R2kU6lOe0OyJHodfrG+oZDBw7m5eRu37qt9snTUcUok864duVqY32DSW+EPVerlZWV5RcvXqivr62qqujsbLdazQAAq9X87FlzWdl5BoOGIB4AcJPJ0NLSVFFxj9j3U6vVDx48ePz4sUajATOMmtvtHhoaIpPJkEeZ//H7+REFAIAgiFgsJpHI04iCeuk0yrrU5E8/+fibr7+8dPGCQa99XPMwOGDNR3/4bVJsFJ9FN2pVx48dCQ0JunL5YmHBxrzcbC6HZTYZLl8qW7Vy+batRXW1Tzra20pPnQgNCcrKzGhsqMvNycrLzX76pObc2dOJCXGQIbh18/qN61dTU5Ju37qhkI9cLDufnrbu1MnjmRvSkxLjhwb7DXrthfNnA/z9lixeGBIceLr0JItJP3hgf2xM1OsjCotJJ5N67TYLmdQbHRWxfdsWiCgARxsb6lYsX1p66oROqwYAsFmMjPT16WnrBHwu4vW63c7DB0q++fKLQyX7OAy6Tq1iUCmNdU97uzouXTj31eef/ekPv8/J3CCXiD1OR+mJY7/9r19+/snfz58p1WvUE6OKrZsLVi5bmpwQFxcd1dxQ77RZ2Qz6hvXrfvfrX/39b385dujg5NhoW0tzYlxMUnzs06ePP/Ao7yFBuSiBKO/2A9835i1r/keSb581Gk1nZ6dMJsN/6CnF59izUKvVXV1d8hnNYxzHic00kUi0adOmL774Yu/evVC+KJFINm3alJeXJxAIZlUIi1it1itXrixevDg5OZlGowEArGbLvTt3Vy5fsXjhoqiIyJCg4IA1/iX79vcLhK0tz8JDw7775tu4mNjQ4JBlS5ZmZ2Zx2ByA4wAHoqHhosLN333z7dHDR1RTSgCA0+FoamhMjE8ICQqOi4kNCwlNiIu/VHax5uGjrA2ZSQmJ5D4SAMBut1ZU3IuOjty1q7ii4l5+fu6RI4fUaiUA+OBgf2Hhpm+//frIkUNTUxMAAKVyct++PUlJCVQqFY6ov78/MzNz06ZNYrGYeDw8Hs/w8HBfXx/Bo8ydTILeC0RBUVQqlZJIZMXMrheVQkpPWxcdFbFq5fKizQW9PV2lJ48nxkavWLwgY10yjdTDZdJSU5IiI8IePazes3tnUGDAvbu3J8ZHL1288O03Xy34/tugwICVK5Z9/dUXsTFRTY31U5Pjp0tPpiQn7t5VvGP71uLi7Y9rHkZFhhdsyi8s2JidtaGzo43FpGekr09JTqy+X7l925bFixeU37ujUk5eLDsfFRlesn/vju1b4+Nizp87s3VLYVxsVHtbCwDAbrNwOPPueiEIh8WgUclWi4lKIUVHRRTv2AZ3vVDE09hQtzZgTempEwaDDgDA5bAyN6RnpK8fHBDC4j0d7WnJyX7LlyXHxe7atvXezRuigX7l+NjlC+eXfP/d6mVLYyMjetrbBGxWYV7uF3//ePWypRfPntGrVc8aG5LiYvft2nnv5o2YiPDjhw9NjSqYVEp+dlZsRHhaclKg3+ry27eqy8tTE+JTEuNra598QJT3kJRKJYPBGBoa8r5oj27uTfFdK+cuvq9DL12yfZNelXOWXHnGeBwgAr55XiqQJkrhs3AOLrHPC+Kz1jKdTtfZ2SmVSl9f14vgVHz5G3xGDo9hmNvtbmpqCg4O/sUvfhESEiIQCKA+6rp16+Lj49lsNvB5NYh5kEgk69enffTRRwsWLLh586bH7TEbzRcvlK1cvmJr0ZbmxqaGuvr83LzgwKCq8sqKe+WrV67KzNjQ09XdWN+wtWjLwnW2yiEAACAASURBVO8XXL54yWFz4ChWX1u3cvmKP/7+j7HRMVQyBQAwMTq+e+eu1StXnS09QyVT6mvrUpKS09enNTU0nj97bvnSZXt37x0bG2Uy6SmpyZGR4c3NjfX1tbGx0fv379XpNA6Hrbmlae1a/1/+8v+EhgaTSL0AAIVCtnlzQVDQWiqVAmeJx+PFx8enp6f7ei92uVzQLzVEFMIo2XuLKDji9cplMiaTMTExBgDu9bop5L609albigoz0tfHx8Xs37dn06b83cXbE+OiszakNTfWPayuWrF86dIlizbm50ZHRfztr3/evm2LUMC7euXS8mVLEuJjt2/bEhQY8PeP/1a0uWBsVI4invq6p3Gx0X6rVqxPTb58sWywX5C1Id1v1Qr/1auKt28V8rhPH9csXrhgycIFhZs2RoSF/PXPf9paVNjP5509XRoVGf7oYfWzlubEhPjIiPCwsNDoqMiuTiiZt3A57Pkk84iXxaBByTyDTg0PC9m+bQtEFATx1Nc9hbt2Wo0KAMBk0HJzsrKzNvB5HABwr8etUU09a2rcVrQ5OiJs+ZJFa/39Tp88QaeQzp4+5bdqReHG/MS42MsXL5SdP5uxfl1SQlx0RHjZubNyqeT0yRNLFy8sKtx0/MihFUsXx0VHcph0NoO2KS93d/GORw/uR4QGpyQm7NqxPSYqIikh7sOu1/tJUI7iiyhzV/b5t8J8Ja4vwMArwkQp31TfpNltEX9f4zHBUGyudtMLFeIz/cFeHCb2vDO+fTMYDN3d3VKpdH45yqsQhdATw322vNRq9cmTJxMTEwMCAtasWXP3zh2T0SCXjWRlZSYnJzGZTNhNDEMBPm0o1u1yNjY2BAT4JybEh4eFFu/YrpDLTUbjtatXQ0OCyy6cn5wYHx8dPXXiRERY2L27d+/dvRMaHFyyf59GpVJOTt66ccNv1apLZWVOh12v1R49cmTVyhXrUlLCQkNuXLvmdDjGFIqtRUUrly+/euWyTCrVqFWPHz26duXKiEQiFg1v27IlYI3/saOH9+/bExwcePnyRZ1O09baEhcbffjwQYNBp1ROXrpUFhERFhwcuGrVisuXL2IoKpePbN+2JTQk6NGjh2NjYwqF4smTJ7Gxsbm5ub6I4nQ6BwcHKRQKses1z8P2PiAK5nE7pRIRi0mfnEEUqOt1oGTf6dKTUZHhy5YuTk1JunXz+oaMtIyMtIryu8ePH121cnlCfOymjXmZG9K//+6blOTExoa6K5cvRkaE3bl9U6tV9/R0pqYkRUdFNDc1OOxWPo+TlBj/+9/8Oio0pKn2qV6tOn740Gcf/8+n//O386WnhoSCY4cOLl24ID4qckvBptwNGf6rVsZFRT5+UH3iyOHoyPC6p7Uatab09OkFCxb89a9/DQoKIpFIAACbzSYQCMhkMqEo9RJEYdIp5D6H3cpk0CLCQwlEAQDUPn28csWy0lMnCMl55ob0rMwMAZ8LAKZSTXV2tPV0d8plUgGfV/PoQXrauuCgtSdPHDt86ADchcvOzszNyYqPi8nPyzl29HB8XMyF82e7uzo2ZKR99tnfo6Mi4uNiFi747ssvPquqLCf19eTn5ezds0so4J0/d8Z/zeqlSxYtXbIoKTG+ob7uA6K8h6RSqSCPAldM/MXtexiepRcLfG4chBMoRibgZ5YgGsy80b6VEIYX52o6zcpPKCM910HCcKi2ik1rweKoF5nWhcXAC9q0KO51e3DEZ6HBcAAAjuGoF5nmSlAMQzEMmXajNEudV6/X9/b2joyMvIFvREKOQswMrFkoFGZnZ2/duvXy5SvJycmbNuZJJSKpZDgrMyMlOZHBoE1zSqgXx6DCLlBOTRw/diQkeG1lxb0D+/empiS1tTZrNarr164sXbIwOiqiZP/eLUWFIcGBaetTu7s6Hj2sXhuwJsDf7+CB/bt3FQcHrfVbvRIq+9BplKzMjJzsTPi+b9+2ZXhowOmwPa55GB4WEhoSlJebfezo4QfVVf1Cvsft9LidHe3PIsJDv//u69WrVmzdslksGrLbLO1tzxIT4vbv26NRK4UCXsGm/KLNBbduXk9OSsjLzZ4YH52cGNuxfeuC779NTUnZvXv3rl270tLSFi1alJmZOTw8TEyy0+ns7+/31fWah94HRMFxDBmRikl9PXKZFACAYQiNSk5MiDtQsq++7mna+tTf/PpXGenrW5ob83Kzk5MSSvbvzUhfn5G+vrOjTSwa4rAYB0r2hYUGF+/YdvLEsbDQ4Iryux63E0E8d27fXLF8aX5eDpfDmpocz8/L+cV//K/oiDAug+51Oqoryr/49O9ffvpJVfm9rrbWuKjItJTkZ02NI2KReGiw7NzZAL/V27cUbSnYFBkR9vTJEwAAnU5PSEj45S9/tXz58p6eHjBjBXoeREEQD0QUl9MuFPBiY6LS1qfSqGSPx63XaS6cP7to4ffXr12xWkwAADaLkZqSlLY+dWiwHwBsRCretrUoKzODw2a63S6DXnux7HxQYMCO7Vv37d0dGhJ05/bNI4cPrvFb9eknH+/ds+t+VUViQtyxo4cvXyoLCgyIj4u5eePa1SuXdu3c8c3XX27bVlRZcW9jfu7O4u0K+YiAz83Jzvzdb3/90Z/+mJqSVPv0yasQ5QP9jDQ/osA8MGA0GgcGBsRiMeGHQ6lUDg4OKpVKKB7AZ3STCDDweDxyuXxgYIDYInc6nUNDQyMjI06nE7zI33i93pGRkcHBQbvdjiCIWq0WCoXjY2Oo14t6Eb1WNzw4JB4WOewOgOEWk1khkw8I+xVyuUQkHuzv57LZEpHY6/ZAZScAgFqp4rI58pERj8ulnJwcEPbrNBqY5HF7xkfHREPDZqMJ9SIYijnsdolILBGJrVarr06uTqfr6en5wV2vlxKBKGBGvwsA4HA4amtrg4KC1q9fX1Z2MTExcY3fqo721n4hL2tD+rrUZA6bCXAUx6CqLo6iXhzH+TxOSnJigL/frZvX9+zeuWrl8gvnz46PKa5eubTg+28XfP9tdFRESHDgwgXfpSQntj5rrr5f6bd65Vdffp6YEBcZEfbVl58vW7q4rvaJxWy8d/d2gL9ffl5O+b07CfGxEeGhTY31KOKZnBgrv3cnLzc7LDR46ZJF4WEhV69cgqfi1Crl0SOHPv/sE/81q58+qXG7HB63E+oZHT1ySK2aqq97usZvVV5u9q2b15MS49cGrGlpbpwYH923d/eXX3zmv2ZNUlJScnJyaGjoF198kZWVRcwJ+CdDFByHHy0K+QiF3DeqkAEAUMTT29OVmpJ0oGQfnUY5eGD/V19+fuhgCYNO3ba1KC42OikxPjIi7OyZUoNeCwDu9biamxri42IiI8KKd2wLDwspv3fHZjUDACTi4aLNBStXLLt968bkxNjp0pNff/VF0eaCMYUcRTyk3u7goLVhocHNTQ2V5Xf9Vq0oPXlcpZyEbGxvT1dcbHREeGhqSlJ4WMjjxzUAAJvNdvv27QULFvj7+0NEsVgsDAZjnl0vHENpVHJvTxeOoxq1Ej5t27dtefqk5mLZ+Yjw0JDgwI72VhT1AgA4HFba+tSU5EQuhwUAbjDo9u7Z9e03XxUWbHz44P79qoqszIzY6MhzZ0/v27s7KDCg9unjqsryJYsXfvrJx7duXm9pboyLjS7aXJCVmREdFXHv7m2DXqvTavg8TnbWhvCwkJ3F27MyM7YUFU5OjLmc9kcPq5cuWfTHP/wuJSmhob7uVXa9PtDPSHMRZVYGYvefTCYXFRUVFxfz+Xz4hjY3N+/du7eyshKedvbVdIIFZTLZyVOn0tPT6+vrYYxUKj148GBpaalUKoXZCOZGLpcfPXosMzOzoaHBZrMNDg7u2bOntPTU5PgYhnpJfT2bCzcVFmwcHBwAADDo1BPHj544fvTWjetHDh86XXpyx/atmwsLaBQyNE6hUStPl57amJ/b1dkxNTF+/dqVpMSE6vuVHrcLpl69cmnH9q1sFgN2QyIWHT504PixIzKZzHf47wRRfBFaq9WWlJR8/PHHn3/+ub+//6effvrpJx+fO3uaTOrNzclKW58q4HNnKsAhL+aw2+5XVSxetODzzz7xW71y0cLvP/rTH3OyM2lU8q2b1wPX+u8s3t7X202nUY4cPhgaEnTwwH74zZeTnUkh97GY9KtXLgWu9d9SVNjR3nrs6OFPP/n422++CvD3+/STjz/79O+XLl6QiIdZTDqfxxkcEFIppBvXr0ZGhIWFBj99UuP1uHAcb25qCFzrn7khXSoRAQDcLsezlqb4uJjSUyck4uETx4/+9S8fffnFZ6tWLv/i80+/+vLzM6dPCQW8kv17Q4IDb9+6Ba3LVFRUREREZGVlQck8pH8qRAE4wDEcQxTyERqVPD4+res1IhVXVdx71tKk06rZLMaN61eZDJpOq26or71+7crVK5fu3L4pFPDgyXAAgEo5+aC6quzCuZpHD65fu8JmMdwuBwAA8boZdOq5M6WNDXUatZLJoN24frWttcVsMuAYotWoqu9XVt+vHB4a6OnuvHTxAo/L9nrgaXag06rrap9cLDt/4/rVa1cv9wsFcOAqlaq8vPzq1asSiQQAYLPZ2Gz2PDwKhiHwzLzH40JRVCDgFRZsXLJ44fJlS5YsXhgZEVZRftdonD6MKhTyd2zfun3bFvhYoIiHRiVv21rkv2b1Gr9VfqtXhoUGX7p4gc/jXLp4ITUlqburg8mgZWdtyEhfT6dRaFRyTnZmXm52fFzM3j27CPG+2+W4d/d2bEzU+nUp2Vkbjh45BFXLpibHjx87ErjWPztrQ2ND/Qce5T2klyLKXBGIw+EoKyv76KOPvv/++6qqKovF4na7y8vL4+LiTpw4AZVBCWyABa1Wa2tra2Bg4H/+538WFRWp1WoAgFAojI2NzcrK6u/v920IQZDu7u6wsLDf/va3BQUFExOTcrk8KysrIz2Nx2WZTYbr1658+cVnn3/298aGOrfLWVVVnpqSVLJ/75HDB5MS48+eKT1denJtwJrdu4onJ8ZsVsujh9WBgf6bCzdJJSJSX09sbNRvf/Nf+Xk58MmfGFcU79gWEhxI6uuGveVx2SnJibk5WYODg77z824RBcOw4eHh6Ojo1atXFxcXnz9/fufO4rUBa1JTkirK7+bn5axfl0KlkFxOh9fjcrkc8CjYxPjogZJ9fqtXFm0uOHL44MED+0NDgkKCA29cv3r1yqWw0OCyC+c0aqXb5aivexodFbExP/fokUNBgQGnTh53OmxOh41KIcFv5dOlJ/Nys0NDgvbu2XX0yKEd27euXrWisGDj5Utlmws3HTl8UCoRuV0OtWrq0MES/zWrr1655LBbAcC7uzoS4mO3bS0aH1MAgLuc9qbG+rjY6JMnjjU3NaxLTV4bsGbP7p0nTxzbvavYf83q5KSERw+rt27ZHBMdQSGT4YSw2eyUlJSMjAzfSf7nQhQAAI6hXqlERCH3jY3KAY5hqNfjcRmNeovFBC1XmU0Gt8uBY4jZZFApJzVqpcmo97idKOqFG8WI120y6tWqKaNRr9dpnE47jiE4jkEORqfT6LRqt8vhctpNRr3dZkEQD+RbrRaTxWxyOGwGvVan07hdDoCjsE4MQxwOm0atnJoc12hULpeL2Gm12Wx6vd7hcOA4Dv29z8+jcNiMnu5Ok8mAoQiOo/1C/s0b144cPnjm9KlnLU1GkwE+zADgGtVUX283mdRrNOgwFMExBAqZ7ldVnDh25HTpyfq6p8qpCa/H1S/kP2tpGh9TGA06GpVMo5Lh5LS1trQ0Nz55/IjFpNtthFUVTC4faWqsr6t98qyliUGnWi0mHEMBjkql4taWpur7lW2tLVbrByss7x3NRZSX3o6RkZGCgoI//OH333zz9a6dxTKZ1ONxV1VVxERHHT16WKfTzMiQCTdx2MTE2IUL5/z9/f780Z/i4mLJ5D4AwEC/MDIiPDsrc3hoEAAAcAzHcYBjOp3m0sWy4ODAzz79JDAwoLurU6tRHzt2JCoyvK728fiY4kDJvi8+//S///j7sgvnxkfl58+dSUqMryi/C0Whd+/cEvC5BZvyV65Ydu/ubQqpNz8vJyI8tLmpwWTUV1bcC/D3++rLzwP8/R5UVwEAJifGdu3cER4W0tnRhmMoAIDP4yQnxW/ISBMKhb4Df4eIAgCw2WzV1dVLly4tLi4Wi8VGo3FwcODQwZIVy5dsLtyUEB/rv2b1wQP7KyvuVd+vfPL40dioHEW9rc+aE+JjN2Sk0WkUjVo5OTF2/dqV0JCg9LR1B0r2rVi+NCszo7LiHsSkoMCA48eOnD1T6rd6ZUpyYlVleWXFvQMl+6CBj4JN+dFREUePHBpVyDQatVDAK9pcEBIcuKWoMCszY+WKZSX79zbU19Y+fZyVmREZEfbk8SOvxwUA1tfbnZgQV7Apf0QqBgBHEQ/cudm7Z9fhQwdWrVx+6GCJVCLS63WjCtm+PbsC/P127ypel5ocFhpMnkEUFouVnJycnp4OJxnulM49Mz8PvS+IMiIVUSmksTEFRJTniiD4jLnGF+0zAgAAwHAMATiKYQhhYMCngwiOITiOvGBH0icDABjB4vhUPv3KYTMCtxcrnR440QYAwGq1stnz6XphKMJi0qgUErzxMBJFPDarGX7gAABwzEtYtISDmuX5GMMQm83ictp9IjEU8cydEwzzoogHw5AXk3Ach764PADOyfPR4QCAEam49Vmz2WyaM+QPiPIz0zyI4iszr6+vT0hISElJzs/LSUqM7+3udDpsD6qrEuJjS0+d0GpUUIY8bXgDR3EM6RfyNxdu2rQxb3PhpsSEuPPnz9hs5n4hPy42uqAgf3hoAAB85slERaLBLUWFebnZxTu2hYUGXzh/dmpy/EF1VXDQ2vPnzrBYjMKCjQnxsUuWLNyxY1tHe+vhQwc2bEjr7uooKzsfGxN15/ZNi9nYUF8bHLQ2PCwkc0N6eFjIhfNnzWbjiFR89Mih9etS9u3dHRcbXVKyz2Y1q5STxTu2LV++dO/e3U8eP2pqrC89dcLff3V21gZfNSTwrhFlamrq6NGjqampTU1NMMbjcbe3taSmJOZkZ65flxLg7xcRHpKUGJeUGJ+bk0km9Tod1ocP7q9fl3Lp4gUoDQUACAW8rUWF8XExUOoe4O+XlBgfEx0ZHha8Z/fOnu7OutonKckJy5YuiooMj4uNjo4Kz8nOvHnj2u5dxfl5OV2d7fD99bidjx5WJyfFl+zf+6C6ckPG+uCgtQnxsdHREfAkw4hUBJcLJoNWsCl//749CsUIAADxurs62wsLNu7ft2f7ti0J8bEd7a3EOtlQ/zRzQ9qmjXm5OZkbNqTB0zMAAD6fX1hYuGPHDkIyDxHln4xHwTFULhuhUqZPOM5Jx3B8LioQkDPnoCyO4SgCAMAxaOgGxzF0DpwAAPCZZRefkzpXh57o62x9Suj7bF67XgiFTGpualSrlEajQa/VGA16k9Fg1OtgwKDT6jRqo0Fv1OsMep3JaLCYTUaD3qDX6XVao0Gv12l1Wo3VajEbDVqN2qDXmU1Gg16n06jNZpPJaDAZ9CajQafV6LQai9lkNhlhBr1OC7MZdNrpyg16o0Fv0GmhxwCDTqvXasxmM4fNevrkicViBi/SB0T52elVchT4DsJl1OVyHT16NCws7Pz5cxfLzgcHrYUy2/tVFfFxMadLT6pVU9NwAjAcxwCOOR22lubG+LiY48eO3K+qWJeSlLUhXTQ0IORzE+NjCzbmDQ/2E+8O4nF3tbcmJ8bv37u7uqpiXUpSbnYWh8Ug9/WkJCVs37qlsvxu1ob0k8eP5edmZ21IP33qxI5tW3bu2MZlMy+cOxsbHXX75nWn3apWTZ09XfrVF59//Le/5OdmDw0IAQBdHW0Zaet3bNvS1FC3MS9nXUqSgMdVKyd3bNv69//52/Kli2OjIhPiYtasXvnZJx/n5mTBxY4grVb79ohCqCrodLq6urra2lqlUgmm98HQifGx2qdPHj6orr5fdanswqmTJ06XnjpdevLypYv9Ar7L6eBxOTWPHvJ5XK/HDQDAMdxg0He0Pbt753Z9Xe21K5dPl546deL46dJT1fcrB4QCk0E/IhHfr6o8XXqq9NTJkyeO37x+jUzqG1XI21qfNdTXTU1OoIgX4BjA0FGF/OGD6rbWZ1OTE92dHefPntm/d8++vXuq71eNjSpQxANwDOCYQi6rq33a1dlhNhkBAB63SyoR1z590lBf9+RxTc3DBxqVEkcRgOMAx2SykdqnT+5XVT5+9LDm4QOFQg4nRK1W19XVPXv2TK/XE+p8/3SIAgCGy6QjXR2dw4NDiBfxejwet8fr9njcHq/H43I4bRarx+X2erxOuwMGvDCDy2232d0ut8fjcbvcHhc0DezyON0et8dpdzhsdrfTBcNup8vrnvY2Cr2Sedwej8fjcrkcDodnhlwul91uhz7LoBc26HwNel4jcrpcLhhQq9UMBqOvr++Vu144zmayKssr2lvbaBQqk86gUahsJotJZ1DJFOh0i0lncJhsOpUGM7AYTBqFSqNQyX0kGoVKp9AoJDKbwaJTaXQqjcNksxksGoVKp9JYdCYsAmOmw8zpVCqZQiGRGTQ6i8FkM1gMGh1m6+vppZGpNAqVRWcy6Qw6ldbU0NjW2vZBMv8e0kt5FF+JCI7jw8PD69evX7Ro0ZYtRfl5Od9+8xXUD3xQXQV30uFpJwAAwfuqlJOnTh5fsnhhVmbG4UMHgtb6Bwf4N9fX8VjMpLjYjTnZ4sHnrIBJp71wunTZooXrkhIP7tsbsjZgzcoVNdX3R0TDu3dsjw4PK9q4MXfDhtqaR1fKLiTHx8VFRmSmrb90/pxCIi47eyY6LPTerZtepwMAwKCQo8JCVy1bWnH7ltthd1ott69dXbFkcUpCfOnxY2GBgYu//+5hVaVcIt6/e9ei777NSE09cuDAyWNHN+fnLV24ICc7c2hoyHd+NBqNr22uH0UQUWQyGaELh2GY3W43m83Qd8C07rXHazaaoM15vVanUakNOr1Bp7eYzKgXARjudDitZovL4US9CMAA6kVQj9dpd5gMJrvVptfqoUV6s9Fkt9o8LjfAAOLxGvUGs8FkNVv0Wp3NYoVGvaCte9f/396ZPzdxpnn8r9ia2t9nZnenarZCTZid3NlJssMGDDFhQjgMGMg4IamQYENCEpJMIAO5w2xSHOYIawgQnDUwBoIPyba6JbBs+ZIsqSX5tmzd1tEtq7vf990fXnWrLcmOAZtY4flUl6r19ttvt9vd/dX7vs/BC6pNtixK8WhM4AWCSSqZioTC/nFfYNyfiMXT5tqYYIRTycl4NCYkeCwj6hUqSzINlR+PxmhlpNhty5Icj8ZobPyJcERMpaj5nCRJsViMpqNFCKVSKWr+V1ijXoRg0uf21F37gTUwfW4P5+Q4h9Pl5Jx2h8vJ0aXf0+fiXJzD6XG5XZyLFnIOp5tz9Xv6aA4rN+finFy/p2+gr99pd3AOp8ftoY3Qmi6ny+VyuTiXw+HgOK63t5fjuL6+PrfbzXGc0+nkOM7j8TidTpfLxblcdrvd7XbTcpp/1OPx0Jpq5Y6OjuvXr7Msq05rZ1sPi1LQF7D1WG+abrSb2zotHe3mttYbN2kGnnZzW7u5ra3VTDO4tZvbaOI2uk4/29vauzo6O9otarXWm62Wtvbuzi4qP92dXbSd7s4u881WutC0cXSrpa3dxBppFjmaHq5NORP16IMDg5I4xaJfnTcCfkLy9lG0412CIFRXVy9ZsmTRokVFRcuW/Omp+3+36JGHH6y+cP7Cd+c2l2789JOP/L4xqiVIFjGWMcbdXR1bNm9adN+/P/HHx4ufKXrwD//x+MMPfXpgv76+bv3zq7e/vM3e000IIRgRWeJ6ba+8WLZ40X1PPPpIcdGyxx568MHfL/70wH6nzfr5xx89sPj+Jx57tOK17R3m1qaG+tXPrvzXX/1y3fOr/1Hzf96hwcNff/XcyuJvKo8mE3FCiMPaU/Ha9q2lm5oa6gkhXK9t147XFy+67/GHH1r+9H8/+fhjDyy+/923dhv0unff2v3cyuKrly8JgpAUBLZJv37N6ldefkk76oUxvnNFUUe9tKbSGq8dknasyXLMVIIEZ8WZzwSiV5xplCxLiheONgQ9wtlf1XYQliU54+aJMA0imTmWenSEZUlWG0eSrPX4weohsGZRQk+qp6e9pOqfX6D+KESWkc/ns1gsep2+qamJYRiTycSyLGNgGIZhmXSCW5Zh0slumXR5JvdtuibLMIyRZY2skVG2MgradQPLMCzTwhgMLMMYWcbIGliGLoyRpYc00FaNLK3MspmzMCgwDKPX6xmGGRgYoBP16sXRrsuynEql+ESCTyR4nucTiXg8zvN0NcEn+EQikUhvoku6mloi8AKtlq4cj/M8L/CCksVaSCQSfCIhCALdSlNb0/YFXuATiXgsnm5QOTDdShEEQaIOZcACI28fRetc4vV633777aVLl+7fv1+na7xSe/mTjw88+shDu9/c9feDX2zaWEJtcAf6Pf197oB/XJZS1NTqmRVF21995cJ353SN9ZWHD21av27Lxg0njh5Zs+rZLRtK6q5eGRkcGOrzeBz2774989zK4pfL/nL+zOmmhvrT35wsWfP85g0lBl3jt1Wnfr/4d7/5t3/5cN8H3tHhoYG+0k0b/vkX/7ShZJ35pikc9B/6+qviFctPHq9MCglCiNPRu7Nix9YtpU26BoLlH67W/nnVyq1bSr89U1Vf98O3Z6pK1q8tWbfm5PHKN3ZVrHq2uEnXQK8DdfjY9lIZVRT13USjsMwmrlcuufMoc9Apx9N8xRnVyV4nOeX5TmaGc9Nuwhjf+YOsbbDwFAVjLEpSLBYbHx8f9Xr9fn8wGPRR/H6f3+fz03Wfz+/PrPh9fvrV5/P7/el1TQldT6+obVu9KgAACXVJREFUO9LPgH88QD/9437fuN83HvBnvgb84wFfuoJa2efLtOzzjWsIhUI8z6suu1mz9zBwBNwJM1sPS5LU0tKycuXKsrIyGsFQlsT2tta1a1Y/s6Jo20tlK5Yve+rJP7687cXXX3u1ovz101WnQkH/mHfk/ff2LH16yXfnz8ZjE4Tg4cH+A/v2Fhcte6N8R9GSPz3ywB82l6x/+41db1aUl29/dePaNcVFy86c+iYeCRGMxoaHPvvowNP/9dTJI0fqfrhaXLz8t7/9TeXRw4l4dDLJv//enl//+pfbXiobGuxPxKNf/c/BpU8vOXz4a56PE0I4p31nxY4NJesaGq5PRIKff/bJk0/856FDX0XCQYJxMOA7+OXnq1YVb3/1la1bSlcsX6bXpxWlw9K2du3qzaUbrdYekqMoc9JHmXvw7S4LiUJSFJwT46FAyXIOABUB5orpbL2w4vTe3Ny8a9eu06dPqx5RE+HgyRPHdlbseO/dd3ZW7Ni4YT11m32x7IXDh74eHRkaGR48+OXnez94nxp0EUJkKdVYd33PW7v3f7h3V/mO0g0lG0vWvbC59IUtpVs3b3rxL1v379tr7e6k7UupJGto3v3GzjP/e6qrw/L3g1/uLC83GVkxNUkIvlpbu7O8/OTx47HoRJLnL9XUvLdnz5XafyQFniA8NDhQeeTIZ59+0mGx+MbGjh09+tbuN9vN5nRwMIxYxvDhvr0f/PWvf/tw37vvvEP9wAgh/R7PxwcOHPzii8GBKfY7NDbXAlWUnwWFpyhZrryFOHyPc/ipzwj4mTBdFBa6Mjk56fV6u7q6RkZGZIRw2jASjXlHLO1mc+uN1psmlmlhDE16XYORNTjstmg0Eg4FrD1dnNMuCAlC0vliQ6FAV6elzXzz5g0jy7QYWvR6XYNOV9/SrGcMTQ5HL+1kEIIxlsKhQHdXB+e0B/w+N+ey9Vij4QksIYLJ2KjX1mMdGRqWUqKUkkaGhq3dPePeMVmUkCQnYnEaTCUSCsejMc7h7LX2JmLx9GQDIuFgyNZj7bR0WLt7ujo6w8EQRphgHI/G7LbePrcnkUhony9QlPmmkBRF26C25QX+D87VDzUSRvaAJgDcGXn7KGoYR22Ie6xYu6qD9LIkIlm1tkDacsXdCmMsYyVNLCEEyZIsqQ5hquW9Jr8skmVJlMSU2hTdkJ4cxkqER5I9VYCVxOlYmRZGSh51LKcT6MrqRHFmYpm6WOK0qRKmPpeZJysYDIKizCsFpii5b2dtp75wKcSeFrAAyVIUiiRJ2q/pR0bz1GTde7nBhrXk7Vjnram1hppamcgywlohUTehTJ2sT6XNTCHGZIbnHmOCcn5tgqLMNwWmKNMxc8qHu88tDWdhjTUOANwJeWfmZVkWRVF9PtWY9hqTEKKsZG5bTIgsy7I8JXQxQoiW0OC7yss9+1anIwc0ML5aotrX0oXe8ghhRCPSY6o0mZYQwkqOxEwJrSBJMvUJQSizC1KaRWqXRdlRbTQYDM4m41ZeQFFmQ4EpinZQ+C69hefB+iL3r4B7FJgTZvZw1M5BagtzOxyiKKrZ99RybQYUdZM2Wr5GNjIl1PFNlSpM3SoQoe4TKVESJZkozw0d4pJRemSLDlll9qKqg7CQnBSltD4hRNLuHDj9KSMkyUhrFpurKNBHmScKTFHU/6X2Xr+lDsGtH/J2lplPKe9fQRZeTwsoOKaz9aJdCnqDaV2+icY7DympUFRtyCjBVO3JUhFN92VKBaz0hDIt4LQLHcJEkomMiCQjUUqPgVE5QZjImMhY9atTvirPliSjlCgrkylTdIieFsKY+u3lVZSGhgZQlPmjwBQlLwWnKNMBigLcHqo8UEWx2+10VEfr26iO82QpiopWUdQSraLkvoWzCnN3zOoSIYwzjt5YddzODHypnyQ900MrZFzFsVp5qjs5IXQYLTPelW5cM5iBMfb7/TSH462OetF9dTrdwEC+cIKAQiqV6u7uVhVFvfJ5Ky9QRQGAexys+Ml6vV6TyZSrKPcsWYri8/kMBsOP5pnPhe5bX1/f09NDw0YAuSSTyVAoZDabjUZjOBwmipXHdPoNigIACxT60hwdHTWZTE6n8x4XkumIRCJ6vZ7juFkqitpjo32Uurq6xsbGrq6u3t5eG5CP9vb2xsZGlmWpokzXu6WAogDAQgQr5oKjo6NGo7GzszMcDvM8L9DQbXeX+Izc5ZOJRqOxWIyu8zw/NDR07do1juNmM4+SpcrxeLyzs5NlWaPRyAL5YBimublZr9dbLJZwOKzV47xXGBQFABYi6qPr9Xrr6urOnj1bXV1dU1NTW1t7+fLlS9NzeXpm2Gtm5qPNO6G2tvbKlSuXLl26ePFidXV1VVWV1WqdTR9Fa0FDCEEIRSIRr9c7NjamBgkEtNCQicFgMJFI0JEuPNXCMAtQFABYoNC3niAIIyMjNJ8CzbMwA2qqhbzQRm6D+WjztqFZJPr7+10ul8PhoNdkYmLilkYFtdYKCz9Ix09IljkS/jE3D1AUAFhwzDxUDeRlNjYLWovNn0eM2rtJlqdd3qsNigIACw6tgW9u4U94YgsE7Wi+1qx55ouTdVXVdeij/CjaK6YW5tVjUBQAWIiov6O1PwlnE1cCT8+dnMyctzknUDdPdXz/RyuTHGFWHTbn+1QLF61aazt20EcBgMIg94czhkEwhdwXGVZinc1wibSXVNuzATmZDaoGa2PH5WXOFAUAAAAAVEBRAAAAgLkBFAUAAACYG0BRAAAAgLnhxIkTFy5caGpqcjgcs1IUQRB8Pp/NZtPr9dXV1adOnTp27NhRhSMAAADAPYP68q+srDx+/HhVVdXFixcZhuE4LhQKTU5OzqQoCKFkMhkMBjmOM5lM165d+/7778+dO3cWAAAAuIc5d+7c+fPna2pq6urq2tra+vv7I5EITdQ2k6KkUqmJiYnh4WGr1Xrjxo3m5ubGxsYGAAAA4N5Gp9O1tLS0trY6HI6xsbF4PC6KYpah9hSnE4yxJEmCIIRCoZGREbfbbbfbbTabFQAAALiHsdlsvb29Doejr6/P6/VGIpFkMpnr+pOtKAghURQFQYhGo6FQKBAIQPxOAACAexwasTgQCITD4VgslkwmaZpRMpVsx3gqKpIkiaI4OTmZBAAAAACFyclJURRpOIPc2AR5Qq2oMdoAAAAAIIsZ4r9B8C4AAABgbgBFAQAAAOYGUBQAAABgbgBFAQAAAOaG/wcrH1PXckNHqwAAAABJRU5ErkJggg==" title="Silsilah bani Umayah" /><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; margin-right: -.05pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Nama-nama
Khalifah Dinasti Bani Umayah </span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Nama-nama kholifah Bani
Umayah yang berkuasa selama kurang lebih 91 tahun, terdiri dari empat belas khalifah,
yaitu:</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Muawiyah bin Abi Sofyan (41-60 H/661-680 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Yazid bin Muawiyah (60-64 H/680-683 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Muawiyah bin Yazid (64-64H/683-683 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Marwan bin Hakam (64-65 H/683-685 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Abdul Malik bin Marwan (65-86 H/685-705 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Al-Walid bin Abdul Malik (86-96 H/705-715 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/715-716 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Umar bin Abdul Aziz (99-101 H/716-720 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Yazid bin Abdul Malik (101-105 H/720-724 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">10.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hisyam bin Abdul Malik
(105-125 H/ 724-743 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">11.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Walid bin Yazid (125-126
H/743-744 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">12.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Yazid bin Walid (126-127
H/744-744 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">13.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ibrahim bin Walid (127-127
H/ 744-745 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">14.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Marwan bin Muhammad (127-132
H/745-750 M)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di antara 14 orang khalifah
Bani Umayah yang berkuasa selama lebih kurang 90 tahun, terdapat beberapa orang
khalifah yang dianggap berhasil dalam menjalankan roda pemerintahan. Adapun
nama-nama khalifah Bani Umayah yang menonjol karena prestasinya adalah:</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Khalifah Muawiyah bin Abu Sofyan</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Khalifah Abdul Malik bin Marwan</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Khalifah Umar bin Abdul Aziz</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Khalifah Hisyam bin Abdul Malik</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; margin-right: -.05pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">D.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Biografi
Muawiyah bin Abu Sofyan</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Muawiyah bin Abu Sofyan
dilahirkan sekitar 15 tahun sebelum hijriah, dan masuk Islam pada saat
penaklukkan kota Makkah bersama-sama penduduk kota Mekkah lainnya. Setelah
masuk Islam, Nabi Muhammad mengangkatnya sebagai anggota siding dari penulis
wahyu.</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam perjalanan sejarah
hidupnya, ia diangkat sebagai gubernur Syam pada masa Khalifah Utsman bin
Affan. Dari sinilah karier politik Muawiyah bin Abu Sofyan di mulai. Setelah
kemenangannya dalam peristiwa “Tahkim Daumatul Jandal” dan proses perdamaian
yang dilakukan Hasan bin Ali dalam peristiwa “Ammul Jama’ah” mengantarkan
Muawiyah bin Abu Sofyan menjadi khalifah dalam pemerintahan Islam.</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Adapun langkah pertama yang
dilakukannya adalah memindahkan ibu kota pemerintahan Islam dari Madinah ke
kota Damaskus di wilayah Suriah. Disamping itu ia juga mengatur tentara dengan
cara baru dengan meniru aturan yang ditetapkan oleh tentara di Bizantium,
membangun administrasi pemerintahan dan juga menetapkan aturan kiriman pos.
Muawiyah meninggal Dunia dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di Damaskus di
pemakaman Bab Al-Shagier.</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sistem kepemimpinan yang
dibangun oleh Muawiyah bin Abi Sofyan adalah menggunakan sistem kerajaan, atau Monarchi
Absolute yaitu sistem pemerintahan yang mewariskan kekuasaan secara turun
temurun. Terbukti Mu’awiyah bin Abi Sofyan mengangkat Yazid bin Muawiyah (anak
kandung Muawiyah) untuk menjadi putra mahkota, atas saran Mughiroh bin Syu’bah
agar terhindar dari pergolakan politik intern umat Islam.</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gaya kepemimpinan yang
digunakan oleh Muawiyah bin Abi Sofyan sangat bertolak belakang dengan sistem
kepemimpinan pada masa Khulafaurrosyidin. Pada masa ini sistem kepemerintahan
yang digunakan adalah sistem demokrasi, yaitu sistem pemerintahan yang
berazaskan musyawarah dalam mengambil keputusan dan pemilihan pemimpin
dilakukan oleh rakyat.</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain perubahan sistem
pemerintahan juga terdapat sistem perubahan yang lain, seperti Baitul Mal. Pada
masa Khulafaurrosidin Baitul Mal ini berfungsi sebagai harta kekayaan rakyat,
dimana setiap warga negara memiliki hak yang sama terhadap harta tersebut. Akan
tetapi berbeda dengan masa Muawiyah yang mana Baitul Mal ini beralih kedudukan
menjadi harta kekayaan keluarga raja.</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Diantara kebijakan yang
dilakukan oleh Muawiyah dalam masa pemerintahannya, adalah :</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -19.85pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembentukan Diwanul Hijabah, yaitu sebuah lembaga
yang bertugas memberikan pengawalan kepada kholifah</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -19.85pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembentukan departemen pencatatan atau Diwanul Khatam,
yaitu lembaga yang bertugas untuk mencatat semua peraturan yang dikeluarkan
oleh kholifah di dalam berita acara pemerintahan</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -19.85pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembentukan Dinas pos atau Diwanul Barid,yaitu
departemen pos dan transportasi, yang bertugas menjaga pos-pos perjalanan dan
menyediakan kuda sebagai alat transportasi.</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -19.85pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembentukan Shohibul Kharraj (pemungut pajak)</span></b></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain hal-hal yang disebutkan di atas, masih banyak lagi usaha-usaha
yang dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sofyan selama pemerintahannya.</span></b></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-39963285994812856352015-08-08T06:46:00.003-07:002015-08-08T06:46:46.782-07:00Uwais Al-Qarni<h1 class="entry-title">
<u><i>Uwais Al-Qarni</i></u></h1>
<b>
</b><figure class="vw-featured-image " itemprop="image" itemscope="" itemtype="http://schema.org/ImageObject">
<b><a class="" href="http://cdn.kisahmuslim.com/wp-content/uploads/2013/01/uwais-al-qani.jpg" itemprop="image" rel="bookmark" title="Uwais Al-Qarni">
<img alt="kisah sahabat uwais al-qani" class="attachment-vw_two_third_thumbnail_no_crop wp-post-image" height="279" itemprop="image" src="http://cdn.kisahmuslim.com/wp-content/uploads/2013/01/uwais-al-qani.jpg" width="567" /> </a></b>
</figure><b>
</b><b>Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bercerita mengenai <a href="http://kisahmuslim.com/uwais-al-qani" target="_blank" title="uwais al-qani"><strong>Uwais al-Qarni</strong></a> tanpa pernah melihatnya. Beliau <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda, “<em>Dia
seorang penduduk Yaman, daerah Qarn, dan dari kabilah Murad. Ayahnya
telah meninggal. Dia hidup bersama ibunya dan dia berbakti kepadanya.
Dia pernah terkena penyakit kusta. Dia berdoa kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, lalu dia berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu dia
diberi kesembuhan, tetapi masih ada bekas sebesar dirham di kedua
lengannya. Sungguh, dia adalah pemimpin para tabi’in</em>.”</b><br />
<b>
</b><b>Kemudian Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda kepada Umar bin al-Khaththab <em>radhiyallahu ‘anhu</em>, “Jika kamu bisa meminta kepadanya untuk memohonkan ampun (kepada Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em>) untukmu, maka lakukanlah!”</b><br />
<b>
</b><b>Ketika Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> telah menjadi Amirul
Mukminin, dia bertanya kepada para jamaah haji dari Yaman di Baitullah
pada musim haji, “Apakah di antara warga kalian ada yang bernama <em>Uwais al-Qarni</em>?” “Ada,” jawab mereka.</b><br />
<b>
</b><b>Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> melanjutkan, “Bagaimana keadaannya ketika kalian meninggalkannya?”</b><br />
<b>
</b><b>Mereka menjawab tanpa mengetahui derajat Uwais, “Kami meninggalkannya dalam keadaan miskin harta benda dan pakaiannya usang.”</b><br />
<b>
</b><b>Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> berkata kepada mereka, “Celakalah kalian. Sungguh, Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> pernah bercerita tentangnya. Kalau dia bisa memohonkan ampun untuk kalian, lakukanlah!”</b><br />
<b>
</b><b>Dan setiap tahun Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> selalu menanti Uwais. Dan kebetulan suatu kali dia datang bersama jemaah haji dari Yaman, lalu Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> menemuinya. Dia hendak memastikannya terlebih dahulu, makanya dia bertanya, “Siapa namamu?”</b><br />
<b>
</b><b>“Uwais,” jawabnya.</b><br />
<b>
</b><b>Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> melanjutkan, “Di Yaman daerah mana?’</b><br />
<b>
</b><b>Dia menjawab, “Dari Qarn.”</b><br />
<b>
</b><b>“Tepatnya dari kabilah mana?” Tanya Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em>.</b><br />
<b>
</b><b>Dia menjawab, “Dari kabilah Murad.”</b><br />
<b>
</b><b>Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> bertanya lagi, “Bagaimana ayahmu?”</b><br />
<b>
</b><b>“Ayahku telah meninggal dunia. Saya hidup bersama ibuku,” jawabnya.</b><br />
<b>
</b><b>Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> melanjutkan, “Bagaimana keadaanmu bersama ibumu?’</b><br />
<b>
</b><b>Uwais berkata, “Saya berharap dapat berbakti kepadanya.”</b><br />
<b>
</b><b>“Apakah engkau pernah sakit sebelumnya?” lanjut Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em>.</b><br />
<b>
</b><b>“Iya. Saya pernah terkena penyakit kusta, lalu saya berdoa kepada Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> sehingga saya diberi kesembuhan.”</b><br />
<b>
</b><b>Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> bertanya lagi, “Apakah masih ada bekas dari penyakit tersebut?”</b><br />
<b>
</b><b>Dia menjawab, “Iya. Di lenganku masih ada bekas sebesar dirham.” Dia memperlihatkan lengannya kepada Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em>. Ketika Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> melihat hal tersebut, maka dia langsung memeluknya seraya berkata, “Engkaulah orang yang diceritakan oleh Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Mohonkanlah ampun kepada Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> untukku!”</b><br />
<b>
</b><b>Dia berkata, “Masa saya memohonkan ampun untukmu wahai Amirul Mukminin?”</b><br />
<b>
</b><b>Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> menjawab, “Iya.”</b><br />
<b>
</b><b>Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> meminta dengan terus mendesak kepadanya sehingga Uwais memohonkan ampun untuknya.</b><br />
<b>
</b><b>Selanjutnya Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> bertanya kepadanya
mengenai ke mana arah tujuannya setelah musim haji. Dia menjawab, “Saya
akan pergi ke kabilah Murad dari penduduk Yaman ke Irak.”</b><br />
<b>
</b><b>Umar <em>radhiyallahu ‘anhu</em> berkata, “Saya akan kirim surat ke walikota Irak mengenai kamu?”</b><br />
<b>
</b><b>Uwais berkata, “Saya bersumpah kepada Anda wahai Amriul Mukminin agar
engkau tidak melakukannya. Biarkanlah saya berjalan di tengah lalu
lalang banyak orang tanpa dipedulikan orang.”</b><br />
<b>
</b><b>Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-90357270177417749302015-07-02T19:24:00.000-07:002015-07-02T19:24:08.691-07:00Paman-Paman Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam<h3 itemprop="headline">
<i><span style="font-weight: normal;">
Paman-Paman Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
<img align="right" src="http://cdn.muslim.or.id/wp-content/uploads/2011/01/orang-shalih-300x187.jpg" style="margin-bottom: 10px; margin-left: 15px; margin-top: -25px;" width="225" /></span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam Syarah Al Aqidah Al Washithiyyah (411) menjelaskan:</span></i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Paman-paman Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ada
sepuluh orang. Namun yang hidup di masa Islam ada empat orang, dua orang
tetap dalam kekufuran dan dua orang lagi memeluk Islam.</span></i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Yang tetap pada kekufuran yaitu:</span></i></h3>
<h3>
</h3>
<ol>
<li><h3>
<i>Abu Lahab. Ia telah banyak berbuat buruk kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
dengan keburukan-keburukan yang besar. Bahkan Allah Ta’ala menurunkan
satu surat khusus untuknya dan untuk istrinya si pembawa kayu bakar,
yang mencela dan memberikan ancaman untuk mereka berdua.</i></h3>
</li>
<li><h3>
<i>Abu Thalib. Ia telah berbuat baik kepada Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam dengan kebaikan-kebaikan yang besar dan
masyhur. Diantara hikmah Allah Azza Wa Jalla menetapkan Abu Thalib tetap dalam kekufuran ialah, andaikan ia tidak kafir, tidak terwujud pembelaannya terhadap Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Bahkan Abu Thalib akan diganggu sebagaimana gangguan yang dilancarkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
Namun, dengan kedudukannya yang tinggi di sisi orang kafir Quraisy, dan
‘keistiqamahan’ Abu Thalib dalam agamanya (yang musyrik) ini menjadikan
orang kafir Quraisy mengagungkannya dan juga ini menyebabkan ia dapat
memberikan pembelaan kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.</i></h3>
</li>
</ol>
<h3>
</h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Yang memeluk Islam yaitu Al ‘Abbas dan Hamzah. Dan Hamzah lebih utama dari Al ‘Abbas. Sampai-sampai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menjuluki Hamzah sebagai asaadullah (singa Allah). Hamzah terbunuh secara syahid dalam perang Uhud. Semoga Allah meridhainya. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga menamai beliau sebagai sayyidu asy syuhada (penghulu para syuhada).</span></i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Untuk Abu Thalib, Allah mengizinkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
untuk memberikan syafaat kepadanya, walaupun ia mati dalam kekafiran.
Ini adalah takhshis (pengkhususan) dari firman Allah Ta’ala:</span></i></h3>
<h3>
</h3>
<h3 class="arab">
<i><span style="font-weight: normal;">فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ</span></i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“tidak ada gunanya bagi mereka (orang kafir), syafaat dari orang-orang yang memberi syafa’at” (QS. Al Mudatsir: 48).</span></i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Namun syafaat ini tidak membuat ia keluar dari neraka. Abu Thalib
berada di permukaan neraka yang panasnya membakar mata kakinya, namun
otaknya mendidih. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:</span></i></h3>
<h3>
</h3>
<h3 class="arab">
<i><span style="font-weight: normal;">وَلَوْلاَ أَنَا لَكَانَ فِي الدَّرَكِ الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ</span></i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Andai bukan karena (syafa’at) aku, niscaya ia berada di kerak neraka” (Muttafaqun ‘alaih)</span></i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Hal ini bukan karena pribadi Abu Thalib secara personal, namun dikarenakan pembelaannya terhadap Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabatnya.</span></i></h3>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-25219331823068672042015-06-25T20:19:00.004-07:002015-06-25T20:19:48.596-07:00Peristiwa Terbunuhnya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه
<em></em>
Amirul Mukminin menghadapi masalah yang berat, kondisi negara
saat itu tidak stabil, pasukan beliau di Iraq dan di daerah lainnya
membangkang perintah beliau, mereka menarik diri dari pasukan. Kondisi
di wilayah Syam juga semakin memburuk. Penduduk Syam tercerai berai ke
utara dan selatan. Setelah peristiwa tahkim penduduk Syam menyebut
Mu’awiyah sebagai amir. Seiring bertambahnya kekuatan penduduk Syam
semakin lemah pula kedudukan penduduk Iraq. Padahal amir mereka adalah
Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه. sebaik-baik manusia di atas muka bumi
pada zaman itu, beliau yang paling taat, paling zuhud, paling alim dan
paling takut kepada Allah. Namun walaupun demikian, mereka
meninggalkannya dan membiarkannya seorang diri. Padahal Ali telah
memberikan hadiah-hadiah yang melimpah dan harta-harta yang banyak.
Begitulah perlakuan mereka terhadap beliau, hingga beliau tidak ingin
hidup lebih lama dan mengharapkan kematian. Karena banyaknya fitnah dan
merebaknya pertumpahan darah. Beliau sering berkata, ” Apakah gerangan
yang menahan peristiwa yang dinanti-nanti itu? Mengapa ia belum juga
terbunuh?” Kemudian beliau berkata, “Demi Allah, aku akan mewarnai ini
sembari menunjuk jenggot beliau- dari sini!” -sembari menunjuk kepala
beliau-.<sup>54</sup><br />
<strong>*Kronologis Terbunuhnya Ali </strong><strong>رضي الله عنه</strong><br />
Ibnu Jarir dan pakar-pakar sejarah lainnya<sup>55</sup> menyebutkan
bahwa tiga orang Khawarij berkumpul, mereka adalah Abdurrahman bin Amru
yang dikenal dengan sebutan Ibnu Muljam al-Himyari al-Kindi sekutu Bani
Jabalah dari suku Kindah al-Mishri, al-Burak bin Abdillah at-Tamimi
dan Amru bin Bakr at-Tamimi.<sup>56</sup> Mereka mengenang kembali
perbuatan Ali bin Abi Thalib yang membunuh teman-teman mereka di
Nahrawan, mereka memohon rahmat buat teman-teman mereka itu. Mereka
berkata, “Apa yang kita lakukan sepeninggal mereka? Mereka adalah
sebaik-baik manusia dan yang paling banyak shalatnya, mereka adalah
penyeru manusia kepada Allah. Mereka tidak takut celaan orang-orang
yang suka mencela dalam menegakkan agama Allah. Bagaimana kalau kita
tebus diri kita lalu kita datangi pemimpin-pemimpin yang sesat itu
kemudian kita bunuh mereka sehingga kita membebaskan negara dari
kejahatan mereka dan kita dapat membalas dendam atas kematian
teman-teman kita.”<br />
Ibnu Muljam berkata, “Aku akan menghabisi Ali bin Abi Thalib!”<br />
Al-Burak bin Abdillah berkata, “Aku akan menghabisi Mu’awiyah bin Abi Sufyan.”<br />
Amru bin Bakr berkata, “Aku akan menghabisi Amru bin al-Ash.”<br />
Merekapun berikrar dan mengikat perjanjian untuk tidak mundur dari
niat semula hingga masing-masing berhasil membunuh targetnya atau
terbunuh. Merekapun mengambil pedang masing-masing sambil menyebut nama
sahabat yang menjadi targetnya. Mereka sepakat melakukannya serempak
pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H. Kemudian ketiganya berangkat menuju
tempat target masing-masing.<br />
Adapun Ibnu Muljam berangkat ke Kufah. Setibanya di sana ia
menyembunyikan identitas, hingga terhadap teman-temannya dari kalangan
Khawarij yang dahulu bersamanya. Ketika ia sedang duduk-duduk bersama
beberapa orang dari Bani Taim ar-Ribab, mereka mengenang teman-teman
mereka yang terbunuh pada peperangan Nahrawan. Tiba-tiba datanglah
seorang wanita bernama Qatham binti Asy-Syijnah, ayah dan abangnya
dibunuh oleh Ali pada peperangan Nahrawan. Ia adalah wanita yang sangat
cantik dan populer. Dan ia telah mengkhususkan diri beribadah dalam
masjid jami’. Demi melihatnya Ibnu Muljam mabuk kepayang. Ia lupa
tujuannya datang ke Kufah. Ia meminang wanita itu. Qatham mensyaratkan
mahar tiga ribu dirham, seorang khadim, budak wanita dan membunuh Ali
bin Abi Thalib untuk dirinya. Ibnu Muljam berkata, “Engkau pasti
mendapatkannya, demi Allah tidaklah aku datang ke kota ini melainkan
untuk membunuh Ali.”<br />
Lalu Ibnu Muljam menikahinya dan berkumpul dengannya. Kemudian
Qathami mulai mendorongnya untuk melaksanakan tugasnya itu. Ia mengutus
seorang lelaki dari kaumnya bernama Wardan, dari Taim Ar-Ribab, untuk
menyertainya dan melindunginya. Lalu Ibnu Muljam juga menggaet seorang
lelaki lain bernama Syabib bin Bajrah al-Asyja’i al-Haruri. Ibnu Muljam
berkata kepadanya, “Maukah kamu memperoleh kemuliaan dunia dan
akhirat?”<br />
“Apa itu?” Tanyanya.<br />
“Membunuh Ali!” Jawab Ibnu Muljam.<br />
Ia berkata, “Celaka engkau, engkau telah mengatakan perkara yang sangat besar! Bagaimana mungkin engkau mampu membunuhnya?”<br />
Ibnu Muljam berkata, “Aku mengintainya di masjid, apabila ia keluar
untuk mengerjakan shalat subuh, kita mengepungnya dan kita membunuhnya.
Apabila berhasil maka kita merasa puas dan kita telah membalas dendam.
Dan bila kita terbunuh maka apa yang tersedia di sisi Allah lebih baik
dari-pada dunia.”<br />
Ia berkata, “Celaka engkau, kalaulah orang itu bukan Ali tentu aku
tidak keberatan melakukannya, engkau tentu tahu senioritas beliau dalam
Islam dan kekerabatan beliau dengan Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Hatiku tidak terbuka untuk membunuhnya.”<br />
Ibnu Muljam berkata, “Bukankah ia telah membunuh teman-teman kita di Nahrawan?”<br />
“Benar!” jawabnya.<br />
“Marilah kita bunuh ia sebagai balasan bagi teman-teman kita yang telah dibunuhnya” kata Ibnu Muljam.<br />
Beberapa saat kemudian Syabib menyambutnya.<br />
Masuklah bulan Ramadhan. Ibnu Muljam membuat kesepakatan dengan
teman-temannya pada malam Jum’at 17 Ramadhan. Ibnu Muljam berkata,
“Malam itulah aku membuat kesepakatan dengan teman-temanku untuk
membunuh target masing-masing. Lalu mulailah ketiga orang ini bergerak,
yakni Ibnu Muljam, Wardan dan Syabib, dengan menghunus pedang
masing-masing. Mereka duduk di hadapan pintu<sup>57</sup> yang mana Ali
biasa keluar dari-nya. Ketika Ali keluar, beliau membangunkan
orang-orang untuk shalat sembari berkata, “Shalat….shalat!” Dengan cepat
Syabib menyerang dengan pedang-nya dan memukulnya tepat mengenai leher
beliau. Kemudian Ibnu Muljam menebaskan pedangnya ke atas kepala
beliau.<sup>58</sup> Darah beliau mengalir membasahi jenggot beliau رضي
الله عنه. Ketika Ibnu Muljam menebasnya, ia berkata, “Tidak ada hukum
kecuali milik Allah, bukan milikmu dan bukan milik teman-temanmu, hai
Ali!” Ia membaca firman Allah:<br />
<h2>
<strong>وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاء مَرْضَاتِ اللّهِ وَاللّهُ رَؤُوفٌ بِالْعِبَادِ</strong></h2>
<em>“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena
mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada
hamba-hambaNya.”</em> (Al-Baqarah: 207).<br />
Ali berteriak, “Tangkap mereka!”<br />
Adapun Wardan melarikan diri namun berhasil dikejar oleh seorang
lelaki dari Hadhramaut lalu membunuhnya. Adapun Syabib, berhasil
menyelamatkan diri dan selamat dari kejaran manusia. Sementara Ibnu
Muljam berhasil ditangkap.<br />
Ali menyuruh Ja’dah bin Hubairah bin Abi Wahab<sup>59</sup> untuk
mengimami Shalat Fajar. Ali pun dibopong ke rumahnya. Lalu digiring pula
Ibnu Muljam kepada beliau dan dibawa kehadapan beliau dalam keadaan
dibelenggu tangannya ke belakang pundak, semoga Allah memburukkan
rupanya. Ali berkata kepadanya,” Apa yang mendorongmu melakukan ini?”
Ibnu Muljam berkata, “Aku telah mengasah pedang ini selama empat puluh
hari. Aku memohon kepada Allah agar aku dapat membunuh dengan pedang ini
makhlukNya yang paling buruk!”<br />
Ali berkata kepadanya, “Menurutku engkau harus terbunuh dengan pedang itu. Dan menurutku engkau adalah orang yang paling buruk.”<br />
Kemudian beliau berkata, “Jika aku mati maka bunuhlah orang ini, dan
jika aku selamat maka aku lebih tahu bagaimana aku harus memperlakukan
orang ini!”<br />
<strong>* Pemakaman Jenazah Ali bin Abi Thalib </strong><strong>رضي الله عنه</strong><br />
Setelah Ali رضي الله عنه wafat, kedua puteranya yakni al-Hasan dan
al-Husein memandikan jenazah beliau dibantu oleh Abdullah bin Ja’far.
Kemudian jenazahnya dishalatkan oleh putera tertua beliau, yakni
al-Hasan. Al-Hasan bertakbir sebanyak sembilan kali.<sup>60</sup><br />
Jenazah beliau dimakamkan di Darul Imarah di Kufah, karena
kekhawatiran kaum Khawarij akan membongkar makam beliau. Itulah yang
masyhur. Adapun yang mengatakan bahwa jenazah beliau diletakkan di atas
kendaraan beliau kemudian dibawa pergi entah ke mana perginya maka
sungguh ia telah keliru dan mengada-ada sesuatu yang tidak diketahuinya.
Akal sehat dan syariat tentu tidak membenarkan hal semacam itu. Adapun
keyakinan mayoritas kaum Rafidhah yang jahil bahwa makam beliau
terletak di tempat suci Najaf, maka tidak ada dalil dan dasarnya sama
sekali. Ada yang mengatakan bahwa makam yang terletak di sana adalah
makam al-Mughirah bin Syu’bah رضي الله عنه .<br />
Al-Khathib al-Baghdadi<sup>61</sup>meriwayatkan dari al-Hafizh Abu
Nu’aim dari Abu Bakar Ath-Thalahi dari Muhammad bin Abdillah al-Hadhrami
al-Hafizh Muthayyin, bahwa ia berkata, “Sekiranya orang-orang Syi’ah
mengetahui makam siapakah yang mereka agung-agungkan di Najaf niscaya
mereka akan lempari dengan batu. Sebenarnya itu adalah makam al-Mughirah
bin Syu’bah<sup>62</sup>″<br />
Al-Hafizh Ibnu Asakir<sup>63</sup> meriwayatkan dari al-Hasan bin Ali, ia berkata, “Aku mengebumikan jenazah Ali di kamar sebuah rumah milik keluarga ja’dah.”<br />
Abdul Malik bin Umair<sup>64</sup> bercerita, “Ketika Khalid bin
Abdullah menggali pondasi di rumah anaknya bernama Yazid, mereka
menemukan jenazah seorang Syaikh yang terkubur di situ, rambut dan
jenggotnya telah memutih. Seolah jenazah itu baru dikubur kemarin.
Mereka hendak membakarnya, namun Allah memalingkan niat mereka itu.
Mereka membungkusnya dengan kain Qubathi, lalu diberi wewangian dan
dibiarkan terkubur di tempat semula. Tempat itu berada dihadapan pintu
al-Warraqin setelah kiblat masjid di rumah tukang sepatu. Hampir tidak
pernah seorang pun bertahan di tempat itu melainkan pasti akan pindah
dari situ.<br />
Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq, ia berkata,
“Jenazah Ali dishalatkan pada malam hari dan dimakamkan di Kufah,
tem-patnya sengaja dirahasiakan, namun yang pasti di dekat gedung imarah
(istana kepresidenan).”<br />
Ibnu Kalbi<sup>66</sup>berkata, “Turut mengikuti proses pemakaman
jenazah Ali pada malam itu al-Hasan, al-Husain, Ibnul Hanafiyyah,
Abdullah bin Ja’far dan keluarga ahli bait beliau yang lainnya. Mereka
memakamkannya di dalam kota Kufah, mereka sengaja merahasiakan makam
beliau karena kekhawatiran terhadap kebiadaban kaum Khawarij dan
kelompok-kelompok lainnya.<br />
<strong>* Tanggal Terbunuhnya Ali bin Abi Thalib </strong><strong>رضي الله عنه</strong><strong> dan Usia Beliau</strong><br />
Ali رضي الله عنه , terbunuh pada malam Jum’at waktu sahur pada
tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H. Ada yang mengatakan pada bulan Rabi’ul
Awwal. Namun pendapat pertama lebih shahih dan populer.<br />
Ali رضي الله عنه ditikam pada hr Jum’at 17 Ramadhan tahun 40 H, tanpa ada perselisihan.<br />
Ada yang mengatakan beliau wafat pada hari beliau ditikam, ada yang mengatakan pada hari Ahad tanggal 19 Ramadhan.<br />
Al-Fallas berkata, “Ada yang mengatakan, beliau ditikam pada malam
dua puluh satu Ramadhan dan wafat pada malam dua puluh empat dalam usia
58 atau 59 tahun.”<br />
Ada yang mengatakan, wafat dalam usia 63 tahun. Itulah
pendapat yang masyhur, demikian dituturkan oleh Muhammad bin
al-Hanafiyah, Abu Ja’far al-Baqir, Abu Ishaq as-Sabi’i dan Abu Bakar bin
‘Ayasy. Sebagian ulama lain mengatakan, wafat dalam usia 63 atau 64
tahun. Diriwayatkan dari Abu ja’far al-Baqir, katanya, “Wafat dalam usia
65 tahun.”<br />
Masa kekhalifahan Ali lima tahun kurang tiga bulan. Ada yang
mengatakan empat tahun sembilan bulan tiga hari. Ada yang mengatakan
empat tahun delapan bulan dua puluh tiga hari, semoga Allah meridhai
beliau.<br />
<span style="color: #888888;">_____________________________________________________________________________</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-52124569547699954972015-06-25T20:14:00.002-07:002015-07-02T19:20:53.559-07:00Kisah Pembunuhan Utsman bin Affan<h2>
<br />
</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIqaFItkyasyASKbSTGW1reXEqk1zYTR0Aat_DJ89rGSGys2qm4Kd650TdgGECPFLWv4Djy7AoyDfv7GnjSi-LcmKxpK7z49V4_p3Vm0LvVcou8lJkKcafNH_NpNoaA2mG-XDvMCqaxZ6U/s1600/Quran.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIqaFItkyasyASKbSTGW1reXEqk1zYTR0Aat_DJ89rGSGys2qm4Kd650TdgGECPFLWv4Djy7AoyDfv7GnjSi-LcmKxpK7z49V4_p3Vm0LvVcou8lJkKcafNH_NpNoaA2mG-XDvMCqaxZ6U/s400/Quran.jpg" width="400" /></a></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Abu Hurairah menangis mengingat wafatnya Utsman bin ‘Affan. Terbayang
di hadapannya apa yang diperbuat bughat terhadap khalifah. Sebuah
tragedi tercatat dalam lembaran tarikh Islam; menorehkan peristiwa
kelabu atas umat ummiyah.</i></b>
<b><br /></b>
<b><i>Dengan keji, pembunuh-pembunuh itu menumpahkan darah. Tangan menantu
Rasulullah n ditebas, padahal jari-jemari itulah yang dahulu dipercaya
Rasul n mencatat wahyu Allah. Darah pun mengalir membasahi Thaybah.</i></b>
<b><br /></b>
<b><i>Dengan penuh cinta dan ridha kepada Allah, Amirul Mukminin
mengembuskan nafas terakhir, meraih syahadah dengan membawa hujjah dan
kemenangan yang nyata.</i></b>
<b><br /></b>
<b><i>Ya Allah, tanamkan cinta dan ridha di hati kami pada sahabat-sahabat
Nabi-Mu. Selamatkan hati kami dari kedengkian kepada mereka. Selamatkan
pula lisan kami dari cercaan kepada mereka sebagaimana Engkau telah
selamatkan tangan kami dari darah-darah mereka.</i></b>
<b><br /></b>
<b>Utsman bin ‘Affan, sahabat yang mulia</b>
<b><br />
Beliau adalah ‘Utsman bin Affan bin Abil ‘Ash bin Umayyah bin
Abdisy-Syams bin Abdi Manaf. Pada kakeknya, Abdu Manaf, nasabnya bertemu
dengan nasab Rasulullah.</b>
<b><br />
Lahir enam tahun setelah tahun gajah. Beriman melalui tangan Abu Bakr
Ash-Shiddiq –Abdullah bin Abi Quhafah–, dan termasuk as-sabiqunal
awwalun.</b>
<b><br />
Tampan wajahnya, lembut kulitnya, dan lebat jenggotnya. Sosok sahabat
mulia ini sangat pemalu hingga malaikat pun malu kepadanya. Demikian
Rasulullah menyanjung:</b>
<b><br />
“Tidakkah sepatutnya aku malu kepada seorang (yakni Utsman) yang para malaikat malu kepadanya?”</b>
<b><br />
Mudah menangis kala mengingat akhirat. Jiwanya khusyu’ dan penuh tawadhu’ di hadapan Allah Rabbul ‘alamin.</b>
<b><br />
Beliau adalah menantu Rasulullah yang sangat dikasihi. Memperoleh
kemuliaan dengan menikahi dua putri Nabi, Ruqayyah kemudian Ummu Kultsum
hingga mendapat julukan Dzunurain(pemilik dua cahaya). Bahkan
Rasulullah bersabda: “Seandainya aku masih memiliki putri yang lain
sungguh akan kunikahkan dia dengan Utsman.”</b>
<b><br />
Utsman bin ‘Affan adalah figur sahabat yang memiliki kedermawanan luar
biasa. Sebelum datangnya risalah Nabi Muhammad, beliau telah menekuni
perdagangan hingga memiliki kekayaan. Setelah cahaya Islam terpancar di
muka bumi, harta tersebut beliau infakkan untuk menegakkan kalimat
Allah.</b>
<b><br /></b>
<b>Sumur Ar-Rumah</b>
<b><br />
Tahukah Anda, apa itu sumur Ar-Rumah? Sumber air Madinah yang beliau
beli dengan harga sangat mahal sebagai wakaf untuk muslimin di saat
mereka kehausan dan membutuhkan tetes-tetes air. Rasulullah menawarkan
jannah bagi siapa yang membelinya. Utsman pun bersegera meraih janji
itu. Demi Allah! Beliau telah meraih jannah yang dijanjikan.</b>
<b><br />
Sosok yang mulia ini, tidak pernah berat untuk berinfak di jalan Allah,
berapapun besarnya harta yang diinfakkan. Beliau keluarkan seribu dinar
(emas) guna menyiapkan Jaisyul ‘Usrah, pasukan perang ke Tabuk, yang
berjumlah tidak kurang dari 30.000 pasukan. Seraya membolak-balikan emas
yang Utsman infakkan, Rasulullah bersabda:</b>
<b><br />
“Tidaklah membahayakan bagi Utsman apapun yang dia lakukan sesudah hari ini.” (Karena sesungguhnya dia telah diampuni)</b>
<b><br />
Allahu Akbar! Betapa indah sabda Rasulullah mengiringi pengorbanan
Utsman bin Affan. Allah l terima infak itu, Allah l pelihara dengan
tangan kanan-Nya yang mulia dan Dia lipat gandakan pahala untuknya.</b>
<b><br />
Di antara keutamaan ‘Utsman bin ‘Affan, Allah jamin jannah atasnya bersama sembilan orang lainnya. Rasulullah bersabda:</b>
<b><br />
“… Dan ‘Utsman di jannah….” (Al-Hadits)</b>
<b><br />
Sebagian kecil keutamaan di atas cukup sebagai dalil yang muhkam –pasti–
atas keutamaan Utsman bin ‘Affan. Di atas keyakinan inilah Ahlus Sunnah
wal Jama’ah beragama.</b>
<b><br /></b>
<b>Fitnah itu akan terjadi</b>
<b><br />
Wafatnya Umar bin Al-Khaththab adalah awal kemunculan fitnah. Umar
adalah pintu yang menutup fitnah. Begitu pintu dipatahkan, gelombang
fitnah akan terus menimpa umat ini, sebagaimana ditunjukkan dalam hadits
Hudzaifah bin Al-Yaman dalam Shahihain.</b>
<b><br />
Pernahkah terbayang bahwa Utsman akan dibunuh dalam keadaan terzalimi?
Mungkin kita tidak membayangkannya. Tetapi demi Allah, Utsman bin Affan
telah mengetahui dirinya akan terbunuh, dengan kabar yang diperolehnya
dari kekasih Allah, Nabi Muhammad.</b>
<b><br />
Ahmad bin Hanbal dalam Musnad-nya meriwayatkan dari Abdullah bin Umar, beliau berkata:</b>
<b><br />
“Rasulullah pernah menyebutkan sebuah fitnah, lalu lewatlah seseorang.
Beliau bersabda: “Pada fitnah itu, orang yang bertutup kepala ini akan
terbunuh.” Berkata Ibnu ‘Umar:” Akupun melihat (orang itu), ternyata ia
adalah ‘Utsman bin ‘Affan.”</b>
<b><br />
Segala yang terjadi di muka bumi ini telah Allah tetapkan dan catat
dalam Lauhul Mahfuzh. Sebagian dari takdir, Allah beritahukan kepada
Rasul-Nya, termasuk berita terbunuhnya ‘Utsman bin ‘Affan dalam keadaan
syahid. Utsman menunggu saat-saat itu dengan penuh ridha dan keyakinan.</b>
<b><br />
Rasulullah mengiringi berita tersebut dengan wasiat tentang apa yang
harus dilakukan saat fitnah menerpa, sebagaimana akan kita lalui bersama
sebagian riwayat tersebut. Maka berjalanlah Utsman dalam menghadapi
fitnah tersebut dengan memegang teguh wasiat Rasulullah.</b>
<b><br />Abdullah bin Saba’ di balik wafatnya Utsman bin Affan</b>
<b><br />
Abdullah bin Saba’ atau Ibnu As-Sauda’ adalah seorang Yahudi yang
menampakkan keislaman di masa ‘Utsman bin ‘Affan. Dia muncul di
tengah-tengah muslimin dengan membawa makar yang sangat membahayakan,
menebar bara fitnah untuk memecah-belah barisan kaum muslimin.</b>
<b><br />
Tidak mudah memang bagi Ibnu Saba’ menyalakan api di tengah kejayaan
Islam, di tengah kekuasaan Islam yang telah meluas ke seluruh penjuru
timur dan barat, di saat muslimin memiliki kewibawaan di mata
musuh-musuhnya kala itu. Namun setan tak pernah henti mengajak manusia
menuju jalan-jalan kesesatan, sebagaimana Iblis telah berkata di hadapan
Allah:</b>
<b><br />
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya
benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang
lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf: 16-17)</b>
<b><br />
Ibnu Saba’ memulai makarnya bersama para pendukungnya dengan menanamkan
kebencian pada khalifah ‘Utsman bin Affan di tengah kaum yang dungu lagi
bodoh. Tujuannya pasti: Memudarkan kemulian-kemuliaan ‘Utsman bin Affan
di hadapan manusia dan menjatuhkan kewibawaan khalifah.</b>
<b><br />
Kenapa orang-orang bodoh yang dituju? Karena mereka itulah kaum yang
tidak mengerti siapa Utsman. Mereka pula kelompok yang mudah disetir
hawa nafsunya. Demikianlah gaya dan model pemberontak. Sebelum
menggulingkan penguasa, mereka sebarkan kejelekan di tengah orang-orang
bodoh, membuat arus bawah yang sukar untuk dibendung.</b>
<b><br />
Kaki Ibnu Sauda’ yang penuh kebengisan dan kedengkian pada syariat Allah
menjelajah negeri. Fitnahnya dia mulai dari Hijaz; Makkah, Madinah,
Thaif, lalu Bashrah, lalu Kufah. Kemudian masuklah ia ke wilayah
Damaskus (Syam). Usaha demi usaha dia tempuh di sana, namun impian belum
mampu ia wujudkan. Dia tidak kuasa menyalakan api kebencian terhadap
khalifah ‘Utsman di tengah-tengah kaum muslimin di negeri-negeri
tersebut, hingga penduduk Syam mengusirnya.</b>
<b><br />
Dengan segala kebusukan, pergilah Ibnu Saba’ ke Mesir. Di sanalah dia
dapatkan tempat berdiam. Di tempat baru inilah dia dapatkan lahan subur
untuk membangun makar besarnya, menggulingkan khalifah Utsman dan
merusak agama Islam.</b>
<b><br />
Mulai Ibnu Saba’ leluasa menghubungi munafiqin dan orang-orang yang
berpenyakit, hingga terkumpul massa dari penduduk Mesir dan Irak guna
membantu makarnya. Bersama pembantu-pembantunya, dia sebarkan
keyakinan-keyakinan menyimpang serta tuduhan-tuduhan dusta atas khalifah
di tengah-tengah kaum yang bodoh lagi menyimpan kemunafikan. Hingga
suatu saat nanti, terwujudlah cita-citanya: menumpahkan darah khalifah
dan memecah-belah barisan muslimin.</b>
<b><br /></b>
<b>Syubhat-syubhat Ibnu Saba’ untuk menjatuhkan kehormatan Utsman bin Affan</b>
<b><br />
Mereka yang mengetahui kemuliaan Utsman dari sabda Rasulullah tidak akan
terpengaruh hasutan Ibnu Saba’, sehingga tidaklah mengherankan kalau
dia tidak berhasil melakukan makarnya di tengah-tengah ahli Madinah atau
Makkah. Berbeda keadaannya di Mesir, ia berhasil menebar
syubhat-syubhat berisi celaan kepada Utsman bin ‘Affan, yang seandainya
diketahui hakikatnya justru merupakan keutamaan dan pujian atas Utsman
bin Affan. Namun ketika gelombang fitnah telah menggulung dan sabda
Rasulullah tidak lagi dihiraukan, banyak di antara juhhal (orang-orang
bodoh) berjatuhan menjadi korban.</b>
<b><br />
Pada kesempatan yang sangat terbatas ini, kita cukupkan dua syubhat
beserta jawabannya sebagai gambaran atas kebodohan dan jauhnya kaum
pemberontak dari ilmu.</b>
<b><br />
Syubhat pertama: ‘Utsman tidak mengikuti perang Badr. Ini merupakan aib
(cela) bagi Utsman, maka tidak pantas ia menjadi khalifah.</b>
<b><br />
Utsman bin Affan memang tidak mengikuti perang Badr, Ramadhan 2 H. Akan
tetapi tidak ikutnya beliau dalam perang Badr bukanlah aib sebagaimana
sahabat-sahabat lain yang tidak mengikutinya juga tidak mendapat celaan.
Karena pada perang Badr Rasulullah tidak mengharuskan sahabat untuk
menyertai beliau. Terlebih lagi jika kita mengetahui sebab tidak ikutnya
Utsman dalam perang Badr.</b>
<b><br />
Dalam perang Badr, Rasulullah memerintahkan Utsman untuk tetap di rumah
merawat istrinya, Ruqayyah, yang merupakan putri Rasulullah. Maka
jawablah dengan jujur: “Pantaskah seorang yang melaksanakan perintah
Rasul kemudian dicela dengan sebab itu?”</b>
<b><br />
Bahkan sebaliknya, dengan melaksanakan perintah Rasul beliau mendapat
keutamaan taat di samping beliau juga mendapatkan keutamaan ahlu Badr
dan pahala mereka. Oleh karena itu, Rasulullah mengikutsertakan Utsman
dalam ghanimah Badr.</b>
<b><br />
Suatu saat, seorang Khawarij bertanya kepada Abdullah bin ‘Umar di
Masjidil Haram: “Wahai Ibnu ‘Umar, apakah ‘Utsman mengikuti perang
Badr?” Ibnu ‘Umar menjawab: “Tidak.” Maka dengan girangnya dia berseru:
“Allahu Akbar!” –seolah-olah dia dapatkan kebenaran celaan atas Utsman
bin ‘Affan–. Dengan segera Ibnu ‘Umar berkata kepadanya: “Adapun
ketidakhadiran Utsman dalam perang Badr karena putri Rasulullah
–istrinya– sakit, (Rasul perintahkan untuk merawatnya) dan beliau
bersabda:</b>
<b><br />
“Sesungguhnya bagimu pahala mereka yang mengikuti perang Badr dan bagimu pula bagian ghanimah.”</b>
<b><br />
Atas dasar ini, ulama tarikh seperti Az-Zuhri, ‘Urwah bin Az-Zubair,
Musa bin ‘Uqbah, Ibnu Ishaq, dan lainnya memasukkan Utsman bin Affan
dalam barisan ahlu Badr (orang-orang yang mengikuti perang Badr).</b>
<b><br />
Syubhat kedua: Utsman membuat ladang khusus untuk unta-unta sedekah.
Ladang tersebut terlarang untuk selain unta sedekah. Kaum Khawarij
menuduh perbuatan ini sebagai kezaliman, kebid’ahan, dan kedustaan atas
nama Allah.</b>
<b><br />
Ketika ahlu Mesir –para pemberontak– mendatangi Utsman bin Affan mereka
berkata: “Bukalah surat Yunus dan bacalah.” Lalu mereka hentikan bacaan
Utsman ketika sampai pada ayat:</b>
<b><br />
Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah
kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal.”
Katakanlah: “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini)
atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?” (Yunus: 59)</b>
<b><br />
Mereka berkata: “Berhenti kamu! Lihatlah apa yang telah kau perbuat.
Engkau membuat tanah terlarang yang dibatasi. Apakah Allah telah
memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja
terhadap Allah l? ”</b>
<b><br />
Utsman menjawab: “Bukan dalam masalah tersebut ayat ini diturunkan!
Sungguh Umar bin Al-Khaththab telah melakukannya sebelumku, membatasi
tanah khusus untuk unta-unta zakat, lalu aku menambahnya karena unta
sedekah semakin bertambah banyak.”</b>
<b><br />
Bantahan Utsman ibarat batu yang dilemparkan ke dalam mulut-mulut
pemberontak. Mereka tidak mampu membalas jawaban Utsman karena ternyata
beliau tidak melakukan kebid’ahan. Bahkan hal itu telah dilakukan Nabi
dan Umar bin Al-Khaththab sebelumnya, yang semua itu tidak lain untuk
kepentingan kaum muslimin, menjaga unta-unta zakat.</b>
<b><br />Ahlu Mesir dan Irak terprovokasi untuk memberontak Khalifah</b>
<b><br />
Massa yang besar dari penduduk Mesir dan Irak terkumpul, terbawa arus
syubhat Ibnu Saba’. Mereka menuju Madinah dalam keadaan membenci
khalifah, bahkan bertekad menggulingkan kekhilafahannya karena menurut
mereka khalifah telah berkhianat.</b>
<b><br />
Dalam perjalanan menuju Madinah, mereka mendengar bahwa Utsman bin
‘Affan berada di luar Madinah, maka mereka bersegera menemui ‘Utsman bin
‘Affan, di awal-awal bulan Dzulqa’dah 35 H.</b>
<b><br />
Dengan penuh kearifan, keteduhan, dan kasih sayang, Utsman menemui
mereka, dan terjadilah dialog ilmiah, membantah syubhat-syubhat juhhal.
Dengan taufik Allah, Utsman mendinginkan hati-hati mereka yang membara.
Beliau juga membuat kesepakatan-kesepakatan dan perdamaian yang
menentramkan jiwa mereka. Mereka pun ridha untuk kembali ke negeri
mereka.</b>
<b><br /></b>
<b>Meninggalkan Utsman dan kisah surat palsu</b>
<b><br />
Masa yang tadinya penuh kebencian, merasa puas dengan jawaban-jawaban
‘Utsman dan kesepakatan tersebut. Mereka pun pergi untuk kembali ke
negeri mereka.</b>
<b><br />
Kenyataan ini membuat geram para penyulut fitnah. Mereka memutar otak
dan mencari-cari jalan menyalakan kembali api kebencian yang sempat
padam yang sudah sangat lama mereka nanti. Dalam keadaan itu, segera
mereka munculkan makar berikutnya yang demikian keji, yaitu: Surat palsu
berisi kedustaan atas ‘Utsman bin Affan.</b>
<b><br />
Dalam perjalanan kembali ke Mesir, mereka berpapasan dengan seorang
penunggang unta. Dia menampakkan bahwa dirinya melarikan diri,
seolah-olah berkata: “Tangkaplah aku.” Mereka pun menangkapnya dan
bertanya: “Ada apa dengan engkau?” Dia katakan: “Aku utusan Amirul
Mukminin kepada amir Mesir.” Segera mereka periksa orang ini hingga
didapatkan padanya sebuah surat atas nama ‘Utsman bin Affan, berisi
perintah kepada amir Mesir agar menyalib, membunuh, dan memotong-motong
tangan orang-orang Mesir setibanya mereka dari Madinah.</b>
<b><br /></b>
<b>Kembali ke Madinah melakukan pengepungan</b>
<b><br />
Dengan adanya surat palsu tersebut, api kebencian kepada khalifah
kembali berkobar dalam dada-dada kaum yang bodoh. Mereka kembali menuju
Madinah kemudian mereka kepung kediaman khalifah Ar-Rasyid Utsman bin
Affan. Mereka tidak lagi memercayai ‘Utsman meskipun telah bersumpah
bahwasanya beliau tidak pernah mengetahui apalagi menulis surat
tersebut.</b>
<b><br />
Tahukah kita apa yang diperbuat bughat pada orang termulia di muka bumi
saat itu dan ahli jannah yang masih bernafas di dunia? Mereka paksa
Utsman untuk melepaskan kekhilafahannya. Terwujudlah apa yang disabdakan
Rasulullah puluhan tahun silam akan datangnya masa di mana Utsman bin
Affan dipaksa melepas kekhilafahan.</b>
<b><br />
Dengan tanpa kasih sayang, mereka halangi Utsman untuk shalat di Masjid
Nabawi padahal beliaulah yang memperluas masjid di masa Rasulullah.
Mereka halangi Utsman untuk minum dari air segar sumur Ar-Rumah yang
beliau wakafkan untuk kaum muslimin. Caci-maki dan cercaan tertuju
kepada beliau.</b>
<b><br />
Seperti inikah Islam mengajarkan untuk berbuat kepada seorang sahabat
mulia, yang menghabiskan masa hidupnya untuk membela Rasulullah,
meninggikan kalimat Allah? Seperti inikah balasan kepada seorang sahabat
yang matanya tak pernah kering dari air mata karena takutnya kepada
Allah? Seperti inikah Islam mengajarkan untuk bersikap kepada seorang
yang telah senja, di umurnya yang ke-83? Itukah kasih sayang? Seperti
inikah jihad? Laa haula wala quwwata illa billah! Tidak ada yang mampu
kita ucapkan melainkan: Hasbunallahu wa ni’mal wakil.</b>
<b><br /></b>
<b>Pembelaan sahabat</b>
<b><br />
Sejatinya para sahabat hendak membela Utsman bin Affan. Bahkan banyak di
antara mereka menemani khalifah di rumahnya hingga hari terakhir
pengepungan. Riwayat-riwayat yang shahih menunjukkan kedatangan banyak
sahabat mengusulkan pembelaan dari kaum bughat. Di antara mereka adalah:
Haritsah bin Nu’man, Al-Mughirah bin Syu’bah, Abdullah bin Az-Zubair,
Zaid bin Tsabit, Al-Hasan bin ‘Ali, Abu Hurairah, dan lainnya.</b>
<b><br />
Namun Utsman bin Affan telah mengambil sebuah keputusan dan sikap yang
merupakan wasiat Rasulullah untuk bersabar dan tidak melepaskan
kekhilafahan. Beliau tetap kokoh memegang sunnah (wasiat) Rasulullah
saat api fitnah telah berkobar di hadapannya. Abu Hurairah sempat datang
dengan pedangnya untuk melakukan pembelaan. Namun Utsman berkata:
“Wahai Abu Hurairah, sukakah engkau jika banyak manusia terbunuh dan aku
juga terbunuh? Sungguh demi Allah, seandainya engkau membunuh seorang
manusia, seakan-akan engkau membunuh manusia seluruhnya.” Pergilah Abu
Hurairah melaksanakan nasihat ‘Utsman.</b>
<b><br />
Dari Rasulullah, Utsman mengetahui syahadah yang akan diperolehnya.
Suatu hari Rasulullah memanggil Utsman. Beliau bisikkan rahasia akan apa
yang akan menimpanya dan apa yang seharusnya dilakukan saat fitnah
menimpa. Rahasia itu memang tidak banyak tersingkap, melainkan beberapa
yang dikabarkan Utsman bin ‘Affan di hari pengepungan.</b>
<b><br />
Al-Imam Ahmad dalam Al-Musnad (6/51-52) meriwayatkan bahwa saat sahabat
menawarkan Utsman bin Affan untuk memerangi pemberontak, mereka berkata:
“Wahai Amirul Mukminin, tidakkah engkau perangi mereka?” Dengan penuh
keyakinan beliau katakan:</b>
<b><br />
“Tidak (aku tidak akan perangi mereka), karena sesungguhnya Rasulullah
telah mengambil janji dariku, dan aku sabar di atas janji itu.”</b>
<b><br />
Berkali-kali sahabat Rasulullah menawarkan perang melawan pemberontak.
Dengan penuh kearifan Utsman menolak, dan mengingatkan mereka untuk taat
kepadanya sebagai khalifah. Suatu ketaatan yang telah Allah perintahkan
atas mereka.</b>
<b><br />
Saudaraku, rahimakumullah. Sekali lagi kita ingatkan, bahwasanya
keputusan Utsman bin ‘Affan, bukanlah kelemahan beliau. Bukan pula
ketidakberanian sahabat untuk melakukan peperangan. Tetapi, semua
keputusan dan sikap Utsman sesungguhnya adalah bagian dari wasiat
Rasulullah kepadanya.</b>
<b><br />
Mungkin ada di antara kita bertanya, kenapa Utsman tidak melepaskan
kekhilafahan agar terhindar dari fitnah ini? Bukankah kaum pemberontak
hanya ingin menggulingkan Utsman dari kekhilafahan?</b>
<b><br />
Ketahuilah, hal ini pun telah Rasulullah n wasiatkan dalam hadits yang shahih. Rasul bersabda:</b>
<b><br />
“Dan jika mereka (pemberontak) memaksamu untuk melepaskan pakaian yang
Allah l pakaikan kepadamu (yakni kekhilafahan), janganlah engkau
lakukan.”</b>
<b><br />
Dari riwayat-riwayat shahih terkait dengan fitnah pembunuhan Utsman bin
Affan, disimpulkan bahwa sikap yang beliau pilih sesungguhnya kembali
pada beberapa alasan. Di antaranya:</b>
<b><br />
Wasiat Rasulullah kepada ‘Utsman untuk tidak melepaskan kekhilafahan dan menghadapi fitnah dengan kesabaran.</b>
<b><br />
Beliau tidak ingin menjadi orang yang pertama kali menumpahkan darah
kaum muslimin, dan menjadi penyebab peperangan di antara mereka.
Sebagaimana tampak dalam riwayat Ahmad dalam Al-Musnad, beliau berkata:</b>
<b><br />
“Aku tidak ingin menjadi orang pertama sesudah Rasulullah yang menyebabkan pertumpahan darah di tengah umatnya.”</b>
<b><br />
Utsman yakin bahwa yang diinginkan pemberontak adalah dirinya, maka
beliau tidak ingin menjadikan kaum muslimin sebagai tameng. Sebaliknya,
beliau ingin menjadi tameng untuk kaum muslimin agar tidak terjadi
pertumpahan darah di tengah mereka.<br />
Utsman yakin bahwa fitnah akan redam dengan wafatnya beliau, sebagaimana
kabar yang Rasulullah sabdakan. Beliau juga merasa waktunya telah dekat
di saat beliau berumur 83 tahun, diperkuat dengan mimpinya bertemu
Rasulullah n di hari pengepungan. Nasihat Abdullah bin Salam kepada
beliau. Abdullah berkata:</b>
<b><br />
“Tahanlah, tahanlah (dari peperangan) karena dengan itu hujjahmu lebih mendalam.”</b>
<b><br /></b>
<b>Syahadah yang Rasulullah kabarkan itu diraih Utsman bin Affan</b>
<b><br />
Pagi, Jum’at 12 Dzulhijjah, 35 H, di saat sebagian besar sahabat
menunaikan ibadah haji, pengepungan berlanjut. Hari itu ‘Utsman
berpuasa, setelah di malam harinya bertemu Rasulullah, dan dua
sahabatnya: Abu Bakar serta ‘Umar, dalam mimpi yang membahagiakan. Di
mimpi itu Rasulullah bersabda: “Wahai ‘Utsman, berbukalah bersama kami.”
Utsman pun terbangun dengan merasa bahagia dan berpuasa.</b>
<b><br />
Pagi itu Utsman berada di rumah bersama sejumlah sahabat yang terus
bersikukuh hendak membela beliau dari kezaliman bughat. Di antara mereka
adalah Al-Hasan bin ‘Ali, ‘Abdullah bin Umar, Abdullah bin Az-Zubair,
Abdullah bin ‘Amir bin Rabi’ah, dan sejumlah sahabat lainnya.</b>
<b><br />
Dengan sangat, Utsman bin ‘Affan meminta mereka untuk keluar dari rumah,
menjauhkan diri dari fitnah. Amirul Mukminin melarang para sahabat
melakukan pembelaan dengan peperangan. Beliau tidak ingin terjadi
pertumpahan darah di tengah-tengah kaum muslimin hanya dengan sebab
beliau. Beliau tidak ingin ada sahabat-sahabat lain terbunuh dalam
fitnah ini.</b>
<b><br />
Setelah permintaan Utsman yang sangat kepada para sahabat, akhirnya
mereka meninggalkan rumah Amirul Mukminin hingga tidak ada yang tersisa
kecuali keluarga Utsman termasuk istri beliau, Na’ilah bintu Furafishah.</b>
<b><br />
Amirul Mukminin, Utsman bin ‘Affan tetap di atas wasiat Rasul untuk
tidak melepaskan kekhilafahan, baju yang telah Allah pakaikan untuknya.
Beliau pun tetap meminta sahabat untuk tidak melakukan perlawanan,
mengingat besarnya fitnah dan khawatir darah kaum muslimin tertumpah.
Inilah sikap yang terbaik: kesabaran, keyakinan, dan keteguhan di atas
petunjuk Rasulullah.</b>
<b><br />
Utsman, beliau duduk bersimpuh di hadapan mushaf. Beliau membacanya
dalam keadaan berpuasa di hari itu. Tubuh yang telah tua, rambut yang
telah memutih, kulit yang telah mengeriput, usia yang telah dihabiskan
untuk Allah, berjihad menegakkan kalimat Allah di muka bumi, kini duduk
mentadaburi kalam Rabbul ‘Alamin. Beliau perintahkan untuk membuka pintu
rumah dengan harapan para pengepung tidak berbuat sekehendak hati
mereka ketika menyaksikan beliau beribadah kepada Allah, membaca
Al-Qur’an.</b>
<b><br />
Tetapi mereka ternyata orang yang telah keras hatinya. Dalam suasana
pengepungan dan kekacauan, masuklah seseorang hendak membunuh khalifah.
Orang ini datang dan menarik jenggot Ustman. Ustman dengan tenang
berkata</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
"Jangan sentuh jenggotku karena sesungguhnya ayahmu dulu menghormati jenggot ini." </b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
Kemudian pemberontak itu melepaskannya karena dia ingat bahwa bukan
hanya ayahnya yang menghormati, tapi juga Rasulullah S.A.W. dan setiap
orang menghormati Ustman. Utsman pun berkata mengingatkan: “Wahai fulan,
di antara aku dan dirimu ada Kitabullah!” Diapun pergi meninggalkan
Utsman, hingga datang orang lain dari bani Sadus. Dan ketika Ustman R.A.
melihat nya datang, dia segera mengencangkan tali pengikat celananya,
karena dia tidak ingin auratnya terlihat di saat-saat terakhirnya.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
Dengan penuh keberingasan, dia cekik leher khalifah yang telah rapuh
hingga sesak dada beliau dan terengah-engah nafas beliau, lalu dia
tebaskan pedang ke arah Utsman bin ‘Affan. Amirul Mukminin menlindungi
diri dari pedang dengan tangannya yang mulia, hingga terputus bercucuran
darah. Saat itu Utsman berkata:</b>
<b><br />
“Demi Allah, tangan (yang kau potong ini) adalah tangan pertama yang mencatat surat-surat mufashshal.”</b>
<b><br />
Ya… beliau adalah pencatat wahyu Allah dari lisan Rasulullah. Namun
ucapan Utsman yang sesungguhnya nasihat –bagi orang yang memiliki hati–
tidak lagi dihiraukan. Darah mengalir pada mushaf tepat mengenai firman
Allah:</b>
<b><br /></b>
<b><i>“Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” </i>(Al-Baqarah: 137)</b>
<b><br />
Kemudian istrinya, Na'ilah berlari untuk melindungi Utsman. Bukan hanya
itu, jari jemari Na’ilah bintu Furafishah terpotong saat melindungi
suaminya dari tebasan pedang kaum bughat. Subhanallah, cermin kesetiaan
istri shalihah menghiasi tragedi berdarah di negeri Rasulullah.</b></div>
<b>
</b>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
Kemudian mereka menghujam dalam perut Ustman R.A. dengan pedang! Lalu
salah satu pemberontak menerjang dada Ustman R.A. dan menusuknya 6 KALI!
Dengan demikian wafatlah Ustman R.A. pada umur 83 tahun.</b>
</div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
Terwujudlah sabda Rasulullah puluhan tahun silam. Ketika itu, Rasulullah
bersama dengan Abu Bakr, Umar, dan Utsman di atas Uhud, tiba-tiba Uhud
bergoncang. Rasul pun bersabda:</b>
<b><br />
“Diamlah wahai Uhud, yang berada di atasmu adalah seorang nabi, seorang shiddiq, dan dua orang syahid.”</b>
<b><br />
Allahu Akbar! Berbukalah Utsman bin Affan bersama Rasulullah sebagaimana
mimpinya di malam itu. Ta’bir mimpi pun tersingkap sudah. Wafatlah
khalifah Ar-Rasyid, di hari Jum’at, dalam usia 83 tahun. Pergilah
manusia termulia saat itu menemui ridha Allah dan ampunan-Nya. Menuju
jannah-Nya.</b>
<b><br />
Seusai pembunuhan, berteriaklah laki-laki hitam pembunuh ‘Utsman,
mengangkat dan membentangkan dua tangannya seraya berkata “Akulah yang
membunuh Na’tsal! “</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
Beberapa lama setelah Utsman dibunuh, para pemberontak tidak
memperbolehkan seorang pun untuk menguburkan jenazahnya. Pada akhirnya,
istri Rasulullah, Umayya Habiba menaiki tangga masjid Rasulullah dan
berkata</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
"Wahai pemberontak! Jika kalian tidak mengizinkan kami untuk mengubur
Ustman R.A., maka AKU ISTRI RASULULLAH S.A.W., AKU KEHENDAK RASULULLAH
S.A.W., AKU KEKASIH RASULULLAH S.A.W., AKU IBU ORANG-ORANG BERIMAN, akan
turun ke jalan Madinah tanpa menutupi rambutku dan AKU SENDIRI yang
akan menguburkan Ustman!"</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
<br />
Dia tahu bahwa tidak ada satu pemberontak pun yang berani terhadap istri Rasulullah S.A.W. Ka'ab ibn Malik R.A. meriwayatkan: </b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
"Demi Allah, jika Umayya ibn Habiba R.A. turun ke jalanan Madinah tanpa
menutupi rambutnya, maka Allah akan MENURUNKAN HUJAN BATU DARI LANGIT!"</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
<br />
Dan ketika para pemberontak mendengar ancaman dari istri Rasulullah
S.A.W., mereka membolehkan jenazah Ustman dikuburkan oleh empat orang:
Hasan R.A., Hussain R.A., Ali R.A., dan Muhammad ibn Talha R.A. Dan
ketika mereka membawa jenazah Ustman untuk dikuburkan, para pemberontak
mulai melempari batu ke jenazah Ustman R.A.</b>
</div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
Amrita bin Arta meriwayatkan</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>"Ketika aku dan Aisyah R.A. pulang dari berhaji, kami melihat
Al-Qur'an dimana darah Ustman terjatuh ke atasnya pada ayat 'Maka Allah
akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi
Maha mengetahui.” (Al-Baqarah: 137).'</i></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br />
Akibat dari kematian Ustman begitu besar, sampai-sampai Hasan (cucu Rasulullah) meriwayatkan:</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
"Aku melihat kakekku (Rasulullah) di dalam mimpi, dan dia berdiri di
hadapan Arsy Allah S.W.T. Dan inilah pertama kalinya aku melihatnya
dalam mimpi dimana dia terlihat khawatir. Kemudian Abu Bakar R.A. datang
dari belakangnya dan dia menempatkan tangannya di bahu Rasulullah
S.A.W. Kemudian Umar R.A. datang dari belakangnya dan dia menempatkan
tangannya di bahu Abu Bakar R.A. Tidak lama setelahnya, Ustman R.A.
datang dan wajahnya yang berlumuran darah. Tangannya menggenggam
kepalanya dan dia berkata 'Wahai Rasulullah, tanyakan kepada mereka
karena dosa apakah mereka menjagalku seperti seekor sapi?' Ketika Ustman
R.A. berkata seperti ini, Arsy Allah mulai bergetar! Kemudian dua
sungai darah mengalir dari Arsy Allah S.W.T."</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
Pada hari kiamat, ada banyak orang yang gugur sebagai syuhada. Untuk
para syuhada itu, tanah tempatnya meninggal dunia akan bersaksi, namun
untuk Ustman ibn Affan, Al-Qur'an yang akan menjadi saksinya, karena dia
meninggal dunia tepat di hadapan sebuah Al-Qur'an!</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Asyhadu an-La ilaha illallah, wa anna Muhammadan Rasulullah!</i> Sabda
Rasulullah bahwa Utsman akan meraih jannah dengan cobaan yang
menimpanya benar-benar terjadi. Abu Musa Al-Asy’ari mengatakan bahwa:</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>“Rasulullah </i><i>memerintahkan Abu Musa untuk memberi kabar gembira kepada Utsman dengan jannah, dengan ujian yang akan menimpanya.”</i></b></div>
<b>
</b>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b>
<b>Akhir kehidupan pembunuh-pembunuh ‘Utsman bin ‘Affan R.A</b>
<b><br />
Orang-orang yang memberontak Utsman R.A dan memiliki andil dalam
pembunuhan khalifah yang terzalimi mendapat hukuman pedih dari Allah.
Demikianlah akibat bagi mereka yang memusuhi wali-wali Allah. Benarlah
firman Allah dalam sebuah hadits Qudsi:</b>
<b><br />
“Barangsiapa menyakiti wali-Ku, sungguh Aku umumkan perang dengannya…”</b></div>
<b>
</b>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Khurqush bin Zuhair As-Sa’di dibunuh oleh ‘Ali bin Abi Thalib pada perang Nahrawan tahun 39 H.</b></li>
<li><b>‘Alba’ bin Haitsam As-Sadusi dibunuh pada perang Jamal.</b></li>
<li><b>Amr bin Al-Hamaq Al-Khuza’i hidup hingga tahun 51 H, ia ditikam.</b></li>
<li><b>‘Umair bin Dhabi’ yang mematahkan tulang rusuk ‘Utsman z, hidup
hingga zaman Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi, dia pun dibunuh. Demikian
pula para pembunuh ‘Utsman z yang selain mereka.</b></li>
</ul>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
Wallahu a’lam.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>
Referensi: <a href="http://hanifatunnisaa.wordpress.com/2013/02/12/tragedi-pembunuhan-utsman-bin-affan-radhiyallahu-anhu-benarkah-beliau-dibunuh-karena-korup-zalim-dan-kejam-telah-menyimpang-dari-ruh-islam-berlebihan-dalam-membagi-bagikan-uang-negara-hingga-b/" rel="nofollow" target="_blank">hanifatunnisaa.wordpress.com</a></b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-10740510298169596642015-06-25T20:07:00.001-07:002015-07-02T19:21:36.400-07:00Kisah Wafatnya Umar bin Khatab<h2>
</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi62QQsB7evKlYzRG-7rGzhjEv6NILW4TwpZlidTMa26rGlH9a7v1ZDcw3GTazSHNZEfYI5kQSd8GICtoe1cB5fRSGE-6EZMKb-7a3Ot2AS1X60l7QiefInRkwYC7wJAKw7Gn8ZjNxSyGF6/s1600/umar-bin-khatab.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi62QQsB7evKlYzRG-7rGzhjEv6NILW4TwpZlidTMa26rGlH9a7v1ZDcw3GTazSHNZEfYI5kQSd8GICtoe1cB5fRSGE-6EZMKb-7a3Ot2AS1X60l7QiefInRkwYC7wJAKw7Gn8ZjNxSyGF6/s1600/umar-bin-khatab.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat.
Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan
dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid)
serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium).
Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun
keduanya telah ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah pimpinan
Umar.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan
ini. Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun
636, 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70
ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan.
Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas
pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pertempuran Qadisiyyah
(th 636), di dekat sungai Eufrat. Pada pertempuran itu, jenderal
pasukan Islam yakni Sa`ad bin Abi Waqqas mengalahkan pasukan Sassanid
dan berhasil membunuh jenderal Persia yang terkenal, Rustam Farrukhzad.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a>Pada tahun 637, setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem,
pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut. Umar diberikan
kunci untuk memasuki kota oleh pendeta Sophronius dan diundang untuk salat di dalam gereja
(Church of the Holy Sepulchre). Umar memilih untuk salat ditempat lain
agar tidak membahayakan gereja tersebut. 55 tahun kemudian, Masjid Umar
didirikan ditempat ia salat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol
dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi
untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan
diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638,
ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di
Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Ia juga memulai proses kodifikasi
hukum Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi
gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup
sangat sederhana.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lulu'ah (Fairuz), seorang budak yang
fanatik pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah orang
Persia yang masuk Islam setelah Persia
ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi
Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas
kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara adidaya, oleh Umar.
Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah
wafat, jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum matahari terbit hari Rabu itu
tanggal empat Zulhijah tahun ke-23 Hijri Umar keluar dari rumahnya
hendak mengimami salat subuh. Ia menunjuk beberapa orang di Masjid agar
mengatur saf sebelum salat. Kalau barisan mereka sudah rata dan teratur,
ia datang dan melihat saf pertama. Kalau ada orang yang berdiri lebih
maju atau mundur, diaturnya dengan tongkatnya. Kalau semua sudah teratur
di tempat masing-masing, mulai ia bertakbir untuk salat. Saat itu dan
hari itu tanda-tanda fajar sudah mulai tampak. Baru saja ia mulai niat
salat hendak bertakbir tiba-tiba muncul seorang laki-laki di depannya
berhadap-hadapan dan menikamnya dengan khanjar tiga atau enam kali, yang
sekali mengenai bawah pusar. Umar merasakan panasnya senjata itu dalam
dirinya, ia menoleh kepada jemaah yang lain dan membentangkan tangannya
seraya berkata: ”Kejarlah orang itu; dia telah membunuhku!” Dan orang
itu adalah Abu Lu’lu’ah Fairuz, budak al-Mugirah. Dia orang Persia yang
tertawan di Nahawand, yang kemudian menjadi milik al-Mugirah bin
Syu’bah. Kedatangannya ke Masjid itu sengaja hendak membunuh Umar di
pagi buta itu. Ia bersembunyi di bawah pakaiannya dengan menggenggam
bagian tengahnya khanjar bermata dua yang tajam. Ia bersembunyi di salah
satu sudut Masjid. Begitu salat dimulai ia langsung bertindak. Sesudah
itu ia menyeruak lari hendak menyelamatkan diri. Orang gempar dan kacau,
gelisah mendengar itu. Orang banyak datang hendak menangkap dan
menghajar orang itu. Tetapi Fairuz tidak memberi kesempatan
menangkapnya. Malah ia menikam ke kanan kiri hingga ada dua belas orang
yang kena tikam, enam orang meninggal kata satu sumber dan menurut
sumber yang lain sembilan orang. Dalam pada itu datang seorang dari
belakang dan menyelubungkan bajunya kepada orang itu sambil
menghempaskannya ke lantai. Yakin dirinya pasti akan dibunuh, Fairuz
bunuh diri dengan khanjar yang digunakan menikam Amirul mukminin.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-11878"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Tikaman yang mengenai bawah pusarnya itu
telah memutuskan lapisan kulit bagian dalam dan usus lambung yang dapat
mematikan. Konon Umar tak dapat berdiri karena rasa perihnya tikaman
itu, dan terhempas jatuh. Abdur-Rahman bin Auf segera maju
menggantikannya mengimami salat. Ia meneruskan salat itu dengan membaca
dua surah terpendek dalam Quran: al-Asr dan al-Kausar. Ada juga
dikatakan bahwa orang jadi kacau-balau setelah Umar tertikam dan
beberapa orang lagi di sekitarnya. Mereka makin gelisah setelah melihat
Umar diusung ke rumahnya di dekat Masjid. Orang ramai tetap kacau dan
hiruk-pikuk sehingga ada yang berseru: Salat! Matahari sudah terbit!
Mereka mendorong Abdur-Rahman bin Auf dan dia maju salat dengan dua
surah terpendek tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber kedua ini sudah tentu lebih dapat
diterima. Dalam suasana kacau begitu barisan orang untuk salat kembali
sudah tidak akan teratur lagi, sementara Amirulmukminin tergeletak
bercucuran darah di depan mereka, dan darah orang-orang yang juga
terkena tikam bergelimang di sekitar mereka, dan si pembunuh juga sedang
sekarat di tengah-tengah mereka! Andaikata – dengan penderitaan akibat
beberapa kali tikaman itu – kita dapat membayangkan Umar sedang berpikir
untuk meminta Abdur-Rahman bin Auf menggantikannya salat – suatu hal
yang jauh dapat dibayangkan akal – tidaklah kita dapat membayangkan saat
itu orang dapat mengatur barisan sementara mereka dalam suasana
kegamangan dan ketakutan. Tentunya ketika itu Umar sudah diusung ke
rumahnya di dekat Masjid dalam keadaan sadar atau pingsan karena
dahsyatnya tikaman itu dan orang-orang mengelilinginya ketika dibawa
masuk kepada keluarganya. Orang-orang yang terkena tikam dan dibawa
keluar dari Masjid atau dipindahkan ke sekitarnya itu, sudah diberi
pertolongan. Mayat Fairuz juga dikeluarkan dan dibawa ke Butaiha.
Setelah itu orang kembali ke Masjid dan membicarakan kejadian itu sampai
kemudian ada orang yang mengingatkan mereka akan waktu salat. Ketika
itulah mereka meminta Abdur-Rahman bin Auf untuk mengimami salat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Umar Menanyakan Siapa yang Membunuhnya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring terbitnya matahari pagi, berita mengerikan tersebut tersebar ke
seantero Madinah. Penduduk ingin mengetahui lebih jelas mengenai
kejadian yang sangat mengejutkan itu. Bahkan pemuka pemuka dari masing
masing kabilah segera berkumpul di halaman rumah umar untuk mengetahui
kondisi kesehatanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Abdullah ibn Abbas mengungkapkan “Aku masih berada ditempat Umar dan
dia belum sadarkan diri hingga mata hari terbit. Setelah siuman, sambil
berbaring ia bertanya: “Apakah orang orang sudah shalat?” </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
“Sudah", jawab Abdullah ibn Abbas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Setelah itu ia memerintahkan Abdullah ibn Abbas untuk mencari tahu
orang yang telah menusuknya. Aku segera belajar keluar dan menemui para
pemuka kabilah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
“Saudara saudaraku,“ kata Abdullah ibn Abbas, “Amirul mu’munin ingin
mengetahui apakah peristiwa ini merupakan konspirasi kalian?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Para
pemuka kabilah yang mendengar pertanyaan tersebut menjadi kecut, dan
serentak berkata, “Semoga Allah melindungi kami, kami tidak tahu. Mana
mungkin itu akan terjadi. Jika kami tahu, pasti kami bersedia menebusnya
dengan nyawa kami atau anak anak kami."</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
“ Lalu siapa yang menikam amirilmukminin?” Tanya Abdullah bin Abas lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ia ditikam oleh musuh allah, Abu Lu’luah budak Mughirah bin Syu’bah,” jawab mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Abdullah
bin Abbas kembali dalam rumah Khalifah Umar dan menyampaikan kabar
orang yang telah menikamnya. “ Alhamdulillah, aku tidak dibunuh oleh
seorang muslim, tidak mungkin orang arab akan membunuhku,” kata Umar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kemudian Umar R.A. menangis. Umar R.A. berkata "Demi Allah, jika aku
dapat meninggalkan dunia ini tanpa ada perkara yang memberatkanku dan
tak ada apa-apa untukku, maka aku akan bahagia."<br />
<br />
Abdullah ibn Abbas R.A. berkata "Ya Amirul Mukminin, Rasulullah S.AW.
meninggalkan dunia ini dan dia merasa bahagia denganmu, tidak ada dua
orang Muslim yang berselisih berkenaan dengan kekhalifahanmu, setiap
orang bahagia dengan kekhalifahanmu."<br />
<br />
Umar R.A. berkata "Aku tahu itu, tapi kekhalifahan ini membuatku
khawatir. Wahai Abdullah, dudukkan aku", kemudian mereka
mendudukkannya. Kemudian Umar memegang bahu Abdullah dan berkata "Wahai
Abdullah, maukah kau bersaksi untukku di hari kiamat?"<br />
<br />
Abdullah berkata "Aku akan bersaksi untukmu di hari kiamat."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kemudian Umar berbaring di pangkuan putranya, Abdullah ibn Umar. Dia berkata kepadanya "Tempatkan pipiku di lantai."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Abdullah ibn Umar R.A. berkata "Kenapa ayah?" sembari mengecup kening Umar, dan menempatkan pipinya di lantai.<br />
<br />
Umar berkata "Jika aku ditakdirkan berada di surga, maka bantal surga
lebih lembut daripada pahamu, dan jika aku ditakdirkan masuk neraka,
maka kau tidak menginginkan seorang penghuni neraka di atas pahamu."</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain
itu, ia juga berpesan kepada anaknya agar menjual benda benda yang
dimilikinya untuk melunasi utang utangnya. Sebab ia tidak ingin
meninggalkan dunia dengan membawa kewajiban yang belum diselesaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kemudian Umar R.A. memberitahu anggota keluarganya "Lembut-lembutlah
dalam mengkafaniku karena jika Allah menakdirkanku surga, maka Allah
akan memberikanku yang lebih baik daripada ini, dan jika Allah
menakdirkan neraka untukku, maka Allah akan mencabutku dari semua ini.
Berlembutlah dalam menggali kuburku, karena jika Allah menakdirkanku
surga, maka dia akan meluaskan kuburku. Dan jika Allah menakdirkan
neraka untukku, maka kubur itu akan menghimpitku."<br />
<br />
Kemudian dia berkata kepada anaknya, yaitu Abdullah ibn Umar "Ya
Abdullah, pergilah dan tanyakan kepada Aisyah R.A., apakah dia
membolehkanku untuk dikubur disamping Rasulullah S.A.W. dan Abu Bakar
R.A.?"<br />
<br />
Lalu pergilah Abdullah ibn Umar R.A., dia mengetuk pintunya dan masuk ke
rumah Aisyah R.A. Ternyata Aisyah R.A. sedang menangis, dan dia
memberikan salam padanya kemudian bertanya pada Aisyah "Umar meminta
untuk dikuburkan di samping Rasulullah S.A.W. dan Abu Bakar R.A., apakah
kau mengizinkannya?"<br />
<br />
Aisyah R.A. berkata "Aku sudah memesan tempat itu untuk diriku, karena
Rasulullah adalah suamiku dan Abu Bakar adalah ayahku, tapi aku akan
memberikannya kepada Umar."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dan riwayatnya menyebutkan ketika Abdullah datang, Umar sedang berbaring
dan dia berkata "Dudukkan aku." Kemudian mereka mendudukkannya, lalu
Abdullah memasuki ruangan dan berkata "Wahai ayahku, keinginanmu
dikabulkan."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Umar R.A. berkata "Aku tidak punya keinginan apapun melebihi itu. Ketika
aku meninggal dan kau membawaku untuk dikuburkan, tanyakan kepada
Aisyah R.A. lagi, mungkin karena statusku dia merasa keberatan untuk
memberikanku tempat itu. Tanyakan dia lagi, dan jika dia setuju, maka
kuburkan aku disana, kalau tidak, maka kuburkan aku di pemakaman umat
Muslim."</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa hari setelah peristiwa penikanman, Umar bin Khatab
menghembuskan nafas terakhirnya dan menyisakan duka mendelam dikalangan
umat islam. Seandainya lematian Umar bin khatab tidak melalui proses
yang sangat keji dan tragis, mungkin kesedihan tidak akan beerlarut
larut dan dendam tidak akan bersarang di dalam dada para keluarga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bagai
manapun kondisi islam sepeninggalan Umar saat itu, dapat dikatakan
bahwa islam telah mencapai kegemilangan dan ini tidak dapat dilepaskan
dari peran uamar bin khatab. Inilah salah satu masterpiece Umar bin
Khatabyang berhasil ditorehkan semasa hidupnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dan Umar R.A. meninggal dan dikuburkan di samping Abu Bakar R.A. dan Rasulullah S.A.W. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: </div>
<ol>
<li>wikipedia.org</li>
<li>Bab 25 buku <i>Umar bin Khattab, Sebuah Telaah Mendalam Tentang Pertumbuhan Islam dan Kedaulatan Masa Itu</i>
halaman 719-722, yang ditulis oleh Muhammad Husain Haekal yang
diterbitkan oleh Litera AntarNusa (Cetakan kesepuluh, 2010) setebal xliv
+ 803 halaman.</li>
<li>gadenks.blogspot.com</li>
</ol>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-8576330095707852952015-06-25T19:47:00.001-07:002015-07-02T19:21:56.920-07:00Perang Yarmuk – Takluknya Kerajaan Romawi dibawah Pasukan Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmXhfUz_-U9KDmzkY6ZTbBqY9kcyeuNA67C9Uq-TiNkUKry_pk_JLQkPEmN9QrCsE-DWoVG7yImiw1OVd0TQ5rkN-WwtTmU8My0zk324cqLtuPM6V1aCmrmDh6aXCpvObXmts64pyRtnTK/s1600/index.jpeg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmXhfUz_-U9KDmzkY6ZTbBqY9kcyeuNA67C9Uq-TiNkUKry_pk_JLQkPEmN9QrCsE-DWoVG7yImiw1OVd0TQ5rkN-WwtTmU8My0zk324cqLtuPM6V1aCmrmDh6aXCpvObXmts64pyRtnTK/s1600/index.jpeg" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dalam sejarah perjuangan kaum muslimin
menegakkan dan membela al haq (kebenaran), berjihad di jalan Allah, kita
akan dapat menemukan kisah teladan mengenai itsar, sejarah yang begitu
indah untuk dipelajari, merupakan suatu kenikmatan tersendiri jika
diamalkan.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ketika terjadi perang Yarmuk, perang yang
terjadi antara kaum muslimin melawan pasukan Romawi (Bizantium), negara
super power saat itu, tahun 13 H/ 634 M.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pasukan Romawi dengan peralatan perang
yang lengkap dan memiliki tentara yang sangat banyak jumlahnya
dibandingkan pasukan kaum muslimin. Pasukan Romawi berjumlah sekitar
240.000 orang dan pasukan kaum muslimin berjumlah 45.000 orang menurut
sumber islam atau 100.000–400.000 untuk pasukan romawi dan 24.000-40.000
pasukan muslim menurut sumber wikipedia</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dalam perang Yarmuk, pasukan Romawi
memiliki tentara yang banyak, pengalaman perang yang mumpuni, peralatan
perang yang lengkap, logistik lebih dari cukup, dapat dikalahkan oleh
pasukan kaum muslimin, dengan izin Allah.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ini adalah bukti yang nyata bahwa sesungguhnya kemenangan itu bersumber dari Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pertempuran ini, oleh beberapa sejarawan,
dipertimbangkan sebagai salah satu pertempuran penting dalam sejarah
dunia, karena dia menandakan gelombang besar pertama penaklukan Muslim
di luar Arab, dan cepat masuknya Islam ke Palestina, Suriah, dan
Mesopotamia yang rakyatnya menganut agama Kristen.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengangkatan Khalid bin Walid </b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Entah apa yang ada di benak Khalid bin
Walid ketika Abu Bakar menunjuknya menjadi panglima pasukan sebanyak
46.000. Hanya ia dan Allah saja yang tahu kiranya. Khalid tak hentinya
beristigfar. Ia sama sekali tidak gentar dengan peperangan yang akan ia
hadapi. 240.000 tentara Bizantin. Ia hanya khawatir tidak bisa
mengendalikan hatinya karena pengangkatan itu. Kaum muslimin tengah
bersiap menyongsong Perang Yarmuk sebagai penegakan izzah Islam
berikutnya.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hampir semua tentara muslim gembira
dengan penunjukkan itu. Selama ini memang Khalid bin Walid adalah
seorang pemimpin di lapangan yang tepat. Abu Bakar pun tidk begitu saja
menunjuk pejuang yang berjuluk Pedang Allah itu. Sejak kecil, Khalid
dikenal sebagai seorang yang keras. Padahal ia dibesarkan dari sebuah
keluarga yang kaya. Sejak usia dini, ia menceburkan dirinya ke dalam
seni peperangan dan seni bela diri. Malah mempelajari keahlian
mengendarai kuda, memainkan pedang dan memanah. Dia juga mencurahkan
perhatiannya ke dalam hal memimpin angkatan perang. Bakat-bakatnya yang
asli, ditambah dengan latihan yang keras, telah membina Khalid menjadi
seorang yang luar biasa. Kemahiran dan keberaniannya mengagumkan setiap
orang. Konon, hanya Khalid bin Walid seorang yang pernah
memorak-porandakan pasukan kaum muslimin, semasa ia masih belum memeluk
Islam.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Strategi Perang Kaum Muslimin</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Khalid bin Walid sekarang memutar otak.
Bingung bukan buatan. Tentara Bizantin Romawi berkali-kali lipat
banyaknya dengan jumlah pasukan kaum muslimin. Ditambah, pasukan Islam
yang dipimpinya tanpa persenjataan yang lengkap, tidak terlatih dan
rendah mutunya. Ini berbeda dengan angkatan perang Romawi yang
bersenjatakan lengkap dan baik, terlatih dan jumlahnya lebih banyak. Dan
mereka akan berhadapan di dataran Yarmuk. Tentara Romawi yan hebat itu
berkekuatan lebih dari 3 lakh serdadu bersenjata lengkap, diantaranya
80.000 orang diikat dengan rantai untuk mencegah kemungkinan mundurnya
mereka. Tentara Muslim seluruhnya berjumlah 45.000 orang itu, sesuai
dengan strategi Khalid, dipecah menjadi 40 kontingen untuk memberi kesan
seolah-olah mereka lebih besar daripada musuh.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Strategi Khalid ternyata sangat ampuh.
Saat itu, taktik yang digunakan oleh Romawi terutama di Arab Utara dan
selatan ialah dengan membagi tentaranya menjadi lima bagian, depan,
belakang, kanan, kiri dan tengah. Heraclus sebagai ketua tentara Romawi
telah mengikat tentaranya dengan besi antara satu sama lain. Ini
dilakukan agar mereka jangan sampai lari dari peperangan. Romawi juga
menggunakan taktik dan strategi tetsudo (kura-kura). Jenis tentara Rom
dikenal sebagai ‘legions’, yang satu bagiannya terdapat 3000-6000 laskar
berjalan kaki dan 100-200 laskar berkuda. Ditambah dengan dan ‘tentara
bergajah’. Kegigihan Khalid bin Walid dalam memimpin pasukannya
membuahkan hasil yang membuat hampir semua orang tercengang. Pasukan
muslim yang jumlahnya jauh lebih sedikit itu berhasil memukul mundur
tentara Romawi dan menaklukkan wilayah itu.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jalannya Peperangan</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Panglima Romawi, Gregorius Theodore
-orang-orang Arab menyebutnya “Jirri Tudur”– ingin menghindari jatuhnya
banyak korban. Ia menantang Khalid untuk berduel. Dalam pertempuran dua
orang itu, tombak Gregorius patah terkena sabetan pedang Khalid. Ia
ganti mengambil pedang besar. Ketika berancang-ancang perang lagi,
Gregorius bertanya pada Khalid tentang motivasinya berperang serta
tentang Islam.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mendengar jawaban Khalid, di hadapan
ratusan ribu pasukan Romawi dan Muslim, Gregorius menyatakan diri masuk
Islam. Ia lalu belajar Islam sekilas, sempat menunaikan salat dua
rakaat, lalu bertempur di samping Khalid. Gregorius syahid di tangan
bekas pasukannya sendiri. Namun pasukan Islam mencatat kemenangan besar
di Yarmuk, meskipun sejumlah sahabat meninggal di sana. Di antaranya
adalah Juwariah, putri Abu Sofyan.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pada perang Yarmuk, Az-Zubair bertarung
dengan pasukan Romawi, namun pada saat tentara muslim bercerai berai,
beliau berteriak : “Allahu Akbar” kemudian beliau menerobos ke tengah
pasukan musuh sambil mengibaskan pedangnya ke kiri dan ke kanan, anaknya
Urwah pernah berkata tentangnya : “Az-Zubair memiliki tiga kali pukulan
dengan pedangnya, saya pernah memasukkan jari saya didalamnya, dua
diantaranya saat perang badar, dan satunya lagi saat perang Yarmuk.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Salah seorang sahabatnya pernah bercerita
: “Saya pernah bersama Az-Zubair bin Al-’Awwam dalam hidupnya dan saya
melihat dalam tubuhnya ada sesuatu, saya berkata kepadanya : demi Allah
saya tidak pernah melihat badan seorangpun seperti tubuhmu, dia berkata
kepada saya : demi Allah tidak ada luka dalam tubuh ini kecuali ikut
berperang bersama Rasulullah saw dan dijalan Allah. Dan diceritakan
tentangnya : sesungguhnya tidak ada gubernur/pemimpin, penjaga dan
keluar sesuatu apapun kecuali dalam mengikuti perang bersama Nabi saw,
atau Abu Bakar, Umar atau Utsman.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hari ke-4, Hari Hilangnya Mata</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Peristiwa ini terjadi pada hari keempat
perang Yarmuk, dimana dari sumber ini dikabarkan 700 orang dari pasukan
Muslim kehilangan matanya karena hujan panah dari tentara Romawi. Dan
hari itu merupakan hari peperangan terburuk bagi pasukan Muslimin.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hari ke-6, Terbunuhnya Gregory, Komandan Pasukan Romawi</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hari keenam dari perang Yarmuk fajar
benderang dan jernih. Itu adalah minggu ke empat Agustus 636 (minggu
ketiga Rajab, 15 H). Kesunyian pagi hari tidak menunjukkan pertanda akan
bencana yang akan terjadi berikutnya. Pasukan muslim saat itu merasa
lebih segar, dan mengetahui niat komandan mereka untuk menyerang dan
sesuatu di dalam rencananya, tak sabar untuk segera berperang.
Harapan-harapan pada hari itu menenggelamkan semua kenangan buruk pada
’Hari Hilangnya Mata’. Di hadapan mereka berbaris pasukan Romawi yang
gelisah – tidak terlalu berharap namun tetap berkeinginan untuk melawan
dalam diri mereka.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Seiring dengan naiknya matahari di langit
yang masih samar di Jabalud Druz, Gregory, komandan pasukan yang
dirantai, mengendarai kudanya maju ke depan di tengah-tengah pasukan
Romawi. Dia datang dengan misi untuk membunuh komandan pasukan Muslimin
dengan harapan hal itu akan memberikan efek menyurutkan semangat
pimpinan kesatuan dan barisan kaum Muslimin. Ketika ia mendekati ke
tengah-tengah pasukan Muslimin, dia berteriak menantang (untuk berduel)
dan berkata, ”Tidak seorang pun kecuali Komandan bangsa Arab!</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Abu Ubaidah seketika bersiap-siap untuk
menghadapinya. Khalid dan yang lainnya mencoba untuk menahannya, karena
Gregory memiliki reputasi sebagai lawan tanding sangat kuat, dan meang
terlihat seperti itu. Semuanya merasa bahwa akan lebih baik apabila
Khalid yang keluar menjawab tantangan itu, namum Abu Ubaidah tidak
bergeming. Ia berkata kepada Khalid, ”Jika aku tidak kembali, engkau
harus memimpin pasukan, sampai Khalifah memutuskan perkaranya.”</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kedua komandan berhadap-hadapan di atas
punggung kudanya masing-masing, mengeluarkan pedangnya dan mulai
berduel. Keduanya adalah pemain pedang yang tangguh dan memberikan
penonton pertunjukkan yang mendebarkan dari permainan pedang dengan
tebasan, tangkisan dan tikaman. Pasukan Romawi dan Muslim menahan nafas.
Kemudian setelah berperang beberapa menit, Gregory mundur dari
lawannya, membalikkan kudanya dan mulai menderapkan kudanya. Teriakan
kegembiraan terdengar dari pasukan Muslimin atas apa yang terlihat
sebagai kekalahan sang prajurit Romawi, namun tidak ada reaksi serupa
dari Abu Ubaidah. Dengan mata yang tetap tertuju pada prajurit Romawi
yang mundur itu, ia menghela kudanya maju mengikutinya.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gregory belum beranjak beberapa ratus
langkah ketika Abu Ubaidah menyusulnya. Gregory, yang sengaja mengatur
langkah kudanya agar Abu Ubaidah menyusulnya, berbalik dengan cepat dan
mengangkat pedangnya untuk menyerang Abu Ubaidah. Kemundurannya dari
medan pertempuran adalah tipuan untuk membuat lawannya lengah. Namun Abu
Ubaidah bukanlah orang baru, dia lebih tahu mengenai permainan pedang
dari yang pernah dipelajari Gregory. Orang Romawi itu mengangkat
pedangnya, namun hanya sejauh itu yang dapat dilakukannya. Ia ditebas
tepat pada batang lehernya oleh Abu Ubaidah, dan pedangnya jatuh dari
tangannya ketika dia rubuh ke tanah. Untuk beberapa saat Abu Ubaidah
duduk diam di atas kudanya, takjub pada tubuh besar jendral Romawi
tersebut. Kemudian demgan meninggalkan perisai dan senjata yang
berhiaskan permata orang Romawi itu, yang diabaikannya karena
kebiasaannya tidak memandang berharga harta dunia, prajurit yang shalih
itu kemudian kembali kepada pasukan Muslimin.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kepahlawanan Asma binti Yazid bin As-Sakan</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keinginannya untuk terjun ke medan jihad
baru terwujud setelah Rasul saw wafat, yaitu ketika terjadi perang
Yarmuk pada tahun ke-13 Hijriyyah. Dalam perang besar (Yarmuk) itu Asma
binti Yazid bersama kaum mukminah lainnya berada di barisan belakang
laki-laki. Semuanya berusaha mengerahkan segenap kekuatannya untuk
mensuplai persenjataan pasukan laki-laki. Memberi minum kepada mereka,
mengurus mereka yang terluka, dan mengobarkan semangat jihad mereka.
Ketika peperangan berkecamuk dengan begitu serunya, ia berjuang sekuat
tenaganya. Akan tetapi, dia tidak menemukan senjata apapun, selain tiang
penyangga tendanya. Dengan bersenjatakan tiang itulah, dia menyusup ke
tengah-tengah medan tempur dan menyerang musuh yang ada di kanan dan
kirinya, sampai akhirnya dia berhasil membunuh sembilan orang tentara
Romawi.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dalam bagian lain beliau berkata: <i>“Para
wanita menghadang mujahidin yang lari dari berkecamuknya perang dan
memukul mereka dengan kayu dan melempari mereka dengan batu.</i>” Adapun Khaulah binti Tsa`labah berkata: <i>“Wahai kalian yang lari dari wanita yang bertakwa .Tidak akan kalian lihat <span class="skimlinks-unlinked">tawanan.Tidak</span> pula <span class="skimlinks-unlinked">perlindungan.Tidak</span> juga keridhaan”</i></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Beliau juga berkata dalam bagian lain: <i>“Pada
hari itu kaum muslimah berperang dan berhasil membunuh banyak tentara
Romawi, akan tetapi mereka memukul kaum muslimin yang lari dari kancah
peperangan hingga mereka kembali untuk berperang”.</i></b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hal ini sebagaimana dijelaskan Ibnu Hajar,</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>”Dia adalah asma binti Yazid bin As-Sakan
yang ikut terjun dalam perang Yarmuk. Pada hari itu dia berhasil
membunuh sembilan orang tentara Romawi dengan menggunakan tiang
tendanya. Setelah perang Yarmuk ia masih hidup dalam waktu yang cukup
lama. Asma keluar dari medan pertempuran dengan luka parah sebagaimana
juga banyak dialami pasukan kaum muslimin. Akan tetapi, Allah
berkehendak ia tetap hidup dalam waktu yang cukup lama. Semoga Allah
mencurahkan rahmat-Nya kepada Asma binti Yazidd bin As-Sakan dan
memuliakan tempatnya di sisi-Nya atas berbagai Hadits yang
diriwayatkannya dan atas segala pengorbanannya.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Akan tetapi manakala berkecamuknya
perang, manakala suasana panas membara dan mata menjadi merah, ketika
itu Asma` lupa bahwa dirinya adalah seorang wanita. Beliau hanya ingat
bahwa dirinya adalah muslimah, mukminah dan mampu berjihad dengan
mencurahkan dengan segenap kemampuan dan kesungguhannya. Hanya beliau
tidak mendapatkan apa-apa yang di depannya melainkan sebatang tiang
kemah, maka beliau membawanya dan berbaur dengan barisan kaum muslimin.
Beliau memukul musuh-musuh Allah ke kanan ke kiri hingga dapat membunuh
sembilan orang tentara Romawi, sebagaimana yang dikisahkan oleh Imam
Ibnu Hajar tentang beliau: “Dialah Asma` binti Yazid bin Sakan yang
menyertai perang Yarmuk, ketika itu beliau membunuh sembilan tentara
Romawi dengan tiang kemah, kemudian beliau masih hidup selama beberapa
tahun setelah peperangan tersebut.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Asma` keluar dari peperangan dengan
membawa luka di punggungnya dan Allah menghendaki beliau masih hidup
setelah itu selama 17 tahun karena beliau wafat pada akhir tahun 30
Hijriyah setelah menyuguhkan kebaikan kepada umat.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dia telah berbuat sesuatu agar
dijadikannya contoh bagi wanita muslimah lainnya, yaitu kerelaan dan
tekadnya yang kuat untuk membela dan mempertahankan agama Allah dan
mengangkat panji Islam sampai agama Allah tegak di muka bumi.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kisah Rela Berkorban untuk Saudara Seiman</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Setelah perang selesai dan dimenangkan
oleh pasukan kaum muslimin, di medan Yarmuk tergeletak beberapa pejuang
Islam, sahabat Rasulullah saw dengan badan penuh luka. Mereka adalah
Ikrimah bin Abi Jahal, disekujur tubuhnya tidak kurang ada 70 luka, Al
Harits bin Hisyam (paman Ikrimah) dan Ayyasy bin Abi Rabi’ah, dalam
riwayat lain Suhail bin ‘Amru.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Saat ketiganya sedang letih, lemah, dan
kehausan serta dalam keadaan kritis, datanglah seorang yang mau
memberikan air kepada salah seorang diantara mereka yang sedang
kepayahan.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ketika air akan diberikan kepada Al
Harits dan hendak diminumnya, dia melihat Ikrimah yang sedang kehausan
dan sangat membutuhkan, maka dia berkata, “Bawa air ini kepadanya !”.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Air beralih ke Ikrimah putra Abu Jahal,
ketika dia hendak meneguknya, dilihatnya Ayyasy menatapnya dengan
pandangan ingin minum, maka dia berkata, “Berikan ini kepadanya !”.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Air beralih lagi kepada Ayyasy, belum
sempat air diminum, dia sudah keburu syahid. Maka orang yang membawa air
bergegas kembali kepada kedua orang yang membutuhkan air minum, akan
tetapi ketika ditemui keduanya juga sudah syahid.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dalam riwayat yang lain pula ditambahkan:
“Sebenarnya Ikrimah bermaksud untuk meminum air tersebut, akan tetapi
pada waktu ia akan meminumnya, ia melihat ke arah Suhail dan Suhail pun
melihat ke arahnya pula, maka Ikrimah berkata: “Berikanlah saja air
minum ini kepadanya, barangkali ia lebih memerlukannya daripadaku.”
Suhail pula melihat kepada Haris, begitu juga Haris melihat kepadanya.
Akhirnya Suhail berkata: “Berikanlah air minum ini kepada siapa saja,
barangkali sahabat-sahabatku itu lebih memerlukannya daripadaku.”
Begitulah keadaan mereka, sehingga air tersebut tidak seorangpun di
antara mereka yang dapat meminumnya, sehingga mati syahid semuanya.
Semoga Allah melimpahkan kurnia dan rahmat-Nya kepada mereka bertiga.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gugurnya Ikrimah bin Abu Jahal</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Yarmuk, salah satu daerah di negeri Syam
menceritakan bagaimana singa-singa Allah Subhanahu wa Ta’ala menerkam
musuh-musuh mereka. Kekuatan dan perlengkapan musuh yang begitu dahsyat,
ternyata tidak meluluhkan tekad mereka; menang atau mati syahid.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ketika ‘Ikrimah sudah bersiap menembus
pasukan musuh, Khalid bin Al-Walid saudara sepupunya berkata: “Jangan
lakukan. Kematianmu sangat merugikan kaum muslimin.” Kata ‘Ikrimah:
“Biarlah, hai Khalid, karena kau telah pernah ikut bersama Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apalagi ayahku sangat hebat memusuhi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>‘Ikrimah menerobos ke tengah-tengah
pasukan musuh yang berjumlah puluhan ribu orang bersama beberapa ratus
prajurit muslim lainnya.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diceritakan, bahwa dia pernah berkata
ketika perang Yarmuk: “Aku dahulu memerangi Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam di setiap medan pertempuran. Hari ini, apakah aku akan
lari dari kalian (yakni pasukan lawan, red.)?” Lalu dia berseru: “Siapa
yang mau berbai’at untuk mati?” Maka berbai’atlah Al-Harits bin Hisyam,
Dhirar bin Al-Azwar bersama empat ratus prajurit muslim lainnya.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mereka pun maju menggempur musuh di depan kemah Khalid sampai satu demi satu mereka jatuh berguguran sebagai kembang syuhada.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kata Az-Zuhri: “Waktu itu, ‘Ikrimah
adalah orang yang paling hebat ujiannya. Luka sudah memenuhi wajah dan
dadanya sampai ada yang mengatakan kepadanya: ‘Bertakwalah engkau kepada
Allah, kasihanilah dirimu’.”</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tapi ‘Ikrimah menukas: “Dahulu aku
berjihad dengan diriku demi Latta dan ‘Uzza, bahkan aku serahkan jiwaku
untuk mereka. Lantas, sekarang, apakah harus aku biarkan jiwaku ini
tetap utuh karena (membela) Allah dan Rasul-Nya? Tidak. Demi Allah,
selamanya tidak.”</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Maka, hal itu tidaklah menambahi apapun
selain beliau semakin berani menyerang hingga gugur sebagai syahid. Pada
waktu Ikrimah gugur, ternyata di tubuhnya terdapat lebih kurang tujuh
puluh luka bekas tikaman pedang, tombak dan anak panah. Semoga Allah
Subhanahu wa Ta’ala meridhai ‘Ikrimah.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Setelah Peperangan</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Umar kemudian memecat Khalid, dan
mengangkat Abu Ubaidah sebagai Panglima Besar pengganti. Umar khawatir,
umat Islam akan sangat mendewakan Khalid. Hal demikian bertentangan
prinsip Islam. Khalid ikhlas menerima keputusan itu. “saya berjihad
bukan karena Umar,” katanya. Ia terus membantu Abu Ubaidah di medan
tempur. Kota Damaskus berhasil dikuasai. Dengan menggunakan “tangga
manusia”, pasukan Khalid berhasil menembus benteng Aleppo. Kaisar
Heraklius dengan sedih terpaksa mundur ke Konstantinopel, meninggalkan
seluruh wilayah Syria yang telah lima abad dikuasai Romawi.</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmXhfUz_-U9KDmzkY6ZTbBqY9kcyeuNA67C9Uq-TiNkUKry_pk_JLQkPEmN9QrCsE-DWoVG7yImiw1OVd0TQ5rkN-WwtTmU8My0zk324cqLtuPM6V1aCmrmDh6aXCpvObXmts64pyRtnTK/s1600/index.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></b></div>
<br />
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penguasa Yerusalem juga menyerah. Namun
mereka hanya akan menyerahkan kota itu pada pemimpin tertinggi Islam.
Maka Umar pun berangkat ke Yerusalem. Ia menolak dikawal pasukan.
Jadilah pemandangan ganjil itu. Pemuka Yerusalem menyambut dengan
upacara kebesaran. Pasukan Islam juga tampil mentereng. Setelah
menaklukkan Syria, mereka kini hidup <span class="skimlinks-unlinked">makmur.Lalu</span>
Umar dengan bajunya yang sangat sederhana datang menunggang unta merah.
Ia hanya disertai seorang pembantu. Mereka membawa sendiri kantung
makanan serta air.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kesederhanaan Umar itu mengundang simpati
orang-orang non Muslim. Apalagi kaum GerejaSyria dan Gereja Kopti-Mesir
memang mengharap kedatangan Islam. Semasa kekuasaan Romawi mereka
tertindas, karena yang diakui kerajaan hanya Gereja Yunani. Ketika
ditawari bersembahyang di gereja Kebaktian, Umar menolaknya dengan
mengatakan: “Kalau saya berbuat demikian, kaum Muslimin di masa depan
akan melanggar perjanjian ini dengan alasan mengikuti contoh saya.”
Syarat-syarat perdamaian yang adil ditawarkan kepada orang Kristen.
Sedangkan kepada orang-orang Yahudi, yang membantu orang Muslimin, hak
milik mereka dikembalikan tanpa harus membayar pajak apa pun.</b></div>
<b>
</b>
<div style="text-align: justify;">
<b>Maka, Islam segera menyebar dengan cepat
ke arah Memphis (Kairo), Iskandaria hingga Tripoli, di bawah komandoAmr
bin Ash dan Zubair, menantu Abu Bakar.</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-68285915894996098102015-06-10T21:10:00.003-07:002015-07-02T19:22:03.632-07:00<h2 class="_5clb">
"PERANG SIFFIN (PERANG SAUDARA DALAM ISLAM)</h2>
<i><b>Siffin adalah nama sebuah daerah di tenggara Kota Raqqah, Suriah.</b></i><br />
<br />
<br />
<i><b>Suatu
hari, putri Rasulullah SAW, Fatimah ra, mengadu kepada suaminya, Ali
bin Abi Thalib ra. Fatimah mengadu tangannya luka-luka akibat terlalu
sering membikin adonan roti dari gandum. Ali berkata, "Ayahmu telah
datang dengan membawa beberapa tawanan, pergilah temui ayahmu dan
mintalah seorang dari mereka untuk menjadi pembantumu."</b></i><br />
<br />
<i><b>Fatimah
pun menemui ayahnya. Namun, ia tak berani menyampaikan maksudnya.
Lalu, Ali datang menemui Rasul dan menyampaikan maksudnya. Tetapi,
Rasulullah SAW tak mengabulkan permintaan orang yang paling
dicintainya itu meski beliau tahu bahwa keluarga putrinya itu memang
serbakekurangan.</b></i><br />
<br />
<i><b>Nabi SAW kemudian menemui putri dan
suaminya. Rasulullah bersabda, "Maukah aku ajarkan kepada kamu berdua
sesuatu yang baik dari apa yang kalian minta? Jika hendak tidur,
bacalah Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar sebanyak 33 kali.
Sesungguhnya hal itu lebih baik dari seorang pelayan."</b></i><br />
<br />
<i><b>Ali
bin Abi Thalib ra selalu melaksanakan nasihat Rasulullah SAW itu. Ia
pernah mengatakan, "Demi Allah, aku tidak pernah meninggalkannya sejak
beliau mengajarkannya kepadaku." Salah seorang sahabat yang bertanya,
"Hatta pada malam peristiwa Siffin?" Ali menjawab, "Ya, benar, Hatta
pada malam peristiwa Siffin." (HR Bukhari Muslim).</b></i><br />
<br />
<i><b>Kisah dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim itu menyebut nama "peristiwa Siffin". Dr Syauqi Abu Khalil dalam <i>Athlas al-Hadith al-Nabawi</i> mengungkapkan, Siffin adalah nama sebuah daerah di tenggara Kota Raqqah, Suriah-sekitar 15 kilometer di tepian Sungai Eufrat.</b></i><br />
<br />
<i><b>"Dari
arah barat dan timur, Siffin berada di antara Raqqah dan Palas. Saat
ini, Siffin berada di tenggara desa Ekrsye (hanya berjarak 500 meter),"
papar Syauqi. Di wilayah itu, pernah terjadi sebuah peristiwa
bersejarah dalam peradaban Islam. Peristiwa itu dikenal sebagai "Perang
Siffin".</b></i><br />
<br />
<i><b>Perang Siffin terjadi antara pasukan Ali bin
Abi Thalib ra dengan Muawiyah bin Abi Sufyan-pendiri Dinasti Umayyah.
Perang saudara itu terjadi pada 1 Shafar tahun 37 H/ 26-28 Juli 657 M.
Perang saudara pertama dalam sejarah peradaban Islam itu terjadi pada
zaman fitnah besar.</b></i><br />
<br />
<i><b>Menurut sebuah versi, perang saudara
itu terjadi akibat ulah dan provokasi dari pengikut Abdullah bin Saba.
Adalah dendam lama pengikut Abdullah bin Saba' terhadap Muawiyah yang
memantik pertempuran itu. Abdullah bin Saba menurut sebuah versi adalah
seorang Rabbi Yahudi yang masuk Islam pada masa Khalifah Utsman bin
Affan dan kemudian melakukan makar.</b></i><br />
<br />
<i><b>Kelompok Abdullah bin
Saba berupaya menebar fitnah untuk menjatuhkan citra pejabat negara.
Upaya itu dilakukan agar rakyat membenci pejabat yang ditunjuk Khalifah
Utsman. Amru bin Ash, gubernur Mesir, menjadi sasaran pertama. Fitnah
yang ditebarkan Abdullah bin Saba dan pengikutnya berhasil menjatuhkan
sang gubernur.</b></i><br />
<br />
<i><b>Setelah berhasil mendongkel gubernur
Mesir, kelompok itu lalu mengajak pendukungnya di Syam, Kufah, dan
Bashrah untuk menggulingkan gubernur mereka. Gubernur Kufah, Said bin
Ash, berhasil digulingkan. Namun, mereka gagal mendongkel Muawiyah dari
kursi Gubernur Syam-yang telah berkuasa sejak era Khalifah Umar.</b></i><br />
<br />
<i><b>Kelompok
pengikut Abdullah bin Saba atau Sabaiyah membunuh Khalifah Utsman.
Ketika Ali bin Abi Thalib dibaiat penduduk Madinah, tidak lama setelah
Ustman terbunuh oleh kelompok Saba'iyah, Muawiyah tetap menjabat sebagai
Gubernur Syam.</b></i><br />
<br />
<i><b>Posisi Muawiyah sebagai gubernur memang
terbilang cukup kuat alias tak bisa didongkel oleh gerakan kelompok
Sabaiyah. Dalam Tarikh At-Thabari ditulis, Khalifah Utsman telah
mengingatkan Muawiyah akan adanya upaya makar itu. Utsman berkata,
"Telah keluar kepadamu sekelompok penduduk Kufah untuk membuat fitnah,
hadapilah mereka. Jika mereka berbuat baik-baik, terimalah. Akan
tetapi, jika mereka melemahkanmu, kembalikan ke Kufah."</b></i><br />
<br />
<i><b>Kelompok
itu sempat datang menemui Muawiyah, kelompok Sabaiyah meminta agar
Muawiyah melepas jabatannya. Namun, ia menolaknya. Kelompok itu lalu
dikeluarkan dari Syam. Setelah wafatnya Utsman, kelompok ini yang
pertama-tama membaiat Ali bin Abi Thalib.</b></i><br />
<br />
<i><b>Dr Hamid Muhammad Khalifah dalam <i>Al-Inshaf</i> (hal 418) menyebutkan,
penyebab meruncingnya hubungan Ali dan Muawiyah adalah adanya para
"provokator" dalam barisan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang ingin
memerangi Muawiyah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Sebenarnya, tak ada perselisihan
antara Ali dan Muawiyah. Yang ada perselisihan antara pengikut Abdullah
bin Saba' dan Muawiyah. Terlebih, Muawiyah mendesak dilakukannya
hukuman hadd kepada kelompok itu atas terbunuhnya Utsman.</b></i><br />
<br />
<i><b>Perselisihan terjadi setelah Ali memutuskan untuk mengganti Muawiyah dari jabatan Gubernur Syam. Posisinya diganti oleh Sahl bin Hunaif.
Pengganti yang telah ditunjuk tersebut bersama rombongan berangkat ke
Syam. Sesampai di wilayah Tabuk, sejumlah pasukan Muawiyah menemui
rombongan itu dan meminta mereka kembali.</b></i><br />
<br />
<i><b>Ali lalu
mengirim surat kepada Muawaiyah, namun surat itu tidak dibalas hingga
tiga bulan setelah wafatnya Utsman. Lalu, Muawiyah mengutus Qubishah Al
Abasi menghadap Khalifah Ali dan menyatakan alasan penduduk Syam tidak
melakukan baiat. Mereka meminta agar pelaku pembunuhan Utsman diadili.</b></i><br />
<br />
<i><b>Kaum
Sabayah lalu mencoba memprovokasi dan bahkan memerintahkan agar utusan
Muawiyah dibunuh. Dalam Tarikh At-Thabari disebutkan, Bani Mudhar
mencegah mereka yang hendak membunuh Qubishah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Utusan
Khalifah Ali pun keluar dari Syam karena penduduk provinsi itu menolak
memberi baiat, kecuali pelaku pembunuhan Khalifah Utsman dihukum.
Kelompok Sabaiyah pun semakin terancam karena merekalah yang berdiri di
balik peristiwa tragis itu.</b></i><br />
<br />
<i><b>Lalu, mereka mendesak Amirul
Mukminin untuk memerangi Muawiyah. "Maka, para tokoh yang secara
langsung terlibat pembunuhan Utsman yang berada di sekitar Ali bin Abi
Thalib, memberi saran agar beliau memecat Muawiyah dari jabatannya
sebagai Gubernur Syam," demikian tertulis dalam <i>Al Bidayah wa An Nihayah.</i></b></i><br />
<br />
<i><b> Awalnya, Imam Ali tak pernah berniat untuk perang. Ibnu Katsir dalam <i>Al Bidayah wa An Nihayah</i>
menyebutkan, khalifah mengirim utusan ke Damaskus untuk membawa pesan
kepada penduduk Syam bahwa beliau telah berdiri di atas rakyat Irak
untuk mengetahui ketaatan penduduk Syam terhadap Muawiyah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Mendengar
kabar itu, Muawiyah naik mimbar masjid dan mengatakan kepada jamaah,
"Sesungguhnya Ali telah berdiri di penduduk Irak untuk kalian. Apa
pendapat kalian?" Para jamaah tidak berkata-kata, hingga seorang ada
yang mengatakan, "Anda yang berpikir, kami yang melaksanakan." Akhirnya,
Muawiyah memerintahkan agar mereka bersiap-siap membentuk pasukan
menjadi tiga bagian.</b></i><br />
<br />
<i><b>Setelah itu, kembalilah utusan menuju
Khalifah Ali lalu mengabarkan apa yang terjadi di Syam. Ali akhirnya
naik mimbar dan mengatakan kepada jamaah, "Muawiyah telah mengumpulkan
pasukan untuk memerangi kalian, apa pendapat kalian?" Semua hadirin
terheran dan berbicara satu sama lain. Khalifah Ali akhirnya turun dari
mimbar dengan mengatakan, <i>"la haula wa la quwwata ila billah</i> (tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)"</b></i><br />
<br />
<i><b>Setelah
pasukan Syam dan Kufah sampai di wilayah Siffin, kedua pihak mengambil
posisi masing-masing. Utusan keduanya sibuk melakukan perundingan
dengan mengharap pertempuran bisa terhindar.</b></i><br />
<br />
<i><b>Dalam <i>Al Bidayah wa An Nihayah,</i>
disebutkan Abu Muslim Al Khaulani beserta beberapa orang mendatangi
Muawiyah dan bertanya, "Apakah engkau melawan Ali?" Muawiyah menjawab,
"Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar mengetahui kalau ia (Ali)
lebih baik dariku, lebih utama, dan lebih berhak dalam masalah ini
(kekhalifahan) daripada aku."</b></i><br />
<br />
<i><b>"Akan tetapi, bukanlah
kalian mengetahui bahwa Utsman terbunuh dengan keadaan terzalimi,
sedangkan saya adalah sepupunya yang berhak meminta keadilan. Katakan
kepadanya agar ia menyerahkan pembunuhnya, maka saya menyerahkan
persoalan ini kepadanya."</b></i><br />
<br />
<i><b>Ibnu Katsir menyebutkan, perang
Siffin melibatkan 120 ribu orang pasukan Kufah dan yang terbunuh
mencapai 40 ribu. Sedangkan pasukan Syam berjumlah 60 ribu, dan yang
terbunuh dari mereka 20 ribu orang. Dalam pertempuran itu, pasukan
Muawiyah nyaris kalah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Dalam posisi terdesak, penasihat
Muawiyah Amru bin Ash memerintahkan pasukannya agar menancapkan Alquran
di tombak mereka dan menyerukan gencatan senjata atas nama Alquran.
Atas desakan kelompok Khawarij, Khalifah Ali akhirnya menghentikan
serangan dan kedua belah pihak memilih berdamai. berbagai sumber</b></i><br />
<br />
<i><b>Muawiyyah bin Abu Sufyan: Khalifah Pertama Dinasti Umayyah</b></i><br />
<br />
<i><b> Umayyad Mosque di Damaskus, Syria</b></i><br />
<i><b>Sistem
pemerintahannya mirip-mirip pola yang diterapkan Kerajaan Bizantium.
Sebelum wafat pada 680, dalam usia 83 tahun, ia bahkan berwasiat agar
tampuk kepemimpinan kerajaan diserahkan kepada anaknya, Yazid.</b></i><br />
<i><b>Namanya
dikenal sebagai orang pertama yang mendirikan sistem kerajaan dalam
pemerintahan Islam. Ia membangun Dinasti Umayyah setelah kemenangannya
dari Ali. Muawiyyah lahir di Makkah pada 597 dari pasangan Abu Sufyan
bin Harb dari bani Umayyah dan Hindun binti Utbah yang juga keturunan
bani Umayyah. Sang ibu semula menikah dengan Faka bin Mughira keturunan
bani Quraisy. Tapi, pernikahannya tak langgeng, sehingga perempuan itu
menikah kembali dengan Abu Sufyan.</b></i><br />
<br />
<i><b>Muawiyyah tidak
terhitung sebagai kelompok pengikut pertama Nabi Muhammad. Ia baru
masuk Islam setelah penaklukan Makkah pada 623. Kala itu usianya
sekitar 25 tahun, ia masuk Islam berbarengan dengan Islamnya sang ayah,
Abu Sufyan, yang semula menjadi mata-mata warga Makkah yang menentang
Nabi. Setelah dewasa, Muawiyyah tumbuh sebagai sosok yang berbadan
tinggi besar dan gagah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Di masa Rasulullah masih hidup,
Muawiyyah dikabarkan pernah menjadi salah seorang penyatat wahyu.
Sepeninggal Rasulullah, ia dipercaya oleh Khalifah Umar bin Khattab
sebagai Gubernur Syam. Posisi itu terus dipegangnya sampai masa
kekhalifahan Sayyidina Ali. Namun, sebagai gubernur, ada satu cacat
yang mewarnai pribadi Muawiyyah: senang bermewah-mewah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Terkisah,
kabar tentang gaya hidup Muawiyyah itu sampai ke telinga Khalifah Umar
yang terkenal keras dan amat sederhana. Maka, pada suatu ketika, Umar
pun singgah ke Syam untuk membuktikannya. Begitu menyaksikan sendiri
cara hidup Muawiyyah, sang Khalifah pun menegurnya dengan cukup keras.</b></i><br />
<br />
<i><b>Namun,
teguran itu dijawab Muawiyyah dengan alasan yang masuk akal. Menurut
dia, kini ia tengah berada di kawasan yang penuh dengan mata-mata musuh
Islam. Karena itu, ia merasa harus menunjukkan kemuliaan penguasa
Islam yang berarti juga kemuliaan Islam dan seluruh muslim. Dengan
begitu, musuh-musuh Islam akan gentar. Muawiyyah juga memberi catatan,
bila Khalifah menginginkan, ia akan menghentikan gaya hidup seperti
itu.</b></i><br />
<i><b>Mendengar jawaban itu, Khalifah Umar tidak melarang dan tidak
pula menganjurkan Muawiyyah melanjutkan caranya itu. Umar hanya
mengingatkan risikonya harus ditanggung sendiri. Bila niat itu benar,
itu adalah pendapat Muawiyyah sendiri. Tapi, jika itu batil, cara itu
merupakan tipu daya Muawiyyah sendiri. “Aku tidak menyuruhmu dan tidak
pula melarangmu,” ujar Umar waktu itu.</b></i><br />
<br />
<i><b>Muawiyyah tercatat
sebagai salah seorang pahlawan perang muslim. Sebagai Gubernur Syam,
misalnya, ia menjadi ujung tombak untuk menghadapi serangan Romawi dan
mengepung Konstantinopel. Serangan Romawi berhasil dipatahkan dan
bahkan Muawiyyah dapat meluaskan wilayah hingga ke Laut Hitam, Armenia,
Azerbaijan, dan Asia Kecil. Pada tahun 653, Muawiiyah membangun
benteng-benteng di perbatasan Konstantinopel guna menahan serbuan
tentara Romawi. Ia pula, dalam serangan-serangan itu, yang berhasil
membangun armada pertama angkatan laut pasukan Islam yang amat tangguh.</b></i><br />
<br />
<i><b>Hubungannya
dengan Khalifah Usman bin Affan memang sangat dekat. Maka tidak
mengherankan bila ia tampil sebagai orang pertama yang menuntut bela
atas kematian sang Khalifah. Muawiyyah termasuk pemimpin daerah yang
paling keras menuntut kepada Sayyidina Ali untuk mengusut dan menghukum
orang yang membunuh Khalifah Usman.</b></i><br />
<i><b>Pembunuhan Usman itu sendiri
boleh dibilang sebagai semacam persekongkolan kelompok-kelompok yang
tidak suka pada kebijakan sang Khalifah. Ada yang tidak suka karena
kebijakannya mengangkat kerabat dan keluarganya untuk menduduki posisi
tinggi. Ada juga yang tidak puas karena Usman memecat sejumlah pejabat
yang dinilai sebagai administrator yang piawai. Pembunuhan itu sendiri
berlangsung pada 655, setelah sebelas tahun Usman memegang tampuk
kepemimpinan umat Islam.</b></i><br />
<br />
<i><b>Pembunuhan Usman itu menandai
semakin terpecahnya umat Islam kala itu ke dalam dua kubu: kubu Ali bin
Abu Thalib dan kubu Muawiyyah. Seperti diketahui, sebagian besar umat
kala itu sepakat mengangkat Ali sebagai pengganti Usman. Tapi,
kenyataan ini ditampik oleh Muawiyyah. Ia secara terang-terangan
menyatakan penolakannya untuk mengakui Ali sebelum pembunuh Khalifah
Usman dihukum.</b></i><br />
<br />
<i><b>Ali sendiri saat menerima tampuk
kepemimpinan mewarisi kondisi umat yang cukup parah. Terutama sekali
ancaman perpecahan yang kian meruncing di masa kepemimpinan Usman. Ia
bermaksud menyatukan dulu umat sebelum mengusut dan menghukum pembunuh
Usman. Itu sebabnya, ia meminta semua pemimpin di daerah untuk mengakui
kepemimpinannya, termasuk Muawiyyah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Sikap Khalifah Ali
itu ditanggapi beragam. Intinya, ada yang mendukung dan ada yang
menentang. Di mata para penentangnya, Ali dianggap membela si pembunuh
yang nyata-nyata musuh umat. Maka, selain Muawiyyah, tampil tiga
pemimpin lain yang menyatakan melawan Ali. Mereka adalah Aisyah,
Zubair, dan Thalhah.</b></i><br />
<i><b>Pasukan Ali dengan mudah menekuk perlawanan
ketiga pemimpin tersebut. Yang terberat adalah menghadapi pasukan
Muawiyyah. Ali sendiri ikut turun ke medan perang menyerbu Syam.
Sementara Muawiyyah yang terkenal licin berhasil menarik politisi ulung
Amru bin Ash yang menjabat Gubernur Mesir untuk mendukungnya.
Muawiyyah kemudian menyatakan mendirikan kekhalifahan tandingan.</b></i><br />
<br />
<i><b>Pertempuan
kedua kubu itu tak terhindarkan. Perang Shifin meletus di kawasan hulu
Sungai Eufrat yang kini dikenal sebagai perbatasan Irak dan Suriah.
Dalam pertempuran itu, sebenarnya Muawiyyah sudah terdesak. Dengan
siasat licik yang diajukan Amru untuk memecah kekuatan Ali, Muawiyyah
mengajak Ali berunding di bawah lindungan Kitab Al-Qur’an.</b></i><br />
<br />
<i><b>Siasat
itu memang jitu. Kubu Ali terpecah: sebagian menilai ajakan itu patut
dihormati dan sebagian lagi menganggap itu tipu-daya Muawiyyah.
Sementara, Ali yang lebih mengutamakan upaya persatuan umat, lebih
memilih mengikuti ajakan berunding. Dalam perundingan itu, Ali diwakili
oleh Abu Musa al-Anshari, sedangkan Muawiyyah diwakili Amru bin Ash.
Keduanya sepakat untuk melengserkan Ali dan juga Muawiyyah. Tapi,
ternyata Amru mengingkari kesepakatan itu.</b></i><br />
<br />
<i><b>Perpecahan umat
itu kemudian melahirkan kelompok radikal yang dipimpin Hurkus,
komandan pasukan Ali. Hurkus memandang Ali dan Muawiyyah telah
melanggar hukum Tuhan. Karena itu, ia bersama pengikutnya menyatakan
keluar dari barisan Ali dan tidak memihak barisan Muawiyyah. Karena
itu, kelompok garis keras itu kemudian dijuluki kaum Khawarij, dengan
semboyannya yang terkenal: la hukma ilallah atau tiada hukum melainkan
hukum Allah.</b></i><br />
<i><b>Untuk menegakkan keyakinannya, kelompok Khawarij
merencanakan pembunuhan terhadap tiga pemimpin: Ali, Muawiyyah, dan
Amru. Tapi, hanya pembunuhan Ali yang berhasil dilaksanakan. Sayyidina
Ali tewas di tangan Abdurrahman pengikut Khwarij pada 661. Sedangkan
Muawiyyah dan Amru bin Ash lolos dari upaya pembunuhan itu. Pada saat
itu, Muawiyyah sudah memindahkan pemerintahannya ke Damaskus.</b></i><br />
<br />
<i><b>Lolos
dari upaya pembunuhan, dan terbunuhnya Ali, memuluskan jalan Muawiyyah
untuk lebih mengokohkan kekuasaan. Pada masa itulah berakhirnya model
pemerintahan kekhalifahan yang dicontohkan Rasulullah lalu dilanjutkan
oleh Khulafa Urrasyidun. Muawiyyah menyanangkan berdirinya Dinasti Bani
Umayyah dan dialah raja pertamanya. Sistem pemerintahannya mirip-mirip
pola yang diterapkan Kerajaan Bizantium. Sebelum wafat pada 680, dalam
usia 83 tahun, ia bahkan berwasiat agar tampuk kepemimpinan kerajaan
diserahkan kepada anaknya, Yazid.</b></i><br />
<br />
<i><b>Sejalan dengan itu, di
kubu Muawiyyah itu berkembang pula paham teologi yang melanggengkan
kekuasaannya. Inti ajarannya, umat harus pasrah pada nasib dan tunduk
kepada pemimpin, karena semua itu adalah ketetapan Allah. Kaum yang
berkepentingan untuk mempertahankan status quo itu lalu dijuluki
sebagai kaum Jabariyah. Ibnu Abdul Bar</b></i><br />
<br />
<i><b>Tahkim Pascaperang Siffin</b></i><br />
<br />
<i><b>Perang
saudara antara kubu Muawiyah dan Ali akhirnya mereda. Kedua belah
pihak akhirnya bertemu di meja perundingan melalui Tahkim, yakni
penunjukan dua pihak yang berselisih terhadap seseorang yang adil
dengan tujuan agar memberi keputusan terhadap dua pihak tersebut.</b></i><br />
<br />
<i><b>Kedua
pihak yang terlibat pertempuran Shiffin, yakni Ali dan Muawiyah telah
sepakat memilih Abu Musa Al Asy'ari untuk menjadi penengah. Ibnu
Hibban dalam <i>At Tsiqat</i> mengungkapkan, tahkim itu berisi keputusan bahwa Ali bin Abi Thalib ditetapkan membawahi wilayah Irak dan penduduknya.</b></i><br />
<br />
<i><b>Sedangkan
Muawiyah ditetapkan membawahi wilayah Syam beserta para penduduknya.
Sesuai kesepakatan tidak ada penggunaan senjata dan hal ini berlaku
dalam satu tahun. Jika sudah melewati masanya, kedua belah pihak bisa
menolaknya, atau bisa memperpanjang.</b></i><br />
<br />
<i><b>Tahkim itu sama
sekali tak mengharuskan Muawaiyah membaiat Ali. Dan Khalifah Ali pun
tidak memiliki keharusan untuk menghukum pembunuh Utsman. Hasil tahkim
itu membuat sebagian kubu Ali protes dan bahkan murka. Mereka
menyatakan diri keluar dari Ali dan membentuk kelompok Khawarij.</b></i><br />
<br />
<i><b>Gerakan
Khawarij pun berencana untuk membunuh Ali, Muawiyah, dan Amru bin
Ash. Dari ketiga orang yang diincar Khawarij itu, hanya Ali bin Abi
Thalib yang berhasil dibunuh. Khalifah Ali wafat pada malam ke-17
bulan Ramadhan tahun 40 H. berbagai sumber</b></i><br />
<br />
<br />
<i><b> khalifah Ali bin Abi Thalib ra.</b></i><br />
<br />
<i><b>Ali
kecil adalah anak yang malang. Namun, kehadiran Muhammad SAW telah
memberi seberkas pelangi baginya. Ali, tidak pernah bisa bercurah hati
kepada ayahnya, Abi Thalib, selega ia bercurah hati kepada Rasulullah.
Sebab, hingga akhir hayatnya pun, Abi Thalib tetap tak mampu mengucap
kata syahadat tanda penyerahan hatinya kepada Allah. Ayahnya tak pernah
bisa merasa betapa nikmatnya saat bersujud menyerahkan diri,kepada
Allah Rabb semesta sekalian alam.</b></i><br />
<br />
<i><b>Kematian ayahnya tanpa
membawa sejumput iman begitu memukul Ali. Kelak dari sinilah, ia
kemudian bertekad kuat untuk tak mengulang kejadian ini buat kedua
kali. Ia ingin, saat dirinya harus mati nanti, anak-anaknya tak lagi
menangisi ayahnya seperti tangis dirinya untuk ayahnya, Abi Thalib. Tak
cuma dirinya, disebelahnya, Rasulullah pun turut menangisi kenyataan
tragis ini...saat paman yang selama ini melindunginya, tak mampu ia
lindungi nanti...di hari akhir,karena ketiaadaan iman di dalam dadanya.</b></i><br />
<br />
<i><b>Betul-betul
pahit, padahal Ali tahu bahwa ayahnya sangatlah mencintai dirinya dan
Rasulullah. Saat ayahnya, buat pertama kali memergoki dirinya sholat
berjamaah bersama Rasulullah, ia telah menyatakan dukungannya. Abi
Thalib berkata, ""Janganlah kau berpisah darinya (Rasulullah), karena ia
tidak mengajakmu kecuali kepada kebaikan".</b></i><br />
<br />
<i><b>Sejak masih
berumur 6 tahun, Ali telah bersama dan menjadi pengikut setia
Rasulullah. Sejarah kelak mencatat bahwa Ali terbukti berkomitmen pada
kesetiaannya. Ia telah hadir bersama Rasulullah sejak awal dan baru
berakhir saat Rasulullah menghembuskan nafasnya yang terakhir. Ali ada
disaat yang lain tiada. Ali adalah tameng hidup Rasulullah dalam
kondisi kritis atau dalam berbagai peperangan genting, saat diri
Rasulullah terancam.</b></i><br />
<br />
<i><b>Kecintaan Ali pada Rasulullah,
dibalas dengan sangat manis oleh Rasulullah. Pada sebuah kesempatan ia
menghadiahkan kepada Ali sebuah kalimat yang begitu melegenda, yaitu :
"Ali, engkaulah saudaraku...di dunia dan di akhirat..."</b></i><br />
<br />
<i><b>Ali,
adalah pribadi yang istimewa. Ia adalah remaja pertama di belahan bumi
ini yang meyakini kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah.
Konsekuensinya adalah, ia kemudian seperti tercerabut dari
kegermerlapan dunia remaja. Disaat remaja lain berhura-hura. Ali telah
berkenalan dengan nilai-nilai spiritual yang ditunjukkan oleh
Rasulullah, baik melalui lisan maupun melalui tindak-tanduk beliau. "Aku
selalu mengikutinya (Rasulullah SAWW) sebagaimana anak kecil selalu
membuntuti ibunya. Setiap hari ia menunjukkan kepadaku akhlak yang mulai
dan memerintahkanku untuk mengikuti jejaknya", begitu kata Ali
mengenang masa-masa indah bersama Rasulullah tidak lama setelah
Rasulullah wafat.</b></i><br />
<br />
<i><b>Amirul mukminin Ali, tumbuh menjadi
pemuda yang berdedikasi. Dalam berbagai forum serius yang dihadiri para
tetua, Ali selalu ada mewakili kemudaan. Namun, muda tak berarti tak
bijaksana. Banyak argumen dan kata-kata Ali yang kemudian menjadi
rujukan. Khalifah Umar bahkan pernah berkata,"Tanpa Ali, Umar sudah
lama binasa"</b></i><br />
<br />
<i><b>Pengorbanannya menjadi buah bibir sejarah
Islam. Ali-lah yang bersedia tidur di ranjang Rasulullah, menggantikan
dirinya, saat rumahnya telah terkepung oleh puluhan pemuda terbaik
utusan kaum kafir Quraisy yang hendak membunuhnya di pagi buta. Ali
bertaruh nyawa. Dan hanya desain Allah saja semata, jika kemudian ia
masih tetap selamat, begitu juga dengan Rasulullah yang saat itu
'terpaksa' hijrah ditemani Abu Bakar seorang.</b></i><br />
<br />
<i><b>Keperkasaan
Ali tiada banding. Dalam perang Badar, perang pertama yang paling
berkesan bagi Rasulullah (sehingga setelahnya, beliau memanggil para
sahabat yang ikut berjuang dalam Badar dengan sebutan " Yaa...ahlul
Badar..."), Ali menunjukkan siapa dirinya sesungguhnya. Dalam perang itu
ia berhasil menewaskan separo dari 70an pihak musuh yang terbunuh.
Hari itu, bersama sepasukan malaikat yang turun dari langit, Ali
mengamuk laksana badai gurun.</b></i><br />
<br />
<i><b>Perang Badar adalah perang
spiritual. Di sinilah, para sahabat terdekat dan pertama-tama
Rasulullah menunjukkan dedikasinya terhadap apa yang disebut dengan
iman. Mulanya, jumlah lawan yang sepuluh kali lipat jumlahnya
menggundahkan hati para sahabat. Namun, doa pamungkas Rasulullah
menjadi penyelamat dari jiwa-jiwa yang gundah. Sebuah doa, semirip
ultimatum, yang setelah itu tak pernah lagi diucapkan Rasulullah..."Ya
Allah, disinilah sisa umat terbaikmu berkumpul...jika Engkau tak
menurunkan bantuanmu, Islam takkan lagi tegak di muka bumi ini..."</b></i><br />
<br />
<i><b>Dalam
berbagai siroh, disebutkan bahwa musuh kemudian melihat jumlah pasukan
muslim seakan tiada batasnya, padahal jumlah sejatinya tidaklah lebih
dari 30 gelintir. Pasukan berjubah putih berkuda putih seperti turun
dari langit dan bergabung bersama pasukan Rasulullah. Itulah,
kemenangan pasukan iman. Dan Ali, menjadi bintang lapangannya hari itu.</b></i><br />
<br />
<i><b>Tak
hanya Badar, banyak peperangan setelahnya menjadikan Ali sebagai sosok
yang disegani. Di Uhud, perang paling berdarah bagi kaum muslim, Ali
menjadi penyelamat karena dialah yang tetap teguh mengibarkan panji
Islam setelah satu demi satu para sahabat bertumbangan. Dan yang
terpenting, Ali melindungi Rasulullah yang kala itu terjepit hingga
gigi RAsulullah bahkan rompal dan darah mengalir di mana-mana. Teriakan
takbir dari Ali menguatkan kembali semangat bertarung para sahabat,
terutama setelah melihat Rasululah dalam kondisi kritis.</b></i><br />
<br />
<i><b>Perang
Uhud meski pahit namun sejatinya berbuah manis. Di Uhud, Rasulullah
banyak kehilangan sahabat terbaiknya, para ahlul Badar. Termasuk
pamannya, Hamzah --sang singa padang pasir. Kedukaan yang tak terperi,
sebab Hamzah-lah yang selama ini loyal melindungi Rasulullah setelah
Abi Thalib wafat. Buah manisnya adalah, doa penting Rasulullah juga
terkabul, yaitu masuknya Khalid bin Walid, panglima musuh di Perang
Uhud, ke pangkuan Islam. Khalid kemudian, hingga akhir hayatnya,
mempersembahkan kontribusi besar terhadap kemenangan dan perkembangan
Islam.</b></i><br />
<br />
<i><b>Bagi Ali sendiri, perang Uhud makin menguatkan
imagi tersendiri pada sosok Fatimah binti Muhammad SAW. Sebab di perang
Uhud, Fatimah turut serta. Dialah yang membasuh luka ayahnya, juga
Ali, berikut pedang dan baju perisainya yang bersimbah darah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Juga
di perang Khandak. Perang yang juga terhitung genting. Perang pertama
yang sifatnya psyco-war. Ali kembali menjadi pahlawan, setelah cuma ia
satu-satunya sahabat yang 'berani' maju meladeni tantangan seorang
musuh yang dikenal jawara paling tangguh, ‘Amr bin Abdi Wud. Dalam
gumpalan debu pasir dan dentingan suara pedang. Ali bertarung satu
lawan satu. Rasulullah SAW bahkan bersabda: “Manifestasi seluruh iman
sedang berhadapan dengan manifestasi seluruh kekufuran”.</b></i><br />
<br />
<i><b>Dan
teriakan takbir menjadi pertanda, bahwa Ali menyudahinya dengan
kemenangan. Kerja keras Ali berbuah. Kemenangan di raih pasukan Islam
tanpa ada benturan kedua pasukan. Tidak ada pertumpahan darah.
kegemilangan ini, membuat Rasulullah SAW pada sebuah kesempatan :
“Peperangan Ali dengan ‘Amr lebih utama dari amalan umatku hingga hari
kiamat kelak”.</b></i><br />
<br />
<i><b>Seluruh peperangan Rasulullah diikuti oleh
Ali, kecuali satu di Perang Tabuk. Rasulullah memintanya menetap di
Mekkah untuk menjaga stabilitas wilayah. Sebab Rasulullah mengetahui,
ada upaya busuk dari kaum munafiq untuk melemahkan Mekkah dari dalam
saat Rasulullah keluar memimpin perang TAbuk. Kehadiran Ali di Mekkah,
meski seorang diri, telah berhasil memporakporandakan rencana buruk itu.
Nyali mereka ciut, mengetahui ada Ali di tengah-tengah mereka.</b></i><br />
<br />
<i><b>Perubahan
drastis ditunjukkan Ali setelah Rasulullah wafat. Ia lebih suka
menyepi, bergelut dengan ilmu, mengajarkan Islam kepada murid-muridnya.
Di fase inilah, Ali menjadi sosok dirinya yang lain, yaitu seorang
pemikir. Keperkasaannya yang melegenda telah diubahnya menjadi sosok
yang identik dengan ilmu. Ali benar-benar terinspirasi oleh kata-kata
Rasulullah, "jika aku ini adalah kota ilmu, maka Ali adalah pintu
gerbangnya". Dari ahli pedang menjadi ahli kalam (pena). Ali begitu
tenggelam didalamnya, hingga kemudian ia 'terbangun' kembali ke
gelanggang untuk menyelesaikan 'benang ruwet', sebuah nokta merah dalam
sejarah Islam. Sebuah fase di mana sahabat harus bertempur melawan
sahabat.</b></i><br />
<br />
<br />
<i><b>Kenangan Bersama Fatimah Az-Zahra</b></i><br />
<i><b>Sejatinya,
sosok Fatimah telah lama ada di hati Ali. Ali-lah yang mengantarkan
Fatimah kecil meninggalkan Mekkah menyusul ayahnya yang telah dulu
hijrah. Ali pula yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri, betapa
Fatimah menangis tersedu-sedu setiap kali Rasulullah dizhalimi. Ali bisa
merasakan betapa pedihnya hati fatimah saat ia membersihkan kotoran
kambing dari punggung ayahnya yang sedang sholat, yang dilemparkan
dengan penuh kebencian oleh orang-orang kafir quraisy.</b></i><br />
<br />
<i><b>Bagi
Fatimah, sosok rasulullah, ayahnya, adalah sosok yang paling
dirindukannya. Meski hati sedih bukan kepalang, duka tak berujung suka,
begitu melihat wajah ayahnya, semua sedih dan duka akan sirna seketika.
Bagi Fatimah, Rasulullah adalah inspirator terbesar dalam hidupnya.
Fatimah hidup dalam kesederhanaan karena Rasulullah menampakkan padanya
hakikat kesederhanaan dan kebersahajaan. Fatimah belajar sabar, karena
Rasulullah telah menanamkan makna kesabaran melalui deraan dan fitnah
yang diterimanya di sepanjang hidupnya. Dan Ali merasakan itu semua.
Karena ia tumbuh dan besar di tengah-tengah mereka berdua.</b></i><br />
<br />
<i><b>Maka,
saat Rasulullah mempercayakan Fatimah pada dirinya, sebagai belahan
jiwanya, sebagai teman mengarungi kehidupan, maka saat itulah hari
paling bersejarah bagi dirinya. Sebab, sesunguhnya, Fatimah bagi Ali
adalah seperti bunda Khodijah bagi Rasulullah. Teramatlah istimewa.</b></i><br />
<br />
<i><b>Suka
duka, yang lebih banyak dukanya mereka lewati bersama. Dua hari
setelah kelahiran Hasan, putra pertama mereka, Ali harus berangkat
pergi ke medan perang bersama Rasulullah. Ali tidak pernah benar-benar
bisa mencurahkan seluruh cintanya buat Fatimah juga anaknya. Ada
mulut-mulut umat yang menganga yang juga menanti cinta sang khalifah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Mereka
berdua hidup dalam kesederhanaan. Kesederhanaan yang sampai
mengguncang langit. Penduduk langit bahkan sampai ikut menangis
karenanya. Berhari-hari tak ada makanan di meja makan. Puasa tiga hari
berturut-turut karena ketiadaan makanan pernah hinggap dalam kehidupan
mereka. Tengoklah Ali, dia sedang menimba air di pojokkan sana, Setiap
timba yang bisa angkat, dihargai dengan sebutir kurma. Hasan dan Husein
bukan main riangnya mendapatkan sekerat kurma dari sang ayah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Pun,
demikian tak pernah ada keluk kesah dari mulut mereka. Bahkan, mereka
masih bisa bersedekah. Rasulullah...tak mampu menahan tangisnya... saat
mengetahui Fatimah memberikan satu-satunya benda berharga miliknya,
seuntai kalung peninggalan sang bunda Khodijah, ketika kedatangan
pengemis yang meminta belas kasihan padanya. Rasulullah, yang perkasa
itu, tak mampu menyembunyikan betapa air matanya menetes satu
persatu...terutama mengingat bahwa kalung itu begitu khusus maknanya
bagi dirinya... dan fatimah rela melepasnya, demi menyelamatkan perut
seorang pengemis yang lapar, yang bahkan tidak pula dikenalnya.</b></i><br />
<br />
<i><b>Dan
lihatlah...langit tak diam. Mereka telah menyusun rencana. HIngga,
melalui tangan para sahabat, kalung itu akhirnya kembali ke Fatimah.
Sang pengemis, budak belaian itu bisa pulang dalam keadaan kenyang, dan
punya bekal pulang, menjadi hamba yang merdeka pula. Dan yang
terpenting adalah kalung itu telah kembali ke lehernya yang paling
berhak...Fatimah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Namun, waktu terus berjalan. Cinta di
dunia tidaklah pernah abadi. Sebab jasad terbatasi oleh usia. Mati.
Sepeninggal Rasulullah, Fatimah lebih sering berada dalam kesendirian.
Ia bahkan sering sakit-sakitan. Sebuah kondisi yang sebelumnya tidak
pernah terjadi saat rasulullah masih hidup. Fatimah seperti tak bisa
menerima, mengapa kondisi umat begitu cepat berubah sepeninggal ayahnya.
Fatimah merasa telah kehilangan sesuatu yang bernama cinta pada diri
umat terhadap pemimpinnya. Dan ia semakin menderita karenanya setiap
kali ia terkenang pada sosok yang dirindukannya, Rasulullah SAW.</b></i><br />
<br />
<i><b>Pada
masa ketika kekalutan tengah berada di puncaknya, Fatimah teringat
pada sepenggal kalimat rahasia ayahnya. Pada detik-detik kematian
Rasulullah...di tengah isak tangis Fatimah...Rasulullah membisikkan
sesuatu pada Fatimah, yang dengan itu telah berhasil membuat Fatimah
tersenyum. Senyum yang tak bisa terbaca. Pesan Rasulullah itu sangatlah
rahasia, dia hanya bisa terkatakan nanti setelah Rasulullah wafat atau
saat Fatimah seperti sekarang ini...terbujur di pembaringan. Ya,
Rasulullah berkata, "Sepeninggalku, ...diantara bait-ku (keluargaku),
engkaulah yang pertama-tama akan menyusulku..."</b></i><br />
<br />
<i><b>Kini,
Fatimah telah menunggu masa itu. Ia telah sedemikian rindu dengan
ayahanda pujaan hatinya. Setelah menatap mata suaminya, dan menggenggam
erat tangannya...seakan ingin berkata, "kutunggu dirimu nanti di
surga...bersama ayah...", Fatimah Az-Zahro menghembuskan nafasnya yang
terakhir.</b></i><br />
<br />
<i><b>Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya...
dalam deraian air mata... Ali menguburkan jasad istrinya tercinta
itu...yang masih belia itu...sendiri...di tengah malam buta...Ali tidak
ingin membagi perasaannya itu dengan orang lain. Mereka berdua larut
dalam keheningan yang hanya mereka berdua yang tahu. Lama Ali terpekur
di gundukan tanah merah yang baru saja dibuatnya. Setiap katanya adalah
setiap tetes air matanya. Mengalir begitu deras. Hingga kemudian,
dengan dua tangan terkepal. Ali bangkit berdiri...dan berteriak
sekeras-seKerasnya sambil menghadap langit...." A L L A H U ... A K B A
R".</b></i><br />
<br />
<br />
<i><b>Pertempuran Antar Sahabat</b></i><br />
<i><b>Amirul
Mukminin Ali ra., kemudian berkonsentrasi membenahi kondisi umat.
Terutama pada sisi administrasi pemerintahan, ekonomi dan stabilitas
pertahanan. Beberapa reformasi fundamental, seperti penggantian pejabat
dan pengambilan kembali harta yang pernah diberikan oleh khalifah
sebelumnya (Ustman bin Affan) menyulut kontroversi. Terutama, dalam
kacamata awam, Ali tak pula kunjung menyeret pelaku pembunuhan Khalifah
Ustman ke pengadilan.</b></i><br />
<br />
<i><b>Yang harus dihadapi Ali tak
tanggung-tanggung, sahabatnya sendiri. Sahabat yang dulu pernah berjuang
bersama Rasulullah menegakkan Islam, kini berada dalam barisan yang
hendak melawannya. Bahkan ada pula sahabat yang dulu membaiatnya menjadi
khalifah. kini turut pula menghadangnya. Kondisi yang betul-betul
pahit.</b></i><br />
<br />
<i><b>Ali tidak pandang bulu. Baginya hukum menyentuh
siapa saja. Tidak ada istilah 'orang kuat' di mata Ali. BAgi beliau,
"orang lemah terlihat kuat dimataku, saat aku harus berjuang keras
mengembalikan hak miliknya yang terampas. Orang kuat terlihat lemah di
mataku, saat aku terpaksa mengambil sesuatu darinya yang bukan menjadi
haknya".</b></i><br />
<br />
<i><b>Di masa Khalifah Ali, pusat pemerintahan di
pindahkan ke Kuffah. Dari sini kemudian ia mengendalikan wilayah Islam,
yang saat itu telah meluas termasuk Syam. Kondisi saat itu benar-benar
membutuhkan ketegasan. Sebagai khalifah terakhir dalam bingkai Khulafa
Ar-rasyidin, Ali dihadapkan pada masa pelik. Dimana akar dari
permasalahannya adalah makin bertambahnya Islam dari segi jumlah namun
makin berkurang pula dari segi kualitas. Interest pribadi (nafs),
kesukuan (nasionalisme sempit) yang dibalut atas nama agama, menjadi
awal mulanya masa kemunduran Islam.</b></i><br />
<br />
<i><b>Ketidaksempurnaan
informasi yang diterima bunda Aisyah di Mekkah terhadap beberapa
kebijakan Khalifah Ali telah membuatnya menyerbu Kuffah. Perang Jamal
(Unta), demikian sejarah mencatatnya. Sebab bunda Aiysah ra memimpin
perang melawan Ali dengan menunggangi Unta. Bersama Aisyah, turut pula
sahabat Zubair bin Awam dan Thalhah. Di akhir peperangan, Khalifah Ali
menjelaskan semuanya, dan Asiyah dipulangkan dengan hormat ke Mekkah.
Ali mengutus beberapa pasukan khusus untuk mengawal kepulangan bunda
Aisyah ke Mekkah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Berikutnya adalah Perang Shiffin.
Bermula dari GUbernur Syam, Muawiyyah bin Abu Sofyan yang menyatakan
penolakannya atas keputusan Ali mengganti dirinya sebagai gubernur.
Kondisi serba tak taat ini membuat Ali masygul. Mereka bertemu dalam
Perang Siffin. Dan di saat-saat memasuki kekalahannya, pasukan Syam
kemudian mengangkat Al-Quran tinggi-tinggi dengan tombaknya, yang
membuat pasukan Kufah menghentikan serangan. Dengan cara itu, kemudian
dibukalah pintu dialog.</b></i><br />
<br />
<i><b>Perundingan inilah yang kemudian
membawa babak baru dalam kehidupan Ali, bahkan dunia Islam hingga saat
ini. Sebuah tahkim (arbitrase) yang menurut sebagian pihak membuat Ali
di bagian pihak yang kalah, namun menunjukkan kemuliaan hati Ali di
sisi lain. Syam mengutus Amru Bin 'Ash yang terkenal dengan
negosiasinya dan Ali mengutus Abu Musa Asyari, yang terkenal dengan
kejujurannya. Ali nampak betul-betul berharap terhadap perundingan ini
dan menghasilkan traktat yang membawa kedamaian diantara keduanya.
Namun, kelihaian mengolah kata-kata dari pihak Syam membuat arbitrase
itu seperti mengukuhkan kemunduran Ali sebagai khalifah dan
menggantikannya dengan Muawiyah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Dan ini menimbulkan
ketidakpuasan dari beberapa elemen di pasukan Ali. Dari sini, lahirlah
para Khawarij yang kelak kemudian, bertanggung jawab terhadap kematian
Khalifah Ali.</b></i><br />
<br />
<i><b>Khawarij itu, Tiga untuk Tiga... Mereka
membentuk tim berisi tiga orang yang tugasnya membunuh tiga orang yang
dianggap paling bertanggung jawab terhadap perundingan tersebut.
Abdurahman bin Muljam ditugasi untuk membunuh Ali bin Thalib, Amr bin
Abi Bakar ditugasi untuk membunuh Muawiyah, dan Amir bin Bakar ditugasi
untuk membunuh Amr bin Ash. Mereka kemudian gagal membunuh tokoh-tokoh
ini, kecuali Abdurahman bin Muljam.</b></i><br />
<br />
<i><b>Menjelang wafatnya
Khalifah Ali ra, Ali sempat bermuram durja. Sebab, penduduk Kuffah
termakan propaganda dan kehilangan ketaatan kepada dirinya. Saat Ali
meminta warga Kuffah untuk mempersiapkan diri menyerbu Syam, namun
warga Kuffah tak terlalu menanggapi seruan itu. Ini berdampak
psikologis amat berat bagi Ali. Tidak hanya sekali dua kali. tapi
acapkali seruan Khalifah Ali di anggap angin lalu oleh warga Kufah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Karena
itu, Ali sempat berkata," “Aku terjebak di tengah orang-orang tidak
menaati perintah dan tidak memenuhi panggilanku. Wahai kalian yang
tidak mengerti kesetiaan! Untuk apa kalian menunggu? Mengapa kalian
tidak melakukan tindakan apapun untuk membela agama Allah? Mana agama
yang kalian yakini dan mana kecemburuan yang bisa membangkitkan amarah
kalian?”</b></i><br />
<br />
<i><b>Pada kesempatan yang lain beliau juga berkata,
“Wahai umat yang jika aku perintah tidak menggubris perintahku, dan
jika aku panggil tidak menjawab panggilanku! Kalian adalah orang-orang
yang kebingungan kala mendapat kesempatan dan lemah ketika diserang.
Jika sekelompok orang datang dengan pemimpinnya, kalian cerca mereka,
dan jika terpaksa melakukan pekerjaan berat, kalian menyerah. Aku tidak
lagi merasa nyaman berada di tengah-tengah kalian. Jika bersama
kalian, aku merasa sebatang kara.”</b></i><br />
<br />
<i><b>"Jika bersama kalian,
aku merasa sebatang kara". Pernyataan pedih mewakili hati yang pedih.
Dalam kehidupan kekinian, mungkin bertebaran di tengah-tengah kita
pemimpin-pemimpin baru atau anak-anak muda berjiwa pembaharu yang dalam
hatinya sama dengan dalamnya hati Ali ra saat mengucapkan kalimat itu.
Mereka menawarkan jalan cerah tapi, kita umatnya memilih kegelapan
yang nampak menyilaukan. Kita abai terhadap ajakan mereka, dan malah
mungkin memusuhinya...mengisolasinya. Ahhh...semoga kita terhindar dari
kelakuan keji itu...</b></i><br />
<br />
<i><b>Usaha Khalifah Ali ra untuk
menyusun kembali peta kekuatan Islam sebenarnya telah diambang
keberhasilan. Satu demi satu yang dulunya tercerai berai telah kembali
berikrar setia pada beliau. Namun , Allah berkehendak lain, setelah
berjuang keras sekitar 5 tahun menjaga amanah kepemimpinan umat, dan
setelah melewati berbagai fitnah dan deraan, Khalifah Ali menyusul
kekasih hatinya, Rasulullah SAW dan FAtimah Az-Zahra menghadap Sang
Pencipta, Allah SWT.</b></i><br />
<br />
<i><b>Hari itu, tanggal 19 ramadhan tahun
40 H, saat beliau mengangkat kepala dari sujudnya, sebilah pedang
beracun terayun dan mendarat tepat di atas dahinya. Darah mengucur
deras membahasi mihrab masjid. “Fuztu wa rabbil ka’bah. Demi pemilik
Ka’bah, aku telah meraih kemenangan.”, sabda Ali di tengah cucuran
darah yang mengalir. Dua hari setelahnya, Khalifah Ali wafat. Ia
menemui kesyahidan seperti cita-citanya. Seperti istrinya, Ali juga
dimakamkan diam-diam di gelap malam oleh keluarganya di luar kota
Kuffah.</b></i><br />
<br />
<i><b>Di detik-detik kematiannya, bibir beliau
berulang-ulang mengucapkan “Lailahaillallah” dan membaca ayat, “Faman
ya’mal mitsqala dzarratin khairan yarah. Waman ya’mal mitsqala
dzarratin syarran yarah.” yang artinya, “Siapapun yang melakukan
kebaikan sebiji atompun, dia akan mendapatkan balasannyanya, dan siapa
saja melakukan keburukan meski sekecil biji atom, kelak dia akan
mendapatkan balasannya.”</b></i><br />
<br />
<i><b>Beliau sempat pula mewasiatkan
nasehat kepada keluarganya dan juga umat muslim. Di antaranya :
menjalin hubungan sanak keluaga atau silaturrahim, memperhatikan anak
yatim dan tetangga, mengamalkan ajaran Al-Qur’an, menegakkan shalat
yang merupakan tiang agama, melaksanakan ibadah haji, puasa, jihad,
zakat, memperhatikan keluarga Nabi dan hamba-hamba Allah, serta
menjalankan amr maruf dan nahi munkar.</b></i><br />
<br />
<i><b>Islam telah
ditinggalkan oleh satu lagi putra terbaiknya. Pengalaman heroik
hidupnya telah melahirkan begitu banyak kata-kata mulia yang mungkin
akan pula menjadi abadi. Ia menjadi inspirasi bagi setiap pemimpin yang
ingin membawa bumi ini pada ketundukan kepada Allah SWT.</b></i><br />
<br />
<i><b>Saat
ia dicerca dari banyak arah, lahirlah perkataan beliau : “Cercaan para
pencerca tidak akan melemahkan semangat selama aku berada di jalan
Allah”.</b></i><br />
<br />
<i><b>Saat beliau mesti menerima kenyataan pahit
berperang dengan sahabatnya sendiri, dan juga mendapatkan persahabatan
dari oarng yang dulunya menjadi musuh,lahirlah : "Cintailah sahabatmu
biasa saja, karena mungkin ia akan menjadi penentangmu pada suatu hari,
dan bencilah musuhmu biasa saja, karena mungkin ia akan menjadi
sahabatmu pada suatu hari".</b></i><br />
<br />
<i><b>Beliau juga sangat
menghormati ilmu. Tidak terkira banyaknya, kalmat bijak yang keluar
dari mulutnya tentang keutamaan mencari ilmu. Ia juga menyarankan orang
untuk sejenak merenungi ilmu dan hikmah-hikmah kehidupan. Kata beliau,
"Renungkanlah berita yang kau dengar secara baik-baik (dan jangan
hanya menjadi penukil berita), penukil ilmu sangatlah banyak dan
perenungnya sangat sedikit".</b></i><br />
<br />
<i><b>Khalifah Ali ra adalah
sebuah legenda. He is a legend. Dan legenda tidak akan pernah mati.
Bisa jadi, saat lilin-lilin di sekitar kita mulai padam satu persatu,
dan kita kehilangan panduan karenanya, maka pejamkanlah saja sekalian
matamu. Hadirkan para legenda-legenda Islam itu, termasuk beliau ini,
dalam benakmu dan niscaya ia akan menjadi penerang
bagimu...seterang-terangnya cahaya yang pernah ada di muka bumi.</b></i><br />
<br />
<i><b>Wallahu`alam</b></i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-78654344242158210992015-06-09T23:39:00.001-07:002015-07-02T19:22:22.494-07:00TAFSIR ATAS KEMUKJIZATAN ISRA’ DAN MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW DALAM SURAT AL-ISRA’ AYAT 1<i><b>TAFSIR ATAS KEMUKJIZATAN ISRA’ DAN MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW DALAM SURAT AL-ISRA’ AYAT 1</b></i><br />
<i><b><br /></b></i>
<div style="text-align: center;">
<i><b>Oleh: Supriyanto Pasir, S. Ag., M. Ag<a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftn1" title="">*</a></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b> “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjid al-<span style="text-decoration: underline;">H</span>arâm
ke al-Masjid al-Aqshâ yang telah Kami berkahi sekelilingnya untuk Kami
perlihatkan padanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Ayat pertama surat al-Isrâ’ atau surat
Banî Isrâ’îl ini adalah ayat yang berbicara tentang Kemahaagungan Allah
SWT dalam memberikan mu’jizat bagi rasul-Nya, Nabi Muhammad s.a.w.
Karena keagungan itulah maka Allah SWT memulainya dengan kalimat sub<span style="text-decoration: underline;">h</span>âna
(Maha Suci) yang bertujuan untuk mengharapkan setiap orang yang beriman
agar menghilangkan keragu-raguan terkait hal yang diberitakan Allah
SWT. Kata sub<span style="text-decoration: underline;">h</span>âna adalah bentuk mashdar dari kata sabba<span style="text-decoration: underline;">h</span>a yang kalau di-tashrîf menjadi: sabba<span style="text-decoration: underline;">h</span>a-yusabbi<span style="text-decoration: underline;">h</span>u-tasbî<span style="text-decoration: underline;">h</span>an wa sub<span style="text-decoration: underline;">h</span>ânan. Kata sub<span style="text-decoration: underline;">h</span>âna itu ditujukan untuk makna al-tanzîh (mensucikan) dan al-barâ’ah lillâh min kulli naqshin (membebaskan segala kekurangan terkait dengan Allah).</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Merupakan satu hal yang wajar bahwa
dalam setiap peristiwa besar yang tak masuk di akal manusia akan
menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan. Apalagi kalau peristiwa yang
luar biasa (khâriq li al-‘âdah) itu tidak dikaitkan dengan
Allah SWT Yang Maha Berkehendak. Untuk menghindarkan diri dari keraguan
itu maka Allah SWT nisbahkan kesucian itu terhadap Allah SWT yang telah
memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjid al-Haram ke
al-Masjid al-Aqsha.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Sebelum menjelaskan banyak hal terkait
kemukjizatan isra’-mi’raj, dianggap perlu di sini untuk dituliskan
sedikit tentang Masjid al-Aqsha. Makna dari aqshâ sendiri adalah yang paling jauh ditilik dari posisi tempat tinggal nabi Muhammad s.a.w. Yang dimaksud dengan Masjid al-Aqsha itu tidak lain adalah Bayt al-Maqdis yang letaknya di daerah Iliya atau Jerussalem (Dâr al-salâm
dalam bahasa Arabnya) tempat dimana banyak nabi Allah dilahirkan,
diutus dan bahkan diwafatkan Allah SWT. Nabi Ibrahim a.s. juga
dimakamkan di daerah al-Khalil, di sekitar Baitul Maqdis. Demikian juga
dengan nabi Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Daud, Sulaiman, Zakariyya, Yahya, dan
lain-lainnya juga banyak yang dimakamkan di sekitar Bayt al-Maqdis.
Itulah sebabnya mengapa Allah SWT menyebut wilayah masjid al-Aqsha itu
sebagai tempat yang sekelilingnya diberkahi oleh Allah SWT (alladzî bâraknâ <span style="text-decoration: underline;">h</span>aulahu).
Ada pendapat menarik dari al-Harari, seorang pengajar di Dar al-Hadits
al-Khairiyyah di Makkah al-Mukarramah, tentang mengapa nabi Muhammad
s.a.w. isra’ dari masjid al-Haram ke masjid al-Aqsha. Beliau tuliskan,
dua masjid itu adalah dua masjid yang sama-sama dibangun oleh nabi Adam
a.s. Pertama kali nabi Adam membangun Ka’bah yang di masjid al-Haram.
Baru empat puluh tahun bersilang beliau membangun masjid al-Aqsha. Dua masjid itu pula yang selanjutnya dipugar dan ditinggikan kembali oleh bapak para nabi (abu al-anbiyâ’)
yaitu nabi Ibrahim a.s. Jadi dapat dibayangkan betapa pentingnya dua
tempat itu bagi nabi Muhammad s.a.w. Dan akhirnya Jerusalem yang Masjid
al-Aqsha ada di dalamnya juga menjadi penting kedudukannya bagi umat
Muslim dan bahkan menjadi Kota Suci ketiga setelah Makkah dan Madinah.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b> Peristiwa yang kemudian tercatat dalam sejarah sebagai isrâ’ dan mi’râj
itu memang suatu peristiwa yang luar biasa. Tidak heran jika
orang-orang Makkah saat itu tidak banyak yang mempercayainya. Bahkan
tidak sedikit yang mengingkarinya dan pada ujungnya menyudutkan dan
menuduh nabi Muhammad s.a.w. sebagai orang gila (majnûn/junûn)
dan orang yang suka berhalusinasi. Bayangkan, apa yang ada di benak
Anda jika seseorang—yang hidup di zaman onta—mengatakan bahwa dirinya
tadi malam telah pergi dari Makkah ke negeri Syam (Palestina sekarang) lalu naik menembus langit tujuh, ke Sidrah al-Muntahâ dan lalu ke al-Mustawâ dengan perjalanan tidak sampai semalam penuh! Apa kata Anda? Tidak percaya? Mungkin! Tapi, bagaimana kalau yang
menghendaki itu Allah SWT? Mungkin atau tidak mungkinkah terjadi? Hal
ini tentu akan berkaitan erat dengan keimanan kita kepada Allah SWT
sebagai dzat yang apa pun yang dikehendaki-Nya pasti terjadi.Sekali lagi, itulah mengapa sebabnya Allah SWT mengawali firman-Nya dengan kalimat sub<span style="text-decoration: underline;">h</span>âna. Apapun juga bentuknya, yang namanya mu’jizât adalah sesuatu yang keluar dari kebiasaan (khâriqun li al-‘âdah). Nabi Ibrahim a.s. tidak mempan dibakar api, nabi Musa a.s. dapat membelah lautan dengan tongkatnya, nabi Isa a.s. dapat menghidupkan orang yang sudah mati
dan nabi Muhammad s.a.w. dengan isra’ dan mi’rajnya. Hanya saja yang
perlu dipahami, bahwa semua itu tidak akan dapat dilepaskan dari
perkenan Allah SWT (idznullâh). Dengan perkenan-Nya, semua yang dikehendaki-Nya terjadi maka terjadilah. Demikian pula sebaliknya.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b> Selanjutnya muncul
pertanyaan. Apakah Nabi Muhammad s.a.w. isra’ dan mi’raj dengan ruhnya
saja? Apakah dalam mimpi saja? Atau apakah dengan ruh dan badannya
sekaligus? Pertanyaan ini sering memunculkan jawaban yang beraneka ragam
sesuai dengan pendekatan masing-masing penafsir.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Sebagian rasionalis seperti Imam al-Zamakhsyari,
isra’ dan mi’raj hanyalah terjadi dengan ruhnya saja. Hal itu
didasarkan kepada pernyataan A’isyah r.a. bahwa beliau bersumpah demi
Allah tidak kehilangan jasad Rasulullah s.a.w. pada malam itu dan
menurut beliau nabi Muhammad s.a.w. mi’raj dengan ruhnya saja. Sedangkan menurut Mu’awiyah ibn Abi Sufyan, peristiwa isra’ dan mi’raj itu terjadi hanya dalam mimpi (fî al-manâm). Adapun mayoritas mufassir (jumhûr) menyatakan bahwa peristiwa agung itu terjadi di alam sadar (fî al-yaqzhân) bukan dalam tidur (fî al-manâm) dan dengan ruh dan jasad nabi Muhammad s.a.w sekaligus.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Bermacam-macam interpretasi (penafsiran)
terkait isra’ dan mi’raj sungguh membingungkan kalangan awam umat
Islam. Di tulisan ini penulis mengajak, mari kita kembalikan saja
perbedaan pendapat (khilâfiyah) itu kepada ayat al-Qur’an itu
sendiri dan oleh karenanya mari kita pahami dengan pendekatan bahasa,
sejarah, dan yang lebih penting adalah dengan pendekatan îmânî sehingga memunculkan pemahaman yang komprehensif (jâmi’) serta menjauhkan diri dari kesalahan.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Dari sudut kebahasaan, jika kita
perhatikan dengan seksama sebagaimana telah diterangkan di atas bahwa
Allah SWT telah memulai firman-Nya dengan sub<span style="text-decoration: underline;">h</span>âna.
Hal itu menjadi sebuah indikasi bahwa apa yang akan dikatakannya
kemungkinan akan mengagetkan manusia karena merupakan suatu peristiwa
yang luar biasa. Peristiwa luar biasa itu adalah diperjalankannya nabi
Muhammad s.a.w. hanya di sebagian malam dengan jarak yang jauh kemudian
naik menembus langit ke tujuh, Sidrah al-Muntahâ dan hingga al-Mustawâ.
Bahkan penyebutan kata laylan dengan bentuk nakîrah (bukan ma’rifah yang biasanya ditandai dengan alif dan lam) adalah memiliki arti sebagai penyedikitan masa perjalanan al-isra’ (taqlîl muddati al-isrâ’) sehingga dapat ditafsirkan dengan kata min al-layl dimana huruf khafdh “min” di sini berfungsi sebagai li al-tab’îdh.
Peristiwa itu tidak akan luar biasa kalau hanya dengan ruh-nya saja
apalagi jika terjadi hanya dalam mimpi. Dan tidak akan terjadi penolakan
dari kalangan Kafir Quraisy terhadap peristiwa tersebut jika hanya
terjadi dalam mimpi. Hal ini juga dapat kita teliti merujuk kepada pandangan para Mufassir.
Imam al-Sa’di termasuk yang setuju isra’ dan mi’raj nabi s.a.w. adalah
dengan ruh dan jasadnya bersama-sama, karena kalau tidak maka hal itu
tidak akan menjadi tanda-tanda Allah yang besar (âyah kubrâ) dan munqîbah ‘azhîmah Demikian juga Imam al-Nasafi bahwa isra’ itu terjadi satu tahun sebelum hijrah dan terjadi waktu beliau terjaga (wa kâna fi al-yaqzhah),
dan setelah menyebut hadits ‘A’isyah dan Mu’awiyyah, beliau menyatakan
bahwa pendapat yang awal merupakan pendapat jumhur karena tidak ada
nilai lebih bagi pemimpi (idz lâ fadhîlata li al-<span style="text-decoration: underline;">h</span>âlim) dan demikian juga tidak ada keutamaan bagi orang yang tidur (wa lâ maziyyata li al-nâ’im).Imam al-Baidhawi dalam kitab Tafsîr Anwâr al-Tanzîl wa Asrâr al-Ta’wîl
juga menguatkan pendapat-pendapat itu dengan adanya ketakjuban
orang-orang Quraisy yang mereka menganggap isra’ dan mi’raj sebagai
peristiwa yang tidak mungkin terjadi, mustahil (ista<span style="text-decoration: underline;">h</span>âlah). Kalau tidak luar biasa, apalagi cuma sekedar mimpi maka tidak mungkin mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang mustahil.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Masih dari sudut pandang kebahasaan (lughatan), bahwa Allah SWT memakai kata ‘abdun dalam kalimat bi ’abdihi. Dalam bahasa Arab kata ‘abdun adalah menunjuk kepada seseorang yang terdiri dari jasad dan ruh sekaligus. Karena jasad tanpa ruh adalah mayyitun. Dan ruh tanpa jasad juga tidak dapat disebut ‘abdun dalam pengertian yang sesungguhnya. Penjelasan ini dapat ditelusuri dalam kitab tafsir yang sangat masyhur yaitu Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm atau yang lebih dikenal dengan Tafsîr Ibn Katsîr. Juga dapat ditelusuri dalam Tafsîr Hadâ’iq al-Rau<span style="text-decoration: underline;">h</span>i wa al-Rai<span style="text-decoration: underline;">h</span>ân fî Rawâbî ‘Ulûm al-Qur’ân yang ditulis oleh Muhammad al-Amin Al-Hararî. Pandangan yang kuat dan dapat dipegangi (al-mu’tamad)
adalah yang menyatakan bahwa kejadian luar biasa itu terjadi dengan
jasad dan ruhnya sekaligus, dan itulah pengertian yang benar dalam
kalimat bi ‘abdihî. Namun al-Harari juga menambahkan bahwa kalimat yang dipakai Allah SWT adalah bi ‘abdihî, bukan bi nabiyyihî (nabi-Nya) atau bi <span style="text-decoration: underline;">h</span>abîbihî (kekasih-Nya).
Hal itu, kata al-Harari, dimaksudkan agar umat Nabi Muhammad s.a.w.
tidak tersesat sebagaimana tersesatnya umat nabi Isa al-Masih a.s. yang
pada akhirnya menganggap Isa sebagai tuhan (ilâh).</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Selanjutnya sudut pandang kesejarahan (târikhiyyah)
diperlukan untuk mengkritisi dua buah pernyataan dari ‘Aisyah r.a. dan
Mu’awiyah ibn Abi Sufyan r.a. Sebelumnya perlu diajukan satu pertanyaan,
benarkah dua pendapat itu benar-benar dikeluarkan oleh Umm al-Mu’minin
‘A’isyah ibnah Abu Bakr al-Shiddiq r.a. dan Mu’awiyah ibn Abi Sufyan
r.a.? Setidaknya dua pendapat itu dapat ditelusuri di kitab-kitab yang
ditulis oleh Ibn Ishaq karena kedua pendapat itu memang banyak dijadikan
referensi oleh ibn Ishaq. Jika kedua pendapat dianggap betul berasal dari keduanya maka perlu dikaji lebih kritis lagi. Pertama,
khabar itu hanya dikatakan berdasarkan keterangan keluarga Abu Bakar
al-Shiddiq bahwa ‘Aisyah berkata sebagaimana yang tersebut tanpa
memberikan penjelasan keluarga Abu Bakar yang mana? Kedua,
terkait dengan pernyataan Umm al-Mu’minîn ‘Aisyah r.a. bahwa beliau
tidak kehilangan jasad beliau Rasulullah s.a.w di malam isra’ dan
mi’raj. Hal ini tentu janggal sekali jika peristiwa itu terjadi satu
tahun sebelum hijrah. Mengapa? Karena ‘Aisyah baru menikah dengan nabi
Muhammad s.a.w. dan tinggal serumah dengan beliau adalah satu tahun
setelah hijrah ke Madinah dan di usia yang sembilan tahun.Artinya sangat janggal jika ‘Aisyah benar-benar memberikan pengakuan
seperti itu karena saat itu beliau masih berusia tujuh tahun dan belum
menikah dan tinggal serumah dengan Rasulullah s.a.w.
Kejanggalan kedua terkait dengan Mu’awiyah. Benarkah dia menyaksikan
peristiwa itu sedangkan saat peristiwa itu terjadi dia masih belia dan
belum menjadi pengikut Rasulullah Muhammad s.a.w alias masih kafir dan notabene
anak dari tokoh kafir Quraisy, Abu Sufyan? Dalam catatan sejarah yang
valid, Mu’awiyah ibn Abi Sufyan baru berislam adalah saat terjadi Fat<span style="text-decoration: underline;">h</span>u Makkah (pemerdekaan
Makkah). Jadi jelas sekali penjelasannya, jika statement tadi
benar-benar bersumber darinya tentu hanyalah berdasar kepada logikanya
saja.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Pendekatan ketiga adalah pendekatan
iman. Pertanyaan yang harus diajukan adalah apakah ada kemustahilan
untuk setiap yang Allah SWT kehendaki? Iman kita yang akan menjawab.
Jika dijawab ada kemustahilan, maka iman itu perlu dipertanyakan.
Jawaban yang shahih adalah bahwa tidak ada sesuatu hal yang mustahil
dalam setiap yang Allah SWT kehendaki. Dia Maha berkehendak atas segala
sesuatu. Atas dasar keyakinan yang bulat dan utuh itulah maka Abu bakar
membenarkan peristiwa isra’ dan mi’raj itu tanpa melalui proses berpikir
yang njlimet jika sumbernya adalah nabi Muhammad s.a.w. Inilah
yang kita maksudkan dengan pendekatan iman yang sesungguhnya secara
eksplisit telah disentuh pula dengan adanya ayat 1 dan 2 surat
al-Baqarah. Di dua ayat ini Allah SWT memberikan sebuah landasan bahwa
untuk memahami dan mengambil pedoman dari al-Qur’an hendaknya didekati
pula dengan pendekatan keimanan, bukan hanya dengan pendekatan ilmu.
Bayangkan! Setelah Allah SWT menguraikan kalimat Alif Lâm Mîm (al-a<span style="text-decoration: underline;">h</span>ruf al-muqattha’ah)
yang nabi tidak pernah menjelaskan apa maknanya sehingga kalimat itu
dibiarkan tanpa penjelasan, Allah SWT melanjutkan di ayat kedua dengan
mengarahkan kita untuk tidak meragukan al-Qur’an karena dia merupakan
kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya. Apa maksud Allah SWT jika
bukan karena mengharapkan kita percaya saja tanpa banyak bertanya
setelah membiarkan kita yang masih dalam tanda tanya tentang misteri Alif Lâm Mîm yang nota-bene termasuk fawâti<span style="text-decoration: underline;">h</span> al-suwar?
Pernyataan Allah SWT terkait keyakinan terhadap al-Qur’an di awal surat
al-Baqarah tersebut sebagaimana telah dijelaskan juga memberi satu
tuntunan kepada orang-orang beriman bahwa untuk mempelajari dan
mendalami al-Qur’an hendaknya dilakukan dengan pendekatan iman, bukan
pendekatan ilmu an-sich. Dengan pendekatan iman maka semua
pikiran akan diarahkan untuk meyakini dan membenarkan semua teori,
solusi, dan kandungan apa pun dalam al-Qur’an. Bukan menolak ayat-ayat
al-Qur’an jika ternyata tidak sesuai dengan jalan pikiran atau hawa
nafsunya. Dengan sikap seperti ini al-Qur’an benar-benar akan berfungsi
menjadi hudân (petunjuk) dari Allah SWT. Hanya orang-orang yang
bertaqwa sajalah yang dapat menjadikan al-Qur’an sebagai petunjuk
hidup. Dan al-Qur’an benar-benar menjadi pedoman dan petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa (al-muttaqîn). Juga sebagai penjelasan dari hal-hal yang mengandung kesesatan sehingga orang bertaqwa tidak terjerumus di dalamnya.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Allah SWT menegaskan diri-Nya sebagai dzat yang Maha Mendengar apa pun
komentar orang terkait peristiwa isra’ dan mi’raj tersebut. Sekaligus
Dia Maha Mengetahui siapa saja yang beriman dan tunduk pada-Nya, juga
orang-orang yang ingkar kepada kebesaran-Nya.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Jelaslah sudah bahwa dengan ayat ini dan
peristiwa yang terjadi, Allah SWT ingin memberikan ujian kepada kita
semua terhadap keagungan Allah SWT. Dengan adanya ujian itu selanjutnya
kita diharapkan tunduk kepada-Nya dan hukum-hukum-Nya dengan ketundukan
yang paripurna. Salah satu ketundukan itu jika dikaitkan dengan konteks
isra’ dan mi’raj serta capaian nabi Muhammad s.a.w dalam pengalamannya
ini adalah shalat lima waktu. Dan setiap tidak perlu bertanya tentang
manfaat konkret dari shalat lima waktu tersebut untuk menunda shalat
yang semestinya segera didirikan oleh setiap Muslim. Lakukan saja baru
kita selami makna dan faidahnya. Bukan mencari makna dan faedahnya dulu
untuk kemudian tidak mengerjakannya jika ternyata tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Wallâhu a’lam bi al-shawwâb [ ]</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>MARÂJI’</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Ashfahani, al-Raghib. 2004. Mu’jam Mufradât Alfâzh al-Qur’ân. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Bantani, Muhammad ibn Umar Nawawi. 2003. Tafsîr Marâ<span style="text-decoration: underline;">h</span> Labîd li Kasyf Ma’nâ al-Qur’ân al-Majîd. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Baidhawî, Abdullah ibn Umar ibn Muhammad al-Syirazî. 2003. Tafsîr Anwâr al-Tanzîl wa Asrâr al-Ta’wîl. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Biqa’î, Burhanuddin. 2006. Tafsîr Nazhm al-Dhurar fî Tanâsub al-Ȃyât wa al-Suwar. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Hararî, Muhammad al-Amin. 2010. Tafsîr Hadâ’iq al-Raw<span style="text-decoration: underline;">h</span>i wa al-Rai<span style="text-decoration: underline;">h</span>ân fî Rawâbî ‘Ulûm al-Qur’ân. Dar Thawq al-Najah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Fairuzabadi, Abu Thahir ibn Ya’qub. 1995. Tafsîr Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn ‘Abbâs. Dar al-Fikr: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Nasafî, Abdullah ibn Ahmad ibn Mahmud. 2001. Tafsîr Madârik al-Tanzîl wa <span style="text-decoration: underline;">H</span>aqâ’iq al-Ta’wîl. Dar al-Kutub al-Ilmiyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Sa’dî, Abdurrahman ibn Nâshir. 2003. Tafsîr Taysîr al-Karîm al-Ra<span style="text-decoration: underline;">h</span>mân fî Tafsîr Kalâm al-Mannân. Dar ibn Hazm: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Shabunî, Muhammad Alî. 1999. Tafsîr Shafwah al-Tafâsir: Tafsîr li al-Qur’ân al-Karîm. Dar al-Kutub al-Islamiyah: Jakarta</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Shawi, Ahmad Muhammad. 2004. Tafsîr Hâsyiyah al-Shâwî ‘alâ Tafsîr al-Jalâlayn. Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Syanqithy, Muhammad al-Amin. 2003. Tafsîr Adhwâ’ al-Bayân fî Îdhâh al-Qur’ân bi al-Qur’ân. Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Sya’rawî, Muhammad Mutawallî. 1997. Al-Fatâwâ: Kullu Ma Yahumm al-Muslim fî <span style="text-decoration: underline;">H</span>ayâtih wa Yawmih wa Ghadih. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Syaukanî, Muhammad ibn Alî. 2003. Tafsîr Fat<span style="text-decoration: underline;">h</span> al-Qadîr: al-Jâmi’ Baina Fanai al-Riwâyah wa al-Dirâyah min ‘Ilm al-Tafsîr. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Thaba’thaba’î, Muhammad Husain. 1997. Tafsîr al-Mîzân fî Tafsîr al-Qur’ân. Mu’assasah al-A’lami li al-Mathbu’at: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Tsa’alabî, Abdurrahman. 1996. Tafsîr al-Jawâhir al-<span style="text-decoration: underline;">H</span>isân fî Tafsîr al-Qur’ân, Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Al-Zamakhsyarî, Ma<span style="text-decoration: underline;">h</span>mud ibn Umar ibn Muhammad. 2006. Tafsîr al-Kassyâf ‘an <span style="text-decoration: underline;">H</span>aqâ’iq Ghiwâmidh al-Tanzîl wa ‘Uyûn al-Aqâwil fî Wujûh al-Ta’wîl. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Hisyam, Abu Muhammad Abdul Mulk Ibn. 2001. Al-Sîrah al-Nabawiyyah li Ibn Hisyâm. Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Katsir, Abu al-Fida’ al-Hafizh ibn. 1997. Tafsîr al-Qur’ân al-’Azhîm. Dar al-Fikr: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>——— 2003. Qashash al-Anbiyâ’ min al-Qur’ân wa al-Atsar. Dar al-Fikr: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Kuncahyono, Trias. 2008. Jerusalem: Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir. Kompas: Jakarta</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Lings, Martin. 2002. Muhammad : His Life Based on the Earliest Sources, terj. Ind. Muhammad: Kisah Hidup Nabi berdasarkan Sumber Klasik. Serambi Ilmu Semesta: Jakarta</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Taimiyyah, Taqiyuddin Ibn. T.T. Al-Tafsîr al-Kabîr, Ta<span style="text-decoration: underline;">h</span>qiq wa Ta’lîq Abdurrahman Umairah. Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah: Beirut, Lebanon</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/alis...">Download PDF</a></b></i></div>
<i><b><br /></b></i>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref1" title="">*</a>
Penulis adalah dosen di Jurusan Tarbiyah Fakultas Ilmu Agama Islam UII
dan pengajar tafsir al-Qur’an di berbagai masjid di Yogyakarta</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref2" title="">[1]</a> Muhammad ibn Ali Al-Syaukani. 2003. Fath al-Qadir al-Jami’ Baina Fanai al-Riwayah wa al-Dirayah min ‘Ilm al-Tafsir. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah: Beirut, Lebanon, jilid 1, h. 1032</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref3" title="">[2]</a> Muhammad Husain al-Thaba’thaba’î. 1997. Al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an. Mu’assasah al-A’lami li al-Mathbu’at: Beirut, Lebanon, jilid 13, h. 7</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref4" title="">[3]</a> Muhammad al-Amin al-Hararî. 2008. Tafsîr Hadâ’iq al-Rau<span style="text-decoration: underline;">h</span>i wa al-Rai<span style="text-decoration: underline;">h</span>ân fî Rawâbî ‘Ulûm al-Qur’ân. Dar Thauq al-Najah: Beirut, Lebanon, jilid 16, h. 12</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref5" title="">[4]</a>
Realitas religius Jerusalem tidak terbantahkan dalam al-Qur’an yang
adalah kiblat pertama bagi umat Muslim menghadapkan wajah mereka saat
shalat sebelum akhirnya 16 bulan setelah Hijrah Allah SWT memerintahkan
untuk menghadap kea rah Ka’bah (Q.S. al-Baqarah [2]: 144). Lihat Trias
Kuncahyono. 2008. Jerusalem: Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir. Kompas: Jakarta, h. 247</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref6" title="">[5]</a>
Jarak tempuh antara Makkah ke Palestina normalnya adalah empat puluh
malam dengan perjalanan berkendaraan unta, lihat Abdullah ibn Ahmad ibn
Mahmud al-Nasafi. 2001. Tafsir Madarik al-Tanzil wa Haqa’iq al-Ta’wil. Dar al-Kutub al-Ilmiyah: Beirut, Lebanon, jilid 1, h. 704</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref7" title="">[6]</a> Hal itu dipahami dari penggunaan kata laylan yang berbentuk nakîrah (tankîr) sehingga menunjukkan makna sebagian (ba’dhiyyah)</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref8" title="">[7]</a> Q.S. Yasin [36]: 82</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref9" title="">[8]</a> Q.S. al-Anbiya’ [21]: 69</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref10" title="">[9]</a>Q.S. al-Syu’ara’ [26]: 63</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref11" title="">[10]</a>Q.S. Ali Imran [3]: 49</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref12" title="">[11]</a>Lihat Mahmud ibn Umar ibn Muhammad al-Zamakhsyari. 2006. Tafsir al-Kassyaf ‘an Haqa’iq Ghiwamidh al-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh al-Ta’wil. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah: Beirut, Lebanon, jilid 2, h. 623</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref13" title="">[12]</a>Aisyah r.a. berkata,</b></i><br />
<div dir="RTL">
<i><b>ما فقدت جسد رسول الله صلّى الله عليه وسلّم وإنّما أسري بروحه</b></i></div>
</div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref14" title="">[13]</a>Abdullah ibn Umar ibn muhammad al-Syirazi al-Baidhawi. 2003. Tafsir Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil, jilid 1. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah: Beirut, Lebanon, h. 563. Lihat juga Muhammad ibn Ali al-Syaukani. 2003. Fath al-Qadir: al-Jami’ Baina Fanai al-Riwayah wa al-Dirayah min ‘Ilm al-Tafsir. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah: Beirut, Lebanon, jilid 1, h. 1032</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref15" title="">[14]</a>Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi dalam kitab al-Fatawa. Lihat Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi. 1997. Al-Fatawa: Kullu Ma Yahumm al-Muslim fi Hayatih wa Yaumih wa Ghadih. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah: Beirut, Lebanon, juz 1, h. 82</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref16" title="">[15]</a>Abdurrahman ibn Nashir al-Sa’di. 2003. Taisir al-Karim al-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan. Dar ibn Hazm: Beirut, Lebanon, h. 428</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref17" title="">[16]</a>Abdullah ibn Ahmad ibn Mahmud al-Nasafi. 2001. Tafsir Madarik al-Tanzil wa Haqa’iq al-Ta’wil. Dar al-Kutub al-Ilmiyah: Beirut, Lebanon, jilid 1, h. 705</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref18" title="">[17]</a>Abdullah ibn Umar ibn Muhammad al-Syirazi al-Baidhawi. 2003. Tafsir Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah: Beirut, Lebanon, jilid 1, h. 563-564</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref19" title="">[18]</a>Abu al-Fida’ al-Hafizh ibn Katsir. 1997. Tafsir al-Qur’an al-’Azhim. Dar al-Fikr: Beirut, Lebanon, jilid 3, h. 26</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref20" title="">[19]</a>Muhammad al-Amin Al-Hararî. 2008. Tafsîr Hadâ’iq al-Rau<span style="text-decoration: underline;">h</span>i wa al-Rai<span style="text-decoration: underline;">h</span>ân fî Rawâbî ‘Ulûm al-Qur’ân. Dar Thauq al-Najah: Beirut, Lebanon, jilid 16, h. 11-12</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref21" title="">[20]</a>Lihat Abu Muhammad Abdul Mulk Ibn Hisyam. 2001. Al-Sirah al-Nabawiyyah li Ibn Hisyam. Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah: Beirut, Lebanon, h. 288</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref22" title="">[21]</a>Lihat Martin Lings. 2002. Muhammad : His Life Based on the Earliest Sources, terj. Ind. Muhammad: Kisah Hidup Nabi berdasarkan Sumber Klasik. Serambi Ilmu Semesta: Jakarta, h. 203</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref23" title="">[22]</a>Lihat Muhammad al-Amin Al-Hararî. 2008. Tafsîr Hadâ’iq al-Rau<span style="text-decoration: underline;">h</span>i wa al-Rai<span style="text-decoration: underline;">h</span>ân fî Rawâbî ‘Ulûm al-Qur’ân. Dar Thauq al-Najah: Beirut, Lebanon, jilid 16, h. 15</b></i></div>
<div>
<i><b><a href="http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/01/28/tafsir-atas-kemukjizatan-isra-dan-miraj-nabi-muhammad-saw-dalam-surat-al-isra-ayat-1/#_ftnref24" title="">[23]</a>Al-Harari menyebutnya termasuk kalangan musyrikin sehingga beritanya (khabar) tentang masalah ini tidak dapat diterima. Lihat Muhammad al-Amin Al-Hararî. 2008. Tafsîr Hadâ’iq al-Rau<span style="text-decoration: underline;">h</span>i wa al-Ray<span style="text-decoration: underline;">h</span>ân fî Rawâbî ‘Ulûm al-Qur’ân, jilid 16, h. 15</b></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-33155798119166606692015-06-09T23:36:00.001-07:002015-07-02T19:22:31.197-07:00perang riddah<div class="post-title entry-title" itemprop="name">
<b><i>
Peristiwa Riddah
</i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<b><i>
</i></b><br />
<b><i>
</i></b>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: center;">
<b><i><br /></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di awal
pemerintahan kholifah Abu Bakar telah terjadi peristiwa riddah secara besar-besaran
yang menggoncangkan stabilitas dan eksistansi Negara Islam yang telah dibangun
oleh Rasul SAW. Abu Bakar terpaksa memadamkan pembangkangan itu dengan
kekerasaan yang dalam sejarah Islam, dikenal dengan sebutan perang Riddah.
Peristiwa Riddah pada masa Abu Bakar inilah yang menjadi pijakan pemberlakuan
segala macam konsekwensi hukuman bagi orang-orang murtad. Para ulama selalu
mencontohkan apa yang terjadi pada masa Abu Bakar mengenai Riddah sebagai bukti
sejarah awal pemberlakuan hukuman Riddah. Namun, di era modern ini, doktrin ini
mengandung problem untuk bisa diterapkan. Masyarakat modern akan menentangnya.
Mereka beranggapan, bahwa urusan memeluk agama adalah urusan pribadi yang
termasuk dalam hak asasi setiap manusia. Siapapun, termasuk doktrin agama,
tidaklah boleh melanggar hak asasi orang lain.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sejarah
telah merakamkan banyak peristiwa riddah secara besar-besaran yang menimpa umat
Islam sejak zaman Rasulullah s.a.w lagi. Dimulakan dengan Musailamatul Kazzab
di Yamamah dan para nabi palsu</span></i></b></div>
<b><i>
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a> yang diperangi Abu Bakar, diikuti riddah di
negeri Sepanyol yang didalangi pendakyah Kristian ketika akhir zaman Andalus,
dan kemudiannya gejala yang menimpa ummat Islam di India yang lemah dan goyah
aqidahnya dengan menganut agama Hindu ketika kesultanan Moghul berkuasa.</i></b><br />
<b><i>
</i></b><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jika diperhatikan, kesemua
gejala riddah ini mempunyai 2 karakter yang sama, yakni : </span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.
Kebencian mendalam orang kafir terhadap Muslimin </span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2.
Pemisahan kaum muslimin dari cara hidup dan masyarakat Islam</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tetapi
ini adalah gambaran lama tentang riddah dan sejak penjajahan Barat
terhadap negara-negara Islam, Barat memperkenalkan satu riddah baru yang lebih
dahsyat dan tidak pernah dilihat dalam sejarah Islam.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Falsafah
Barat ini diasaskan atas dasar tidak percaya pada Tuhan, Pencipta Alam Semesta
yang menentukan dan yang mengwahyukan, mengingkari kewujudan kiamat, balasan
dan azab, mengingkari kenabian, syurga dan neraka, mengingkari agama samawi dan
semua syariat Allah.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesungguhnya
ia adalah riddah! Ia memasuki rumah-rumah, university-universiti,
persatuan-persatuan, institusi-institusi dan lain-lain, tetapi kaum muslimin
tidak berasa terancam dengannya kerana orang yang berfikiran sekular tidak
masuk ke gereja mahupun kuil dan mengisytiharkan kemurtadannya. Malah mereka
juga tidak memisahkan diri dari masyarakat muslim, bahkan duduk bersama mereka,
berpakaian seperti mereka dan hidup bersama mereka.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Inilah
masalah terbesar umat Islam, yakni mereka langsung tidak sadar bahawa ia adalah
suatu masalah! Maka pemimpin dan para ulama tidak berbuat apa-apa untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Masalah ini tidak memerlukan perang, revolusi
atau kekerasan untuk menghadapinya, ia hanya perlukan azam, kesabaran, hikmah
dan penyelidikan.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebab-sebab terjadinya
Riddah </span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1. Kebodohan.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kebodohan menjadi penyebab
utama adanya gelombang pemurtadan, karena mereka tidak dibentengi dengan ilmu.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oleh karena itu salah satu cara
yang efektif untuk mmengantisapi pemurtadan adalah dengan menyebarkan aqidah
dan ilmu yag benar di kalangan masyarakat.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Syekh al-Bakri ad-Dimyathi (w
1310 H) berkata: “Ketahuilah bahwa banyak orang-orang awam yang mengucapkan
kata-kata kufur tanpa mereka sadari, bahwa sebenarnya hal itu adalah bentuk
kekufuran.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maka wajib atas bagi orang yang
berilmu untuk menjelaskan kepada mereka mereka hal-hal yang menyebabkan
kekafiran tersebut, supaya mereka mengetahuinya, kemudian bisa
menghindarinya.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan demikian maka amalan
mereka tidak menjadi sia-sia, dan tidak kekal di dalam neraka (bersama
orang-orang kafir) dalam siksaan besar dan adzab yang sangat pedih.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesungguhnya mengenal
masalah-masalah kufur itu adalah perkara yang sangat penting, karena seorang
yang tidak mengetahui keburukan maka sadar atau tidak, ia pasti akan terjatuh
di dalamnya.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan sungguh setiap keburukan
itu sebab utamanya adalah kebodohan dan setiap kebaikan itu sebab utamanya
adalah ilmu, maka ilmu adalah petunjuk yang sangat nyata terhadap segala
kebaikan, dan kebodohan adalah seburuk-buruknya teman (untuk kita hindari)”.
( I’anah ath-Thalibin: 4/133)</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><br /></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2. Kemiskinan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pemurtadan seringkali terjadi
pada daerah-daerah miskin dan terkena bencana.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Banyak kaum Muslimin yang
mengorbankan keyakinan mereka hanya untuk sesuap nasi dan sebungkus supermi.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><br /></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3. Tidak adanya pemerintahan
Islam </span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hilangnya pemerintahan Islam
yang menegakkan syariat Allah membuat musuh-musuh Islam leluasa melakukan
pemurtadan dan penyesatan terhadap umat Islam. </span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Begitu juga umat Islam tidak
akanberani main-main dengan agamanya. Berikut ini beberapa bukti bahwa
pemerintahan Islam mempunyai peran penting di dalam menghentikan gelombang
pemurtadan :</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Para Khulafa’ Rasyidin
menegakan memerangi orang-orang yang murtad danmenghukumi mereka dengan hukuman
mati, seperti yang dilakukan oleh Abu Bakar Siddiq terhadap Musailamah
al-Kadzab dan para pengikutnya.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Begitu juga yang dilakukan oleh
Khalifah Al Mahdi, sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Katsir pada peristiwa
yangterjadi pada tahun 167 H : “ Khalifah Mahdi memburu orang-orang yang murtad
kemana saja mereka bersembunyi, mereka yang tertangkap dibawa
kehadiran-nya dan dibunuh di depannya . “ ( al Bidayah wa an Nihayah 10/149
) </span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Begitu juga pada tahun 726 H,
Nashir bin as Syaraf Abu Al Fadhl al Haitsami dihukum mati karena
menghina ayat-ayat Allah dan bergaul dengan para zindiq. Padahal dia orang yang
menghafal kitab At Tanbih, dan bacaan al qur’annya sangat bagus (al
Bidayah wa an Nihayah : 14/ 122 ) </span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berkata Al Qadhi Iyadh :
“ Para ulama Malikiyah yang berada di Bagdad pada zaman khalifah al Muqtadir
telah sepakat untuk menjatuhkan hukuman mati kepada al Halaj, kemudian
menyalibnya, hal itu karena dia menganggap dirinya Allah dan menyakini
Aqidah al Hulul, serta menyatakan bahwa dirinya (, padahal al Halaj
secara lahir, dia menjalankan syare’at.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Al Halaj ini taubatnya tidak
diterima ( di dunia ) “ (Asy Syifa’ : 2/1091 )</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><br /></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">4. Ghozwul Fikri.</span></i></b></div>
<b><i>
</i></b>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Munculnya pemikiran-pemikiran
sesat seperti liberalisme, pluralisme dan sekulerisme telah mendorong terjadi
gelombang kemurtadan di kalangan kaum Muslimin, karena paham-paham tersebut mengajarkan
bahwa semua agama sama, dan semua orang bebas melakukan perbuatan apapun juga,
tanpa takut dosa.</span></i></b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-2284655427375067972015-05-14T19:09:00.000-07:002015-07-02T19:22:43.297-07:008 pintu surga memanggil abu bakar ra<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Setiap orang tahu, kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Walaupun..
tidak setiap orang menyadarinya. Akhir hayat yang indah selalu jadi
dambaan. Walaupun.. yang mendambakan kadang tidak mengusahakan. Dan kita
semua menginginkan surge. Tahukah Anda bagaimana gambaran surga itu?</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Surga selalu jadi cerita indah. Penghuninya duduk-duduk di dipan
bertahtakan emas. Bertelekan berpandangan dengan kekasih. Mereka
dilayani anak-anak muda; membawa gelas, cerek, dan minuman dari
sungai-sungainya. Buah-buahannya landai mendekat. Daging-daging jadi
hidangan lezat untuk disantap. Kekasih mereka adalah bidadari yang
terjaga. Bagaikan intan dan mutiara. Usia bidadari itu sebaya dan penuh
cinta. Di dunia manusia lelah dengan pertengkaran dan keributan.
Alangkah damainya surga, karena para penghuninya tidak pernah mendengar
ucapan yang sia-sia. Tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Di surga, ada pohon bidara tak berduri. Dan pohon pisang yang buahnya
tersusun rapi. Ada naungan yang terbentang luas. Ada aliran sungai yang
tercurah. Buah-buahannya banyak, tidak terhenti, tidak mengenal musim.
Kasur-kasurnya tebal lagi empuk. Itulah balasan bagi mereka golongan
kanan. Mereka yang berbuat kebajikan semasa hidup di dunia.(1)</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Aah.. betapa indahnya surga.. Mudah-mudahan Allah anugerahkan kita untuk memasukinya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Surga yang indah dan damai itu memiliki delapan pintu. Nabi kita ﷺ telah mengabarkan tentang hal itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3 class="arab">
<i><span style="font-weight: normal;">عن عبادة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “مَنْ
قَالَ: أَشْهَدُ أَنّ لاَ إِلَهَ إِلاّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ،
وَأَنّ مُحَمّدا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنّ عِيسَىَ عَبْدُ اللّهِ
وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ،
وَأَنّ الْجَنّةَ حَقّ، وَأَنّ النّارَ حَقّ، أَدْخَلَهُ الله مِنْ أَيّ
أَبْوَابِ الْجَنّةِ الثّمَانِيَةِ شَاءَ”.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Dari Ubadah, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang bersaksi tidak
ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan tiada sekutu bagi-Nya,
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, Isa adalah hamba Allah dan anak
dari ibunya (Maryam), ia adalah kalimat dan Ruh dari-Nya yang Dia
sampaikan kepada Maryam, bersaksi bahwa surga benar adanya, dan neraka
benar adanya, maka Allah akan masukkan dia dari delapan pintu surga yang
mana saja yang Dia kehendaki.” (HR. Bukhari).</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Apa Saja Delapan Pintu Itu?</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Delapan pintu surga itu adalah: (1) Pintu Shalat, (2) Pintu Sedekah,
(3) Pintu Jihad, (4) Pintu Rayyan, (5) Pintu al-Ayman, (6) Pintu
al-Kazhimina al-Ghaizha wa al-Afina ‘an an-Nas. Mengenai pintu sisanya
para ulama berbeda pendapat. Pendapat-pendapat mereka didasarkan pada
isyarat dari nash syariat. Yaitu: Pintu Taubat, Pintu Dzikir, Pintu
Ridha, Pintu Ilmu, atau Pintu Haji.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Setiap pintu ini akan memanggil orang-orang yang memiliki
keistimewaan dalam amalan tersebut. Barangsiapa yang banyak melaksanakan
shalat, selain yang wajib, maka pintu shalat akan memanggilnya.
Demikian juga dengan pintu-pintu yang lain. Hanya orang-orang yang
amalannya istimewa dan luar biasa yang akan dipanggil dari pintu-pintu
tersebut.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Dalil dari nama-nama pintu tersebut adalah sabda Nabi ﷺ:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Nama pintu pertama sampai yang keempat terdapat dalam hadits:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3 class="arab">
<i><span style="font-weight: normal;">عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: من
أنفق زوجين في سبيل الله نودي من أي أبواب الجنة يا عبد الله هذا خير، فمن
كان من أهل الصلاة دعي من باب الصلاة، ومن كان من أهل الجهاد دعي من باب
الجهاد، ومن كان من أهل الصيام دعي من باب الريان، ومن كان من أهل الصدقة
دعي من باب الصدقة.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang
menginfakkan hartanya di jalan Allah, niscaya ia akan dipanggil dari
pintu-pintu surga: ‘Wahai hamba Allah, ini adalah kebaikan. Barangsiapa
termasuk orang yang giat mengerjakan shalat, ia akan dipanggil dari
pintu shalat. Barangsiapa termasuk orang yang berjihad, ia akan
dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa termasuk orang yang rajin
berpuasa, ia akan dipanggil dari pintu ar-Rayyaan. Dan barangsiapa
termasuk orang yang gemar bershadaqah, maka ia akan dipanggil dari pintu
shadaqah”. (HR. Bukhari dan Muslim).</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Setelah sepakat dengan nama-nama empat pintu surga di atas, para ulama berbeda pendapat tentang nama-nama berikutnya</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Nama pintu kelima terdapat dalam hadits:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3 class="arab">
<i><span style="font-weight: normal;">عن أبي هريرة في حديث شفاعة النبي صلى الله عليه وسلم
وفيه: فيقال: يا محمد أدخل الجنة من أمتك من لا حساب عليه من باب الأيمن من
أبواب الجنة، وهم شركاء الناس فيما سوى ذلك من الأبواب.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Dari Abu Hurairah, dalam hadits tentang syafaat Nabi ﷺ dikatakan,
“Wahai Muhammad, suruhlah umatmu (yaitu) orang-orang yang tidak dihisab
untuk masuk ke dalam surga melalui pintu al-Ayman yang merupakan di
antara pintu-pintu surga. Sedangkan pintu-pintu yang lain adalah pintu
surga bagi semua orang”. (HR. Bukhari dan Muslim).</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Nama pintu keenam terdapat dalam hadits:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3 class="arab">
<i><span style="font-weight: normal;">عن الحسن مرسلاً: إن لله باباً في الجنة لا يدخله إلا من عفا عن مظلمة.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Dari al-Hasan secara mursal, “Sesungguhnya Allah memiliki sebuah
pintu di surga, tidaklah yang masuk melaluinya kecuali orang-orang yang
memaafkan kezaliman.” (HR. Ahmad).</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kemudian nama pintu berikutnya ada yang mengatakan adalah Pintu Haji
dikarenakan haji termasuk ibadah yang agung dan bagian dari rukun Islam.
Kemudian Pintu Dzikir atau Pintu Ilmu atau Pintu Taubat. Al-ilmu ‘indallah..</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Delapan Pintu Surga Memanggil Abu Bakar</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tidak diragukan lagi, Abu Bakar adalah sahabat Nabi ﷺ yang paling
mulia. Ia adalah manusia paling mulia setelah para nabi dan rasul. Umat
Muhammad ﷺ yang paling dalam ilmunya, paling kuat tekadnya dalam
berjihad, paling bertakwa, dan paling banyak amalannya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Abu Bakar adalah orang yang paling banyak sedekahnya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Dari Umar bin al-Khattab radhiallahu ‘anhu:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Rasulullah ﷺ memerintahkan kami untuk bersedekah, maka kami pun
melaksanakannya. Aku berkata: ‘Semoga hari ini aku bisa mengalahkan Abu
Bakar’. Aku pun membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai Rasulullah
ﷺ bertanya, ‘Wahai Umar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’
Kujawab, ‘Semisal dengan ini’. Lalu Abu Bakar datang membawa seluruh
hartanya. Rasulullah ﷺ lalu bertanya, ‘Wahai Abu Bakar, apa yang kau
sisakan untuk keluargamu?’ Abu Bakar menjawab, ‘Ku tinggalkan bagi
mereka, Allah dan Rasul-Nya’. Umar berkata, ‘Demi Allah, aku tidak akan
bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya’.” (HR. Tirmidzi).</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Abu Bakar adalah orang yang dalam ilmunya dan teguh dalam berjihad. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata,</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Ketika Nabi ﷺ wafat, dan Abu Bakar menggantikannya. Banyak orang
yang kafir dari bangsa Arab. Umar berkata: ‘Wahai Abu Bakar,
bisa-bisanya engkau memerangi manusia padahal Rasulullah ﷺ bersabda, aku
diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan laa ilaaha illallah.
Barangsiapa yang mengucapkannya telah haram darah dan jiwanya, kecuali
dengan hak (jalan yang benar). Adapun hisabnya diserahkan kepada Allah?’</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Abu Bakar berkata, ‘Demi Allah akan kuperangi orang yang membedakan
antara shalat dengan zakat. Karena zakat adalah hak Allah atas harta.
Demi Allah jika ada orang yang enggan membayar zakat di masaku, padahal
mereka menunaikannya di masa Rasulullah ﷺ, akan kuperangi dia’. Umar
berkata, ‘Demi Allah, setelah itu tidaklah aku melihat kecuali Allah
telah melapangkan dadanya untuk memerangi orang-orang tersebut, dan aku
yakin ia di atas kebenaran’.” (HR. Bukhari dan Mulim).</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Abu Bakar adalah seorang yang pemaaf. Diriwayatkan dari Abu Darda radhiallahu ‘anhu, ia berkata,</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Aku pernah duduk di sebelah Nabi ﷺ. Tiba-tiba datanglah Abu Bakar
menghadap Nabi ﷺ sambil menjinjing ujung pakaiannya hingga terlihat
lututnya. Nabi ﷺ berkata, ‘Sesungguhnya teman kalian ini sedang gundah’.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Lalu Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, antara aku dan Ibnul
Khattab terjadi perselisihan, aku pun segera mendatanginya untuk meminta
maaf, kumohon padanya agar memaafkan aku namun dia enggan memaafkanku,
karena itu aku datang menghadapmu sekarang’.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Nabi ﷺ lalu berkata, ‘Semoga Allah mengampunimu wahai Abu Bakar
(sebanyak tiga kali)’. Tak lama setelah itu Umar menyesal atas
perbuatannya, dan mendatangi rumah Abu Bakar sambil bertanya, ‘Apakah di
dalam ada Abu Bakar?’ Namun keluarganya menjawab, tidak. Umar segera
mendatangi Rasulullah ﷺ. Sementara wajah Rasulullah ﷺ terlihat memerah
karena marah, hingga Abu Bakar merasa kasihan kepada Umar dan memohon
sambil duduk di atas kedua lututnya, ‘Wahai Rasulullah, demi Allah
sebenarnya akulah yang bersalah (sebanyak dua kali)’. Maka Rasulullah ﷺ
bersabda, ‘Sesungguhnya ketika aku diutus Allah kepada kalian, ketika
itu kalian mengatakan, ‘Engkau pendusta wahai Muhammad’. Sementara Abu
Bakar berkata, ‘Engkau benar wahai Muhammad’. Setelah itu dia membelaku
dengan seluruh jiwa dan hartanya. Lalu apakah kalian tidak jera
menyakiti sahabatku? (sebanyak dua kali)’. Setelah itu Abu Bakar tidak
pernah disakiti’.” (HR. Bukhari).</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Ketika mendengar Rasulullah ﷺ mengbarkan tentang pintu-pintu surga, Abu Bakar radhiallahu ‘anhu
pun menanggapi, “Wahai Rasulullah, Tidaklah sulit bagi seseorang untuk
dipanggil dari satu pintu itu. Adakah orang yang dipanggil dari semua
pintu itu?”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Nabi ﷺ menjawab, “Ada. Dan aku berharap engkau termasuk dari mereka wahai Abu Bakar.” (HR. Bukhari, No. 3666).</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Subhanallah… Abu Bakar mengganggap mudah bagi seseorang untuk
dipanggil dari satu pintu surga. Beliau mengucapkan ini bukan karena
sombong dan menganggap remeh. Namun itulah standar beliau. Menurut Abu
Bakar, apabila seseorang hanya fokus pada satu amalan saja dalam mengisi
hari-hari kehidupannya, maka itu adalah hal mudah. Seseorang yang fokus
hanya memperbanyak ibadah shalat saja, atau sedekah saja, atau puasa
saja. Itu adalah sesuatu yang ringan dalam pembagian waktunya menurut
Abu Bakar. Sehingga beliau bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang yang
lebih hebat lagi. Tentang yang lebih tinggi lagi kedudukannya. Dan
ternyata beliau adalah orangnya. Nabi ﷺ langsung yang mengabarkan
kepadanya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Semoga Allah ﷻ mengumpulkan kita bersama Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya di surga kelak.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Ket:<br />
(1) Gambaran surga yang terdapat dalam surat al-Waqi’ah</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Sumber:<br />
– Utsaimin, Muhammad bin Shaleh. 1433 H. Syarh Riyadush Shalihin. Riyadh: Madar al-Wathan li an-Nasyr.<br />
– Asma Abwab al-Jannah wa Abwab an-Nar: http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=17317</span></i></h3>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-34522453257076094502015-05-14T18:58:00.002-07:002015-07-02T19:21:48.725-07:00mengenai putra putri rasulullah<h3>
<span style="font-weight: normal;"><span style="line-height: 1.5em;">Pembicaraan tentang putra dan putri Rasulullah </span><i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i><span style="line-height: 1.5em;">
termasuk pembicaraan yang jarang diangkat. Tidak heran, sebagian umat
Islam tidak mengetahui berapa jumlah putra dan putri beliau atau siapa
saja nama anak-anaknya.</span></span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Enam dari tujuh anak Rasulullah terlahir dari ummul mukminin Khadijah binti Khuwailid <i>radhiallahu ‘anha</i>. Rasulullah memuji Khadijah dengan sabdanya,</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3 class="arab">
<span style="font-weight: normal;">قَدْ آمَنَتْ بِي إِذْ كَفَرَ بِي النَّاسُ وَصَدَّقَتْنِي
إِذْ كَذَّبَنِي النَّاسُ وَوَاسَتْنِي بِمَالِهَا إِذْ حَرَمَنِي
النَّاسُ وَرَزَقَنِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَدَهَا إِذْ حَرَمَنِي
أَوْلَادَ النِّسَاءِ</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">“Ia telah beriman kepadaku tatkala orang-orang kafir kepadaku, ia
telah membenarkan aku tatkala orang-orang mendustakan aku, ia telah
membantuku dengan hartanya tatkala orang-orang menahan hartanya tidak
membantuku, dan Allah telah menganugerahkan darinya anak-anak tatkala
Allah tidak menganugerahkan kepadaku anak-anak dari wanita-wanita yang
lain.” (HR Ahmad no.24864)</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Saat beliau mengucapkan kalimat ini, beliau belum menikah dengan Maria al-Qibtiyah.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Anak-anak Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i></span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Imam an-Nawawi <i>rahimahullah</i> berkata, “Rasulullah memiliki
tiga orang putra; yang pertama Qasim, namanya menjadi kunyah Rasulullah
(Abul Qashim). Qashim dilahirkan sebelum kenabian dan wafat saat berusia
2 tahun. Yang kedua Abdullah, disebut juga ath-Thayyib atau ath-Tahir
karena lahir setelah kenabian. Putra yang ketiga adalah Ibrahim,
dilahirkan di Madinah tahun 8 H dan wafat saat berusia 17 atau 18 bulan.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Adapun putrinya berjumlah 4 orang; Zainab yang menikah dengan Abu
al-Ash bin al-Rabi’, keponakan Rasulullah dari jalur Khadijah, kemudian
Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib, lalu Ruqayyah dan Ummu
Qultsum menikah dengan Utsman bin Affan.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Rinciannya adalah sebagai berikut:</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Putri-putri Rasulullah</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Para ulama sepakat bahwa jumlah putri Rasulullah ada 4 orang, semuanya terlahir dari rahim ummul mukminin Khadijah <i>radhiallahu ‘anha</i>.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Pertama, putri pertama Rasulullah adalah Zainab binti Rasulullah.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Zainab <i>radhiallahu ‘anha</i> menikah dengan anak bibinya, Halah
binti Khuwailid, yang bernama Abu al-Ash bin al-Rabi’. Pernikahan ini
berlangsung sebelum sang ayah diangkat menjadi rasul. Zainab dan ketiga
saudarinya masuk Islam sebagaimana ibunya Khadijah menerima Islam, akan
tetapi sang suami, Abu al-Ash, tetap dalam agama jahiliyah. Hal ini
menyebabkan Zainab tidak ikut hijrah ke Madinah bersama ayah dan
saudari-saudarinya, karena ikatannya dengan sang suami.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Beberapa lama kemudian, barulah Zainab hijrah dari Mekah ke Madinah
menyelamatkan agamanya dan berjumpa dengan sang ayah tercinta, lalu
menyusullah suaminya, Abu al-Ash. Abu al-Ash pun mengucapkan dua kalimat
syahadat dan memeluk agama mertua dan istrinya. Keluarga kecil yang
bahagia ini pun bersatu kembali dalam Islam dan iman. Tidak lama
kebahagiaan tersebut berlangsung, pada tahun 8 H, Zainab wafat
meninggalkan Abu al-Ash dan putri mereka Umamah.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Setelah itu, terkadang Umamah diasuh oleh kakeknya, Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.
Sebagaimana dalam hadis disebutkan beliau menggendong cucunya, Umamah,
ketika shalat, apabila beliau sujud, beliau meletakkan Umamah dari
gendongannya.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Kedua, Ruqayyah binti Rasulullah.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ruqayyah <i>radhiallahu ‘anha</i> dinikahkan oleh Rasulullah dengan sahabat yang mulia Utsman bin Affan<i> radhiallahu ‘anhu</i>.
Keduanya turut serta berhijrah ke Habasyah ketika musyrikin Mekah sudah
sangat keterlaluan dalam menyiksa dan menyakiti orang-orang yang
beriman. Di Habasyah, pasangan yang mulia ini dianugerahi seorang putra
yang dinamai Abdullah.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ruqayyah dan Utsman juga turut serta dalam hijrah yang kedua dari
Mekah menuju Madinah. Ketika tinggal di Madinah mereka dihadapkan dengan
ujian wafatnya putra tunggal mereka yang sudah berusia 6 tahun.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Tidak lama kemudian, Ruqoyyah juga menderita sakit demam yang tinggi.
Utsman bin Affan setia merawat istrinya dan senantiasa mengawasi
keadaannya. Saat itu bersamaan dengan terjadinya Perang Badar, atas
permintaan Rasulullah untuk mejaga putrinya, Utsman pun tidak bisa turut
serta dalam perang ini. Wafatlah ruqayyah bersamaan dengan kedatangan
Zaid bin Haritsah yang mengabarkan kemenangan umat Islam di Badar.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ketiga, Ummu Kultsum binti Rasulullah.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Setelah Ruqayyah wafat, Rasulullah menikahkan Utsman dengan putrinya yang lain, Ummu Kultsum <i>radhiallahu ‘anha</i>. Oleh karena itulah Utsman dijuluki <i>dzu nurain</i> (pemilik dua cahaya) karena menikahi dua putri Rasulullah, sebuah keistimewaan yang tidak dimiliki sahabat lainnya.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Utsman dan Ummu Kultsum bersama-sama membangun rumah tangga hingga
wafatnya Ummu Kultsum pada bulan Sya’ban tahun 9 H. Keduanya tidak
dianugerahi putra ataupun putri. Ummu Kultsum dimakamkan bersebelahan
dengan saudarinya Ruqayyah <i>radhiallahu ‘anhuma</i>.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Keempat, Fatimah binti Rasulullah.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Fatimah <i>radhiallahu ‘anha</i> adalah putri bungsu Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>. Ia dilahirkan lima tahun sebelum kenabian. Pada tahun kedua hijriyah, Rasulullah menikahkannya dengan Ali bin Abi Thalib <i>radhiallahu ‘anhu</i>.
Pasangan ini dikaruniai putra pertama pada tahun ketiga hijriyah, dan
anak tersebut dinamai Hasan. Kemudian anak kedua lahir pada bulan Rajab
satu tahun berikutnya, dan dinamai Husein. Anak ketiga mereka, Zainab,
dilahirkan pada tahun keempat hijriyah dan dua tahun berselang lahirlah
putri mereka Ummu Kultsum.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Fatimah adalah anak yang paling mirip dengan Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>
dari gaya bicara dan gaya berjalannya. Apabila Fatimah datang ke rumah
sang ayah, ayahnya selalu menyambutnya dengan menciumnya dan duduk
bersamanya. Kecintaan Rasulullah terhadap Fatimah tergambar dalam
sabdanya,</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3 class="arab">
<span style="font-weight: normal;">فاطمة بضعة منى -جزء مِني- فمن أغضبها أغضبني” رواه البخاري</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">“Fatimah adalah bagian dariku. Barangsiapa membuatnya marah, maka dia juga telah membuatku marah.” (HR. Bukhari)</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Beliau juga bersabda,</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3 class="arab">
<span style="font-weight: normal;">أفضل نساء أهل الجنة خديجة بنت خويلد، وفاطمة بنت محمد، ومريم بنت عمران، وآسية بنت مُزاحمٍ امرأة فرعون” رواه الإمام أحمد</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">“Sebaik-baik wanita penduduk surga adalah Khadijah binti Khuwailid,
Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, Asiah bin Muzahim, istri
Firaun.” (HR. Ahmad).</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Satu-satunya anak Rasulullah yang hidup saat beliau wafat adalah
Fatimah, kemudian ia pula keluarga Rasulullah yang pertama yang menyusul
beliau. Fatimah <i>radhiallahu ‘anha</i> wafat enam bulan setelah
sang ayah tercinta wafat meninggalkan dunia. Ia wafat pada 2 Ramadhan
tahun 11 H, dan dimakamkan di Baqi’.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Putra-putra Rasulullah</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Pertama, al-Qashim bin Rasulullah. Rasulullah
berkunyah dengan namanya, beliau disebut Abu al-Qashim (bapaknya
Qashim). Qashim lahir sebelum masa kenabian dan wafat saat usia dua
tahun.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Kedua, Abdullah bin Rasulullah. Abdullah dinamai juga dengan ath-Thayyib atau ath-Thahir. Ia dilahirkan pada masa kenabian.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ketiga, Ibrahim bin Rasulullah.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ibrahim dilahirkan pada tahun 8 H di Kota Madinah. Dia adalah anak terakhir dari Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, dilahirkan dari rahim Maria al-Qibthiyah <i>radhiallahu ‘anha</i>.
Maria adalah seorang budak yang diberikan Muqauqis, penguasa Mesir,
kepada Rasulullah. Lalu Maria mengucapkan syahadat dan dinikahi oleh
Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Usia Ibrahim tidak panjang, ia wafat pada tahun 10 H saat berusia 17
atau 18 bulan. Rasulullah sangat bersedih dengan kepergian putra
kecilnya yang menjadi penyejuk hatinya ini. Ketika Ibrahim wafat,
Rasulullah bersabda,</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3 class="arab">
<span style="font-weight: normal;">“إن العين تدمع، والقلب يحزن، ولا نقول إلا ما يُرْضِى ربنا، وإنا بفراقك يا إبراهيم لمحزونون” رواه البخاري</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">“Sesungguhnya mata ini menitikkan air mata dan hati ini bersedih,
namun kami tidak mengatakan sesuatu yang tidak diridhai Rab kami.
Sesungguhnya kami bersedih dengan kepergianmu wahai Ibrahim.” (HR.
Bukhari).</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Kalau kita perhatikan perjalanan hidup Rasulullah bersama
anak-anaknya, niscaya kita dapati pelajaran dan hikmah yang banyak.
Allah <i>Ta’ala</i> mengaruniakan beliau putra dan putri yang
merupakan tanda kesempurnaan beliau sebagai manusia. Namun Allah juga
mencoba beliau dengan mengambil satu per satu anaknya sebagaiman dahulu
mengambil satu per satu orang tuanya tatkala beliau membutuhkan mereka;
ayah, ibu, kakek, dan pamannya. Hanya anaknya Fatimah yang wafat setelah
Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Allah juga tidak memperpanjang usia putra-putra beliau, salah satu
hikmahnya adalah agar orang-orang tidak mengkultuskan putra-putranya
atau mengangkatnya menjadi Nabi setelah beliau. Bisa kita lihat, cucu
beliau Hasan dan Husein saja sudah membuat orang-orang yang lemah
terfitnah. Mereka mengagungkan kedua cucu beliau melebih yang
sepantasnya, bagaimana kiranya kalau putra-putra beliau dipanjangkan
usianya dan memiliki keturunan? Tentu akan menimbulkan fitnah yang lebih
besar.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Hikmah dari wafatnya putra dan putri Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> juga sebagai teladan bagi orang-orang yang kehilangan salah satu putra atau putri mereka. saat kehilangan anaknya, Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>
bersabar dan tidak mengucapkan perkataan yang tidak diridhai Allah.
Ketika seseorang kehilangan salah satu anaknya, maka Rasulullah telah
kehilangan hampir semua anaknya.</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya..</span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Sumber: Islamweb.net</span></h3>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-12523853146478096462015-05-14T18:56:00.000-07:002015-07-02T19:23:32.524-07:00Saad bin Abi Waqqash ra<h3>
<span style="font-weight: normal;">Saad bin Abi Waqqash adalah salah seorang sahabat yang paling pertama
memeluk Islam. Hanya beberapa orang sahabat saja yang mendahuluinya.
Abu Bakar ash-Shiddiq, Ali bin Abi Thalib, dan Zaid bin Haritsah <i>radhiallahu ‘anhu ajma’in</i>
merekala orangnya. Laki-laki Quraisy ini mengucapkan dua kalimat
syahadat ketika berusia 27 tahun. Di masa kemudian, ia menjadi tokoh
utama di kalangan sahabat. Dan termasuk 10 orang yang diberi kabar
gembira sebagai penghuni surga.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Nasab Saad bin Abi Waqqash</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Merupakan bagian penting dalam rekam jejak seseorang adalah nasab
keluarga. Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan karakter
seseorang. Ayah Saad adalah anak dari seorang pembesar bani Zuhrah.
Namanya Malik bin Wuhaib bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murah
bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah
bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Amir bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin
Ma’d bin Adnan.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Adnan adalah putra Nabi Ismail bin Ibrahim ‘<i>alaihimassalam</i>.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Malik, ayah Saad, adalah anak paman Aminah binti Wahab, ibu
Rasulullah ﷺ. Malik juga merupakan paman dari Hamzah bin Abdul Muthalib
dan Shafiyyah binti Abdul Muthalib. Sehingga nasab Saad termasuk nasab
yang terhormat dan mulia. Dan memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi
ﷺ.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ibunya adalah Hamnah binti Sufyan bin Umayyah al-Akbar bin Abdu
asy-Syams bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murah bin Ka’ab bin
Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah
bin Mudrikah bin Amir bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’d bin Adnan.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ketika Rasulullah ﷺ sedang duduk-duduk bersama para sahabatnya, beliau memuji dan mencandai Saad dengan mengatakan,</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3 class="arab">
<span style="font-weight: normal;">هَذَا خَالِي فَلْيُرِنِي امْرُؤٌ خَالَهُ</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">“Ini pamanku, maka hendaklah seseorang memperlihatkan pamannya
kepadaku.” (HR. al-Hakim 6113 dan at-Tirmidzi 3752. At-Tirmidzi
mengatakan hadist ini hasan).</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Masa Pertumbuhan </span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Saad dilahirkan di Mekah, 23 tahun sebelum hijrah. Ia tumbuh dan
terdidik di lingkungan Quraisy. Bergaul bersama para pemuda Quraisy dan
pemimpin-pemimpin Arab. Sejak kecil, Saad gemar memanah dan membuat
busur panah sendiri. Kedatangan jamaah haji ke Mekah menambah khazanah
pengetahuannya tentang dunia luar. Dari mereka ia mengenal bahwa dunia
itu tidak sama dan seragam. Sebagaimana samanya warna pasir gurun dan
gunung-gunung batu. Banyak kepentingan dan tujuan yang mengisi kehidupan
manusia.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Memeluk Islam</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Mengenal Islam sejak lahir adalah sebuah karunia yang besar. Karena
hidayah yang mahal harganya itu, Allah beri tanpa kita minta. Berbeda
bagi mereka yang mengenal Islam di tengah jalannya usia. Keadaan ini
tentu lebih sulit. Banyak batu sandungan dan pemikiran yang
membingungkan.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Saad bin Waqqash memeluk Islam saat berusia 17 tahun. Ia menyaksikan
masa jahiliyah. Abu Bakar ash-Shiddiq berperan besar mengenalkannya
kepada agama tauhid ini. Ia menyatakan keislamannya bersama orang yang
didakwahi Abu Bakar: Utsman bin Affan, Zubair bin al-Awwam, Abdurrahman
bin Auf, dan Thalhah bin Ubaidillah. Hanya tiga orang yang mendahului
keislaman mereka.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Dipaksa Meninggalkan Islam</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ketika Saad bin Abi Waqqash memeluk Islam, menerima risalah kerasulan
Muhammad ﷺ, dan meninggalkan agama nenek moyangnya, ibunya sangat
menentangnya. Sang ibu ingin agar putranya kembali satu keyakinan
bersamanya. Menyembah berhala dan melestarikan ajaran leluhur.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ibunya mulai mogok makan dan minum untuk menarik simpati putranya
yang sangat menyayanginya. Ia baru akan makan dan minum kalau Saad
meninggalkan agama baru tersebut.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Setelah beberapa lama, kondisi ibu Saad terlihat mengkhawatirkan.
Keluarganya pun memanggil Saad dan memperlihatkan keadaan ibunya yang
sekarat. Pertemuan ini seolah-olah hari perpisahan jelang kematian.
Keluarganya berharap Saad iba kepada ibunda.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Saad menyaksikan kondisi ibunya yang begitu menderita. Namun
keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya berada di atas segalanya. Ia
berkata, “Ibu… demi Allah, seandainya ibu mempunyai 100 nyawa. Lalu satu
per satu nyawa itu binasa. Aku tidak akan meninggalkan agama ini
sedikit pun. Makanlah wahai ibu.. jika ibu menginginkannya. Jika tidak,
itu juga pilihan ibu”.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ibunya pun menghentikan mogok makan dan minum. Ia sadar, kecintaan
anaknya terhadap agamanya tidak akan berubah dengan aksi mogok yang ia
lakukan. Berkaitan dengan persitiwa ini, Allah pun menurunkan sebuah
ayat yang membenarkan sikap Saad bin Abi Waqqash.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3 class="arab">
<span style="font-weight: normal;">وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ
لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا
مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ
مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS:
Luqman | Ayat: 15).</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Doanya Tidak Tertolak</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Saad bin Abi Waqqash adalah seorang sahabat Rasulullah ﷺ yang
memiliki doa yang manjur dan mustajab. Rasulullah ﷺ meminta kepada Allah
ﷻ agar doa Saad menjadi doa yang mustajab tidak tertolak. Beliau ﷺ
bersabda,</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3 class="arab">
<span style="font-weight: normal;">اللَّهُمَّ سَدِّدْ رَمَيْتَهُ، وَأَجِبْ دَعْوَتَهُ</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">“Ya Allah, tepatkan lemparan panahnya dan kabulkanlah doanya.” (HR. al-Hakim, 3/ 500).</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Doa Rasulullah ﷺ ini menjadikan Saad seorang prajurit pemanah yang hebat dan ahli ibadah yang terkabul doanya.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Seorang Mujahid</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Saad bin Abi Waqqash adalah orang pertama dalam Islam yang
melemparkan anak panah di jalan Allah. Ia juga satu-satunya orang yang
Rasulullah pernah menyebutkan kata “tebusan” untuknya. Seperti dalam
sabda beliau ﷺ dalam Perang Uhud:</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3 class="arab">
<span style="font-weight: normal;">اِرْمِ سَعْدُ … فِدَاكَ أَبِيْ وَأُمِّيْ</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">“Panahlah, wahai Saad… Tebusanmu adalah ayah dan ibuku.”( HR. at-Tirmidzi, no. 3755).</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ali bin Abi Thalib <i>radhiallahu ‘anhu</i> mengatakan, “Aku tidak
pernah mendengar Rasulullah ﷺ menebus seseorang dengan ayah dan ibunya
kecuali Saad. Sungguh dalam Perang Uhud aku mendengar Rasulullah
mengatakan,</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3 class="arab">
<span style="font-weight: normal;">اِرْمِ سَعْدُ … فِدَاكَ أَبِيْ وَأُمِّيْ</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">“Panahlah, wahai Saad… Tebusanmu adalah ayah dan ibuku.”( HR. at-Tirmidzi, no. 3755).</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Dan Saad sangat merasa terhormat dengan motivasi Rasulullah ﷺ ini.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Di antara keistimewaan lain, yang ada pada diri Saad bin Abi Waqqash
termasuk seorang penunggang kuda yang paling berani di kalangan bangsa
Arab dan di antara kaum muslimin. Ia memiliki dua senjata yang luar
biasa; panah dan doa.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Peperangan besar yang pernah ia pimpin adalah Perang Qadisiyah.
Sebuah perang legendaris antara bangsa Arab Islam melawan Majusi Persia.
3000 pasukan kaum muslimin beradapan dengan 100.000 lebih pasukan
negara adidaya Persia bersenjata lengkap. Prajurit Persia dipimpin oleh
palingma mereka yang bernama Rustum. Melaui Saad lah, Allah memberi
kemanangan kepada kaum muslimin atas negara adidaya Persia.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Umar Mengakui Amanahnya Dalam Memimpin</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Umar bin al-Khattab <i>radhiallahu ‘anhu</i> pernah mengamanahi
Saad jabatan gubernur Irak. Sebuah wilayah besar dan penuh gejolak.
Suatu ketika rakyat Irak mengadukannya kepada Umar. Mereka menuduh Saad
bukanlah orang yang bagus dalam shalatnya. Permasalahan shalat bukanlah
permsalahan yang ringan bagi orang-orang yang mengetahui kedudukannya.
Sehingga Umar pun merespon laporan tersebut dengan memanggil Saad ke
Madinah.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Mendengar laporan tersebut, Saad tertawa. Kemudian ia menanggapi
tuduhan tersebut dengan mengatakan, “Demi Allah, sungguh aku shalat
bersama mereka seperti shalatnya Rasulullah. Kupanjangkan dua rakaat
awal dan mempersingkat dua rakaat terakhir”.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Mendengar klarifikasi dari Saad, Umar memintanya kembali ke Irak.
Akan tetapi Saad menanggapinya dengan mengatakan, “Apakah engkau
memerintahkanku kembali kepada kaum yang menuduhku tidak beres dalam
shalat?” Saad lebih senang tinggal di Madinah dan Umar mengizinkannya.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Ketika Umar ditikam, sebelum wafat ia memerintahkan enam orang
sahabat yang diridhai oleh Nabi ﷺ -salah satunya Saad- untuk
bermusyawarah memilih khalifah penggantinya. Umar berkata, “Jika yang
terpilih adalah Saad, maka dialah orangnya. Jika selainnya, hendaklah
meminta tolong (dalam pemerintahannya) kepada Saad”.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Sikap Saad Saat Terjadi Perselisihan Antara Ali dan Muawiyah</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Saad bin Abi Waqqash menjumpai perselisihan besar yang terjadi pada
kaum muslimin. Antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, <i>radhiallahu ‘anhum ajma’in</i>.
Sikap Saad pada saat itu adalah tidak memihak kelompok manapun. Ia juga
memerintahkan keluarga adan anak-anaknya untuk tidak mengabarkan berita
apapun kepadanya.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Keponakannya, Hisyam bin Utbah bin Abi Waqqash, berkata kepadanya,
“Wahai paman, ini adalah 100.000 pedang (pasukan) yang menganggap
Andalah yang berhak menjadi khalifah”. Saad menjawab, “Aku ingin dari
100.000 pedang tersebut satu pedang saja. Jika aku memukul seorang
mukmin dengan pedang itu, maka ia tidak membahayakan. Jika dipakai untuk
memukul orang kafir (berjihad), maka ia mematikan”. Mendengar jawaban
pamannya, Hisyam paham bahwa pamannya, Saad bin Abi Waqqash sama sekali
tidak ingin ambil bagian dalam permasalahan ini. Ia pun pergi.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Wafat</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Saad bin Abi Waqqash termasuk sahabat yang berumur panjang. Ia juga
dianugerahi Allah ﷻ harta yang banyak. Namun ketika akhir hayatnya, ia
mengenakan pakaian dari wol. Jenis kain yang dikenal murah kala itu. Ia
berkata, “Kafani aku dengan kain ini, karena pakaian inilah yang aku
pakai saat memerangi orang-orang musyrik di Perang Badar”.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Saad wafat pada tahun 55 H. Ia adalah kaum muhajirin yang paling akhir wafatnya. Semoga Allah meridhainya.</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">Sumber:</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">
</span></h3>
<h3>
<span style="font-weight: normal;">http://islamstory.com/ar/%D8%B3%D8%B9%D8%AF-%D8%A8%D9%86-%D8%A3%D8%A8%D9%8A-%D9%88%D9%82%D8%A7%D8%B5</span></h3>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-54641403693049994122015-05-14T07:19:00.002-07:002015-07-02T19:23:55.658-07:00Kisah Tragedi Karbala dan syahid nya Imam Husein<br />
<header class="entry-header">
<h1 class="entry-title">
<i><img class="mfp-img" src="http://cdn.kisahmuslim.com/wp-content/uploads/2013/11/karbala6.jpg" style="max-height: 586px;" /> </i></h1>
<h1 class="entry-title">
<i>Kisah Tragedi Karbala dan syahid nya Imam Husein</i></h1>
</header><h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kisah Tragedi Karbala dan syahid nya Imam Husein – Allahumma
Shalli`ala Muhammad Wa ali Muhammad. Assalamu’alaika Ya Aba Abdillah,
Assalamu’alaika yabna Rasulullah, Assalamu’alaika yabna Amiiril
mukminiina wabna sayyidil washiyyin, Assalamu’alaika yabna Fathimata
sayyidati nisaail ‘alamiin, Assalamu’alaika Ya tsarallahi wabna tsarihi
wal witral mawtuuraa, Assalamu’alaika wa ‘alal arwa ihillati hallat bi
finaa ika, ‘Alaikum minni jami’an salamullahi abadaan ma baqiitu wa
baqiyallailu wannahaari.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Salam atas mu wahai Aba Abdillah, Salam atas mu wahai putera
Rasulullah, Salam atas mu wahai putera Amirul Mukminin, Salam atas mu
wahai putra Fathimah penghulu wanita sedunia, Salam atas mu wahai
Tsarallah wabna tsarih wal witral mawtur, Salam atas mu dan para arwah
yang berada di halamanmu, Salam dariku untuk semua, akan selalu
kuucapkan Salamullah atas mu sepanjang hidupku dan sekekal siang dan
malam.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Lima puluh tahun setelah jasad Rasulullah SAWW dibaringkan disamping
Masjid Nabawi, dunia Islam telah terbentang meliputi hampir setengah
bumi. Gembala-gembala onta kini berpesta pora di istana-istana. Mereka
telah menaklukkan Romawi dan Persia. Suara azan bergema mulai dari kota
Alexandria di Mesir sampai ke dusun-dusun kecil di Azerbaijan. Berkat
perjuangan Muhammad Rasulullah SAWW, orang-orang Arab yang miskin kini
menjadi penguasa dunia. Bangsa yang semula terasing disahara sekarang
menentukan sejarah umat manusia.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Di Madinah, tidak jauh dari para Rasul yang agung, putera pendiri
Islam tinggal dalam gubuk yang sederhana. Pada malam-malam yang dingin,
ia menghabiskan waktunya dalam ruku’ dan sujud. Zikirnya menyobek
kesepian malam, melantunkan lagu-lagu suci para Nabi. Lihatlah, ia
datang berziarah ke pusara kakeknya. Ia merintih, mengadukan keadaan
ummat yang Ia saksikan. Dalam gemerlap istana para penguasa, cahaya
Islam telah padam, dalam bentangan daerah kekuasaan mereka, kaum
mukminin yang saleh menderita karena penindasan. Istana-istana telah
didirikan dengan merampas hak orang-orang yang lemah. Anggur yang
diedarkan dalam cawan-cawan merah diperah dari keringat dan darah kaum
muslimin.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Musik-musik dimainkan dengan membungkam suara pejuang kebenaran.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Ia sampaikan kepada Nabi apa yang dilakukan umamatnya. Nabi pernah
berpesan agar ummatnya memelihara dua pusaka yang ditinggalkannya:
Kitabullah dan Keluarganya, Ahlul Bayt-nya. Sekarang Al-Qur’an hanya
tinggal bacaan. Para ulama sewaan memutarbalikkan maknanya. Lalu, dimana
keluarga Nabi yang agung, dimana bahtera Nabi Nuh (a.s.), dimana
gemintang petunjuk jalan ? Imam Ali (a.s.) dikhianati bekas pengikutnya.
Ketika ruku’ pedang menebas kepalanya dan darah membasahi jenggotnya.
Padahal di zaman Rasul yang agung, ketika ruku’ Imam Ali (a.s.)
menyerahkan sedekahnya kepada peminta-pemintanya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Masih terngiang ucapan Rasulullah kepada Imam Ali (a.s.), “Hai Ali,
tidak akan mencintaimu kecuali orang mukmin, dan tidak akan membencimu
kecuali orang munafik.” Ketika Imam Ali (a.s.) berperang tanding dengan
Amer bin Abdul Wudd di Khandaq, Nabi sujud dan berdo’a: “Ya Allah,
Engkau telah mengambil Ubaidah pada perang Badar dan Hamzah pada perang
Uhud, jangan Engkau mengambil Ali, jangan tinggalkan aku sendirian.”
Imam Ali menang, Rasulullah memeluknya, air mata, deras membasahi
pipinya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kini putera Imam Ali, Al-Husein mendengar para khatib melaknat
ayahnya di mimbar-mimbar. Imam Ali (a.s.) yang meruntuhkan benteng
Khaibar, yang memenangkan perang Badar, kini dicaci maki. Imam Ali,
suami puteri kesayangan Rasulullah dianggap murtad dari agama. Imam Ali
yang tidur di ranjang Nabi ketika Nabi berangkat hijrah, yang
mengantarkan hijrah keluarga Nabi dengan berjalan kaki ratusan kilo
meter sehingga melepuh kedua telapak kakinya, kini dimusuhi kaum
muslimin.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Imam Hasan (a.s.) bersedia berdamai asalkan Muawiyah menghentikan
kecaman terhadap ayahnya, Ia dikhianati. Muawiyah melanggar janji.
Bahkan Imam Hasan, penghulu surga ini diserang diatas kendaraannya dan
diracun oleh orang yang terdekat dengannya. Para pecinta Imam Ali
dikejar-kejar dan dianiaya. Lihatlah, Hujur bin Adi dan
sahabat-sahabatnya dikubur hidup-hidup. Puluhan orang jama’ah Masjid
dipotong tangannya karena tidak mau melaknat Imam Ali (a.s.).</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Imam Husein (a.s.) menangis, merintih di depan pusara kakeknya. Ia
mengadukan semua kezaliman ummat terhadap Ahlul Bayt dan para
pengikutnya. Dengarkan Al-Husein berkata kepada kakeknya, “Salam bagimu,
ya Rasulullah. Inilah aku, Al-Husein puteri fathimah. Kesayanganmua,
cucumu dan pusaka yang kau tinggalkan kepada umatmu. Saksikan, ya Nabi
Allah, mereka telah menghinaku, menyia-nyiakan aku, dan tidak menjagaku.
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Aku mengadu kepada mu, sampai aku bertemu dengan mu”. Kemudian Imam
Husein shalat beberapa rakaat. Setelah shalat, Ia berdo’a: “Ya Allah,
inilah kubur Nabi-Mu, Muhammad SAWW. Aku anak dari puteri Nabi-Mu. Telah
terjadi padaku peristiwa yang telah Engkau ketahui. Ya Allah, aku
mencintai kebaikan dan membenci kejahatan. Aku bermohon pada-Mu, wahai
pemilik keagungan dan kemuliaan, dengan hak kubur inidan penghuninya.
Pilihkan bagiku urusan yang Engkau ridhai, yang diridhai Rasul-Mu, yang
diridhai kaum mukminin”. Ia menangis terus sampai menjelang waktu subuh.
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Ia meletakkan kepalanya di atas pusara kakeknya sampai tertidur.
Tiba-tiba Ia melihat Nabi yang mulia datang, dikawal para Malaikat
disebelah kiri dan kanan, dimuka dan di belakang. Nabi merapatkan
Al-Husein ke dadanya dan mencium diantara kedua matanya, sambil berkata,
“Husein sayangku, seakan telah kulihat tubuhmu bersimbah darah,
terbantai di Karbala, ditengah-tengah ummat-ku. Waktu itu engkau
kehausan dan tidak diberi minum, engkau dahaga dan tidak dipuaskan.
Padahal mereka mengharap syafa’at-ku. Tidak, mereka sama sekali tidak
akan mendapat syafa’at-ku pada hari kiamat. Mereka binasa disisi Allah.
Kasihku, Husein, ayahmu, ibumu dan saudaramu menitipkan salam padaku,
mereka merindukannmu. Bagimulah derajat tinggi di surgayang tak tercapai
kecuali dengan kesyahidan mu”.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Di makam Rasulullah, Imam Husein berjanji untuk menegakkan kembali
Islam yang sebenarnya, Islam yang diajarkan oleh kakeknya. Islam yang
menentang kezaliman, Islam yang melawan penindasan, Islam kaum
mustadh’afin. Esoknya Ia menghimpun keluarganya, berangkat menuju Kufah.
kepergiannya mengguncangkan hati banyak sahabat Nabi.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Ummu Salamah, Ummul Mukminin, isteri Rasulullah SAWW mengantarkannya
dengan linangan air mata. Ummu Salamah terkenang saat ia bersama
Rasulullah. Dengarkan cerita Ummu Salamh: “Pada suatu malam Rasulullah
berbaring untuk tidur, kemudian bangun kembali dalam keadaan resah,
berbaring kembali lalu bangun kembali. Di tangannya ada segenggam tanah
merah. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Ia mencium tanah itu. Aku bertanya, tanah apakah ini ya Rasulullah ?,
Rasulullah menjawab, baru saja Jibril memberitakan padaku bahwa
Al-Husein akan terbunuh di Karbala. Inilah tanah, tempat darahnya
tumpah. Kemudian ia memberitakan padaku seraya berkata: Tanah ini
berasal dari tanah tempat Al-Husein akan terbunuh. Kalau tanah ini nanti
berubah menjadi darah, ketahuilah Al-Husein sudah terbunuh. Kemudian
aku menyimpan tanah itu didalam botol. Aku bertanya, hari itu hari
berkabung bila tanah ini telah berubah menjadi darah”.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Detik-detik Saat Darah Suci Mewarnai Tanah Karbala</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Suasana kota Kufah tercekam kezaliman dan ketidak-adilan, ajaran
Islam diselewengkan oleh penguasa zalim Ibnu Ziyad, Gubernur kepercayaan
Yazid bin Muawiyah. Penduduk Kufah tidak tahan menghadapi kenyataan
itu. Mereka mengirim surat kepada Imam Husein (a.s.), isinya
mengharapkan bimbingan ruhani dari cucu kesayangan Rasulullah SAWW.
Mereka berjanji akan membai’at kepadanya sebagai khalifah mereka.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Setelah melakukan ibadah haji, Imam Husein beserta rombongannya pergi
meninggalkan Makkah menuju Kufah untuk memenuhi harapan penduduk Kufah.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Menjelang senja tanggal 2 Muharram, Imam Husein dan rombongannya tiba
di suatu tempat kurang lebih 70 km dari kota Kufah, tempat itu adalah
Karbala. Di tempat itu Imam dan rombongannya berhenti. Selesai shalat
dan berdo’a, Imam memerintahkan rombongannya memancangkan kemah-kemah
untuk istirahat dan melepaskan lelah karena perjalanan yang cukup jauh.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Pengawasan yang begitu ketatnya oleh penguasa zalim, sehingga berita
keberangkatan Imam Husein (a.s.) dan rombongan terdengar oleh Gubernur
Kufah, Ibnu Ziyad mempersiapkan 4.000 orang yang merupakan pasukan
dengan peralatan perang yang lengkap untuk menghadang Imam Husein (a.s.)
dan rombongannya yang berjumlah 72 orang.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Matahari ketika itu sudah condong ke Barat, waktu Ashar sudah hampir
lewat untuk digantikan oleh maghrib. Di perkemahan Alhusain r.a. suasana
diliputi oleh kehausan dan kelesuan karena kekurangan air dan pangan.
Suasana panas terik di petang hari itu tambah mencekam. Alhusain r.a.
sendiri sedang duduk dengan tenang di depan kemahnya untuk sekedar
melepaskan lelah dan mengendorkan ketegangan pikiran. Ia sama sekali
tidak memperhatikan dan mengetahui apa yang sedang terjadi di kalangan
pasukan Ubaidillah. Ia tidak mengetahui, bahwa seorang kurir dari Kufah
telah datang membawa jawaban Ubaidillah bin Ziyad atas usul-usul yang
dikemukakannya melalui Umar bin Saad.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Dan lebih-lebih lagi ia tidak mengetahui apa isi surat jawaban
penguasa Kufah itu. Karena terlalu lelah dan payah, akhirnya Alhusain
r.a. jatuh tertidur.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Sitti Zainab, adik perempuan yang selalu berada tidak begitu jauh
dari tempatnya, tiba-tiba datang setengah berlari dan segera
membangunkannya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Kak Husain! Kak Husain!” kata Sitti Zainab sambil
menggoncang-goncangkan tangan kakaknya yang tertidur di depan kemahnya.
Alhusain r.a. yang terkejut karena dibangunkan dengan tiba-tiba itu
sebelum sempat menanyakan apa-apa yang telah ditukaskan oleh adiknya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Apakah kau tidak mendengar suara gemuruh yang makin mendekat itu?”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Suara Sitti Zainab yang mengandung ketakutan itu mendapat jawaban yang tenang dari kakaknya:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Adikku,” kata Alhusain r.a. sambil memandang dengan kasih sayang
kepada adik yang sangat disayanginyaitu, “Aku baru saja bermimpi bertemu
dengan kakek kita, Rasul Allah s.a.w.”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tanpa memperdulikan apa yang dikatakan oleh adiknya, Alhusain r.a.
kemudian melanjutkan: “Dalam mimpi tersebut beliau mengatakan kepadaku
demikian: ‘Wahai Husain, engkau akan datang menyusul aku!’…”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Mendengar mimpi kakaknya itu, Sitti Zainab tidak dapat menahan
perasaannya lagi. Sambil memukuli wajahnya sendiri ia berteriak-teriak:
“Aduh, alangkah celaka aku ini!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tetapi Alhusain r.a. tetap bersikap tenang, bahkan ia berusaha
menenteramkan adiknya dengan kata-kata: “Engkau tidak akan celaka,
Zainab. Diamlah, adikku. Tenanglah. Semoga Allah s.w.t. memberikan
rahmat-Nya kepada engkau!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Selesai mengucapkan kata-kata penenang bagi Sitti Zainab itu,
Alhusain r.a. kemudian berdiri dan berjalan menuju ke tempat adiknya,
yaitu Al-Abbas bin Ali. Kepada adik lelakinya itu Alhusain r.a.
memerintahkan untuk mengecek apa sebenarnya suara gemuruh itu dan apakah
memang benar bahwa suara itu adalah suara derap kuda-kuda musuh yang
datang untuk menyerang mereka. Tidak perlu lama Alhusain r.a. menunggu
jawaban, sebentar kemudian Al-Abbas bin Ali telah datang dengan
tergesa-gesa.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Musuh benar-benar telah mendekat dan siap untuk melakukan
penyerangan guna membinasakan rombongan kita!” Demikian dilaporkan oleh
Al-Abbas bin Ali.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Menerima laporan ini Alhusain r.a. segera mengirimkan seorang utusan
untuk menemui komandan pasukan penyerbu itu. Ia mengusulkan agar supaya
pertempuran ditunda sampai esok hari.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Berikanlah kesempatan kepada kami pada hari ini untuk melakukan
sholat dan ibadah kepada Allah s.w.t. untuk memohon do’a dan istighfar…”
Demikian kata Alhusain r.a. kepada komandan pasukan ibnu Ziyad itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Menghadapi usul yang tiba-tiba itu, Umar bin Saad kemudian melakukan
perundingan sebentar dengan komandan-komandan dan bawahannya dan
beberapa orang perwira. Akhirnya pertempuran yang hampir saja pecah pada
petang itu mereka mufakati untuk ditunda sampai esok pagi.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Malam hari itu juga setelah melakukan sholat Isya bersama-sama, maka
Alhusain r.a. yang tahu betul bahwa pertumpahan darah sudah tidak akan
bisa dielakkan lagi, segera mengumpulkan sahabat-sahabatnya yang masih
tetap setia. Orang tahu betul bahwa pertempuran yang akan terjadi itu
adalah sama sekali tidak seimbang. Tidak seorang pun di antara rombongan
Alhusain r.a. yang punya harapan untuk menang.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Delapan puluh orang, termasuk anak-anak dan perempuan, untuk
menghadapi empat batalyon pasukan yang terlatih dan lengkap
persenjataannya! Hanya suatu keajaiban saja yang mungkin bisa
membalikkan keadaan.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kepada sejumlah kecil sahabatnya itu berkatalah cucu Rasul Allah s.a.w. sebagai berikut:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Sungguh, belum pernah aku mengenal ada sahabat-sahabat yang melebihi
kesetiannya (kepadaku) daripada kalian ini. Demikian pula, aku belum
pernah tahu, ada suatu keluarga yang kebaikan hati mereka melebihi
daripada keluargaku ini. Semoga Allah s.w.t. memberikan imbalan yang
baik bagi kalian atas kebaikan dan kesetiaan kalian terhadap diriku…”
Demikian ucap Alhusain r.a. pada malam menjelang pertempuran di tempat
yang bernama Karbala itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Suasana hening, keprihatinan mencekam. Dengan beratapkan langit yang
cerah dan berbintang, kelompok kecil itu dengan sungguh-sungguh
memperhatikan Alhusain r.a.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Ketahuilah saudara-saudaraku,” kata Alhusain r.a. melanjutkan,
“bahwa aku memberikan ijin kepada kalian untuk berpisah dengan aku.
Karena itu, berangkatlah. Biarlah kita berpisah dalam keadaan yang baik.
Selamatkan diri kalian. Aku melepaskan kalian dengan baik dan tiada
lagi ikatan antara kalian dengan aku…”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kata-kata tersebut diucapkan dengan penuh rasa haru. Beberapa orang
lelaki tidak dapat menahan perasaannya, melelehkan airmata. Sedangkan
perempuan-perempuan yang merapatkan telinga di dinding tenda untuk
mendengarkan apa yang diucapkan Alhusain r.a., terisak-isak. Malahan ada
yang jadi histeris, berteriak-teriak melengking memecah kesepian malam.
Tetapi tanpa memperdulikan semuanya itu, berkatalah Alhusain r.a. lebih
jauh:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“… kini kita telah diselubungi oleh kegelapan malam. Nah, jadikan
kegelapan ini sebagai tabir yang kiranya dapat melindungi kalian dalam
perjalanan yang akan kalian lakukan. Aku mengharapkan agar tiap seorang
di antara kalian bersedia membawa dan menuntun salah seorang anggota
keluargaku. Kemudian pergilah menyebar di bumi Allah ini sehingga Allah
s.w.t. memberikan jalan keluar bagi kalian semua…”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Berhenti sejenak ia mereguk rasa haru yang tersendat dalam kerongkongannya untuk kemudian melanjutkan dengan kata-kata:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Hendaknya saudara-saudara mengetahui, bahwa pasukan musuh yang akan
datang menyerang (esok pagi) tidak lain tujuannya kecuali untuk mencari
aku. Kalau mereka kemudian sudah berhasil menangkap dan membunuh aku,
maka aku yakin mereka tidak akan lagi memperdulikan orang-orang lain…”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Perasaan para pendengar yang sudah lama tertekan mendengarkan
kata-kata Alhusain r.a. yang mengharukan itu akhirnya tidak dapat mereka
endapkan lagi, dengan serentak, seolah-olah ada suatu perintah ajaib,
mereka berseru:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Ya, Subhanallaaah!” Lalu kemudian menyusul beberapa orang yang
berkata dengan berbagai bentuk kalimat, tetapi satu juga maknanya
demikian:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Apa yang akan dikatakan orang kelak mengenai diri kami apabila kami
meninggalkan Imam dan pemimpin kami sebelum kami melepaskan sepucuk anak
panah dan belum menghunjamkan tombak dan menebaskan pedang-pedang kami
terhadap musuh-musuh kita? Apakah kami akan mengatakan bahwa kami telah
meninggalkan pemimpin kami, Alhusain, untuk menjadi umpan panah dan
sasaran tombak musuh? Dan kemudian jenazah pemimpin kami itu kami
biarkan dikoyak-koyak oleh binatang-binatang buas? Apakah kemudian kami
akan mengatakan bahwa kami telah lari untuk menyelamatkan diri kami agar
kami dapat terus hidup? Apa yang hendak kami katakan kepada kakekmu,
Rasul Allah s.a.w., apabila kami bertemu dengan beliau di alam baqa
nanti? Dan bagaimana pertanggungan jawab yang harus kami berikan kepada
Allah s.w.t….?”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Suasana tenang yang mula-mula bersifat monolog mendengarkan ucapan
Alhusain r.a. sekarang berubah menjadi ucapan reaksi bermacam-macam.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Demi Allah,” kata beberapa orang, “kami tidak akan melakukan
perbuatan demikian itu. Kami telah bertekad bulat untuk mengurbankan
jiwa raga dan harta kami bahkan juga keluarga kami untuk bertempur
bersama-sama dengan engkau sehingga kita bersama-sama menemui tempat
yang memang disediakan untuk kita. Kami tidak dapat membayangkan, betapa
buruknya kehidupan kami sepeninggal engkau!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Bahkan salah seorang sahabat Alhusain r.a. itu dengan suara paling
keras mengatakan: “Demi Allah, kami tidak akan berpisah dengan engkau
selama pedangku masih berada di tanganku!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tidak dapat lagi Alhusain r.a. yang keras hati itu menahan airmata
harunya mendengarkan kata-kata penuh keberanian yang dilandasi oleh
ketulusan dan kecintaan pada dirinya itu. Melihat Alhusain r.a.
meneteskan airmata, suasana emosionil penuh keberanian itu berubah
menjadi tangis bersama. Bukan tangis hati yang kecut, tetapi ungkapan
kesatuan perasaan yang tak dapat dibendung.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tetapi Alhusain r.a. segera menyadari, bahwa malam itu tidak boleh
dihabiskan dengan ungkapan emosi. Besok pagi telah menunggu tugas berat
dan menentukan. Segera dimintanya segenap anggota rombongan untuk
beristirahat dan sebagian orang lagi berjaga-jaga bergantian. Malam
makin mendalam, sunyi makin mencekam. Ternyata orang-orang dewasa hampir
tak ada yang dapat memejamkan mata. Mereka bukan dihinggapi kengerian,
tetapi masing-masing dalam batin maupun ucapan menyampaikan do’a dan
berzikir ke hadirat Yang Maha Esa. Mereka mohon agar iman mereka
diteguhkan untuk menghadapi cobaan yang sudah menunggu di ambang pagi
hari esok.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Di tengah-tengah kesepian yang mencekam di perkemahan Alhusain r.a.
dan rombongannya itu, tiba-tiba memecah suara teriakan yang memilukan.
Suara yang keluar dari kerongkongan seorang wanita itu seperti suatu
keluhan:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Ah, Husain, pemimpin kami, pemuka yang jadi harapan kami! Oh,
alangkah menyedihkan hidupku ini. Alangkah baiknya apabila aku mati
daripada harus memikul beban kesedihan ini. Datang kini perasaanku oleh
wafat Rasul Allah s.a.w., berpulangnya Sitti Fatimah bundaku,
meninggalnya ayahku dan matinya saudaraku Alhasan…”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Orang-orang segera mengetahui bahwa suara memilukan itu adalah
keluhan Sitti Zainab, puteri Sitti Fatimah r.a. dan adik kandung
Alhusain r.a. sendiri.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">CERITA ALI ZAINAL ABIDIN</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Peristiwa menjelang pertempuran Karbala ini telah diceritakan pula
oleh Ali Zainal Abidin r.a., putera Alhusain r.a. yang malam itu masih
belum lepas sama sekali dari serangan penyakit. Tentang jeritan pada
malam menjelang pertempuran di Karbala yang terlontar dari mulut
bibinya, Sitti Zainab menurut Ali Zainal Abidin itu adalah sebagai
berikut:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Pada malam hari pada waktu keesokan harinya ayahku gugur di Karbala,
aku sedang duduk termenung dalam keadaan sakit. Ketika itu bibiku
berada di sampingku. Dalam kesunyian itu tiba-tiba aku dan bibiku
mendengar suara ayahku, Alhusain yang berada di kemahnya,
mengumandangkan suatu syair. Dengan suara terputus-putus bersyairlah
ayahku demikian:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Oh, zaman.<br />
Alangkah buruk engkau sebagai teman.<br />
Betapa banyak peristiwa sedih telah terjadi.<br />
Pada pagi dan petang hari.<br />
Peristiwa-peristiwa yang menimpa para sahabat<br />
yang menuntut balas terbunuhnya keluarga.<br />
Dan engkau, wahai zaman, tidak puas dengan pengganti<br />
menuntut terus tiada henti.<br />
Sesungguhnya, Segala urusan kembali pada Yang Maha Esa.<br />
Semua makhluk hidup menempuh jalan itu juga.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Mendengar syair ayahku yang diucapkannya berulang kali, terasa
tenggorokanku makin kering dan tak dapat lagi aku menahan airmataku.
Demikian pula bibiku yang hampir selalu berada di dekatku yang juga
turut mendengar alunan sajak ayahku yang lebih menyerupai ratapan itu
akhirnya menangis pula. Ia tiba-tiba berteriak, melompat berdiri dan
pergi tanpa kerudung menuju ke kemah ayahku. Lalu aku mendengar ia
berkata kepada ayahku:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Oh, Husain, kakakku. Engkau akan meninggalkan aku. Coba kalau ajal mengakhiri hidupku ini!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Adikku Zainab,” terdengar suara ayahku menjawab dengan suara lemah
lembut dan menyejukkan, “jangan biarkan dirimu dipengaruhi oleh syaithan
yang memang berusaha menghabiskan kesabaranmu …”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Kakakku Husain,” sahut bibiku dengan suara isakan tangisnya, “semoga jiwaku menjadi tebusan bagimu.”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Rupanya ayahku sangat terharu sehingga tidak dapat menahan tetesan
airmatanya mendengar ungkapan kasih sayang adiknya itu. Berkatalah
beliau kemudian:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Adikku, teguhkanlah imanmu kepada Allah s.w.t. Serahkan nasibmu
kepada-Nya. Ketahuilah adikku, semua makhluk di permukaan bumi ini pasti
(pada suatu waktu) akan mati. Demikian pula segenap penghuni langit
tidak akan hidup abadi. Segala sesuatu pasti akan mengalami
kemusnahannya, kecuali Allah s.w.t. Bukankah ayahku lebih baik
daripadaku? Ibuku lebih baik daripadaku? Demikian pula saudaraku adalah
lebih baik daripada aku? Mereka semua itu telah pergi mendahului aku.
Hendaklah aku dan semua orang beriman menjadikan Rasul Allah s.a.w.
sebagai contoh dan tauladan dari kehidupannya …”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Aku masih ingat, ayahku mengakhiri kata-katanya pada malam itu dengan mengucapkan:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Adikku, aku minta engkau bersumpah di hadapanku. Dan aku harapkan
agar engkau menepati sumpahmu itu. Yaitu, apabila aku gugur, maka
janganlah engkau mengoyak-koyak bajumu dan memukuli wajahmu. Jangan pula
kau mendoakan kehancuran dan kecelakaan karena hilangnya aku …”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Itulah salah satu peristiwa yang diingat dan dikisahkan oleh Ali
Zainal Abidin r.a. mengenai malam menjelang terjadi malapetaka Karbala.
Ia masih muda. Tetapi orang mengenalnya sebagai anak yang cerdas.
Peristiwa itu sangat berkesan pada dirinya. Sebab pada malam itulah
rupanya ia mendengar suara ayahnya yang terakhir pada malam hari. Anak
yang masih muda itu telah ikut merasakan suatu keadaan yang sedang
mengancam rombongan yang dipimpin oleh ayahnya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Malam itu ternyata cepat berlalu dengan iringan do’a dan zikir para
anggota keluarga dan sahabat-sahabat Alhusain r.a. Sedang di suatu
tempat yang tidak seberapa jauh letaknya, seperti harimau lapar, menanti
suatu pasukan yang bersenjata lengkap untuk menyergap rombongan yang
kecil ini. Anggota pasukan itu menyalakan api untuk sekedar mengurangi
kedinginan malam di Karbala.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Sementara sakit Ali Zainal Abidin r.a. bertambah berat. Sitti Zainab
yang selalu mendampinginya tidak dapat menahan kepedihan hati dan
kebingungannya. Sebentar-sebentar dirabanya dahi anak itu. Panas tidak
makin mereda. Bibir yang mungil dan biasa kemerah-merahan, sekarang
nampak kering dan pecah-pecah.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Minum…,” terdengar suara lirih dari tenggorokan yang telah kering
itu. Makin tersayat hati Sitti Zainab mendengar permintaan kemenakannya
itu. Sebab air sudah tidak ada lagi. Girab dan pundi air telah kering
kerontang. Sedangkan hanya beberapa puluh meter saja terdapat air yang
melimpah-limpah dari sungai Euphrat. Tetapi air itu dijaga keras oleh
suatu pasukan yang lebih takut kepada ancaman Ubaidillah bin Ziyad
daripada ketakutan mereka kepada Allah s.w.t. Satu-satunya yang dapat
dilakukan oleh Sitti Zainab adalah memberikan harapan dan meneguhkan
iman anak yang dicintainya itu. Ia hanya dapat memohonkan do’a kepada
Allah s.w.t. dan berpesan: “Sabarlah anakku. Tahankan sebentar
kehausanmu!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Belum cukup menghadapi Ali Zainal Abidin yang tengah disiksa
kesakitan dan kehausan, maka di sampingnya tergeletak anak bayi yang
masih belum lepas susu. Bayi itu adalah Ali Al-Asghar, adik Ali Zainal
Abidin. Pilu mendengar tangis anak kecil yang kehausan. Untuk sekedar
memenuhi permintaan anak yang belum tahu apa-apa itu Sitti Zainab
memasukkan dalam mulut Ali Al-Asghar itu secarik kain. Anak tersebut
kemudian menghisap-hisap ujung kain sehingga terlena untuk kemudian
tertidur sebentar. Tetapi itu tidak berlangsung lama, karena kehausan
kembali mencekam dan terdengar tangisnya yang memilukan.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">10 MUHARRAM TIBA</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kalau ada suatu keajaiban bisa terjadi, maka anggota rombongan
Alhusain r.a. pada tanggal 9 Muharram tersebut mengharapkan agar
matahari tidak terbit esok hari.Tetapi apakah artinya? Matahari tidak
terbit lagi tetapi tetap diancam oleh maut karena kelaparan dan
kehausan? Tidak ada pilihan lain. Menyongsong fajar tanggal 10 Muharram
yang membawa pertempuran dengan pasukan Kufah maupun menyongsong
kehausan yang makin mencekam adalah sama beratnya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Akhirnya fajar tanggal 10 Muharram menyingsing juga. Dua kelompok
manusia saling berhadapan. Satu kelompok besar bersenjata lengkap,
berhadapan sekelompok kecil rombongan cucu Rasul Allah s.a.w. Satu
kelompok mewakili kekuasaan duniawi yang sewenang-wenang, sedangkan
kelompok lain mewakili keimanan dan keturunan yang mulia. Umar bin Saad
memimpin pasukan yang berjumlah tak kurang dari 4.000 orang, berhadapan
dengan pengikut-pengikut setia Alhusain r.a. yang hanya terdiri dari 72
orang, yaitu 32 prajurit penunggang kuda dan 40 orang prajurit pejalan
kaki. Selebihnya hanya terdiri dari anak-anak dan perempuan-perempuan.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tetapi Alhusain r.a. sama sekali tidak merasa kecil hati dengan
anggota pasukannya yang hanya berjumlah 72 orang itu. Dengan anggun ia
melihat pasukannya yang sudah siap untuk mengorbankan segala-galanya.
Kemudian ia memandang ke depan pada pasukan musuh yang berjumlah ribuan.
Dalam hati kecilnya Alhusain r.a. sudah tahu, bahwa betapapun
keberanian anggota-anggota pasukannya, mereka tidak akan bisa menang
menghadapi musuh yang jauh lebih kuat itu. Tetapi ia sudah bertekad
untuk lebih baik mati bercermin bangkai daripada hidup berkalang tanah.
Kemudian ia mengucapkan do’a dengan suara tenang:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Ya Allah. Engkaulah tempatku berlindung dalam kesusahan. Engkau
tempat aku meletakkan harapan dalam penderitaan. Betapa banyak sudah
kesukaran yang melemahkan jiwa yang telah Kau timpakan atas diri kami
yang kemudian Engkau angkat. Ya Allah, sesungguhnya Engkaulah pemberi
nikmat dan Engkaulah, wahai Tuhanku, pemilik semua kebaikan.”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Semua anggota pasukannya dengan penuh khidmat mendengarkan
pemimpinnya itu mengucapkan do’a. Sedikitpun tidak nampak wajah kecut
dan ketakutan.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Selesai memanjatkan do’a itu kemudian Alhusain r.a. tegak memandang
ke hadapannya pada pasukan musuh yang dipimpin oleh Umar bin Saad.
Pasukan yang sebagian besar terdiri dari orang-orang Kufah yang beberapa
waktu sebelumnya telah menyatakan bai’at dan sumpah setianya kepada
Alhusain r.a. Dengan suara lantang kemudian cucu Rasul Allah s.a.w. itu
berseru kepada mereka:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Wahai para ahli Irak! Dengarkanlah kata-kataku ini. Jangan kalian
cepat-cepat melakukan serangan terhadap kami sebelum kalian mendengar
apa yang akan aku ucapkan ini. Jika kalian insaf dan dapat membenarkan
apa yang kukatakan nanti, pasti hidup kalian akan lebih berbahagia …”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Rupanya permintaan Alhusain r.a. itu diperhatikan benar-benar oleh
Umar bin Saad. Melihat ini kemudian Alhusain r.a. dengan suara penuh
wibawa melanjutkan:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Tetapi sebaliknya, kalau kalian tidak juga mau insaf dan sadar
sehingga kalian tidak bersedia menerima kebenaran yang aku sampaikan,
maka kami persilahkan kalian mengerahkan semua tenaga dan kekuatan
kalian. Kemudian gempurlah kami; jangan ditunda-tunda lagi!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Suara Alhusain r.a. penuh wibawa itu rupanya membuat Umar bin Saad
dan anggota-anggota pasukannya tertegun. Sebelum mereka sadar tentang
apa yang harus mereka lakukan, maka tiba-tiba Alhusain r.a. melanjutkan
mengucapkan kata-katanya dengan mengutip ayat 196 surat Al A’raf yang
(terjemahannya) berbunyi:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Sesungguhnya pelindung kami adalah Allah yang telah menurunkan
Kitab-Nya, dan Allah juga yang melindungi orang-orang yang soleh.”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Suara Alhusain r.a. tersebut menggema di tengah padang pasir pada
fajar yang sangat cerah itu. Ternyata bukan saja pasukan Umar bin Saad
dan pasukannya sendiri, tetapi juga perempuan-perempuan yang ada dalam
kemah-kemah dapat mendengarkan apa yang dikatakan oleh putera Sitti
Fatimah Azzahra r.a. itu. Sitti Zainab bersama kawan-kawannya ketika
mendengar apa yang dikatakan oleh Alhusain r.a. terhadap musuhnya itu
tidak lagi dapat menyembunyikan perasaan mereka. Gema suara Alhusain
r.a. disambut isakan tangis dan sedu-sedan dari kemah-kemah. Rupanya
tangis dan isak itu terdengar juga oleh Alhusain r.a. Ia nampaknya ingat
pada apa yang pernah dikatakan oleh pamannya, ibnu Abbas pada dirinya
sebelum ia meninggalkan Mekah yang berbunyi sebagai benkut:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Oh, Husain! Jika engkau harus juga berangkat ke Kufah, janganlah kau
membawa wanita dan anak-anakmu yang masih kecil. Sungguh Husain, aku
khawatir kalau engkau sampai terbunuh seperti yang pernah dialami oleh
Usman ketika ia mati dibunuh di hadapan mata isterinya.”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Alhusain r.a. kemudian sadar dari renungannya. Segera ia perintahkan
anaknya Ali Al-Akbar dan Al-Abbas untuk menyuruh diam orang-orang
perempuan itu dari tangisan mereka. Tidak bisa disangsikan, nampaknya
tangis para wanita itu sangat mempengaruhi perasaan Alhusain r.a. Sebab
begitu perempuan-perempuan itu menghentikan tangisnya, berkatalah
Alhusain lebih lanjut:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Saudara-saudara, kenalilah aku ini. Perhatikanlah siapa aku ini!”
Katanya sambil menunjuk dirinya sendiri. “Lalu kembali tanyakan pada
diri kalian. Dengarkan suara hati nuranimu. Ketuklah hati kecilmu
sendiri dan kemudian pikirlah baik-baik. Pantaskah, layakkah bagi kalian
untuk membunuh aku dan menginjak-injak kehormatan diriku? Bukankah aku
ini putera Sitti Fatimah Azzahra. Puteri junjungan Rasul Allah s.a.w.?
Dan bukankah aku ini putera Ali bin Abitholib, seorang mu’min yang
pertama beriman kepada Allah dan Rasul-Nya? Bukankah kalian juga tahu
bahwa Hamzah bin Abdul Mutholib, seorang pemimpin dari para syahid
adalah paman ayahku? Demikian pula Ja’far bin Abitholib yang telah mati
syahid itu adalah pamanku!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Orang-orang, baik rombongan Alhusain r.a. maupun musuh mereka nampak
terpukau oleh kata-kata Alhusain r.a. yang berkata selanjutnya:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Tidakkah kalian pernah mendengar sabda Rasul Allah s.a.w. mengenai
diriku dan diri kakakku Alhasan, ketika beliau mengatakan bahwa “kalian
berdua adalah pemimpin para pemuda ahli surga dan cahaya mata
orang-orang ahli-sunnah? Tidaklah itu semua cukup menjadi penghalang
bagi kalian untuk menghalangi kalian untuk jangan sampai menumpahkan
darahku?”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tetapi melihat mata Umar bin Saad dan anggota pasukannya yang tidak
dapat menyetujui ucapan Alhusain r.a. itu maka putera Sitti Fatimah
Azzahra r.a. dengan nada agak meninggi setengah berteriak berkata:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Jika kalian masih juga merasa ragu terhadap apa yang telah
kukatakan; jika kalian masih bimbang bahwa aku ini benar-benar anak
puteri Rasul Allah s.a.w., boleh aku jelaskan. Demi Allah, tidak ada
lagi baik di Timur maupun di Barat seorang putera dari puteri Rasul
Allah s.a.w., selain daripada aku!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Suasana makin tegang, karena nampaknya walaupun Alhusain r.a. sudah
mencoba meyakinkan dan membuka hati lawannya, mereka masih tetap
berkeras untuk siap menyergap. Tetapi Alhusain r.a. dengan tenang tetap
meneruskan pidatonya dengan berkata lagi:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Apakah kalian menuntut aku sebagai suatu pembalasan karena aku telah
membunuh seorang di antara kalian? Ataukah kalian mengejar aku karena
aku telah menghabiskan hartamu?”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Dengan pandangan tajam Alhusain r.a. melihat pada wajah-wajah musuh
yang tidak seberapa jauh berada di hadapannya itu. Banyak di antara
wajah-wajah yang ditatapnya itu yang dikenalnya. Tiap pandangan Alhusain
r.a. bertatapan dengan pandangan orang yang dilihatnya, maka musuh itu
menundukkan kepala. Mereka tak mampu dan tak berani menatap pandangan
putera Sitti Fatimah Azzahra r.a. tersebut. Sebab Alhusain r.a. mengenal
mereka. Tidak sedikit di antara yang dikenalnya itu adalah orang-orang
yang pernah menyatakan kesetiaan mereka kepadanya. Alhusain r.a. sambil
menunjuk kepada beberapa orang mengatakan:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Hai fulan …, kau anu … Bukankah kalian telah pernah menulis surat
kepadaku dengan mengatakan bahwa ‘tanaman telah menghijau dan buahnya
sudah matang?’ Bukankah kalian juga yang pernah menulis bahwa ‘sudah
waktunya aku datang di Kufah untuk mempersiapkan tentara yang bersedia
membela aku?’ …”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Sungguh, kata-kata Alhusain r.a. ini menggetarkan. Karena bukan saja
yang dikatakannya itu adalah benar, tetapi juga benar-benar menembus
jantung orang-orang yang disebutnya itu. Kata-kata Alhusain r.a. itu
rasanya sudah merupakan tusukan senjata-senjata pertama yang menembus
ulu hati-kecil orang-orang Kufah itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Meskipun cukup panjang pidato Alhusain r.a., kedua pasukan yang
sebenarnya sudah siap untuk saling menyergap itu seolah-olah terpukau.
Padahal tombak telah diacungkan dan pedang telah dihunus. Bagi musuh
Alhusain r.a., pidatonya itu seolah-olah merupakan suara seorang hakim
yang siap mengadili mereka. Kata-katanya adalah tuduhan-tuduhan yang
kuat sekali dasarnya. Tak seorang pun yang bergerak dan menyahut selama
cucu Rasul Allah s.a.w. itu menyampaikan kata-katanya dengan bahasa yang
terus terang dan penuh kebenaran. Tetapi kalimat-kalimat terakhir yang
diucapkan oleh Alhusain r.a. itu ternyata tidak dapat lagi mereka
tahan-tahan. Beberapa orang kemudian mengeluarkan teriakan-teriakan
untuk mengganggu dan mengacaukan pidato Alhusain r.a. Mereka malu
terhadap apa yang diungkapkan oleh Alhusain r.a. itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">ALHURR BIN YAZID INSAF</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Hiruk-pikuk di kalangan anggota pasukan Kufah itu makin menjadi-jadi,
sebab banyak di antara mereka yang terkena oleh kata-kata Alhusain r.a.
Tetapi ternyata salah seorang di antara anggota pasukan itu, yang tidak
lain adalah Alhurr bin Yazid telah menerima kata-kata Alhusain r.a. itu
dengan penuh kesadaran. Selama itu memang dia termasuk di antara salah
seorang anggota pasukan Umar bin Saad yang mendengarkan dengan tekun
pidato Alhusain r.a. Di tengah-tengah hiruk-pikuk suara mereka yang
mengacau amanat Alhusain r.a., maka Alhurr tiba-tiba bergerak mendatangi
komandan pasukannya, yaitu Umar bin Saad.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Apakah engkau akan berperang dengan sekelompok orang itu?” Tanya Alhurr bin Yazid kepada Umar bin Saad.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Ya! Demi Allah, aku akan menggempur dia. Sekurang-kurangnya sampai
kepalanya jatuh dan tangannya melayang!” Jawab komandan pasukan, Umar
bin Saad itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Apakah engkau tidak setuju dengan salah satu dari tiga saran yang
telah dikemukakan oleh Alhusain itu?” tanya Alhurr bin Yazid lagi.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Demi Allah,” jawab Umar bin Saad dengan mata memandang ke bawah dan
suara agak dilirihkan, “jika sekiranya kekuasaan ada di tanganku, tentu
saja aku akan menerimanya. Tetapi Kepala Daerah, Ibnu Ziyad. tidak mau
menerima (saran Alhusain) itu.”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Mendengar jawaban dari atasannya itu Alhurr tertegun sebentar dan
kemudian dengan pelan-pelan mundur. Setelah beberapa langkah mudur ia
membalikkan badan kuda yang ditungganginya dan berjalan menuju ke arah
berkumpulnya pasukan Alhusain r.a. badannya terasa gemetar karena
menahan perasaan berat. Baik pasukan dari Kufah maupun rombongan
Alhusain r.a. melihat peristiwa ini dengan penuh tanda tanya. Suasana
sunyi senyap, yang terdengar hanya dengus kuda-kuda pasukan dari Kufah
dan langkah-langkah kuda Alhurr bin Yazid yang menuju ke arah Alhusain
r.a. Tiba-tiba, seorang anggota pasukan Kufah yang tidak dapat lagi
melihat keadaan yang aneh itu setengah berteriak berkata kepada Alhurr:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Demi Allah, belum pernah selama ini aku melihat engkau bertindak demikian dalam suatu peperangan…”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Semua mata diarahkan kepada orang yang mengatakan kata-kata tersebut. Kemudian ia melanjutkan kata-katanya:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Sungguh, kalau aku ditanyai orang, siapakah orang Kufah yang paling
gagah berani? Hmmm, maka tanpa ragu-ragu lagi aku akan menjawab: ‘Yang
paling gagah di antara perajurit Kufah adalah Alhurr bin Yazid’ …”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Mendengar kata-kata orang itu maka Alhurr yang memandang dan berjalan
menuju ke tempat Alhusain r.a. kemudian berhenti dan berpaling ke arah
datangnya suara itu. Di hadapan anggota-anggota pasukan Umar bin Saad
kemudian Alhurr bin Yazid berkata dengan suara lantang:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Demi Allah. Aku telah menyuruh hatiku untuk melakukan pilihan satu
di antara dua: surga atau neraka. Dan hasilnya, aku tidak akan
mengutamakan sesuatu yang lain di atas surga. Ya, walaupun untuk
mendapatkan itu aku harus dicincang dan dibakar hidup-hidup …!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Selesai mengucapkan kata-kata itu, sebelum pasukan Umar bin Saad
dapat berbuat sesuatu, Alhurr telah membalikkan lagi badan kudanya dan
segera memacu tunggangannya itu cepat-cepat menuju ke tempat Alhusain
r.a. Tepat di depan Alhusain r.a. kuda itu dihentikannya. Segera ia
terus dan dengan emosi ia mengatakan kepada cucu Rasul Allah s.a.w.
tersebut:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Wahai putera Rasul Allah s.a.w. semoga Allah menjadikan diriku ini sebagai penebusmu dalam bahaya.”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Alhusain r.a. belum lagi sempat menyahut dan masih terheran-heran,
tetapi Alhurr sudah melanjutkan kata-katanya dengan mengucapkan:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“… akulah orangnya yang menyebabkan engkau tidak dapat kembali pulang
ke Hejaz untuk menyelamatkan dirimu. Akulah yang terus menekan engkau
sehingga engkau tiba di tempat ini dan menghadapi keadaan seperti ini.
Demi Allah, ya putera Rasul Allah, aku telah melaksanakan tugas itu
dengan suatu keyakinan, bahwa mereka akan menerima salah satu dari tiga
saran yang telah kau ajukan itu. Aku mempunyai keyakinan bahwa mereka
tidak akan menolak seluruh saranmu itu. Ya Allah, kalau saja aku tahu
bahwa mereka pasti tidak akan mau menerima saran-saran yang kau ajukan
itu, tentu mulai dari kemarin itu juga aku tidak akan sudi menjalankan
perintah untuk menghalang-halangi kau!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kata-kata tersebut disampaikan oleh Alhurr dengan emosi dan keras
sehingga terdengar oleh kedua kelompok pasukan itu. Dengan suara yang
jelas dan tegas kemudian ia melanjutkan:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Kini, Alhusain, aku datang kepdamu untuk menyatakan taubatku
terhadap tindakan yang telah aku lakukan itu sehingga menempatkan engkau
dalam keadaan sesulit ini. Sekarang aku menyediakan jiwa dan ragaku
untuk memberikan bantuan padamu sehingga aku mati di hadapanmu!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Pernyataan Alhurr bin Yazid itu disambut dengan suara gemuruh oleh
pasukan Alhusain r.a.. Tanpa menghiraukan sambutan orang-orang Alhusain
r.a. itu, Alhurr kemudian berbalik menghadap ke arah pasukan Umar bin
Saad. Dengan berteriak-teriak ia mengatakan:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Wahai warga Kufah! Alangkah buruk perbuatan yang kalian lakukan.
Kalian telah memanggil Alhusain dengan berbagai macam bujukan dan
rayuan. Dan sekarang, ketika ia datang untuk memenuhi panggilanmu itu,
maka kalian membiarkannya begitu saja diserahkan pada tangan musuhnya.
Bukankah kalian telah menyatakan akan berjuang mati-matian untuk membela
Alhusain? Apa kenyataannya sekarang? Kalian datang untuk menyerang dan
membunuhnya! Kalian telah mengepung dia! Kalian telah melarang dia untuk
menjelajahi bumi Allah yang luas ini. Kalian telah menempatkannya
sebagai tawanan yang sama sekali tidak berdaya untuk menolak bahaya yang
akan mencelakakannya…”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Suaranya makin parau karena teriakan-teriakan itu, tetapi Alhurr terus melanjutkan kata-katanya:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Demikian sampai hati kalian untuk menghalang-halangi Alhusain dan
keluarganya serta para sahabatnya untuk mengambil air di sungai Euphrat
yang mengalir dengan derasnya itu. Padahal orang-orang Yahudi,
orang-orang Kristen dan Majusi dapat mengambil dan minum airnya dengan
bebas. Bukan mereka itu saja, bahkan babi hutan dan anjing yang najis
pun dapat berendam sesuka hati mereka di sungai itu. Tetapi…, kalian
telah mengharamkannya bagi keluarga Rasul Allah dan kalian tega untuk
membiarkan mereka sampai mati kehausan. Bukan main buruk perbuatan
kalian terhadap keluarga Rasul Allah s.a.w.”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Ya Allah…,” keluh Alhurr, “semoga kalian tidak akan dapat minum pada
saat kalian merasakan dahaga di tengah padang pasir kelak…” Tapi Alhurr
tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Beberapa anak panah telah dilepas
oleh pasukan Umar bin Saad dan ditujukan ke arah Alhurr bin Yazid dan
rombongan Alhusain r.a.. Pelepasan anak panah ini ternyata menandai
dimulainya suatu pertempuran yang sama sekali tidak seimbang antara dua
pasukan. Empat ribu anggota pasukan berkuda dan berjalan kaki bersenjata
lengkap berhadapan dengan 80 orang yang hanya mengandalkan kepada
kebenaran dan kepercayaan kepada Allah s.w.t. Segera pasukan kecil di
bawah pimpinan Alhusain r.a. mulai membalas dengan segala kemampuan
mereka yang ada. Sedangkan mengenai Alhurr bin Yazid, sejak detik itu ia
selalu berada di samping Alhusain r.a. hingga akhirnya gugur dalam
menegakkan kebenaran yang diridhoi oleh Allah s.w.t. ( Bersambung ke 2/2
)</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">10 Muharram : Syahidnya Imam Husein di pertempuran di Karbala (2/2)</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">JALAN PERTEMPURAN KARBALA</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">imageSeorang penulis sejarah dan tokoh Islam, Atthobari, telah
menulis bahwa dalam pertempuran antara dua kekuatan yang tidak seimbang
itu, seorang demi seorang sahabat Alhusain r.a. maju mendesak ke depan
menghadapi hujan panah dan sasaran tombak serta kibasan pedang.
Kegagah-beranian mereka yang luar biasa saja yang memungkinkan mereka
untuk bertahan melawan gelombang ribuan pasukan Umar bin Saad itu sampai
tengah hari. Padahal pertempuran dimulai pada lepas fajar. Ketika saat
dzohor tiba, Alhusain r.a. tidak lupa segera memerintahkan anggota
pasukannya untuk menghentikan perlawanan sebentar guna dapat
melaksanakan sholat dzohor.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Segera setelah selesai melakukan sholat itu, mereka kembali
melanjutkan pertempuran. Tetapi sebagaimana sudah diduga semula,
betapapun juga kegagah-beranian para pengikutnya, tetapi jumlah mereka
yang kecil menghadapi lawan yang demikian besar, akhirnya tak dapat
berlanjut. Pasukan Alhusain r.a. yang selalu mengelilingi putera Rasul
Allah s.a.w. itu akhirnya satu per satu gugur hingga habis semua.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tinggal lagi di antara rombongan Alhusain r.a. itu kemudian para
anggota keluarga Alhusain r.a. sendiri. Majulah kemudian yang pertama di
antara keluarga Alhusain r.a. itu, Abdullah,putera Muslim bin Aqil.
Dengan penuh ketabahan ia menyerbu ke depan sambil mengucapkan syair
yang berbunyi:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Bertemu ayahku aku hari ini<br />
dan pemuda-pemuda yang gugur membela Nabi<br />
Mereka adalah keturunan yang mulia<br />
berbudi pekerti, bukan pendusta…</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Menyusul kemudian tampil maju ke depan Abdullah, putera Alhasan bin
Ali yang langsung disusul oleh Ali Al-akbar putera Alhusain r.a.,
seorang muda remaja yang baru mencapai usia 19 tahun. Mereka menerjang
tanpa mengenal takut sedikit pun menghadapi musuh yang jauh lebih kuat.
Dengan wajah yang memancar sebagai pencerminan suatu keberanian, putera
Alhusain r.a. tersebut maju dengan pedang terhunus di tangan kanan. Juga
di tengah bahaya maut ini ia terus bersyair dengan mengatakan:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Aku putera Husain bin Ali<br />
Dari ahlul-bait yang terdekat pada Nabi<br />
kutebaskan pedangku hingga melengkung<br />
pukulan pemuda Bani Hasyim yang patut<br />
hingga kini tetap aku pelindung ayahku,<br />
Demi Allah, diperintah anak Ziyad aku tak mau.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Dengan mendendangkan syair ini ia terus menggebu-gebu menebaskan
pedangnya ke tangah-tengah musuh. Riwayat menyatakan bahwa demikian kuat
tenaga anak muda ini dan tangkas ia memainkan pedangnya, sehingga
menurut taksiran tidak kurang dari 200 anggota pasukan Umar bin Saad
yang berhasil dibunuhnya. Selesai menjalankan tugasnya dengan gagah
berani itu Ali Al-akbar kemudian menyempatkan diri untuk menghadap
ayahnya sambil berseru:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Oh, ayah, aku haus sekali …”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Mendengar permintaan anaknya itu Alhusain r.a. yang tengah memusatkan
tenaga dan keberaniannya menghadapi musuh sempat meneteskan air mata.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Sabarlah, anakku sayang. Tidak lama lagi kakekmu Rasul Allah akan
memberimu minum dari gelasnya…,” kata Alhusain r.a. dengan penuh kasih
sayang. Mendengar jawaban ini, tanpa menghiraukan lagi kehausan yang
mencekiknya, Ali Al-akbar kembali terjun ke medan laga. Segenap
tenaganya dikerahkan untuk dapat lebih banyak menghabiskan riwayat
musuh-musuhnya. Tetapi sepucuk anak panah tak lama kemudian menembus
dadanya. Ia terjatuh tersungkur sambil memegangi bagian dada yang
ditembus anak panah itu tepat di hadapan ayahnya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tanpa menghiraukan keadaan di sekelilingnya, Alhusain r.a. segera
mendekati anaknya dan sambil memegang badan Ali Al-akbar berkatalah ia:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Semoga Allah s.w.t. membunuh mereka yang membunuh engkau, anakku.
Oh, alangkah beraninya mereka menentang Allah s.w.t. dan menginjak-injak
kehormatan Rasul-Nya…”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kata-kata Alhusain r.a. ini rupanya tak sempat lagi didengar oleh Ali
Al-akbar, karena ia telah mendahului gugur di medan perang Karbala ini.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Rupanya para wanita yang berada dalam kemah-kemah rombongan Alhusain
r.a. terus-menerus mengintip jalan pertempuran itu dari jarak yang
begitu jauh. Tanpa menghiraukan bahaya desingan panah, Sitti Zainab yang
melihat dengan jelas apa yang terjadi atas diri Ali Al-akbar, segera ia
berlari meninggalkan kemahnya dan menuju ke tempat putera Alhusain r.a.
itu gugur. Dengan berteriak-teriak:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Oh, kekasihku… Ooooh, anak saudaraku,” ia kemudian memegang kepala
Ali Al-akbar yang penuh berlumuran darah. Dipeluk dan diciumnya tubuh
yang bermandikan darah itu dengan disertai tangis dan ratap yang
mengibakan tanpa menghiraukan sama sekali bahwa di sekelilingnya sedang
berkecamuk suatu pertempuran antara kekuatan yang kecil sekali melawan
kekuatan besar. Alhusain r.a. yang segera menyadari bahaya ini segera
memegang tangan adiknya dan membawanya kembali untuk masuk ke dalam
kemah.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Adegan ini menjadi bertambah memilukan karena dari dalam kemah
terdengar tangis bayi yang tiada henti-hentinya. Tangisan itu keluar
dari mulut Ali Al-Asghar yang masih sangat kecil karena merasakan haus
yang luar biasa. Alhusain r.a. yang datang mengantar adiknya seketika
lupa akan tugasnya dalam pertempuran. Tangisan kesedihan anak bayinya
itu telah menggerakkan hati seorang ayah. Segera diangkatnya anaknya dan
dibawanya ke luar. Sambil menggendong anaknya itu Alhusain r.a. dengan
berteriak mengatakan kepada orang-orang Kufah:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Wahai warga Kufah! Tidakkah kalian takut pada siksaan Allah? Jika
aku ini dalam pandanganmu adalah seorang yang dholim dan layak untuk
dihukum mati, apa salah anak kecil yang masih menyusu ini, yang belum
tahu apa-apa sama sekali? Mengapa kalian haramkan dia untuk mendapat
setetes air untuk diminumnya? Tidakkah kalian lihat betapa kejam
kehausan yang telah mencekam dirinya? Tidakkah kalian takut pada siksaan
Allah kelak?” Demikian teriakan Alhusain r.a. penuh rasa kejengkelan
dan kegemasan sambil mengacungkan bayi di bawah terik matahari dan
kepulan debu akibat pertempuran yang masih terus berlangsung, meskipun
sudah mulai mereda karena makin habis anggota rombongan Alhusain r.a.
Bayi itu terus menangis melampiaskan suara memilukan.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Ternyata Alhusain r.a. telah berteriak pada orang-orang yang membuta
dan memekak. Mereka sudah tidak mendengar lagi kata-kata “Allah”.
Syaithan rupanya sudah terlalu dalamt merasuki jiwa mereka. Bahkan
seorang prajurit Kufah telah menyambut pandangan berupa anak kecil dan
tangisan yang minta dibelas-kasihani itu dengan merentangkan panahnya
dan melepaskan anak panah langsung ditujukan kepada bayi yang berada di
tangan Alhusain r.a. tersebut. Sambil melepaskan anak panah yang lepas
dari busurnya itu prajurit yang sudah menjadi syaithan bertubuh manusia
itu berseru dengan geram:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Inilah air minum yang dimintanya itu!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Anak panah itu lepas dari busurnya dan menembus perut anak yang masih
suci bersih. Suatu jeritan pendek menandai kesakitan sekejap keluar
dari mulut Ali Al-asghar, karena sebentar kemudian anak itu meninggal
dunia. Hilang kehausannya bersama dengan hilangnya nyawa dari tubuhnya
yang terkena anak panah tersebut. Terkejut dan tertegun Alhusain r.a.
memandangi anaknya yang berlumuran darah dan masih berada dipelukannya
itu. Tak percaya ia bahwa manusia bisa berbuat sedemikian kejam.
Lagi-lagi, tanpa disadarinya air mata mengucur dari matanya bercampur
dengan keringat dan debu yang sudah mengotori wajahnya. Dibiarkannya air
mata itu mengalir dan sambil memandang ke langit ia berkata:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Ya Allah, jika Engkau memang telah menahan kemenangan bagi kami di
dunia ini, maka berilah kiranya kami kemenangan yang lebih baik. Ya
Allah, jatuhkanlah pembalasan-Mu yang setimpal terhadap orang-orang yang
durhaka dan dholim itu…” Kemudian dengan perlahan-lahan ia berjongkok
dan meletakkan anaknya yang sudah tidak bernyawa itu di tanah berpasir,
di samping saudara-saudaranya yang telah terlebih dahulu gugur.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">ALHUSAIN R.A. DIKEROYOK</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Pemandangan yang seharusnya mengharukan orang-orang yang normal,
ternyata sama sekali tidak merubah semangat orang-orang Kufah, anggota
tentara Yazid itu. Segera dari berbagai jurusan mereka mengepung
Alhusain r.a.. Alqasim, putera Al-hasan bin Ali melihat bahaya besar
yang sedang mengancam pamannya, segera ia menyerbu untuk melindungi
pamannya itu. Padahal Alqasim sebenarnya belum layak untuk maju ke medan
pertempuran. Ia masih seorang kanak-kanak dan usianya baru pada awal
belasan tahun. Sitti Zainab yang melihat tindakan Alqasim itu segera
berdiri untuk mencoba menghalang-halangi. Tetapi ternyata gerakannya
kalah cepat dengan gerakan seorang prajurit Kufah yang mengayunkan
pedangnya ke arah Alhusain r.a. Pedang besar itu berayun ke leher
Alhusain r.a. sedang Alqasim yang kecil itu berusaha menahan tebasan
tersebut dengan tangannya sambil berseru:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Hai bedebah! Apakah engkau akan membunuh painanku?”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Dengan mata kepalanya sendiri Sitti Zainab menyaksikan pedang besar
yang hendak menebas leher Alhusain r.a. itu ternyata telah menebas
tangan anak kecil tersebut. Sitti Zainab memekik melihat pemandangan
yang mengerikan itu. Melihat salah satu tangannya putus, maka Alqasim
berteriak kesakitan:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Oh, ibu…, aduh ibu…” Ia kemudian jatuh tertelentang ke tanah.
Mendengar keluh kesakitan anak itu Sitti Zainab kemudian menyahut dari
jauh:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Anakku! Aku datang, anakku!” Segera ia berlari mendekati Alqasim.
Tetapi tiba-tiba ia menengadah dan melihat Alhusain r.a. sudah berdiri
tegak di dekat kepala Alqasim. Berkatalah Alhusain r.a. kepada anak yang
sudah kehilangan salah satu tangannya itu:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Sabarlah, wahai putera saudaraku, menghadapi apa yang telah menimpa
dirimu. Sebentar lagi engkau pasti akan bertemu dengan ayahmu dan
orang-orang soleh yang bersama dengan ayahmu. Demi Allah, berat sekali
bagi pamanmu ini untuk mendengar panggilanmu itu tanpa dapat memberikan
pertolongan kepadamu. Demi Allah…, hari ini benar-benar hari yang banyak
sekali dengan pembunuh dan sedikit sekali dengan penolong…”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Perlahan-lahan kemudian diangkatnya Alqasim dan didekapkannya di
dadanya Sesudah itu anak yang juga telah meninggal dunia itu dilktakkan
di samping putera-puteranya yang telah terlebih dahulu gugur.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Gugurlah kemudian satu per satu putera-putera saudara-saudara
Alhusain r.a. yang lain laksana gugurnya bunga-bunga yang masih segar
ditimpa kekeringan yang tiba-tiba menghiasi persada Karbala yang gersang
dan kering itu. Al-Abbas, Ja’far, Abdullah, Usman, Muhammad Al-asghar
dan Abubakar beserta kedua anak Sitti Zainab, masing-masing On dan
Muhammad berguguran. Menyusul kemudian putera Alhasan bin Ali r.a.,
yaitu Abubakar dan putera paman Alhusain r.a., Aqil bin Abitholib, yaitu
Ja’far, Abdurrahman dan Abdullah. Belum pernah pada suatu tempat
demikian banyak yang gugur keluarga Rasul Allah s.a.w. pada waktu yang
demikian singkat. Sebagian besar mereka itu adalah orang-orang yang
masih sangat muda, bahkan anak-anak, bunga-bunga yang sedang kuncup.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Walaupun pertempuran makin tidak seimbang, tetapi perkelahian tidak
kalah dahsyatnya. Sisa-sisa rombongan Alhusain r.a. yang makin kecil itu
memberikan perlawanan yang makin sengit. Darah membasahi bumi Karbala.
Udara dipenuhi oleh debu dan bau darah segar yang anyir. Burung-burung
yang semula tidak nampak segera terbang berputar-putar di angkasa
Karbala setelah mencium bau darah manusia yang segar itu.
Perempuan-perempuan yang ada di kemah-kemah sudah tidak terdengar lagi
tangisnya; airmata rupanya telah kering dan duka sudah terlalu mendalam.
Segenap anggota keluarga Alhusain r.a. sekarang telah gugur semua. Pada
saat itulah maka tiba-tiba sepuluh orang anggota pasukan Kufah maju
menyerbu ke kemah kediaman Alhusain r.a. dengan tujuan untuk melakukan
perampokan dan perampasan atas harta Alhusain r.a. yang masih ada.
Mereka berpesta pora mengambili dan mengangkuti apa saja yang ada dalam
kemah tersebut.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Melihat tindakan biadab itu, Alhusain r.a. segera meloncat dan menyerbu orang-orang yang sedang berpesta pora itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Cilaka kalian. Kalau kalian sudah tidak punya agama lagi, berlakulah
seperti orang merdeka yang berjiwa luhur dan jangan bertingkah laku
seperti budak-budak belian yang berjiwa hina!” kata Alhusain r.a. dengan
penuh kegeraman.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kemarahan itu ternyata telah menaikkan lagi tenaga dan semangat
Alhusain r.a. Serbuannya membuat kalang kabut mereka yang sedang berebut
harta itu. Peristiwa ini merupakan puncak dari pertempuran Karbala.
Tiga orang, Alhusain r.a. dan dua sahabatnya, berhadapan dengan 3.000
orang prajurit musuh.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">GUGURNYA ALHUSAIN R.A</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Pertempuran di Karbala yang bermula sejak fajar itu berlangsung terus
sampai petang. Pasukan kecil yang dipimpin oleh Alhusain r.a. makin
habis. Ketika habis Asar tinggal 3 orang yang masih mampu memberikan
perlawanan. Dan ketika sinar matahari sudah mulai melembut menjelang
rembang petang, akhirnya tinggal Alhusain r.a. sendiri yang terus
melakukan perlawanan. Seorang dikerubuti oleh tidak kurang dari 3.000
orang.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Ketika melihat bahwa dari rombongan Alhusain r.a. tinggal seorang,
yaitu Alhusain r.a. sendiri, maka pasukan Ubaidillah ibn Ziyad yang
sudah kerasukan setan tiba-tiba seperti ragu-ragu. Tetapi Alhusain r.a.
tidak memperdulikan sikap musuhnya itu. Dengan pedang di tangan yang
sudah penuh berlumuran darah, baju yang sudah lusuh, berdebu dan
koyak-koyak serta muka hitam mengkilat karena keringat dan debu,
Alhusain r.a. terus melakukan penyerangan. Siapa saja yang ada di
hadapannya, pasukan pejalan kaki atau berkuda diserangnya. Bagaikan
seekor harimau yang sudah luka disertai teriakan membesarkan nama Allah
s.w.t., ia mengibaskan pedangnya ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke
belakang. Rawe-rawe rantas, malang-malang putung.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tak seorang pun di antara tentara Kufah yang beribu jumlahnya itu
berani menyerbu dan mendekati. Mereka mencoba menghindar dan dari jarak
agak jauh baru mereka melepaskan anak-anak panah. Petang itu medan
Karbala seolah-olah kejatuhan hujan. Tetapi bukan hujan air. Yang
dihujani adalah tubuh Alhusain r.a. seorang diri dan yang menghujani
adalah anak-anak panah yang berdesing lepas dari busur-busur orang-orang
Kufah itu. Demikian hebat anak panah menghujani tubuh cucu Rasul Allah
s.a.w., sehingga orang yang menyaksikan peristiwa tersebut melihat
Alhusain r.a. seolah-olah berselubung kulit landak.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Matahari makin condong ke barat, udara makin menyejuk. Tetapi hati
Alhusain r.a. semakin panas dan juga darah panas mengalir dari
luka-lukanya. Bagaimanapun hebat syaitan telah menyelusup ke dalam tubuh
orang-orang Kufah itu, rupanya ada juga sebetik ketakutan di hati kecil
mereka menghadapi turunan langsung Rasul Allah s.a.w. itu. Mereka
dihinggapi kebimbangan untuk menjadi pembunuh Alhusain r.a.. Dalam
keadaan yang berlarut-larut inilah kemudian seorang bernama Syammar dzil
Jausyan, seorang pembenci ahlul-bait khususnya Alhusain r.a. akhirnya
tidak dapat mengekang nafsu haus-darahnya. Ia makin panas melihat
Alhusain r.a. tidak juga sudi menyerah, sedangkan kawan-kawannya
ragu-ragu untuk memberikan “tembakan akhir” untuk mematikan Alhusain
r.a. Dengan suara lantang ia kemudian berseru:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Hayo, apa kalian! Kepung dan seranglah dengan serentak dia!”</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Hujan anak panah makin menghebat. Kuda tunggangan Alhusain r.a.
akhirnya tak dapat bertahan lagi dan jatuh tertelungkup dengan
mengeluarkan ringkikan maut yang mengerikan. Tanpa memperdulikan
kejatuhan kudanya, Alhusain r.a. kemudian tegak berdiri terus
melanjutkan perlawanannya. Sekarang bukan lagi anak panah, tetapi
tebasan pedang dan tusukan tombak bertubi-tubi menyerangnya dari segala
jurusan. Darah membasahi seluruh tubuhnya. Jubah yang dikenakannya sudah
berubah warna merah kecoklat-coklatan. Sehari ia bertempur tiada
hentinya. Suatu dorongan ajaib rupanya telah membuat ia tidak kenal
lelah dan tak ingat haus. Tetapi, bagaimanapun juga batas kekuatannya
tidak bisa terlewati lagi. Sepucuk anak panah beracun tiba-tiba menancap
dalam tubuhnya tepat mengenai jantungnya. Pertama kali orang mendengar
ia mengeluarkan erangan kesakitan. Masih sempat ia memegang anak panah
yang menancap itu dan dengan sisa tenaga yang masih ada ia mencabut anak
panah tersebut sambil mengeluarkan suara mengerang, karena darah telah
memenuhi kerongkongannya:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Oh, Tuhanku, ya Ilahi, engkau tahu mereka telah membunuh putera
nabi-Mu…, dan di dunia ini tiada putera nabi lain daripada aku…” Anak
panah itu tercabut juga diikuti oleh darah yang menyembur. Badannya
terasa makin lemah dan lesu. Akhirnya Alhusain r.a., putera Sitti
Fatimah Azzahra, cucu Rasul Allah s.a.w. itu roboh mencium bumi Karbala
yang sudah disirami oleh darah banyak ahlul-bait dan putera-putera Bani
Hasyim.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Gugurlah cucu Rasul Allah s.a.w, itu setelah melakukan perlawanan
mati-matian sampai pada detik yang terakhir. Suasana tiba-tiba hening.
Burung-burung gagak pemakan mayat yang berterbangan di atas medan
pertempuran Karbala dengan mengeluarkan suara-suara bergaok yang
mengerikan. Juga anggota-anggota pasukan Umar bin Saad yang semula hiruk
pikuk tiba-tiba berhenti berteriak-teriak dan menyaksikan rubuhnya
putera Rasul Allah s.a.w. itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tetapi peristiwa yang mencekam itu tidak berlangsung lama. Syammar
bin Dzil Jausyan yang sangat membenci ahlul bait itu segera berteriak:</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Hayo! Mengapa kalian melongo saja? Hayo habiskan jiwanya!” Perintah
nya ini segera menyadarkan anak buahnya yang tengah terpukau itu.
Seorang yang bernama Zar’ah bin Syarik tiba-tiba maju dan menebaskan
pedangnya. ke arah pundak Alhusain r.a. yang sebelah kiri hingga
tercerai dari badannya. Alhusain r.a. yang sudah tidak berdaya makin
bermandikan darah yang masih hangat. Melihat itu Syammar ibnu Dzil
Jausyan kemudian datang mendekati tubuh Alhsain r.a. yang sudah
tergeletak tak berdaya itu. Pedang yang ada di tangannya kemudian
diangkat tinggi-tinggi dan dengan kuat diayunkannya ke leher Alhusain
r.a. yang tertelungkup di tanah. Sekali tebas terpisahlah kepala dari
tubuh. Tanpa ragu-ragu segera dipegangnya rambut Alhusain r.a. dan
diangkatnya kepala itu tinggi-tinggi. Dengan lagak kemenangan dan sinar
mata yang mencerminkan jiwa kesetanan, kepala itu kemudian dibawanya
menuju ke tempat komandan pasukan, yaitu Umar bin Saad. Ribuan pasang
mata prajurit Kufah mengikuti peristiwa mengerikan ini. Sampai di dekat
Umar bin Saad. Syammar kemudian menyerahkan kepala Alhusain r.a.
Komandan pasukan Kufah menerimanya untuk “dipersembahkannya” kepada
Ubaidillah bin Ziyad di Kufah.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">KISAH LAIN TENTANG GUGURNYA ALHUSAIN R.A</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Di samping versi di atas ada kisah lain yang menggambarkan
detik-detik Alhusain r.a. terakhir pada pertempuran di Karbala itu.
Dikisahkan bahwa ketika tinggal Alhusain r.a. seorang diri melakukan
perlawanan terakhir, maka setelah bertempur hampir sepanjang hari, cucu
Rasul Allah s.a.w. itu akhirnya tidak dapat menahan lagi kelelahan dan
kehausannya. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Sesungguhnya pada detik-detik yang demikian itu sangat mudah bagi
anggota-anggota pasukan Umar bin Saad untuk menamatkan riwayat Alhusain
r.a. Tetapi, bagaimanapun juga tersesat hati mereka, tokh ada sekelumit
perasaan yang tertinggal di hati mereka. Yaitu bahwa yang ada di
hadapannya itu adalah Alhusain r.a., cucu kesayangan Rasul Allah s.a.w. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Pasukan yang terdiri dari beberapa suku kabilah itu rupanya enggan
dan takut untuk menjadi algojo putera dari keturunan agung dan suci itu.
Masing-masing suku secara diam-diam mengharapkan agar bukan orang dari
sukunyalah yang tercatat dalam sejarah sebagai pembunuh keturunan
langsung Rasul Allah s.a.w. itu. Melihat musuh-musuhnya yang terdiam dan
ragu-ragu itu, akhirnya Alhusain r.a. menyadari bahwa ia dalam keadaan
sangat kehausan. Dengan setengah sadar ia kemudian berjalan dengan
lunglai menuju ke tepi sungai Euphrat. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tetapi usahanya itu telah dihalang-halangi. Seorang dari Bani Tamim
bernama Umar Atthohawi ketika melihat Alhusain r.a. mendekati sungai
Euphrat, kemudian mengangkat busurnya, memegang tali busur dan
melepaskan anak panah yang akhirnya mengenai pundak Alhusain r.a.
sebelah kiri. Tindakan tersebut kemudian diikuti oleh pukulan pedang
temannya yang bernama Zur’ah bin Syarik Attamimi, tetapi yang berhasil
ditangkis oleh Alhusain r.a. dengan tangannya. Dan tangan Alhusain r.a.
putus karenanya. Sinan bin Anas kemudian tidak mau ketinggalan dan
langsung menyerbu ke arah Alhusain r.a. dan menikam lambung cucu Rasul
Allah s.a.w. yang sudah hampir sama sekali tidak berdaya itu, Alhusain
r.a. rubuh ke tanah. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Belum puas dengan tindakannya itu, Sinan bin Annas kemudian
menyelesaikan “tugas”-nya dengan menebas batang leher Alhusain r.a. yang
sudah tertelungkup di tanah. Setelah itu dipungutnya kepala yang sudah
terpisah dari badan tersebut dan diserahkan kepada salah seorang
temannya bernama Khauli bin Yazid Al-usbuhi. Sebab pembunuh terakhir
Alhusain r.a. itu kemudian sibuk “mengurusi” tubuh Alhusain r.a. untuk
mengambil celana, terompah dan pedang yang dikenakan dan dipergunakan
oleh Alhusain r.a.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Demikianlah suatu versi yang lain dari kisah yang menyedihkan
mengenai akhir kehidupan dari putera Ali bin Abitholib r.a. dan cucu
tersayang Rasul Allah s.a.w. di Karbala, tidak jauh dari Kufah di
wilayah Irak sekarang ini.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Gugurnya Alhusain r.a. menandai berakhirnya pertempuran tanggal 10
Muharram tahun 61 Hijriyah di Karbala yang berlangsung sehari suntuk
antara 4.000 orang anggota pasukan Umar bin Saad dari Kufah dan
sekelompok tidak lebih dari 80 orang anggota rombongan Alhusain r.a.
Pedang-pedang dibersihkan dan dimasukkkan ke dalam sarungnya.
Busur-busur disarangkan kembali ke pundak. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tombak-tombak dibersihkan ujungnya dari darah yang mulai mengering.
Tidak ada lagi sudah sasaran untuk senjata-senjata yang digerakkan oleh
tangan-tangan yang dikendalikan jiwa yang dihuni oleh syaitan itu.
Jenazah para pahlawan, anggota rombongan Alhusain r.a. yang bertebaran
di padang Karbala itu bisa dibedakan dengan jelas dari mayat-mayat
anggota pasukan Umar bin Saad yang tidak sedikit jumlahnya. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Jenazah-jenazah pasukan Alhusain r.a. semuanya sudah tidak berkepala
lagi karena selalu ditebas dengan gemasnya oleh pasukan-pasukan dari
Kufah. Tinggal lagi tubuh-tubuh yang tidak berkepala itu berserakan. Di
angkasa burung-burung buas berterbangan, siap untuk berpesta pora dengan
mayat yang sedemikian banyaknya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Pada saat demikian itulah, menurut suatu riwayat yang dikisahkan oleh
penulis sejarah Islam terkenal Atthobari dan Ibnul Atsir, pasukan Umar
bin Saad yang masih segar kemudian berebut beramai-rarnai menggerayangi
jenazah-jenazah para pahlawan tersebut untuk mengambil apa saja yang
bisa mereka bawa. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kuda dan onta yang sudah tidak bertuan lagi mereka kejar-kejar untuk
mereka miliki. Senjata yang sudah lepas dari tangan-tangan yang tak
bernyawa mereka angkuti. Dan belum puas dengan itu semua, mereka
kemudian mengarahkan pandangannya ke perkemahan para wanita dan
anak-anak. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tanpa perintah komandannya, tetapi diperintah oleh syaitan yang
bersemayam dalam hati mereka, kemudian mereka menyerbu kemah-kemah kaum
wanita yang sudah ditinggalkan sama sekali oleh kaum lelaki itu. Berpacu
mereka saling mendahului untuk mendapatkan barang yang terbaik dan
terbanyak. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Segera dari dalam kemah itu terdengar jeritan-jeritan dan tangisan
perempuan untuk sebentar kemudian diikuti oleh wanita yang menggendong
anak-anak berlarian ke luar. Tetapi orang-orang tetap mengejar mereka
dan melucuti perhiasan dan pakaian yang dikenakan oleh wanita dan
anak-anak itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Melihat tingkah polah anggotanya itu, Umar bin Saad tersentuh
hatinya. Segera diperintahkannya agar mereka menghentikan
tindakan-tindakannya itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">“Hayo, kembalikan semua barang-barang wanita-wanita itu,”
perintahnya. Tetapi mabuk kemenangan dan mabuk harta menyebabkan
orang-orang itu sama sekali tidak mematuhi perintah atasannya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Demikian menurut apa yang diriwayatkan oleh Atthobari dan Ibnu Atsir
mengenai detik-detik terakhir peristiwa hitam yang terjadi di Karbala
itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Hari semakin gelap. Di ufuk Barat tinggal lagi cahaya merah tua.
Burung-burung pemakan mayat yang berpesta mulai meninggalkan tempat
kembali ke sarangnya. Sebentar kemudian tibalah waktu maghrib.
Perempuan-perempuan anggota rombongan Alhusain r.a. melakukan sholat
maghrib dalam keadaan yang paling menyedihkan. Tanpa pemimpin dan tanpa
Imam mereka. Mereka mengadukan nasibnya sekarang kepada Allah s.w.t.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Suasana berkabung dan sedih mencekam wanita dan anak-anak seperti
serombongan anak ayam yang ditinggalkan tiba-tiba oleh induknya dan
dibayangi di atas oleh burung elang yang kelaparan. Tidak jauh di depan
kemah-kemah mereka terserak jenazah orang-orang yang sangat mereka
cintai terdiri dari sanak- saudara dari rumpun Bani Hasyim, kerabat yang
paling dekat dari Rasul Allah s.a.w.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Segera bulan menggantikan matahari menyinari padang Karbala yang
mengerikan itu. Burung-burung ganas digantikan oleh anjing-anjing liar
padang pasir. Suara aungan mereka menambah seram malam 10 Muharram itu.
Mereka mencium bau mayat-mayat segar dan segera akan berpesta pora.
Lolongan kegembiraan mereka memanggil kawan-kawannya lebih
menyatat-nyayat hati orang-orang perempuan yang duduk termangu-mangu
sambil mengucapkan kata-kata membesarkan nama Allah s.w.t. dan mohon
ampun kepada-Nya. Perlahan-lahan mereka keluar kembali menuju ke bekas
medan laga. Tanpa takut dan ngeri, di bawah cahaya bulan mereka
merunduk-runduk melihat mayat dari satu jenazah ke jenazah yang lain.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Dengan kepiluan dan kasih sayang dan sedu sedan mereka mengumpulkan
tangan yang telah hilang untuk didekatkan dengan tubuh yang semuanya
sudah tidak berkepala lagi itu. Tangan suami tangan kekasih, tangan
kakak atau adik yang tercinta. Kemudian mereka duduk termangu menunggui
sisa-sisa bekas orang-orang yang paling mereka kasihi dan mengasihi
mereka.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Sementara itu tidak jauh dari tempat kedudukan itu terhimpun sisa
anggota pasukan Ubaidillah bin Ziyad. Beramai-ramai mereka mengelilingi
api unggun. Bernyanyi, tertawa dan bersorak serta berpesta pora sambil
menghitung-hitung harta hasil rampokan mereka masing-masing. Di samping
itu mereka juga sibuk menghitung kepala-kepala manusia yang mereka bawa
seperti menjinjing kepala kambing. Komandan pasukan dari Kufah itu
kemudian memerintahkan agar kepala-kepala anggota rombongan Alhusain
r.a. itu dikumpulkan untuk dibawa ke Kufah guna diserahkan sebagai
barang bukti kesetiaan mereka kepada Ubaidillah bin Ziyad.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kitab “Asadul-Ghabah” mengungkapkan, bahwa komandan pasukan, Umar bin
Saad di samping berhasil menyerahkan kepala Alhusain r.a. juga telah
menyerahkan tidak kurang dari 71 kepala para sahabat dan keluarga
Alhusain r.a. yang telah gugur di Karbala itu. Ternyata kepala-kepala
yang sudah terpisah dari tubuhnya itu dijadikan bahan rebutan oleh
suku-suku Arab yang berada di sekitar Kufah. Mereka itu ingin memperoleh
bukti bahwa mereka telah berjasa menumpas rombongan Alhusain r.a. untuk
kemudian dapat digunakan sebagai usaha mencari muka dan menjilat kepada
Ibnu Ziyad di Kufah atau Yazid bin Muawiyah di Damsyik (Syam).</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Buku “Asadul-Ghabah” itu selanjutnya mengungkapkan bahwa suku Kindah
yang dipimpin oleh Qais bin ‘Asy’ats telah berhasil mengumpulkan dan
“mempersembahkan” kepada Ibnu Ziyad 13 buah kepala. Sedangkan suku
Hawazin yang dipimpin oleh Syammar Dzil Jausyan yang terkenal sebagai
orang yang sangat membenci ahlul-bait berhasil “mempersembahkan” 20 buah
kepala dari orang-orang keluarga Rasul Allah s.a.w. itu. Sementara Bani
Tamim dan Bani Asad masing-masing “memberikan sumbangan” berupa 17 buah
kepala dari hasil pembantaian yang mereka lakukan di Karbala pada
tanggal 10 Muharram tahun 61 Hijriyah itu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Timeline Syahidnya Imam Husein</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">02 Muharram : Imam Husain [A.S.] tiba di Karbala<br />
03 Muharram : Istishad Imam Husain [A.S.]<br />
04 Muharram : Tenda Imam Hussain [A.S.] dipindah dekat Sungai Euphrates<br />
06 Muharram : 30.000 pasukan Yazid Laknatullah tiba di Karbala<br />
07 Muharram : Jalan menuju sungai Euphrates diblokir oleh pasukan Yazid Laknatullah<br />
09 Muharram : Yaumul Tasu’a: Rombongan Imam Hussain [A.S.] dikepung oleh musuh / Malam Asyura<br />
10 Muharram : Hari Asyura / Syahidnya Imam Husain [A.S.] – 61H termasuk
pembantaian seluruh keluarga & pengikut rombongan oleh pasukan Yazid
Laknatullah<br />
11 Muharram : Hanya 3 orang keluarga Rasulullah SAW yang tersisa hidup yakni :<br />
1. Siti Zainab bin Ali<br />
2. Ummu Kulsum bin Muhamad (anak)<br />
3. Imam Ali Zayn Al-Abidin bin Husein [A.S.]<br />
beserta beberapa orang lainnya ditawan dan dirantai dibawa ke Kufah dan
Damascus ( Ass Shams ) sebagai tawanan untuk dihadapkan ke Yazid
Laknatullah yang saat itu menjadi khalifah menggantikan ayahnya
Muawiyah. Dan yang paling mengerikan adalah para pasukan Yazid
Laknatullah juga membawa penggalan Kepala Imam Hussain [A.S.]<br />
12 Muharram : Rombongan Ahlul Bait [A.S.] yang menjadi tawanan Yazid Laknatullah tiba di Kufah<br />
13 Muharram : Setelah dipertontonkan kepada Gubernur Kufah, seluruh
mayat Ahlul Bait [A.S.] termasuk penggalan kepala Imam Husain [A.S.]
dikubur di Kufah</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Demikianlah sekelumit kisah pembantaian keluarga Rasulullah SAW di
Karbali oleh pasukan Yazin bin Muawiyah. Yang tertinggal hanya anak
Sayidina Husein yakni Sayidina Zainal Ali Abidin dan Zainab. Mereka
dibawa Ke Kuffah dan Damsyik menemui Raja Yazid sebagai TAWANAN. Itulah
keangkaran murka yang berlanjut hingga sekarangini…… banyak umat Islam
yang tidak kenal keluarga Rasulullah SAW.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">10 Muharram : Syahidnya Imam Husein di pertempuran di Karbala (1/2)</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Orang yang masuk surga ada 3 macam, yaitu: Langsung masuk surga tanpa
hisab (dihitung kebaikan dan keburukannya), masuk surga setelah
dihisab, dan masuk surga setelah diadzab terlebih dahulu di neraka.
Tentunya semua orang akan mengidam-idamkan masuk surga tanpa harus masuk
neraka. Tapi bagaimana caranya? Mungkin ini adalah pertanyaan yang
terlintas di benak setiap orang secara spontan begitu membaca judul ini.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Sempurnakan Tauhid !</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Agar masuk surga tanpa hisab, syarat yang harus dipenuhi adalah
membersihkan tauhid dari noda-noda syirik, bid’ah, dan maksiat. Alloh
berfirman, “Sesungguhnya Ibrohim adalah seorang imam yang dapat
dijadikan teladan lagi patuh kepada Alloh dan hanif (lurus). Dan
sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan
(Rabb).” (An Nahl: 120). Dalam ayat ini, Alloh memuji nabi Ibrohim
dengan menyebutkan empat sifat, yang apabila keempat sifat ini ada pada
diri seorang insan, maka ia berhak mendapatkan balasan yang tertinggi,
yaitu masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Mencontoh Para Nabi Dalam Bertauhid</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Di dalam Al Qur’an Alloh memberikan uswah (teladan) kepada kita pada
dua sosok manusia yaitu Nabi Ibrohim dan Nabi Muhammad
‘alaihimashsholaatu was salaam. Alloh berfirman, “Sesungguhnya telah ada
suri teladan yang baik bagimu pada Ibrohim dan orang-orang yang bersama
dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka, ‘Sesungguhnya
kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Alloh,
kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu
permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada
Alloh saja’.” (Al Mumtahanah: 4)</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Perhatikanlah, Ibrohim ‘alaihis salam menjadi teladan dengan
memurnikan tauhid dengan cara berlepas diri dari kesyirikan. Dalam ayat
selanjutnya, Alloh berfirman, “Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrohim dan
umatnya) ada teladan yang baik bagi kalian (yaitu) bagi orang yang
mengharap (pahala) Alloh dan (keselamatan pada) hari kemudian.” (QS. Al
Mumtahanah: 6). Tidak diragukan lagi, balasan yang paling besar dan
keselamatan yang dimaksud adalah masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.
Itulah keselamatan yang hakiki yang dinanti oleh setiap jiwa yang pasti
akan merasakan mati.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Alloh juga berfirman tentang Nabi kita Muhammad shollallohu ‘alaihi
wa sallam, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosululloh itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh.” (Al
Ahzab: 21). Nabi Muhammad adalah orang yang paling paham tentang tauhid,
maka orang yang hendak mempraktekkan tauhid dalam dirinya harus
mencontoh ajaran beliau. Ya Alloh, masukkanlah kami dalam golongan orang
yang mengharap rahmat-Mu dan banyak menyebut-Mu.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Patuh Terhadap Perintah Alloh</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Nabi Ibrohim adalah seorang yang sangat patuh kepada Alloh, teguh
dalam ketaatannya dan senantiasa berada dalam ketundukannya, apapun
keadaannya. Buktinya ketika beliau diuji dengan perintah untuk
menyembelih putra kesayangannya, beliau pun tetap patuh melaksanakannya
(Qoulul Mufid karya Syaikh Al Utsaimin). Begitu juga keturunannya,
pemimpin para Nabi, Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam, hamba Alloh
yang paling taat. Alloh berfirman, “(Apakah kamu hai orang musyrik yang
lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam
dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Rabbnya?” (Az Zumar: 9)</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Keluar dari Kegelapan Syirik Menuju Cahaya Tauhid</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Ibnul Qoyyim mengatakan, “Hanif adalah menujukan ibadah hanya kepada
Alloh (tauhid) dan berpaling dari peribadatan kepada selain-Nya
(syirik).” (Fathul Majid). Inilah sifat orang yang akan masuk surga
tanpa hisab dan tanpa adzab, yakni betul-betul menjaga kemurnian
tauhidnya dengan berpaling sejauh-jauhnya dari kesyirikan dengan segala
macam pernak-perniknya. Mujahid berkata, “Nabi Ibrohim adalah seorang
imam walaupun beliau beriman seorang diri di tengah kaumnya yang kafir.”
(Tafsir Ibnu Katsir, An Nahl: 120). Maksudnya beliau adalah sosok yang
selamat dari kesyirikan baik dalam perkataan, perbuatan, maupun
keyakinan.” (Al Jadid karya syaikh Al Qor’awi). Maka untuk memurnikan
tauhid, kita harus berpaling dari syirik dan pelakunya.</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Tawakkal Kepada Alloh, Itu Kuncinya</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Mari kita simak sabda Nabi yang paling kita cintai dan sangat
mencintai umatnya, Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam tentang masuk
surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Beliau bersabda, “Beberapa umat
ditampakkan kepadaku, lalu kulihat seorang nabi bersama beberapa orang,
ada seorang nabi bersama satu atau dua orang, dan ada seorang nabi yang
tidak disertai siapapun. Tiba-tiba ditampakkan kepadaku satu golongan
dalam jumlah yang amat banyak, sehingga aku mengira mereka adalah
umatku. Maka ada yang memberitahukan kepadaku, ‘Ini adalah Musa dan
kaumnya.’ Aku melihat lagi, ternyata di sana ada jumlah yang lebih
banyak lagi. Ada yang memberitahukan kepadaku, ‘Itulah umatmu, tujuh
puluh ribu orang di antara mereka masuk surga tanpa hisab dan tanpa
adzab.’ </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Kemudian beliau bangkit dan masuk rumah. Maka orang-orang berkumpul
bersama orang-orang yang sudah berkumpul. Sebagian mereka mengatakan,
‘Barangkali mereka adalah para sahabat Rosululloh shalAllohu ‘alaihi wa
sallam.’ Sebagian yang lain mengatakan, ‘Boleh jadi mereka adalah
orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak menyekutukan sesuatu
pun beserta Alloh.’ Mereka pun mengatakan banyak hal. Lalu Rosululloh
shalAllohu ‘alaihi wa sallam keluar menemui mereka dan mereka
memberitahukan kepada beliau. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Maka beliau bersabda, ‘Mereka adalah orang-orang yang tidak meminta
ruqyah, tidak meminta untuk (berobat dengan cara) disundut dengan api,
dan tidak melakukan tathayyur, serta mereka bertawakal kepada Alloh.’
Lalu ‘Ukkasyah bin Mihshon berdiri dan berkata, ‘Berdo’alah kepada Alloh
agar Dia menjadikan aku termasuk golongan mereka.’ Beliau bersabda,
‘Engkau termasuk golongan mereka.’ Kemudian ada orang lain berdiri dan
berkata, ‘Berdo’alah kepada Alloh agar Dia menjadikan aku termasuk
golongan mereka.’ Beliau bersabda, ‘Engkau sudah didahului ‘Ukasyah.’”
(HR. Al Bukhori dan Muslim)</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Di antara pelajaran paling berharga yang bisa dipetik dari hadits ini
adalah bahwa tidak meminta ruqyah, tidak berobat dengan cara disundut
dengan besi panas (kayy), dan tidak menganggap akan mengalami kesialan
setelah mendengar atau melihat sesuatu (tathoyyur) merupakan wujud dan
realisasi dari tawakkal kepada Alloh. </span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">
</span></i></h3>
<h3>
<i><span style="font-weight: normal;">Karena itulah Rosululloh menganjurkan kepada umatnya agar tidak
melakukan ketiga hal tersebut, karena pengaruh ruqyah dan kayy yang
sangat kuat sehingga dikhawatirkan seorang hamba menggantungkan harapan
kesembuhannya kepada cara pengobatan tersebut dan bukannya bersandar
kepada Alloh. Khusus untuk tathoyyur maka hukumnya tidak diperbolehkan.
Kesimpulannya, keadaan orang yang akan masuk surga sangat tergantung
dari kadar tawakkal setiap orang, semakin tinggi tingkat tawakkalnya
semakin tinggi pula tingkat kesempurnaan tauhidnya. Allohlah tempat kita
bersandar dan menyerahkan urusan. Wallohu a’lam. (Disarikan dari kajian
Kitab Tauhid bersama Al Ustadz Abu Isa -hafizhohullah-)</span></i></h3>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-46513699205897823032015-04-30T23:51:00.002-07:002015-07-02T19:24:22.092-07:00TAHUN 1 KENABIAN <h4 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<span style="font-weight: normal;">
TAHUN 1 KENABIAN
</span></h4>
<h4>
</h4>
<div class="post-header">
<h4>
</h4>
</div>
<h4>
</h4>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><span style="color: blue;"> DIANGKAT MENJADI NABI DAN RASUL</span></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><br /></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="font-size: medium;"> Peristiwa bersejarah bagi mat islam karena pada tahun ini
umat ini mendapatkan karunia yang amat sangat besar tak terhitungkan karena
kenikmatan ini membawa umat ini pada kenikmatan di dunia dan diakherat kelak </span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><br /></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;">Mengapa demikian ,,,?</span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><br /></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="font-size: medium;">Pada tahun 1 kenabian ini seorang yang amat dipercaya
dikalangan masyarakat mekah denagn kejujuran nya, akhlak yang baik amat sayang
pada istri nya.</span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="font-size: medium;">Diangkat menjadi NABI ALLAH SWT beliau adalah saiduna</span><span style="font-size: medium;"> Muhammad sholawat dan salam atas nya. Dengan turun nya wahyu pertama Surah Al-Alaq ayat 1-5</span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><br /></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><i> "Bacalah denga menyebut nama rab mu yang menciptakan, yang
mencitaka manusia dmanusia dari segupal darah, bacalah,, dan rab mlah yang
aling pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantara pena, dan mengajakan
manusia apa yang tidak diketahui."</i></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><br /></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><br /></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;">Selang tidak lama kemudian turun wahyu berikutnya sebagai penunjukan beliau
SAW sebagai rasul qur’an surah al-mudatsir 1-7</span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><br /></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><i>"Hai orang yang
berselimut . bangunlah lalu berilah peringatan dan tuhan mu agungkanlah dan
pakaian mu bersihkanlah, perbuatan dosa tinggalkanlah. Jangalah kamu memberi
untuk memperoleh balasan yang banyak . untuk memenuhi perintah tuhan mu
bersabarlah ."</i></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><br /></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;">dengan deklarasi dua surat tersebut
mulailah beliau berdakwah secara sembunyi dan terang-terangan dalam
waktu kurang lebih 1-3 tahun, tahun kenabi</span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;"><br /></span></h4>
</div>
<h4>
</h4>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="font-size: medium;">Demikian peristiwa ditahun 1 <i> </i>kenabian, </span></h4>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-89224531896171700272015-04-23T23:33:00.004-07:002015-07-02T19:24:29.658-07:00Kisah Wafatnya Rasulullah SAW<br />
<header class="entry-header">
<h1 class="entry-title">
<i>
Kisah Wafatnya Rasulullah SAW</i></h1>
</header><h3>
<span style="font-weight: normal;"><i>
</i></span></h3>
<div class="wp-caption alignleft" data-shortcode="caption" id="attachment_593" style="width: 310px;">
<h3 class="wp-caption-text">
<i>
HARI TERAKHIR DALAM HAYAT BAGINDA
</i></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
<i>Anas bin Malik meriwayatkan katanya: Sekalian kaum muslimin yang sedang bersolat Subuh</i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i>di belakang Abu Bakr di hari Isnin itu dikejut oleh kemunculan
Rasulullah dari sebelah tabir bilik Aisyah sedang jemaah bersembahyang.
Baginda melihat dan memberi senyumannya, AbuBakr pun berundur ke
belakang untuk menyertai saf di belakang, kerana beliau
menyangka Rasulullah hendak keluar bersembahyang. Kata Anas lagi:
Hampir-hampir sidang jemaah terpesona dengan solat mereka kerana
gembira melihat Rasulullah (s.a.w) namun Baginda memberi isyarat
kepada mereka supaya meneruskan sembahyang. Lepas itu
Baginda melepaskan tabir dan masuk ke dalam. Selepas itu Rasulullah
(s.a.w) tidak berkesempatan lagi untuk bersembahyang lima waktu yang
lain. Semasa siang semakin cerah Rasulullah (s.a.w) menjemput Fatimah
dan membisik kepadanya sesuatu, menyebabkan beliau menangis, lepas itu
Baginda memanggil Fatimah dan membisik kepadanya sesuatu menyebabkan
Fatimah tersenyum, kemudian Aisyah berkata: Kami pun bertanya
apa ceritanya?. Jawab Fatimah: “Baginda membisik bahawa Allah
akan menjemputnya melalui sakit yang Baginda alami ini, itulah yang
membawa aku menangis, pada kali kedua Rasulullah (s.a.w)
membisikkan bahawa daku ahli keluarganya yang diwafatkan Allah
selepas Baginda, itulah yang menyebabkan daku tersenyum”. Selain dari
itu Rasulullah (s.a.w) juga memberi khabar gembira (tabsyir)
kepada Fatimah bahawa beliau adalah Syayyidah Nisa’ al-‘Alamin
(Penghulu Wanita Dunia). Fatimah melihat beban kesakitan terlalu berat
dialami oleh Rasulullah (s.a.w). Beliau berkata: “Alangkah berat siksa
bapa”. Jawab Rasulullah (s.a.w): “Tiada siksa lagi bagi bapamu selepas
hari ini”. Di saat ini Rasulullah (s.a.w) memanggil al-Hasan dan
al-Husain dan Baginda mencium kedua-duanya sambil berwasiat kepada
mereka berdua dengan kebaikan, kemudian Rasulullah menjemput
isteri-isterinya, menasihati dan memperingatkan mereka.</i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i>Kesakitan semakin bertambah, dan kesan racun yang Baginda termakan di
hari Khaibar boleh dilihat, menyebabkan Rasulullah berkata: “Wahai
Aisyah kini aku masih terasa sakit kesan makanan di hari Khaibar
dahulu, inilah masanya aku mendapati nafas ku sesak
terputus-putus kerana kesan racun itu”. Rasulullah mewasiatkan orang
ramai dengan sabdanya: “Solat, solat dan berbuat baiklah kepada
hamba sahaya milik kamu”. Baginda mengulangi ungkapan
ini berkali-kali.</i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i>NAZAK</i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i>Saat nazak mendatangi Rasulullah (s.a.w), dan Aisyah
bertindak membiarkan Rasulullah (s.a.w) bersandar kepadanya. Hal ini
beliau ceritakan dengan katanya: “Sebenarnya di antara nikmat anugerah
Allah ke atas ku di mana Rasulullah meninggal di rumahku, di hari
giliran ku di antara dada dan leherku, dan mencantumkan di
antara liur ku dan liur Baginda semasa kewafatan Baginda. Sebelum
itu Abdul al-Rahman bin Abu Bakr telah masuk ke bilik beliau dengan
memegang kayu suginya, dan aku membiarkan Rasulullah (s.a.w)
bersandar, kulihat Rasulullah (s.a.w) memerhati ke arahnya, ku
sedar bahawa Rasulullah (s.a.w) suka dan hendakkan siwak (sugi)
tersebut. Justeru aku bertanya: Mahukah ku ambil
untukmu Rasulullah? Rasulullah (s.a.w) pun mengangguk kepalanya,
kemudian ku berikan siwak kepada Baginda, tetapi ianya keras
sedikit dan ku berkata: Biarkan ku lembutkannya?
Baginda menganguk kepalanya, dengan itu ku pun melembutkannya,
maka Rasulullah (s.a.w) pun bersugi dengannya”. Dalam satu riwayat
lain bahawa Baginda bersugi dengan sepuas-puasnya, pada masa itu
terdapat sebuah bijana di hadapan Rasulullah berisi air di
mana Baginda memasukkan tangannya untuk menyapukan air ke mukanya
sambil berkata yang bermaksud:”Sebenar kematian ini ada sakarahnya” –
al-Hadith. Tidak berapa lama selepas Baginda selesai menyugi
giginya, Rasulullah pun mengangkat tangannya ke langit atau
jarinya diikuti dengan renungan matanya ke atas, disusuli
dengan gerakan bibirnya. Aisyah telah mendengar ungkapan terakhir yang
dilafazkan oleh Rasulullah (s.a.w) seperti berikut : Bersama-sama dengan
mereka yang telah Engkau kurniakan dan golongan para nabi,
siddiqin, syuhada’ dan salihin, Ya Allah Ya Tuhanku ampunilah daku dan
kasihanilah daku, letakkanlah daku dengan Kekasih yang Tertinggi, Ya
Allah Ya Tuhanku Kekasih yang Tertinggi. Baginda mengulangi lafaz yang
terakhir sebanyak tiga kali dan tangan Baginda pun layu turun ke bawah,
maka Baginda pun terus bersama Kekasih Yang Tertinggi. “Sesungguhnya
kita inibagi Allah dan sesungguhnya kepadaNya kita semua kembali”.</i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i>Peristiwa kewafatan Rasulullah ini berlaku ketika pagi sudah
meningkat di hari Isnin dua belas (12) Rabiulawwal tahun kesebelas (11)
Hijrah di waktu usia Rasulullah genap enam puluh tiga (63) tahun dan
empat (4) hari.</i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i>
<span style="color: white;"> </span><br />
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu
sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dbunuh kamu
berbalik kebelakang ( murtat )?</i></h3>
<h3>
</h3>
<h3 style="text-align: right;">
<i>
وَما مُحَمَّدٌ إِلّا رَسولٌ قَد خَلَت مِن قَبلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِي۟ن ماتَ أَو قُتِلَ انقَلَبتُم عَلىٰ أَعقٰبِكُم ۚ وَمَن</i></h3>
<h3>
</h3>
<h3 style="text-align: right;">
<i>
يَنقَلِب عَلىٰ عَقِبَيهِ فَلَن يَضُرَّ اللَّهَ شَيـًٔا ۗ وَسَيَجزِى اللَّهُ الشّٰكِرينَ</i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i>Artinya :<br />
Barang siapa yang berbalik kebelakang, maka ia tidak dapat mendatangkan
mudharat kepada Allah sedikitpun dan Allah akan memberi balasan kepada
orang-orang yang bersyukur ( <a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Ali_Imran" rel="wikipedia" target="_blank" title="Ali Imran">Ali Imran</a> ayat 144).</i></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<i>YAA NABI SALAAM ‘ALAIKA , YA RASUL SALAAM ‘ALAIKA, YA HABIIB SALAM ‘ALAIKA, SHOLAWATTULLAH ‘ALAIKA</i></h3>
<h3>
</h3>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-51377470187275750422015-04-23T23:19:00.001-07:002015-07-02T19:24:32.437-07:00Amul Huzni, Tahun Kesedihan Rasulullah<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Amul Huzni, Tahun Kesedihan Rasulullah</span></b></h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">SAKIT yang dialami oleh Abu Thâlib semakin payah, maka tak lama dari
itu dia menemui ajalnya, yaitu pada bulan Rajab tahun 16 H dari kenabian
setelah enam bulan keluar dari syi’b nya. Ada riwayat yang menyebutkan
bahwa dia wafat pada bulan Ramadhan, tiga hari sebelum Khadijah رضي الله
عنها wafat.
</span></b></h3>
<hr />
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Dalam kitab <i>ash-Shahîh</i> dari (Sa’id) bin al-Musayyib
disebutkan bahwa ketika Abu Thâlib di detik-detik terakhir hidupnya,
Nabi صلی الله عليه وسلم mengunjunginya sementara di sisinya sudah berada
Abu Jahl. Beliau صلی الله عليه وسلم bertutur kepadanya: “Wahai pamanku!
Katakanlah: Lâ ilâha illallâh, kalimat ini akan aku jadikan hujjah
untukmu di sisi Allah.”</span></b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Namun Abu Jahl dan ‘Abdullah bin Abi Umayyah memotong: “Wahai Abu
Thâlib! Sudah bencikah engkau terhadap agama ‘Abdul Muththalib?.
Keduanya terus mendesaknya demikian, hingga kalimat terakhir yang
diucapkannya kepada mereka adalah “Aku masih tetap dalam agama ‘Abdul
Muththalib.”</span></b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Nabi صلی الله عليه وسلم berkata: “Aku akan memintakan ampunan untukmu
selama aku tidak dilarang melakukannya”, tetapi kemudian turunlah ayat:
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan
ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang
musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka,
bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahannam,”
(QS. at-Taubah:113).</span></b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Demikian pula, turun ayat: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat
memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi…”. (QS al-Qashash: 56).</span></b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Kiranya, tidak perlu dijelaskan betapa pengorbanan dan perlindungan
yang diberikan oleh Abu Thâlib. Dia adalah benteng, tempat berlindungnya
dakwah islamiyah dari serangan para pembesar dan begundal Quraisy, akan
tetapi sayang, dia tetap memilih agama nenek moyangnya sehingga sama
sekali tidak membawanya meraih kemenangan.</span></b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Dalam kitab <i>ash-Shahîh</i> dari al-‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib,
dia berkata kepada Nabi صلی الله عليه وسلم : “Apakah engkau tidak
memedulikan pamanmu lagi, padahal dialah yang melindungimu dan berkorban
untukmu?”. Beliau bersabda: “Dia berada di neraka yang paling ringan,
andaikata bukan karenaku (karena sikapnya melindungi beliau-red) niscaya
dia sudah berada di neraka yang paling bawah.”</span></b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Dari Abi Sa’îd al-Khudriy bahwasanya dia mendengar Nabi صلی الله عليه
وسلم bersabda: “Semoga saja syafa’atku bermanfa’at baginya pada hari
kiamat, lalu dia ditempatkan di neraka paling ringan yang
(ketinggiannya) mencapai dua mata kaki (saja)”. Ada riwayat yang
menyebutkan bahwa ketika beliau mengucapkan itu, pamannya berada
disisinya.</span></b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Khadijah Berpulang ke Rahmatullah</span></b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Setelah dua bulan atau tiga bulan dari wafatnya, Abu Thâlib, Ummul Mukminin, Khadijah al-Kubra رضي الله عنها<br />
pun wafat. Tepatnya, pada bulan Ramadhan tahun 10 H dari kenabian dalam
usia 65 tahun sedangkan Rasulullah ketika itu berusia 50 tahun.</span></b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Sosok Khadijah merupakan nikmat Allah yang paling agung bagi
Rasulullah. Selama seperempat abad hidup bersamanya, dia senantiasa
menghibur disaat beliau cemas, memberikan dorongan di saat-saat paling
kritis, menyokong penyampaian risalahnya, ikut serta bersama beliau
dalam rintangan yang menghadang jihad dan selalu membela beliau baik
dengan jiwa maupun hartanya.</span></b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Untuk mengenang itu, Rasulullah bertutur: ”Dia telah beriman kepadaku
saat manusia tidak ada yang beriman, dia membenarkanku di saat manusia
mendustakan, dia memodaliku dengan hartanya di saat manusia tidak
menahannya, Allah mengaruniaiku anak darinya saat Allah tidak
memberikannya dari isteri yang lainnya.”</span></b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="font-weight: normal;">Di dalam kitab ash-Shahîh dari Abu Hurairah, dia berkata: “Jibril
عليه السلام mendatangi Rasulullah صلی الله عليه وسلم sembari berkata:
‘wahai Rasulullah! inilah Khadijah, dia telah datang dengan membawa
lauk-pauk, makanan atau minuman; bila dia nanti mendatangimu, maka
sampaikan salam Rabbnya kepadanya serta beritakan kepadanya kabar
gembira perihal rumah untuknya di surga yang terbuat dari bambu yang
tidak ada kebisingan dan juga menguras tenaga di dalamnya. [Syaikh
Shafiyyurrahman al-Mubarakfurry (Perjalanan Hidup Rasul yang Agung,
Muhammad صلی الله عليه وسلم – Dari Kelahiran Hingga Detik-Detik
Terakhir/Tarikh Siroh)</span></b></h3>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8979310578577484453.post-1148483273006834282015-04-22T21:42:00.001-07:002015-07-02T19:24:48.161-07:00mukjizat rasulullah saw<h3 class="entry-title">
<span style="color: black;"><a href="https://abizakii.wordpress.com/2010/09/25/mukjizat-rasulullah-saw/" rel="bookmark">MUKJIZAT RASULULLAH SAW</a></span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<span style="color: black;"><a href="https://abizakii.files.wordpress.com/2010/09/islamic_wallpaper_muhammad_green_floral-1ab99wtv0ag0ks080cw8co404-2ob3lob1nvsw4440kcosg0wg8-th.jpeg?w=300&h=180" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="alignleft size-medium wp-image-3176" height="180" src="https://abizakii.files.wordpress.com/2010/09/islamic_wallpaper_muhammad_green_floral-1ab99wtv0ag0ks080cw8co404-2ob3lob1nvsw4440kcosg0wg8-th.jpeg?w=300&h=180" title="muhammad" width="300" /></a>Mukjizat
Nabi Muhammad adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki nabi Muhammad
untuk membuktikan kenabiannya. Dalam Islam, mukjizat terbesar Nabi
Muhammad adalah Al-Qur’an. Selain itu, Nabi Muhammad juga diyakini
pernah membelah bulan pada masa penyebaran Islam di Mekkah dan
melakukan Isra dan Mi’raj tidak sampai satu hari.<span id="more-3175"></span></span></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
Kemampuan lain yang dimiliki nabi Muhammad adalah kecerdasannya
mengenai ilmu ketuhanan. Hal ini tidak sebanding dengan dirinya yang
ummi atau buta <span class="skimlinks-unlinked">huruf.Walau</span>
begitu, umat Islam meyakini bahwa setiap hal dalam kehidupan nabi
Muhammad adalah mukjizat. Hal itu terbukti dari banyaknya kumpulan
hadits yang diceritakan para sahabat mengenai berbagai mukjizat nabi
Muhammad. Berikut ini adalah 62 mukjizat yang dimiliki nabi Muhammad :</h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b>Masa Kecil Nabi Muhammad</b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
1. Aminah binti Wahab, ibu nabi Muhammad pada saat mengandung nabi
Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya.<br />
2. Saat melahirkan nabi Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.<br />
3. Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.<br />
4. Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah
mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama
anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.<br />
5. Halimah binti Abi-Dhua’ib, ibu susuan Nabi Muhammad dapat menyusui
kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya. Halimah
dan suaminya pada awalnya menolak Nabi Muhammad karena yatim. Namun,
karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa’d, ia menerima Nabi
Muhammad. Selama dengan Halimah,Nabi Muhammad hidup nomaden bersama
Bani Sa’d di gurun Arab selama empat tahun.<br />
6. Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada
di Ka’bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran
Nabi Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka’bah
berbicara, “Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan
orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala
ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh
Alam Ini.”<br />
7. Dikisahkan saat Nabi Muhammad berusia empat tahun, ia pernah dibedah
perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai
malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika nabi Muhammad sedang bermain
dengan anak-anak Bani Sa’d dari suku Badui. Setelah kejadian itu, nabi
Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah.<br />
Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu,
“membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk
mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan
dadanya dengan salju.” Peristiwa<br />
seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat nabi Muhammad diisra’kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.<br />
8. Dikisahkan pula pada masa kecil nabi Muhammad, ia telah dibimbing
oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal.
Dikisahkan bahwa nabi Muhammad<br />
pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun
dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia
tidak mengikuti pesta tersebut.<br />
9. Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri nabi <span class="skimlinks-unlinked">Muhammad.Nabi</span>
Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah
Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria.
Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan nabi Muhammad saat itu
diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia
juga sempat berdialog dengan nabi Muhammad dan menyaksikan adanya
sebuah “stempel kenabian” (tanda kenabian) di kulit punggungnya.<br />
10. Mukjizat lain adalah nabi Muhammad pernah memperpendek perjalanan. Kisah ini terjadi saat pulang dari <span class="skimlinks-unlinked">Syiria.Nabi</span> Muhammad diperintahkan Maisarah membawakan<br />
suratnya kepada Khadijah saat perjalanan masih 7 hari dari Mekkah.
Namun,nabi Muhammad sudah sampai di rumah Khadijah tidak sampai satu
hari. Dalam kitab as-Sab’iyyatun fi Mawadhil Bariyyat, Allah
memerintahkan pada malaikat Jibril,<br />
Mikail, dan mendung untuk membantu nabi Muhammad. Jibril diperintahkan
untuk melipat tanah yang dilalui unta nabi Muhammad dan menjaga sisi
kanannya sedangkan Mikail<br />
diperintahkan menjaga di sisi kirinya dan mendung diperintahkan menaungi nabi Muhammad.</h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b>Kharisma</b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
1. Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang
musuh yang sedang menghunus pedang kearah leher nabi Muhammad.<br />
2. Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.<br />
3. Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah nabi Muhammad,
kemudian jin itu diganti namanya menjadi Abdullah bin Abhar.</h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b>Menghilang Dan Menidurkan Musuh</b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
1. Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan
Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun
Utusan.<br />
2. Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi nabi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka’bah dengan Abu Bakar.<br />
3. Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal dimana saat itu ia sedang shalat.<br />
4. Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir.</h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b>Binatang, Tumbuhan, Alam Dan Benda Mati</b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
1. Seekor srigala berbicara kepada Muhammad.<br />
2. Berbicara dengan unta yang lari dari pemiliknya yang menyebabkan masyarakatnya meninggalkan shalat Isya’.<br />
3. Berbicara dengan unta pembawa hadiah raja Habib bin Malik untuk
membuktikan bahwa hadiah tersebut bukan untuk Abu Jahal melainkan untuk
Muhammad.<br />
4. Mengusap kantung susu seekor kambing untuk mengeluarkan susunya yang telah habis.<br />
5. Dua Sahabat Nabi saw dibimbing oleh cahaya.<br />
6. Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.<br />
7. Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.<br />
8. Batang pohon kurma meratap kepada nabi Muhammad.<br />
9. Pohon menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada nabi Muhammad.<br />
10. Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh nabi Muhammad.<br />
11. Mendatangkan hujan dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami kekeringan.<br />
12. Berbicara dengan gunung untuk mengelurkan air bagi Uqa’il bin Abi Thalib yang kehausan.<br />
13. Berbicara dengan gilingan tepung Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.<br />
14. Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di gunung Abi Qubaisy.<br />
15. Memerintahkan gilingan tepung untuk berputar dengan sendirinya.<br />
16. Tubuh nabi Muhammad memancarkan petir ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin ‘Utsman pda Perang Hunain.</h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b>Makanan Dan Minuman</b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
1. Makanan yang di makan oleh nabi Muhammad mengagungkan Nama Allah.<br />
2. Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.<br />
3. Roti sedikit cukup untuk orang banyak.<br />
4. Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.<br />
5. Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.<br />
6. Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan
kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.<br />
7. Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada nabi Muhammad.<br />
8. Air memancar dari sela-sela jari. Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.<br />
9. Susu dan kencing unta bisa menyembuhkan penyakit atas ijin Allah.</h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b>Mendo’akan Dan Menyembuhkan</b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
1. Menyembuhkan betis Ibnu Al-Hakam yang terputus pada Perang Badar,
kemudian nabi Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa meresakan
sakit sedikit pun.<br />
2. Mata Qatadah terluka pada Perang Uhud, sehingga jatuh dari
kelopaknya,kemudian oleh nabi Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali
dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.<br />
3. Mendo’akan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.<br />
4. Mendo’akan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.<br />
5. Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.<br />
6. Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam perang Khaibar.<br />
7. Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan
ludahnya saat bersembunyi di Gua Tsur dari pengejaran penduduk Mekah.<br />
8. Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.<br />
9. Menyambung tangan Badui yang putus yang dipotongnya sendiri setelah menampar nabi Muhammad.<br />
10. Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian do’a tersebut dikabulkan.<br />
11. Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.</h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b>Hal Ghaib Dan Ramalan</b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
1. Mengetahui siksa kubur dua orang dalam makam yang dilewatinya
karena dua orang tersebut selalu shalat dalam keadaan kotor karena
kencingnya selalu mengenai pakaian shalat.<br />
2. Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.<br />
3. Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan
disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal
itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang Jamal di wilayah Hawwab yang
mengalami kejadian yang diramalkan nabi Muhammad.<br />
4. Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak
lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal
rajin bersedekah tidak lama setelah kematian nabi Muhammad.<br />
5. Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi “bapak para khalifah” yang
terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja
kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.<br />
6. Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.</h3>
<h3>
</h3>
<h3>
<b>Mukjizat Terbesar</b></h3>
<h3>
</h3>
<h3>
1. Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.<br />
2. Isra ke Masjidil Aqsa dari Masjidil Haram lalu Mi’raj ke Sidratul
Muntaha dari Baitul Maqdis tidak sampai satu malam pada tanggal 27 Rajab
tahun 11 Hijriah.<br />
3. Menerima Al-Qur’an sebagai Firman Tuhan terakhir padahal ia seorang yang buta huruf</h3>
<h3>
</h3>
<h3>
Wallahu A’lam..</h3>
<h3>
</h3>
<h3>
Sumber : <span style="color: black;"><a href="http://groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah/message/21734">Milis MR</a></span></h3>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15300792914553313296noreply@blogger.com0